• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sisten Pengontrolan Pintu Menggunakan RFID Dan Password Berbasis ATmega 8535

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sisten Pengontrolan Pintu Menggunakan RFID Dan Password Berbasis ATmega 8535"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Sistem pengamanan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam menyimpan barang-barang berharga atau pun pengaman rumah. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menghasilkan teknologi pengamanan. Meskipun berbagai teknologi penyimpanan yang aman dihasilkan, selalu ada kemungkinan teknologi itu dapat dibongkar oleh orang-orang yang berniat jahat. Penelitian secara kontinu untuk menghasilkan teknologi penyimpanan yang aman dengan demikian harus dilakukan dan dikembangkan. Kemajuan dalam teknologi digital memungkinkan dihasilkannya sistem pengunci otomatis. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem keamanan yang berbasis elektronika digital, menggunakan RFID dan password.

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari perancangan alat ini adalah :

1. Merancang alat yang mampu bekerja sebagai pengaman pintu.

2. Alat yang dirancang untuk membuka pintu dengan Id card dan password.

1.3 Batasan Masalah

Pada tugas akhir ini, penulis membatasi permasalahan pada rfid, password dan pintu:

1. Sebagai xample digunakan 3 id card sebagi user. 2. Pintu yang digunakan hanya simulasi.

3. Rangkaian pengontrol berbasis mikrokontroler AT Mega 8535. 4. Jarak maksimal yang terdeteksi id card oleh rfid reader adalah 12 cm. 5. Sensor PIR sebagai pendeteksi orang yang keluar masuk pintu. 6. Menggunnakan backup catu daya dengan accu.

1.4 Metodologi Penelitian

(2)

2 berbasis AVR Atmega 8535.

Adapun tahapan yang dilakukan dalam penelitian untuk membuat Sistem Pengontrolan Pintu Menggunakan RFID dan Password Berbasis AVR Atmega 8535 :

1. Studi Literatur

Yaitu teori dasar sehingga rangkaian dapat dianalisa secara teoritis dengan cara mempelajari hal – hal yang sesuai dengan topik tugas akhir.

2. Perancangan

Yaitu mengaplikasikan teori yang didapat dari studi literatur sehingga tersusun suatu perancangan alat untuk bagian perangkat keras dan perangkar lunak.

3. Pengujian alat yaitu melakukan pengujian dari setiap rancangan yang dibuat.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan tugas akhir ini meliputi :

BAB I : PENDAHULUAN, pada bab ini membahas latar belakang tugas akhir yang dilakukan, maksud dan tujuan, batasan masalah, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA, bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendukung pada topik Pengaturan Sistem pengontrolan pintu menggunakan rfid dan password berbasisi AVR Atmega 8535 : mikrokontroler AT Mega 8535 , RFID reader, sensor PIR, motor DC.

BAB III : PERANCANGAN ALAT, bab ini menjelaskan tentang perancangan perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB IV : ANALISA SISTEM, berisi tentang analisa kerja perangkat keras dan perangkat lunak.

(3)

3

BAB II

TEORI PENUNJANG

2.1. Mikrokontroler Secara Umum

Pada zaman modern ini, rangakaian kendali atau rangkaian kontrol semakin banyak dibutuhkan untuk mengendalikan berbagai peralatan yang digunakan manusia dalam kehidupan sehari – hari. Dari rangkaian kendali inilah akan tercipta suatu alat yang dapat mengendalikan sesuatu. Rangkaian kendali atau rangkaian kontrol adalah rangkaian yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat melakukan fungsi – fungsi kontrol tertentu sesuai dengan kebutuhan.

Mikrokontroler merupakan sebuah sistem komputer yang mempunyai satu atau beberapa tugas yang sangat spesifik, berbeda dengan personal computer yang memiliki beragam fungsi.

Mikrokontroler dapat dikelompokan dalam satu keluarga, masing–masing mikrokontroler memiliki spesifikasi tersendiri namun cocok dalam pemrogramannya.

Contoh dari keluarga mikrokontroler : 1. Keluarga MCS-51

2. Keluarga MC68HC05 3. Keluarga MC68HC11 4. Keluarga AVR 5. Keluarga PIC 8

Bermula dari dibuatnya IC (Integrated Circuit). Selain IC, alat yang dapat berfungsi sebagai kendali adalah alat chip berisikan rangkaian elektronika yang dapat dibuat artikel silikon yang mampu melakukan proses logika. Chip berfungsi sebagai media penyimpanan program dan data, karena pada sebuah chip tersedia RAM (Random Access Memory) dimana data dan program ini digunakan oleh logic chip dalam menjalankan prosesnya.

