EFEKTIFITAS PEMBERIAN ASI ESKLUSIF PADA PASIEN POST SECTIO CAESARIA DENGAN METODE BERBARING
(SIDE LYING POSITION )
DI RUANG BRAWIJAYA RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN TAHUN 2012
STUDI KASUS
Oleh :
BAYU INDRA SEPYANA NIM : 09010081
EFEKTIFITAS PEMBERIAN ASI ESKLUSIF PADA PASIEN POST SECTIO CAESARIA DENGAN METODE BERBARING
(SIDE LYING POSITION )
DI RUANG BRAWIJAYA RSUD “KANJURUHAN” KEPANJEN TAHUN 2012
Diajukan kepada
Program Studi Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang Program Ahli Madya Keperawatan
Oleh : Bayu Indra S. NIM : 09010081
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertandan tangan di bawah ini :
Nama : Bayu Indra Sepyana
NIM : 09010081
Fakultas / Program Studi : Fakultas Ilmu Kesehatan / D3 Keperawatan.
Menyatakan bahwa Skripsi / Karya tulis ilmiah:
Judul : “Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post section caesaria dengan
metode berbaring (side lying position) di ruang Brawijaya RSUD
“Kanjuruhan” Kepanjen.
1. Adalah bukan skripsi / karya tulis ilmiah orang lain baik sebagian ataupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang di gunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.
2. Hasil tulisan skripsi / karya tulis ilmiah dari penelitian yang akan saya lakukan hak bebas royalty non ekslusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka saya akan mendapat sanksi sesuai dengan undang – undang yang berlaku
Mengetahui, Malang, 15 oktober 2012
KaProdi D3 Keperawatan Yang menyatakan
Rohmah Susanto, S.Kep, Ns. Bayu Indra Sepyana
NIP. 112.03090392 NIM. 09010081
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Kampus I : Jalan Bandung No.1 Telp (0341) 551253 Malang
LEMBAR PERSETUJUAN STUDI KASUS
Judul : “Efektifitas pemberian ASI eksklusuf pada pasien sectio cesarea dengan metode berbaring(side lyng position)“
Nama Lengkap : Bayu Indra Sepyana
NIM : 09010081
Jurusan : DIII Keperawatan
Universitas/ Institusi/ Politeknik : Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Rumah dan No Tel./ HP : JL.kihajar dewantoro Rt.01 Rw.09
Pronojiwo Lumajang/Tlp.085755203825 Alamat email : Seviarados@yahoo.co.id
Dosen Pembimbing I
Nama Lengkap dan Gelar : Juwitasari, S.Kep,Ns
NIP :
Alamat Rumah dan No Tel./ HP : Jl.Tirto Taruno 2/4 Landungsari Malang Dosen Pembimbing II :
Nama Lengkap dan Gelar : Awaliyah, Amd.Keb
NIP : 197408041993012001.
Alamat Rumah dan No Tel./ HP : Mangunrejo RT 23/06 Kepanjen Kab.Malang / 081252641408
Menyetujui Malang,1 November 2012
Dosen Pembimbing II Dosen Pembimbing I
(Awaliyah,Amd.Keb)
197408041993012001 (Juwitasari S.Kep.Ns)
Ketua Program Studi D3 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
LEMBAR PENGESAHAN STUDI KASUS
Judul : “Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien sectio cesarea dengan metode
berbaring(side lyng position)“
Nama Lengkap : Bayu Indra Sepyana
NIM : 09010081
Jurusan : DIII Keperawatan
Universitas/ Institusi/ Politeknik : Universitas Muhammadiyah Malang Alamat Rumah dan No Tel./ HP : JL.kihajar dewantoro Rt.01 Rw.09
Pronojiwo Lumajang/Tlp.085755203825 Alamat email : Seviarados@yahoo.co.id
Dosen Pembimbing I
Nama Lengkap dan Gelar : Juwitasari, S.Kep,Ns
NIP :
Alamat Rumah dan No Tel./ HP : Jl.Tirto Taruno 2/4 Landungsari Malang Dosen Pembimbing II :
Nama Lengkap dan Gelar : Awaliyah, Amd.Keb
NIP : 197408041993012001.
