• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008 - USD Repository"

Copied!
81
0
0

Teks penuh

(1)

i

TINGKAT KEBIASAAN MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN

PARA SISWA KELAS I DAN KELAS II SMP NEGERI I TIGAPANAH

KAB. KARO SUMATERA UTARA

TAHUN AJARAN 2007/2008

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling

Oleh :

Asa Rehulina Br Ginting 041114057

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Motto:

“Segala Perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi

kekuatan kepadaku”(Filipi 4:13).

Skipsi ini Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang selalu menyertai aku

Bapak K. Ginting dan Mamak A. Br Tarigan yang tercinta

Kakak dan Adik-adikku Krista, Desvina dan Yedija yang

tercinta

Abangku Surya Dinata S. yang tercinta

Sahabat-sahabatku yang terkasih

(5)
(6)

vi

Asa Rehulina Br. Ginting Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2008

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif bidang bimbingan belajar dengan menggunakan metode survey seksional menyilang ( cross- sectional surveys). Tujuan dari penelitian ini adalah memperoleh gambaran mengenai kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan siswa kelas II. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008 berjumlah 443 orang siswa dan sampel penelitian berjumlah 220 orang siswa. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.

Masalah pertama yang akan diteliti adalah bagaimanakah tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008? Masalah kedua adalah bagaimanakah tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008? Masalah ketiga adalah apakah terdapat perbedaan tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008? Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) Penyusunan tabulasi skor dari item-item yang ada dalam kuesioner dan menghitung total skor untuk masing-masing item (2) Menghitung nilai Chi- Kuadrat untuk menguji hipotesis dengan taraf signifikansi 5%.

(7)

vii

ABSTRACT

THE STUDENTS’ HABIT LEVEL ON STUDYING LESSON MATERIAL OF SEVENTH AND EIGHTH GRADE JUNIOR HIGH SCHOOL

IN SMP NEGERI I TIGAPANAH KARO REGENCY, NORTH SUMATERA

Asa Rehulina Br.Ginting Sanata Dharma University

Yogyakarta 2008

This research was a kind of descriptive research on study guidance using cross-sectional survey method. It aimed to find a description about seventh and eighth grade students’ habit on studying lesson material. Research population was 443 students of seventh and eighth grade in SMP Negeri I Tigapanah in 2007/2008 and the amount of research sample was 220 students. Questionaire of studying lesson material habit level was used as data gathering instrument.

The first problem researched was how the seventh grade students’ studying lesson material habit level of SMP Negeri I Tigapanah in 2007/2008 was. Second problem was how eighth grade students’ studying lesson material habit level of SMP Negeri I Tigapanah in 2007/2008 was. The third problem reserched whether there was differences between seventh and eighth grade students’ studying lesson material habit level of SMP Negeri I Tigapanah. Data gathering techniques used in this research were (1) Composing score tabulation from items which were in the questionaire and counting score total from each item (2) Counting Chi-cuadrat to examine hipothesis with 5% sicnificant degree.

(8)
(9)

ix

KATA PENGANTAR

Syukur dan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Kasih yang telah membimbing dan menerangi pikiran dan hati penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari selesainya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, dengan ketulusan hati penulis menyampaikan banyak terima kasih khususnya kepada:

1. Bapak Drs. Wens Tanlain M.Pd., pembimbing yang penuh kesabaran telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dari awal sampai selesai.

2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program studi Bimbingan dan Konseling. 3. Para dosen Program studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma

yang telah banyak memberi bantuan kepada penulis selama menempuh studi. 4. Kepala Sekolah SMP Negeri I Tigapanah yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk mengadakan penelitian ini.

5. Guru Pembimbing yang telah memberikan bantuan dalam proses pengumpulan data penelitian di SMP Negeri I Tigapanah.

6. Seluruh siswa kelas I dan siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008 yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya sehingga penulis memperoleh data penelitian.

(10)

x

pengumpulan data di SMP Negeri I Tigapanah.

10. Abangku, Surya Dinata Sinulingga yang selalu mendukung dan membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

11. Saudara-saudaraku, Mas Adi, Kak Soni, Mbak Ajeng Mahanani, Mbak Wahyuni, Bang Ibe, Kak Milka, Bang Niko, Mira, Wandi, Timotious, dan Eprata yang selalu mendukung penulis dalam doa.

12. Sahabat-sahabatku Priska Nawang, Natalia Devian, Anting Pramusekar, Ardi, Suster Yustisia CB, Veronika Br Barus, Aldes Dwi Pikal, Seprianus, Andreas Kristiadi, Sigit Sudarisman, Fransiska Dwi Yuniati, Ria Tri Wardani, Kristina Sitanggang, Irna Paulina, Elsinta, Bertus, Rini, Sinta (PBI) dan semua teman-teman angkatan 2004 Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas segala dukungan dan bantuan baik langsung maupun tidak langsung, terutama dalam penulisan skripsi ini.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca yang berminat terhadap Bimbingan dan Konseling.

(11)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……… i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……….. ii

HALAMAN PENGESAHAN………. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA……….. v

ABSTRAK……….. vi

ABSTRACT……… vii

KATA PENGANTAR………. viii

DAFTAR ISI……… x

DAFTAR TABEL……… xiii

DAFTAR LAMPIRAN……… xiv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……… 1

B. Rumusan Masalah ……… 4

C. Tujuan Penelitian……….. 4

D. Manfaat Penelitian……… 5

E. Batasan Istilah dan Batasan Variabel……… 5

(12)

xii

2. Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran…………... 8

B. Proses Pembentukan Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran………. 9

1. Sikap Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran……….. 9

2. Cara Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran………... 14

3. Bimbingan dan Konseling Belajar………... .. 20

C. Tingkat Kelas dan Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran……. 25

BAB III METODE PENELITIAN………. 27

A. Jenis Penelitian………. 27

B. Alat Pengumpul Data………. 28

1. Kuesioner………... 28

2. Validitas Kuesioner……….. 28

3. Reliabilitas Kuesioner………... 28

4. Penafsiran Koefisien Validitas dan Reliabilitas Kuesioner……... 29

5. Susunan Kuesioner………. 29

C. Populasi dan Sampel Penelitian………. 32

1. Populasi Penelitian……….. 32

(13)

xiii

D. Prosedur Pengumpulan Data………... 32

1. Tahap Persiapan……… 32

2. Tahap Pelaksanaan……….. 32

E. Teknik Analisis Data………...33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………... 35

A. Hasil Penelitian……….. 35

B. Pembahasan Hasil Penelitian………. 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……… 42

A. Kesimpulan……… 42

B. Saran Terhadap Kegiatan Bimbingan………... 42

(14)

xiv

Pelajaran……… 47

Lampiran 2: Tabel untuk Menghitung Koefisien Korelasi Product Moment… 52 Lampiran 3: Tabel Skor Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

kelas I dan II……… 61

(15)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses pemberian bantuan oleh orang yang sudah dewasa kepada orang yang belum dewasa untuk mencapai kedewasaanya. Proses pendidikan berlangsung sepanjang hidup manusia dan dapat dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Pendidikan di sekolah dilaksanakan dalam bentuk kegiatan pengajaran, pembimbingan dan pelatihan. Kegiatan pengajaran bertujuan agar siswa mengetahui cara mempelajari bahan mata pelajaran di sekolah sehingga proses (mempelajari) mata pelajaran dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan pendidikan di sekolah dimulai dari kelas I, demikian juga dengan Sekolah Menengah Pertama mulai pengajaran sejak kelas I. Kegiatan pengajaran di SMP berlangsung sesuai dengan kurikulum dan program yang telah dibuat oleh sekolah.

(16)

berkelompok mulai untuk berlatih mengerjakan tugas dan latihan yang diberikan oleh guru. Hasil pekerjaan siswa dilihat oleh guru bersama siswa untuk melihat kemajuan siswa.

Proses pengajaran di kelas membutuhkan partisipasi atau keterlibatan siswa. Pada saat proses pengajaran kelas berlangsung ada siswa yang dengan tekun dan teratur mengikuti kegiatan pengajaran di kelas dan ada yang siswa yang berbicara dengan temannya, bermain handphone, dan ada yang keluar masuk kelas. Jika guru mata pelajaran memberikan tugas sebagai latihan kepada siswa, tidak semua siswa mengerjakannya dengan serius. Ada yang menyontek hasil dari temannya, dan ada juga siswa yang sama sekali tidak mengerjakan tugas tersebut.

