• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 April 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB Selasa, 07 April 2009"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BADAN NASIONAL PENANGGULANGAN BENCANA ( B N P B )

JI. Ir. H. Juanda 36. Jakarta 10120 Indonesia Telepon : (021) 345 8400 Fax : (021) 345 8500

Email : posko@bnpb.go.id Website : http://www.bnpb.go.id

LAPORAN HARIAN PUSDALOPS BNPB

Selasa, 07 April 2009

Pada hari Senin, 06 April 2009 pukul 08.00 WIB hingga hari Selasa, 07 April 2009 pukul 08.00 WIB, dilaporka

n

informasi kejadian alam dan bencana di wilayah Indonesia yang diperoleh Pusdalops BNPB sebagai berikut :

I. Bencana Banjir Bandang di Tangerang Provinsi Banten dan di Jakarta Selatan Provinsi DKI Jakarta. (Laporan Perkembangan)

A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Banjir Bandang

2. Waktu Kejadian : 27 Maret 2009, pukul 04.30 WIB 3. Lokasi Kejadian : Ciputat, Tangerang di Prov. Banten

4. Penyebab : Hujan deras sejak pukul 02.30 WIB menyebabkan tanggul Situ Gintung jebol karena tidak mampu menahan debit air.

LOKASI PENAMPUNGAN BARU WISMA KERTA MUKTI CIPUTAT Tanggul Jebol ( Situ Gintung )

(2)

B. Kondisi Mutakhir

1. Korban

o Meninggal : 100 orang o Hilang : 14 orang

o Luka/Sakit : 62 orang (2 orang dirawat di RS Fatmawati, 24 orang rawat jalan di FKK UMJ dan 36 orang di Fakultas Hukum UMJ).

o Pengungsi : 52 KK di Wisma Kerta Mukiti dan 170 KK di tempat kontrakan rumah warga sekitarnya.

o Menderita : 260 KK (116 KK di RT 04/08, 63 KK di RT 03/08, 67 KK di RT 01/08, 9 KK di RT 05/11 dan 5 KK di RT 04/11).

2. Kerusakan o Rumah

- Rusak Berat : 99 unit - Rusak Sedang : 43 unit - Rusak Ringan : 20 unit o Fasilitas Umum

- Gedung : 11 unit. - Tempat ibadah : 4 Mushola

- Lain – lain : 1 (satu) unit rusak berat dan Pagar TPU jebol

3. Aktifitas masyarakat sudah kembali normal, sebagian besar pengungsi sudah kembali kerumah masing-masing dan sebagian pengungsi telah ditempatkan di Wisma kertamukti berjumlah 52 KK/186 jiwa

C. Upaya Penanganan

1. Pembangunan barak/huntara 12 pintu, selesai pemasangan atap (asbes), dinding (triplek), lantai (flur semen) dan pengecatan.

2. Gubernur Banten telah menyerahkan bantuan Rp. 5.000.000 dan terealisir untuk 220 KK berjumlah Rp. 1.100.000.000.

3. hari Senin, 06 April 2009 rapat Dep. 3 BNPB dengan Pemda Tangsel dan instansi terkait mengenai hasil kaji untuk kerusakan rumah dan rapat lanjutan akan diadakan di Kantor Walikota Tangsel hari Rabu, 8 April 2009, pukul 09.00 WIB.

4. Pemkot, Kelurahan, Rukun Warga (RW) dan Rukun Tetangga (RT) sedang mengklarifikasi jumlah dan nama pengungsi.

5. Konfrensi Pers dilakukan pukul 14.00 WIB oleh walikota Tangsel dan DR. Rahcmat Salam dan didampingi BNPB.

6. Walikota Tangerang Selatan mengajukan bantuan kepada Kepala BNPB untuk kontrak rumah bagi korban bencana yang tidak tertampung di Wisma Kertamukti I dan II sebesar Rp. 1.020.000.000 untuk 170 KK kontrak selama 1 tahun.

7. Pencarian korban masih terus dilakukan oleh Tim SAR dan petugas lainnya dengan menyusuri Sungai pasanggrahan sampai ketanah kusir ( hasilnya NIHIL).

