Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
TUGAS AKHIR
SISTEM AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. PERTANI
(PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA- MEDAN
Oleh:
SHANTI MAYA SARI SIREGAR
0 6 2 1 0 2 0 2 2
PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur, penulis sampaikan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan
hidayah-Nya kepada penulis hingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan
judul “ Sistem Akuntansi Penjualan Pada PT.PERTANI (Persero) MEDAN”.
Tugas akhir ini dibuat dengan tujuan memenuhi salah satu syarat untuk
menyelesaikan pendidikan program Diploma pada Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara. Penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam penulisannya
masih terdapat banyak kekurangan. Dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir
ini penulis banyak menemui kesulitan, namun dengan bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima
kasih kepada pihak–pihak yang telah memberikan doa, dorongan/semangat, saran
dan bantuan–bantuan yang berguna bagi penulis karena tanpa bantuannya tugas akhir
ini tidak akan pernah tewujud.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih
yang sebesar–besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar M.Si,Ak, sebagai Ketua Program Diploma III
Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Iskandar Muda SE, M.Si, sebagai Sekretaris Program Diploma III
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
selaku Dosen pembimbing yang telah memberikan nasehat dan bantuan
selama penulis meyelesaikan tugas akhir ini.
4. Bapak Karjono beserta seluruh staf dan pegawai PT.PERTANI (Persero)
Medan atas kesediaan dalam memberikan informasi yang diperlukan dan
membantu penulis untuk melekukan riset sehingga dapat menyelesaikan
tugas akhir ini.
5. Teristimewa untuk orang yang selalu penulis cintai dan hormati Ayahanda
Zulkifli Siregar,ST dan Ibunda Dumayanti, juga terhadap adik– adikku Andri
Alamsyah Siregar, Ori Zulanda Siregar dan Rio Ilhamsyah Siregar.
Dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan bayak terima kasih
keada pihak–pihak yang membantu dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan semoga
kebaikan–kebaikan kalian mendapat balasan dari ALLAH SWT.
Amin….
Medan, Mei 2009
Penulis
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………...…………...……i
DAFTAR ISI………..……..iii
DAFTAR GAMBAR...v
DAFTAR LAMPIRAN………...…....vi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang……….………...1
B. Permasalahan…..……….………...3
C. Tujuan dan Manfaat ……….……….3
D. Sistematika Penelitian………..………..4
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan………...8
B. Struktur Organisasi Perusahaan………...9
C. Sistem Akuntansi Perusahaan………...18
1. Sistem Akuntansi Penjualan………..……….18
2. Sistem Akuntasi Penjualan PT.PERTANI (PERSERO) MEDAN………..……….27
3. Flowcahrt Sistem Akuntansi Penjualan………….……29
4. Prosedur Sistem Akuntansi Penjualan………...41
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
BAB III TOPIK PENELITIAN
A. Sistem Akuntansi Penjualan………...48
B. Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penjualan…………...50
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan………..……...…51
B. Saran………..…….…52
DAFTAR PUSTAKA……….53
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
DAFTAR GAMBAR
A. Gambar 3.1 Flowchart Sistem Penjualan Tunai……...……...……….29
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
DAFTAR LAMPIRAN
A. LAMPIRAN 1
Surat Izin Research
B. LAMPIRAN 2
Berita Acara Bimbingan Tugas Akhir
C. LAMPIRAN 3
Struktur Organisasi Perusahaan
D. LAMPIRAN 4
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan sebagai suatu entitas yang dalam kegiatan usahanya selalu
berhubungan dengan berbagai permasalahan ekonomi adalah sebagai sebuah
organisasi yang tujuan utamanya untuk mencapai profit yang tinggi, hal
tersebut adalah suatu kenyataan yang tidak mungkin dipungkiri disamping
tujuan – tujuan lainnya.
Tercapainya tujuan perusahaan adalah harapan setiap orang yang
tergabung dalam perusahaan tersebut. Namun dalam kenyataannya tujuan
yang akan dicapai tidak mungkin dapat terwujud tanpa didukung oleh sistem
yang baik.
Sistem akuntansi adalah sistem yang selalu terlibat dalam kegiatan
perusahaan, baik perusahaan kecil maupun perusahaan besar. Kebutuhan
akan sistem akuntansi sangat dirasakan oleh para manajer, terutama pada
perusahaan besar, hal ini dikarenakan terjadi transaksi yang begitu kompleks
dan tidak mungkin para manajer dapat mengingatnya, serta untuk lebih
membantu dan mengetahui apakah prosedur yang seharusnya terlaksana telah
berjalan sesuai dengan harapan manajer, dengan begitu para manajer dapat
dengan mudah mengetahui bagaimana kondisi perusahaan yang saat ini
dipimpinnya tanpa harus melakukan pengawasan secara langsung terhadap
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Dengan melihat keadaan perusahaan, sering kita jumpai
ketidakesuaian penerapan sistem akuntansi dalam praktek sehingga terjadi
kecurangan – kecurangan dalam perusahaan tersebut. Adanya sistem
akuntansi yang baik dalam perusahaan berarti telah tersedia suatu yang dapat
menghindarkan perusahaan dari keinginan pihak tertentu untuk melakukan
penyelewengan, penipuan serta pamborosan terhadap harta kekayaan
perusahaan dan meminimalkan penyalahgunaan prosedur yang telah
ditetapkan semula.
Sistem akuntansi penjualan merupakan salah satu bagian dari sistem
akuntansi yang sudah pasti akan ikut menentukan penyajian informasi. Hal
ini dikarenakan keberhasilan sistem akuntansi dalam menghasilkan informasi
ditentukan oleh kesesuaian antara bagian sistem itu sendiri.
Sistem akuntansi penjualan juga dapat diartikan sebagai sarana bagi
suatu manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi penjualan serta
menyajikannya kepada pihak – pihak yang berkepentingan. Sistem akuntansi
penjualan yang dirancang dengan baik akan menghasilkan informasi yang
baik dan tepat bagi pemakai informasi dalam pengambilan keputusan.
Oleh karena itu dalam perusahaan, baik perusahaan industri,
perusahaan dagang maupun perusahaan lainnya yang bertujuan untuk
mencari keuntungan, selalu berhadapan dengan masalah penjualan. Supaya
penjualan yang dilaksanakan dapat berjalan dengan baik, maka harus
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu PT.Pertani (Persero) Medan
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang pengadaan dan penyaluran
sarana produksi pertanian dan peralatan pertanian. Berdasarkan uraian diatas
maka penulis tertarik meneliti mengenai sistem akuntansi PT.Pertani
(Persero) Medan. Dalam hal ini penulis hanya mengkhususkan pada
pembahasan yang berjudul “Sistem Akuntansi Penjualan Pada PT.Pertani
(Persero) Medan”.
B. Permasalahan
Setiap perusahaan selalu mempunyai permasalahan yang berbeda.
Berdasarkan uraian alasan pemilihan judul diatas, ruang lingkup tugas akhir
ini lebih menekankan pada perumusan masalah yaitu : “Bagaimana Sistem
Akuntansi Penjualan Pada PT. Pertani (Persero) Medan Berdasarkan Sistem
Yang Berlaku Sesuai Dengan PSAK?”.
