• Tidak ada hasil yang ditemukan

DOCRPIJM 1502076642BAB I KAB KARANGASEM 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "DOCRPIJM 1502076642BAB I KAB KARANGASEM 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-1

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. LATAR BELAKANG

Untuk dapat mewujudkan bangsa yang mandiri, maju, adil, dan makmur

seperti yang dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)

2005-2025, diperlukan penyelenggaraan pembangunan nasional yang mantap, termasuk

penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Peran pembangunan

Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi masyarakat Indonesia

antara lain dengan (i) mewujudkan kota tanpa permukiman kumuh, (ii) mewujudkan

lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan kehidupan yang baik,

berkelanjutan, serta mampu memberikan nilai tambah bagi masyarakat, serta (iii)

pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang diarahkan untuk mewujudkan

terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya,

seperti industri, perdagangan, transportasi, pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong

pertumbuhan ekonomi.

Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat

Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan

Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara

Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota,

merupakan tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta

Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan dunia

(2)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-2 sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki peran yang lebih besar

dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Dengan dengan

kerjasama berbagai stakeholders pembangunan Bidang Cipta Karya, diharapkan 3 (tiga)

strategic goals Kementerian Pekerjaan Umum dapat tercapai, yaitu (i) meningkatkan

pertumbuhan ekonomi kota dan desa, (ii) meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta

(iii) meningkatkan kualitas lingkungan.

Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,

Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, mengembangkan konsep

perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi berupa

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2-JM)

Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di

kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota

melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala nasional,

provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. Melalui

perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang

Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan,

dan kemampuan keuangan daerah.

RPI2-JM merupakan dasar pemrograman dan penganggaran di lingkungan

Ditjen Cipta Karya. Mengingat fungsinya yang cukup penting, maka RPI2-JM sudah

sepatutnya memiliki kualitas yang baik serta disiapkan secara rasional, inklusif, dan

terpadu. Oleh karena itu, dalam rangka peningkatan kualitas RPI2-JM perlu dilakukan

penyempurnaan Pedoman Penyusunan RPI2-JM. Dalam pedoman RPI2-JM yang baru,

substansi dokumen akan ditajamkan sesuai dengan kebijakan baru dan perubahan

pengaturan terkait bidang Cipta Karya. Selain itu, penyusunan dokumen RPI2-JM perlu

mempertimbangkan kemampuan keuangan, kelembagaan daerah, serta dampak

pembangunan infrastruktur permukiman terhadap lingkungan dan kondisi sosial setempat.

Dengan adanya Pedoman RPI2-JM yang baru, diharapkan Pemerintah Kabupaten/Kota

dapat menggerakkan semua sumber daya secara optimal dalam memenuhi kebutuhan

pembangunan infrastruktur permukiman, sekaligus mendukung upaya percepatan pencapai

(3)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-3 I.2. PENGERTIAN DAN KEDUDUKAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

(RPI2-JM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah

Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha

dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan

kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai

dokumen perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga

kabupaten/kota. RPI2-JM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis

operasional pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen

rencana yang ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan

kapasitas Daerah.

Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

(4)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-4 Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPI2-JM Bidang Cipta Karya, selain

mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga

mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem

Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata

Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan

pembangunan permukiman yang berkelanjutan.

I.3. KETERKAITAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPI2JM

BIDANG PU

Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah

(RPI2-JM) adalah rencana dan program pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode

tiga hingga lima tahun, yang mensinkronkan kegiatan pembangunan infrastruktur, baik

yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah, pemerintah daerah, maupun oleh

masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta Karya, rencana dan program

pembangunan infrastruktur yang terdapat pada JM dioperasionalkan melalui

RPI2-JM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan pembangunannya oleh seluruh

pelaku pembangunan Bidang Cipta Karya. Gambar 1.2 memaparkan Keterkaitan RPI2-JM

Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan dokumen perencanaan

pembangunan di daerah.

Gambar 1.2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah

(5)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-5 Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi

program terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yangtercantum pada Perda RTRWK,

Perda Perbup/Perwali RPJMD, RPI2-JM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung

merupakan acuan dasar integrasi rencana pembangunan permukiman. Integrasi rencana

pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan permukiman di

kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk

masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi

Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).

Khusus untuk Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang

penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam

lingkup kabupaten/kota terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat,

budaya, dan/atau lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat

dikembangkan lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan

Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program

strategis dalam penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang

Cipta Karya pada kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan

RTRW Kabupaten/Kota.

Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui

RPI2-JM Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah

Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan

bantuan pembiayaan pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun

dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas

keuangan daerah, kemudian disusun dalam matriks program lima tahunan dan untuk

selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.

I.4. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan

kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang

berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.

Adapun tujuan dari disusunnya RPI2-JM Bidang Cipta Karya adalah sebagai

dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan

infrastruktur Bidang Cipta Karya. RPI2-JM memuat rencana program dan investasi dalam

(6)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-6 stakeholders.