(4)

4 microprocesor ada dua buah chip lagi yang dikenal dengan nama mikrocomputer. Berbeda dengan microprocesor, pada microcomputer ini telah tersedia I/O dan memori.

Dengan kemajuan teknologi dan perkembangan chip yang pesat sehingga saat ini didalam sekeping chip terdapat CPU memory dan control I/O. Chip jenis ini sering disebut microcontroller.

Perbedaan lain antara mikrokontroler dengan komputer adalah perbandingan ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory) yang sangat besar antara mikrokontroler dengan komputer. Dalam mikrokontroler ROM (Read Only Memory) jauh lebih besar dibandingkan dengan RAM (Random Access Memory), sedangkan dalam komputer atau PC, RAM (Random Access Memory) jauh lebih besar dibanding ROM (Read Only Memory). Mikrokontroler memiliki kemampuan untuk mengolah serta memproses data sekaligus juga dapat digunakan sebagai unit kendali, maka dengan sekeping chip yaitu mikrokontroler kita dapat mengendalikan suatu alat.

(5)

5 Gambar 2.1. Blok Mikrokontroler secara Umum

Penjelasan masing – masing blok : 1. CPU (Central Procesor Unit)

CPU adalah suatu unit pengolahan pusat yang terdiri atas 2 bagian, yaitu unit pengendali (control unit) dan unit logika (arithmetic logic unit). Disamping itu juga, CPU mempunyai beberapa simpanan yang berukuran kecil yang disebut dengan register. Adapun fungsi utama dari unit pengendali ini adalah mengatur dan mengendalikan semua peralatan yang ada pada sistem komputer dan juga dapat mengatur kapan alat input menerima data dan kapan data diolah serta ditampilkan pada alat output. Sedangkan unit logika berfungsi untuk melakukan semua perhitungan aritmatika yang terjadi sesuai dengan instruksi program dan dapat juga melakukan keputusan dari operasi logika atau pengambilan keputusan sesuai dengan instruksi yang diberikan padanya.

2. Bus Alamat

(6)

6 terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kesalahan pengiriman sebuah isntruksi dan terjadinya bentrok antara dua buah alat yang bekerja secara bersamaan.

3. Bus Data

Bus data merupakan lintasan saluran keluaran masuknya data dalam suatu mikrokontroler. Pada umumnya saluran data yang masuk sama dengan saluran data yang keluar.

4. Bus Kontrol

Bus kontrol atau bus kendali ini berfungsi untuk menyerempakan operasi mikrokontroler dengan operasi rangkaian luar.

5. Memory

Untuk menyimpan data atau program. Ada beberapa jenis memory, diantaranya adalah ROM (Read Only Memory) dan RAM (Random Access Memory) serta ada tingkat memori, diantaranya adalah register internal, memori utama dan memori masal. Register internal adalah memori yang terdapat didalam ALU (arithmetic logic unit). Memori utama adalah memori yang ada pada suatu sistem, waktu aksesnya lebih lambat dibandingkan register internal. Sedangkan memori masal dipakai untuk menyimpan berkapasitas tinggi, yang biasanya berbentuk disket, pita, magnetic atau kaset.

6. RAM (Random Access Memory)

(7)

7 7. ROM (Read Only Memory)

ROM merupakan memori yang hanya dapat dibaca dimana isinya tidak dapat berubah apabila IC telah kehilangan catu daya. ROM dipakai untuk menyimpan program, pada saat di reset maka mikrokontoler akan langsung bekerja dengan progaram yang terdapat didalam ROM tersebut. Ada berbagai jenis ROM antara lain ROM murni, PROM (Programable Read Only Memory), EPROM (Erasable Programable Read Only Memory), yang paling banyak digunakan diantara tipe – tipe diatas adalah EPROM yang dapat diprogram ulang dan dapat juga dihapus dengan sinar ultraviolet.

8. Input / Output

Setiap sistem komputer memerlukan system input dan output yang merupakan media keluar data dari dan ke komputer. Contoh peralatan I/O yang umum terhubung dengan sebuah komputer seperti keyboard, mouse, monitor, sensor, printer, LED, dll.

9. Clock

Clock atau pewaktu berfungsi memberikan referensi waktu dan sinkronisasi antar elemen.

