EFEKTIVITAS PENYELESAIAN MASALAH POLA TIDUR
PADA AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS
MELALUI PENDEKATAN MODEL COMMUNITY AS
PARTNER
SKRIPSI
Oleh :
DIAN RINDA EKA ARISTA
08060074
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
EFEKTIVITAS PENYELESAIAN MASALAH POLA TIDUR PADA
AGREGAT PENDERITA DIABETES MELLITUS MELALUI
PENDEKATAN MODEL COMMUNITY AS PARTNER
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
DIAN RINDA EKA ARISTA 08060074
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertandatangan dibawah ini :
Nama : Dian Rinda Eka Arista
Nim : 08060074
Program Studi : Program Studi Ilmu Keperawatan FIKES UMM
Judul skripsi : Efektivitas Penyelesaian Masalah Pola Tidur Pada Agregat
Penderita Diabetes Mellitus Melalui Pendekatan Model
Community As Partner
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini
benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau pikiran
orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila kemudian hari dapat dibuktikan bahwa tugas akhir ini adalah jiplakan, maka
saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, 28 Juli 2012
Yang membuat pernyataan,
Efektivitas Penyelesaian Masalah Pola Tidur Pada Agregat
Penderita Diabetes Mellitus Melalui Pendekatan Model
Community As Partner
Dian Rinda Eka Arista1, Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.,Sp.Kom.2,
Titik Agustiyaningsih,S.Kep.Ns3
INTISARI
Latar Belakang : Model Community as Partner sangat sesuai diterapkan pada agregat
penderita Diabetes Mellitus karena mampu memberikan upaya penyelesaian masalah
secara menyeluruh yakni berupa pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier. Upaya pencegahan primer dilakukan untuk mencegah munculnya derajat reaksi atau munculnya permasalahan gangguan pola tidur pada agregat penderita diabetes mellitus yang belum mengalami gangguan pola tidur, pencegahan sekunder dilakukan untuk mencegah terjadinya peningkatan derajat reaksi atau mencegah terjadinya peningkatan tingkat gangguan pola tidur yang dialami oleh penderita diabetes mellitus. Dan untuk pencegahan tersier dilakukan sebagai upaya mencegah terjadinya ketidakseimbangan tambahan atau mencegah terjadinya kerusakan lebih lanjut dari komplikasi suatu penyakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penyelesaian masalah pola tidur pada agregat penderita diabetes mellitus dengan pendekatan model community as partner.
Metode Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental
menggunakan pendekatan One Group Pretest-Postest without Control Group Design dengan
mencari hubungan sebab akibat yang melibatkan satu kelompok subjek. Subyek
penelitian adalah agregat penderita diabetes melitus yang mengalami gangguan pola
tidur (n = 30) diambil dengan metode probability sampling dengan tehnik simple random
sampling. Analisa data dilakukan dengan menggunakan sistem komputerisasi dengan menggunakan analisis uji T analisis.
Hasil : Hasil dari perhitungan uji statistik dengan menggunakan T- tes menunjukkan bahwa nilai probabilitas yakni sebesar 0,000 atau (p<alfa) dan nilai T-Hitung sebesar 6,165 atau (Thitun< T tabel) dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai pretes(7,7333) dengan nilai postes(6,2333).
Kesimpulan : Intervensi community as partner efektif untuk menurunkan tingkat gangguan pola tidur pada agregat diabetes mellitus.
Kata Kunci :Gangguan Pola Tidur, Diabetes Mellitus, Community as Partner.
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan,
The Effectiveness of Problem Solved Sleep Pattern on an Aggregate of Diabetics Patients Approach Community as Partner Model
Dian Rinda Eka Arista1, Yoyok Bekti Prasetyo,M.Kep.,Sp.Kom.2,
Titik Agustiyaningsih,S.Kep.Ns3
ABSTRACT
Background of study: Community as partner model was appropriate to be implemented for aggregate people with Diabetics since it could give the whole problem solved that was primary, secondary and tertiary preventions. Primary prevention was conducted to avoid degree of reaction or emergence sleep pattern disturbance for aggregate of Diabetics Patients who did not suffer sleep pattern disturbance, secondary prevention was done to avoid increasing level of sleep pattern disturbance that was suffered by people with diabetics. And for tertiary prevention, it was conducted as prevention additional imbalanced or avoid more injury of illness complication. The objective of this study was to know the effectiveness of problem-solved for sleep pattern on an aggregate of diabetics patients with community as partner model.
