• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh pemanfaatan internet sebagai sumber belajar geografi terhadap hasil belajar siswa: studi pada siswa kelas XI IPS MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al-Irnusiyah Batuceper Tangerang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh pemanfaatan internet sebagai sumber belajar geografi terhadap hasil belajar siswa: studi pada siswa kelas XI IPS MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al-Irnusiyah Batuceper Tangerang"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

(Studi pada Siswa Kelas XI IPS MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al-Irnusiyah Batuceper Tangerang)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Oleh : MUDIYANAH NIM 109015000071

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

Mudiyanah, NIM 109015000071, Skripsi Program Studi Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial/IPS Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah Jakarta

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh internet terhdap hasil belajar siswa di MA Plus Peradaban Insani Batuceper, Tangerang, Banten. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah korelasi dengan pendekatan Kuantitatif dengan jenis penelitian Kausal Komparatif. Penelitian ini dilaksanakan di MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al-Irnusiyah Batuceper, Tangerang, Banten pada bulan Nopember 2014. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Cluster Sampling untuk pemilihan sampel. Adapun pengambilan sampel berjumlah 65 siswa. Instrument penelitian dalam penelitian ini berupa angket/kuesioner dan wawancara siswa untuk pemanfaatan internet (X) dan hasil belajar siswa (Y).

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi product moment. dan diperoleh hasil perhitungan korelasi product moment dengan rhitung sebesar = 0,453 dengan persentase 20,52% berasal dari pemanfaatan internet dan 79,48% berasal dari faktor lain. Dan uji signifikan dengan uji-t sebesar 4,096 dikonsultasikan pada ttabel 2,000 pada taraf signifikan α = 0,05. Karena thitung 4,096

> ttabel 2,000 maka koefisien korelasi signifikan. dengan demikian terdapat

pengaruh pemanfaatan internet terhadap hasil belajar siswa. jadi dapat diambil kesimpulan bahwa semakin sering internet digunakan maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

(7)

ii

Mudiyanah, NIM 109015000071, Thesis course Geografhy, Department of Sosial Sciences Education (IPS), Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta.

The reserach objective is to examine the relationship between the influence of internet use on student learning outcomes in MA Plus Peradaban Insani Batuceper , Tangerang, Banten. In this study the method used in the method of correlation with a quantitative approach type causal comparative research. This study was conclucted in MA Plus Peradaban Insani The Foundation of Islamic El-Irnusiyah Batuceper, Tangerang, Banten in November 2014. Sampling technique in this study cluster sampling for sample selection. The sampling of 65 students. Research instrument in the form of a questionnaire and interview given to the internet use (X) and students learning outcomes (Y).

The data analysis in this study use product moment from the results of calculation rxy in the amount of 0,453 with the percentage 20,52% derived from the use of the internet and 79,48% derived from other factors. And significant test whit-t test for 4,096 consultted on ttable 2,000 at the significant level α = 0,05. Because tcount 4,096 > 2,021 ttable the significant correlations coefficient. Thus there is the effect of internet use on student learning outcomes. So it can be concluded that more often used the internet can improve student learning outcomes.

(8)

iii





Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah menciptakan manusia sebaik-baiknya bentuk dan keajaiban, untuk menjadi khalifah di muka bumi ini.

Shalawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada jungjungan Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang saat ini, pemilik akhlak mulia, pembawa kebenaran dan kedamaian bagi seluruh alam. Berkat rahmat dan karunia-Nya Allah SWT, Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan yang ada. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Adapun keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini telah melibatkan banyak pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Oleh karna itu, penulis patut mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Dra, Nurlena Rifa’i., Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.

2. Dr. Iwan Purwanto, M.Pd., Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Universitas Islam Negri Syarif Hidayatullah.

3. Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA., sebagai dosen pembimbing skripsi, yang senantiasa meluangkan waktu dan memberikan nasehat, saran dan kritik membangun dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Drs. Syaripulloh, M.Si, sebagai dosen pembimbing akademik, yang senantiasa meluangkan waktu atau nasehat, saran dan kritik semasa kuliah.

(9)

iv

7. Pengelolah Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Tarbiyah UIN Jakarta, terima kasih atas buku-bukunya dan pelayanan yang telah diberikan pada penulis.

8. Ayahanda Mutopa dan Ibunda Maisah tercinta, yang telah berjuang tanpa mengenal menyerah untuk mengasuh, mendidik, membimbing, mendo’akan dan berkorban baik moril maupun materil, sehingga penulis bisa kuliah dan menyelesaikan skripsi ini.

9. Suami tercinta Junaidi, yang telah berjuang, berkorban baik moril dan materil, meluangkan waktu mengantar penulis bimbingan, memberikan motivasi dan dukungan sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Dan putri kecil tercinta Kayla Adelia Syakira, yang telah memberikan inspirasi dan semangat, karna melihat dialah penulis termotivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini. 10. Mertuaku Mustopa, terimakasih atas do’a dan motivasinya sehingga penulis bisa

menyelesaikan skripsi ini.

11. Khusus Kakakku Syahrul Mustopa SH, MH, terima kasih atas kasih sayang, bimbingan, do’a motivasi serta bantuannya. Karena berkat dorongan dari beliau awal mulanya penulis bisa melanjutkan kuliah.

12. Kakak-kakakku tercinta Mulyanah, S.Pd dan Saipul, SH, terima kasih atas kasih sayang, motivasi, saran dan kritiknya. Sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dan semoga kita semua bisa tetap berjuang.

13. Adik-adikku tercinta Samsul Rizki dan Fazrul Falah, terima kasih atas motivasinya.

(10)

v yang ia pimpin.

16. Kawan-kawan Jurusan Pendidikan IPS khususnya prodi Geografi 2009, saat bersama kalian selalu membuat peneliti rindu.

17. Sahabatku Sumiyati, S.Pd yang telah berjuang bersama selama ini serta telah banyak membantu peneliti selama kuliah, sekaligus Guru bidang Studi di sekolah MA Plus Peradaban Insani yang telah memberi saran serta nasehat dalam menyelesaikan penelitian.

18. Sahabat-sahabatku Nenden Fitria, S.Pd Niati Hajrawati, S.Pd dan sahabat-sahabat di prodi Geografi angkatan 2009 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih untuk kebersamaan kalian selama ini tanpa kalian sulit bagi peneliti melangkah sampai sejauh ini.

19. Orang-orang terdekat yang ada di sekelilingku Masna ,Mpo Linda dan Ema Ameh terima kasih atas motivasi dan doa’nya sehinngga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.

20. Dan semua pihak yang telah membantu penulis, sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga amal baik semua pihak serta jasa-jasanya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT dan hanya kepada Allah jualah penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan pada para pembaca umumnya.

Jakarta, Desember 2014

(11)

vi

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 9

C. Pembatasan Masalah ... 9

D. Perumusan Masalah ... 9

E. Pertanyaan Penelitian ... 9

F. Tujuan dan Signifikansi Penelitian ... 10

BAB II KAJIAN TEORITIS DA KERANGKA KONSEPTUAL ... 11

A. Pemanfaatan Internet ... 11

1. Pengertian Internet ... 11

2. Manfaat Internet ... 12

3. Manfaat Internet dalam Dunia Pendidikan ... 15

4. Internet sebagai Sumber Belajar ... 17

B. Hasil Belajar ... 18

1. Pengertian Belajar ... 18

2. Jenis-jenis Belajar ... 20

3. Pengertian Hasil Belajar ... 22

(12)

vii

E. Kerangka Berfikir... 27

F. Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 30

A. Metodelogi Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 31

C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 31

D. Jenis dan Sumber Data ... 32

E. Teknik Penelitian ... 34

1. Teknik Pengumpulan Data ... 34

a. Observasi ... 34

b. Kuesioner/Angket ... 35

c. Wawancara ... 37

d. Dokumentasi ... 38

2. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 39

a. Teknik Pengolahan Data ... 39

b. Teknik Analisis Data ... 41

c. Teknik Penulisan Skripsi ... 46

F. Pendekatan Keilmuan dan Data ... 47

G. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 48

1. Uji Validitas ... 49

2. Uji Reliabilitas ... 51

H. Hipotesis Penelitian ... 54

BAB VI HASIL PENELITIAN ... 56

A. Gambaran Umum Setting Penelitian ... 56

B. Deskripsi Hasil Data ... 62

1. Data Pemanfaatan Internet ... 62

(13)

viii

2. Uji Signifikansi Regresi ... 72

3. Uji Linearan Regresi ... 72

4. Uji Normalitas ... 73

D. Pengujian Hipotesis ... 73

1. Koefisien Korelasi ... 73

2. Uji Hipotesis terhadap Koefisien Korelasi Uji-t ... 78

E. Interpertasi Hasil Penelitian ... 79

F. Pembahasan Hasil Penelitian ... 80

1. Hasil Wawancara ... 80

2. Hasil Observasi ... 80

3. Pembahasan ... 81

G. Persepsi Peneliti Tentang Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar... 82

H. Keterbatasan Penelitian ... 83

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 84

A. Kesimpulan ... 84

B. Saran ... 85

DAFTAR PUSTAKA ... 86

(14)
[image:14.612.107.540.110.542.2]

ix

Gambar 2.1 Faktor Intern dan Ekstern dalam Proses dan Hasil Belajar. Gambar 2.2 Kerangka Konseptual

