• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II - DOCRPIJM 1536546616BAB II

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II - DOCRPIJM 1536546616BAB II"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

PROFIL KABUPATEN GIANYAR

2.1 WILAYAH ADMINISTRASI

Kabupaten Gianyar merupakan salah satu dari sembilan Kabupaten/Kota

yang ada di Propinsi Bali. Secara geografis Kabupaten Gianyar terletak diantara

koordinat 08o18’48” – 08o38’58” Lintang Selatan dan 115o13’29” – 115o22’23”

Bujur Timur, dengan luas wilayah 36.800 hektar atau sekitar 6,53% dari luas

Pulau Bali secara keseluruhan. Adapun batas-batas administratif Kabupaten

Gianyar adalah :

Sebelah utara : Kabupaten Bangli;

Sebelah Timur : Kabupaten Bangli dan Kabupaten Klungkung;

Sebelah Selatan : Samudera Indonesia dan Selat Badung;

Sebelah Barat : Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.

Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 kecamatan, yang meliputi 64 wilayah desa ,6

wilayah kelurahan, 271 desa pekraman, dan 503 banjar dinas/dusun. Ketujuh

kecamatan yang ada di Kabupaten Gianyar adalah :

Adapun letak geografi dan luas wilayah per Kecamatan di Kabupaten Gianyar

sebagai berikut:

Tabel 2.1 Letak Geografi dan Luas wilayah Kecamatan di Kabupaten Gianyar

No Kecamatan

Letak Geografi Luas

wilay

Lintang selatan Bujur Timur

(2)

No Kecamatan

Letak Geografi Luas

wilay ah (Ha)

% Dari Luas Kab

Lintang selatan Bujur Timur

7. Payangan 80 18’ 48” – 80 29’ 40” 1150 13’ 29,0” – 1150 17’ 36,7” 75,88 20,62 Kabupaten

Gianyar 80 18’ 48” – 80 29’ 40” 1150 13’ 29” – 1150 22’ 23” 368,0 100,0

Sumber ; Gianyar Dalam Angka, BPS. Th 2009

Secara visual wilayah administrasi Kabupaten Gianuar disajikan pada Gambar 2.1

Gambar 2.1

Peta Wilayah Administrasi Kabuapten Gianyar.

(3)

2.2 POTENSI WILAYAH KABUPATEN GIANYAR 2.2.1 Sektor Industri Kecil dan Menengah

Pembangunan sektor industri di Kabupaten Gianyar diarahkan dalam rangka

peningkatan daya saing industri . Pendekatan yang digunakan meliputi 3 (tiga) aspek

yaitu aspek suprastruktur, aspek SDM, dan aspek infrastruktur. Aspek supra struktur

dilaksanakan melalui penetapan kebijakan dan regulasi untuk menciptakan iklim usaha

yang kondusif. Peningkatan kualitas SDM dilaksanakan melalui pelaksanaan berbagai

Diklat, baik teknis maupun manajemen. Aspek infrastruktur dilaksanakan melalui

penyediaan berbagai fasilitas yang meliputi prasarana, sarana, danpromosi. Sektor

industri yang ditetapka nmenjadi prioritas daerah di Kabupaten Gianyar adalah industri

kerajinan dan barang seni yang sangat didukung oleh sektor pariwisata yang juga

menjadi andalan Kabupaten Gianyar .Adapun potensi kerajinan unggulan yang dimiliki

oleh Kabupaten Gianyar adalah kerajinan kayu, kerajinan perak, kerajinan tekstil,

kerajinan bambu, kerajinan patung batu padas, dan kerajinan lukisan.

Sebagian besar industri yang berkembang di Kabupaten Gianyar merupakan

usaha berskala kecil dan menengah (IKM )dengan pangsa pasar domestik dan ekspor.

Pada tahun 2013 tercatat sebanyak 163 sentra IKM dengan 23.098 unit usaha. Tenaga

kerja yang terserap mencapai 72.574 orang. Nilai investasi pada sektor IKM ini

mencapai 2,21 Triliun Rupiah dan nilai produksinya mencapai lebih dari 2,89 Triliun

Rupiah. Angka tersebut mengalami peningkatan yang konsisten dalam kurun 2009 –

2013. Meskipun indikator IKM sebagaimana diuraikan diatas mengalami konsistensi

peningkatan, nilai ekspor produk IKM tiap tahun mengalami fluktuasi karena sangat

dipengaruhi oleh kondisi perekonomian global, khususnya negara tujuan ekspor.

