Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
63
PENGARUH PROFESIONALISME DAN ETIKA PROFESI TERHADAP
PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS AKUNTAN PUBLIK
Imelda Dian Rahmaw ati dan Nur Ravita Hanun
Fakultas Ekonomi Univer sitas Muhammadiyah Sidoar jo Jl. Raya Gelam 250 Candi, Sidoar jo, Telp. 031-8051771
Email: imeldadianr achmaw ati@yahoo.co.id
Abstr ak
Tujuan penelt ian ini adalah 1) Unt uk menget ahui pr ofesionalisme audit or dan et ika pr ofesi secar a par sial ber pengar uh t er hadap t ingkat per t imbangan mat er ialit a dalam pr oses audit lapor an keuangan. 2) Untuk menget ahui pr ofesionalisme audit or dan et ika pr ofesi secar a simult an ber pengar uh t er hadap per t imbangan t ingkat mat er ialit as dalam pr oses audit lapor an keuangan. Met ode Penelit ian yang digunakan dalam penelit ian ini ber sifat kuant it at if Asosiat if kar ena dat a penelit ian ini akan diolah secar a st at ist ika dengan pr ogr am SPSS 16. ser t a ber sifat cor r elat ion study yang ber maksud untuk menget ahui hubungan ant ar a var iabel independen, dalam hal ini pr ofesionalisme audit or dan et ika pr ofesi dengan var iabel dependen, ber upa per t imbangan t ingkat mat er ialit as. Hasil penelit ian menunjukkan adanya pengar uh secar a simult an ant ar a pr ofesionalisme dan et ika pr ofesi t er hadap t ingkat mat er ialit as dengan t ingkat signifikan 5%. Tet api secar a par sial, hanya pr ofesionalisme yang ber pengar uh posit if dengan t hit ung sebesar 3,562 dan et ika pr ofesi ber pengar uh negat ive dengan t hit ung sebesar 1,597.
Kata Kunci : pr ofesionalisme, et ika pr ofesi, dan t ingkat mat er ialit as
Abstr act
The pur pose of t his r esear ch is 1) To know t he pr ofessionalism of audit or s and pr ofessional et hics par t ially affect t he level mat er ialit a consider at ion in t he pr ocess of audit ing t he financial st at ement s. 2) To know t he pr ofessionalism of audit or s and pr ofessional et hics simult aneously affect t he level of mat er ialit y consider at ions in t he pr ocess of audit ing t he financial st at ements. Resear ch met hods used in t his r esear ch is quant it ative Associat ive because r esear ch dat a will be pr ocessed wit h t he st at ist ical pr ogr am SPSS 16 and is cor r elat ion st udy int ends t o det er mine t he r elat ionship bet ween t he independent var iable, in t his case t he audit or pr ofessionalism and et hics of t he pr ofession wit h t he dependent var iable, in t he for m of consider at ion mat er ialit y level. The r esults showed t he effect of simult aneously bet ween pr ofessionalism and et hics of t he pr ofession t o t he level of mat er ialit y wit h significant level of 5%. But par t ially, only pr ofessionalism posit ive effect wit h t calculat e equal t o 3.562 and pr ofessional et hics negat ive influence wit h t calculat e equal t o 1.597.
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
64
Pendahulan
Semakin meluasnya kebutuhan jasa pr ofesional akuntan publik sebagai pihak
yang dianggap independen, menuntut pr ofesi akuntan publik untuk meningkatkan
kiner janya agar dapat menghasilkan pr oduk audit yang dapat diandalkan bagi pihak
yang membutuhkan. Untuk dapat meningkatkan sikap pr ofesonalisme dalam
melaksanakan audit atas lapor an keuangan, hendaknya par a akuntan publik
memiliki pengetahuan audit yang memadai ser ta dilengkapi dengan pemahaman
mengenai kode etik pr ofesi. Seor ang akuntan publik dalam melaksanakan audit at as
lapor an keuangan tidak semata–mat a beker ja untuk kepentingan kliennya,
melainkan juga untuk pihak lain yang ber kepentingan ter hadap lapor an keuangan
auditan. Untuk dapat memper tahankan keper cayaan dar i klien dan dar i par a
pemakai lapor an keuangan lainnya, akuntan publik dituntut untuk memiliki
kompetensi yang memadai.