Latihan di kelas biasanya dilanjutkan dengan guru memberikan tugas kepada siswa. Tugas ini lazimnya disebut dengan pekerjaan rumah. Siswa berlatih menyelesaikan tugas itu baik perorangan maupun bersama kelompok. Tugas yang telah dikerjakan oleh siswa dikumpulkan dan diperiksa oleh guru. Hasil latihan siswa yang telah diperiksa, ditulis oleh guru.

(17)

3

Jadi kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran dibentuk oleh siswa melalui suatu proses yang diulang-ulang, yaitu mulai dengan latihan di kelas, mengerjakan tugas rumah, dan berlatih mempelajari sendiri. Pertanyaan yang muncul adalah bagaimanakah keadaan perkembangan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran dari para siswa.

Perkembangan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran dapat ditempuh dengan dua cara. Pertama, dengan cara mengikuti perkembangan siswa di tahun I SMP, tahun ke II SMP sampai dengan tahun ke III SMP yang disebut dengan perkembangan longitudinal. Kedua, dengan cara meneliti kelompok-kelompok siswa pada saat yang sama seperti para siswa tahun I SMP, para siswa tahun ke II SMP dan para siswa tahun ke-III SMP yang disebut dengan silang kelompok (cross-sectional). Penelitian terhadap pertanyaan di atas menggunakan cara yang kedua, yaitu cross-sectional yaitu pada kelompok siswa tahun I dan kelompok siswa tahun ke II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008.

Informasi objektif mengenai kebiasan mempelajari bahan mata pelajaran dapat diperoleh melalui penelitian dan untuk itu dilaksanakan penelitian ini yang terpusat pada para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008.

(18)

khususnya bimbingan klasikal. Belum ada guru pembimbing yang secara khusus menangani kegiatan tersebut.

B. Rumusan Masalah

Masalah pokok penelitian ini adalah bagaimanakah keadaan perkembangan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008?. Masalah pokok ini dijabarkan menjadi tiga masalah berikut ini.

1. Bagaimanakah tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008?

2. Bagaimanakah tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008?

3. Apakah ada perbedaan tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan :

(19)

5

2. Mendeskripsikan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran. para siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008.

3. Mendeskripsikan ada tidaknya perbedaan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008.

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru pembimbing untuk meningkatkan program bimbingan belajar kepada siswa kelas I dan II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008 dalam rangka meningkatkan kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran yang rutin dan teratur.

E. Batasan Istilah dan Variabel:

1. Batasan Istilah

a. Belajar siswa adalah kegiatan siswa dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran di sekolah untuk memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan, dan sikap dalam bidang akademik.

b. Kebiasaan adalah salah satu pola yang tidak disadari oleh individu, namun apa yang menjadi kebiasaan tersebut dilakukan secara konsisten dan terus-menerus oleh individu tersebut.

(20)

dan menetap untuk menguasai bahan-bahan pelajaran di sekolah oleh siswa.

2. Variabel

a. Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran adalah kegiatan-kegiatan siswa dalam mengolah bahan-bahan pelajaran di sekolah secara rutin dan teratur mencakup sikap belajar, cara belajar, waktu belajar, jadwal belajar, tempat belajar, peralatan belajar, bahan belajar, dan sumber belajar. Ada dua kategori tingkat kebiasaan belajar siswa, yaitu tingkat kebiasaan belajar kategori rendah dan tinggi.

b. Tingkat kelas yaitu lama studi di SMP. Ada dua tingkat yaitu tahun pertama (kelas I) dan tahun kedua (kelas II) pada tahun ajaran 2007/2008.

F. Hipotesis

(21)

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS

Dalam bab ini akan diuraikan secara berturut-turut mengenai kegiatan siswa mempelajari bahan mata pelajaran, kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran dan proses pembentukan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.

A. Kegiatan dan Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

1. Kegiatan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

Howard L. Kingsley (Sardiman, 2005:20), mendefinisikan belajar adalah:

“Learning is the process by which behavior (in the boarder sence) is originated or changed through pratice or training”.

Cronbach mendefinisikan: Learning is showen by a change in behavior as a result of experience. Geoch, mengatakanLearning is a change in performance as a result of practice.

Belajar adalah proses yang di dalamnya terjadi tingkah laku atau perubahan tingkah laku melalui praktek atau latihan. Latihan dan praktek dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja.

(22)

2. Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

Kebiasaan merupakan salah satu aspek kegiatan hidup seseorang. Kebiasaan adalah kecenderungan individu melakukan sesuatu secara konsisten dan terus-menerus. Dalam kehidupan sehari-hari individu biasanya melakukan sesuatu menurut keterampilan yang ia latih. Ia menggunakannya secara berulang-ulang, terus-menerus. Kebiasaan ikut membentuk kualitas hidup seseorang. Contohnya, kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran dengan cara membaca membentuk siswa berminat pada bahan bacaan. Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran dibentuk melalui suatu proses.

Menurut Good (1959:565), kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran adalah:

Study habit is (i). the tendency of a pupil or student to study when the opportunity is give; (ii). The pupil’s or student’s way of studying, whether systematic or unsystematic or, efficeient or inefficient

(23)

9

semakin memiliki tingkat kebiasaan yang tinggi dalam mempelajari bahan mata pelajaran.

B. Proses Pembentukan Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata

Pelajaran.

Kegiatan siswa secara rutin dan teratur mempelajari bahan mata pelajaran mengalami perkembangan menjadi kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran. Proses ini berlangsung secara lancar atau tidak ditentukan oleh sikap dan cara siswa mempelajari bahan mata pelajaran (penggunaan waktu dan jadwal serta tempat mempelajari bahan mata pelajaran, dan bahan serta sumber belajar).

1. Sikap siswa mempelajari bahan mata pelajaran

a. Arti Sikap

Sikap merupakan kemampuan memberikan penilaian tentang sesuatu, yang membawa diri sesuai dengan penilaian. Adanya penilaian individu menghasilkan reaksi menolak atau menerima sesuatu itu. Dalam kata lain, sikap merupakan kecenderungan seseorang memberikan reaksi terhadap sesuatu. Menurut Hawes dan Lynne sikap adalah

A general predisposi tion or mental set with regard to any persons, belief, or other entities; educational system typically seek to encourage the development or certain attitudes in their students, in edition to inculcating knowledge (The Liang Gie, 1994:25).

(24)

entitas lainnya; sistem pendidikan secara khas berusaha mendorong perkembangan sikap-sikap tertentu dalam diri para murid.

Menurut Droba (Allport, 1954:45) sikap adalah “a mental dispotition of the human individual to act for or against a definite

object”. Pengertian ini menekankan bahwa sikap adalah suatu kecenderungan individu untuk bertingkahlaku terhadap suatu objek. Allport (1954:45) mendefinisikan sikap adalah:

“a mental state of readness, organized through experience, exerting a directive or dynamic influence upon the individual’s respons to all objects and situations with which it is related”.

Jadi, dapat dikatakan bahwa sikap adalah kecenderungan siswa untuk memberikan reaksi menolak atau menerima sesuatu.

b. Sikap Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

(25)

11

mempelajari bahan mata pelajaran. Siswa tersebut tidak mengerj akan tugas yang diberikan oleh guru dan tidak berusaha belajar secara mandiri. Jadi, kegiatan siswa mempelajari bahan mata pelajaran mencerminkan sikap siswa mempelajari bahan mata pelajaran.

(26)

c. Alasan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

Sikap siswa mempelajari bahan mata pelajaran didasarkan oleh alasan-alasan tertentu. Alasan tersebut mungkin disadari oleh siswa, tetapi mungkin juga siswa kurang disadari oleh siswa.

Menurut pandangan beberapa ahli ada alasan-alasan tertentu yang mendorong siswa belajar.

1). Teori Aktualisasi

Menurut Maslow (Duane Schultz, 1991:104) individu memiliki kebutuhan akan privasi dan independensi ialah preferensi dan kemampuan pengaktualisasi diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan sosial dan fisik. Carl Rogers (1959), menyebutkan “Kecenderungan tiap orang untuk mengaktualisasikan diri mendorong dia melakukan kegiatan secara otonom, lepas dari kendali kekuatan luar; ia mencari situasi bagi pengalaman baru dan mengembangkan gambaran diri yang positif. Alasan untuk mengaktualisasikan diri inilah yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan, termasuk kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran.

2). Teori Kompetensi

(27)

13

lingkungannya dan dapat mengendalikan lingkungan individu membutuhkan kompetensi tertentu.

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 3 fungsi Pendidikan Nasional adalah:

Pendidikan nasional…, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” (Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, 2003:8).