Namun demikian, ekspor dari sektor industri yang mencapai US$20,04 juta pada tahun

2013 telah memberikan kontribusi yang cukup signifikan terhadap ekonomi Kabupaten

Gianyar. Agak berbeda dengan IKM, kondisi industri sedang/besar relatif lebih labil,

terutama industri kayu dan barang dari kayu. Hal ini disebabkan adanya sistem order

(pesanan) sehingga quantitas tenaga kerja cenderung berfluktuasi yang cukup tajam

mengikuti jumlah pesanan. Sampai dengan akhir tahun 2013 tercatat sebanyak 67 unit

industri sedang/besar di Kabupaten Gianyar dengan menyerap tenaga kerja sebanyak

3.504 orang. Terkait dengan pembangunan sektori ndustri, dalam rangka memberikan

perlindungan atas Hak Kekayaan Intelektual (HKI) masyarakat Gianyar, Pemerintah

Kabupaten Gianyar membuka klinik HKI pada Desember 2009 untuk memfasilitasi

(4)

tahun 2013, sebanyak 12 sertifikat sudah terbit yang terdiri dari 6 sertifikat merk, 4

sertifikat hak cipta,1 sertifikat desain industri, dan 1 sertifikat terkait varietas tanaman.

2.2.2 Sektor Pariwisata

Pariwisata merupakan sektor primadona Kabupaten Gianyar yang mempunyai

andil besar dalam peningkatan pendapatan daerah. Sekitar 40,42 % dari Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Gianyar tahun 2013 berasal dari pajak hotel dan restoran, serta

pajak hiburan, yang semuanya terkait dengan pariwisata. Pariwisata yang

dikembangkan di Kabupaten Gianyar adalah pariwisata budaya yang menonjolkan

aktivitas seni dan budaya dengan didukung oleh keindahan alam dan keberadaan

situs-situs bersejarah/ purbakala yang tersebar disebagian besar wilayah Kabupaten

Gianyar. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Gianyar Nomor 402 Tahun 2008,

terdapat 61 obyek dan daya tarik wisata di Kabupaten Gianyar, baik dengan kategori

sudah berkembang maupun potensial untuk dikembangkan. Dari 61 obyek dan daya

tarik wisata tersebut, sebanyak 7 obyek dikelola oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

Gianyar, 9 buah dikelola oleh pihak swasta, 14 buah dikelola oleh kelompok

masyarakat, dan 31 buah yang belum dikembangkan. Secara spasial telah ditetapkan

Kawasan Pariwisata Ubud dan Kawasan Pariwisata Lebih sebagai Kawasan Strategis

Provinsi.

2.3 DEMOGRAFI DAN URBANISASI

Penduduk Kabupaten Gianyar tahun 2015 berjumlah 495.100 jiwa mencakup

249.900 jiwa laki-laki dan 245.200 jiwa perempuan dengan jumlah rumah tangga pada

tahun 2015 adalah 10.663 rumah tangga..

Sebaran penduduk antar Kecamatan relatif tidak merata, hal ini ditunjukkan

oleh tingkat kepadatan, seperti Kecamatan Payangan hanya 555 jiwa per Km2

sedangkan kecamatan Sukawati sudah mencapai 2.140 jiwa per Km2. Secara rinci

jumlah penduduk, sex ratio dan kepadatan penduduk per kecamatan di Kabupaten

(5)

Tabel 2.2

Jumlah Penduduk, Sex Ratio, dan Kepadatan Penduduk dirinci Per Kecamatan di Kabupaten Gianyar

Kecamatan Jumlah Penduduk Sex

Ratio

Kepadatan per Km2 Laki-laki Perempuan Jumlah

Sukawati 60.490 58.910 119.400 102,68 2.170 Blahbatuh 35.070 34.530 69.600 101,56 1.753

Gianyar 46.160 45.300 91.460 101,90 1.808

Tampaksiring 24.180 23.390 47.570 103,38 1.116

Ubud 36.480 35.810 72.290 101,87 1.706

Tegallalang 26.310 26.070 52.380 100.92 848

Payangan 21.210 21.190 42.400 100,09 559

Jumlah 249.900 245.200 495.100 101,92 1.345

Sumber : Gianyar Dalam Angka 2016

Laju pertumbuhan penduduk berdasarkan registrasi dan supas dari sumber Kabupaten

Gianyar Dalam Angka 2012_2015 yang dibagi kedalam 9 (sembilan) periode disajikan

pada Tabel : 2.3. Laju pertumbuhan penduduk berfluktuasi antara periode satu dengan

periode lainnya. Laju pertumbuhan terkecil terjadi pada periode 1990 – 1995 yakni

sebesar 0, 49 % per tahun dan laju pertumbuhan terbesar terjadi pada periode 1995 –