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan Penelitian :
Untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem akuntansi penjualan
pada PT.Pertani (Persero) Medan
Manfaat penelitian :
a. Untuk peneliti sendiri sebagai bahan masukan bagi penulis untuk
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
b. Bagi perusahaan sebagai bahan pertimbangan dan masukan dalam proses
kerja dan pengawasan serta pengambilan keputusan demi kelancaran
kegiatan perusahaan.
c. Bagi pihak lain sebagai bahan masukan dan referensi bagi pihak yang
berkepentingan dalam penulisan skripsi yang akan datang.
D. Sistematika Penulisan
a. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dilakukan setelah peneliti menyelesaikan magang di
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Jadwal Survei terdiri dari
beberapa kegiatan. Kegiatan dimulai dari persiapan melaksnakan survey,
pelaksanaan dalam pengumpulan data perusahaan, pelaporan bimbingan
untuk penulisan laporan tugas akhir. Jadwal suvei / observasi untuk lebih
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara-
Minggu Minggu Minggu
IV I II III IV I II III
A. Persiapan
1. Pelaksanaan survey untuk
mendapatkan topik tugas akhir.
2. Bimbingan untuk pelaksanaan
tugas akhir.
B. Pelaksanaan
3. Pengumpulan data perusahaan.
4. Pengolahan data perusahaan
dalam menyusun laporan tugas
akhir
C. Pelaporan
5. Bimbingan untuk penulisan
laporan tugas akhir.
6. Perbaikan tugas akhir
7. Bimbingan tahap akhir dalam
penyusunan tugas akhir.
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
2. Laporan Penelitian
Untuk mengarahkan dan mempermudah penyusunan ini peneliti membuat
rencana penulisan sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini menerangkan tentang latar belakang, permasalahan,
maksud dan tujuan rencana penulisan.
BAB II : PROFIL PERUSAHAAN
Dalam bab ini penulis menguraikan sejarah singkat
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, sistem akuntansi
penjualan, flowchart sistem akuntansi penjualan, prosedur
sistem akuntansi penjualan, dan pengendalian intern sistem
akuntansi penjualan.
BAB III : TOPIK PENELITIAN
Dalam bab ini penulis mencoba melakukan analisa dan
evaluasi terhadap sistem akuntansi penjualan dan
pengendalian intern sistem akuntanssi penjualan yang
dilakukan pada PT.Pertani (Persero)Medan Jl. Letjen
S.Parman No.75 Medan.
BAB IV : PENUTUP
Akhirnya pada bab ini penulis mencoba menyimpulkan hasil
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
tersedia, dan penulis juga mencoba memberikan saran yang
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
PT.Pertani (Persero) Medan merupakan kelanjutan dari Badan Perusahaan
Produksi Bahan Makanan dan Pembukaan Tanah (BMPT) yang didirikan sejak tahun
1959 berdasarkan Undang-Undang Darurat No.1 tahun 1959.Sebagai perusahaan
negara dengan status Badan Hukum berkedudukan di Jakarta, maka penyelenggaraan
tugas Badan Perusahaan Produksi Bahan Makanan dan Pembukaan Tanah dilakukan
oleh :
a. Bagian perusahaan padi sentra, bergerak dalam sektor produksi padi untuk
mensukseskan Swa-Sembada beras.
b. Perusahaan tanah kering dan pembukaan tanah, bertugas melaksanakan
pembukaan tanah dilahan kering dengan menggunakan pertanian modern
(Traktor).
c. Bagian Perusahaan Pembukaan Tanah Pasang-Surut , yang melaksanakan
pembukuan tanah pertanian di daerah pasang surat di luar jawa.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah pengganti Undang-undang,
Badan Perusahaan Produksi Bahan Makanan dan Pembukaan Tanah berubah menjadi
Badan Pimpinan Umum Perusahaan Pertanian Negara disingkat menjadi BPU
Pertani berdasarkan Peraturan Pemerintah Penggantian Undang-undang No.19/1960.
Selanjutnya BPU Pertani berdasarkan peraturan pemerintah, berubah menjadi
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Peraturan pemerintah No.12/1963 tanggal 1 Januari 1963. Dalam perkembangannya
Perusahaan Pertani Negara berubah menjadi menjadi Perusahaan Perseroan
berdasarkan PP No.21 tahun 1973 dan Akta Notaris Kartini Mulyadi, SH No.46
tanggal 11 Januari 197 Akta Perusahaan No.136 tanggal 24 April 1974 dan Akta
perubahan yang dibuat Notaris Imas Faimah, SH NO.45 tanggal 6 Februari 1984
menjadi PT.PERTANI (Persero).
Untuk menyesuaikan undang-undang Perseroan Terbatas No.1 tahun 1995
dan Peraturan pemerintah No.12 tahun 1998 Anggaran Dasar PT. PERTANI
(Persero) disesuaikan dengan akta perubahan No.41 tanggal 27 Maret 1998 yang
dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, SH dan terakhir dengan akta perubahan No.1
tanggal 2 Mei 2002 yang dibuat oleh Notaris Mintarsih Natamiharja, SH.
B. Struktur Organisasi Perusahaan
Semakin berkembangnya usaha suatu perusahaan maka semakin banyak pula
kegiatan – kegiatan yang harus dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan
perusahaan. Dalam hal ini sudah tentu pimpinan perusahaan tidak dapat bekerja
sendiri dalam mengatasi semua masalah yang dihadapi. Untuk dapat melaksanakan
kepemimpinan yang dapat berjalan dengan baik tersebut maka tentunya pimpinan
perusahaan memerlukan perbaikan suatu organisasi didalam perusahaan sehingga
semua kegiatan yang menyangkut kepentingan perusahaan dapat berjalan dengan
baik.
Organisasi ialah sarana atau alat untuk mencapai tujuan atau wadah dari
kegiatan orang – orang yang bekerja sama dalam mencapai tujuan dan penugasan
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
perlu untuk menguasai anggota kelompoknya. Pengorganisasian dilakukan untuk
menghimpun dan mengatur semua sumber – sumber yang diperlukan termasuk
manusia sehingga pekerjaan yang dikehendaki dapat dilakukan dengan berhasil.
Suatu struktur organisasi yang memuaskan harus sederhana menguntungkan dari
sudut pandang ekonomi serta fleksibel sehingga bila ada perluasan tidak akan
mengganggu secara serius susunan bagian – bagian yang sudah ada. Pekerjaan semua
bagian – bagian harus terintegrasi, terkoordinir, dan adanya kerjasama yang baik.
Sistem dalam perusahan adalah organsasi formal. Organisasi formal adalah
sistem dari pekerjaan, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggung
jawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat diselesaikan. Struktur
formal dibuat untuk menangani pekerjaan yang harus dikerjakan. Struktur ini
memberikan kerangka untuk perilaku kerja. Organisasi formal memberikan daerah
yang relatif pasti dimana orang – orang bekerja dalam tanggung jawab mereka
masing – masing. Dalam hal itu tentu saja pekerjaan yang dikerjakan oleh setiap
orang adalah merupakan bagian dari tugas yang lebih luas dan sedang diselesaikan
oleh perusahaan secara keseluruhan. Organisasi formal adalah organisasi yang
tampak dalam bagan organisasi.
