42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan metode penelitian dengan metodologi kualitatif. Berdasarkan buku yang berjudul Teknik Praktis Riset Komunikasi mendefinisikan riset kualitatif sebagai riset yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya. ( Kriyantono, 2008, hal: 56).
Dalam buku yang sama juga disebutkan bahwa peneliti merupakan bagian integral dari data yang berarti peneliti berpartisipasi aktif dalam menentukan jenis data apa yang diinginkan. Yang mana memiliki ciri-ciri riset diantaranya( Kriyantono, 2008, hal: 56 ) :
1. Partisipasi peneliti dalam waktu lama pada setting lapangan,
2. Perekamnna yang sangat hati-hati yang terjadi di lapangan dan bukti lain yang menjadi bukti dukumenter.
3. Analisis data lapangan
4. Melaporkan hasil termasuk detail, kutipan dan komentar. 5. Tidak ada realitas yang tungal.
6. Subjektif dan hanya berada dalam referensi periset.
7. Realitas merupakan keseluruhan yang tidah dapat dipisah-pisah.
8. Periset mehasilkan penjelasan unik mengena situasi yang terjadi pada individunya.
9. Lebih mengutamakan kedalaman ketimbang keluasan. 10.Prosedur riset : empiris-rasional dan tidak terstruktur
11.Hubungan teori,konsep, dan data dapat mennghasilkan teori baru.
Adapun peneliti melakukan penelitian ini dengan menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan aktual tentang fakta-fakta dan sifat objek penelitian.
3.2 Metode Pengumpulan Data
3.2.1 Data Primer
Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti menghimpun data dengan beberapa teknik pengumpulan data diantaranya:
1. Wawancara
Pengumpulan data dengan wawancara menurut Berger dalam Kriyantono (2008, hal:100) merupakan percakapan antara periset dan informan yang diasumsikan memiliki informasi penting mengenai objek penelitian.
Adapun dalam penelitian ini peneliti menggunakan tipe wawancara terstruktur (structured interview) yang mana peneliti telah menyiapkan naskah dan pedoman wawancara yang akan ditanyakan kepada narasumber penelitian. Adapun naskah dan pedoman wawancara peneliti susun berdasarkan sistematika masalah yang umum ke masalah yang lebih spesifik terkait objek
penelitian yang berhubungan dengan strategi komunikasi pemasaran dalam pencitraan. Adapun beberapa narasumber yang peneliti wawancarai sebagai berikut :
a. Bapak Hari Iskandar selaku E-Commerce manager di Grand Tropic Suite Hotel. Peneliti melakukan wawancara dengan narasumber ini dengan tujuan memperoleh informasi yang mendalam yang berkaitan dengan promotion mix melalui media internet.
b. Ibu Wiwid Widiastuti selaku Assistant DOSM yang sekaligus sebagai Senior Sales Manager. Peneliti memilih narasumber ini dengan tujuan menggali informasi secara umum untuk
sales and marketing deparment di Grand Tropic Suite Hotel
dan juga sekaligus menggunakan informasi yang bersangkutan untuk tringulasi data.
c. Ibu Shinta Israsari selaku marketing communication manager yang mana peneliti memilih narasumber ini untuk menggali informasi yang rinci menegenai kegiatan promosi yang ada di Grand Tropic Suites Hotel.
d. Ibu Nancy Naisila selaku banquet senior sales manager. Peneliti memilih narasumber ini untuk memperoleh informasi mendalam mengenai strategi pemasaran yang menyasar pada produk non-room di Grand Tropic Suites Hotel.
2. Observasi
Untuk memperkaya dan mendukung penelitian, peneliti akan mengumpulkan data dengan metode observasi dimana peneliti merupakan partisipan dalam penelitian juga. Dengan demikian, peneliti menggunakan metode observasi partisipan sebagai metodologi mengumpulkan data primer untuk mendukung data-data lainnya. Seperti yang didefinisikan sebelumnya bahwa observasi partisipan merupakan metode observasi dimana peneliti juga berfungsi sebagai partisipan, ikut dalam kegiatan kelompok yang diteliti. ( Kriyantono, 2008, hal: 56). Yang dalam kajian ini peneliti juga ikut terlibat dalam kegiatan di dalam Grand Tropic Suites Hotel Jakarta.