Research method: this study used experimental method by using One Group Pretest-Posttest without Control Group Design approach by looking the cause-effect relationship which included one subject group. The subject of this study was aggregate of diabetics patients who suffered sleep pattern disturbance (n = 30) that was taken by
using probability sampling method with simple random sampling technique. Data analysis was
done by using computer system using t-test analysis.
The Result of Study: the calculation result of statistical test by using t-test showed that probability of 0,000 or (p<alpha) and T value 6,165 or (T< T table), it meant that there was significance different between the pretest (7,7333) and posttest (6,2333).
Conclusion: the intervention of community as partener an effective to decrease the level of sleep pattern disturbance on aggregate Diabetics Patients.
Key words: Sleep Pattern Disturbance, Diabetics Patients, Community as Partner.
1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences,
Muhammadiyah University of Malang.
2. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences,
Muhammadiyah University of Malang.
3. Lecture on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... ii iii LEMBAR KEASLIAN PENELITIAN... MOTTO... LEMBAR PERSEMBAHAN... iv v vi KATA PENGANTAR ... ABSTRAK... DAFTAR ISI ... vii ix xi DAFTAR TABEL ... xv
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 5
1.3 Tujuan Penelitian ... 5
1.3.1 Tujuan Umum ... 5
1.3.2 Tujuan Khusus ... 5
1.4 Manfaat Penelitian ... 6
1.4.1Bagi Agregat Penderita Diabetes Mellitus ... 6
1.4.2 Bagi Institusi Keperawatan ... 6
1.4.3 Bagi Peneliti ... 6
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya ... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7
2.1 Strategi Intervensi Community as Partner dalam penyelesaian masalah pola tidur pada penderita Diabetes Mellitus ... 7 2.1.1 Konsep Community as Partner ... 7
2.2.1 Fisiologi Tidur ... 13
2.2.2 Tahapan Tidur ... 14
2.2.2.1 Tidur Non Rapid Eye Movemen... 14
2.2.2.2 Tidur Rapid Eye Movement ... 15
2.2.3 Fungsi Tidur ... 16
2.2.4 Kualitas Tidur ... 17
2.2.5 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Tidur ... 17
2.2.5.1 Penyakit... 17
2.2.5.2 Latihan Fisik dan Kelelahan... 18
2.2.5.3 Strees Psikologis... 18
2.2.5.4 Obat-Obatan... 18
2.2.5.5 Lingkungan ... 18
2.2.6 Macam-Macam Gangguan Tidur... 19
2.2.6.1 Insomnia... 19
2.2.6.2 Hyperinsomnia…... 19
2.2.6.3 Narcolepsy ... 19
2.2.6.4 Sleep Apnea?Mendengkur…... 20
2.2.6.5 Parasomnia ... 20
2.2.6.6 Enuresa ... 20
2.2.7 Parameter Gangguan Tidur... 20
2.3 Konsep Diabetes Mellitus... 22
2.3.1 Definisi Diabetes Mellitus... 22
2.3.1 Insulin... 22
2.3.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus ... 22
2.3.2.1 Diabetes Mellitus Tipe 1 ... 22
2.3.2.2 Diabetes Mellitus Tipe 2 ... 23
2.3.2.3 Diabetes Mellitus Tipe lain... 23
2.3.2.4 Diabetes Mellitus Gestasional ... 23
2.3.3 Gejala dan Tanda-Tanda Diabetes Mellitus ... 23
2.3.4 Komplikasi Diabetes Mellitus ... 24
1.4.4.1 Komplikasi Metabolik Akut ... 24
1.4.4.2 Komplikasi Metabolik Kronik... 24
2.4.1 Faktor Fisik... 25