2.2. Mikrokontroler AVR ATMEGA 8535 2.2.1. Definisi

AVR ATMEGA 8535 merupakan IC CMOS 8-bit yang memiliki daya rendah dalam pengopersiannya dan berbasis pada arsitektur RISC AVR ATMEGA 8535 dapat mengeksekusi satu instruksi dalam sebuah siklus clock, dan dapat mencapai 1 MIPS per Mhz, sehingga para perancang dapat megoptimalkan penggunaan daya rendah dengan kecepatan yang tinggi.

(8)

8 Salah satu keluarga mikrokontroler AVR yaitu AVR ATMEGA 8535. Mikrokontroler ini cukup populer karena dapat mengoptimalkan penggunaan daya rendah dengan kecepatan tinggi.

Mikrokontroler ini cukup populer karena dapat mengoptimalkan penggunaan daya rendah dengan kecepatan tinggi.

Mikrokontroler ini memiliki beberapa fiktur, diantarnya : Fitur –fitur yang terdapat pada ATMEGA 8535 :

8 Kbyte In-System Programmable flash dengan kemampuan membaca ketika menulis.

1. 512 byte EEPROM. 2. 512 byte SRAM. 3. 32 general purpose I/O. 4. 32 general purpose register.

5. 3 buah Timer / Counter dengan mode compore. 6. Interrupt internal dan eksternal.

7. USART dapat diprogram. 8. 8-chennel ADC 10 bit. 9. Internal oscilator.

(9)

9 Gambar 2.2. Kofigurasi Pin AVR ATMEGA 8535

Penjelasan Pin

VCC : Tegangan Supplay (5 volt)

GND : Ground

RESET : Input reset level rendah pada pin ini selama lebih dari panjang pulsa minimum akan menghasilkan reset, walaupun clock sedang berjalan.

XTAL1 : Input penguat osilator inverting dan input pada rangkaian operasi clock internal.

XTAL2 : Output dari penguat osilator inverting.

AVCC : Pin tegangan suplay untuk port A dan ADC. Pin ini harus dihubungkan ke VCC walaupun ADC tidak digunakan, maka pin ini harus dihubungkan ke VCC melalui low pass filter.

(10)

10 Gambar 2.3. Blok Diagram AVR ATMEGA 8535

2.2.3. Port Miktrokontroler AVR ATMEGA 8535

Dilihat dari gambar diatas Mikrokontroler AVR ATMEGA 8535 ini memiliki 4 buah port paralel dan masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda-beda :

1. Port A (PA0-PA7)

(11)

11 digunakan maka pin port dapat menyediakan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit).

2. Port B (PB0-PB7)

Port B merupakan I/O 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit)

3. Port C (PC0-PC7)

Port C merupakan I/O 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit)

4. Port D (PD0-PD7)

Port D merupakan I/O 8 bit biderectional dengan resistor pull-up internal (dipilih untuk setiap bit)

2.3. Bahasa Pemrograman Mikrokontroler 2.3.1. Jenis-jenis Bahasa Pemrograman :

1. Low Level (bahasa tingkat rendah)

• Assembly MCS-51 Æ Franklim, ASM-51 • Assembly AVR Æ AVR Studio

2. High Level (bahasa tingkat tinggi)

• Basic Æ Bascom – 8051, Bascom AVR • C Æ SDCC, Franklin32

(12)

12 2.4. BASCOM-AVR

BASCOM-AVR adalah program basic compiler berbasis windows untuk mikrokontroler keluarga AVR merupakan pemrograman dengan bahasa tingkat tinggi ” BASIC ” yang dikembangkan dan dikeluarkan oleh MCS elektronika sehingga dapat dengan mudah dimengerti atau diterjemahkan.

Dalam program BASCOM-AVR terdapat beberapa kemudahan, untuk membuat program software ATMEGA 8535, seperti program simulasi yang sangat berguna untuk melihat, simulasi hasil program yang telah kita buat, sebelum program tersebut kita download ke IC atau ke mikrokontroler.

Ketika program BASCOM-AVR dijalankan dengan mengklik icon BASCOM-AVR, maka jendela berikut akan tampil :

Gambar 2.4. Tampilan Jendela Program BASCOM-AVR

(13)

13 Gambar 2.5. Tamplan Simulasi BASCOM-AVR

Intruksi yang dapat digunakan pada editor Bascom-AVR relatif cukup banyak dan tergantung dari tipe dan jenis AVR yang digunakan. Berikut ini beberapa instruksi-instruksi dasar yang dapat digunakan pada mikrokontroler ATMEGA 8535.