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Madrasah Aliyah

(15)

x Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Peneitian

Tabel 3.3 Interpretasi dalam Indeks Korelasi “r” Product Moment Tabel 3.4 Kriteria Penilain Angket

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket (Pengaruh Internet) Tabel 3.6 Makna Korelasi Product Moment.

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas Variabel X dengan Produck Moment Tabel 3.8 Interpretasi Nilai Reliabilitas

Tabel 3.9 Perhitungan Butir Soal Valid dan Drop Tabel 4.1 Data Guru dan Tenaga Kependidikan

Tabel 4.2 Data Siswa MA Plus Peradaban Insani Tahun Pelajaran 2014-2015 Tabel 4.3 Data Hasil Angket Variabel X

Tabel 4.4 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel X

Tabel 4.5 Tabel Means, Varians dan Simpangan Baku Variabel X Tabel 4.6 Interpretasi Kategori Pemanfaatan Internet

Tabel 4.7 Data Variabel Y Hasil Belajar Ulangan Harian Kelas XI IPS 1 dan 2 Tabel 4.8 Tabel Distribusi Frekuensi Variabel Y

Tabel 4.9 Tabel Mean, Varians dan Simpangan Baku Variabel Y Tabel 4.10 Interpretasi Kategori Hasil Belajar Siswa

(16)

xi

[image:16.612.105.541.130.541.2]
(17)

xii

Lampiran 2 Uji Validitas Variabel X (Pemanfaatan Internet) Lampiran 3 Uji Reliabilitas Variabel X (Pemanfaatan Internet)

Lampiran 4 Langkah-langkah Perhitungan Uji Validitas dan Reliabilitas Instrument Variabel X

Lampiran 5 Kuesioner Final Penelitian Variabel X (Pemanfaatan Internet) Lampiran 6 Data Mentah Hasil Skor Angket Variabel X (Pemanfaatan Internet) Lampiran 7 Data Mentah Hasil Belajar Siswa Variabe Y

Lampiran 8 Data Mentah Variabel X (Pemanfaatan Internet) dan Variabel Y (Hasil Belajar Siswa)

Lampiran 9 Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Variabel X Lampiran 10 Langkah-langkah Membuat Tabel Distribusi Variabel Y

Lampiran 11 Langkah-langkah Perhitungan Rata-rata, Varians dan Simpangan Baku Variabel X dan Y

Lampiran 12 Langkah-langkah Perhitungan Persamaan Regresi Linear Regresi Sederhana Variabel X dan Variabel Y

Lampiran 13 Perhitungan Uji Signifikansi Regresi

Lampiran 14 Uji Normalitas Variabel X (Pemanfaatan Internet) Lampiran 15 Uji Normalitas Variabel Y (Hasil Belajar Siswa) Lampiran 16 Pedoman Wawancara Siswa

Lampiran 17 Identitas Responden Wawancara Lampiran 18 Hasil Wawancara Siswa

Lampiran 19 Dokumentasi Sekolah MA Plus Peradaban Insani Lampiran Tabel Product Momen “r”

[image:17.612.107.538.119.716.2]
(18)
[image:18.612.107.541.109.543.2]

xiii Lampiran Surat Izin Penelitian

(19)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses belajar dalam membentuk baik buruknya seseorang, dalam prosesnya pendidikan tidak hanya berlangsung di lingkungan sekolah, melainkan di lingkungan luar sekolah. Pendidikan mempunyai peran penting dalam mengembangkan sumber daya manusia berkualitas yang mestinya akan berguna bagi diri sendiri, masyarakat bangsa dan Negara.

Tujuan pendidikan dalam islam adalah melahirkan manusia-manusia yang beriman dan berpengetahuan, dan saling menunjang satu sama lainnya, seperti firman allah dalam surat al-imran ayat 138-139 yang berbunyi :

(20)

Yang artinya : (Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh

manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.

Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati,

padahal kamu lah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu

orang-orang yang beriman. (al-Imran 138-139).1

Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia, kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan, salah satu upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualiats adalah melalui pendidikan, suatu Negara dikatakan maju apabila sistem pendidikan di dalamnya berlangsung dengan baik dan berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Peran pendidikan sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis . oleh karna itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu bangsa.

Dewasa ini ilmu pengetahuan berkembang sangat cepat, sehingga jika Guru dan siswa hanya mengandalkan buku teks sebagai sumber pembelajaran, bisa terjadi materi yang dipelajari itu akan cepat usang. Dengan demikian guru dituntut untuk menggunakan sumber belajar yang lain yang dapat menyajikan informasi terbaru, misalnya menggunakan jurnal, majalah, koran dan sumber informasi elektronik, misalnya dengan pemanfaatan internet dan sebagainya.2

Di era globalisasi saat ini yang memiliki teknologi semakin canggih, bahkan belajar tidak hanya berlangsung di sekolah dengan menggunakan teks buku melainkan bisa dilakukan secara online (tanpa adanya tatap muka), namun pada kenyataannya masih banyak siswa yang belum memanfaatkan layanan internet secara baik, contohnya masih banyak siswa yang

1

Ahmad Mustafa al-Maragi, Tafsir al-Maragi: hal. 126

2

(21)

menggunakan layanan internet dengan bermain games online berjam-jam, chating, facebookan dan lain-lain, dengan menghabiskan waktu yang cukup lama tanpa membuka hal-hal yang positif yang berkaitan dengan proses pendidikan.

[image:21.612.105.534.86.665.2]

Secara sederhana teknologi informasi dapat dikatakan sebagai ilmu yang diperlukan untuk mengolah informasi agar informasi tersebut dapat dicari dengan mudah dan akurat. Teknologi informasi mulai popular pada akhir tahun 70-an. Pada mulanya komputer hanya mampu menyimpan teks dan grafik sederhana, namun dewasa ini komputer sudah mampu menyimpan informasi dalam berbagai bentuk, misalnya dalam bentuk audio, visual, dan audiovisual.3

Teknologi sebagai ilmu memberikan kemudahan bagi kita dalam mengolah maupun mencari informasi secara mudah, terpercaya dan akurat khususnya dalam dunia pendidikan . Bahkan sampai saat ini komputer sangat membantu kita dalam proses penyimpanan data berupa teks, gambar maupun teks bergambar yang dikemas dala berbagai bentuk mulai dari bentuk audio, visual dan audio visual.

Pendidikan mempunyai arah dan tujuan, dalam program pendidikan arah dan tujuan pendidikan ditegaskan dalam UU Sisdiknas 2003. yaitu :

"Pendidikan Nasional bertujuan berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.4

Dalam UU di atas sudah ditegaskan bahwa peserta didik dituntuk untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya agar menjadi siswa yang mandiri demokratis dan dapat mempertanggung jawabkan apa yang ia lakukan.