8. Hasil rapat kordinasi dan Evaluasi adalah sebagai berikut :

a. Dalam menghadapi musim hujan agar tidak becek akan dilakukan pengerukan dengan krikil/batu kecil di sekitar lokasi penampungan pengungsi kertamukti I dan sementara malam ini pengerukan dilakukan di sekitar posko terpadu.

b. perlu dilakukan peningkatan menu makanan untuk itu akan disediakan 2 kulkas besar untuk menampung daging bantuan dari masyarakat dan akan disediakan televisi untuk dapur umum.

c. Pemerintah Prov. Banten belum menganggarkan kebutuhan bahan untuk dapur umum, sementara usulan yang diajukan Walikota ke Depsos masih dalam proses.

d. Diperlukan 2.100 bungkus/ hari untuk kebutuhan makan bagi pengungsi dan relawan. e. Penambahan relawan kebersihan berjumlah 10 orang untuk meningkatkan kebersihan

lingkungan di kamar pengungsian maupun di Huntara.

f. Pengoptimalan 60 orang relawan PMI yang berada di posko luar pengungsian kertamukti untuk hari kedepan akan ditugaskan disekitar lokasi pengungsian kertamukti.

g. Untuk memenuhi kebutuhan mendesak seragam sekolah Walikota mengharapkan pendataan di pengungsian dan akan dilakukan bimbingan belajar dalam menghadapi ujian negara.

h. Konfrensi pers akan dilaksanakan 1 kali sehari pada pukul 12.00 WIB.

i. Pelaksanaan pembangunan huntara di kertamukti II masih terkendala dengan cuaca dan diharapkan pembangunan tersebut dapat diselesaikan pada hari Sabtu 11 April

(3)

2009.

Sumber :TRC BNPB, Pusdatin Humas BNPB, Depkes, Depsos, Mako Menwa UIN dan UMJ, TAGANA dan Koramil Ciputat

II. Bencana Tanah Longsor dan Banjir Bandang di Kab. Tanah Datar, Agam dan Kota Sawah Lunto Prov. Sumatera Barat (Laporan Perkembangan)

A. Kejadian

1. Jenis Kejadian : Tanah Longsor dan Banjir Bandang 2. Waktu Kejadian : 30 Maret 2009, pukul 06.15 WIB

3. Lokasi Kejadian : Kab. Tanah Datar (Desa Nagari Pasir Laweh Kec. Sungai Tarab), Kab. Agam ( Desa Lasi Kec. Baso) dan Kota Sawah Lunto ( Ds. Silungkang Kec. Silungkang)

4. Penyebab : Akibat hujan deras dan meluapnya sungai Lawas.

B. Kondisi Mutakhir

1. Kabupaten Tanah Datar ( Banjir Bandang dan Tanah Longsor )

a. Korban jiwa

o Meninggal : 1 orang o Luka : 3 orang

o Mengungsi : 981 jiwa (mengungsi di rumah saudara dan tetangga). b. Kerusakan

o Rumah

- Rusak Berat : 35 unit - Rusak ringan : 34 unit - Hanyut : 22 unit o Fasilitas Umum

- Sekolah : 2 unit rusak berat - Tempat ibadah : 5 unit rusak berat

- Jembatan : 4 unit hancur dan 26 unit rusak berat - Pasar : 1 unit rusak berat

- Sawah : 270,5 hektar rusak berat - Irigasi : 165 unit rusak berat - Saluran air bersih : 1.300 m rusak berat - Jalan : 5.000 m rusak berat - Huler : 1 unit rusak berat

- Lain-lain : Kantor Nagari rusak berat

2. Kabupaten Agam ( Tanah Longsor )

a. Korban jiwa : tidak ada b. Kerusakan fasilitas umum

- Tempat ibadah : 1 unit rusak ringan - Jembatan : 3 unit rusak berat/putus - Sawah : 11 hektar rusak berat

3. Kota Sawah Lunto ( Tanah Longsor )

a. Korban jiwa : Tidak ada b. Kerusakan

- Rumah : 4 unit rusak berat - Sekolah SDN : 1 unit rusak ringan

- Lain-lain : Fasilitas jalan umum longsor di 1 titik, batang sungai aliran dari Batusangkar ke Ombilin menuju Sawahlunto meluap hingga merusak ladang/persawahan penduduk.