FASB dalam Statement of Financi al Accounting Concept No.2, menyatakan
bahw a r elevansi dan r eliabilitas adalah dua kualitas utama yang membuat infor masi
akuntansi ber guna untuk pembuatan keputusan. Untuk dapat mencapai kualitas
r elevan dan r eliabel maka lapor an keuangan per lu diaudit oleh akuntan publik
untuk member ikan jaminan kepada pemakai bahw a lapor an keuangan ter sebut telah
disusun sesuai dengan kr iter ia yang t elah ditetapkan, yaitu Standar Akuntansi
Keuangan (SAK) yang ber laku di Indonesia. Pr ofesionalisme telah menjadi i su yang
kr itis untuk pr ofesi akuntan kar ena dapat menggambar kan kiner ja akuntan
ter sebut. Gambar an t er hadap pr ofesionalisme dalam pr ofesi akuntan publik seper ti
yang dikemukakan oleh Fidanti (2005: 7 - 8) dicer minkan melalui lima dimensi, yaitu
pengabdian pada pr ofesi, kew ajiban sosial, kemandir ian, keyakinan ter hadap pr ofesi
dan hubungan dengan sesama pr ofesi.
Selain menjadi seor ang pr ofesional yang memiliki sikap pr ofesionalisme,
akuntan publik juga har us memiliki pengetahuan yang memadai dalam pr ofesinya
untuk mendukung peker jaannya dalam melakukan setiap pemer iksaan. Seti ap
akuntan publik juga dihar apkan memegang teguh etika pr ofesi yang sudah ditetapkan
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
65
sehat dapat dihindar kan. Selain itu, dalam per encanaan audit, akuntan publik har us
memper timbangkan masalah penetapan tingkat r isiko pengendalian yang
dir encanakan dan per timbangan aw al tingkat mater ialitas untuk pencapaian tujuan
audit.
Penelitian ini mer upakan pengembangan penelitian yang dilakukan oleh
Fidanti (2005: 26). Per bedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ter letak
pada (1) obyek penelitian, yaitu Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Sur abaya;
(2) penambahan var iabel independen, yaitu etika pr ofesi yang diambil dar i
penelitian Mur tanto dan Mar ini (2003: 481). Akuntan yang lebih ber pengalaman
akan ber tambah pengetahuannya dalam mel akukan pr oses audit khususnya dalam
member ikan per timbangan tingkat mater ialitas dalam pr oses audit lapor an
keuangan. Selain pengetahuan, akuntan juga dituntut etika dalam pr ofesinya
sehingga per timbangan tingkat mater ialitas dalam pr oses audit lapor an keuangan
diber ikan sew ajar nya sesuai dengan kondisi sebenar nya. Ber dasar kan ur aian di
atas, penelitian ini ingin membuktikan secar a empir is pengar uh pr ofesionalisme,
dan etika pr ofesi ter hadap per timbangan tingkat mater ialitas dalam pr oses audit
lapor an keuangan.
Tinjauan Pustaka
Audit Laporan Keuangan
Menur ut Agoes (2004:36) setidaknya ter -dapat dua alasan per lunya suatu
lapor an keuangan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) , yaitu per tama, jika tidak
diaudit ada kemungkinan bahw a lapor an keuangan ter sebut mengandung kesalahan
baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja sehingga dir agukan kew ajar annya
oleh pihak–pihak yang ber kepentingan ter hadap lapor an keuangan. Kedua, jika
lapor an keuangan sudah diaudit dan mendapat opini w ajar tanpa pengecualian
(Unqualified Opinion) dar i KAP, ber ar ti lapor an keuangan ter sebut dapat
diasumsikan bebas dar i salah saji mater ial dan telah disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan (SAK) yang ber laku umum di Indonesia. Lapor an keuangan yang
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
66
cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan lapor an keuangan disajikan secar a
tidak w ajar dalam semua hal yang mater ial. Disinilah per an akuntan publik dalam
menentukan tingkat mater ialitas dalam pr oses audit lapor an keuangan.
Pr ofesionalisme Auditor
Per ilaku pr ofesionalisme mer upakan cer minan dar i sikap pr ofesionalisme,
demikian pula sebaliknya sikap pr ofesional ter cer min dar i per ilaku yang pr ofessional
(Syahr ir , 2002:7)
Etika Pr ofesi
Setiap pr ofesi yang member ikan pelayanan jasa pada masyar akat har us
memiliki kode etik, yang mer upakan seper angkat pr insip–pr insip mor al yang
mengatur tentang per ilaku pr ofesional (Agoes, 2004:36 - 37). Tanpa etika, pr ofesi
akuntan tidak akan ada kar ena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia infor masi
untuk pr oses pembuatan keputusan bisni s oleh par a pelaku bisnis. Etika pr ofesi
mer upakan kar akter istik suatu pr ofesi yang membedakan suatu pr ofesi dengan
pr ofesi lain, yang ber fungsi untuk mengatur tingkah laku par a anggotanya
(Mur tanto dan Mar ini, 2003:483).