2000 mencapai 2,64 %. per tahun . Pada periode lainnya laju pertumbuhan berkisar

antar 0,79 s/d 2,21 % per tahun. Sedangkan pada periode 2010 – 2016 perkiraan laju

penduduk mencapai 6,3 %

Tabel 2.3

Laju pertumbuhan penduduk Kabupaten Gianyar 1930 – 2016

Periode Pertumbuhan Per Tahun (%)

1930 – 1961 1.12

1961 – 1971 1.56

1971 - 1980 1.34

1980 - 1985 1.12

(6)

Periode Pertumbuhan Per Tahun (%)

1990 - 1995 0.49

1995 - 2000 2,64

2000 - 2005 1.38

2005 - 2010 2,21

2010 - 2016 6,3

Rata-rata 2.03

Sumber : Gianyar Dalam Angka 2012 dan Gianyar dalam angka 2015

Pada tahun 2013 terdapat 20.800 jiwa penduduk yang masih tergolong miskin, atau

sekitar 4,27% dari total penduduk Kabupaten Gianyar.Jika dibandingkan dengan

kondisi tahun 2012, terjadi penurunan jumlah dan persentase penduduk miskin

sebesar 0,42 % di Kabupaten Gianyar. Hal ini membuktikan bahwa program

pemerintah daerah untuk mengentaskan kemiskinan sudah terlihat ada hasilnya.

Namun perlu disadari bahwa kemiskinan adalah permasalahan yang kompleks dan

memerlukan penanganan secara terpadu. Pemerintah Kabupaten Gianyar juga telah

melakukan upaya-upaya penurunan jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) melalui

program-program yang menyentuh masyarakat. Hasilnya dapat dilihat dari penurunan

jumlah RTM sesuai hasil Pendataan Sosial Ekonomi Penduduk (PSE) Tahun 2005

sebanyak 629 RTM, Pendataan Program Perlindungan Sosial (PPLS) Tahun 2008 dan

2011 masing-masing sebanyak 7.509 RTM dan 6.694 RTM.

Tabel 2.4

Kondisi Pengangangguran dan Kemiskinan di Kabupaten Gianyar

Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 2015

Pengangguran (%) 2,36 2,16 1,72 2,16 1,43 1,93 Jumlah Pengangguran

(Jiwa) 6.470 5.890 4.714 5.891

3.589

5.577

Kemiskinan (%) 6,68 5,40 4,69 4,27 4,27 4,57 JumlahPendudukMiskin

(Jiwa) 31.500 26.400 22.860 20.800 20.800 22.500

Sumber : Gianyar dalam angka 2016

Pertumbuhan penduduk yang digunakan dalam proyeksi penduduk 2014 – 2016

(7)

Kabupaten Gianyar sebesar 1,03 %. Masing-masing kecamatan pertumbuhannya

berbeda-beda, yang tertinggi di Kecamatan Sukawati (1,52 %} dan yang terendah di

Kecamatan Payangan (0,58 %) seperti disajikan pada Tabel III.19. Berdasarkan

kecenderungan pertumbuhan tersebut maka Proyeksi jumlah penduduk Kabupaten

Gianyar tahun 2017 – 2021 disajikan pada Tabel 2.4

Tabel 2.4

Proyeksi Penduduk Gianyar menurut Kecamatan 2015

KECAMATAN HASIL SP 2010

Sumber : Kabupaten Gianyar Dalam Angka Tahun 2016 (diolah)

Tabel 2.5

Proyeksi Penduduk Kabupaten Gianyar menurut Kecamatan 2017 – 2021

KECAMATAN PROYEKSI

2017 2018 2019 2020 2021

Sukawati 122.751 124.620 126.518 128.444 130.400 Blahbatuh 71.054 71.826 72.607 73.397 74.194 Gianyar 93.230 94.181 95.140 96.110 97.089 Tampaksiring 48.256 48.615 48.976 49.340 49.707 Ubud 73.467 74.079 74.696 75.318 75.945 Tegallalang 53.130 53.543 53.960 54.380 54.803 Payangan 42.879 43.130 43.382 43.636 43.891 Kab Gianyar 504.768 509.994 515.280 520.625 526.030

Sumber : Kabupaten Gianyar Dalam Angka Tahun 2016 (diolah)

Kawasan Perkotaan di Kabupaten Gianyar sesuai RTRW Kabupaten Gianyar

(8)

a) Kawasan perkotaan, bagian dari Kawasan Perkotaan Sarbagita yang merupakan kawasan perkotaan disekitar Kota inti :

 Kawasan Perkotaan Gianyar (termasuk Blahbatuh) meliputi: Kelurahan Gianyar, Kelurahan Beng, Kelurahan Samplangan, Desa Serongga, Kelurahan Abianbase, Kelurahan Bitera, Desa Blahbatuh, Desa Belega, dan Desa Bona.