Tabel 2.1 Beberapa instruksi dasar Bascom AVR

Instuksi Keterangan

DO ... LOOP Perulangan

GOSUB Memanggil Prosedur

IF ... THEN Percabangan

FOR ... NEXT Perulangan

WAIT Waktu Tunda Detik

WAITMS Waktu Tunda MiliDetik

WAITUS Waktu Tunda MicroDetik

GOTO Loncat Kealamat Memori

(14)

14 2.5. RFID

RFID atau Radio Frequency Identification, adalah suatu metode yang mana bisa digunakan untuk menyimpan atau menerima data secara jarak jauh dengan menggunakan suatu piranti yang bernama RFID tag atau transponder. Suatu RFID tag adalah sebuah benda kecil, misalnya berupa stiker adesif, dan dapat ditempelkan pada suatu barang atau produk. RFID tag berisi antena yang memungkinkan mereka untuk menerima dan merespon terhadap suatu query yang dipancarkan oleh suatu RFID transceiver.

RFID StarterKit merupakan suatu sarana pengembangan RFID berbasis reader tipe ID-12 yang telah dilengkapi dengan Jalur komunikasi RS-232 serta indikator buzzer dan LED. Modulini dapat digunakan dalam aplikasi mesin absensi RFID, RFID access controller, dsb.

Spesifikasi :

1. Berbasis RFID reader ID-12 dengan frekuensi kerja 125kHz untuk kartu berformat EM4001/sejenis dan memiliki jarak baca maksimal 12cm.

2. Kompatibel dengan varian RFID reader lainnya, antara lain: ID-2,ID-10,danID-20.

3. MendukungvarianRFIDreader/writer,antaralain:ID-2RW, ID-12RW,danID-20RW.

4. Mendukung format data ASCII (UAR TTTL/RS-232), Wiegand26, maupun Magnetic ABA Track2 (Magnet Emulation).

5. Dilengkapi dengan buzzer sebagai indikator baca, serta LED sebagai indikator tulis.

6. Tersedia jalur komunikasi serial UARTRS-232 dengan konektor RJ11. 7. Tegangan input catu daya 9-12VDC(J2).

(15)

15 2.6. LCD (Liquid Crystal Display)

Pada perancangan sistem kunci elektronik ini, tipe Liquid Crystal Display (LCD) yang digunakan adalah tipe JHD162A yang merupakan piranti display yang mampu menampilkan karakter 16 kolom dan 2 baris (16 x 2). Berikut ini adalah contoh dari LCD 16 x 2 Module yang ada pada gambar dibawah ini.

Gambar 2.7 LCD Character 2 x 16 Module

LCD JHD162A memiliki 16 pin (lihat gambar 2.10), yang memiliki deskripsi seperti pada tabel 2.2 dibawah ini :

Tabel 2.2 Deskripsi Pin LCD

PIN Name Function

1 VSS Ground voltage

2 VCC +5V

3 VEE Contrast voltage

4 RS

Register Select

0 = Instruction Register 1 = Data Register

5 R/W

Read/ Write, to choose write or read mode

0 = write mode 1 = read mode

(16)

16 0 = start to lacht data to LCD character

1= disable

7 DB0 LSB

8 DB1 -

9 DB2 -

10 DB3 -

11 DB4 -

12 DB5 -

13 DB6 -

14 DB7 MSB

15 BPL/LED+ Back Plane Light 16 GND/LED- Ground voltage

Karakter yang ditampilkan oleh LCD JHD162A, berupa tampilan alphanumeric dot matrix 5x7, yang diterjemahkan dari kode ASCII yang dikirimkan mikrokontroler melalui DB0–DB7. LCD JHD162A juga dilengkapi dengan backlight berupa LED yang sumber tegangannya terhubung pada pin 15 dan 16.

2.7. Keypad

Pada dasarnya keypad adalah sejumlah tombol yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk susunan tombol angka dan beberapa menu lainnya. Berikut adalah contoh

(17)

17 Gambar 2.8 Konfigurasi keypad 3x4

2.8. Sensor PIR

(18)