Dalam UU Sikdiknas No.20 tahun 2003, ternyata telah disadari penerimaan pengakuan bahwa sudah bukan masanya mengandalkan

3

Deni Dermawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Teori dan Aplikasi,

(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2012), hal. 16. 4

(22)

pendekatan konvensional saja dalam menyelenggarakan sistem pendidikan nasional. Bukan hanya di ruang tertutup dengan buku dan pendidik yang setiap saat ditemui, diminta tolong menunjukan sumber informasi peserta didik dapat memenuhi hasratnya lebih pintar, lebih cerdas, lebih baik, dan lebih sejahtera dalam hidupnya. Bagaimanapun juga transformasi pesan pembelajaran dengan mendayagunakan kemajuan teknologi pendidikan kiranya akan lebih memotivasi pesrta didik.5

Revolusi teknologi informasi telah mengubah cara kerja manusia mulai dari berkomunikasi, cara berfikir, bersikap hingga cara belajar dan mengajar, dimana saat ini pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruang kelas atau ruang tertutup ataupun teks buku pelajaran saja melainkan dari berbagai informasi yang bisa diakses di mana saja dengan menggunakan jaringan internet. Teknologi informasi mempunyai peran yang penting bagi aktivitas manusia bahkan telah menjadi fasilitator utama bagi berbagai kegiatan tak terkecuali pada bidang pendidikan.

Dalam proses belajar mengajar salah satu faktor yang mendukung keberhasilan guru melaksanakan pelajarannya adalah kemampuan guru dalam menguasai dan mengolah kelas, begitu juga dalam penyampaian materi guru dituntut untuk menguasai hal-hal yang yang berhubungan dengan proses penyampaian pesan atau materi baik itu metode dan media. Meskipun guru merupakan sebagai sumber belajar utama, peserta didik tidak harus bergantung dengan guru tetapi banyak sumber belajar yang bisa digunakan untuk menggali ilmu secara mandiri seperti; sumber belajar dalam bentuk cetak (majalah, koran, buku, komik), sumber belajar alat / perlengkapan (komputer, tv, radio, video, kamera, hp dan internet), lingkungan (perpustakaan, aula, teman, kebun, museum, kantor, warung internet), sumber belajar pesan (informasi, cerita rakyat, dongeng, hikayat).

5

Deni Dermawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Teori dan Aplikasi,

(23)

Dengan belajar secara mandiri ini akan memiliki manfaat sehingga melatih siswa tidak tergantung pada satu sumber belajar saja, tetapi bisa mencari sumber belajar yang lain untuk memperluas pengetahuanya. Banyak yang diharapkan dari alat-alat teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan, misalnya untuk mengatasi kekurangan guru guna memenuhi aspirasi belajar pendidik yang cepat pertumbuhanya atau untuk membantu pelajar menguasai pengetahuan yang sangat pesat berkembang sehingga disebut eksplosi pengetahuan membantu siswa belajar secara individual dengan lebih efektif dan efisien. Untuk itu guru juga dituntut mampu mengembangkan media pembelajaran yang akan digunakan karena media adalah bagian tidak terpisahkan dari proses belajar mengajar dan tecapainya tujuan pembelajaran.

Revolusi teknologi informasi telah mengubah cara kerja manusia mulai dari berkomunikasi, cara berfikir, bersikap hingga cara belajar dan mengajar, dimana saat ini pembelajaran tidak hanya dilakukan di ruang kelas atau ruang tertutup ataupun teks buku pelajaran saja melainkan dari berbagai informasi yang biasa diakses di mana saja dengan menggunakan jaringan internet . Teknologi informasi mempunyai peran yang penting bagi aktivitas manusia bahwan telah menjadi fasilitator utama bagi berbagai kegiatan tak terkecuali pada bidang pendidikan.

(24)

penyelenggara pendidikan di Indonesia untuk melaksanakan pendidikan melalui cara PTJJ dengan memanfaatkan teknologi informasi”6

Dalam Undang-undang No 20 Tahun 2003 bahwa system pendidikan saat ini telah mengalami revolusi dengan inovasi pembelajaran jarak jauh yang saat ini kita kenal dengan e-learning di mana dengan melakukan pembelajaran jarak jauh siswa dengan mudah mengakses dimana saja ia berada, tentunya dengan pemanfaatan internet yang positif. Namun kenyataannya masih banyak siswa yang mengakses situs yang yang tidak ada hubungannya dengan pembelajaran, masih banyak juga siswa yang menghabiskan waktu di warnet atau warung internet dengan bermain games, chatting dan lain sebagainya.

Dunia pendidikan terus bergerak secara dinamis, khususnya untuk menciptakan media, metode dan materi pendidikan yang semakin interaktif dan komprehensif. Berbagai metode itu tentu saja tidak lepas dari peran media sebagai sarana untuk penyampaiannya, dan salah satunya adalah internet. Tanpa menggunakan media itu, maka proses belajar mengajar tidak dapat berkembang dengan baik.

Perubahan dan perkembangan yang berlaku dengan cepat, memerlukan penyediaan sumber belajar yang aktual, kaya informasi dan mudah terjangkau. Internet adalah teknologi yang telah memberikan landasan kuat bagi terciptanya lingkungan belajar yang kaya dan luwes, serta mampu memenuhi pendidikan dan latihan. Internet adalah jaringan dari jaringan, sebagaimana jaringan telepon yang mengkomunikasikan suara, internet mengkomunikasikan data.7

Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar merupakan suatu hal yang sangat menentukan dalam pencapaian prestasi belajar siswa tersebut. Hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin siswa terlibat dalam proses belajar

6

Produk-hukum.kemenag.go.id/downloads/09ecbf0651dea14d99b8e03fe1dffad8.pdf.senin 29 september 20014 jam 08.43.

7

(25)

mengajar, maka semakin besar pencapaian prestasi belajar yang didapat siswa. “Hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai hal tersebut adalah tentu saja usaha yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa yang dalam hal ini adalah proses pembelajaran sebagai dasar suatu aktivitas”.8

Pendidikan saat ini sudah berkembang dengan pesat mulai dari perubahan kurikulum sampai dengan perubahan pembelajaran jarak jauh ( e-learning). Namun kenyataannya masih ada sekolah atau siswa yang belum memanfaatkan pembelajaran tersebut dengan baik dan terarah, contohnya yang saat ini ditemui peneliti di sekolah MA Plus Peradaban Insani Yayaysan Al-Irnusiyah Batuceper Tangerang, sarana dan prasarana disekolah sudah cukup memadai namun masih banyak siswa yang tidak memanfaatkan sarana tersebut dengan baik, misalnya tidak memanfaatkan sarana LAB komputer untuk dijadikan sebagai sumber belajar, malas membaca buku di perpustakaan, masih banyak siswa yang bermalas-malasan ketika belajar. Namun siswa lebih tertarik belajar dengan mencari sumber dengan mengakses intrnet melalui telepon celluler atau Hp terutama siswa kelas XI.

Siswa kelas XI IPS adalah siswa yang hampir secara keseluruhan memiliki hp yang memiliki akses internet, kebanyakan para siswa memakai paket internet melalui ponsel mereka, mulai dari paket internet unlimited harian sampai unlimited bulanan, sayang jika siswa tidak memanfaatkan paket internet tersebut untuk hal yang positif mengenai pembelajaran mereka di sekolah.

Teknologi komputer seperti internet menjadi tren baru para pendidik. Semua sekolah berusaha menampilkan komputer di sekolahnya tentu dengan fasilitas internet. Dengan internet, sekolah kemudian berharap kesan berteknologi dan goes internasional melekat padanya. Siswapun diharapkan

8

(26)

mendapatkan akses yang berguna bagi proses belajar dan mendapatkan ilmu di sekolah.

Penggunaan internet tanpa ada pengawasan yang tepat dapat berpengaruh negatif pada hasil belajar siswa. Beruntunglah bagi anak yang didampingi orang tuanya dan memiliki kesadaran diri dalam mengendalikan tingkah laku dalam pergaulan dunia maya. Sementara yang lainnya, mereka bebas mengakses semua hal yang disediakan di sana. Saya pikir cukup ironis, karena internet sejatinya dimanfaatkan untuk orang yang membutuhkan akses tersebut, bukan anak-anak. Anak-anak kemudian diperkenalkan kepadanya. Tetapi disisi lain, masih banyak guru yang gaptek dan tidak mengetahui pemanfaatan internet bagi pengembangan pengetahuan dan kecakapan mengajarnya di kelas.

Seorang guru diharapkan bisa mengarahkan siswanya untuk menambah waktu belajarnya dengan mengakses Internet dan juga seorang guru harus mampu memberikan pengarahan dan penjelasan tenang kerugian-kerugian dalam mengakses Internet karena Internet merupakan sebuah dunia tanpa penguasa, yang artinya semua orang mempunyai hak yang sama di Internet.