Alamat Rumah dan No Tel./ HP : Mangunrejo RT 23/06 Kepanjen Kab.Malang / 081252641408
Menyetujui Malang, 1 November 2012
Dosen Pembimbing II Dosen Pembimbing I
(Awaliyah Amd.Keb) (Juwitasari S.Kep,Ns) NIP. 197408041993012001
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
MOTTO
HIDUP ITU ADALAH SUATU
PERSEMBAHAN
Sujud syukur saya haturkan untuk alloh SWT sang maha pencipta yang maha sempurna ,sang penguasa alam beserta isinya,yang member saya kehidupan riski, petunjuk, kekuatan dan segala cinta dan kasihnya yang selalu tercurah dalam setiap hidup saya.
Karya tulis sederhana ini saya persembahkan untuk
Buat Ibuku (siswati)
Terimakasih atas doa dan kasih sayang yang telah Ibu berikan kepadaku,kasih sayang yang tiada hentinya di curahkan kepadaku dari ku kecil sampai sekarang ini, Ibu yang selalu sabar,Ibu yang selalu memberi ku dukungan Moril maupun Materi,Walaupun Cobaan Datang Sili berganti tapi Ibu tetap di sampingku dan Menjadi sahabatku Meskipun terkadang pemikiran kita berbeda tapi ibu tetap sabar dalam menghadapiku sekali lagi terimakasih yang tiada duanya, karena sudah jadi ibu yang terbaik buwatku Love you mam you are my everything.
Buat Ayahku (gendut suyatno)
Trimakasih atas doa dan kasih sayang yang ayah berikan pada bayu selama ayah masih hidup. Ayah inikan yang ayah inginkan selama ayah masih hidup,ingin melihat bayu wisuda, semoga ayah bahagia disana melihat bayu sudah lulus, trimakasih ayah aku tak akan melupakanmu aku sayang ayah I love you ayah
Mbakku (erfin)
Trimakasih buat dukungannya untuk manyelesaikan tugas akhir,trimakasih juga mbak sudah menjadi orang tua ke-2 selama di malang maafin ida kalau selama ini ida nakal sama mbak tapi ida sayang kog sama mbak . . .i love you mbak
Buat kluarga besarku (masQ,kanza,nenekku)
Trimakasih atas doa dukungannya sampai ida berada di posisi yang seperti sekarang ini engkaulah penyemangat hidupku. Love you all
Buat bu juwita selaku pembimbing,trimakasih buat bimbingannya atas
Buat orang yang dekat denganku (Reza)
Trimakasih buat dukungannya selama ini,trimakasih sudah mau nemenin aku sampai tugas ini selsai (love you)
Buat saudara kontraan (welin,hanako,mbak sari,heru)
ABSTRAK
Indra, Bayu. 2012. Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post seksio caesarea dengan metode berbaring (side lying position) diruang Brawijaya RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen. Program Diploma III Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing :(1) Juwitasari, S.Kep. (2)Awaliyah Amd.Keb.
Sectio caesarea merupakan lahirnya janin melalui insisi di dinding abdomen (insisi trans abdomen) dan dinding uterus (histerektomi) untuk melahirkan janin. Keluhan utama yang biasanya dirasakan ibu post sectio caesarea adalah sulitnya menyusui berhubungan dengan diskontinutas jaringan akibat tindakan bedah(SectioCaesarea), banyak sekali intervensi keperawatan untuk meningkatkan pemberian ASI, salah satunya adalah metode berbaring (Side Lying Position). Studi kasusini menggunakan desain penelitian kualitatif, subyek yang diteliti adalah Ny. R dan Ny.D dengan diagnosa post Sectio Caesarea.Metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah metode triangulasi sumber.Intervensi menggunakan metode Side Lying Positionyang dilakukan pada hari pertama sampai hari ketiga didapatkan hasil yaituterjadinya peningkatan pemberian ASI secara eksklusif. Berdasarkan hasil tersebut, metode berbaring (side lying position) terbukti efektif untuk meningkatkan pemberian ASI pada klien post Sectio Caesarea.
ABSTRACT
Indra, Bayu. 2012. Effectivity of exclusive breast-feeding in post-sectio cesarea patients with side lying position in “Kanjuruhan” Kepanjen hospitals. Diploma III of Nursing, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor: (1) Juwitasari, S. Kep, Ns. (2) (Awaliyah Amd, Keb).