18 Ketika manusia berada di depan sensor PIR dengan kondisi diam, maka sensor PIR akan menghitung panjang gelombang yang dihasilkan oleh tubuh manusia tersebut. Panjang gelombang yang konstan ini menyebabkan energi panas yang dihasilkan dapat digambarkan hampir sama pada kondisi lingkungan disekitarnya. Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang yang bervariasi sehingga menghasilkan panas berbeda yang menyebabkan sensor merespon dengan cara menghasilkan arus pada material Pyroelectricnya dengan besaran yang berbeda beda. Karena besaran yang berbeda inilah comparator menghasilkan output. Sensor pir adalah sensor suhu yang karakteristiknya cocok dengan tubuh manusia di tempatkan pada bagian luar pintu untuk mendeteksi perubahan suhu, pada orang yang keluar dan masuk yang menjadikan pintu akan menutup dengan cara otomatis. Sensor ini bekerja dengan system high-low memiliki sensitipitas cukup baik namun membutuhkan delay waktu seperdetik untuk mengaktifkannya. Sensor PIR merupakan sensor pendeteksi yang akan mengeluarkan output dengan level high antara 5-6 volt. Sensor ini berfungsi sebagai pendeteksi orang yang akan masuk dan keluar dan pintu akan menutup secara otomatis setelah orang melewati sensor pir ini.

Sensor PIR merupakan sensor pendeteksi yang akan mengeluarkan output dengan level high antara 5-6 volt. Sensor ini digunakan untuk menutup pintu secara otomatis setelah orang melewati sensor pir ini.

(19)

19 2.9. Pengendali motor DC

Setiap arus yang mengalir melalui sebuah konduktor akan menimbulkan medan magnet. Arah medan magnet dapat ditentukan dengan kaidah tangan kiri. Ibu jari tangan menunjukkan arah aliran arus listrik sedangkan jari-jari yang lain menunjukkan arah medan magnet yang timbul, seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini.

(20)

46

BAB IV

PENGUJIAN DAN ANALISA

Pada bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perancangan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan dari sistem dan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan.

4.1 Pengujian Perangkat Keras

Pada pengujian perangkat keras dilakukan dengan cara mengukur tegangan masukan dan tegangan keluaran pada blok rangkaian alat tersebut.

Pengujian perangkat keras dilakukan pada blok rangkaian alat yang meliputi: 1. RFID Starterkit

2. Sensor PIR 3. Switch 1 dan 2

Adapun alat yang digunakan untuk membantu proses pengujian alat yaitu dengan menggunakan alat ukur multimeter digital.

4.1.1 Pengujian RFID Starterkit

RFID starterkit adalah merupakan bagian yang penting untuk membaca id card dari user serta pengamanan untuk membuka pintu. Sistem RFID terdiri dari Tag frekuensi Radio atau Transponder dan Tag reader atau receiver.

(21)

47 byte kode manufaktur kartu dan karakter yang ke 4 sampai 10 data label, pada alat ini RFID berjalan dengan baik.

Proses pembacaan Tag RFID frequensi pemancaran data oleh Tag RFID sebesar 125 Khz. Sesuai pemeriksaan jarak pembacaan Tag RFID, jarak pendeteksi sejauh sekitar 12 cm. jika Tag RFID didekatkan pada jarak kurang dari jarak terjauh tersebut, maka tanpa adanya pengaturan waktu pengiriman tertentu nomor Tag RFID langsung terkirim ke mikrokontroler. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan legalitas nomor Tag atau pencocokan nomor dengan nomor yang sudah didaftarkan di mikrokontroler dan tersimpan di EEPROM.

4.1.2 Pengujian Sensor PIR

Sensor pir adalah bagian penting yang difungsikan untuk mendeteksi orang yang keluar-masuk dan pintu akan menutup dengan sendirinya secara otomatis. Namun sensor ini terdapat beberapa kelemahan seperti perubahan suhu ruangan dan bisa juga mendeteksi binatang seperti kucing, kelinci dan sebagainya.

4.1.3 Pengujian Switch 1 dan 2

Switch 1 dan 2 bagian penting yang digunakan sebagai patokan berhentinya pintu dalam membuka dan mentup yang bekerja secara high-low. Switch ini berfungsi dengan baik sesuai fungsinya.

4.2 Pengukuran

Komponen yang digunakan pada rangkaian dalam perancangan terdiri dari sensor pir, switch 1 dan 2 dan mikrokontroler ATMEGA 8535, LCD sebagai tampilan pilihan menu, power supply sebagai sumber tegangan agar sistem dapat bekerja.

(22)

48 power supply (tanpa dan dengan beban). Instrumen dan alat ukur yang digunakan adalah sebuah multimeter digital.

4.2.1 Pengukuran catu daya

Pengukuran catu daya dilakukan dengan menggunakan multimeter digital yang dihubungkan dengan kaki input untuk mengukur input tegangan dan kaki output untuk mengukur tegangan output dari IC LM 78012, LM 7809, LM 7805. Berikut data hasil pengukuran catu daya :

Tabel 4.1. Hasil pengukuran catu daya tanpa beban

IC INPUT (V) OUTPUT (V)

LM 7812 16,14 11,94

LM 7809 11,94 9,06

LM 7805 9,06 4,99

Berdasarkan tabel 4.1. tegangan yang masuk ke dalam IC regulator akan teregulasi, sehingga tegangan keluaran sesuai dengan yang diharapkan.