 Kawasan Perkotaan Ubud, meluputi :Kelurahan Ubud, Desa Singakerta, Desa Lodtunduh, Desa Sayan, Desa Mas, Desa Peliatan, dan Desa Kedewatan.

 Kawasan Perkotaan Sukawati, meliputi : Desa Sukawati, Desa Batuan, Desa Celuk, dan Desa Guwang.

b) Kawasan Perkotaan yang berfungsi sebagai Pusat Pelayanan Kawasan (PPK), meliputi :

 Kawasan Perkotaan Payangan, mencakup : Desa Melinggih, Desa Melinggih Kelod, dan Desa Kelusa.

 Kawasan Perkotaan Tegallalang, mencakup : Desa Tegallalang, Desa Keliki, dan Desa Kenderan.

 Kawasan Perkotaan Tampaksiring, mencakup: Desa Tampaksiring, Desa Manukaya, dan Desa Pejeng.

Jika dilihat dari klasifikasi kawasan perkotaan dan perdesaan, maka jumlah penduduk

kawasan perkotaan Tahun 2015 sebesar 231.066 jiwa

Desa/ Kelurahan Jumlah Penduduk

Laki-laki Perempuan Jumlah

Kawasan Perkotaan Gianyar

Kelurahan Gianyar 6423 6494 12917

Kelurahan Beng 2175 2175 4350

Kelurahan

Samplangan 2463 2307 4770

Desa Serongga 2470 2420 4891

Kelurahan Abianbase 2775 2795 5570

Kelurahan Bitera 4340 4244 8583

(9)

Desa Sayan 3948 3935 7883

Desa Mas 6816 6696 1351

Desa Peliatan 4540 4466 9006

Desa Kedewatan. 3948 3935 7883

Kawasan Perkotaan Sukawati

Desa Sukawati 7312 7491 14809

Desa Guwang 3858 3501 7357

Desa Celuk 2562 2567 5131

Desa Batuan 5906 5517 11420

Kawasan Perkotaan Payangan

Desa Melinggih 3571 3593 7164

Desa Melinggih Kelod 1954 1910 3864

Desa Kelusa. 2041 2304 4345

Kawasan Perkotaan Tegallalang

Desa Tegallalang 4578 4553 9131

Desa Keliki 2110 2046 4155

Desa Kenderan. 4234 4275 8509

Kawasan Perkotaan Tampaksiring

Desa Tampaksiring 4983 4726 9709

Desa Manukaya 5745 5374 11119

Desa Pejeng. 3047 3079 6126

Jumlah 116.149 114.917 231.066

dan jumlah penduduk kawasan perdesaan adalah 264.034 jiwa. Laju pertumbuhan

penduduk di Kabupaten Gianyar sebesar 0,29% pada Tahun 2012-2014. Proyeksi

penduduk Tahun 2017 sebesar 517.833 jiwa yang terdiri dari 287.302 jiwa penduduk

perkotaan dan 230.531 jiwa penduduk wilayah perdesaan. Sedangkan proyeksi

penduduk Tahun 2021 sebesar 556.924 jiwa yang terdiri dari 309.707 jiwa penduduk

perkotaan dan 247.216 jiwa penduduk wilayah perdesaan.

2.4 ISU STRATEGIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN

2.4.1 Data perkembangan PDRB dan Potensi Ekonomi

Sejak tahun 2013 penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

(10)

Nilai absolut Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku

tahun 2015 di Kabupaten Gianyar sebesar 20.052.659.960.000 rupiah. Lapangan

usaha Penyediaan Akomodasi dan akan dan Minum sebesar 4.270.932,25 juta rupiah,

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan sebesar 2.351.141,24 juta rupiah. PDRB

Kabupaten Gianyar atas dasar harga konstan 2010 sebesar 14.272.745,42 juta rupiah.

Lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan sebesar 2.899.290,16 juta rupiah,

pertanian, kehutanan, dan perikanan dengan nilai 1.870.783,39 juta rupiah. PDRB

lapangan usaha pengadaan listrik dan gas sebesar 14.917,62 juta rupiah, pengadaan

air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang sebesar 23.482,51 juta rupiah

Distribusi PDRB menurut harga konstan 2010 pada tahun 2014 terbesar

terdapat pada lapangan usaha penyedaiaan akomodasi dan makan sebesar 20,31%

diikuti oleh lapangan usaha industri pengolahan sebesar 12,56% .