2.4.1.1 Nokturia………... 2.4.1.2 Sering MerasaHaus. ... 25 25 2.4.1.3 Sering Merasa Lapar…... 26
2.4.1.4 Gatal-Gatal Pada Kulit……... 26
2.4.1.5 Kesemutan dan Kram pada kulit ... 26
2.4.1.6 Nyeri... 26
2.4.2 Faktor Psikososial... 26
2.4.3 Faktor Lingkungan... 27
2.5 Gangguan Pola Tidur pada Penderita Diabetes Mellitus... 27
2.6 Peran Perawat dalam Agregat Penderita Diabetes Mellitus... 29
BAB III KERANGKA KONSEP ... 31
3.1 Kerangka Konsep ... 31
3.2 Hipotesis Penelitian ... 32
BAB IV METODE PENELITIAN ... 33
4.1 Desain Penelitian ... 33
4.2 Kerangka Penelitian ... 33
4.3 Desain Sampling ... 34
4.3.1 Populasi ... 34
4.3.2 Sampel ... 35
4.3.2.1 Teknik sampling ... 36
4.4 Variabel Penelitian ... 36
4.4.1 Variabel Independen ... 36
4.4.2 Variabel Dependen ... 36
4.5 Definisi Operasional ... 36
4.6 Waktu dan Tempat Penelitian ... 37
4.7 Instrumen Penelitian... 38
4.8 Prosedur Pengumpulan Data ... 38
4.8.1 Tahap Persiapan ... 38
4.8.2 Tahap Pelaksanaan ... 38
4.9 Analisa Data ... 39
4.9.1Univariat ... 39
4.9.3 Uji Normalitas...
4.9.4 Uji Homogenitas...
4.9.5 Uji T-Dependen... 40
40
40
4.10 Etika Penelitian ... 41
4.10.1 Lembar Persetujuan Penelitian (Informed Consent)... 41
4.10.2 Tanpa Nama (Annonimity)... 41
4.10.3 Kerahasiaan (Confidentiality)... 41
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA... 43
5.1Karakteristik Agregat Penderita Diabetes Mellitus...
5.2 Pola Tidur Agregat Penderita Diabetes Mellitus Sebelum Dilakukan
Intervensi Community as Partne...
5.3 Pola Tidur Agregat Penderita Diabetes Mellitus Setelah Dilakukan
Intervensi Community as Partner...
5.4 Efektivitas Penyelesaian Masalah Pola Tidur pada Agregat
Penderita Diabetes Mellitus Melalui Intervensi Community as Partner...
BAB VI PEMBAHASAN...
6.1 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes Mellitus...
6.2 Pola Tidur Agregat Penderita Diabetes Mellitus Sebelum Dilakukan
Intervensi Community as Partner...
6.3 Pola Tidur Agregat Penderita Diabetes Mellitus Setelah Dilakukan
Intervensi Community as Partner... 6.4 Efektivitas Penyelesaian Masalah Pola Tidur pada Agregat
penderita Diabetes Mellitus Melalui Intervensi Community as Partner... 6.5 Keterbatasan Penelitian...
6.6 Implikasi Untuk Keperawatan...
BAB VII PENUTUP...
7.1 Kesimpulan...
7.2 Saran ...
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Definisi Operasional variabel ...
Tabel 5.1 Karakteristik Agregat Penderita Diabetes Mellitus Bulan Mei 2012
Tabel 5.2 Pola Tidur Agregat Penderita Diabetes Mellitus Bulan Mei 2012…
Tabel 5.3 Pola Tidur Agregat Penderita Diabetes Mellitus Bulan Juni 2012…
Tabel 5.4 Hasil Uji Perbandingan Pretes dan Postes………... 37
44
44
44
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Community as Partner ... 7
Gambar 2.2 RodaPengkajian Komunitas Model Community as Partner ... 8
Gambar 2.3 Garis Pertahanan Model Community as Partner..... 9
Gambar 3.1 Kerangka Konsep………. 31
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Informed Consent... 60
Lampiran 2 Surat Ijin Studi Pendahuluan dan Penelitian... 61
Lampiran 3 Surat Ijin Penelitian di Wilayah Kerja UPT.Puskesmas Janti...
Lampiran 4 Surat Ijin Penelitian di RW IX Kelurahan Bandungrejosari...