(27)

Dengan pengetahuan Internet diharapkan siswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuannya sehingga minat belajar bisa bertambah dan hasil belajarnyapun bisa ditingkatkan.

Berdasarkan paparan diatas, maka diperlukan suatu penelitian mengenai pemanfaatan interner terhadap prestasi belajar siswa kelas XI MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al-Irnusiyah Batu Ceper Tangerang Banten. B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang, terdapat beberapa masalah yang muncul yaitu : 1. Rendahnya pemanfaatan internet sebagai sumber belajar oleh siswa

2. Minimnya pengetahuan siswa dalam memanfaatkan internet sebagai sumber belajar geografi

3. Masih banyak siswa yang memanfaatkan internet bukan untuk keperluan belajar, melainkan untuk games online dan chatting

4. Rendahnya hasil belajar siswa

5. Kurangnya pengawasan siswa dalam mengakses internet C. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi meluasnya permasalahan penelitian, maka masalah dalam penelitian ini adalah rendahnya pemanfaatan internet sebagai sumber belajar yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

D. Perumusan Masalah

Sesuai dengan pembatasan masalah, maka dapat diumuskan perumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: “ Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa (studi pada siswa kelas XI MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al- Irnusiyah Batu Ceper, Tangerang, Banten)”

E. Pertanyaan Penelitian

(28)

internet berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas XI MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al- Irnusiyah Batu Ceper, Tangerang, Banten?

F. Tujuan dan Signifikansi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah

a. Tujuan penelitian secara Akademis, penelitian ini bertujuan untuk menguji : adakah penagaruh pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar siswa kelas XI MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al-Irnusiyah Batuceper Kota Tangerang

b. Tujuan penelitian secara Terapan, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Penelitian terapan dilakukan dengan tujuan menerapkan, menguji, dan mengevaluasi masalah-masalah praktis sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia, baik secara individual maupun kelompok. Masalah penelitian terapan ditetapkan untuk mencari solusi yang dapat dimanfaatkan manusia.berupa jawaban nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat yang dituju. 2. Signifikansi Penelitian

a. Signifikansi Penelitian secara akademis, untuk menjadi bahan kajian bagi para akademisi, untuk mengkritisi hasil penelitian ini, atau meneliti

bagian yang bias lebih diteliti dari setting penelitian ini.

b. Signifikansi Penelitian secara terapan, penelitian ini dapat menjadi evaluasi bagi sekolah dalam peningkatan pemberian semangat dan

motivasi dalam menggunakan akses internet sebagai sumber belajar yang

(29)

11 BAB II

KAJIAN TEORITIS DAN

KERANGKA KONSEPTUAL A. Pemanfaatan Internet

1. Pengertian Internet

Istilah internet pada mulanya diciptakan oleh para pengembangnya karena mereka memerlukan kata yang dapat menggambarkan jaringan dari jaringan-jaringan yang saling terkoneksi yang tengah mereka buat waktu itu. Internet merupakan kumpulan orang dan komputer di dunia yang seluruhnya terhubung oleh bermil-mil kabel dan saluran telepon.

Internet berasal dari kata international networking atau net adalah kumpulan luas dari jaringan komputer yang saling terhubung di seluruh dunia, mulai dari computer kecil (Personal Computer/PC) di rumah-rumah sampai computer besar di perusahaan-perusahaan. Definisi lain adalah, internet bagaikan sebuah kota elektronik yang sangat besar di mana setiap penduduk memiliki alamat (Internet Addres) yang dapat digunakan untuk berkirim surat atau informasi. Fasilitas internet yang paling terkenal, World Wide Web (WWW),

(30)

mengirim dan menerima Electronic Mail (E-Mail) sudah dimanfaatkan orang selama lebih dari 30 tahun.9

Jadi definisi internet adalah jaringan computer terbesar menghubungkan jutaan komputer yang tersebar antarkota, antarprovinsi, antarnegara dan bahkan di seluruh penjuru dunia. Untuk menghubungkan pada internet, seorang anggota jaringan harus mengirim dan menerima paket data dengan fasilitas E-Mail. bagi seorang pemakai, internet hadir seperti jaringan yang tidak terbatas, yang langsung merespons jika diminta.

2. Manfaat Internet

Menurut Deni Darmawan “fungsi utama internet adalah media untuk komunikasi dan pertukaran informasi”10. Di mana internet memberikan kemudahan bagi kita semua dalam mencari atau menemukan informai secara cepat.

Menurut Cobine “pemanfaatan internet sebagai media pembelajaran mengkondisikan siswa untuk belajar secara mandiri, (through independent study, studens become doers, as well as thinkers)”11

Sepuluh manfaat Internet secara umum.

a. Menambah Wawasan, dengan tersedianya milyaran informasi yang ada di internet, Anda hanya perlu mencari nya saja. Hanya dengan mengetik beberapa kata pun, informasi yang Anda inginkan sudah bisa didapatkan. Misalnya Anda sangat gemar dengan olahraga sepakbola, maka semua informasi mengenai sepakbola di internet ada. Jadi, internet sangat menambah wawasan penggunanya.

9

Deni Dermawan, Pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi Teori dan Aplikasi,

(Bandung : PT. Remaja Rosdakarya, 2012), h, 97.

10

Ibid.

11

(31)

b. Lebih Efisien

Tak perlu membeli koran, tak perlu berlama-lama menunggu informasi yang Anda mau di TV. Dengan internet, informasi apapun bisa langsung Anda dapatkan. Jadi, dapat dibuktikan bahwa internet bukan hanya media yang murah, tetapi juga sangat efisien.

c. Memudahkan Komunikasi

Di era yang semakin canggih ini, berkomunikasi tak perlu lagi menggunakan surat, melainkan menggunakan fasilitas digital yang tersedia saat ini, seperti halnya di internet. Internet mampu berperan sebagai media komunikasi kita dengan orang lain, contohnya Anda bisa mengirimkan tulisan rasa rindu kepada kawan Anda melalui social media yang bagus, seperti Google+.

d. Meningkatkan Penguasaan Bahasa Asing

Bisa menggunakan bahasa asing adalah sesuatu yang sangat membanggakan, terlebih lagi berbicara mengenai bahasa Inggris. Bahasa yang satu ini merupakan bahasa internasional yang sebetulnya wajib kita kuasai sebagai bekal untuk bekerja nantinya, terlebih lagi jika Anda ingin bekerja di luar negeri. Di internet sendiri memang sangat banyak informasi yang disajikan dalam bentuk bahasa Inggris. Selain itu Anda juga bisa belajar bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya dengan menerjemahkan kata atau kalimat di Google Translate.

e. Mendorong Kemandirian

(32)

f. Sarana Pendidikan Jarak Jauh

Internet sebagai perpustakaan online dan kemampuannya dalam membangun komunikasi yang interaktif memungkinkan setiap orang melakukan pendidikan jarak jauh. Artinya, seorang guru atau dosen dengan siswa atau mahasiswa tidak harus berada di satu tempat, melainkan bisa di tempat yang berbeda walaupun jauh. Mengapa bisa? Karena siswa bisa mengakses website yang telah sekolah buat, lalu siswa mengikuti proses pendidikan di depan komputernya, bisa kapan saja, bahkan hingga 24 jam.

g. Sebagai Sarana Hiburan

Berbicara mengenai hiburan, sebenarnya sebuah hiburan bisa didapatkan bukan hanya di dunia nyata saja, di dunia maya pun bisa. Di internet, Anda bisa mendapatkan hiburan sesuai yang Anda mau, misalnya menonton sebuah video lucu, gambar yang menghibur, bermain game secara online, menyegarkan pikiran dengan mencari informasi menghibur, dan lain-lain.

h. Memudahkan Pekerjaan

Pekerjaan yang sebelumnya terasa berat bisa menjadi ringan karena hadirnya internet. Contoh, jika Anda diperintahkan oleh direktur untuk memberikan sebuah data ke kantor lain, dan hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan surat elektronik di internet atau biasa disebut dengan Email.

i. Untuk Menjalankan Bisnis

(33)

j. Bisa Untuk Berbelanja

Jika Anda suatu hari sedang malas untuk keluar rumah, ataupun sekedar ingin mencari pengalaman baru berbelanja. Belanja online adalah pilihan yang tepat, meski begitu Anda harus berhati-hati, perhatikan apakah penjualnya terpercaya dan barangnya terbukti berkualitas. Jadi begitu mudahnya belanja online, caranya Anda hanya perlu memesan sesuai dengan format yang telah ditentukan penjual, harga cocok, kirim uang, barang terkirim sampai di rumah Anda. 12

Di era yang semakin elit dan canggih ini, bisa mengoperasikan internet adalah sebuah keharusan. Karena jika tidak, kita bisa tertinggal oleh zaman, dan mungkin tidak berkembang pola pikirnya, karena masih berpikir secara tidak modern. Beberapa manfaat internet tersebut membuktikkan bahwa internet sangat luar biasa peranannya dalam pola hidup manusia saat ini. Mulai dari penyajian informasi, hiburan, hingga bisnis semua ada di internet. Semua hal yang sebelumnya sulit, akan terasa dengan mudah jika menggunakan internet.