Tabel 4.2. Hasil pengukuran catu daya dengan beban

IC INPUT (V) OUTPUT (V)

LM 7812 14,75 11,46

LM 7809 11,46 9,08

LM 7805 9,08 5,03

Berdasarkan hasil pengukuran tabel 4.2. keluaran IC regulator akan berbeda ketika IC mempunyai beban rangkaian, hal tersebut dikarenakan adanya beban dari rangkaian yang digunakan.

4.2.2 Pengukuran sensor PIR

(23)

49 dan di khususkan pada tubuh manusia dan pendeteksiaan dengan jarak sebagai berikut :

Gambar 4.1. Block diagram pengukuran sensor pir Tabel 4.3. Pengukuran Sensor PIR

JARAK (Cm) RESPON (V)

5 4,8 10 4,8 20 4,8 50 4,8 100 4,8 200 4,8 300 4,8 400 4,8 500 0

Berdasarkan tabel 4.3. sesuai dengan titik pengukuran dihasilkan tegangan yang masuk sesuai dengan inputan awal dari regulator, sehingga tegangan keluaran sesuai dengan yang diharapkan, sedangkan pada kondisi low tegangan menjadi 0 pada kondisi jarak maksimal 500 cm sensor tidak merespon.

(24)

50 4.2.3 Pengukuran RFID

Pengukuran RFID dilakukan dengan alat multimeter digital dengan mengukur tegangan input, output dan jarak deteksi dari tag rfid atau id card. Berikut gambar rangkaian serta titik pengukuran dan hasil pengukuran dari rfid:

Gambar 4.2 Rangkaian serta titik pengukuran pada RFID

Tabel 4.4. Pengukuran RFID OUTPUT (V) JARAK TAG RFID (Cm)

4,6 1 4,6 3 4,6 5 4,6 10 4,6 12

Berdasarkan pada tabel 4.4 hasil pengukuran pada titik pengukuran dihasilkan tegangan 4,6 volt pada kondisi output setelah mendeteksi tag rfid.

(25)

51 4.2.4 Pengukuran Switch

Pengukuran switch dilakukan dengan multimeter digital dengan mengukur tegangan input dan keluar dikarnakan switch ini bekerja dengan sistem high-low. Switch ini digunakan 2 sebagai patokan pintu menjadi berhenti. Berikut hasil pengukuran dari switch :

Tabel 4.5. Pengukuran Switch

HIGH (V) LOW (V)

4,9 0

4.2.5 Cara Kerja Switch

Switch ini bisa juga dibilang sebagai sensor yang difungsikan agar pintu berhenti bila sudah mengenai switch ini. Dengan menggunakan switch push buton berkerja dengan system high-low bila switch pada kondisi high dengan pintu mengenai switch tersebut maka pintu akan berhenti dan kondisinya menjadi low.

4.2.6 Cara Kerja sensor pir

Sensor pir bekerja dengan system high-low, jadi hanya mempunyai dua kondisi, sensor ini untuk mendeteksi orang yang keluar masuk dan berfungsi untuk menutup pintu secara otomatis.

4.2.7 Cara Kerja rfid

(26)
(27)

53 4.3 Program sistem keamanan pintu

' 'PROGRAM SISTEM KEAMANAN PINTU Config Portc = Output

Config Porta = Input Config Kbd = Porta Config Pind.4 = Input Config Pind.5 = Input Config Pind.6 = Input Config Pind.7 = Input Config Pinb.0 = Input Config Pinb.1 = Input

'========================================================== 'INIT INTERRUPT'

'========================================================== Config Int0 = Low Level

Config Int1 = Low Level Enable Int0

Enable Int1

(28)

54 On Urxc Rec_isr Nosave 'define serial receive ISR

'Enable Urxc 'enable receive isr 'Enable Interrupts

'Config Serialin = Buffered , Size = 20

'========================================================= Dim Pengali(5) As Byte

(29)

55 '========================================================== 'DEKLARASI VARIABEL INTEGER

'========================================================== 'Dim Count As Integer

'========================================================== Kata1 = "SISTEM KEAMANAN"

Kata2 = "KUNCI OTOMATIS" Pengali(1) = 6

(30)