Adapun tugas pokok PT.PERTANI (Persero) Medan adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan program kerja perusahaan
2. Menjabarkan RKAP kepada masing-masing satuan organisasi dan unit kerja.
3. Mengoperasikan RKAP dengan memanfaatkan sumber daya manusia secara
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
4. Membina dan mengembangkan usaha dan kualitas sumber daya manusia
(SDM).
5. Mewakili perusahaan untuk melakukan perikatan dan tindakan hukum lain
sesuai tanggung jawabnya.
6. Melakukan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan dan wajib memelihara
serta menjaga keamanan harta kekayaan perusahaan .
7. Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam pelaksanaan
kegiatan .
8. Membuat laporan manajemen atau keuangan sebagai pertanggung jawaban
Direksi.
Kepala Kantor Wilayah Membawahi :
1. Bagian Pemasaran
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan program kegiatan usaha pemasaran
sarana pertanian dan hasil pertanian.
2. Mengkoordinasikan kegiatan usaha pemasaran sarana pertanian dan
hasil pertanian.
3. Melakukan monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan setiap kegiatan.
4. Membina perluasan pasar dan pengembangan pasar.
5. Menjalin hubungan dengan instansi pemerintah dan badan usaha.
6. Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan.
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Bagian Pemasaran Membawahi :
a. Sub Bagian Pemasaran Saprotan
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan program kerja pemasaran produk
Alsintan dan hasil pertanian termasuk rencana pengadaan yang
terkait.
2. Bertanggung jawab secara aktif melaksanakan monitoring dan
evaluasi atas pelaksanaan kegiatan, khususnya menyangkut teknis
operasi dan pengendalian biaya.
3. Melakukan survei teknis kegiatan pemasaran sarana pertanian.
4. Melakukan kajian dan mengkoordinasikan usaha perluasan dasar dan
pengembangan pemasaran.
5. Menjalin koordinasi antar satuan organisasi dan unit kerja pelaksana.
6. Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan.
7. Mengajukan saran dan pendapat kepada bagian pemasaran untuk
meningkatkan usaha dan kinerja perusahaan.
b. Sub Bagian Pemasaran Aneka Usaha
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan program kegiatan usaha pemasaran
produk Alsintan dan hasil pertanian termasuk rencana pengadaan
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
2. Bertanggung jawab secara aktif melaksanakan monitoring dan
evaluasi atas pelaksanaan kegiatan, khususnya menyangkut teknik
operasi dan pengendalian biaya.
3. Melakukan supervisi teknis kegiatan pemasaran produk Alsintan dan
hasil pertanian.
4. Melakukan kajian dan mengkoordinasi usaha perluasan pasar dan
pengembangan pemasaran.
5. Menjalin koordinasi antar satuan organisasi dan unit kerja pelaksana.
6. Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan.
7. Mengajukan saran dan pendapat kepada bagian pemasaran untuk
meningkatkan usaha dan kinerja perusahaan.
2. Bagian Bina Usaha
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
1. Menyusun kerja dan program kerja bidang usaha pembenihan,
perbesaran dan usaha jasa.
2. Mengkoordinasi kegiatan usaha produksi benih, produksi beras dan
usaha jasa.
3. Melakukan monitoring dan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan di
seluruh daerah kerja wilayah.
4. Melakukan pembinaan teknis yg terkait dengan kegiatan usaha
produksi dan jasa.
5. Menjalin hubungan dengan instansi pemerintah dan badan usaha
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
6. Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan.
7. Mengajukan saran dan pendapat kepada kepala kantor wilyah.
Bagian Bina Usaha Membawahi :
a. Sub Bagian Benih dan Bibit
Tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berkikut :
1. Menyusun rencana kerja dan program bidang produksi benih dan
bibit.
2. Bertanggung jawab secara aktif melaksanakan monitoring dan
evaluasi atas pelaksanaan kegiatan di seluruh wilayah kerja.
3. Melakukan supervisi teknis atas kondisi alat dan peralatan, kualitas
produk produksi serta teknis operasi di lapangan.
4. Mengkaji pemanfaatan alat produksi, mencakup kinerja alat dan
prestasi usaha unit pelaksana, pemanfaatan teknologi sesuai
perkembangan IPTEK.
5. Menjalin koordinasi antar satuan organisasi dan unit kerja pelaksana
6. Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam
pelaksanaan.
7. Mengajukan saran dan pendapat kepada bagian Bina Usaha untuk
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
b. Sub Bagian Penggilingan Padi dan Jasa
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kerja dan program kerja bidang produksi beras dan
usaha jasa.
2. Bertanggung jawab secara aktif melaksanakan monitoring dan evalusi
atas pelaksanaan kegiatan di seluruh wilyah kerja.
3. Melakukan supervise teknis atas kondisi alat dan peralatan dan teknis
operasi.
4. Mengkaji pemanfaatan alat dan peralatan yang menyangkut kapasitas,
prestasi usaha unit pelaksanaan da penerapan teknologi sesuai dengan
perkembangan IPTEK.
5. Membina pengembangan usaha dan menjalin koordinasi antar satuan
organisasi dan kerja pelaksana.
6. Mengurus dan mencatat hak dan kewajiban yang timbul dalam
pelaksanaan kegiatan.
7. Mengajukan sarana dan pendapat kepada bagian Bina Usaha untuk
peningkatan usaha dan kinerja perusahaan.
3. Bagian Keuangan dan Umum
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah bagian keuangan dan umum
selaku pembantu kepala kantor wilayah bertanggung jawab menyusun rencana
dan melaksanakan pengelolaan keuangan, fungsi kebendaharaan, penyusunan
cash flow, rencana kerja dan anggaran perusahaan (RKAP), sumber daya
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
pelayanan hukum dan mengurus hak dan kewajiban yang timbul dari setiap
kegiatan.
Bagian Keuangan dan Umum membawahi :
a. Sub Bagian Keuangan
Tugas pokoknya adalah sub bagian keuangan selaku pembantu kepala
bagian keuangan atau umum bertanggung jawab dan rencana pengelolaan
keuangan, penyusutan cash flow, rencana kerja dan anggaran perusahaan
(RAKP), dan mengurus hak dan kewajiban yang timbul dari kegiatan tersebut.
b. Sub Bagian Umum atau SDM
Tugas pokoknya adalah selaku pembantu kepala bagian keuangan dan
umum bertanggung jawab dalam menyusun rencana dan melaksanakan
pengadaan sarana dan prasarana, alokasi penggunaan dan pengelolaan sumber
daya manusia , saran usaha dan kerja, mengadakan penilaian dan
merekomendasikan pembiayaan rutin , melaksanakan tata usaha, surat menyurat
dan kearsipan, ketertiban dan keamanan rumah tangga kantor wilayah, mengurus
hak dan kewajiban yang timbul dari kegiatan tersebut, serta tanggung jawab
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
4. Bagian Akuntansi
Tugas pokok dan tanggung jawabnya adalah selaku pembantu kepala wilayah
bertanggung jawab dalam pembinaan akuntansi dan melaksanakan tugas
verifikasi, konfirmasi dan rekonsiliasi, kode rekening administrasi
pembukuan, penyusun laporan keuangan, penyusunan evaluasi wilayah,
mengurus hak dan kewajiban yang timbul dari kegiatan tersebut.