Setiap mata pelajaran jika dipelajari oleh siswa, maka siswa akan memperoleh kompetensi. Kompetensi digunakan dalam kehidupan sehari-hari Alasan-alasan di atas menjadi dasar bagi siswa untuk untuk melakukan kegiatan belajar.

3). Teori Ingin Tahu Lebih

(28)

4). Teori Penyebab

Menurut De Charms (Entwistle 1981:196), siswa yang melihat dirinya sebagai penyebab belajarnya menunjukkan tanda-tanda: ia mengetahui tujuan belajar yang akan dicapainya; ia giat menentukan sendiri kegiatan belajarnya; ia memahami kenyataan yang dialaminya dan mengatur sendiri kegiatan belajarnya. Wainer (Entwistle 1981:196), menambahkan “Kegitan belajar yang sungguh-sungguh dilakukan oleh siswa menandakan bahwa siswa menerima dirinya sebagai penyebab hasil apapun dari kegiatannya itu”. Siswa yang menyadari bahwa dirinya yang menjadi penyebab kegiatan belajarnya dapat merencanakan sendiri kegiatan belajarnya. Inilah yang menjadi alasan bagi siswa untuk mempelajari bahan mata pelajaran. Jadi, siswa yang sadar akan alasan-alasannya akan bersikap menerima dan mempelajari secara tekun bahan mata pelajaran.

2. Cara Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

(29)

15

Siswa mempelajari bahan mata pelajaran yang telah dilatihkan oleh guru. Kegiatan latihan dan praktek dapat dilakukan dengan mengerjakan tugas-tugas dari guru di kelas atau di rumah dan latihan mandiri oleh siswa.

a. Latihan Siswa di Kelas (Dependent Study)

Pada saat guru dan siswa mengolah bahan pelajaran, siswa menjadi tahu cara mempelajari mata pelajaran tersebut. Selanjutnya, guru memberikan tugas kepada siswa agar siswa berlatih memahami cara mempelajari bahan pelajaran. Latihan dapat dilakukan secara berkelompok ataupun secara individual dengan menggunakan petunjuk yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran.

Secara berkelompok siswa mencoba berlatih mengenai bahan mata pelajaran yang diberikan oleh guru mata pelajaran. Siswa dalam latihan kelompok tersebut berdiskusi untuk memahami bahan mata pelajaran yang sedang mereka pelajari. Siswa yang belum memahami mata pelajaran yang dilatihkan menanyakan kepada teman sekelompoknya untuk mendapatkan penjelasan mengenai bahan mata pelajaran yang sed ang dilatihkan kepadanya. Siswa yang sudah memahami bahan mata pelajaran memberikan penjelasan kepada teman kelompok latihannya.

(30)

Latihan dan praktek yang dilakukan oleh siswa untuk memahami cara mempelajari bahan mata pelajaran. Latihan dan praktek siswa di kelas masih bergantung kepada guru, yaitu dengan arahan dan pemberian tugas dari guru mata pelajaran.

b. Latihan Siswa di rumah(Dependent Study)

Latihan siswa di rumah adalah siswa berlatih sendiri mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di rumah, misalnya latihan mengerjakan soal, membuat ringkasan, dan sebagainya. Latihan ini bertujuan agar siswa semakin memahami cara mempelajari materi bahan mata pelajaran dan sekaligus memahami bahan mata pelajaran yang telah dibahas di sekolah. Latihan di rumah yang merupakan tugas yang diberikan oleh guru disebut dengan pekerjaan rumah. Siswa berlatih mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru dengan menggunakan petunjuk pengerjaan tugas yang telah dijelaskan oleh guru mata pelajaran, menggunakan catatan mata pelajaran, buku mata pelajaran, buku ilmu dan kamus.

(31)

17

c. Siswa Latihan Mandiri (Independent Study)

Siswa latihan mandiri adalah kegiatan siswa mempelajari bahan mata pelajaran di luar kelas tanpa pendampingan dan penugasan dari guru. Latihan dan praktek yang dilakukan oleh siswa berdasarkan keinginannya sendiri mengenai program pendidikannya. Latihan ini berupa latihan mempelajari bahan mata pelajaran dari sumber bahan pelajaran secara mandiri. Kegiatan ini diatur sendiri oleh siswa. Skager berpendapat “studying independently is obviously indicate of self direction” (Skager,1984:104). Hal itu berarti bahwa belajar mandiri dilaksanakan akan keinginan atau inisiatif siswa sendiri. Dengan demikian siswa memiliki kesempatan untuk memilih waktu, tempat, dan sumber belajar yang akan ia gunakan.

Latihan mandiri siswa dapat berupa mengerjakan soal-soal yang terdapat di buku dengan menggunakan buku catatan pelajaran, buku pelajaran, kamus, buku ilmu.

1). Cara menggunakan catatan tiap mata pelajaran

(32)

2). Cara menggunakan buku pelajaran

Siswa mempelajari bahan-bahan tertulis dengan menggunakan metode SQ3R.

3). Cara menggunakan buku kamus

Siswa menggunakan buku kamus untuk mencari arti kata-kata yang baru yang belum ia pahami. Setelah siswa menemukan arti kata-kata tersebut siswa menghafalkan artinya dan menggunakannya untuk membantu dia dalam mempelajari sumber bahan yang lain.

4). Cara menggunakan buku ilmu

Siswa menggunakan buku ilmu untuk menambah penguasaan ilmu yang diperlukan oleh siswa untuk mengerjakan soal-soal. Siswa menggunakan metode SQ3R untuk mempelajari buku ilmu.

5). Cara menggunakan bahan rekaman

Cara belajar siswa menggunakan sumber bahan rekaman untuk mencari informasi, berlatih ulang, dan memahami suatu masalah. 6). Cara menggunakan radio dan televisi

Siswa menggunakan bahan radio dan televisi untuk mencari informasi dari program-program yang sesuai dengan kebutuhannya dan kemudian siswa merumuskan kembali dan memahaminya.

d. Cara menggunakan sumber-sumber dalam masyarakat

(33)

19

pengalaman yang terjadi dalam kehidupan siswa sehari-hari. Siswa menarik kesimpulan dari hasil observasinya dan kemudian memahaminya sehingga diharapkan dapat membantunya dalam memahami materi mata pelajaran. Kegiatan belajar dengan menggunakan model ini disebut dengan belajar arahan sendiri.

Skager merumuskan belajar arahan sendiri (self directed learning) sebagai berikut:

Self- directed learning refers to the planning and management of learning by individuals (either singly or collectively) to accomplish their personal, social, and vocational development by recognizing suitable technique, resources and learning opportunities.

(Skager,1984:18-19)

Hal itu berarti belajar mata pelajaran arahan sendiri siswa adalah kegiatan belajar bahan mata pelajaran yang direncanakan dan diatur oleh siswa untuk menyempurnakan perkembangan personal, sosial, dan vokasional siswa. Dengan demikian siswa memiliki kesempatan untuk memilih waktu, tempat, dan sumber belajar yang akan ia gunakan.

(34)

“The high SDL’s to more task involved in the classroom and to be much more able to shift smoothly to engagement in a new, planned task. Contrary to expectation, low SDL’s were rated as more panful and better at dealing with unplanned changes such as interruptions. These results are somewhat difficult to interpret, since “planning” was not a regular or commonly observed activity among students in the Community school, and the lower task involvement of the low SDL’s may have been the reason that they appear to be less sensitive to unplanned changes in their environment.

Siswa yang tingkat belajar mandirinya tinggi, memiliki keterlibatan yang tinggi pada aktivitas belajar di sekolah dan dapat dengan mudah beradaptasi dengan situasi belajar yang berbeda. Sebaliknya siswa yang tingkat belajar mandirinya rendah, memiliki keterlibatan yang rendah pada aktivitas belajar di sekolah dan dapat dengan mudah melakukan kegiatan lain selain belajar. Kegiatan belajar arahan sendiri dapat dilakukan oleh setiap siswa melalui metode proyek.

3. Bimbingan dan Konseling Belajar

Menurut Shertzer dan Stone (1981:40) bimbingan adalah “the process of helping individuals to understand themselves and their world”. Menurut Glanz (1964:5-6) bimbingan merupakan “process of helping individuals to solve problems and to be free and responsible members of a world community

(35)

21

Bimbingan belajar dilaksanakan guru pembimbing bersama siswa secara klasikal di dalam kelas. Cara belajar siswa dapat ditingkatkan melalui kegiatan bimbingan belajar secara klasikal di dalam kelas yang dilaksanakan oleh guru pembimbing bersama siswa.