Pergunakanlah internet secara bijak. Karena internet bukan hanya berdampak positif saja bagi kehidupan kita, namun ada juga dampak negatif dari internet jika kita tidak bisa menggunakannya secara bijak. Ini adalah era baru, manfaatkan semua yang ada di internet dengan kreativitas Anda, entah itu untuk belajar, berkomunikasi bersama teman-teman, mencari hiburan, ataupun untuk berbisnis. 10 manfaat internet diatas adalah manfaat yang bisa diperoleh dari internet secara umum.

3. Manfaat internet dalam dunia pendidikan

Seperti yang kita ketahui bahwa internet adalah singkatan dari Inter Connected Network yang banyak digunakan sebagai alat untuk mencari

12

(34)

informasi,berkomunikasi, dan untuk jejaring sosial. Tetapi bukan berarti internet tidak memiliki manfaat di dalam dunia pendidikan.

Jika dikaji, sangatlah banyak maanfaat internet dalam dunia pendidikan, antara lain:

a. Mencari informasi, Dengan internet kita dapat mencari informasi tentang berbagai hal di dunia pendidikan, seperti perubahan kurikulum disetiap tahunnya, berbagai contoh dan cara mengerjakan soal ulangan maupun UN untuk semua bidang studi. b. Berkomunikasi / Jejaring social, Kita dapat berkomunikasi dengan

orang di berbagai pelosok dunia, melalui jejaring social seperti: E-mail, facebook, twitter, dan lain-lain.

c. Sebagai sarana pembelajaran. Melalui internet kita dapat belajar berbagai hal mulai dari materi yang dipelajari saat ini disekolah, yang telah berlalu, dan yang belum di pelajari.

d. Sebagai sarana untuk mencari Beasiswa baik diluar maupun didalam sekolah. Dengan internet kita dapat mendapatkan informasi tentang Beasiswa yang dikeluarkan oleh Pemerintah disetiap tahun/semester, baik itu diluar sekolah maupun didalam sekolah.

e. Internet sebagai sarana pendidikan jarak jauh. Pendidkan jarak jauh artinya kita tidak harus selalu berada disatu tempat untuk menyelenggarakan pendidikan. Dengan internet kita dapat mengakses situs Web selama 24 jam sehari, tak peduli dimana pun kita berada.13

Berbagai manfaat internet tersebut dapat kita gunakan sebaik-baik mungkin dalam melaksanakan proses belajar mengajar di dalam atau di luar sekolah. Murid ataupun guru dapat menggunakan internet, sehingga belajar dan mengajar dapat berjalan dengan lancar dan mudah. Dengan internet kita dapat mengenal budaya lebih jauh lagi dan kemajuan sejarah serta komunikasi yang lebih lancar lagi. Akses cepat dan tarif yang begitu murah juga termasuk manfaat utama internet dalam berbagai bidang.

13

Kartini ,Manfaat Internet dalam Dunia Pendidikan,

(35)

Jadi, dapat disimpulkan dari pandangan di atas internet memiliki beberapa manfaat yang sangat positif bagi pendidikan sebagai alat komunikasi yang memudahkan kita dalam menemukan dan mencaari informasi tentang berbagai hal dan memberi kedisplinan waktu kepada siswa untuk belajar secara mandiri.

Pemaanfaatan internet sebagai media pembelajaran memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut :

1. Memungkinkan terjadinya distrinusi pendidikan ke semua daerah tanpa mengenal batas geografis

2. Proses pembelajaran bias terjadi di mana saja karena tidak memerlukan kelas

3. Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu seperti halnya tatap muka biasa

4. Pembelajaran dapat memilih topic atau bahan ajar yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan masing-masing

5. Lama waktu belajar juga tergantung pada kemampuan masing-masing siswa

6. Adanya keakuratan dan kekinian materi pembelajaran

7. Pembelajaran dapat dilakukan secara interaktif, sehingga menarik siswa.14

Dari paparan di atas dapat disimpulkan internet memiliki banyak manfaat positif sebagai media belajar, di mana manfaat tersebut sangat membantu para pelajar dalam menyelesaikan berbagai tugas sekolah.

4. Internet sebagai Sumber Belajar

Internet sebagai sumber belajar memberikan kemudahan kepada pendidik dan peserta didik dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya. Di mana internet memberikan segala akses dalam dunia pendidikan. Siswa dengan mudah mencari informasi berkaitan dengan mata pelajaran di sekolahnya.

Melalui internet siswa dengan mudah mencari materi belajar dengan berbagai hal mulai dari materi yang dipelajari saai ini di sekolah sampai

14

(36)

materi yang telah berlalu di sekolah bahkan sampai materi yang belum dipelajari di sekolah.

Manfaat internet sebagai sumber belajar a. Fleksibel, dapat diakses di mana saja

b. Materi yang terdapat di dalamnya sama persis seperti yang ada di teks buku pelajaran

c. Menambah wawasan, karna dapat mengkases materi yang belum dipelajari di sekolah.

d. Mendapatkan informasi yang diminta dengan mudah, cepat dan tepat. B. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu kewajiban bagi setiap umat manusia di mana dengan belajar dapat membentuk manusia yang berbudaya dan memiliki akhlak yang baik karna belajar merupakan proses perubahan tingkah laku seseorang.

Menurut Endin “ belajar adalah suatu aktifitas untuk memperoleh ilmu pengetahuan serta menambah pengenalan seseorang terhadap sesuatu dengan menggunakan akal pikiran dan pengalaman”15

Dalam menjalankan kehidupannya, dengan segala cara pasti manusia akan berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dari usaha itulah manusia akan mendapatkan berbagai pengetahuan dan kecakapan baru. Prosees ini secara tidak langsung dinamakan belajar, yaitu belajar dari pengalaman.

Dalam prespektif psikologis “belajar merupakan suatu proses perubahan, yaitu perubahan dalam perilaku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya”.16

15

Endin Nasrudin, Psikologi Pembelajaran, (Sukabumi: STAI Sukabumi Publishing, 2008),

(37)

Belajar merupakan sebuah proses seseorang dalam merubah tingkah laku yang tercipta dari interaksi manusia dengan lingkungannya dalam menjalankan kehidupannya.

Menurut Slameto “ belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, baik secara pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.17

Dari beberapa pengertian mengenai belajar di atas dapat disimpulkan bahwa belajar memiliki arti aktifitas atau proses untuk mendapatkan pengalaman yang berhubungan dengan perubahan individu, yang meliputi perubahan tingkah laku maupun perubahan pada beberapa aspek dari kepribadian individu seperti kepandaian, sikap, kebiasaan dan kecerdasaan seseorang, yang didapat dari hasil interaksi manusia dengan lingkungannya dan pengalaman manusia itu sendiri.

Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku yang didapat setelah proses belajar. Klasifikasi hasil belajar secara garis besar terdiri dari : a. Domain kognitif, proses pengetahuan yang lebih banyak

didasarkan perkembangan dari persepsi, intropeksi atau memori siswa. Tujuan kognitif dibedakan menjadi enam tingkatan yaitu : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi

b. Domain efektif, proses pengetahuan yang lebih banyak didasarkann pada perkembangan aspek-aspek perasaan dan emosi. Tujuan afektif dibedakan menjadi lima tingkatan yaitu : menerima, menjawaab, menilai, mengorganisasi, mengkarakterisasi atas dasar nilai kompleks.

c. Domain pikomotorik, pengetahuan yang lebih banyak didasarkan pada pengembangan proses mental melalui aspek-aspek otot dan membentuk keterampilan siswa. Tujuan psikomotorik, dibedakan menjadi tujuh tingkatan yaitu : persiapan, penetapan, reaksi atas

16

Ibid., h. 48.