Bagian Akuntansi Membawahi :
a. Sub Bagian Pembukuan dan Analisa Laporan Keuangan
Tugas pokoknya adalah selaku pembantu kepala bagian akuntansi
bertugas membantu pelaksanaan pencatatan transaksi, pengelolaan
data akuntansi , analisis keuangan perusahaan dan penyajian laporan
laporan keuangan.
b. Sub Bagian Verifikasi dan Rekonsiliasi Hubungan Intern
Tugas Pokoknya adalah membantu pelaksanaan tugas bagian
akuntansi dalam bidang verifikasi dan rekonsiliasi
5. Cabang
Cabang meliputi dua bagian seksi dan empat bagian unit. Seksi terdiri dari
seksi keuangan/umum dan seksi operasional. Sedangkan unit terdiri dari unit
penggilingan padi, unit produksi benih, unit pelayanan jasa Alsintan (Alat
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
C. Sistem Akuntansi Perusahaan
1. Sistem Akuntansi Penjualan
Defenisi sistem menurut Simamora (2000;6) “Seperangkat peraturan
dan prosedur yang dirancang untuk memastikan bahwa tugas tertentu
dilaksanakan dalam suatu cara yang sudah diterapkan sebelumnya”.
Sedangkan menurut Hall (2001;2) “Sekelompok dua atau lebih
komponen–komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau
subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencari tujuan bersama (Common purpose)”.
Selain itu defenisi menurut Mulyadi (2001;3) “Organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan
informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan
pengelolaan perusahaan”.
Menurut Baridwan (2000;6) sistem akuntansi “Organisasi formulir,
catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen”.
Menurut Bodnar (2003;16) sistem akuntansi penjualan “Kegiatan
administrasi berupa pencatatan – pencatatan formulir – formulir dan prosedur
dan alat – alat yang digunakan untuk menerima pengelolaan kas dalam
bentuk laporan – laporan yang diperlukan untuk pihak manajemen dan
kreditur untuk mengawasi usahanya dan juga pihak pemerintah”.
Menurut Niswonger dkk (1999;182) mengatakan sistem akuntansi
“Metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan dan melaporkan infomasi mengenai keuangan dan operasi
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Dalam perusahaan, baik perusahaan industri, perusahaan dagang
maupun perusahaan lainnya yang bertujuan untuk mencari keuntungan, selalu
berhadapan dengan masalah penjualan. Supaya penjualan yang dilaksanakan
dapat berjalan dengan baik, maka harus diciptakan sistem akuntansi
penjualan yang baik.
Suatu perusahaan dalam menyusun sistem akuntansi dapat memilih
yang secara manual tanpa menggunakan mesin pembantu dan menggunakan
mesin pembukuan yang sederhana sampai menggunakan mesin komputer.
Sistem disini diartikan sebagai suatu jaringan yang saling
berhubungan yang disusun dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk
melaksanakan kegiatan utama perusahaan dan terdiri dari beberapa prosedur
yang merupakan kegiatan saling berhubungan satu dan yang lainnya.
Dari defenisi diatas kita dapat melihat, bahwa infomasi yang
dihasilkan oleh sistem akuntansi digunakan dan dibutuhkan oleh pihak dalam
perusahaan (intern) maupun luar perusahaan (ekstern). Oleh sebab itu sistem
akuntansi dirancang sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan
perusahaan didalam menghasilkan infomasi. Sistem Akuntansi yang
dirancang dengan baik akan menghasilkan informasi yang baik dan tepat bagi
pemakai informasi dalam pengambilan keputusan.
Sistem akuntansi penjualan dapat diartikan sebagai sarana bagi suatu
manajemen perusahaan untuk mendapatkan informasi penjualan serta
menyajikannya kepada pihak – pihak yang berkepentingan seperti yang telah
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Adapun tujuan sistem akuntansi adalah :
a. Sistem akuntansi itu harus memenuhi prinsip cepat, yaitu bahwa sistem
akuntansi harus mampu menyediakan data yang diperlukan tepat pada
waktunya dan dapat memenuhi kebutuhan.
b. Sistem akuntansi itu harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem
akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan.
c. Sistem akuntansi yang disusun itu memenuhi prinsip murah yang berarti
barang – barang untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat
ditekan sehingga tidak mahal.
Dari pengertian sistem akuntansi yang telah disebutkan diperoleh
kesimpulan bahwa sistem akuntansi terdiri atas unsur – unsur :
a. Bukti
Bukti merupakan unsur pokok dalam sistem akuntansi dimana suatu
transaksi dicatat saat terjadinya, bukti ini dapat berasal dari perusahaan
sendiri maupun dari pihak luar. Bukti transaksi tersebut berupa formulir,
seperti faktur penjualan, bukti kas masuk, cek, kwitansi,dan lainnya.
Selain sebagai catatan tertulis, bukti – bukti juga digunakan untuk :
1) Menggerakkan atau mengotorisasi operasi fisik (pesanan penjualan).
2) Mencerminkan pertanggung jawaban atau akuntabilitas atas tindakan
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
3) Menyediakan data yang diperlukan untuk pihak luar (data pesanan
penjualan yang digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan dan
ikhtisar penjualan.
b. Catatan
Buku – buku catatan dipergunakan untuk melakukan pencatatan atas
transaksi berdasarkan bukti yang ada, yaitu :
1) Jurnal adalah catatan pertama yang digunakan untuk mencatat,
menggolongkan dan meringkas bukti – bukti yang ada.
2) Buku besar adalah catatan berupa perkiraan – perkiraan yang akan
dijurnal yang telah diposting dan disusun sesuai dengan infomasi
dan akan disajikan dalam laporan keuangan.
c. Prosedur
Sistem akuntansi terdiri atas beberapa prosedur, yang tergantung pada
aktifitas perusahaan, biasanya saling berkaitan dan berbeda sesuai dengan
sifat dan kebutuhan masing–masing.
d. Alat–alat
Peralatan yang menjadi bagian dari suatu sistem akuntansi adalah
alat– alat yang dipergunakan untuk pencatatan secara rinci seperti buku
pembantu.
e. Laporan
Laporan ini dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
berguna sebagai infomasi yang akan dipergunakan oleh pihak intern
maupun ekstern perusahaan.
a. Penjualan Tunai
Penjualan tunai adalah merupakan salah satu bentuk transaksi dari
barang dan jasa. Dalam transaksi penjualan secara tunai ini, penjual langsung
menyerahkan barang kepada pihak pembeli setelah pembeli membayar uang
kepada penjual.
Pengertian penjualan tunai menurut Mulyadi (2000;455) “Penjualan
tunai dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli
melakukan pembayaran harga barang diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli”.