Kode etik IAPI dan atur an etika Kompar temen Akuntan Publik, Standar Pr ofesi
Akuntan Publik (SPAP) dan standar pengendalian mutu auditing mer upakan acuan
yang baik untuk mutu auditing (Agoes, 2009:211) . Pr insip-pr insip etika yang
dir umuskan IAPI dan dianggap menjadi kode etik per ilaku akuntan Indonesia
adalah tanggung jaw ab, integr itas, obyektifi tas, kompetensi dan kehati – hatian,
ker ahasiaan dan per ilaku pr ofesional. Semakin tinggi akuntan publik menaati kode
etik maka semakin baik pula per timbangan tingkat mater ialitas. Tanpa etika, pr ofesi
akuntan tidak akan ada kar ena fungsi akuntan adalah sebagai penyedia infor masi
untuk pr oses pembuatan keputusan bisni s oleh par a pelaku bisnis. Etika pr ofesi
mer upakan kar akter istik suatu pr ofesi yang membedakan suatu pr ofesi dengan
pr ofesi lain, yang ber fungsi untuk mengatur tingkah laku par a anggotanya
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
67 Mater ialitas
Mater ialitas mer upakan salah satu konsep bai k dalam audit maupun akuntansi
yang penting dan mendasar . Konsep ber ar ti r ancangan, gagasan at au r encana tindakan
yang konseptual. Dalam akuntansi, mater i alitas dihubungkan dengan ketepatan
manajemen dalam mencatat dan mengungkapkan aktivitas per usahaan dalam lapor an
keuangan. Dalam memper siapkan lapor an keuangan, manajemen menggunakan
estimasi, konsep mater ialitas dalam akuntansi menyangkut kekelir uan yang timbul
kar ena penggunaan estimasi ter sebut. Mater ialitas audit menggambar kan jumlah
maksimum kemungkinan ter dapat kekelir uan dalam lapor an keuangan dimana lapor an
keuangan ter sebut masih dapat menunjukkan posisi keuangan per usahaan dan hasil
oper asi per usahaan ber dasar kan pr insip akuntansi ber ter ima umum (Wahyudi,
2006:44).
Hubungan antar a pr ofesionalisme dan etika pr ofesi dengan per timbangan tingkat
mater ialitas
Mater ialitas dan r isiko audit diper timbangkan oleh auditor pada saat
per encanaan dan pelaksanaan audit atas lapor an keuangan ber dasar kan standar
auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) sebagai ber ikut :
1. Risiko audit dan mater ialitas, ber sama dengan hal-hal lain per lu diper timbangkan
dalam menentukan sifat , saat dan luas pr osedur audit ser ta dalam mengevaluasi
hasil pr osedur ter sebut.
2. Lapor an keuangan mengandung salah saji mater ial apabila lapor an keuangan
ter sebut mengandung salah saji yang dampaknya, secar a individual maupun
keselur uhan, cukup signifikan sehingga dapat mengakibatkan lapor an keuangan
tidak disajikan secar a w ajar , dalam hal semua yang mater ial, sesuai dengan pr insip
akuntansi yang ber ter ima umum.
3. Dalam mengambil kesimpulan mengenai mater ialitas dampak suatu salah saji,
secar a individual ataupun keselur uhan, auditor umumnya har us
memper timbangkan sifat dan jumlahnya dalam hubungan dengan sifat dan nilai pos
lapor an keuangan yang sedang diaudit. Sebagi contoh, suatu jumlah yang mater ial
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
68
satuan usaha yang lain yang mempunyai ukur an dan sifat yang ber beda. Begitu juga
apa yang dipandang mater ial untuk lapor an keuangan suatu satuan usaha dapat
pula ber ubah dar i suatu per iode ke per iode yang lain.
4. Per timbangan auditor mengenai mater ialitas mer upakan per timbangan pr ofesional
dan dipengar uhi per sepsi auditor atas kebutuhan or ang yang memiliki pengetahuan
memadahi dan yang akan meletakkan keper cayaan t er hadap lapor an keuangan.