Tabel 2.6

Distribusi PDRB Kabupaten Gianyar Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2013- 2015 (%)

No Lapangan Usaha 2013 2014 2015

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/

13,67 13,14 13,28

2 Pertambangan dan Penggalian

2,06 1,98 1,71

3 Industri Pengolahan 12,11 12,16 12,29

4 Pengadaan Listrik dan Gas 0,06 0,07 0,09 5 Pengadaan Air, Pengelolaan

Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

0,14 0,14 0,13

6 Konstruksi 12,52 11,65 11,45

7 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

7,50 7,52 7,49

8 Transportasi dan Pergudangan

0,96 0,97 0,94

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

(11)

Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib

15 Jasa Pendidikan 2,26 2,28 2,28

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

3,05 3,06 3,14

17 Jasa lainnya 1,75 1,75 1,73

Berdasarkan data sebaran PDRB dapat diketahui bahwa lapangan usaha

penyedaiaan akomodasi dan makanan memiliki proporsi yang paling besar.

Sebagai salah satu sektor unggulan, pariwisata menjadi salah satu potensi

unggulan di Kabupaten Gianyar. Sebagai salah satu satu potensi ekonomi, pariwisata

perlu dikembangkan dan ditata dengan baik. Berkembangnya industri pariwisata di

kabupaten Gianyar telah mampu menggerakan sektor-sektor yang mempunyai

keterkaitan langsung dengan industri pariwisata, seperti penyedaiaan akomodasi dan

makanandan minuman dan sektor industri pengolahan selain pada sektor Pertanian,

Kehutanan, dan Perikanan yang dan sektor perdagangan yang memberikan kontribusi

yang sangat besar terhadap pembentukan PDRB Kabupaten Gianyar.

Pada Tahun 2015 konstribusi sektor industri pengolahan di kabupaten Gianyar

sebesar 12,29 %. Namun demikian sektor industri pengolahan hendaknya terus

mendapat perhatian dan pembinaan yang intensif dari Pemerintah Daerah, mengingat

sektor ini merupakan komponen ekonomi kerakyatan yang sangat potensial dalam

penyerapan tenaga kerja terutama kelompok industri kecil dan kerajinan rumah tangga.

Hal yang sama juga terjadi pada Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

dimana kontribusinya pada Tahun 2015 mencapai 24,25%. Sedangkan sektor yang

paling kecil kontribusinya dalam pembentukan PDRB Kabupaten Gianyar Tahun 2015

adalah sektor Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 0,09 %.

Struktur perekonomian Kabupaten Gianyar bila dibandingkan dengan struktur

ekonomi Provinsi Bali tampak pola penajaman peranan sektoral yang sudah sejalan

yaitu sudah mengarah kepada struktur ekonomi maju yang lebih dominan didukung

sektor sekunder dan tersier.

Berbeda halnya dengan sebaran PDRB, Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten

Gianyar atas dasar harga konstan 2010 sebesar 6,34 persen didominasi oleh sektor

Informasi dan Komunikasi. Sektor Informasi dan Komunikasi dengan pertumbuhan

sebesar 9,77 %, Jasa Keuangan dan Asuransi 9,72 , dan jasa Jasa Kesehatan dan

(12)

besar sektor lapanga usaha mengalami penurunan laju pertumbuhan pdrb

dibandingkan pada tahun sebelumnya.

Tabel 2.7

Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten Gianyar Atas Dasar Harga Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha, 2012-2014 (%)

No Lapangan Usaha 2013 2014 2015

1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/

1,81 3,68 4,46

2 Pertambangan dan Penggalian

7,71 -0,16 -8,23

3 Industri Pengolahan 9,27 9,28 7,54

4 Pengadaan Listrik dan Gas 8,48 2,77 0,35

5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang

5,86 7,34 1,66

6 Konstruksi 6,29 1,82 3,62

7 Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

9,48 7,43 7,70

8 Transportasi dan Pergudangan

6,48 8,49 4,21

9 Penyediaan Akomodasi dan Makan

14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

0,22 10,96 8,14

15 Jasa Pendidikan 14,11 10,83 9,14

16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

13,14 12,63 9,22

17 Jasa lainnya 4,46 7,91 7,66

2.4.2 Data Pendapatan Per Kapita Dan Proporsi Penduduk Miskin

PDRB per Kapita sebagai salah satu indikator kesejahteraan masyarakat,

merupakan gambaran dari rata-rata pendapatan bruto yang diterima oleh setiap

(13)

patokan untuk melihat tingkat kemajuan pembangunan dari suatu daerah. Dimana

semakin besar pendapatan perkapita berarti makin maju daerah tersebut.