3.2.2 Data Sekunder
Untuk mendukung penelitian dan keakuratan data, peneliti memperkaya data melalui data sekunder dimana data-data sekunder ini peneliti dapatkan dari laporan kerja, buku, media massa, dan juga hasil-hasil dokumentasi yang dilakukan selama peneliti mengumpulkan data.
3.3 Keabsahan Data
3.3.1 Validitas
Mengutip dari buku yang berjudul Penelitian Kualitatif & Kuantitatif menyatakan bahwa validitas berkaitan dengan persoalan untuk membatasi atau menekan kesalahan-kesalahan dalam penelitian sehingga hasil yang diperoleh akurat dan berguna. (Sarwono, 2006, hal:83).
Adapun dikenal ada dua jenis validitas dalam penelitian yakni (Sarwono, 2006, hal:72-76) :
1. Validitas Internal
Merupakan tingkatan validasi dimana hasil penelitian dapat dipercaya kebenarannya. Dimana dalam validitas internal ini mencakup:
a. History
Mengacu pada kejadian-kejadian yang sedang terjadi di Grand Tropic Suites Hotel pada waktu yang sama ketika variabel yang sedang dibuat eksperimen sedang diuji atau dilakukan pengukuran oleh peneliti.
b. Seleksi
Merupakan proses seleksi terhadap anggota kelompok yang hendak diuji dalam penelitian ini.
c. Maturasi
Merupakan proses perubahan yang terjadi pada responden pada saat berpartisipasi dalam penelitian ekpsperimen. Faktor
ini biasanya berlaku untuk penelitian dalam jangka waktu panjang.
d. Testing
Mengacu pada efek-efek yang terjadi karena adanya pra-percobaan yang mendahului pra-percobaan yang sebenarnya. Yang mana ada kecenderungan individu bisa mengerjakan percobaan dengan hasil yang lebih baik apabila melakukan pra-percobaan.
e. Instrumentasi
Merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada pengukuran atau prosedur observasi selama penelitian berlangsung.
f. Mortalitas Eksperimental
Merupakan kondisi dimana responden yang jumlahnya lebih dari satu harus seimbang untuk menguji variabel yang sama. g. Stabilitas
Merupakan kondisi hasil penelitian dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah (unreliable).
h. Kombinasi Interaktif dari Beberapa Faktor
Merupakan kemungkinan terjadinya hasil penelitian yang validitas internalnya tidak ada yang dikarenakan beberapa faktor sebelumnya yang sudah disebutkan oleh peneliti.
i. Pengharapan
Merupakan adanya faktor pengharapan dari peneliti untuk medapatkan hasil penelitian yang diinginkan.
2. Validitas Eksternal
Merupakan tingkatan dimana hasil penelitian dapat digeneralisasikan pada populasi, latar dan hal lainnya dalam kondisi yang mirip. Adapun sumber dari validitas internal diantaranya : (Sarwono, 2006, hal:84)
a. Interaksi Testing
Efek tiruan yang dibuat dengan menguji responden akan mengurangi generalisasi pada situasi yang mana tidak ada pengujian pada responden.
b. Interaksi Seleksi
Efek dari tipe responden mempengaruhi hasil penelitian dan generalisasinya.
c. Interaksi Setting
Efek tiruan yang dibuat dengan menggunakan latar tertentu. Dimana dalam penelitian tidak dapat direplika dalam situasi lainnya.
Selain sumber-sumber di atas yang mempengaruhi validitas eksternal, adapula faktor-faktor yang mem[engaruhi validitas eksternal diantaranya:
1. Dampak Reaktif Suatu Testing
Kondisi dimana perlakuan terhadap responden berbeda apabila adanya pretest dan tidak adanya pretest.
2. Efek Interaksi Bias Seleksi
Merupakan kondisi dimana apabila peneliti membuat kesalahan dalam menarikan sampel yang mengakibatkan sampel tidak mewakili populasi yang lebih besar, maka akan sulit mengeneralisasikan penelitian hingga ke tingkatan sampel populasi.