C. Upaya penanganan

1. Hari ini masih dilakukan pembersihan puing-puing yang dilakukan oleh Tim gabungan TNI, Polri, SAR, relawan dibantu masyarakat. Jalan-jalan sudah bisa dilalui kendaraan.

2. Sabtu, 04 April 2009 BNPB telah memberikan bantuan dana kedaruratan untuk upaya pembersihan lingkungan akibat banjir bandang dan tanah longsor sebesar Rp. 100 juta kepada Pemerintah Kabupaten Tanah Datar.

3. Bupati Tanah Datar selaku ketua Satlak PB dibantu TNI telah mendirikan posko utama bertempat di Kecamatan Sungai Tarab, sebagai tempat konsolidasi penanganan bencana

(4)

banjir bandang dan tanah longsor di Kab. Tanah Datar.

4. Bupati/Ketua Satlak PB telah mengupayakan pendataan secara akurat melalui pendekatan nama dan photo rumah/bangunan/lahan yang rusak/hancur akibat bencana untuk menghindari salah catat dan salah sasaran bantuan.

5. Dinas PU Kab. Tanah Datar telah mengerahkan 2 unit alat berat escavator untuk membersihkan puing-puing dan batuan, bersama dengan Zipur TNI membangun 1 unit jembatan vital yang akan siap dan dapat dimanfaatkan dalam 2-3 hari kedepan, perbaikan irigasi saluran primer (termasuk bendung-bendung) dan irigasi sekunder, perbaikan/normalisasi aliran sungai yang porakporanda akibat terbawanya batu-batuan besar dari G. Merapi, pembenahan bangunan pemukiman yang tertimbun batuan, perbaikan pasar, saluran air bersih dan fasilitas umum yang rusak lainnya.

6. Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar telah mengadakan penyuluhan penggunaan air bersih, melakukan pendataan bagi para pengungsi, mengerahkan tim kesehatan dan puskesmas di lokasi dilokasi bencana.

7. Dinas Pemadam Kebakaran Kota Padang telah mengerahkan 1 unit mobil pemadam kebakaran untuk membersihkan lingkungan akibat timbunan lumpur.

8. TNI telah mengerahkan anggotanya sebanyak 50 personil untuk membantu pembersihan di sungai Tarab dan 70 personil untuk pembuatan jembatan darurat.

9. Polres setempat masih mengerahkan personilnya untuk pengamanan lingkungan, posko, dan pengendalian arus lalu lintas bersama LLAJR.

10. Gubernur/Ketua Satkorlak PB Provinsi Sumatera Barat, Bupati Tanah Datar dan instansi terkait telah meninjau lokasi dengan membawa peralatan dan logistik berupa, minyak goreng 10 dus, sarden 50 dus, kecap 10 dus, supermie 40 dus, biskuit 50 dus dan gula pasir 1 karung.

11. Satkorlak PB Provinsi Sumatera Barat telah menyerahkan bantuan sandang dan bantuan obat-obatan, berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat untuk upaya penanganan bencana.

12. Satlak PB Kab. Tanah Datar, SAR Provinsi, TAGANA, TNI dibantu dengan masyarakat telah melakukan evakuasi korban dan mendirikan posko di Pasir Laweh.

13. Satlak PB dan Dinas Sosial Kab. Tanah Datar dan TNI telah memberikan bantuan logistik, mendirikan dapur umum, posko induk dan posko pembantu di 7 titik.

14. Satlak PB dan Dinas dinas terkait serta masyarakat masih terus membersihkan lumpur dan sampah sisa banjir.

Sumber :TRC BNPB, Satkorlak PB Prov. Sumbar dan Kodm 0307/Tanah Datar. III. Antisipasi Kebakaran Hutan dan Lahan

A. Kondisi Terkini

1. Hari Senin, 06 April 2009 posko tidak menerima informasi adanya hotspot (titik panas) di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Kondisi cuaca berdasarkan informasi dari BMKG di Sumatera dan Kalimantan sebagai berikut :

Daerah Jumlah Hot Spot*) Kondisi Cuaca**)