Per timbangan mengenai mater ialitas yang digunakan auditor dihubungkan dengan
keadaan sekitar nya dan mencakup per timbangan kualitatif dan kuantitatif. Sebagai
auditor pr ofesional, dalam melaksanakan pr oses audit dan penyusunan lapor an
keuangan, seor ang auditor w ajib menggunakan kemahir an pr ofesionalnya dengan
cer mat dan seksama. Untuk dapat melaksanakan peker jaan secar a pr ofesional maka
auditor har us membuat per encanaan audit sebelum memulai pr oses audit.
Rer angka Konseptual
Rer angka ber pikir dalam penelitian ini adalah :
Gambar 1. Rerangka Konseptual
Hipotesis
Adapun hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a H1 = Ter dapat pengar uh pr ofesionalisme (X1), dan etika pr ofesi ekster nal auditor
(X2) secar a simultan ter hadap per timbangan tingkat mater ialitas (Y) dalam
pr oses audit lapor an keuangan.
Materialitas (Y)
Profesionalism e (X1)
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
69
b H2 = Ter dapat pengar uh pr ofesionalisme (X1) secar a par si al ter hadap
per timbangan tingkat mater ialitas (Y) dalam pr oses audit lapor an
keuangan.
c H3 = Ter dapat pengar uh etika pr ofesi ekst er nal auditor (X2) secar a par sial
ter hadap per timbangan tingkat mater ialitas (Y) dalam pr oses audit lapor an
keuangan.
Metode Penelitian
Definisi Oper asional
1. Variabel bebas adalah Pr ofesionalisme Auditor ( X1)
Konsep pr ofesionalisme yang dikembangkan bagi par a ekster nal auditor ter sebut
mer upakan konsep yang dilihat dar i level individual. Seor ang ekster nal auditor yang
dianggap pr ofesional har us memiliki : (1) pengabdian pada pr ofesi, (2) kew aji ban
sosial, (3) kemandir ian, (4) keyakinan pada pr ofesi, (5) hubungan dengan sesama
pr ofesi.
2. Variabel bebas adalah Etika Pr ofesi ( X2)
Etika pr ofesi yang dimaksud pada peneliti an ini adalah Kode Etik Akuntan
Indonesia, yaitu nor ma per ilaku yang meng-atur hubungan antar a akuntan
publik dengan kliennya, antar a akuntan publik dengan r ekan sejaw atnya dan
antar a pr ofesi dengan masyar akat. Menur ut Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), Peneliti
hanya menggambil dua dimensi Etika pr ofesi ter dir i dar i kompetensi dan kehati –
hatian,dan ker ahasiaan. Pengukur annya menggunakan skala liker t.
3. Variabel bebas adalah Mater ialitas ( Y )
Menur ut Ar ens dkk, (2005: 105) mater ialitas mer upakan suatu konsep yang penting
dalam akuntansi dan auditing. Konsep mater ialitas dalam audit mendasar i pener apan
Standar Auditing, ter utama Standar Peker jaan Lapangan dan Standar Pelapor an.
Auditor kemudian melandaskan keyakinannya dalam membentuk pendapat dengan
menggunakan konsep mater ialitas dan r isiko. Konsep r isiko menunjukkan tingkat
r isiko kegagalan auditor untuk mer ubah pendapatnya atas lapor an keuangan yang
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
70
Auditor menentukan mater ialitas dan r isiko audit pada saat (1) per encanaan dan
penyusunan pr osedur audit, (2) mengevaluasi kew ajar an lapor an keuangan secar a
keselur uhan. Pada saat per encanaan audit, auditor menetapkan mater ialitas pada dua
tingkat, yaitu (1) tingkat lapor an keuangan, kar ena pendapat auditor mencakup
kew ajar an atas keselur uhan lapor an keuangan, (2) tingkat saldo akun, kar ena auditor
memver ifikasi saldo akun untuk mencapai kesimpulan atas kew ajar an lapor an
keuangan secar a keselur uhan.
Pengukuran variable
Untuk mengetahui pengar uh dar i var iabel independent ter hadap var iabel
dependent maka peneliti mengumpulkan data yang ber kait an dengan var iabel penelitan.
Data dikumpulkan dengan menyebar kan kuisioner dan obser vasi, kuisioner ter sebut
diolah dengan menggunakan jeni s skala or dinal dan skala pengukur annya menggunakan
skala liker t.
Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam penelitian ini populasi adalah keselur uhan auditor yang beker ja di Kantor
Akuntan Publik (KAP) di Sur abaya. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah
selur uh auditor yang beker ja pada kantor akuntan publik di Sur abaya sampai tahun
2009 kantor akuntan publik yang ter dapat di IAPI sebanyak 43 KAP. Dalam penelitian
ini sampel adalah sebagian dar i auditor yang beker ja di Kantor Akuntan Publik (KAP).