Transaksi penjualan tunai dikatakan telah terlaksana apabila
perusahaan telah menerima pembayaran dari pelanggan atas barang ataupun
jasa yang kemudian akan diserahkan oleh perusahaan kepada pelanggan.
Penjualan dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan
pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum
barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima
oleh perusahaan, barang kemudian diberikan pada pembeli dan transaksi
penjualan kemudian dicatat oleh perusahaan.
Dokumen–dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai
adalah sebagai berikut :
1) Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
penjualan tunai dapat digunakan untuk merekam data mengenai nama
pembeli, alamat pembeli, tanggal transaksi, kode dan nama barang,
kuantitas, harga satuan, jumlah harga, nama dan kode pramuniaga,
otorisasi terjadinya berbagai tahap transaksi.
2) Bukti Setor Bank
Dokumen ini dibuat sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Bukti setor
bank dibuat tiga lembar, dan diserahkan ke bank bersamaan dengan
penyetoran kas dari hasil penjualan tunai ke bank. Dua lembar
tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditanda tangani dan dicap
oleh bank sebagai tanda bukti penyetoran kas ke bank.
3) Pita Register Kas
Dokumen ini dihasilkan pada bagian kassa dengan cara
mengoperasikan mesin register kas. Pita register kas ini merupakan bukti
penerimaan kas yang dikeluarkan oleh bagian kassa dan merupakan
dokumen pendukung faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal
penjualan.
4) Rekap Harga Penjulaan
Dokumen ini digunakan untuk meringkas harga pokok produk yang
dijual selama satu periode. Dokumen ini merupakan pendukung bagi
pembuatan memorial guna mencatat harga pokok pendukung produk yang
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Catatan – catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan tunaiI
adalah :
1) Jurnal Penjualan
Jurnal Penjualan digunakan untuk mencatat dan meringkas data
penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan
manajemen memerlukan informasi penjualan tiap jenis produk yang
dijualnya selama jangka waktu tertentu dalam jurnal penjualan tiap jenis
produk yang dijualnya selama jangka waktu tertentu dalam jurnal
penjualan disediakan satu kolom untuk satu jenis produk tersebut.
Jurnalnya adalah sebagai berikut :
Kas xxx
Penjualan xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Barang Dagang xxx
2) Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal penerimaan kas digunakan untuk mencatat penerimaan kas dari
berbagai sumber diantaranya dari penjualan tunai.
Kas xxx
Penjualan xxx
3) Jurnal Umum
Catatan akuntansi digunakan untuk mencatat transaksi selain yang
dicatat dalam jurnal khusus, misalnya harga pokok produk yang dijual
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
4) Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan untuk mencatat berkurangnya harga
pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan dibagian
akuntansi untuk mengawasi mutasi persediaan barang yang disimpan
digudang.
5) Kartu Gudang
Catatan diselenggarakan dibagian gudang untuk mencatat mutasi dan
persediaan barang yang disimpan digudang. Dalam transaksi penjualan
tunai kartu gudang digunakan untuk mencatat berkurangnya kuantitas
produk yang dijual. Kartu gudang juga dibutuhkan untuk mengetahui
jumlah persediaan terakhir dari barang dagangan sehingga dapat diketahui
jumlah nominal akun.
b. Penjualan Kredit
Berbeda dengan penjualan tunai, uang langsung dibayar oleh pembeli
pada waktu transaksi penjualan, maka penjualan kredit pembayarannya dapat
diterima beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh
penjual dan pembeli.
Defenisi penjualan kredit menurut Mulyadi (2001;220) “Penjualan
kredit dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan barang sesuai
dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Sesuai dengan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan penjualan
kredit yaitu transaksi penjualan yang dilakukan tetapi pembayarannya
menggunakan jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.
Untuk mendapatkan pengawasan intern yang baik pada penjualan
kredit perlu disusun prosedur tertentu yang menggambarkan arus dokumen
dan tata cara pencatatan penjualan kredit yang harus diperhatikan adalah :
1) Surat Order Pengiriman
Dokumen ini merupakan lembar pertama surat order pengiriman yang
memberikan otorisasi kepada kepala bagian pengiriman untuk
mengirimkan jenis barang dan jumlah spesifikasi seperti yang tertera
diatas dokumen tersebut. Dalam hal pemberian surat order pengiriman
dilakukan oleh bagian gudang dan memberikan otorisasi kepada bagian
pengiriman barang.
2) Faktur Penjualan
Dokumen ini merupakan lembar pertama yang dikirimkan pada
pelanggan. Jumlah lembar faktur yang dkirim kepada pelanggan adalah
tergantung dari permintaan pelanggan.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur penjualan kredit
adalah:
1) Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan
kredit. Jurnal penjualan digunakan untuk mencatat dan meringkas data
penjualan. Jika perusahaan menjual berbagai macam produk dan
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
dijualnya selama jangka waktu tertentu dalam jurnal penjualan disediakan
kolom – kolom untuk mencatat penjualan menurut produk tersebut.
Kas xxx
Piutang Usaha xxx
Harga Pokok Penjualan xxx
Persediaan Barang Dagang xxx
2) Kartu Piutang
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi rincian
mutasi piutang perusahaan kepada tiap – tiap debiturnya. Dalam metode
pencatatan piutang tertentu, buku piutang ini tidak diselenggarakan dan
digantikan fungsinya dengan arsip faktur penjualan menurut abjad.
3) Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini merupakan buku pembantu yang berisi tentang
rincian mutasi tiap jenis persediaan.
2. Sistem Akuntansi Penjualan Pada PT.Pertani (Persero) Medan
1. PT. Pertani (Persero) Medan menjalankan prosedur sistem akuntansi
penjualan tunai dan kredit.
2. Manajer umum yang menandatangani cek dan giro keluar.
3. Sales Manajer yang mencari pelanggan dan memberi informasi
tentang penyediaan sarana produksi pertanian.
4. Collector yang menagih dan mangantarkan tagihan pengguna jasa
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
5. Bagian pembukuan dan keuangan yang mencatat semua tagihan
kepada manajer.
Pembeli dapat melakukan pembelian barang dengan cara datang
sendiri ketempat penjual atau melalui surat order (purchase order/PO).
Penyerahan barang dapat dilakukan di tempat penjual atau dikirim ke
tempat pembeli, tergantung kepada syarat penyerahan barang yang
disepakati. Formulir yang digunakan terdiri atas : faktur penjualan, atau
nota kontan. Berikut ini uraian kegiatan bagian-bagian yang terlibat
dalam aktivitas penjualan tunai baik pada toko-toko atau super market,
dan grosir.
a. Pengelolaan Order Penjualan Tunai secara eceran pada toko atau
supermarket
Unit-unit organisasi yang terlibat dalam aktivitas penjualan adalah Bagian
Order Penjualan (pramuniaga), Bagian Kassa/kasir, Bagian Gudang, Bagian
Pembungkusan/Packing dan Bagian Akuntansi.
Dokumen yang berkaitan dengan penjualan tunai eceran :
1. faktur
2. nota penjualan tunai
b. Pengelolaan Order Penjualan Tunai pada Grosir
Aktifitas penjualan tunai melibatkan Bagian Order Penjualan, Bagian
Gudang, Bagian Pengiriman Barang, Bagian kassa, dan Bagian Akuntansi.