Menurut Krumboltz & Thoresen (1976) konseling merupakan

“a process of helping people with their troubles”(Shertzer dan Stone, 1981 : 168). Menurut Mortensen & Schmuller (1976:395) konseling merupakan

“a person-to-person process in which one person in helped by another to

increase in understanding and ability to meet his problems”. Konseling merupakan bantuan yang diberikan oleh konselor kepada seseorang untuk menyelesaikan persoalan yang dihadapinya.

Belkin (1975:432) mendefinisikan konseling belajar adalah:

“...the total process of helping the client decide upon his educational plans,

make sound and appropriate choices, and succeed in all his educational

(36)

a. Latihan Penggunaan Sumber Belajar Tertulis

Sumber belajar tertulis berupa buku digunakan oleh siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran. Latihan penggunaan sumber belajar tertulis berupa penggunaan metode SQ3R.

(37)

23

langkah siswa mempelajari bahan/materi pelajaran dengan cara merumuskan kembali jawaban-jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Rumusan jawaban yang dibuat oleh siswa sebaiknya menggunakan kata-kata dan pemahaman sendiri, sehingga rumusan yang dibuat tidak berdasarkan bahasa buku yang digunakannya. Langkah kelima, merangkum (Review/R) adalah langkah dimana siswa merangkum atau memadukan semua yang sudah dirumuskan sehingga siswa dapat memperdalam pengertiannya tentang pelajaran yang sudah ia pelajari. Siswa berlatih melihat hubungan antara bacaan yang dibaca dan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya.

Guru pembimbing dapat membantu siswa memahami kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran melalui kegiatan bimbingan belajar dan konseling belajar dengan memberikan informasi kepada siswa mengenai metode SQ3R ini dan melatihkan kepada siswa bagaimana cara menggunakannya. Dengan demikian diharapkan siswa semakin berkembang dalam kegiatan akademiknya.

b. Latihan Penggunaan Sumber Belajar: Masyarakat

(38)

belajar dengan menggunakan buku dan masyarakat sebagai sumber belajar disebut dengan metode proyek.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam metode proyek adalah:

1). Siswa memilih permasalahan hidup sehari-hari yang menarik perhatiannya dan ingin ia pecahkan. Siswa menyadari permasalahan ini lalu menegaskannya dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan.

2). Siswa mengajukan jawaban-jawaban sementara berdasarkan pengetahuan yang sudah ia miliki atas pertanyaan-pertanyaan tersebut. 3). Siswa melakukan observasi lapangan untuk memperoleh

informasi-informasi yang dibutuhkan.

4). Siswa menganalisis informasi-informasi terkumpul dan mengkaitkan dengan tiap-tiap pertanyaan yang telah ia rumuskan.

5). Siswa membandingkan hasil-hasil analisis dengan jawaban sementara yang telah ia kemukakan di atas dan pada akhirnya menarik kesimpulan-kesimpulan akhir.

c. Latihan Pengaturan Waktu, Jadwal Belajar dan Tempat Belajar

(39)

25

Belajar sesuai dengan jadwal yang telah dibuat akan sangat membantu siswa mengembangkan ketekunan belajar dan keteraturan belajar. Penentuan tempat belajar di rumah juga sangat penting bagi siswa. Tempat belajar yang baik adalah lingkungan fisik mendukung konsentrasi siswa belajar antara lain: lingkungan yang tenang, teratur, rapi, bersih, dan memiliki penerangan yang cukup.

C. Tingkat Kelas dan Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

Tingkat kelas di SMP dibagi atas tiga yaitu, tingkat kelas tahun pertama, tingkat kelas tahun kedua, dan tingkat kelas tahun ketiga. Tingkat kelas menunjuk pada lama studi siswa di sekolah. Pada umumnya lama studi siswa berpengaruh terhadap bertambahnya pengalaman siswa. Semakin lama studi siswa atau semakin tinggi tingkat kelas siswa, maka semakin banyak pengalaman yang dimilikinya dalam mempelajari bahan mata pelajaran.

(40)

Pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran berpengaruh terhadap pembentukan kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran. Pengalaman siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran dalam jangka waktu tertentu ditambah dengan latihan-latihan siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran membentuk kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran siswa yang rutin dan teratur.

(41)

27

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei seksional menyilang (cross-sectional surveys) mengenai kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran dari kelompok siswa tahun pertama (kelas I) dan kelompok siswa tahun kedua (kelas II SMP Negeri I Tigapanah Kab. Karo Sumatera Utara tahun ajaran 2007/2008. Metode ini ditempuh karena tidak membutuhkan waktu yang lama tetapi hasilnya dapat memberikan gambaran tentang perkembangan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran di lingkungan sekolah yang sama. Metode ini digunakan untuk melihat perkembangan kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa dalam kaitannya dengan lamanya waktu pendidikan yang ditempuh.

(42)

B. Alat Pengumpul Data

1. Kuesioner

Alat pengumpul data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Tingkat Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran. Kuesioner sebagai alat ukur harus valid dan reliabel.

2. Validitas Kuesioner

Alat ukur yang valid adalah alat ukur yang mengukur apa yang diteliti. Alat ukur yang valid disusun berdasarkan variabel yang diteliti. Kuesioner ini disusun berdasarkan rumusan variabel pada BAB I dan uraian pada BAB II. Menurut Donald Ary, dkk “validitas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa yang seharusnya diukur” (Furchan, 2004 : 293). Menurut Azwar (2007:5) validitas mempunyai arti “sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya”. Validitas kuesioner termasuk validitas isi. Koefesien validitas kuesioner (

t

r

) adalah

0,97. (Lampiran 2)

3. Reliabilitas Kuesioner

Alat ukur harus reliabel, artinya hasil pengukurannya dipercaya. Menurut Donald Ary, dkk reliabilitas menunjuk kepada “derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya” (Furchan, 2004 : 310). Koefisien reliabilitas kuesioner (

tt

(43)

29

4. Penafsiran Koefisien Validitas dan Reliabilitas Kuesioner

Garrett (1967:349) mengemukakan suatu deskripsi tentang penafsiran koefisien korelasi sebagai berikut.

Tabel 1.Klasifikasi koefisien reliabilitas dan validitas suatu tes

Koefisien Korelasi Klasifikasi

± 0, 70 - ± 1, 00 Tinggi-Sangat Tinggi

± 0, 40 – ± 0,70 Cukup

±0, 20 - ±0, 40 Rendah

0, 00 - ± 0, 20 Tidak ada atau sangat rendah Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien reliabilitas dan koefiesien validitas penelitian kuesioner kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Koefisien reliabilitas dan validitas penelitian kuesioner kebiasaan mempelajari bahan matapelajaran.

Koefisien Penelitian

Reliabilitas 0, 96

Validitas 0, 97

Jadi reliabilitas dan validitas kuesioner kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran termasuk dalam klasifikasi sangat tinggi. Hal ini berarti alat yang digunakan dalam penelitian ini mengukur apa yang seharusnya diukur dan dapat dipercaya.

5. Susunan Kuesioner

(44)

yang disertai dengan pilihan jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut” (Furchan, 2004 : 260). Kuesioner Tingkat Kebiasaan Belajar Siswa ini terdiri dari empat bagian, yaitu pendahuluan, identitas diri siswa, petunjuk pengisian dan item pertanyaan. Kisi-kisi kuesioner disajikan dalam tabel berikut di bawah ini.

Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner

No Variabel Indikator Nomor Item

1 Kebiasaan

mempelajari bahan mata pelajaran bersama guru

(dependent study)

Kegiatan yang dilakukan secara teratur dan tetap dalam:

a. Latihan mengerjakan tugas di kelas secara individu.

b. Latihan mengerjakan tugas di kelas bersama kelompok.

c. Latihan mengerjakan tugas rumah secara individu

d. Latihan mengerjakan tugas rumah bersama kelompok. 1,2,3,4,5,6,7,8 9,10,11,12,13 14,15,16,17,18,19,20, 21 22,23,24,25,26,27,28

2 Kebiasaan belajar yang dilakukan

(45)

31

secara mandiri (independent study)

dalam:

a. Cara menggunakan catatan, buku pelajaran, kamus, buku ilmu rekaman, radio dan televisi dalam mempelajari bahan mata pelajaran. b. Cara menggunakan

sumber bahan

masyarakat.

c. Cara menggunakan sumber bahan tertulis. d. Cara menggunakan

sumber belajar tertulis.

e. Cara menggunakan waktu, jadwal dan tempat belajar. 29.30,31,32,33,34, 35,36,37,38,39,40,41, 42,43,44,45 46, 47,48,49,50,51 52, 53,54,55,56,57,58 59,60,61,62,63,64,65, 66,67,68 69,70

Item-item kuesioner dapat dilihat pada lampiran 1.