Sampel penelitian ini diambil secar a pur posive sampling yaitu teknik penentuan sampel
dengan per timbangan ter tentu. Dar i KAP di Sur abaya diper oleh 10 KAP. 10 KAP
ter sebut mempunyai beber apa per timbangan:
a Ter masuk KAP di Sur abaya.
b KAP telah mengaudit per usahaan lebih dar i 1 per usahaan.
Jadi yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kar yaw an magang, auditor
junior , auditor senior , super visor , manajer dan par tner auditor yang beker ja pada
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
Desa Pager w ojo Kec. Budur an Sidoar jo 60255
2 KAP. Sebagyon & Lutfi (Pusat)
Ruko Sentr al Jenggolo Blok C 8
Jl. Jenggolo No. 9 Pucang Sidoar jo
3 KAP.Abdul Hasan Salipu
Jl. A. Yani No.176 -178 Sur abaya 60235
9 KAP. Osman Bing Satr io & Rekan (CAB)
Gedung Bumi Mandir i 10 Floor
Jl. Jend. Basuki Rachmat No. 129 - 137 Sur abaya 60271
10 KAP. DRS. Widar toyo Jl. Taman Kendangsar i No. 7 Sur abaya 60292
Teknik Analisa Data dan Uji Hipotesis
Teknik analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan r egr esi
Linier Ber ganda, Uji t ( Uji Par sial),Uji F (Uji Simultan).
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
72
Hasil dan Pembahasan
Uji Validitas dan Reliabilitas
Pr ofesionalisme (X1)
Per nyataan Cor r cted item – total cor r elation
Keter angan Cr onbach Alpha
X1.1.1 0,735 Valid 0,854
X1.1.2 0,532 Valid
X1.1.3 0,762 Valid
X1.1.4 0,588 Valid
X1.1.5 0,593 Valid
X1.1.6 0,595 Valid
X1.1.7 0,665 Valid
X1.1.8 0,327 Tidak Valid
Sumber : data diolah
Hasil dar i tabel diatas dapat diar tikan bahwa var iabel pr ofesionalisme auditor diliat dar i
dimensi pengabdian ter hadap pr ofesi untuk per tanyaan X1.1.1 sampai X1.1.7 ber nilai
diatas r tabel sehingga semua cor r ected itemtotal cor r elation yang nilai r hitung > r
-tabel dinyatakan valid dimana hal ini diper oleh dar i r--tabel 0,361. Kecuali untuk
per tanyaan auditor ter libat secar a emosional ter hadap KAP dimana auditor beker ja
(X1.1.8) kur ang dar i r -tabel maka ia dinyatakan tidak valid, dan dar i tabel r eliabelitas
diper oleh alpha hitung sebesar 0,854 > alpha tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
var iabel-var iabel butir dinyatakan r eliabel
Per nyataan Cor r cted item – total cor r elation
Keter angan Cr onbach Alpha
X1.2.1 0,797 Valid 0,869
X1.2.2 0,757 Valid
X1.2.3 0,783 Valid
X1.2.4 0,546 Valid
X1.2.5 0,636 Valid
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
73
Ber dasar kan tabel diatas dapat diar tikan bahw a var iabel pr ofesionalisme auditor diliat
dar i dimensi kewaji ban sosial untuk per tanyaan X1.2.1 sampai X1.2.5 ber nilai diatas r -
tabel sehingga semua cor r ected item-total cor r elation yang nilai r-hitung > r-tabel
dinyatakan valid dimana hal ini diper oleh dar i r -tabel 0,361. dan dar i tabel r eliabelitas
diper oleh alpha hitung sebesar 0,854 > alpha tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa
var iabel-var iabel butir dinyatakan r eliabel
Per nyataan Cor r cted item – total cor r elation
Keter angan Cr onbach Alpha
X1.3.1 0,861 Valid 0,904
X1.3.2 0,847 Valid
X1.3.3 0,731 Valid
Sumber : data diolah
Ber dasar kan tabel diatas dapat diar tikan bahw a var iabel pr ofesionalisme auditor diliat
dar i dimensi kemandir ian untuk per tanyaan X1.3.1 sampai X1.3.3 ber nilai diatas r - tabel
sehingga semua cor r ected item-total cor r elation yang nilai r -hitung > r-tabel dinyatakan
valid dimana hal ini diper oleh dar i r -tabel 0,361. dan dar i tabel r eliabelitas diper oleh alpha
hitung sebesar 0,904 > alpha tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa var iabel-var iabel
butir dinyatakan r eliabel.