Sementara formulir yang digunakan terdiri atas : faktur penjualan tunai, nota
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
3. Flowchart Sistem Akuntansi Penjualan
Adapun flowchart sistem akuntansi penjualan terdapat pada gambar 3.1 dan
gambar 3.2 berikut :
a. Sistem Penjualan Tunai
Gambar 3.1
Flowchart Penjualan Tunai
Bagian Order Penjualan Bagian Kassa
Via Pembeli
FPT = Faktur Penjualan Tunai PRK= Pita Register Cek
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
(Lanjutan Gambar 3.1)
Bagian Kassa (Lanjutan) Bagian Gudang
Bersama
Bersama uang uang
Diserahkan ke Bank
Sumber : Sistem Akuntansi Mulyadi, Tahun 2001: 476 Mengisi
bukti setor bank
Bukti Setor 1 Bank
Menyetor kas ke bank
Bukti Setor 1 Bank
5
N
2
FPT 2
Kartu Gudang
Meyerahkan barang
FPT 2
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
(Lanjutan Gambar 3.1)
Bagian Pengiriman
Bersama barang Sebagai slip pembungkus
Untuk Pembeli
Sumber : Sistem Akuntansi Mulyadi, Tahun 2001: 476
(Lanjutan Gambar 3.1) 3
PRK
FPT 1
4
FPT
Membandingkan FPT lbr 1 & lbr 2
Menyerahkan barang kepada
pembeli
FPT 1
PRK
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Bagian Jurnal
RHPP = Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan
Sumber : Sistem Akuntansi Mulyadi, Tahun 2001: 476
(Lanjutan Gambar 3.1)
6 5 8
PRK
FPT 1
BuktiSetor 2 Bank
Jurnal Penjualan
Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal Umum
RHPP
Bukti Memorial
7 T
N
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Bagian Kartu Persediaan
Secara periodik
Sumber : Sistem Akuntansi Mulyadi, Tahun 2001: 476 7
RPK
FPT 1
Kartu Persediaan
Membuat rekap HPP
RHPP
Membuat bukti memorial
RHPP Bukti memorial
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Keterangan Flowchart Sistem Penjualan Tunai :
1) Bagian Order Penjualan
Dalam transaksi penjualan tunai, ini berfungsi untuk menerima order
dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur
tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang
kebagian kassa.
2) Bagian Kassa
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini berfungsi sebagai
penerima pembayaran harga barang dari pembeli.
3) Bagian Gudang
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini berfungsi untuk
membungkus barang yang dipesan oleh pembeli serta menyerahkan
barang tersebut kebagian pengiriman barang.
4) Bagian Pengiriman Barang Barang
Dalam transaksi penjualan tunai bagian ini berfungsi untuk
membungkus dan menyerahkan barang yang telah dibayar harganya
kepada pembeli.
5) Bagian Kartu Persediaan
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini berfungsi sebagai pencatat
berkurangnya harga pokok produk dalam kartu persediaan sebagai
dokumen bagi pembuatan memorial.
6) Bagian Jurnal, Buku Besar dan Laporan
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini berfungsi sebagai pencatat
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
dari bagian penjualan tunai kedalam jurnal penerimaan kas, dan menurut
harga pokok produk yang dijual selama periode tertentu.
b. Sistem Penjualan Kredit
Adapun flowchart sistem akuntansi penjualan kredit terdapat pada
gambar 3.2 berikut :
Gambar 3.2
Flowchart Sistem Penjualan Kredit
Bagian Order Penjualan
Sumber : Sistem Akuntansi Mulyadi, Tahun 2001: 476
Mulai
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
(Lanjutan Gambar 3.2)
Bagian Kredit Bagian Gudang
Sumber : Sistem Akuntansi Mulyadi, Tahun 2001: 476
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
(Lanjutan Gambar 3.2)
Bagian Pengiriman
Sumber : Sistem Akuntansi Mulyadi, Tahun 2001: 476
5 pembungkus brg sbg slip pembungkus
Diserahkan kpd persh angkutan umum 6
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
(Lanjutan Gambar 3.2)
Bagian Penagihan Bagian Piutang
Sumber : Sistem Akuntansi Mulyadi, Tahun 2001: 476
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
(Lanjutan Gambar 3.2)
Bagian Kartu Persediaan Bagian Jurnal
Bagian Kasa
Via Pembeli
FPT = Faktur Penjualan Tunai PRK= Pita Register Cek
Sumber : Sistem Akuntansi Mulyadi, Tahun 2001: 476
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Keterangan Flowchart Sistem Penjualan Kredit :
1) Bagian Order Penjualan
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk
menerima surat order dari pembeli, mengedit order dari pelanggan untuk
menambah informasi yang belum ada pada surat order tersebut (seperti
spesifikasi barang, dan rute pengiriman), meminta otorisasi kredit,
menentukan tanggal pengiriman, dan dari gudang mana barang akan
dikirim, serta mengisi surat order pangiriman.
2) Bagian Kredit
Bagian ini berada dibawah departemen keuangan, yang dalam
transaksi penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk meneliti status
kredit langganan dan memberikan otorisasi pemberian kredit kepada
pelanggan. Karena hampir semua penjualan perusahaan perdagangan
merupakan penjualan kredit. Maka sebelum order dari pelanggan
dipenuhi, harus lebih dahulu diperoleh otorisasi penjualan kredit dalam
bagian kredit.
3) Bagian Gudang
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk
menyimpan dan menyiapkan barang yang dipesan oleh pelanggan serta
menyerahkan barang kebagian pengiriman barang.
4) Bagian Pengiriman Barang
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk
menyerahkan barang atas order pengiriman yang diterimanya dari bagian
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
tidak ada barang yang keluar dari perusahaan tanpa otorisasi yang
berwenang.
5) Bagian Penagihan
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk membuat
dan mengirimkan faktur bagi kepentingan pencatatan transaksi penjualan
oleh bagian piutang, bagian kartu persediaan dan bagian kartu biaya,
bagian jurnal, buku besar dan laporan.
6) Bagian Piutang
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk mencatat
piutang yang timbul dari transaksi penjualan kredit dan membuat serta
mengirimkan pernyataan piutang kepada para debitur.
7) Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk mencatat
harga pokok persediaan yang dijual didalam kartu persediaan.
8) Bagian Jurnal Buku Besar dan Laporan
Dalam transaksi penjualan kredit, bagian ini berfungsi untuk mencatat
transaksi penjualan kredit dalam jurnal penjualan dan membuat laporan.
5. Prosedur Sistem Akuntansi Penjualan
Prosedur dan sistem merupakan hal mutlak dan sangat diperlukan
demi kelangsungan perusahaan. Sistem akuntansi terdiri atas beberapa
prosedur, yang tergantung pada aktifitas perusahaan, biasanya saling
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Menurut Mulyadi (2001;15) prosedur adalah ”Suatu ukuran klerikal,
biasanya melibatkan orang dalam satu departemen atau lebih, yang dibuat
untuk menjamin secara seragam transaksi perusahaan secara berulang –
ulang”.