Lampiran 5 Surat Keterangan Telah Selesai Melakukan Penelitian di RW IX Kelurahan Bandungrejosari ...
Lampiran 6 Indeks Kualitas Tidur Pittsburgh(PSQI) ... 62
63
64
66
Lampiran 7 SOP Pelaksanaan Pencegahan Sekunder... 71
Lampiran 8 SAP Pelaksanaan Pencegahan Tersier...
Lampiran 9 Hasil Pelaksanaan Community as Partner...
Lampiran 10 Hasil Uji Asumsi dan Uji Analisa Data...
Lampiran 11 Lembar Bimbingan Skripsi...
Lampiran 12 Dokumentasi Kegiatan... 73
83
85
86
DAFTAR PUSTAKA
Anderson & McFarlane. (2006). Community as Partner Theory and Practice in Nursing Edisi
3. Philadelpihia: Lippincott Williams & Wilkins.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :
Rineka Cipta.
Asmadi. (2008). Teknik Prosedural Keperawatan Konsep & Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien.
Jakarta : Salemba Medika
Baradero,Mary & Wilfrid,Mary (2009)Klien Gangguan Endokrin, Seri asuham Keperawatan.
Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
Efendi, Ferry & Makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Greenspan & Baxster.(2000). ENDOKRINOLOGI dasar dan klinik. Jakarta : EGC
Buku Kedokteran.
Hidayat, Alimul Aziz. (2003). Riset Keperawatan & Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika.
Hidayat, Alimul Aziz. (2008). Keterampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Jakarta:
Salemba Medika.
Hidayat, Alimul Aziz. (2009). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.
Jakarta: Salemba Medika.
Iskandar, Munadjad. (2010). Health Triad (Body, Mind and System). Jakarta : Elex Media
Komputindo.
Karam, John HF, Peter H. (2000). Hormon Endokrinologi Dasar dan Klinik: Hormon
Pankreas dan Diabetes Mellitus. Jakarta: EGC.
Kelly, Tracey. (2010). Perbaikan Tidur 50 Rahasia alami yang berkualitas. Jakarta:
Erlangga
Lanywati, Endang. (2001). Insomnia, Gangguan Tidur Sulit Tidur. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius
Nadesul, Hendrawan. (2009). Resep Mudah Tetap Sehat. Jakarta :Buku Kompas Media
Nusantara.
Notoadmodjo,S .(2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
Nursalam & Efendi, Ferry (2008). Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba
Nursalam & Patriani. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: UD Agung Seto.
Matizih.(2007). Seri Diet Korektif. Jakarta: Elex Media Komputindo
Potter & Perry. (2005). Fundamental of Nursing: Concepts, Process and Practice. 4/E. Alih
Bahasa Asih, Yasmin dkk. Jakarta: EGC
Prasadja, Andreas. 2009. Ayo Bangun dengan Bugar Karena Tidur yang Benar Edisi 1.
Jakarta : Minzan Publika.
Price & Wilson (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses – Proses Penyakit Edisi 6. Jakarta: EGC
Rafiudin, Rahmad (2008). Insomnia dan Gangguan Tidur Lain. Jakarta: Elex media
Komputindo.
Sudarma, Momon (2008). Sosiologi Untuk Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika
Sugiyono. (2010). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Tjokkroprawiro, Askandar. (2011). Hidup Sehat Bersama Diabettes. Jakarta : Gramedia
Pustaka Utama.
Uyanto, Stanislaus S. (2009). Pedoman Analisa Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha
Ilmu
Wahit & Nurul. (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas 1: Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba Medika.
Waluyo & Putra. (2010). 100 Questin & Answers Menopause/Mati Haid. Jakarta : Elex
Media Komputindo.
Waluyo, Srikandi (2009). 100 Question & Answers Diabetes .Jakarta: Elex Media
Komputindo.
Williams & Willkins (2000). Biokimia Kedokteran Dasar Pendekatan Klinis. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
Antara. (2011). Masyarakat Perlu Edukasi Bahaya Diabetes Mellitus.
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/info-sehat/11/11/21/148494-masyarakat-perlu-edukasi-bahaya-diabetes-mellitus. Diakses pada tanggal 23 Februari 2012.