Berdasarkan data yang diperoleh dari tahun 2012 sampai dengan 2014 pendapatan perkapita di Kabupaten Gianyar terus mengalami peningkatan. . Guna mendapatkan angka pendapatan per Kapita penduduk dilakukan penghitungan nilai

absolut PDRB atas dasar harga berlaku dibagi jumlah penduduk pertengahan tahun

dalam periode yang sama sebagaimana tercantum dalam tabel.

Tabel 2.8

Pendapatan Perkapita/ Tahun di Kabupaten Gianyar

No Tahun Nilai PDRB atas 1 2013 15.370.796.980.000 486.000 31,627,154.28 2 2014 17.912.552.190.000 490.500 36,518,964.71 3 2015 20.052.659.960.000 495.100 40,502,241.89

Pada tahun 2013 pendapatan per Kapita penduduk Kabupaten Gianyar adalah

mendekati Rp. 31,627,154.28. Dibandingkan tahun 2013, dalam Tahun 2014, PDRB

per Kapita penduduk Kabupaten Gianyar adalah mendekati Rp. 36,518,964.71 dan

pada Tahun 2015 PDRB per Kapita Kabupaten Gianyar mendekati 40,502,241.89.

Perhitungan PDRB perKapita yang digunakan tersebut belum tentu dapat

menggambarkan kondisi perekonomian masyarakat. Hal ini dapat dsebabkan oleh

adanya kesenjangan yang ada diantara masyarakat antara masyarakat

miskin(berpendapatan rendah) dan masyarakat kaya(berpendapatan tinggi).

2.4.3 Data Kondisi Lingkungan Strategis a. Gambaran Topografi

Kondisi Topografi Kabupaten Gianyar terbagi menjadi dua wilayah, dengan

karakteristik yang berbeda, bagian utara merupakan wilayah yang bergelombang,

sedangkan pada bagian selatan merupakan dataran rendah dan dataran pantai. Luas

kemiringan lahan di Kabupaten Gianyar dapat dikelompokan sebagai berikut :

Datar (0 – 2 %) seluas 15.377 hektar

Bergelombang (2 – 15 %) seluas 10.426 hektar

Curam (15 – 40 %) seluas 5.754,50 hektar

(14)

Sedangkan ditinjau dari tingkat kemiringan tanah di Kabupaten Gianyar,maka

dapat dikelompokan menurut kecamatan sebagaimana pada tabel berikut :

Tabel 2.10 Kemiringan Tanah Per Kecamatan Di Kabupaten Gianyar

Kecamatan

Luas Kemiringan (Ha)

Datar (0 – 2 %)

Bergelomba ng (2 – 15%)

Curam (15 – 40%)

Sangat Curam (>40

%)

1. Sukawati 4.739,00 465,50 297,50 -

2. Blahbatuh 3.632,50 125,00 212,50 -

3. Gianyar 2.316,50 1.973,00 279,50 490,00

4. Tampaksiring 1.825,50 1.225,00 737,50 475,00

5. Ubud 2.736,00 1.102,00 400,00 142,50

6. Tegallalang 127,50 2.422,50 2.017,50 1.612,50

7. Payangan - 3.113,00 1.810,00 2.665,00

Kabupaten Gianyar 15.377,00 10.426,00 5.754,50 5.242,50

Sumber : Gianyar Dalam Angka 2012

b. Gambaran Geohidrologi

Kondisi Hidrologi (pola Aliran sungai) di Kabupaten Gianyar menunjukan pola

aliran paralel (sejajar). Ciri-ciri dari pola aliran paralel adalah aliran sungai sejajar

dengan lembah dalam (dibagian hulu/utara) dan semakin ke hilir/selatan sungai makin

(15)

Tabel 2.11

Kondisi Sungai di Kabupaten Gianyar

Kondisi air tanah bebas sangat dipengaruhi oleh besarnya intensitas curah hujan

setempat dan penggunaan lahan di sekitarnya. Air tanah bebas (hidrogeologi) adalah

air yang tersimpan dalam suatu daerah. Hasil penelitian hidrogeologi yang dilakukan

oleh menunjukkan kondisi air tanah dan produktivitas akuifer (lapisan pembawa air)

yang terdapat di Kabupaten Gianyar adalah akuifer dengan aliran melalui celah dan

ruang antar butir yang terdiri dari:

• Akuifer produktivitas tinggi dan penyebarannya luas (akuifer dengan keterusan dan kedalaman muka air sangat beragam, debit air umumnya > 5 lt/dt)