Kegiatan klerikal (clerical operations) yang dimaksud terdiri dari
kegiatan yang dilakukan untuk mencatat informasi dalam formulir, buku
jurnal, buku besar yaitu : menulis, menggandakan, menghitung,
memberikan kode, mendaftar, memilih (mensortasi), memindah dan
membandingkan.
Seluruh prosedur yang ditetapkan manajemen digunakan untuk
mengamankan harta perusahaan dari kelalaian / kesalahan (error),
kecurangan (founds) ataupun kejahatan (irregularities). Pengendalian intern
juga merupakan salah satu prosedur – prosedur yang dilakukan perusahaan
dengan tujuan mengamankan aktiva perusahaan dan meningkatkan
keakuratan serta dapat dipercayai data akuntansinya. Sehingga manajemen
perusahaan membuat prosedur – prosedur untuk melindungi harta perusahaan
dari pencurian dan kerusakan fisik yang mungkin terjadi.
a. Prosedur Penjualan Tunai
Penjualan dilakukan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan
pembeli melakukan pembayaran harga barang terlebih dahulu sebelum
barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima
oleh perusahaan, barang kemudian diberikan pada pembeli dan transaksi
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
Dokumen–dokumen yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai
adalah sebagai berikut :
1) Faktur Penjualan Tunai
2) Bukti Setor Bank
3) Pita Register Kas
4) Rekap Harga Penjualan
Catatan–catatan yang digunakan dalam prosedur penjualan tunai
adalah :
1) Jurnal Penjualan
2) Jurnal Penerimaan Kas
3) Jurnal Umum
4) Kartu Persediaan
Unit organisasi yang terkait dalam prosedur penjualan tunai adalah
sebagai berikut:
1) Bagian Order Penjualan
2) Bagian Kassa
3) Bagian Gudang
4) Bagian Pengiriman Barang
5) Bagian Kartu Persediaan
6) Bagian Jurnal, Buku Besar dan Laporan
b. Prosedur Penjualan Kredit
Berbeda dengan penjualan tunai, uang langsung dibayar oleh pembeli
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
diterima beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh
penjual dan pembeli.
Untuk mendapatkan pengawasan intern yang baik pada penjualan
kredit perlu disusun prosedur tertentu yang menggambarkan arus dokumen
dan tata cara pencatatan penjualan kredit yang harus diperhatikan adalah :
1) Surat Order Pengiriman
2) Faktur Penjualan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam prosedur penjualan kredit
adalah:
1) Jurnal Penjualan
2) Kartu Piutang
3) Kartu Persediaan
Unit–unit organisasi yang terkait dalam prosedur penjualan kredit
adalah:
1) Bagian Order Penjualan
2) Bagian Kredit
3) Bagian Gudang
4) Bagian Pengiriman Barang
5) Bagian Piutang
6) Bagian Kartu Persediaan dan Kartu Biaya
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
D. Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penjualan
Sistem pengendalian intern merupakan alat yang baik untuk membantu
manajemen dalam mengamankan harta dalam perusahaan, menambah efisiensi kerja
dan mendorong para pegawai mematuhi kebijaksanaan pimpinan.
Menurut Baridwan (2000;150) pengendalian intern “Internal control itu
meliputi struktur organisasi dan semua cara - cara sehat dan alat – alat yang
dikoordinasikan yang digunakan dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga
keamanan harta milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran akuntansi,
memajukan efisiensi dalam usaha, dan membantu mendorong dipatuhinya
kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu”.
Menurut Mulyadi (2001;163) “Mengatakan internal control yang diterapkan
dalam penjualan meliputi organisasi, sistem otorisasi, dan prosedur pencatatan, dan
praktek yang sehat”.
Sistem pengendalian intern yang dirumuskan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(2002;17) “Sistem pengendalian intern meliputi rencana organisasi serta semua
metode dan ketentuan – ketentuan yang terkoordinasi yang dianut dalam perusahaan
untuk melindungi harta miliknya, memeriksa kecermatan (accuracy) dan seberapa
jauh data accounting dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha dan mendorong
ditaatinya kebijaksanaan perusahaan yang telah digariskan”.
Sistem akuntansi dan pengawasan intern yang dilakukan mempunyai
hubungan erat, sehingga sistem akuntansi yang dipakai oleh suatu perusahaan yang
baik kemungkinan akan mengandung unsur – unsur pengawasan yang baik pula.
Untuk mengidentifikasi unsur – unsur pengendalian dalam sistem akuntansi
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
1. Organisasi
Struktur organisasi mencerminkan pembagian wewenang dan
tanggung jawab dalam pencapaian tujuan. Organisasi akan dapat
mengalokasikan berbagai sumber daya yang dimilikinya. Adanya pembagian
wewenang yang jelas akan memudahkan pertanggung jawaban konsumsi
sumber daya organisasi dalam mencapai tujuan. Dalam internal control
penjualan organisasi penjualan dimaksud adalah adanya pemisahan fungsi –
fungsi yang terkait dalam penjualan, sehingga tidak ada timpang tindih
wewenang didalam organisasi penjualan.
Adapun pemisahan fungsi tersebut adalah sebagai berikut :
1. Fungsi penjualan harus terpisah dengan fungsi kas.
2. Fungsi kas harus terpisah dengan fungsi akuntansi.
3. Transaksi penjualan tunai harus dilakukan oleh fungsi penjualan,
fungsi kas, fungsi penerimaan, dan fungsi akuntansi.
2. Sistem Otorisasi Dan Prosedur Pencatatan
Setiap transaksi hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pejabat yang
memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Prosedur
pencatatan penjualan yang baik akan menjamin data yang direkam dalam
formulir dicatat dalam catatan akuntansi dengan tingkat ketelitian dan
kehandalan yang tinggi. Dengan demikian sistem otorisasi penjualan akan
menjamin dihasilkannya dokumen pembukuan yang dapat dipercaya,
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
3. Praktik yang Sehat
Pembagian tanggung jawab fungsional, sistem wewenang dan
prosedur pencatatan pada fungsi penjualan yang telah diterapkan tidak akan
terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara – cara untuk menjamin
praktik yang sehat dalam transaksi penjualan. Internal control sistem
informasi akuntansi penjualan perlu dilakukan secara khusus mulai dari
pesanan penjualan, persetujuan kredit, pengiriman barang, pembuatan faktur,
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
BAB III
TOPIK PENELITIAN
A. Sistem Akuntansi Penjualan
Sistem akuntansi penjualan mengatur cara – cara melaksanakan
penjualan baik barang maupun jasa yang dihasilkan perusahaan melalui
prosedur penjualan yang telah ditetapkan perusahaan sehingga perusahaan
mendapatkan informasi penjualan yang jelas untuk dipertanggung jawabkan
kepada pihak – pihak yang berkepentingan seperti yang telah disebutkan
sebelumnya. Maka dapat disimpulkan sistem akuntansi penjualan tediri atas
unsur – unsur seperti bukti penjualan, catatan – catatan penjualan, prosedur
penjualan, alat – alat penjualan (buku pembantu), dan laporan penjualan.