Buysse, J Daniel., Reynold, Charles., Monk, Thimoty, et al.(2002). The Pittsburgh
Quality Index: a new Instrument for Psychiatric Practice and Research.ScienceDirect volume 28, 193-213
Knutson, L. Kristen (2005). Poor Sleep Quality Linked to Increased Glucose Levels .
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut Betty Neuman (1972) model konsep Community as Partner
merupakan model konsep yang menggambarkan aktivitas keperawatan, ditujukan kepada penekanan punurunan stress dengan cara memperkuat garis pertahanan diri, baik yang bersifat fleksibel, normal, maupun resisten dengan sasaran pelayanan adalah komunitas (Wahit & Nurul, 2009).
Model Community as Partner memiliki dua faktor sentral yakni berfokus pada komunitas serta menerapkan proses keperawatan pada pelaksanaannya. Berdasarkan faktor sentral tersebut, dalam pelaksanaan model Community as Partner terdapat proses keperawatan berupa mengkaji permasalahan yang ada di komunitas, menetapkan diagnosa dari permasalahan yang ada, merencanakan strategi penyelesaian masalah serta melakukan tindakan keperawatan bersama dengan komunitas untuk menyelesaikan permasalahan yang ada (Anderson & McFarlane, 2006). Salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada komunitas ialah penyakit
Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang sering menjadi masalah kesehatan di masyarakat dan mulai menonjol sebagai penyebab mortalitas di negara – negara berkembang seperti Indonesia (Karam, dkk. 2000).
2
karbohidrat, lemak dan protein sebagai akibat adanya kekurangan hormon insulin secara relatif maupun absolute (Price & Wilson, 2006).
Menurut hasil survey WHO, permasalahan Diabetes Mellitus di Indonesia tahun 2003 menduduki ranking ke 5, tahun 2005 menjadi ranking ke 3 dan tahun 2006 jumlah penderita mencapai 14 juta orang dengan persentase 50% penderita yang sadar mengidap penyakit diabetes dan sekitar 30% di antaranya melakukan pengobatan secara teratur. WHO memperkirakan jumlah ini akan meningkat menjadi 21,8 juta orang pada tahun 2030 dan menurut International Diabetes Federation perkiraan WHO tersebut telah terjadi pada tahun 2011 ini (Antara,2011). Dari data diatas dapat diketahui bahwa jumlah penderita Diabetes Melittus dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal ini dimungkinkan karena adanya peningkatan jumlah populasi yang dapat berpengaruh pada perubahan gaya hidup masyarakat seperti, diet yang kurang sehat, kurangnya aktifitas fisik, kondisi lingkungan yang tidak mendukung kesehatan serta adanya perubahan pola hidup tradisional ke pola modern (Waluyo,2009) .
3
Penelitian oleh Knutson (2005) membuktikan bahwa orang yang tiga hari kurang tidur, kemampuan tubuhnya dalam memetabolisme glukosa dalam darah akan menurun sehingga hal tersebut akan menimbulkan masalah pada kesehatan seseorang. Hasil penelitian selanjutnya menyatakan bahwa penderita diabetes yang memiliki masalah tidur memiliki kadar gula darah 23 % lebih tinggi pada glukosa puasanya, 48 % lebih tinggi kadar insulin puasa, dan resistensi insulin 82 % lebih tinggi daripada mereka dengan penderita diabetes yang memiliki pola tidur normal (Medscape Medical News,2011).
Melihat prevalensi keterkaitan antara pola tidur dengan meningkatnya kadar glukosa darah pada penderita Diabetes Mellitus, maka diperlukan peran perawat komunitas dalam membantu agregat penderita Diabetes Mellitus untuk tetap menstabilkan dan mempertahankan pola tidur yang baik . Mengingat selama ini masyarakat kurang memahami bahwa ketika seorang penderita
Diabetes Mellitus mengalami gangguan pola tidur maka, hal tersebut dapat meningkatkan resiko penderita untuk mengalami peningkatan kadar glukosa dalam darah.