Per nyataan Cor r cted item – total cor r elation
Keter angan Cr onbach Alpha
X1.4.1 0,617 Valid 0,726
X1.4.2 0,474 Valid
X1.4.3 0,558 Valid
Sumber : data diolah
Ber dasar kan tabel diatas dapat diar tikan bahw a var iabel pr ofesionaisme auditor diliat
dar i dimensi keyakinan ter hadap pr ofesi untuk per tanyaan X1.4.1 sampai X1.4.3 ber nilai
diatas r tabel sehingga semua cor r ected itemtotal cor r elation yang nilai r hitung > r
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
74
r eliabelitas diper oleh alpha hitung sebesar 0,726 > alpha tabel sehingga dapat
disimpulkan bahwa var iabel-var iabel butir dinyatakan r eliabel.
Per nyataan Cor r cted item – total cor r elation
Keter angan Cr onbach Alpha
X1.5.1 0,702 Valid 0,779
X1.5.2 0,595 Valid
X1.5.3 0,388 Valid
X1.5.4 0,656 Valid
X1.5.5 0,493 Valid
Sumber : data diolah
Ber dasar kan tabel diatas dapat diar tikan bahw a var iabel pr ofesionalisme auditor diliat
dar i dimensi hubungan dengan sesama pr ofesi untuk per tanyaan X1.5.1 sampai X1.5.5
ber nilai diatas r tabel sehingga semua cor r ected itemtotal cor r elation yang nilai r
-hitung > r-tabel dinyatakan valid dimana hal ini diper oleh dar i r-tabel 0,361. dan dar i tabel
r eliabelitas diper oleh alpha hitung sebesar 0,779 > alpha tabel sehingga dapat
disimpulkan bahwa var iabel-var iabel butir dinyatakan r eliabel.
Per nyataan Cor r cted item – total cor r elation
Keter angan Cr onbach Alpha
X2.1.1 0,739 Valid 0,925
X2.1.2 0,842 Valid
X2.1.3 0,873 Valid
X2.1.4 0,754 Valid
X2.1.5 0,833 Valid
Sumber : data diolah
Ber dasar kan tabel diatas dapat diar tikan bahwa var iabel etika pr ofesi auditor diliat dar i
dimensi kompetensi dan kehati – hatian untuk per tanyaan X2.1.1 sampai X2.1.5 ber nilai
diatas r tabel sehingga semua cor r ected itemtotal cor r elation yang nilai r hitung > r
-tabel dinyatakan valid dimana hal ini diper oleh dar i r--tabel 0,361. dan dar i -tabel
r eliabelitas diper oleh alpha hitung sebesar 0,925 > alpha tabel sehingga dapat
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
Ber dasar kan tabel diatas dapat diar tikan bahwa var iabel etika pr ofesi auditor diliat dar i
dimensi ker ahasi aan untuk per tanyaan X2.2.1 sampai X2.2.7 ber nilai diatas r - tabel
sehingga semua cor r ected item-total cor r elation yang nilai r -hitung > r-tabel dinyatakan
valid dimana hal ini diper oleh dar i r -tabel 0,361. dan dar i tabel r eliabelitas diper oleh alpha
hitung sebesar 0,942 > alpha tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa var iabel-var iabel
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
untuk per tanyaan Y1 sampai Y19 ber nilai diatas r - tabel sehingga semua cor r ected
item-total cor r elation yang nilai r -hitung > r -tabel dinyatakan valid dimana hal ini diper oleh
dar i r -tabel 0,361. Kecuali pada per tanyaan mater ialitas menur ut auditor bukan
mer upakan sesuatu yang har us diper masalahkan (Y6) dan pada per tanyaan ketepatan
dalam menentukan tingkat mater ialitas tidak ditentukan oleh pr ofesional atau tidaknya
seor ang auditor dan dar i tabel r eliabelitas diper oleh alpha hitung sebesar 0,951 > alpha
tabel sehingga dapat disimpulkan bahwa var iabel-var iabel butir dinyatakan r eliabel.