SUMATERA

Sumatera Utara - Hujan Ringan

Riau - Hujan Sedang

Jambi - Hujan Sedang

Sumatera Selatan - Hujan Sedang

KALIMANTAN

Kalimantan Barat - Hujan Sedang

Kalimantan Selatan - Hujan Ringan

Kalimantan Tengah - Hujan Sedang

Kalimantan Timur - Hujan Sedang

*) Sumber: Dep. Kehutanan (Satelit NOAA-18) informasi **) Sumber: BMKG (kondisi cuaca secara umum)

(5)

2. Jarak pandang (visibility) pada hari Senin, 06 April 2009 di beberapa kota di Sumatera dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Medan 8.000 m 6.000 m 8.000 m 7.000 m Pekanbaru 6.000 m 10.000 m 9.000 m 9.000 m Jambi 6.000 m 10.000 m 13.000 m 13.000 m Palembang 8.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m 3. Jarak pandang (visibility) pada hari Minggu, 05 April 2009 di beberapa Kota di Kalimantan

dilaporkan sebagai berikut :

Nama Kota 07:00 10:00 13:00 16.00

Pontianak 7.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m Palangkaraya 7.000 m 8.000 m 10.000 m 7.000 m

Samarinda 8.000 m 8.000 m 10.000 m 10.000 m Banjarmasin 10.000 m 10.000 m 10.000 m 10.000 m

Keterangan : Jarak Pandang ( Visibility) normal > 3.000 meter

4. Ditinjau dari aspek meteorologi pada tanggal 05 – 07 April 2009, wilayah Sumatera dan Kalimantan diprakirakan mempunyai :

a. Potensi kebakaran Tinggi di wilayah NAD, Sumut, Riau, Sumbar, Jambi, Sumsel, Babel, Lampung, Bengkulu, Kalteng, Kalsel, Kalbar dan Kaltim.

b. Potensi Kebakaran Sangat Tinggi di Sumatera terdapat di sebagian NAD, Riau, Sumbar, Sumsel, Sumut, Jambi dan Babel.

5. Prakiraan penjalaran asap sampai dengan tanggal 07 April 2009 pukul 07.00 WIB, di wilayah Sumut arahnya menuju Barat Laut, di wilayah Riau arahnya menuju Timur Laut, di wilayah Sumsel arahnya menuju Timur Laut sampai ke wilayah Babel, di wilayah NTT arahnya menuju Barat, di wilayah Sulsel arahnya menuju Barat-Barat Laut sampai ke wilayah Kalsel, di wilayah Sultra arahnya menuju Utara-Barat Laut, di wilayah Sulteng arahnya menuju Utara, di wilayah Maluku arahnya menuju Barat Laut-Utara, di wilayah Maluku Utara arahnya menuju Barat Laut-Utara.

Sumber : Badan Meteorologí Klimatologi dan Geofísika B. Upaya Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan

1. BNPB senantiasa berkoordinasi dengan Dep. Kehutanan, Lapan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika untuk memantau perkembangan titik panas (hotspot) serta jarak pandang (visibility) setiap hari.

2. Secara umum, Satlak PB, Satkorlak PB, Manggala Agni Dinas Kehutanan, Kepolisian dan instansi/sektor terkait tetap menyiagakan petugas untuk memantau perkembangan kondisi titik api yang dapat menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatera dan Kalimantan.

3. Dinas Kehutanan mengawasi kegiatan pembukaan lahan oleh perusahaan dan membina masyarakat untuk tidak melakukan pembukaan lahan dengan membakar.

4. Masing-masing dinas dan instansi terkait di wilayah Sumatera dan Kalimantan berupaya untuk mensiagakan sumberdaya yang cukup untuk melakukan tindakan pemadaman dini dan pemadaman terpadu apabila terjadi kebakaran hutan dan lahan.

Sumber : Dep. Kehutanan dan Meneg LH

IV. Aktivitas Gunung Api di Wilayah Indonesia

Saat ini masih ada 3 (tiga) gunung api yang dinyatakan masih dalam status “Siaga” (Level III)

diantaranya :

1. Gunung Api Semeru di Kabupaten Lumajang dan Malang Provinsi Jawa Timur (Laporan

Perkembangan)

Hingga hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 06.00 WIB, status kegiatan G. Semeru masih dalam keadaan ”Siaga” (Level III). Aktivitas gunung untuk hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WIB terjadi 10 kali gempa letusan, 1 kali gempa Tektonik Jauh. Secara visual pada pukul

(6)

00.00 – 06.00 WIB, cuaca terang, angin tenang, suhu udara 24° C. Awan panas dan asap kawah tidak teramati, letusan abu dan sinar api tidak teramati dan gunung tampak jelas.