I.5. PRINSIP PENYUSUNAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

Prinsip dasar RPI2-JM Bidang Cipta Karya secara sederhana adalah:

a. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk

rencana investasi yang disusun.

b. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem

pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota/drainase,

peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan

kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta

penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

c. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah,

sumber pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat

terdiri dari APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana

swasta dapat berupa Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social

Responsibility (CSR). Masyarakat dapat berkontribusi dalam pemberdayaan

masyarakat, antara lain dalam bentuk barang dan jasa.

d. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah, dan swasta sebagai

pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

maupun pada saat pelaksanaan program.

e. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah

(kabupaten/kota dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).

Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat

terwujud, sehingga pembangunan yang efektif dan efisien dapat tercapai. RPI2-JM

Bidang Cipta Karya bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan

daerah.

I.6. MEKANISME PENYUSUNAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

Mekanisme penyusunan dan penilaian RPI2-JM Bidang Cipta Karya

dipaparkan dalam 3 (tiga) bagian, yaitu hubungan kerja penyusunan RPI2-JM Bidang

Cipta Karya, langkah penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, serta Penilaian

(7)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-7 I.6.1. HUBUNGAN KERJA PENYUSUNAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

Penyusunan RPI2-JM bidang Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya

melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.

Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina.

Sedangkan, pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah

kabupaten/kota merupakan penyusun dari dokumen RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Di dalam mekanisme penyusunan RPI2-JM Cipta Karya terdapat unit

pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas

RPI2-JM/Randal, melalui Surat Keputusan Direktur Jenderal Cipta Karya, yang terdiri dari

pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan

Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan

Air Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya.

Untuk kemudahan komunikasi dan koordinasi, pada struktur Satgas terdapat juga

Koordinator Wilayah (Korwil) Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan

Papua-Maluku.

Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2-JM yang berfungsi

memfasilitasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam

penyusunan RPI2-JM. Satgas Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda.

Adapun anggotanya terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD,

Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya

Provinsi.

Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPI2-JM

Kabupaten/Kota yang bertugas menyusun RPI2-JM. Satgas dibentuk dengan SK

Bupati/Walikota dengan anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas

PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta Karya,

dan PDAM. Gambar 1.3 memaparkan Keterkaitan Organisasi Penyusunan RPI2-JM

(8)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-8 Gambar 1.3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014

Dengan melibatkan seluruh stakeholder pada penyusunan RPI2-JM

Bidang Cipta Karya, diharapkan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya

dapat berjalan dengan efisien dan efektif dalam rangka mewujudkan permukiman

yang layak huni dan berkelanjutan.

I.6.2. LANGKAH PENYUSUNAN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

Dalam penyusunannya, RPI2-JM Bidang Cipta Karya harus mengacu

pada dokumen perencanaan yang ada, baik dokumen pembangunan nasional,

perencanaan sektoral, maupun perencanaan spasial. Gambar 1.4 memaparkan

(9)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-9 Gambar 1.4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2014

Dari Gambar 1.4 dapat dilihat bahwa seluruh anggota Satgas, baik di

tingkat Pusat, Provinsi, maupun Kabupaten/Kota memiliki peran penting dalam

penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya. Prinsip bottom up planning cukup

kental pada penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya ini, agar rencana yang

dihasilkan sesuai dengan kebutuhan infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah,

dengan tetap mengacu pada kebijakan nasional.

I.7. MUATAN PENYUSUNAN DOKUMEN RPI2-JM BIDANG CIPTA KARYA

Secara substansi muatan RPI2-JM Bidang Cipta Karya terdiri 8

(10)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-10 Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan

tujuan RPI2-JM Bidang Cipta Karya, prinsip penyusunan RPI2-JM Bidang

Cipta Karya, serta mekanisme penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya.

Bab 2 Arahan Perencanaan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pada bagian ini berisikan arahan konsep perencanaan Bidang Cipta Karya,

antara lain amanat pembangunan nasional (RPJPN, RPJMN, MP3EI,

MP3KI, KEK, dan Direktif Presiden), amanat peraturan perundangan terkait

Pembangunan Bidang Cipta Karya, serta amanat internasional.

Bab 3 Arahan Strategis Nasional Bidang Cipta Karya untuk

Kabupaten/Kota

Bagian ini berisikan arahan RTRW Nasional (PP No. 26 Tahun 2008),

RTRW Pulau, RTRW Provinsi, serta RTRW Kawasan Strategis Nasional

(KSN). Indikasi program Bidang Cipta Karya pada RTRW Nasional, RTRW

Pulau, RTRW Provinsi, maupun RTRW KSN yang terkait dengan

kabupaten/kota setempat dipaparkan pada bagian ini.