• Akuifer dengan produktivitas sedang dan penyebaran luas (akuifer dengan keterusan dan kedalaman muka air tanah sangat beragam, debit air umumnya < 5lt/dt)

Pantai Saba , Desa Saba

3. Tukad Kutuh 6,0 7,25 904,2 Pantai Saba, Desa

Pantai Siyut, Desa Tulikup

8. Tukad Melangit

41,63 54,58 8.250,0 Pantai Siyut, Desa Tulikup

(16)

• Setempat akuifer produktif (akuifer dengan keterusan sangat beragam, umumnya air tanah tidak dimanfaatkan karena dalamnya muka air tanah, setempat muka air tanah dapat diturap.

Sedangkan berdasarkan peta tinjauan Hidrogeologi Kabupaten Gianyar (MM

Purbo Hadiwidjojo, 1972 dalam Inventarisasi Geologi Teknik, 2003), menunjukan

bahwa kandungan air tanah di Kabupaten Gianyar dapat dikelompokkan menjadi 3

bagian yaitu:

• Kandungan air tanah besar dengan debit 10 lt/dt terdapat di bagian selatan, • Kandungan air tanah sedang dengan debit 5 lt/dt tersebar di bagian tengah,

dan

• Kandungan air tanah rendah dengan debit < 1 lt/dt terdapat di bagian utara daerah dataran tinggi.

c. Gambaran Geologi

Berdasarkan Peta Geologi Pulau Bali, (1971) yang diterbitkan oleh Survey

Geologi Indonesia, dan hasil survey lapangan ternyata di Kabupaten Gianyar tidak

dijumpai Struktur Geologi yang dominan berpengaruh, hal ini dimungkinkan karena

litologi yang dijumpai di daerah telitian dominan bersifat homogen, dimana hampir

seluruh daerah telitian merupakan Endapan Tufa Lahar Buyan, Beratan dan Batur

(batuan hasil endapan gunung api) sehingga zona lemah (Weak Zone) sangat kecil

sekali, kecuali karena adanya pergerakan tanah. Pergerakan tanah yang banyak

terjadi di kabupaten Gianyar berupa longsoran. Pergerakan tanah disebabkan oleh

faktor : pengaruh kemiringan lereng, pengaruh batuan dan kedudukannya, pengaruh

(17)

Gambar 2.2 Peta Geologi Kabupaten Gianyar.

(18)

d. Gambaran Klimatologi

Wilayah Gianyar sebagaimana halnya wilayah Bali secara umum beriklim laut

tropis, yang dipengaruhi oleh angin musim. Sebagai daerah tropis, di Gianyar terdapat

musim kemarau pada sekitar bulan April – September dan musim hujan sekitar bulan

Nopember – Pebruari yang diselingi oleh musim pancaroba.

Suhu udara rata-rata di Kabupaten Gianyar mencapai 270C, dengan suhu

minimum rata-rata 240C dan suhu maksimum rata-rata 300C. Kelembaban udara

rata-rata 75,50% berkisar antara 74% hingga 77%. Sedangkan perkembangan keadaan

iklim di Gianyar, dalam kurun waktu lima tahun, menunjukkan rata-rata suhu udara

berkisar antara 27,000–28,330C dengan kelembaban udara yang mengalami

penurunan dari 77,15% menjadi 75,50%.

2.4.4 Data Risiko Bencana Alam

Potensi bencana di Kabupaten Gianyar sesuai dengan RTRW Kabupaten

Gianyar adalah rawan terhadap longsoran karena proses gerakan tanah. Daerah

tersebut umumnya berada pada daerah dengan kemiringan lahan lebih dari 40%.

Indikasi gerakan tanah di sekitar sungai utamanya pada tebing yang kemiringan cukup

terjal, dengan kemiringan lebih dari 30%.

Daerah-daerah yang berpotensi terjadi gerakan tanah karena faktor

kemiringan lahan meliputi: Kecamatan Ubud, Kecamatan Payangan, Kecamatan

Tegallalang, dan Kecamatan Tampaksiring. Selain potensi longsor akibat pergerakan

tanah karena kemiringan lahan, di Kabupaten Gianyar juga terdapat potensi longsor

akibat pemotongan lereng dan pengolahan lahan yang tidak sesuai dengan kondisi

alamnya seperti karena adanya penambangan. Potensi longsor ini dapat terjadi di

beberapa lokasi penambangan batu padas di Desa Kemenuh, Desa Singapadu, Lod

Tunduh, Kengetan dan Taro. Demikian juga penambangan tanah liat yang terjadi di

Desa Keramas dan Desa Tulikup untuk bahan baku genteng dan batu bata merah

dapat juga terjadi pergeseran tanah yang berakibat pada bencana lonsor.