17

Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta : Bumi Aksara,

(38)

dasar arahan, mekanisme, reaksi terbuka dengan kesulitan kompleks, adaptasi dan asli..18

Hasil belajar terwujud dari pencapaian siswa terhadap kemampuan yang dimilikinya selama proses belajar mengajar. Penguasaan hasil belajar oleh seorang dapat dilihat dari perilakunya, bbaik perilaku dalam bentuk penguasaan pengetahuan, keterampilan berfikir maupun keterampiilan motorik. Akan tetapi perlu diingat bahwa tidak semua terjadinya perubahan tingkah merupakan pengertian belajar, seperti perubahan jasmani dan rohani dan sebagainya. Hal ini tidak dapat dikatakan sebagai perubahan tingkah laku belajar. Lantas bagaimanakah perubahan yang masuk dalam definisi belajar, berikut cirri-ciri perubahan-perubahan yang dihasilkan oleh belajar :

a. Perubahan terjadi secara sadar b. Perubahan bersifat positif dan aktif

c. Perubahan bersifat kontinu dan fungsional d. Perubahan tidak bersifat sementara

e. Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku f. Perubahn memiliki tujuan atau terarah.19

2. Jenis – Jenis Belajar

Slameto, membagi jenis-jenis belajar sebagai berikut :

a. Belajar Bagian (Part learning, fractioned learning). Umumnya belajar bagian dilakukan oleh seseorang bila ia dihadapkan pada materi belajar yang bersifat luas atau ekstensif, misalnya mempelajari sajak ataupun gerakan – gerakan motoris seperti bermain silat. Dalam hal ini individu memecah seluruh metri pelajaran menjadi bagian – bagian yang satu sama lain berdiri sendiri. Sebagai lawan dari cara belajar bagian adalah cara belajar keseluruhan atau belajar global.

18

Sukardi, Evaluasi Pendidikan Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta : Bumi Aksara, 2009), h. 75-77

19

Shoimatul Ula, Revolusi Belajar Optimalisasi Kecerdasan melalui Pembelajaran

(39)

b. Belajar dengan wawasan (Learning by insight) Konsep ini diperkenalkan oleh W. Kohler, salah seorang tokoh psikologi Gestalt pada permulaan tahun 1971.Sebagai suatu konsep, wawasan (insight) ini merupakan pokok utama dalam pembicaraan psikologi belajar dan proses berfikir. dan meskipun W. Kohler sendiri dalam menerangkan wawasan berorientasi pada data yang bersifat tingkah laku (perkembangan yang lembut dalam menyelesaikan suatu persoalan dan kemudian secara tiba – tiba menjadi reorganisasi tingkah laku) namun tidak urung wawasan ini merupakan konsep yang secara prinsipil ditentang oleh penganut aliran neo – behaviorisme.

c. Belajar Diskriminatif (Discriminatif learning). Belajar diskriminatif diartikan sebagai suatu usaha untuk memilih beberapa sifat situasi / stimulus dan kemudian menjadikannya sebagai pedoman dalam tingkah laku. Dengan pengertian ini maka dalam eksperimen, subyek diminta untuk berespon secara berbeda- beda terhadap stimulus yang berlainan.

d. Belajar global / keseluruhan (global whole learning). Disini bahan pelajaran dipelajari secara keseluruhan berulang sampai pelajar menguasainya, lawan dari belajar bagian. Metode belajar ini sering disebut metode Gestalt.

e. Belajar Insidental (incidental learning). Konsep ini bertentangan dengan anggapan bahwa belajar itu selalu berarah tujuan (intensional). Sebab dalam belajar insidental pada individu tidak ada sama sekali kehendak untuk belajar. Belajar insidental ini merupakan hal yang sangat penting.

f. Belajar istrumental (instrumental learning). Pada belajar instrumental, reaksi-reaksi seseorang siswa yang diperlihatkan diikuti oleh tanda-tanda yang mengarah pada apakah siswa tersebut akan mendapat hadiah, hukuman, berhasil atau gagal. Oleh karena itu cepat atau lambatnya seseorang belajar dapat diatur dengan jalan memeberikan penguat (reinforcememnt) atas dasar tingkat-tinkat kebutuhan.

g. Belajar intensional (intentional learning). Belajar dalam arah tujuan, merupkan lawan dari belajar insidental.

h. Belajar laten (latent learning). Dalam belajar laten, perubahan – perubahan tingkah laku yang terlihat tidak terjadi secara segera.

i. Belajar mental (mental learning). Ada tidaknya belajar mental ini sangat jelas terlihat pada tugas-tugas yang sifatnya motoris. Sehingga perumusan operasional juga menjadi sangat berbeda. Ada yang mengartikan belajar mental sebagai belajar dengan cara melakukan observasi dari tingkah laku orang lain, membayangkan gerakan-gerakan orang lain dan lain-lain.

(40)

maksimum. Belajar adalah mengatur kemungkian untuk melakukan transfer tingkah laku dari satu situasi ke situasi lain. Belajar disebut produktif bila individu mampu mentransfer prinsip menyelesaikan satu persoalan dalam satu situasi ke situasi lain.

k. Belajar verbal (verbal learning). Belajar verbal adalah belajar mengenai materi verbal dengan melalui latihan dan ingatan. Dasar dari belajar verbal diperlihatkan dalam eksperimen klasik dari ebbinghaus. Sifat eksperimen ini meluas dari belajar asosiatif mengenai hubungan dua kata yang tidak bermakna sampai pada belajar dengan wawasan mengenai penyelesaian persoalan yang kompleks yang harus diungkapkan secara verbal.20

Kesebelas jenis belajar di atas memberikan petunjuk bagaimana perbuatan belajar dilakukan, atau bagaimana terjadinya perbuatan belajar. Bukan petunjuk mengenai hasil belajar yang harus dicapai siswa.

3. Pengertian Hasil Belajar

Setiap proses belajar yang dilaksanakan oleh peserta didik akan menghasilkan hasil belajar. Di dalam proses pembelajaran, guru sebagai pengajar sekaligus pendidik memegang peranan dan tanggung jawab yang besar dalam rangka membantu meningkatkan keberhasilan peserta didik dipengaruhi oleh kualitas pengajaran dan faktor intern dari siswa itu sendiri.

Dalam setiap mengikuti proses pembelajaran di sekolah sudah pasti setiap peserta didik mengharapkan mendapatkan hasil belajar yang baik, sebab hasil belajar yang baik dapat membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Hasil belajar yang baik hanya dicapai melalui proses belajar yang baik pula. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit diharapkan terjadinya hasil belajar yang baik.

20

(41)

Menurut Hamalik “bahwa hasil belajar menunjukkan kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi belajar itu merupakan indikator adanya derajat perubahan tingkah laku siswa”.21

Menurut Nasution “hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.22

Sedangkan menurut Dimyati dan Mudjiono hasil belajar adalah hasil yang ditunjukkan dari suatu interaksi tindak belajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru”.23

Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh siswa setelah terjadinya proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan oleh guru setiap selesai memberikan materi pelajaran pada satu pokok bahasan dalam berbentuk angka.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik setelah ia menerima pengalaman pembelajaran. Sejumlah pengalaman yang diperoleh peserta didik mencakup ranah kognitif, afektif dan psikomotor. Hasil belajar mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran karena akan memberikan sebuah informasi kepada guru tentang kemajuan peserta didik dalam upaya mencapai tujuan-tujuan belajarnya melalui proses kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya setelah mendapat informasi tersebut guru dapat menyusun dan membina kegiatan-kegiatan peserta didik lebih lanjut baik untuk individu maupun kelompok belajar.

21

Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, ( Jakarta : Bumi Aksara, 2001), h. 159.

22

S. Nasution, Kurikulum dan Pengajaran, (Jakarta : Bumi Aksara, 2006), h. 36

23

(42)

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua katagori, yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Dalam bagan di bawah ini akan diperinci macam-macam faktor intern dan faktor ekstern yang mempengaruhi proses dan hasil belajar.