Tidak hanya memaparkan arahan kebijakan spasial, bagian ini juga

memaparkan kedudukan kota pada rencana pengembangan kawasan khusus,

antara lain dalam rangka pengembangan MP3EI dan KEK (jika

kabupaten/kota tersebut termasuk dalam KPI MP3EI dan/atau kawasan

pengembangan KEK).

Bab 4 Profil Kabupaten/Kota

Pada bab ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten/Kota seperti batas

administrasi wilayah, demografi, geografi, topografi, geohidrologi, geologi,

klimatologi, serta kondisi sosial dan ekonomi wilayah.

Bab 5 Keterpaduan Strategi Pengembangan Kabupaten/Kota

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai kebijakan dan strategi

dokumen rencana seperti Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Pembangunan

dan Pengembangan Kawasan Permukiman (RP2KP), Rencana Tata Bangunan

dan Lingkungan (RTBL), Rencana Induk Sistem PAM (RISPAM), Strategi

(11)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-11 Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (RTBL KSK), serta penjelasan mengenai

Keterpaduan Strategi dan Rencana Pembangunan pada skala Kabupaten/Kota

maupun kawasan.

Bab 6 Aspek Teknis Per Sektor

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai rencana program investasi

infrastruktur Bidang Cipta Karya seperti rencana pengembangan permukiman,

rencana penataan bangunan dan lingkungan (PBL), rencana pengembangan

sistem penyediaan air minum, dan rencana penyehatan lingkungan permukiman

(PLP). Pada setiap sektor dijelaskan isu strategis, kondisi eksisting,

permasalahan, dan tantangan daerah, analisis kebutuhan, serta usulan program

dan pembiayaan masing-masing sektor.

Bab 7 Keterpaduan Program Berdasarkan Entitas

Bagian ini merupakan pengelompokan dari usulan aspek teknis per sektor pada

Bab 6 menjadi usulan berdasarkan entitas regional, kabupaten/kota, kawasan,

dan lingkungan. Khusus untuk entitas kawasan, pemilihan kawasan harus

pada Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK) sesuai dengan amanat RTRW

Kabupaten/Kota.

Bab 8 Aspek Lingkungan dan Sosial

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai gambaran umum dan kondisi

eksisting lingkungan, analisis perlindungan lingkungan dan sosial seperti

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS), AMDAL, UKL – UPL, dan

SPPLH, serta perlindungan sosial pada tahap perencanaan, pelaksanaan,

maupun pasca pelaksanaan pembangunan bidang Cipta Karya.

Bab 9 Aspek Pembiayaan

Bab ini berisikan penjelasan mengenai Profil APBD Kabupaten/Kota, profil

investasi dan proyeksi investasi dalam pembangunan Bidang Cipta Karya, serta

strategi peningkatan investasi bidang Cipta Karya.

Bab 10 Aspek Kelembagaan Kabupaten/Kota

Bab ini berisikan penjelasan mengenai aspek kelembagaan Cipta Karya di

daerah yang fokus kepada aspek keorganisasian, aspek ketatalaksanaan, dan

aspek sumber daya manusia. Dari ketiga aspek tersebut dijelaskan kondisi

(12)

Satgas Randal Kab. Karangasem I-12 Bab 11 Matriks Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur

Jangka Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPI2-JM Kabupaten/Kota

Gambar

Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPI2-JM Bidang Cipta  Karya pada sistem perencanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya
Gambar 1.2 Keterkaitan RPI2-JM Bidang Cipta Karya dengan RPI2-JM Bidang Pekerjaan Umum dan Dokumen Perencanaan Pembangunan di Daerah
Gambar 1.3 Hubungan Kerja Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya
Gambar 1.4 Langkah Penyusunan RPI2-JM Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

Ditinjau dari kondisi anak-anak di panti asuhan, maka hubungan antara intensi prososial dengan empati pada anak-anak di panti asuhan tersebut merupakan hal

[r]

Berdasarkan hasil dari wawancara dan data yang telah penulis kumpulkan, diketahui bahwa prosedur pemberian kredit konsumtif yang diterakan oleh Koperasi Pegawai

Limbah cair industri kelapa sawit berasal dari unit proses pengukusan (sterilisasi), proses klarifikasi dan buangan dari hidrosiklon. Limbah cair industri minyak kelapa

Pada sistem ini, pemrosesan penumpang dan barang ditangani oleh masing-masing maskapai penerbangan yang menempati bagian bangunan (unit) yang terpisah serta

Adalah merupakan tugas dan kewajiban lain bagi seorang operator radio amatir dalam pengelolaan QSL cardnya, karena apabila tidak melakukan kewajiban tersebut maka, dapat dikatakan

pembelajaran. Dalam penelitian ini diperoleh data hasil validasi media pembelajaran sebesar 79,2% dan dikategorikan layak untuk digunakan. Untuk hasil validasi butir soal

Hasil analisis menunjukkan pengaruh positif dari variabel kepemimpinan etis terhadap komitmen organisasional, ditemukan pengaruh yang positif antara variabel