4
menyeluruh serta menentukan permasalahan yang sedang dihadapi oleh komunitas, model ini memberikan upaya penyelesaian masalah dengan menggunakan intervensi berupa pencegahan primer, pencegahan sekunder, serta pencegahan tersier dengan melihat garis pertahanan komunitas yang terserang oleh stressor dalam menentukan intervensi yang akan dilakukan.
Untuk mencegah terjadinya penurunan kondisi kesehatan penderita
Diabetes Mellitus akibat gangguan tidur yang dialami setelah munculnya tanda dan gejala penyakit, maka model Community as Partner dapat digunakan untuk memberikan upaya penyelesaian masalah dengan memberikan penyelesaian masalah secara holistik dengan menggunakan pencegahan primer, pencegahan sekunder, serta pencegahan tersier agar agregat penderita Diabetes Mellitus dapat mempertahankan kondisi kesehatannya secara optimal.
Dari hasil studi pendahuluan jumlah penderita dengan diagnosa
Diabetes Mellitus yang didapatkan dari kunjungan masyarakat di RW IX Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun, sampai pada bulan April 2012 terdapat 42 orang penderita Diabetes Mellitus yang mengalami gangguan tidur. Para penderita menyatakan bahwa saat tidur malam penderita sering terbangun untuk buang air kecil dan minum, kemudian setelah terbangun penderita umumnya akan mengalami kesulitan untuk tertidur lagi. Berdasarkan hal tersebut, peneliti menganggap perlu melakukan penelitian untuk membantu menyelesaikan masalah pola tidur pada agregat penderita
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1.2.1 Bagaimana karakteristik agregat penderita Diabetes Mellitus.
1.2.2 Bagaimana pola tidur pada agregat penderita Diabetes Mellitus sebelum dilakukan intervensi Community as Partner.
1.2.3 Bagaimana pola tidur pada agregat penderita Diabetes Mellitus setelah dilakukan intervensi Community as Partner.
1.2.4 Bagaimana efektivitas penyelesaian masalah pola tidur pada agregat penderita Diabetes Mellitus dengan menggunakan Model Community as Partner.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum:
Mengetahui efektivitas penyelesaian masalah pola tidur pada agregat penderitaDiabetes Mellitus dengan pendekatan model Community as Partner.
1.3.2 Tujuan Khusus:
1.3.2.1 Mengidentifikasi karakteristik agregat penderita Diabetes Mellitus.
1.3.2.2 Mengidentifikasi pola tidur pada agregat penderita Diabetes Mellitus
sebelum dilakukan intervensi Community as Partner.
1.3.2.3 Mengidentifikasi pola tidur pada agregat penderita Diabetes Mellitus
setelah dilakukan intervensi Community as Partner.
1.3.2.4 Efektivitas penyelesaian masalah pola tidur pada agregat penderita
6
1.4 Manfaat
1.4.1 Bagi Agregat Penderita Diabetes Mellitus
Menjadi acuan untuk mengatasi gangguan pola tidur yang dialami oleh penderita sehingga diharapkan penderita Diabetes Mellitus memiliki semangat dalam menjalani seluruh proses pengobatannya.
1.4.2 Bagi Institusi Keperawatan
Sebagai sumbangan pemikiran dan acuan bagi ilmu pengetahuan tetang penyelesaian masalah pola tidur pada agregat penderita Diabetes Mellitus
sehingga dapat dijadikan referensi akademik . 1.4.3 Bagi Pelayanan Kesehatan
Sebagai alat ukur untuk menentukan intervensi lanjutan khusunya bagi penderitaDiabetes Mellitus dan umumnya bagi penderita penyakit lainnya untuk meningkatkan kesehatan secara holistik.
1.4.3 Bagi Peneliti
Dengan mengetahui efektivitas penyelesaian masalah pola tidur untuk mengurangi resiko terjadinya peningkatan kadar glukosa dalam darah pada agregat penderita Diabetes Mellitus dengan pendekatan model Community as Partner maka akan menambah pengetahuan dan pemahaman peneliti di bidang keperawatan, khusunya keperawatan komunitas. Selain itu penelitian ini dapat di jadikan sebagai dasar pengembangan penelitian lebih lanjut. 1.4.5 Bagi Peneliti Selanjutnya