Untuk perusahaan yang mempunyai sub agen atau perwakilan penjualan
disentralisasikan pada cabang atau perwakilan tersebut.
Penjualan juga merupakan suatu pendapatan yang berasal dari
penyelesaian transaksi penjualan yang dilakukan menyerahkan barang atau
jasa kepada pihak lain yang memerlukannya dan biasanya dengan uang tunai
atau dengan perjanjian yang dibayar dikemudian hari (kredit). Didalam
menjalankan prosedur penjualan sudah pasti harus mempunyai ketentuan–
ketentuan penyerahan wewenang yang menjalankan prosedur sistem
akuntansi penjualan dan melibatkan beberapa bagian dengan maksud agar
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
PT.Pertani (Persero) Medan melakukan penjualannya dengan
menggunakan sistem kredit dimana proses penjualan dilakukan dengan cara
delivery order ( order pemesanan ). Pembayaran dilakukan oleh pelanggan
beberapa waktu kemudian sesuai dengan perjanjian yang dibuat oleh
pelanggan dengan penjual.
Prosedur penjualan kredit pada perusahaan dimulai dengan :
1) Prosedur order penjualan
2) Prosedur persetujuan kredit
3) Prosedur pengiriman ke gudang
4) Prosedur pengiriman ke pelanggan
5) Prosedur penagihan
6) Prosedur pencatatan piutang
7) Prosedur pencatatan akuntansi
Oleh karena itu ada baiknya bagian penjualan dipisahkan dari fungsi
kredit. Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari fungsi penjualan dan fungsi
kredit. Fungsi akuntansi harus dipisahkan dari fungsi kas.
Karena fungsi penjualan kredit harus dilaksanakan oleh bagian
penjualan, bagian kredit, bagian pengiriman, bagian penagihan, bagian
akuntansi. Jadi persetujuan pemberian kredit hendaknya diberikan oleh
bagian kredit dengan membubuhkan tanda tangan pada credit copy (yang
merupakan tembusan surat order pengiriman).
Dalam penjualan kredit yang diberikan oleh perusahaan harus
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
tidak diinginkan seperti piutang yang tidak tertagih yang sebenarnya dapat
diminimumkan.
Adapun sistem penjualan tunai yang dilakukan PT.Pertani (Persero)
Medan adalah dengan cara penyerahan barang dapat dilakukan di tempat
penjual atau dikirim ke tempat pembeli, tergantung kepada syarat penyerahan
barang yang disepakati. Formulir yang digunakan terdiri atas : faktur
penjualan, atau nota kontan.
B. Pengendalian Intern Sistem Akuntansi Penjualan
Secara keseluruhan pengendalian intern sistem akuntansi penjualan pada
PT.Pertani (Persero) Medan sudah melalui prosedur yang cukup baik, karena
sudah terdapat pemisahan dan pembagian tugas antara penjualan, kasir, dan
bagian penyerahan barang.
Sistem otorisasi dan prosedur sudah dianggap baik karena ada yang
bertanggung jawab dalam pemberian kredit dan dicatat dalam catatan
akuntansi melalui prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan pada PT.Pertani (Persero) Medan
maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan yaitu :
1. PT.Pertani (Persero)Medan adalah suatu perusahaan yang bergerak
dibidang penyediaan pupuk bagi lahan perkebunan.
2. Sistem akuntansi penjualan dari sistem akuntansi penjualan tunai dan
sistem akuntansi penjualan kredit.
3. Sistem akuntansi penjualan yang dilakukan PT.Pertani (Persero)Medan
baik secara tunai maupun secara kredit dilakukan dengan prosedur yang
saling berkaitan.
4. Sistem akuntansi penjualan yang dilakukan PT.Pertani (Persero) Medan
sudah dapat dikatakan berjalan sesuai dengan prosedur yang ada, hal ini
karena adanya bagian khusus yang menangani penjualan tunai maupun
kredit..
5. Struktur organisasi PT.Pertani (Persero) Medan merupakan sistem
organisasi yang berbentuk formal dimana pimpinan dalam melakukan
tugas – tugasnya dibantu oleh staf – stafnya, dan dalam stuktur organisasi
telah menggambarkan adanya pemisahan tanggung jawab dan wewenang
yang jelas antara masing- masing bagian.
6. Perusahaan ini menjual barang berupa pupuk bagi lahan perkebunan dan
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
7. Prosedur penjualan pada PT.Pertani (Persero) Medan sudah memadai
karena adanya pemisahan wewenang dan tanggung jawab dari bagian –
bagian yang terlibat.
8. Setiap penjualan kredit yang dilakukan harus disetujui oleh manajer
umum (branch manager).
B. Saran
Dari kesimpulan yang dibuat oleh penulis terhadap hasil penelitian pada
PT.Pertani (Persero) Medan, maka penulis dapat memberikan beberapa saran
yaitu :
1. Kiranya perusahaan dapat memberikan fasilitas kemudahan untuk
pelanggan yang mempunyai kriteria pelanggan terbaik.
2. Prosedur penjualan yang diterapkan oleh perusahaan agar tetap
dipertahankan.
3. Sebaiknya sistem akuntansi penjualan yang telah disusun dan ditetapkan
sesuai prosedur – prosedur yang telah dijalankan selama ini dapat
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H, William S, Sistem Informasi Akuntansi, Penerjemah Amir Abadi Yusuf, (2003) Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Baridwan, Zaki (2000), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke Dua, Cetakan Ke lima, Penerbit BPFE , Yogyakarta
Mulyadi, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ke Tiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Niswonger Rollin C, Warren C, Calls, Reeve, Fess, (2005), Edisi 21, Prinsip
-Prinsip Akuntansi, Penerjemah Hyginus Rusniwinarto, Penerbit Erlangga,
Jakarta
Simamora, Henry (2000), Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Supranto J, (2002) Metode Riset, Edisi Revisi ke-7, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Husein Umar, (2000), Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Bisnis, Edisi Baru, PT.Raja Grafindo,Jakarta, 2000
Shanti Maya Sari Siregar : Sistem Akuntansi Penjualan Pada Pt. Pertani (Persero) Wilayah Sumatera Utara- Medan, 2009.
DAFTAR PUSTAKA
Bodnar, George H, William S, Penerjemah Amir Abadi Yusuf,(2003),Sistem
Informasi Akuntansi, Edisi 6, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Baridwan, Zaki (2000), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi ke Dua, Cetakan Ke lima Penerbit BPFE , Yogyakarta
Mulyadi, (2001), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Ke Tiga, Penerbit Salemba Empat,
Jakarta
Niswonger Rollin C, Warren C, Calls, Reeve, Fess, (2005), Edisi 21, Penerjemah Hyginus Rusniwinarto, Prinsip – Prinsip Akuntansi, Penerbit Erlangga, Jakarta
Simamora, Henry (2000), Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta
Supranto J, (2002) Metode Riset, Edisi Revisi ke-7, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta
Husein Umar, (2000), Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Bisnis, Edisi Baru, PT.Raja Grafindo,Jakarta, 2000