Uji Hipotesis
var iable Tingkat Mater ialitas (Y) jika var iable Pr ofesionalisme Auditor (X1),dan Etika
Pr ofesi (X2) tidak melakukan aktivitas sama sekali. Ar tinya bahw a jika tidak ada
pr ofesionalisme dan etika pr ofesi maka tingkat mater ialitas naya sebesar 4220.
b) Var iabel Pr ofesionalise Auditor (X1) Ber pengar uh Positif ter hadap Tingkat
Mater ialitas sebesar 0.536 yang mener angkan bila var iable Pr ofesionalisme Auditor
meningkat 1 satuan maka nilai Tingkat Mater ialitas akan meningkat sebesar 0.536
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
77
c) Var iabel Etika Pr ofesi (X2) Ber pengar uh positif ter hadap Tingkat Mater ialitas
sebesar 0.389 yang mener angkan bila var iable Etika Pr ofesi meningkat 1 satuan
maka nilai Tingkat Mater ialitas akan meningkat sebesar 0.389satu satuan, jika
var iable Pr ofesionalisme Auditor tetap.
Jadi tanda (+) menandakan bahwa adanya hubungan sear ah diantar a pr ofesionalisme
(x1), etika pr ofesi (x2), dan meter ialitas (Y).
Uji F
Pada pengujian ini digunakan untuk mengukur pengar uh var iabel bebas yang meliputi
pr ofesionalisme dan etika pr ofesi secar a ber sama-sama ber pengar uh ter hadap var iabel
ter ikat yaitu tingkat mater ialitas.
Menentukan hipotesis:
Ho : b1...bn = 0 (secar a keselur uhan tidak ada pengar uh)
H1 : b1...bn
≠ 0 (secara keseluruhan ada pengaruh)
Menentukan nilai Ftabel:
α= 5% = 0,05
df = n - k -1 = 30 – 2 – 1 = 27
nilai Ftabel = 3,34
ANOVAb
Model
Sum of
Squar es Df
Mean
Squar e F Sig.
1 Regr ession 5033.902 2 2516.951 53.730 .000a
Residual 1264.798 27 46.844
Total 6298.700 29
a. Pr edictor s: (Constant), totalx2, totalx1 b. Dependent Var iable: totaly
Sumber : data diolah
Nilai (53,730) > (3,34) maka var iable Pr ofesi onalisme Auditor (X1), dan
Etika Pr ofesi (X2) secar a ber sama-sama ber pengar uh ter hadap Tingkat Mater ialitas (Y)
pada tar af signifikansi 0,000 000
< α 0,05 menyimpulkan bahwa profesionalisme dan
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
pr ofesionalisme dengan var iabel ter ikat )
H3 : b1 ... bn
≠ 0 (secara parsial ada pengaruh signi ikan antara variable bebas etika
pr ofesi dengan var iabel ter ikat )
Menentukan besar nya nilai ttabel :
n = 30
df = n – k -1 = 30 -2 – 1 = 27
nilai ttabel = 1,701
Sumber : data diolah
a. Nilai (3,562) > (1,701) , maka pr ofesionalisme auditor secar a individu
mempunyai pengar uh positif ter hadap tingkat mater ialitas dengan tar af signifikansi
0,001 <
α 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
79
b. Nilai (1,597) < (1,701) , maka etika pr ofesi secar a individu
mempunyai pengar uh negative ter hadap tingkat mater ialitas dengan tar af
signifikansi 0,122 >
α 0,05, maka hal ini menunjukkan bahwa secara parsial variabel
etika pr ofesi ber pengar uh secar a signifikan ter hadap tingkat mater ialitas.
Model Summaryb
var iable ter ikat yakni Tingkat Mater ialitas (Y) hanya sebesar 79,9% dapat di jelaskan oleh
var iable bebas Pr ofesionalisme Auditor (X1), Etika Pr ofesi (X2), dan sisanya 20,1%
dijelaskan oleh var iable yang tidak dimasukkan dalam model.
Simpulan dan Sar an
Dar i hasil penelitian dan pembahasan yang digunakan sesuai dengan tujuan hipotesis
yang di lakukan dengan analisis r egr esi linier ber ganda,maka dapat disimpulkan sebagai
ber ikut :
Nilai (53,730) > (3,34) maka var iable Pr ofesionalisme Auditor (X1),
dan Etika Pr ofesi (X2) secar a ber sama-sama ber pengar uh ter hadap Tingkat Mater ialitas
(Y) pada tar af signifikansi 0,000.