Upaya pencegahan terhadap bencana longsor, maka disarankan

daerah-daerah dengan kemiringan lereng lebih dari 40% agar tetap dijadikan kawasan lindung

atau dengan mengawasi penggunaan lahan. Tanaman yang cocok untuk daerah

daerah miring seperti kayu sengon, tanaman perkebunan kopi dan coklat.

Selain potensi longsor di beberapa wilayah, potensi adanya banjir juga

(19)

seperti Pantai Lebih, Cucukan, Siyut, Keramas, Masceti, Sampai Pantai Pabean

Ketewel.

2.4.5 Isu-Isu Strategis Terkait Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya Pembangunan memiliki peranan yang penting dalam upaya pemerintah mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Terkait sasaran tersebut terdapat beberapa isu-su strategis yang perlu menjadi pertimbangan Pemerintah Kabupaten Gianyar yaitu antara lain :

1. Permukiman kumuh yang semakin meluas, Luas lahan perkotaan yang terbatas tidak mampu menampung desakan pertumbuhan penduduk dan pada akhirnya kerap memunculkan permukiman yang tidak teratur, kumuh, dan tidak layak huni. Penanganan permukiman kumuh yang belum holistik menyebabkan kondisi kekumuhan tidak dapat diatasi bahkan cenderung mengalami peningkatan luas. 2. Peningkatan jumlah rumah tangga yang menempati rumah yang tidak layak huni

dan belum didukung oleh prasarana, sarana lingkungan dan utilitas umum yang memadai. Kualitas suatu rumah juga diukur dengan tingkat aksesibilitas terhadap prasarana, sarana, dan utilitas (PSU), seperti ketersediaan air bersih, listrik dan jamban.

3. Keterbatasan akses masyarakat berpenghasilan menengah-bawah terhadap lahan. Tingginya laju pertumbuhan penduduk di perkotaan, keterbatasan lahan untuk pembangunan perumahan dan permukiman serta meningkatnya harga lahan telah mempersulit akses masyarakat untuk menempati hunian yang layak dan terjangkau di perkotaan.

4. Kesenjangan pelayanan untuk memperoleh pelayanan dan kesempatan berperan di bidang perumahan dan permukiman, khususnya bagi kelompok masyarakat miskin dan berpendapatan rendah.

5. Target pencapaian pelayananan masyarakat khususnya pada akses pelayanan permukiman dan perumahan mengalami peningkatan dari sebelumhya berdasarkan MDGs, pada saat ini target capaian pelayanan harus mampu memenuhi SDGs, sehingga peningkatan pelayanan kepada masyarakat perlu ditingkatkan.

Gambar

Tabel  2.1 Letak Geografi dan Luas wilayah Kecamatan di Kabupaten
Gambar 2.1 Peta Wilayah Administrasi Kabuapten Gianyar.
Tabel 2.3
Tabel 2.4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian residu hormon dalam rangka monitoring dan surveilans terhadap bahan pangan asal hewan Tahun Anggaran 2017, dari target pemeriksaan dan pengujian sebanyak 300

Ibu yang memiliki status ekonomi kuintil 1 (48,02%) dan kuintil 2 (48,02%) lebih banyak melakukan upaya kesehatan melalui posyandu dibandingkan dengan responden yang memiliki

Minimnya kesadaran masyarakat untuk memenuhi peraturan tersebut mempengaruhi suatu implementasi kebijakan, berhasil atau tidaknya suatu kebijakan tergantung

Dengan demikian pendidikan karakter ialah mengukir dan mempatrikan nilai-nilai ke dalam diri peserta didik melalui pendidikan, endapan pengalaman, pembiasaan, aturan, reka-

Dengan adanya eneraan ilmu engetahuan daat membantu mengidentifikasi se)ara teat kejadian kasus malaria, misalnya eneraan dalam ilmu analis kesehatan, dengan

Berdasarkan pada tabel 2 dapat diketahui setidaknya ada 9 bagian dari kultur madrasah yang dijadikan sarana dalam pengembangan nilai-nilai keberagaman, antara lain

Evaluasi Kontaminasi Logam Di Sedimen Dari Waduk Saguling Dengan Menggunakan Konsep Triad: Sebuah Pendekatan Dalam Pengelolaan Waduk.. Dibimbing oleh ETTY RIANI dan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk cyberbullying tertinggi yang dilakukan oleh remaja perempuan adalah outing and trickery yaitu tindakan menyebarkan