3. Efek Reaktif Penagturan Eksperimen
Merupakan kondisi peneliti baik sengaja maupun tidak mengatur eksperimen untuk menciptakan kemungkinan hasil penelitian.
4. Inferansi Perlakuaan Jamak
Merupakan tindakan peneliti memberikan perlakuan yang bersamaan kepada responden baik berupa perlakuan yang
bersifat eksperimental maupun bukan bukan
eksperimental.
Dalam melakukan penelitian terhadap Grand Tropic Suites Hotel, peneliti akan menggunkan metode validitas internal dengan mereduksi berbagai faktor-faktor dalam validitas internal yang tidak
relavan dengan penelitian ataupun yang beresiko meghasilkan data yang validitasnya berkurang. Peneliti tidak akan mengunakan metode validitas eksternal dimana seperti yang telah peneliti jabarkan sebelumnya bahwa validitas eksternal tidak memungkinkan peneliti menghasilkan data yang validitasnya baik dengan melibatkan sampel yang mewakili populasi yang notabene merupakan teknik validasi penelitian kuantitatif. Atas dasar itulah peneliti menggunakan metode validitas internal yang sesuai dengan metode penelitian kualitatif yang peneliti gunakan.
Untuk memastikan validitas data dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan cross-check data dengan metode triangulasi sumber. Dimana triangulasi sumber seperti yang didefinikan oleh Patton dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif mendefinisikannya sebagai pengecekan kembali atau perbandingan derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif. ( (Lexy J, 2006, p. 330)
Dalam buku Metodologi Penelitian Kualitatif menjelaskan bahwa hasil triangulasi penelitian kualitatif dapat dicapai dengan berbagai cara, diantaranya :
1. Membandinkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatan sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dam perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada atau pemerintahan.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
3.3.2 Reliabilitas
Merupakan konsistensi dan stabilitas nilai hasil skala pengukuran tertentu dalam penelitian. ( Sarwono, 2006,hal:100). Reliabilitas juga fokus pada masalah akurasi pengukuran dan hasilnya.
Dalam menyusun penelitian ini, reliabilitas tidak berlaku dimana peneliti mengunakan metode penelitian kualitatif yang akurasi pengukuran datanya bersifat subjektif sesuai dengan kompetensi narasumbernya yang stabilitasnya tidak dapat diukur dengan skala pengukuran kuantitatif. Adapun realibilitas yang bisa diperoleh dari penelitian kualitatif seperti dengan pengamatan video dan hasil dokumentasi lainnya, namun potret nyatanya tetap saja tidak bisa digambarkan secara utuh yang bersifat dinamis.
3.4 Metode Analisis Data
Dalam menyusun laporan penelitian, peneliti akan menggunakan metode perbandingan tetap landasan peneliti menuliskan laporan untuk disajikan di penelitian. (Lexy J, 2006, p. 288). Berikut merupakan tahapan analisis data dalam penelitian ini :
1. Reduksi Data
a. Identifikasi satuan (unit). Pada mulanya diidentifikasikan adanya satuan yaitu bagian terkecil yang ditemukan dalam data yang memiliki makna bila dikaitkan dengan fokus dan masalah penelitian.
b. Sesudah satuan diperoleh, langkah berikutnya adalah membuat koding. Mebuat koding berarti memberikan kode pada setiap ‘satuan”, agar tetap dapat ditelusuri satuannya berasal dari sumber mana.
2. Membuat Kategori Data
a. Menyusun kategori. Kategorisasi adalah upaya memilah-milah setiap satuan kedalam bagian-bagian yang memiliki kesamaan
b. Setiap kategori diberi nama yang disebut ‘label’ 3. Sintesisasi
a. Mensintesisasi berarti mencari kaitan antara satu kategori dengan kategori lainnya.
4. Menyusun Hipotesis Kerja
Hal ini berkaitan dengan jalan merumuskan suatu pernyataan yang proposisional. Dimana dalam tahapan ini hendaknya terkait dan sekaligus menjawab pertanyaan penelitian.