Nilai (3,562) > (1,701) , maka pr ofesionalisme auditor secar a
individu mempunyai pengar uh positif ter hadap tingkat mater ialitas dengan tar af
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
80
Nilai (1,597) < (1,701) , maka etika pr ofesi secar a individu
mempunyai pengar uh negative ter hadap tingkat mater ialitas dengan tar af signifikansi
0,122 > 0,05
Ber dasar kan kesimpulan diatas, maka sar an yang dapat diber ikan oleh peneliti yaitu:
Untuk penelitian yang akan datang di har apkan untuk mencar i faktor -faktor yang
mendominasi untuk mempengar uhi Pr ofesionalisme Auditor dan Etika Pr ofesi ter hadap
Per timbangan Tingkat Mater ialitas
Untuk menghadapi per saingan di er a global yang semakin ketat , maka Auditor
har us meningkatkan Pr ofesionalismenya agar tidak ter saingi oleh Auditor yang lain.
DAFTAR PUSTAKA
Agoes, S. 2004. Audit ing, Pemer iksaan Akuntan oleh Kant or Akunt an Publik. Jakar ta: LPFE-UI.
Agoes, S. dan I Cenik Ar dana. 2009. Et ika Bisnis dan Pr ofesi Tant angan Membangun Manusia Seut uhnya. Jakar ta. Pener bit Salemba Empat.
Ar ens, A.A., RJ. Elder , M.S. Beasley. 2005. Audit ing and Assur ance Ser vices, an Int er gr at ed Appr oach, Pr entice Hall, Pear son.
Fr idanti, Winda. 2005. Analisis Hubungan Ant ar a Pr ofesionalisme Audit or Dengan Per t imbangan Tingkat Mat er ialit as Dalam Pr oses Pengaudit an Lapor an keuangan di Yogyakar t a. Pr ogr am Sar jana UII Yogyakar ta. Yogyakar ta.
Hall, Richar d, 1968. “Pr ofessionalism a Bur eaucr at izat ion”, Amer ic Sosiological Review, 33: 92-104.
Hastuti, T.D., S.L. Indr iar to dan C. Susilaw a (2003). Hubungan ant a Pr ofesionalisme dengan Per t imbangan Tingkat Mat er ialit as dalam Pr oses Pengaudit an Lapor an Keuangan. Pr osiding Simposium Nasional Akuntansi VI, Oktober , hlm.120 1220.
Idr us, Muhammad. 2009. Met ode Penelit ian Ilmu Sosial. Cet akan kedua, Pener bit PT Er langga. Jakar ta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. St andar Pr ofesional Akunt an Publik. Salemba Empat. Jakar ta.
Indr iantor o & Supomo. 2001. Met odologi Penelit ian Bisnis. Cetakan Per tama, BPFE Yogyakar ta.
Iz Ir ene Far ah Zubaida. 2004. Analisis Pengar uh Kr edibilit as Akunt an Publik Ter hadap Keput usan Invest asi Saham Oleh Invest or. Pr ogr am Sar jana UGM. Yogyakar ta. Kusumaw ati, Ar um. 2008. Pengar uh Pr ofesionalisme Audit or Ter hadap t ingkat
Mat er ialit as Dalam Pr oses Pemer iksaan Lapor an Keuangan. Pr ogr am Sar jana Univer sitas Muhammadiyah Sur akar ta. Sur akar ta.
Jurnal Sains Akuntansi 1 ( 1) Januari 2015 : 63-81
81
Mur tanto dan Mar ini. 2003. Per sepsi Akunt an Pr ia dan Akunt an Wanit a ser t a Mahasiswa dan Mahasiswi Akunt ansi t er hadap Et ika Bisnis dan Et ika Pr ofesi Akunt an, Pr oseding Simposium Nasional Akuntansi VI, Oktober , hlm.481 – 488.
Pr iyatno, Dw i. 2008. Belajar Olah Dat a Dengan SPSS. Edisi Per tama. Pener bit Andi, Yogyakar ta.
Santoso, Singgih. 2000. SPSS St at ist ik Par amet r ik. Pener bit PT Elex Media Komputindo Gr amedia. Jakar ta.
Sugiyono, Pr of, DR. 2008. Met ode Penelit ian Bisnis. Pener bit Alfabeta, Bandung.
Syahr ir . 2002. Analisis Hubungan Ant ar a Pr ofesionalisme Akunt an Publik Dengan Kiner ja, Kepuasan Ker ja, Komit men, dan Keinginan Ber pindah. Pr ogr am Pascasar jana UGM. Yogyakar ta.
Wahyudi dan Mar diyah. 2006. Pengar uh Profesionalisme Audit or t er hadap Tingkat Mat er ialit as Dalam Pemer iksaan lapor an Keuangan. Pr ogr am Pascasar jana UNIBRAW Malang.