56 Jum = 0

'======================================================= 'Program Utama

'======================================================= Enable Interrupts

Gosub Loadpasswd Begin:

Waitms 100 Do

Gosub Menutup Loop Until Pind.7 = 0 Main_program:

Waitms 500 Cursor Off Cls

Locate 1 , 1

Lcd "SISTEM KEAMANAN" Locate 2 , 2

Lcd "KUNCI OTOMATIS" Do

Loop Until Tanda = 10 Tanda = 0

Goto Main_program End

(31)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dari sistem keamanan yang berbasis elektronika digital, menggunakan RFID berbasis ATMEGA 8535 berikut ini:

1. System Pengontrolan Pintu Menggunakan RFID dan Password Berbasiskan ATmega 8535 dapat direalisasikan.

2. Dapat dipergunakan di rumah dengan sistem keamanan rumah yang relatif baik.

3. Sensor PIR bekerja sesuai yang diharapkan untuk menutup kembali pintu dengan cara otomatis, sensor pir yang diperuntukan untuk mendeteksi hanya manusia namun yang terjadi dapat mendeteksi makhluk hidup yang lain sehingga menjadi kelemahannya.

4. Sistem backup catudaya bekerja dengan baik sebagai pengganti arus listrik dari PLN.

5.2 Saran

(32)

SISTEM PENGONTROLAN PINTU

MENGGUNAKAN RFID DAN PASSWORD BERBASIS

ATMEGA 8535

Disusun Untuk Memenuhi Syarat Kelulusan Program Studi Diploma Tiga Jurusan Teknik Komputer

Disusun Oleh : Benny Muharam

10805004

Pembimbing Ir.Syahrul ,M.T

JURUSAN TEKNIK KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(33)

vi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Blok Mikrokontroler secara Umum ... 5

Gambar 2.2 Kofigurasi Pin AVR ATMEGA 8535 ... 9

Gambar 2.3 Blok Diagram AVR ATMEGA 8535 ... 10

Gambar 2.4 Tampilan Jendela Program BASCOM-AVR ... 12

Gambar 2.5 Tamplan Simulasi BASCOM-AVR ... 13

Gambar 2.6 RFID starterkit ... 14

Gambar 2.7 LCD Character 2 x 16 Module ... 15

Gambar 2.8 Konfigurasi keypad 3x4 ... 17

Gambar 2.9 Sensor PIR ... 18

Gambar 2.10 Kaidah Tangan Kiri pada motor DC ... 19

Gambar 3.1 Diagram Blok Sistem ... 20

Gambar 3.2 Rangkaian Mikrokontroler ATMEGA 8535 ... 21

Gambar 3.3 Konfigurasi pin ID12 ... 24

Gambar 3.4 RFID starterkit ... 24

Gambar 3.5 Bagan kerja reader RFID ... 25

Gambar 3.6 Sesnsor PIR ... 26

Gambar 3.7 Block diagram Sesnsor PIR ... 26

Gambar 3.8 Konfigurasi keypad 3x4 ... 27

Gambar 3.9 Rangkaian LCD ... 28

Gambar 3.10 Rangkaian Catu Daya... 28

Gambar 4.1 Block diagram pengukuran sensor pir ... 49

(34)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Maksud dan Tujuan ... 1

1.3 Batasan Masalah ... 1

1.4 Metodologi Penelitian ... 1

1.5 Sistematika Penulisan ... 2

BAB II TEORI PENUNJANG ... 3

2.1 Mikrokontroler Secara umum ... 3

2.2 Mikrokontroler AVR ATmega 9535 ... 7

2.2.1 Definisi ... 7

2.2.2 Konstruksi Mikronkontroler AVR ATmega 8535 ... 8

2.2.3 Port Mikrokontroler AVR ATmega 8535 ... 10

2.3 Bahasa Pemrograman Mikrokontroler ... 11

2.3.1 Jenis-jenis Bahasa Pemrograman ... 11

2.4 Bascom AVR ... 12

2.5 RFID ... 14

2.6 LCD ... 15

2.7 Keypad ... 16

2.8 Sensor PIR ... 17

(35)

v

BAB IIIPERANCANGAN ALAT ... 20

3.1 Perancangan Hardware ... 20

3.1.1 Blok Mikrokontroler ATmega 8535 ... 20

(36)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Beberapa instruksi dasar Bascom AVR ... 13

Tabel 2.2 Deskripsi Pin LCD ... 20

Tabel 4.1 Hasil pengukuran catu daya tanpa beban ... 48

Tabel 4.2 Hasil pengukuran catu daya dengan beban ... 48

Tabel 4.3 Pengukuran Sensor PIR ... 49

Tabel 4.4 Pengukuran RFID ... 50

(37)

ii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohim.