Pemberian skor tiap pernyataan adalah sebagai sebagai berikut.

Tabel 4.Tabel Pemberian Skor Kuesioner

Selalu Banyak Kali Kadang-kadang Tidak Pernah

(46)

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi Penelitian

Menurut Donald Ary, populasi adalah “semua anggota sekelompok orang, kejadian, atau objek yang telah dirumuskan secara jelas” (Furchan, 2004 : 193). Populasi dalam penelitian ini adalah para siswa kelas I dan II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008. Kelas I ada 6 paralel yang terdiri dari 228 orang siswa dan kelas II ada 6 paralel yang terdiri dari 215 orang siswa.

2. Sampel Penelitian

Sampel adalah “sebagian dari populasi” (Furchan, 2004 : 193). Sampel penelitian ini adalah sebagian dari populasi tersebut, yaitu para siswa kelas I yang berjumlah 3 kelas yang terdiri dari 113 orang siswa dan kelas II yang berjumlah 3 kelas yang terdiri dari 107 orang siswa.

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan.

a. Penyusunan kuesioner tingkat kebiasaan para siswa mempelajari bahan mata pelajaran dengan bimbingan dosen pembimbing.

b. Konsultasi dengan kepala sekolah dan guru pembimbing SMP Negeri I Tigapanah untuk mendapatkan ijin penelitian.

2. Tahap Pelaksanaan

a. Pengiriman kuesiner kepada guru BK.

(47)

33

c. Penerimaan kembali kuesioner yang telah diisi oleh siswa kepad penulis di Yogyakarta.

D. Teknik Analisis Data

1. Penyusunan tabulasi skor dari item-item yang ada di dalam kuesioner dan menghitung total skor untuk masing-masing item.

2. Penghitungan Mean dengan rumus:

N X

M  (Hadi, 2000:40)

Dimana: M : Mean

N : Jumlah siswa ∑X : Jumlah semua skor

3. Menghitung koefisien reliabilitas kuesioner dengan menggunakan teknik belah dua dari Spearman-Brown dengan rumus sebagai berikut:

)

(

1

)

(

2

xy

xy

r

r

tt

r

(Guildford, 1965:457)

Di mana:

tt

r

: Koefisien reliabilitas Spearman-Brown

xy

(48)

4. Penghitungan koefisien validitas kuesioner dengan menggunakan rumus:

t

r

tt

r

(Guilford, 1965 : 443)

5. Uji hipotesis dengan teknik Chi-kuadrat dengan menggunakan rumus:

χ² =

a b

 

c d

(a c) (b d) 2

bc ad n

 

 

(49)

35

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memuat deskripsi tingkat kebiasaan belajar siswa dan pembahasan hasil penelitian.

A. Hasil Penelitian

1. Tingkat Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Para Siswa Kelas I Masalah penelitian ini adalah “Bagaimanakah tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008? Kebiasaan siswa mempelajari bahan mata pelajaran adalah kegiatan-kegiatan siswa dalam mengolah bahan-bahan pelajaran di sekolah secara rutin dan teratur mencakup sikap belajar, cara belajar, penggunaan waktu dan tempat belajar, dan penggunaan bahan belajar dan sumber belajar. Ada dua kategori tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran, yaitu tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran kategori rendah dan tinggi.

(50)

Tabel 5. Tabel distribusi frekuensi kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008.

TKMf

T 59

R 54

f 113

Berdasarkan data di atas, disimpulkan bahwa jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (48%).

2. Tingkat Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Para Siswa Kelas II

(51)

37

Siswa yang memiliki tingkat kebiasaan belajar tinggi adalah siswa yang memperoleh skor kuesioner kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran sama atau lebih besar dari Mean. Nilai Mean adalah 167. Siswa yang memili tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran rendah adalah siswa yang memperoleh skor kuesioner kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran dibawah Mean. Hasil analisis disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel 6. Tabel distribusi frekuensi kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008.

TKMf

T 51

R 56

f 107

Berdasarkan data di atas, disimpulkan bahwa jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (48%).

3. Uji Hipotesis

Hipotesis penelitian:

(52)

Hipotesis statistik:

Terdapat perbedaan jumlah antara para siswa kelas I dan kelas II dalam tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.

Hipotesis nol:

Tidak terdapat perbedaan frekuensi antara para siswa kelas I dan kelas II dalam tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran.

Uji hipotesis dengan taraf kepercayaan 5% dan d.b 1. Perhitungan nilai Chi Square (χ²) adalah dengan menggunakan tabel berikut ini.

Tabel 7. Tabel distribusi frekuensi kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran para siswa kelas I dan II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008.

Kelas TKM

I IIf

T 59 51 110

R 54 56 110

f 113 107 220

Perhitungan nilai Chi-Square:

χ² =

a b

 

c d

(a c) (b d) 2 bc ad n      =

   

110 110 (113) (107) 2754 3304
(53)

39

=

 

146301100

²

550 220

=

146301100 302500 220

=

146301100 66550000

= 0, 45

χ

empadalah 0, 45 dengan d.b = 1 dan taraf signifikansi 5 %.

χ

emp= 0, 45 lebih

kecil dari pada

χ

tabel (3, 841). Berarti hipotesis nol diterima. Jadi tidak terdapat perbedaan tingkat kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran antara para siswa kelas I dan siswa kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

(54)

mempelajari bahan mata pelajaran antara para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008.

Perbedaan lama studi siswa menimbulkan adanya perbedaan pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran. Semakin banyak pengalaman yang dimiliki oleh siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran dan ditambah dengan latihan-latihan siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran membentuk kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran siswa yang rutin dan teratur.

Siswa yang tidak rutin dan teratur mempelajari bahan mata pelajaran akan kurang memahami bahan mata pelajaran sekolah, sehingga hasil akademik yang ia peroleh rendah. Sebaliknya, siswa yang memiliki kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran yang rutin dan teratur akan semakin memhami bahan mata pelajaran di sekolah, sehingga kemungkinan untuk mendapatkan hasil akademik yang tinggi semakin besar.

(55)

41

(56)

42 saran terhadap kegiatan bimbingan.

A. Kesimpulan

Hasil-hasil penelitian ini adalah

a. Jumlah siswa kelas I yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang termasuk kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (48%).

b. Jumlah siswa kelas II yang termasuk kategori rendah dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (52%) lebih banyak dari pada jumlah siswa yang termasuk kategori tinggi dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran (48%).

c. Tidak ada perbedaan yang berarti dalam kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran antara para siswa kelas I dan kelas II SMP Negeri I Tigapanah tahun ajaran 2007/2008.

B. Saran Terhadap Kegiatan Bimbingan

Dua saran dikemukakan dari hasil penelitian dan pembahasan adalah:

(57)

43

secara mandiri, dan cara siswa berlatih dengan menggunakan masyarakat dalam mempelajari bahan mata pelajaran.

2. Program konseling belajar terhadap siswa untuk membantu siswa yang memiliki kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran rendah. Program konseling belajar ini dilakukan dapat dilakukan secara individu maupun dengan kelompok. Kegiatan konseling ini terpusat pada latihan. Latihan ini dapat mencakup:

a. Pembentukan sikap positif siswa terhadap kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran.

Guru pembimbing membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas lima orang siswa. Masing-masing kelompok diberi tugas yang harus diselesaikan. Tugas tersebut akan selesai apabila siswa mempunyai sikap yang positif terhadap tugas tersebut. Setelah siswa menyelesaikan tugas tersebut, maka guru pembimbing dapat menyimpulkan bahwa tiap siswa yang menyelesaikan tugas dengan memiliki sikap yang positif tentu akan mencapai hasil yang maksimal. Dengan demikian, sikap yang positif terdapap kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran akan terus dipertahankan.

b. Penggunaan metode belajar untuk mempelajari bahan mata pelajaran tertulis (metode SQ3R)

(58)

ringkasan dari semua bahan mata pelajaran yang telah dipelajari menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan. Jadi, apabila latihan ini dilatihkan secara berulang-ulang dari guru pembimbing kepada siswa, maka siswa akan semakin terbiasa dan terampil untuk menggunakan metode belajar dalam mempelajari sumber bahan mata pelajaran tertulis.

(59)

45

DAFTAR PUSTAKA

Allport, G.W. 1954. Handbook of Social Psychology. London: Addison-Wesley Publishing Company.

Azwar, Saifuddin. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Edisi Ketiga. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Belkin, Gary S. 1975.Practical Counseling In The Schools.Iowa: William C. Brown Company Publishers.