2. Gunung Api Karangetang di Kab. Sitaro, Prov. Sulawesi Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Karangetang masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 5 kali gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 3 – 50 mm, S-P 26 detik dan lama gempa 85 – 115 detik, Gempa Tremor menerus dengan Amplitudo maksimum 0,5 – 1 mm. Secara visual pada pukul 00.00 - 06.00 WITA, cuaca berawan, angin tenang dari arah Timur, asap kawah utama putih tipis - tebal dengan tinggi 200 meter, sinar api tampak samar-samar tinggi 10 meter, asap kawah II putih tipis tinggi 50 meter.

3. Gunung Api Ibu di Kab. Halmahera Barat, Prov. Maluku Utara (Laporan pekembangan)

Hingga hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 06.00 WITA, status kegiatan G. Ibu masih dalam keadaan ”Siaga” (level III). Aktivitas gunung untuk hari Sabtu, 04 April 2009 pukul 00.00 – 06.00 WITA terjadi 36 kali Gempa Letusan, dengan amplituda maksimum 39 – 50 mm dan lama gempa 26 – 65 detik, 21 kali Gempa Hembusan dengan amplituda 8 – 35 mm dan lama gempa 14 – 55 detik, 2 kali Gempa Tektonik Jauh (TJ) dengan amplitudo maksimum 20 – 45 mm, S-P 21 – 30 detik dan lama gempa 120 – 160 detik. Secara visual pada pukul 00.00 – 06.00 WIT, cuaca cerah, angin tenang, gunung tertutup kabut.

Rekomendasi :

1.

Masyarakat di sekitar G. Semeru, G. Api Karangetang dan G. Api Ibu dihimbau agar tetap tenang tidak mempercayai isu-isu yang tidak dapat dipertanggung jawabkan, selalu mengikuti arahan dari Satlak PB dan Satkorlak PB setempat.

2.

Masyarakat di sekitar G. Semeru tidak melakukan aktifitas di wilayah sejauh 4 km di seputar lereng Tenggara kawah aktif yang merupakan wilayah bukaan kawah aktif G. Semeru sebagai alur luncuran awan panas, tidak mendekati Puncak Mahameru dan melakukan pendakian yang melebihi wilayah Kalimanti.

3.

Bagi pesawat yang akan melintasi wilayah G. Semeru agar berhati-hati terhadap dampak abu letusan.

4.

Masyarakat di sekitar G. Api Ibu serta pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati G. Api Ibu dalam radius 2 km.

5.

Masyarakat sekitar G. Karangetang tidak diperbolehkan menaiki melebihi ketinggian 500 m dari permukaan laut.

6.

Jika terjadi hujan abu cukup deras, masyarakat dianjurkan menggunakan masker penutup hidung dan mulut dikarenakan abu vulkanik yang terhirup dapat mengganggu saluran

7.

pernafasan.

8.

Belum dipandang perlu adanya pengungsian.

9.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi selalu berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Satkorlak PB setempat untuk memantau perkembangan kegiatan gunung api tersebut.

Sumber : Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi

V. Prakiraan Cuaca Wilayah JABODETABEK

Prakiraan cuaca wilayah JABODETABEK berlaku untuk hari Selasa, 07 April 2009 dilaporkan sebagai berikut : NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 12.00) Siang (12.05 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

1 JAKARTA PUSAT Berawan Berawan Berawan dan hujan ringan-sedang 2 JAKARTA UTARA Berawan Berawan Berawan dan hujan

ringan 3 JAKARTA SELATAN Berawan Berawan dan hujan

ringan sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang

(7)

NO L0KASI C U A C A Pagi (00.05 12.00) Siang (12.05 18.00) Malam (18.05 – 24.00)