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul “Sistem Pengontrolan Pintu Menggunakan RFID dan Password Berbasis AVR Atmega 8535”, yang merupakan salah satu syarat meraih gelar Diploma Tiga Jurusan Teknik Komputer Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia.

Penulis sangat menyadari keterbatasan yang dimiliki dalam penyelesaian penyusunan tugas akhir dan juga selesainya penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan serta dukungan dari berbagai pihak kepada penulis. Untuk itu, izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orang tua, Ibu dan Ayah tercinta yang telah banyak berkorban dalam membesarkan saya, dan tak henti-hentinya memberikan perhatian, nasehat, serta motivasi selama studi. Semoga Allah SWT memberikan kemuliaan kepada keduanya baik di dunia maupun di akhirat kelak.., Amin…

2. Bapak Wendi Zarman, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknik Komputer. 3. Bapak Ir.Syahrul, M.T selaku Pembimbing yang telah banyak memberikan

arahan, saran dan bimbingan kepada saya.

4. Bapak Hidayat, M.T selaku Dosen Wali atas segala dukungannya baik akademik maupun non akademik

5. Seluruh staf dosen dan karyawan di Jurusan Teknik Komputer.

6. Saudara dan keluarga saya tercinta yang senantiasa membantu baik secara moril maupun materil sehingga kami berhasil menyelesaikan studi tepat pada waktunya.

(38)

iii baik moral ataupun materil, mohon maaf atas segala kehilafan yang pernah penulis lakukan semoga selalu bersilaturahmi

8. Rendra, Aldy, Willy, Aef, Maski, Mulyadi, Yusuf, dan teman – teman di kosan serta lab mikro, lab sisdig, lab elka, lab robotika yang selalu menemani dalam pengerjaan tugas akhir ini.

9. Indra hermawan, terima kasih telah memberikan saran, ide, pengarahan dan mau mendengarkan keluh kesah penulis.

10.Edo, Bayu, Ajum, Apip, Yoyom, Agung, Acep, Angga teman seperjuangan yang selalu mendengarkan permasalahan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini dan memberikan saran, motivasi untuk menyelesaikan kuliah ini.

11.Keluarga besar MD dan YBKM yg telah mendukung untuk menyelesaikan kuliah.

12.Semua sahabatku yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu terima kasih atas dukungan dan do’anya.

Dengan sebesar-besarnya penulis ucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung yang telah mendukung penulis, karena penulis menyadari dengan segala kekurangan yang penulis miliki, laporan ini masih jauh dari sempurna, untuk itu penulis masih membutuhkan kritik dan saran dari para pembaca. Semoga Allah SWT membalasnya lebih dari apa yang telah diberikan kepada penulis dan selalu dalam ridhonya. Amiin. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2010

Gambar

Gambar 2.1. Blok Mikrokontroler secara Umum
Gambar 2.2. Kofigurasi Pin AVR ATMEGA 8535
Gambar 2.3. Blok Diagram AVR ATMEGA 8535
Gambar 2.4. Tampilan Jendela Program BASCOM-AVR
+7

Referensi

Dokumen terkait

STUDI MOTTVASI PDITRNAX AYAM BROILER!. MNI,AI(IJI'AX KEMITRAAN DAN

disimpulkan bahwa latihan kekuatan otot lengan dan fleksibilitas sendi panggul memberikan pengaruh yang signifikan terhadap keberhasilan teknik gulung pada cabang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara perilaku child abuse yang dilakukan oleh orang tua dengan perilaku agresif anak usia sekolah di Kelurahan Pasia

Hasil penelitian adalah produk, harga, promosi, distribusi, dan pelayanan berpengaruh positif secara signifikan terhadap perilaku konsumen dalam membeli mobil Toyota Avanza

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pendidikan pemilik atau manajer, ukuran perusahaan, dan pelatihan yang diikuti pemilik atau manajer secara statistik

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena dengan taufik dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ”

Proses sertifikasi, adalah seluruh kegiatan yang dilakukan oleh LSP STMIK IKMI CIREBON untuk menetapkan bahwa seseorang memenuhi persyaratan kompetensi yang

Hasil analisis data menunjukkan bahwa rasio kelamin jantan dan betina kepiting bakau adalah sama sedangkan pola pertumbuhan kepiting jantan dan betina adalah bersifat alomatrik