Sectio caesarea is a method for terminate pregnancy through an incision in abdominal wall (trans abdominal incision) and the wall of the uterus (hysterectomy). The chief complaint that usually perceived sectio Post Caesarea mother is breastfeeding difficulties associated with tissue discontinuity due to invasive surgery (Sectio Caesarea). There are so many nursing interventions to promote breastfeeding, one of them called side lying position. Case study design using qualitative method, the participant were Mrs. R and Mrs.D with post Sectio Caesarea, method of data collection is triangulation. Intervention performed on the first to third day, made a conclusion that exclusive breast-feeding increase after the intervention. Based on these results lay method (side lying position) proved effective for increasing breast milk in the client post sectio Caesarea.
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum, Wr. Wb.
Syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Studi Kasus dengan
judul “Analisis peningkatan efektifitas pemberian ASI eklusuf pada pasien post section caesaria dengan metode berbaring (side lying position)d di ruang Brawijaya RSUD” Kanjuruhan Kepanjen”. Studi Kasus ini disusun sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan (AMd.Kep) Program Diploma III keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang tahun ajaran 2012-2013.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada pihak yang telah mendukung atas terselesaikannya Studi Kasus ini, terutama kepada :
1. Ibu Tri Lestari Handayani, M.Kep, Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang
2. Bapak Rohmah Susanto, S.Kep,Ns selaku Kepala Program Diploma III keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Sri Widowati, S.Kep,Ns selaku wakil Kepala Program Diploma Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang dan selaku dosen wali Kelas B yang selama 3 tahun ini yang selalu sabar menemani, membimbing dan memberikan motivasi selama ini sehingga terselesaikannya Studi Kasus ini. 4. Ibu Juwitasari S, Kep. Ns selaku pembimbing I yang telah memberikan
dorongan, motivasi, serta bimbingan dalam proses penyusunan Study Kasus ini. 5. Bapak / Ibu Dosen dan Karyawan yang telah memberikan bimbingan dan ilmu
yang bermanfaat bagi kami, selama menempuh pendidikan dan selama proses penyusunan karya tulis ini.
7. Teman-temanku Angkatan 2009 khususnya Kelas B Program Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis menyadari bahwa Studi Kasus ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk segala saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca. Akhirnya, penulis berharap semoga Studi Kasus ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan dunia kesehatan khususnya bidang keperawatan.
Wasalammualaikum. Wr. Wb.
Malang, 10 oktober 2012
DAFTAR ISI
1.4.3 Bagi institusi pendidikan……….……….5
1.4.4 Bagi rumah sakit………..……….5
1.5 Definisi konsep……….………..5
BAB 11 TINJAUAN PUSTAKA………...……….7
2.1 Konsep dasar laktasi………..7
2.1.1 Definisi laktasi……….……….7
2.1.2 Fisiologi laktasi……….………7
2.1.2.2 Reflek aliran ……….……….8
2.1.5.1.2.2 The cross cradle hold……….………12
2.1.5.1.2.3 The football hold………12
2.1.8 Faktor penghambat……….………….………15
2.1.8.2 Kedua……….…………..………15
2.2.1.11 Berat badan ibu………..………18
2.2.1.12 Payudara………18
2.3 Persalinan normal………..………….………19
2.4 Konsep section caesaria……….……….19
2.4.1 Teknik section caesaria………...………20
2.4.1.1 Teknik SC transperitonealis………...………..20
2.4.1.2 Teknik SC corporal……….……….20
2.4.2 Indikasi……….………..21
2.4.2.2 Gawat janin………..21
2.4.2.3 Plasenta previa……….21
2.4.2.4 Pernah SC………22
2.4.2.5 Kelainan letak……….……….22
2.4.2.6 Incoordinate uterine action……….……….22
2.4.2.7 Pre eklamsi dan hipertensi……….………..22
2.4.3 Komplikasi……….……….23
2.4.3.1 Infeksi puerperal……….……….23
2.4.3.2 Pendarahan………..……….23
2.4.3.3 Komplikasi lain………..………..23
2.4.3.4 Pada bayi………..………23