Berliner, Gage. 1984. Educational Psychology Third Edition. Boston: Houghton Mifflin Company.

Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia. 2003. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Biro Hukum dan Organisasi Sekretariat Jenderal Departemen Pendidikan Nasional.

Entwistle, Noel. 1981. Styles Of Learning and Teaching. USA: Jhon Wiley & Sons Ltd.

Furchan, Arief. 2004.Pengantar Penelitian Dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hadi, Sutrisno. 2004.Statistik Jilid II.Yogyakarta: Andi.

Garret, Henry. 1967. Statistics In Pschology And Education. London. Longmans Geen and Co., Ltd.

Glanz, Edward C. 1964.Foundations And Principles Of Guidance.Boston: Allyn and Bacon, Inc.

Guilford, J.P. 1965. Fundamental Statistics In Psychology And Education. 4th. Ed.

New York: McGraw-Hill Book Company, Inc.

Liang, Gie The. 1994.Cara Belajar Yang Efektif I.Yogyakarta : Liberty

Mortensen, Donald G & Alan M. Schmuller. 1976.Guidance In Today’s Schools. 3rd. Ed.New York: John Wiley & Sons, Inc.

(60)

Schultz, Duane. 1991.Psikologi Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.

Shertzer, Bruce & Shelley C. Stone. 1981. Fundamentals Of Guidance. 4th. Ed.

Boston: Houghton Mifflin Company.

Skager, R. 1984. Organizing Schools To Encourage Self-Direction In Learners.

(61)

Lampiran 1 47

KUESIONER TINGKAT KEBIASAAN SISWA MEMPELAJARI BAHAN MATA PELAJARAN

Petunjuk

Berikut ini disediakan sejumlah pernyataan tentang “Kebiasaan Siswa Mempelajari Bahan Mata Pelajaran”.Jawablah setiap pernyataan sesuai dengan apa yang Anda alami dengan memberikan tenda centang (√) pada kolom yang tersedia:

S : Selalu BK : Banyak Kali KD : Kadang-Kadang TP : Tidak Pernah

Tabel 8.Kuesioner Tingkat Kebiasaan Mempelajari Bahan Mata Pelajaran

No Pernyataan Jawaban

S BK KD TP

1. Saya senang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran di kelas.

2. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas karena ingin mengetahui cara mempelajari bahan pelajaran.

3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas karena saya ingin mengetahui dan memahami isi mata pelajaran.

4. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas dengan sungguh-sungguh.

5. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru mata pelajaran di kelas secara individu (sendiri).

6. Saya mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas, lalu saya bertanya kepada guru mata pelajaran.

7. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas berdasarkan petunjuk yang telah diberikan oleh guru mata pelajaran.

8. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas dengan menggunakan buku catatan mata pelajaran.

9. Saya mengerjakan tugas mata pelajaran di kelas bersama kelompok belajar di sekolah dengan sungguh-sungguh.

(62)

kelas bersama kelompok dengan menggunakan petunjuk yang telah disampaikan oleh guru mata pelajaran.

12. Saya bertanya kepada teman sekelompok di kelas jika saya belum memahami cara mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru.

13. Saya menjelaskan kepada teman sekelompok yang belum memahami cara mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru di kelas.

14. Saya mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru mata pelajaran dengan teratur di rumah.

15. Saya mengerjakan tugas rumah dengan menggunakan buku mata pelajaran sebagai pedoman.

16. Saya mengerjakan tugas rumah pada waktu belajar yang telah saya buat.

17. Saya segera mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru di rumah.

18. Saya mengerjakan tugas rumah di rumah.

19. Saya senang mengerjakan tugas rumah yang diberikan oleh guru.

20. Saya mengerjakan tugas rumah dengan mengikuti petunjuk yang telah dilatihkan oleh guru di sekolah. 21. Saya mengerjakan tugas rumah dengan menggunakan

catatan mata pelajaran.

22. Saya mengerjakan tugas rumah besama teman kelompok belajar saya.

23. Saya berdiskusi dengan teman kelompok belajar saya untuk mengerjakan tugas rumah.

24 . Saya bekerjasama dengan teman kelompok mengerjakan tugas rumah yang dianggap sulit.

25. Saya berdiskusi dengan teman kelompok jika mengalami kesulitan mengerjakan tugas rumah.

26. Saya senang mengerjakan tugas rumah bersama kelompok.

27. Saya bertanya kepada teman kelompok jika saya belum memahami cara mengerjakan tugas rumah.

28. Saya memberikan penjelasan kepada teman kelompok saya yang belum memahami cara mengerjakan tugas rumah.

29. Saya membaca kembali catatan pelajaran yang telah dibahas di sekolah.

(63)

Lampiran 1 49

No Pernyataan Jawaban

S BK KD TP

31. Saya berlatih soal-soal latihan mata pelajaran untuk memperdalam pemahaman saya terhadap mata pelajaran tersebut.

32. Saya berlatih mengerjakan soal latihan di rumah dengan serius.

33. Saya mempelajari bahan mata pelajaran sebelum mata pelajaran itu dibahas di sekolah.

34. Saya mengulangi kembali di rumah bahan mata pelajaran yang telah di bahas di sekolah.

35. Saya membuat pertanyaan-pertanyaan dari bahan mata pelajaran yang akan dibahas di sekolah pada malam hari sebelum bahan mata pelajaran tersebut dibahas. 36. Saya merumuskan jawaban sementara atas pertanyaan

yang telah saya buat sebelum saya mendapat jawaban yang pasti dari guru.

37. Saya mempelajari bahan mata pelajaran di rumah karena keinginan saya sendiri.

38. Saya menggunakan catatan mata pelajaran untuk berlatih mengerjakan soal-soal mata pelajaran.

39. Saya menggunakan buku pelajaran untuk mengerjakan soal-soal latihan.

40. Saya membaca kamus untuk mencari arti dari istilah yang belum saya ketahui.

41. Saya menghafalkan di rumah arti istilah baru yang saya ketahui dari kamus.

42. Saya menggunakan buku paket mata pelajaran sebagai pedoman saya berlatih mengerjakan soal-soal latihan saya.

43. Saya menggunakan rekaman untuk mendapatkan informasi yang saya butuhkan yang berkaitan dengan mata pelajaran.

44. Saya menonton televisi untuk mendapatkan informasi dari program televisi tersebut yang berhubungan dengan mata pelajaran yang saya pelajari.

45. Saya mendengarkan siaran radio untuk mendapatkan informasi dari program radio tersebut yang berhubungan dengan mata pelajaran yang saya pelajari.

46. Saya bertanya kepada orang tua saya jika saya tidak bisa memecahkan soal latihan.

47. Saya bertanya kepada teman saya jika saya tidak bisa memecahkan soal latihan sendiri.

(64)

dalam mempelajari bahan mata pelajaran.

50 Saya bertanya kepada guru pembimbing mengenai cara belajar.

51. Saya bertanya kepada guru pembimbing mengenai mengatur waktu belajar.

52. Saya mempelajari berbagai buku pelajaran selain buku yang ditentukan oleh guru.

53. Saya mencari sendiri buku-buku pelajaran selain buku pelajaran yang ditentukan oleh guru mata pelajaran. 54. Saya mempelajari berbagai buku pelajaran karena

keinginan saya sendiri.

55. Saya meminjam buku-buku di perpusatakaan untuk saya pelajari di rumah.

56. Saya membuat ringkasan setiap buku yang saya pelajari.

57. Saya membandingkan isi berbagai buku yang saya pelajari untuk menarik kesimpulan.

58. Saya menyimpulkan sendiri isi masing-masing isi buku mata pelajaran yang saya pelajari dalam catatan saya. 59. Saya melakukan pengamatan (observasi) di lapangan

untuk mendapatkan infomasi yang saya butuhkan untuk memahami bahan pelajaran.

60. Saya menganalisis informasi-informasi yang saya dapatkan dari lapangan untuk memahami pelajaran. 61. Saya mencari hubungan antara informasi yang saya

peroleh dengan mata pelajaran yang saya pelajari. 62. Saya membandingkan hasil analisis yang saya peroleh

dengan jawaban sementara yang telah saya buat dan menarik kesimpulan atas perbandingan tersebut.

63 Saya mengamati buku secara keseluruhan untuk mendapatkan gambaran isi buku tersebut..

64. Saya merumuskan pertanyaan mengenai isi buku yang telah saya baca.

65. Saya membaca buku secara mendalam untuk mencari jawaban atas pertanyaan yang telah saya rumuskan. 66. Saya menjawab pertanyaan yang telah saya buat

dengan menggunakan kata-kata saya sendiri.