4 JAKARTA TIMUR Berawan Berawan dan hujan ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang 5 JAKARTA BARAT Berawan Berawan dan hujan

ringan-sedang

Berawan dan hujan ringan 6 KEP. SERIBU Berawan Berawan Berawan dan hujan

ringan 7 BOGOR Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan – sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang 8 TANGERANG Berawan dan hujan

ringan

Berawan dan hujan ringan sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang 9 DEPOK Berawan Berawan dan hujan

ringan sedang

Berawan dan hujan ringan-sedang 10 BEKASI Berawan Berawan Berawan dan hujan ringan

Keterangan :

- Hujan ringan : 1.0 – 5.0 mm/jam 5 – 20 mm/hari

- Hujan sedang : 5.0 – 10 mm/jam 20 – 50 mm/hari

- Hujan lebat : 10 – 20 mm/jam 50 – 100 mm/hari

- Hujan sangat lebat : > 20 mm/jam > 100 mm/hari

Peringatan dini : Berpotensi hujan dengan intensitas ringan-sedang yang merata dan kadang disertai kilat/petir antara sore hingga menjelang malam hari.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika VI. Prakiraan Gelombang Tinggi

Prakiraan gelombang tinggi berlaku tanggal 07 April 2009 pukul 07:00 WIB sampai dengan tanggal 08 April 2009 pukul 07:00 WIB. sebagai berikut :

2.0 - 3.0 m : Perairan Kep. Mentawai, Perairan barat Sumatera Utara hingga Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga NTB, Laut Sulawesi, Perairan Sangihe Talaud, Laut Halmahera, Perairan utara Kepala Burung Papua dan Laut Flores.

Sumber : Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofísika

VII. Lain-lain

o Pesawat Milik TNI AU Jatuh di Bandar Udara Lanud Hussein Satranegara Bandung.

Telah terjadi Pesawat Jatuh menabrak hanggar dan Terbakar milik TNI AU jenis Foker 27 pada hari Senin, 06 April 2009, Pukul 13.05 WIB di Bandar Udara Lanud Hussein Satranegara Bandung, penyebab jatuhnya pesawat tersebut masih dalam penyelidikan pihak TNI AU , akibat kejadian tersebut 24 orang meninggal yang sudah teridentifikasi semuanya merupakan anggota TNI AU yang terdiri dari 6 orang kru Pesawat dan 18 orang penumpang yang merupakan anggota Paskhas dan siswa diklat paralayang tempur TNI AU. Upaya penanganan yang dilakukan oleh TNI AU sendiri adalah semua korban sudah di evakuasi ke RS Salamun Bandung.

Sumber : Kepala Dinas penerangan TNI AU dan Detik.

Pengawas,

Fatchul Hadi, Dipl. HE.

Jakarta, 07 April 2009 An. Ketua Kelompok Piket,

(8)

Referensi

Dokumen terkait

LPKR memiliki indikator Stoc osc dan RSI mengindikasikan pola Uptrend, LPKR belum berhasil menembus Resistance di level harga 1020 sehingga terbuka peluang untuk menguji

Software aplikasi untuk membuat ebook dengan mengubah file dari power point menjadi .exe, .swf , atau .html sehingga tampilan pembelajaran tidak akan terlihat seperti Power

Kemudian berdasarkan pengujian hipotesis kedua menggunakan N-Gain score pada minat belajar peserta didik diperoleh nilai standart gain kelas eksperimen sebesar 0,41 yang

Dari berbagai data dan informasi yang telah dikumpulkan maka dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa dalam penelitian tentang perancangan alat pengingat pemasangan kunci ganda pada

Berdasarkan pada identifikasi masalah diatas, maka penulis melakukan pembatasan masalah hanya pada tanggapan yang diberikan pada pengguna produk Telkomsel yang berkaitan

Beberapa saran yang ditujukan sebagai bahan untuk pengembangan lebih lanjut sistem seleksi dan rekrutmen karyawan baru tahap awal di PT Multi Anugerah Lestari Texindo

Kondisi tersebut didasarkan pada volume tangki penyimpanan akan lebih kecil jika ammonia berfasa cair jika dibandingkan pada fasa uap untuk massa ammonia yang

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konservatisme laba, struktur modal, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan corporate social responsibility terhadap