BAB 111 METODE STUDI KASUS………25
3.1 Strategi………...…….………..25
3.2 Setting penelitian………...………..………25
3.3 Obyek penelitian……..……….…….………..25
3.4 Metode pengumpulan data……….……26
3.4.1 Metode observasi partisipatif………..26
3.4.2 Metode wawancara……….………26
3.4.3 Metode test……….26
3.4.4 Metode dokumentasi………...………27
3.5 Metode uji keabsahan data ………27
3.6 Metode analisa data………..…...……28
3.7 Etika penelitian………..………..28
3.7.2 Anominity……….….28
3.7.3 Kerahasian………..…28
BAB 1V HASIL DAN PEMBAHASAN…………...………30
4.1 Pembahasan………...………..……….30
4.2 Analisis efektifitas pemberian ASI ………..…………..30
4.3 Data hasil penyelesaian kasus……….………32
4.3.1 Hasil observasi pemberianASI………...………32
4.3.2 Analisis hasil penelitian ……….34
4.3.2.1 Hari pertama………34
4.3.2.2 Hari kedua………..……….35
4.3.2.3 Hari ketiga………...………....35
4.3.4 Pembahasan………...……….35
BAB V PENUTUP……….37
5.1Kesimpulan ………...……...………37
5.2 Saran………..………...…37 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
2.1.2.1.1 Gambar reflek prolaktin ... 7
2.1.2.2.1 Gambar reflek aliran ... 8
2.1.2.3.1 Gambar menangkap ... 9
2.1.2.4.1 Gambar menghisap... 9
2.1.3.1 Gambar anatomi payudara ... 9
2.1.4.1.1 Gambar komposisi ASI ... 11
2.1.6.1.2.5.1 Gambar posisi menyusui ... 13
2.2.1.1.1 Gambar uterus ... 16
2.2.1.2.1 Gambar plasenta ... 16
2.2.1.6.1 Gambar uteri... 17
2.2.1.7.1 Gambar vesika urinaria ... 17
2.4.1 Gambar konsep SC ... 19
2.4.1.1.1 Gambar SC transperitonealis profunda ... 20
DAFTAR PUSTAKA
Azwar, Azrul. 2008. Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal dan Inisiasi Menyusu Dini Revisi 2007. Jakarta : JNPK-KR.
Cunningham, F & Garry dkk. 2006. Obstetri Williams edisi.21, vol 1. Jakarta : EGC Hidayat, A. Aziz Alimul. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa
Data. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Hidayat, A. Aziz Alimul. 2008. Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika
Manuaba, Prof. dr. I.B.G. Manuaba, Sp.OG(K) dkk. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta : EGC
McFerran, Tanya.A. 2004. Dictionary of Nursing. London : Oxford University Press
Nelson, W.E. (2000), “Ilmu Kesehatan Anak, Edisi 15”. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Perinasia, (2004). “Bahan bacaan menegement laktasi”. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Soetjiningsih, (2004), “Seri Gizi Klinik, ASI Petunjuk Untuk Petugas Kesehatan”.
1
1.1Latar belakang
Menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan bagi ibu (Yuliarti, 2010). Laktasi mencakup dua periode penting yaitu periode memproduksi ASI dan mengeluarkan ASI (PERINASIA, 2004)
Makna penting pemberian ASI Eksklusif perlu diberikan selama 6 bulan di tekankan, karena pada masa itu bayi belum memiliki enzim pencernaan yang sempurna untuk mencerna makanan atau minuman lain. ASI merupakan cairan nutrisi spesifik dan kompleks, dengan komponen imunologis dan komponen pemacu pertumbuhan (Nelson, 2000). ASI direkomendasikan sebagai nutrisi terbaik bagi neonatus dan infant. ASI selalu tersedia pada suhu yang sesuai untuk bayi. Substansi ASI bebas dari kontaminasi bakteri yang berbahaya sehingga mengurangi peluang gangguan pencernaan.
Pemberian ASI dianjurkan bagi bayi umur 0 sampai 2 tahun. Bayi yang diberikan ASI (setidaknya selama 6 bulan) memiliki perlindungan terhadap berbagai penyakit akut maupun kronis, termasuk infeksi saluran pencernaan (diare), infeksi saluran nafas bawah (flu), infeksi saluran kencing, infeksi telinga (otitis media), dan reaksi alergi (seperti dermatitis atopi dan asma). ASI berisi antibodi bakteri dan virus, termasuk kadar antibodi IgA sekretori dan makrofag dalam kolostrum yang relatif tinggi, hingga mampu mencegah mikroorganisme. Selain itu, anak yang diberikan ASI secara penuh selama 6 bulan atau lebih memiliki kecenderungan untuk mencapai perkembangan fisik dan psikologis yang lebih baik, dibandingkan bayi yang tidak diberikan ASI.