67. Saya membuat rangkuman tentang bahan mata pelajaran yang saya pelajari.

68. Saya berlatih melihat hubungan antara bacaan yang saya baca dengan pengetahuan yang saya miliki.

(65)

Lampiran 1 51

No Pernyataan Jawaban

S BK KD TP

(66)

No. L/P X Y x y x² y² xy

1 P 99 104 15 21 225 441 315

2 P 99 90 15 7 225 49 105

3 P 72 76 -12 -7 144 49 84

4 P 85 76 1 -7 1 49 -7

5 P 92 84 8 1 64 1 8

6 P 85 84 1 1 1 1 1

7 P 81 76 -3 -7 9 49 21

8 P 74 85 -10 2 100 4 -20

9 P 84 90 0 1 0 1 0

10 P 71 85 -13 -12 169 144 156

11 P 78 75 -6 -8 36 64 48

12 P 95 95 11 12 121 144 132

13 P 98 95 14 12 196 144 168

14 P 73 73 -11 -10 121 100 110

15 P 72 73 -12 -10 144 100 120

16 P 81 89 -3 6 9 36 -18

17 P 89 92 5 6 25 36 30

18 P 91 76 7 -7 49 49 -49

19 P 69 72 -15 -10 225 100 150

20 P 90 88 6 5 36 25 30

21 P 94 95 10 12 100 144 120

22 P 73 72 -11 -11 121 121 121

23 P 78 68 -6 -15 36 225 90

24 P 69 67 -15 -16 225 256 240

25 P 65 63 -19 -20 361 400 380

26 P 87 95 3 13 9 169 39

27 P 93 97 9 15 81 225 135

28 P 95 97 11 15 121 225 165

29 P 66 81 -18 -2 324 4 36

30 P 98 88 14 5 196 25 70

31 P 92 90 8 7 64 49 56

32 P 88 85 4 2 16 4 8

(67)

Lampiran 2 53

34 P 90 85 6 2 36 4 12

35 P 73 76 -11 -7 121 49 77

36 P 87 87 3 4 9 16 12

37 P 101 80 17 -3 289 9 -51

38 P 99 91 15 8 225 64 120

39 P 78 65 -6 -18 36 324 108

40 P 98 97 14 14 196 196 196

41 P 85 85 1 2 1 4 2

42 P 89 89 5 6 25 36 30

43 P 91 81 7 -2 49 4 -14

44 P 64 68 -20 -15 400 225 300

45 P 78 76 -6 -7 36 49 42

46 P 71 79 -13 -4 169 16 52

47 P 71 79 -13 -4 169 16 52

48 P 94 85 10 2 100 4 20

49 P 101 95 17 12 289 144 204

50 P 66 66 -18 -17 324 289 306

51 P 76 53 -8 -30 64 900 240

52 P 88 78 4 -5 16 25 -20

53 P 73 72 -11 -11 121 121 121

54 P 83 78 -1 -5 1 25 5

55 P 79 76 -5 -7 25 49 35

56 P 127 120 43 37 1849 1369 1591

57 P 118 108 34 25 1156 625 850

58 P 90 102 6 19 36 361 114

59 P 101 88 17 5 289 25 85

60 P 80 73 -4 -10 16 100 40

61 P 101 97 17 14 289 196 238

62 P 81 83 -3 0 9 0 0

63 P 86 90 2 7 4 49 14

64 L 83 75 -1 -8 1 64 8

65 L 70 73 -14 -10 196 100 140

66 L 102 102 18 19 324 361 342

67 L 101 96 17 13 289 169 221

68 L 88 87 4 4 16 16 16

(68)

72 L 83 83 -1 0 1 0 0

73 L 85 83 1 0 1 0 0

74 L 83 85 -1 2 1 4 -2

75 L 87 85 3 2 9 4 6

76 L 81 86 -3 3 9 9 -9

77 L 70 78 -14 -5 196 25 70

78 L 94 100 10 17 100 289 170

79 L 75 79 -9 -4 81 16 36

80 L 62 64 -22 -19 484 361 418

81 L 78 69 -6 -14 36 196 84

82 L 77 77 -7 -7 49 49 49

83 L 72 77 -12 -7 144 49 84

84 L 74 74 -10 -9 100 81 90

85 L 80 82 -4 -1 16 1 4

86 L 78 79 -6 -4 36 16 24

87 L 57 62 -27 -21 729 441 567

88 L 88 94 4 11 16 121 44

89 L 80 93 -4 10 16 100 -40

90 L 79 75 -5 -8 25 64 40

91 L 82 89 -2 6 4 36 -12

92 L 78 68 -6 -15 36 225 90

93 L 83 78 -1 -5 1 25 5

94 L 80 84 -4 1 16 1 -4

95 L 80 78 -4 -5 16 25 20

96 L 77 72 -7 -11 49 121 77

97 L 68 74 -16 -9 256 81 144

98 L 81 83 -3 0 9 0 0

99 L 101 89 17 6 289 36 102

100 L 91 89 7 6 49 36 42

101 L 77 76 -7 -7 49 49 49

102 L 66 68 -18 -15 324 225 270

103 L 89 88 5 5 25 25 25

104 L 67 67 -17 -16 289 256 272

(69)

Lampiran 2 55

106 L 94 98 10 15 100 225 150

107 L 80 79 -4 -4 16 16 16

108 L 93 87 9 4 81 16 36

109 L 101 101 17 18 289 324 306

110 L 98 94 14 11 196 121 154

111 L 89 80 5 -3 25 9 -15

112 L 90 91 6 8 36 64 48

113 L 82 86 -2 3 4 9 -6

114 P 84 84 0 1 0 1 0

115 P 72 80 -12 -3 144 9 36

116 P 82 75 -2 -9 4 81 18

117 P 81 78 -3 -5 9 25 15

118 P 83 87 -1 4 1 16 -4

119 P 94 97 10 14 100 196 140

120 P 97 98 13 15 169 225 195

121 P 95 91 11 8 121 64 88

122 P 94 90 10 7 100 49 70

123 P 77 73 -7 -10 49 100 70

124 P 58 61 -26 -22 676 484 572

125 P 90 92 6 9 36 81 54

126 P 73 73 -11 -10 121 100 110

127 P 79 73 -5 -10 25 100 50

128 P 66 64 -18 -19 324 361 342

129 P 108 103 24 20 576 400 480

130 P 104 95 20 12 400 144 240

131 P 86 90 2 7 4 49 14

132 P 80 74 -4 -9 16 81 36

133 P 88 75 4 -8 16 64 -32

134 P 86 74 2 -9 4 81 -18

135 P 99 94 15 11 225 121 165

136 P 98 105 14 22 196 484 308

137 P 94 92 10 9 100 81 90

138 P 114 102 30 19 900 361 570

139 P 87 78 3 -5 9 25 -15

140 P 50 92 -34 9 1156 81 -306

(70)

144 P 82 72 -2 -11 4 121 22

145 P 72 59 -12 -24 144 576 288

146 P 96 89 12 6 144 36 72

147 P 88 84 4 1 16 1 4

148 P 72 70 -12 -13 144 169 156

149 P 72 70 -12 -13 144 169 156

150 P 88 84 4 1 16 1 4

151 P 69 78 -15 -5 225 25 75

152 P 78 78 -6 -5 36 25 30

153 P 75 78 -9 -5 81 25 45

154 P 88 71 4 -12 16 144 -48

155 P 80 79 -4 -4 16 16 16

156 P 72 72 -12 -11 144 121 132

157 P 84 93 0 10 0 100 0

158 P 87 75 3 -8 9 64 -24

159 P 89 92 5 9 25 81 45

160 P 81 78 -3 -5 9 25 15

161 P 90 94 6 11 36 121 66

162 P 96 89 12 6 144 36 72

163 P 94 88 10 5 100 25 50

164 P 105 107 21 24 441 576 504

165 P 94 83 10 0 100 0 0

166 P 103 99 19 16 361 256 304

167 P 124 128 40 45 1600 2025 1800

168 P 107 105 23 22 529 484 506

169 P 98 100 14 17 196 289 238

170 L 103 95 19 12 361 144 228

171 L 81 78 -3 -5 9 25 15

172 L 96 96 12 13 144 169 156

173 L 97 90 13 7 169 49 91

174 L 86 81 2 -2 4 4 -4

175 L 80 87 -4 4 16 16 -16

176 L 96 95 12 12 144 144 144

(71)