Untuk lebih jelas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, bisa dilihat pada bagan berikut ini :

[image:42.612.107.564.121.670.2]

Gambar 2.1

Faktor Intern dan Ekstern dalam Proses dan Hasil Belajar.24

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar Menurut Rusman, antara lain meliputi faktor internal dan faktor eksternal:

a. Faktor Internal

1) Faktor Fisiologis. Secara umum kondisi fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah dan capek, tidak dalam keadaan cacat jasmani dan sebagainya. Hal tersebut dapat mempengaruhi peserta didik dalam menerima materi pelajaran.

2) Faktor Psikologis. Setiap indivudu dalam hal ini peserta didik pada dasarnya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda, tentunya hal ini turut mempengaruhi hasil belajarnya.

24

Shoimatul Ula, Revolusi Belajar Optimalisasi Kecerdasan melalui Pembelajaran

(43)

Beberapa faktor psikologis meliputi intelegensi (IQ), perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta didik.

b. Faktor Eksternal

a) Faktor Lingkungan. Faktor lingkungan dapat mempengurhi hasil belajar. Faktor lingkungan ini meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan alam misalnya suhu, kelembaban dan lain-lain. Belajar pada tengah hari di ruangan yang kurang akan sirkulasi udara akan sangat berpengaruh dan akan sangat berbeda pada pembelajaran pada pagi hari yang kondisinya masih segar dan dengan ruangan yang cukup untuk bernafas lega.

b) Faktor Instrumental. Faktor-faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan-tujuan belajar yang direncanakan. Faktor-faktor instrumental ini berupa kurikulum, sarana dan guru.25

Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi hasil belajar, di antaranya:

a. Faktor internal, faktor yang terdapat pada dalam diri setiap individu, meliputi kesehatan fisik dan psikologis, di mana kesehatan fisik berupa badan atau jasmani seseorang sedangkan psikologis berupa motivasi, minat dan bakat seseorang.

b. Faktor eksternal, faktor yang terdapat di luar diri individu yang tidak melekat pada diri individu, meliputi lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan sosial.

C. Kerangka Konseptual

Dalam kerangka penelitian yang dimaksud dalam penelitian ini adalah berkenaan dengan proses pelaksanaan penelitian.

25Dedi Siswoyo, “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar”, dalam Rusman

(44)

1. Tahap awal

Menyusun instrument tentang pemanfaatn internet untuk siswa di Sekolah Ma Plus Peradaban Insani Yayasan Al-Irnusiyah Batu Ceper Tangrang. Kemudian melakukan uji coba instrument tersebut kepada siswa, selanjutnya melakukan uji validitas dan perhitungan koefisien realibilitas instrument soal

2. Tahap pelaksanaan pengambilan data

Mendistribusikan instrument soal yang telah divalidasi kepada sampel penelitian.

3. Tahap pengolahan data

Mengolah data instrument soal pemanfaatan internet terhadap prestasi belajar dengan menganalisis data hasil penelitian untuk diambil kesimpulan tentang peanfaatan terhadap hasil belajar siswa.

Gambar 2.2

Kerangka konseptual pemanfaatan internet terhadap hasil belajar siswa.

D. Penelitian yang Relevan

(45)

belajar siswa kelas X Kompetensi Keahlian Elektronika Industri di SMK Muda Patria Kalasan”.26

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ajeng Fika Fatma Candra Wati, “pemanfaatan internet dan kemandirian belajar secara bersama -sama dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pemanfaatan internet sebagai sumber belajar siswa dapat membantu kegiatan belajar siswa, karena kekayaan yang tersedia di dalam internet itu sendiri”.27

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizka Rahmatika Lihany mengenai “pengaruh pemanfaatan internet sebagai sumber belajar tehadap motivasi dan hasil belajar siswa. Memberikan pengaruh yang sigifikan terhadap motivasi dan hasil belajar”.28

E. Kerangka Berfikir

Teknologi computer seperti internet menjadi tren baru para pendidik. Semua sekolah berusaha menampilkan komputer di sekolahnya tentu dengan fasilitas internet. Dengan internet, sekolah kemudian berharap kesan berteknologi dan goes internasional melekat padanya. Siswapun diharapkan mendapatkan akses yang berguna bagi proses belajar dan mendapatkan ilmu di sekolah.

Penggunaan internet tanpa ada pengawasan yang tepat dapat berpengaruh negative pada hasil belajar siswa.Beruntunglah bagi anak yang didampingi orang tuanya dan memiliki kesadaran diri dalam mengendalikan tingkah laku dalam pergaulan duniamaya. Sementara yang lainnya, mereka bebas mengakses semua hal yang disediakan di sana. Saya piker cukup ironis, karena internet sejatinya

26

Riyanto, Jurnal Skripsi, Pemanfaatan Internet dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas X (Study Kasus pada Kompetensi Keahlian Elektronika di SMK Muda Patria Kalasan), Universitas Negri Yogyakarta, Program Study Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik tahun 2012

27

Ajeng Fika Fatma Candra Wati, Jurnal Skripsi, Hubungan Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar dan Kemandirian Belajar dengan Prestasi Belajar Sosiologi Siswa Kelas XI SMA Negri Kebak Kramat Universitas Sebelas Maret Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Tahun 2013. Hal 5

28

(46)

dimanfaatkan untuk orang yang membutuhkan akses tersebut, bukan anak-anak. Anak-anak kemudian diperkenalkan kepadanya. Tetapi disisi lain, masih banyak guru yang gaptek dan tidak mengetahui pemanfaatan internet bagi pengembangan pengetahuan dan kecakapan mengajarnya di kelas.

Seorang guru diharapkan bisa mengarahkan siswanya untuk menambah waktu belajarnya dengan mengakses Internet dan juga seorang guru harus mampu memberikan pengarahan dan penjelasan tenang kerugian-kerugian dalam mengakses Internet karena Internet merupakan sebuah dunia tanpa penguasa, yang artinya semua orang mempunyai hak yang sama di Internet.

Penggunaan Internet dalam pendidikan memang mempunyai pengaruh yang sangat besar di dalam pribadi siswa. Siswa memang harus dituntun untuk menggunakan teknologi Intenet tersebut secara bijak. Banyak terjadi kejadian yang dilakukan oleh siswa dalam menggunakan Internet, misalnya siswa membuka situs-situs porno yang seharusnya tidak dilakukan oleh para generasi bangsa. Memang para guru juga dituntut untuk mengajarkan cara menggunakan Internet tersebut dengan benar dan tidak menggunakan Internet tersebut untuk kejahatan.

Dengan pengetahuan Internet diharapkan siswa dapat menambah wawasan ilmu pengetahuannya sehingga prestasi belajarnyapun bisa ditingkatkan.

Berdasarkan gagasan tersebut di atas, penulis beramsumsi bahwa semakin seringnya intensitas penggunaan Internet maka, memungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

F. Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian yang berjudul Pengaruh Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa (studi pada siswa kelas XI MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al- Irnusiyah Batu Ceper, Tangerang, Banten) diharapkan mempunyai hipotesis sebagai berikut :

(47)
(48)

30 BAB III

METODELOGI PENELITIAN A. Metode penelitian

Metodelogi penelitian merupakan strategi umum yang dipakai dalam pengumpulan dan analisis data yang diperlukan, guna menjawab permasalahan yang dihadapi dalam penelitian..

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif, sesuai dengan namanya penelitian kuantitatif, “penelitian yang dituntut dengan menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan table, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain”. 29

Penelitian kuantitatif, penelitian yang menggunakan angka sebagai simbolnya mulai dari pengumpulan sampai penyajian hasil datanya yang di imbangi dengan menyajian berupa table, grafik, bagan gambar dan tampilan lainnya yang mendukung penelitian tersebut.