Banyak faktor yang mempengaruhi kemampuan seorang ibu dalam menyusui secara ekslusif kepada bayinya. Fenomena yang terjadi di Indonesia dan negara berkembang lainnya, menunjukan bahwa masih rendahnya support system, latar belakang pendidikan ibu yang kurang, sehingga belum timbul kesadaran pentingnya pemberian ASI secara ekslusif. Ditambah maraknya promosi susu formula dan PASI (makanan pendamping ASI) mempunyai pengaruh terhadap praktek pernberian ASI ekslusif itu sendiri. Pengaruh-pengaruh tersebut dapat memberikan dampak negatif dalam praktek pemberian ASI eksklusif (Santosa, 2004).
Adapun faktor lain yang mempengaruhi pemberian ASI adalah faktor latar belakang sosial, budaya, ekonomi (pendapatan keluarga dan status kerja ibu), faktor pendidikan ibu dan faktor psikologis (takut kehilangan daya tarik sebagai wanita, tekanan batin), faktor fisik ibu (ibu yang sakit, misainya mastitis, dan sebagainya), faktor kurangnya petugas kesehatan sehingga masyarakat kurang mendapat penerangan atau dorongan tentang manfaat pemberian ASI eksklusif (Soetjiningsih, 2004).
Fenomena kurangnya pemberian ASI eksklusif disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya beredarnya mitos yang kurang baik tentang pemberian ASI eksklusif, serta kesibukan ibu dalam melakukan pekerjaanya dan singkatnya pemberian cuti melahirkan yang diberikan oleh pemerintah terhadap ibu yang bekerja, merupakan alasan-alasan yang sering diungkapkan oleh ibu yang tidak berhasil menyusui secara ekslusif. (Roesli, 2004),
Sectio Caecarea didefinisikan sebagai lahirnya janin melalui insisi dinding abdomen (insisi trans abdomen) untuk mengeluarkan bayi melalui perut, biasanya dengan insisi tranversal pada segmen bagian bawah dan dinding uterus (histerektomi) (Cunningham. 2006). Operasi Caesar adalah suatu operasi yang menginsisi uterus. Operasi ini biasanya dilakukan saat ibu dan janin berada dalam resiko tinggi untuk melakukan persalinan normal (McFerran, 2004). Keadaan luka insisi pada pasien akan mengalami sensasi nyeri yang ditimbulkan setelah dilakukan post sectio caesarea. Salah satu tindakan keperawatan yang bisa di berikan adalah tehnik relaksasi nafas dalam.
Saat ini operasi Caesar banyak dilakukan oleh karena beberapa pertimbangan. Seperti yang di teliti dari New York Times di Amerika, prosentase ibu yang melakukan operasi Caesar sebanyak 30% kelahiran pada tahun 2007. Prosentase ini naik dari tahun ke tahun sejak tahun 1996 dan menjadikan operasi Caesar ini menjadi jenis operasi yang umum dilakukan di rumah sakit Amerika. Sekitar 1,4 juta operasi Caesar dilakukan sepanjang 2007, untuk prosentase ideal pada operasi Caesar belum diketahui, tetapi WHO dan biro kesehatan di Amerika menetapkan angka prosentase yang dilakukan. Operasi Caesar sebesar 15%, dengan prosentase terbesar pada negara bagian New Jersey 38,3%, Florida 37,2% dan Negara bagian Alaska sebesar 22,6%, hasil study lain menunjukan angka yang berbeda pada negara-negara berkembang seperti pada Amerika Latin yang mencapai 40% dan 50%. Dalam hal ini departemen Obstetri dan Ginekologi menyebutkan alasan ibu melakukan operasi Caesar karena alasan takut menjalani persalinan normal sebanyak 29% dan hampir 30% karena keadaan tertentu atau janin yang mengharuskan operasi Sectio Caesarea. Di Indonesia sendiri berdasar pada sebuah study prosentase operasi Caesar yang dilakukan selama tahun 2010, mencapai 5% dengan perincian sekitar 11% berlangsung di rumah sakit pemerintah dan lebih dari 30% di rumah sakit swasta (Santosa, 2004).
berperan penting dalam hal ini terkait perannya sebagai orang yang merawat pasien selama di rumah sakit. Begitupun dengan pasien itu sendiri yang tahu kapan anaknya membutuhkan ASI dan kapan ibu harus menyusui anaknya. Dengan penguasaan metode berbaring, maka ASI eksklusif dapat dilaksanakan.