Lampiran 2 57

178 L 80 81 -4 -2 16 4 8

179 L 82 80 -2 -3 4 9 6

180 L 66 76 -18 -7 324 49 126

181 L 53 56 -31 -27 961 729 837

182 L 88 82 4 -1 16 1 -4

183 L 80 75 -4 -8 16 64 32

184 L 87 80 3 -3 9 9 -9

185 L 92 85 8 2 64 4 16

186 L 76 73 -8 -10 64 100 80

187 L 79 75 -5 -8 25 64 40

188 L 68 71 -16 -12 256 144 192

189 L 74 74 -10 -9 100 81 90

190 L 87 70 3 -13 9 169 -39

191 L 90 91 6 8 36 64 48

192 L 76 75 -8 -8 64 64 64

193 L 50 58 -34 -25 1156 625 850

194 L 89 84 5 1 25 1 5

195 L 86 82 2 -1 4 1 -2

196 L 62 67 -22 -16 484 256 352

197 L 67 71 -17 -12 289 144 204

198 L 69 61 -19 -22 361 484 418

199 L 80 67 -4 -16 16 256 64

200 L 87 79 3 -4 9 16 -12

201 L 94 84 10 1 100 1 10

202 L 97 90 13 7 169 49 91

203 L 105 115 21 32 441 1024 672

204 L 86 80 2 -3 4 9 -6

205 L 85 95 1 12 1 144 12

206 L 74 77 -10 -6 100 36 60

207 L 100 105 16 22 256 484 352

208 L 93 100 9 17 81 289 153

209 L 80 80 -4 -3 16 9 12

210 L 100 99 16 16 256 256 256

211 L 75 73 -9 -10 81 100 90

212 L 80 56 -4 -27 16 729 108

(72)

216 L 77 80 -7 -3 49 9 21

217 L 97 104 13 21 169 441 273

218 L 95 86 11 3 121 9 33

219 L 83 82 -1 -1 1 1 1

220 L 84 82 0 -1 0 1 0

TOTAL 18574 18269 90 -13 32928 31252 26523

1. Perhitungan Mean

Mx

=

N x

=

220 18574

= 84

My =

N y

=

220 18269

= 83

2. Penghitungan standar deviasi.

x

SD =

N

2

x

=

220

32928

(73)

Lampiran 2 59 y SD = N 2

y

 =

220

31252

= 12

3. Penghitungan koefisien korelasi antara kedua belahan, yaitu:

xy

r

=

y

SD

.

N

xSD

xy

=

220

   

12 12

26523

=

31680

26523

=

0

,

83

4. Penghitungan Koefisien reliabilitas kuesioner

tt

r

=

 

 

xy 1 xy 2

r

r

 =

0

,

83

(74)

t

r

=

r

tt

= 0,91

(75)

60 Lampiran 3

Tabel 10.Tabel skor kebiasaan mempelajari bahan mata pelajaran kelas I dan II

No. L/P X Ket.

1 P 203 T

2 P 189 T

3 P 148 R

4 P 161 R

5 P 176 T

6 P 169 T

7 P 157 R

8 P 159 R

9 P 174 T

10 P 156 R

11 P 153 R

12 P 190 T

13 P 193 T

14 P 146 R

15 P 145 R

16 P 170 T

17 P 181 T

18 P 167 T

19 P 141 R

20 P 178 T

21 P 189 T

22 P 145 R

23 P 146 R

24 P 136 R

25 P 128 R

26 P 182 T

27 P 190 T

28 P 192 T

29 P 147 R

30 P 186 T

31 P 182 T

32 P 173 T

33 P 155 R

34 P 175 T

35 P 149 R

(76)

39 P 143 R

40 P 195 T

41 P 170 T

42 P 178 T

43 P 172 T

44 P 132 R

45 P 154 R

46 P 150 R

47 P 150 R

48 P 179 T

49 P 196 T

50 P 132 R

51 P 129 R

52 P 166 R

53 P 145 R

54 P 161 R

55 P 155 R

56 P 247 T

57 P 226 T

58 P 192 T

59 P 189 T

60 P 153 R

61 P 198 T

62 P 164 T

63 P 176 T

64 L 158 R

65 L 143 R

66 L 204 T

67 L 197 T

68 L 175 T

69 L 171 T

70 L 204 T

71 L 172 T

72 L 166 T

73 L 168 T

74 L 168 T

(77)

62 Lampiran 3

76 L 167 T

77 L 148 R

78 L 194 T

79 L 154 R

80 L 126 R

81 L 147 R

82 L 154 R

83 L 149 R

84 L 148 R

85 L 162 R

86 L 157 R

87 L 119 R

88 L 182 T

89 L 173 T

90 L 154 R

91 L 171 T

92 L 146 R

93 L 161 R

94 L 164 R

95 L 158 R

96 L 149 R

97 L 142 R

98 L 164 R

99 L 190 T

100 L 180 T

101 L 153 R

102 L 134 R

103 L 177 T

104 L 134 R

105 L 179 T

106 L 192 T

107 L 159 R

108 L 180 T

109 L 202 T

110 L 192 T

111 L 169 T

112 L 181 T

113 L 168 T

(78)

117 P 159 R

118 P 170 T

119 P 191 T

120 P 195 T

121 P 186 T

122 P 184 T

123 P 150 R

124 P 119 R

125 P 182 T

126 P 146 R

127 P 152 R

128 P 130 R

129 P 211 T

130 P 199 T

131 P 176 T

132 P 154 R

133 P 163 R

134 P 160 R

135 P 193 T

136 P 203 T

137 P 186 T

138 P 216 T

139 P 165 R

140 P 142 R

141 P 139 R

142 P 148 R

143 P 150 R

144 P 154 R

145 P 131 R

146 P 185 T

147 P 172 T

148 P 142 R

149 P 142 R

150 P 172 T

151 P 147 R

152 P 156 R

(79)

64 Lampiran 3

154 P 159 R

155 P 159 R

156 P 144 R

157 P 177 T

158 P 162 R

159 P 181 T

160 P 159 R

161 P 184 T

162 P 185 T

163 P 182 T

164 P 212 T

165 P 177 T

166 P 202 T

167 P 252 T

168 P 212 T

169 P 198 T

170 L 198 R

171 L 159 R

172 L 192 T

173 L 187 T

174 L 167 T

175 L 167 T

176 L 191 T

177 L 177 T

178 L 161 R

179 L 162 R

180 L 142 R

181 L 109 R

182 L 170 T

183 L 155 R

184 L 167 T

185 L 177 T

186 L 149 R

187 L 154 R

188 L 139 R

189 L 148 R

190 L 157 R

191 L 181 T

(80)

195 L 168 T

196 L 129 R

197 L 138 R

198 L 130 R

199 L 147 R

200 L 166 R

201 L 178 T

202 L 187 T

203 L 220 T

204 L 166 R

205 L 180 T

206 L 151 R

207 L 205 T

208 L 193 T

209 L 160 R

210 L 199 T

211 L 148 R

212 L 136 R

213 L 152 R

214 L 175 T

215 L 154 R

216 L 157 R

217 L 201 T

218 L 181 T

219 L 165 R

220 L 166 R

(81)

Gambar

Tabel 1. Klasifikasi koefisien reliabilitas dan validitas suatu tes
Tabel 3. Kisi-kisi Kuesioner
Tabel 4. Tabel Pemberian Skor Kuesioner
Tabel 5. Tabel distribusi frekuensi kebiasaan mempelajari bahan mata
+6

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini merupakan penelitian survey deskriptif, bertujuan untuk mengetahui perilaku yang dilihat dari pengetahuan, sikap, dan tindakan keluarga tentang

Aturan yang di dalamnya berisikan norma yang berpangkal pada asas hukumlah yang kemudian memiliki predikat sebagai hukum, sehingga di dalamnya dimuat adanya

Panduan Penggunaan Aplikasi Kenaikan Pangkat Guru Online 17 JIka salah satu dari ketiga pilihan di atas diklik, maka akan terbuka tampilan pengisian untuk diisi

Dengan menggunakan perbandingan sensitivitas mata ikan pada Gambar 12 terhadap spektrum cahaya lampu pada Gambar 8, Gambar 9, Gambar 10, dan Gambar 11, dapat

Bahan yang digunakan : - Pipa baja tebal dengan ukuran Ø dalam 22 mm. dan Ø luar 35 mm serta dengan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INDIVIDUAL TERHADAP KEPERCAYAAN DIRI SISWA DALAM PEMBELAJARAN PERMAINAN SEPAK BOLA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

News Feature adalah sisi lain dari suatu berita straight news yang lebih. menekankan pada sisi human interest dari

Upaya yang dilakukan untuk Mengatasi Kendala dalam Pengendalian Sosial Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas oleh Peserta didik SMA di Kota Tasikmalaya.. Upaya dari