29

(49)

Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang hasilnya menggunakan penyajian berupa angka. Terdapat dua variable yaitu variable diskret (discrete variable) dan variable kontinu (continuous variable). “ Variabel diskret

merupakan variable yang besarannya tidak dapat menempati semua nilai. Nilai variable ini selalu bilangan bulat yang diperoleh dari pencacahan/ menghitung/ membilang, sedangkan variable kontinu merupakan variable yang dapat menempati semua nilai yang ada diantara dua titik dan diperoleh dari hasil

pengukuran.”30

Dalam kegiatan penelitian kuantitatif ada prosedur secara sistematik yaitu langkah-langkah memudahkan dalam penelitian, yaitu

1. Perencanaan penelitian, meliputi penentuan tema/masalah, studi pendahuluan, kegiatan perencanaan merupakan kegiatan pra lapangan 2. Pengumpulan data atau fakta

3. Pengolahan dan penataan data

4. Penyajian data kedalam bentuk table maupun grafik 5. Analisa dan interprestasi data

6. Penyusunan laporan. B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi pelaksanan penelitian ini adalah di MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al-Irnusiyah Batu Ceper Tangerang. Adapun waktu penelitian pada bulan Nopember-Desember 2014.

C. Populasi dan Sample Penelitian 1. Populasi

“populasi adalah objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah

dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah atau objek

penelitian.”31

30

Supardi, Aplikasi Statistik dalam Penelitian, (Jakarta : PT. Prima Ufuk Semesta, 2011),. h. 22.

31

(50)

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa MA Plus Peradaban Insani Batuceper, Tangerang Banten

2. Sampel

Menurut Arikunto “Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau

wakil populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi (refresentatif)”32

Sampel pada penelitian ini.Siswa sebagai sampel dipilih berdasarkan

Cluster Sampling. “mempunyai kesamaan hakikat dengan area probability sampling. Dalam Cluster Sampling, satuan-satuan sampel tidak terdiri dari individu-individu melainkan dari kelompok-kelompok individu atau Cluster

”.33

Sampel pada penelitian ini adalah seluluh siswa kleas XI IPS, baik siswa XI IPS 1 dan XI IPS 2 yang berjumlah 65 orang, 33 berasal dari XI IPS 1 dan 32 berasal dari XI IPS 2 diperkirakan merupakan siswa yang paling banyak menggunakan internet , mewakili seluruh siswa MA Plus Peradaban Insani yang berjumlah 152 siswa.

D. Jenis dan Sumber Data

Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah “ subjek dari mana

data dapat diperoleh”.34

Untuk mendapatkan data yang objektif berdasarkan kebenaran yang terjadi di lapangan, maka digunakan beberapa teknik pengumpulan data. Sumber data secara garis besar dibagi menjadi dua jenis yaitu :

32

Ibid., h. 26 33

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Bina Aksara. 1985),Cet.I, h. 97

34

(51)

1. Data Primer

Merupakan data yang diperoleh dari hasil pengambilan data penyebaran kuesioner dan wawancara yang diberikan kepada siswa kelas XI MA Plus Peradaban Insani Yayasan Al-Irnusiyah Batuceper, Tangerang 2. Data Skunder

[image:51.612.106.557.119.657.2]

Merupakan data yang diperoleh dari gambaran umum atau profil makro sekolah serta data atau keterangan-keterangan dari berbagai literature lain yang berkaitan dengan judul penelitian

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

No Bulan

Kegiatan Agust Sept Okt Nop Des Januari

1 Penyusunan   

2 Observasi 

3 Menentukan dan menyusun instrument penelitian

4 Pengumpulan data 

5 Analisis data dan pengolahan data

6 Penyusunan laporan  

7 Bimbingan akhir skripsi

 

8 Sidang skripsi 

(52)

E. Teknik Penelitian

1. Teknik pengumpulan data a. Observasi

Menurut Nana Syaodih : “ Observasi atau pengamatan merupakan

teknik atau cara pengupulan data denngan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung, kegiatan tersebt berkenaan dengan cara guru mengajar, personil, bidang pegawaian yang sedang rapat, dan lain sebagainya”.35

Pengamatan atau observasi merupakan suatu metode penelitian nonsurvey, dengan metode ini peneliti mengamati langsung prilaku para subjek penelitiannya.

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Metode observasi yang digunakan adalah observasi langsung yaitu pengamatan yang dilakukan secara langsung tanpa perantara terhadap objek yang diamati. Misalnya pengamatan langsung terhadap kegiatan belajar yang ada dikelas.36

Jadi, observasi merupakan pengamatan yang dilakukan oleh seorang peneliti guna mendapatkan informasi mengenai gejala atau objek yang akan diteliti.

Observasi pada penelitian ini dilakukan sebelum peneliti menyebar angket dan wawancara siswa, guna mendapatkan informasi mengenai keadaan siswa MA Plus Peradaban Insani.

35

Syaodih Nana, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2012), h. 220

36

Suprapto, Metodologi Penelitian Ilmu Pendidikan dan Ilmu-Ilmu Pengetahuan Sosial,

(53)

b. Kuesioner/Angket

Angket adalah alat pengumpulan data yang berisi beberapa pertanyaan yang harus dijawab oleh responden. Kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data factual. Pengguaan kuesioner lebih efesien bila ditinjau dari segi waktu, biaya serta dapat meliputi jumlah responden yang besar.37

Menurut Nuraida : “ angket adalah teknik pengumpulan data

melalui penyebaran questioner (daftar pertanyaan/isian) untuk diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan di dalam penelitian

untuk menghimpun pendapat umum”.38

Angket yakni intrumen yang digunakan untuk mendapatkan data yang menggambarkan diri individu dengan sejumlah pertanyaan, yang jawabannya sudah ditentukan terlebih dahulu sehingga responden tidak mempunyai kebebasan untuk memilih jawaban, kecuali yang sudah ditentukan.

[image:53.612.106.534.106.698.2]

Untuk mempermudah penelitian, peneliti terlebih dulu membuat kisi-kisi angket yang mencakup beberapa pertanyaan mengenai penggunaan internet sebagai sumber belajar. Adapun angket yang digunaka dalam penelitian ini mempunyai indicator sebagai berikut :

Table 3.2

Kisi-kisi Angket (Pemanfaatan Internet)

Variabel Indikator Nomor butir soal Jumlah Positif Negatif

1. Kemampuan siswa

mengakses

1,12 10,26 4

37

Ibid ,. h.75 38

(54)

Variable X Pemanfaatan Internet internet 2. Intensitas siswa menggunakan internet 3. Internet sebagai sumber informasi 4. Internet

sebagai media pembelajaran jarak jauh 5. Internet sebagai hiburan 6. Internet

sebagai alat komunikasi 7. Internet sebagai sumber belajar 11 25 23,18 2, 20 5,6, 9,

19, 22, 24 13,14 3 17,21 16 8 4,15,7 3 2 4 3 4 6

Jumlah 13 13 26

Variable Y Hasil Belajar

Siswa

(55)

pelajaran Geografi

Sumber : Kartini ,Manfaat Internet dalam Dunia Pendidikan,

http://kartiniix2.blogspot.com/2013/03/manfaat-internet-dalam-dunia-pendidikan.html .

c. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu bagian terpenting dari setiap survey. Tanpa wawancara, peneliti akan kehilangan informasi yang hanya dapat diperoleh dengan jalan bertanya langsung kepada responden. Data semacam itu merupakan tulang punggung suatu penelitian survey.

Wawancara menurut Nazir adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat yang dinamakan interview guide (panduan wawancara).39

Wawancara prinsipnya sa

Gambar

Gambar  2.1
Grafik 4.1
Tabel Product Momen “r”
Lampiran  Tabel z Lampiran  Lembar Uji Referensi
+7

Referensi

Dokumen terkait

CODE SWITCHING AS DISPLAYED IN HOME SITUATION BY THE WRITER'S BANJAR RELATIVES IN SURABAYA. Most Indonesians learn a vernacular, that is

Piaget memiliki argumentasi bahwa pembelajaran bahasa adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan (parsial) dari perkembangan kognitif secara keseluruhan.. 27

sangat baik bagi tubuh, buah memiliki kandungan gizi dan vitamin yang dapat. membuat tubuh sehat dan terhindar dari

Penemuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian neuromuskular electrical stimulation (NMES) selama 4 minggu dengan frekuensi 3 kali per minggu

Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Jombang. Nama Pengguna Anggaran : LAILI

Kesimpulan dari penelitian ini adalah pelatihan diagnosis dan penatalaksanan gangguan jiwa di puskesmas terhadap tenaga medis dan paramedis efektif dalam meningkatkan pemahaman

Tanaman Sebagai Pengendali Angin ……….. Tanaman Sebagai Pengendali Suara

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III