Posisi berbaring dapat digunakan bagi ibu post section caesaria untuk membantu mendekatkan bayi ke payudara ibu, terutama pada hari-hari awal menyusui. Tujuan diberikan metode berbaring yaitu agar bayi tetap memperoleh kolostrum di hari-hari awal bayi disususi. Menyusui dengan metode berbaring (Side Lying Position) akan memberi lebih banyak kesempatan untuk bersantai dan tidur lebih banyak pada malam hari. Ibu bisa tidur saat bayi menyusu. Dukung punggung dan kepala bayi dengan bantal. Pastikan bahwa perut bayi menyentuh ibu. Posisi ini adalah posisi yang bagus bagi ibu yang menjalani bedah Caesarea.
Mengingat kasus diatas penulis tertarik untuk menyusun study kasus yang berjudul “Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post section caesaria dengan metode berbaring (Side Lying Position) di ruang Brawijaya
RSUD”Kanjuruhan” Kepanjen Malang tahun 2012.
1.2Rumusan Masalah
Bagaimanakah Upaya efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post Sectio caesaria dengan metode berbaring (side lying position) di ruang Brawijaya
RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen tahun 2012
1.3Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini adalah ingin membahas atau mengkaji tentang.
1.3.1. Tujuan Umum
Efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post Sectio caesaria dengan metode berbaring (Side Lying Position) di Ruang Brawijaya RSUD
1.3.2.Tujuan Khusus
1.3.2.1 Untuk mengidentifikasi metode berbaring (side lying position) yang digunakan oleh ibu post section caesaria.
1.3.2.2 Untuk mengidentifikasi efektifitas pemberian ASI eksklusif pada ibu post section caesaria.
1.3.2.3 Untuk mengidentifikasi efektifitas metode berbaring pada ibu post section caesaria.
1.4 Manfaat Studi Kasus 1.4.1 Secara Teoritis 1.4.1.1 Bagi Pasien
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk mamberikan informasi bagi pasien post section caesaria untuk menyusui dengan metode berbaring (Side Lying Position) secara tepat dan benar terutama di hari-hari pertama ibu menyusui, sehingga klien dapat memberikan ASI ekslusif pada bayinya.
1.4.1.2 Bagi Perawat
Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memberikan informasi dan masukan bagi perawat terutama perawat maternitas untuk menerapkan cara menyusui pada post sectio caesarea dengan metode berbaring (Side Lying Position) pada hari-hari pertama ibu menyusui. Dalam asuhan keperawatan maternitas.
1.4.1.3Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan
1.4.1.4Bagi Rumah Sakit
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan informasi dan sebagai bahan acuan bagi penelitian berikutnya agar lebih meningkatkan pemberian ASI pada pasien post section caesaria di hari pertama ibu menyusui dengan metode berbaring (Side Lying Position).
1.4.2 Secara Praktis
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi rumah sakit, bidan praktek swasta, klinik bersalin dan khususnya RSUD “Kanjuruhan” Kepanjen dalam menerapkan efektifitas pemberian ASI eksklusif pada pasien post section caesaria di hari pertama ibu menyusui dengan metode berbaring (Side Lying Position).
1.5 Definisi konsep
ASI merupakan cairan nutrisi yang unik, spesifik dan kompleks dengan komponen imunologis dan komponen pemacu pertumbuhan (Nelson, 2000). ASI dianggap sebagai nutrisi terbaik bagi neonatus dan infant. ASI selalu mudah tersedia pada suhu yang sesuai diinginkan bayi dan tidak memerlukan banyak waktu untuk persiapannya. Substansi ASI segar dan bebas dari kontaminasi bakteri yang berbahaya sehingga mengurangi peluang gangguan pencernaan.
ASI eksklusif adalah pemberian ASI yang di mulai sejak umur 0-6 bulan, bayi yang diberikan ASI setidaknya sampai 6 bulan memiliki penurunan resiko terhadap berbagai penyakitakut maupun kronis.
Metode laktasi atau posisi menyusui merupakan suatu cara yang di pakai ibu-ibu untuk menyusui bayinya yang di rasa itu cocok, entah itu menggunakan posisi dekapan, football hold, ataupun berbaring.