PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA
KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL TAHUN AJARAN 2016/ 2017
SKRIPSI
Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ULFI MUSTIKA DEWI Nim 115-12-029
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
i
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA
KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL TAHUN AJARAN 2016/ 2017
SKRIPSI
Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
ULFI MUSTIKA DEWI Nim 115-12-029
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi anda:
Nama : Ulfi Mustika Dewi
Nim : 115-12-029
Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Judul : PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI
JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL
TAHUN AJARAN 2016/ 2017.
Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan
Salatiga, 14 Agustus 2016
Pembimbing
iv SKRIPSI
PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DALAM MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV MI
SALAFIYAH AMPEL
DISUSUN OLEH
ULFI MUSTIKA DEWI
115-12-029
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PGMI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal ... dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam
Susunan Panitia Penguji
Ketua Penguji :
Sekretaris Penguji :
Penguji I :
Penguji II :
Salatiga, ... Dekan
FTIK IAIN Salatiga
Suwardi, M.Pd
v
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Ulfi Mustika Dewi
Nim : 115-12-029
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang
lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik
ilmiah.
Salatiga, 10 Agustus 2016
Yang menyatakan
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
Naiklah anak tangga satu persatu jangan menaiki anak tangga tujuh
sekaligus.
Kegagalan akan terjadi bila kita menyerah.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada:
Bapakku (Mustakim) dan Ibuku (Siti Mu’alimah) yang selalu
mendukung dan berkerja keras sekuat tenaga untuk memberi
pendidikan yang lebih baik.
Adikku Diyah Ayu Ramadhani yang saya sayangi.
Sahabat-sahabatku (Devi, Erna, Sifa, Aziz, Ulip, Tika, Dwi, Riski)
Mas M. Miftakhul Huda yang selalu sabar memberi motivasi dan
semangat.
Mbk Annisa Widayanti yang selalu memberi semangat dan
dukungan.
Teman-teman PGMI 2012 (Mita, Vina, Lala, Mbk Us, Wawan, dan
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatkan Hasil
Belajar Matematika Materi Sifat Operasi Hitung Melalui Strategi Jigsaw Pada
Siswa Kelas IV Mi Salafiyah Ampel Tahun Ajaran 2016/ 2017 guna memenuhi
persyaratan untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan Islam.
Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat bekerja tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti
mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, S.Si, M. Si Selaku Ketua Jurusan Studi PGMI.
4. Ibu Eni Titikusumawati, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pembimbing
akademik.
5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang
telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta
pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk
menyelesaikan skripsi ini.
6. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAIN Salatiga yang telah
memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan
viii
7. Ibu H. Anifah S.H., selaku Kepala Madrasah MI Salafiyah Ampel yang
telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
8. Ibu Iin Khotimah S.Pd., selaku Guru Kelas IV MI Salafiyah Ampel
yang telah membantu kepada penulis untuk mengadakan penelitian.
9. Seluruh guru dan karyawan MI Salafiyah Ampel, yang telah membantu
peneliti melaksanakan penelitian.
10.Seluruh siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel, yang telah membantu
peneliti melaksanakan penelitian.
11.Sahabat-sahabatku di PGMI 2012 yang telah memberikan semangat dan
dukungan.
Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun.
Hanya kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan, Semoga amal baik dan
bantuannya tersebut memperoleh balasan dari Allah SWT sebagai amal saleh.
Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi penulis dan
pembaca pada umumnya.
Salatiga, 10 Agustus 2016
Penulis
ix ABSTRAK
Mustika Dewi, Ulfi. 2016. Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat Operasi Hitung Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Mi Salafiyah Ampel Tahun Ajaran 2016/ 2017. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.
Kata kunci : Hasil Belajar, Sifat Operasi Hitung, Strategi Jigsaw
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dan semangat belajar siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel terhadap pelajaran Matematika. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya antusis siswa terhadap pelajaran matematika dan kurangnya variasi metode pembelajaran, seperti ceramah yang ternyata belum dapat membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran, yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan. Masalah yang dikaji adalah apakah penerapan strategi
jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran
Matematika pada siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.
Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas
(class action research) dengan menerapkan strategi jigsaw. Data dalam peneliti
ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku siswa atau nilai proses dalam pelaksanaan pembelajaran dan metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan hasil belajar sifat
operasi hitung pada siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel Kabupaten Boyolali
Tahun Ajaran 2016/2017. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika. Pada siklus I nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak 7 siswa atau 50% dan nilai rata-rata yang diperoleh 54, 28. Sedangkan pada siklus II nilai yang tuntas sebanyak 13 Siswa atau 92,85% dan nilai rata-rata yang diperoleh 81, 42. Dengan melihat hasil kedua siklus di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi
x DAFTAI ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Berlogo ... ii
Halaman Persetujuan Pembimbing ... iii
Halaman Pengesahan ... iv
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan... v
Halaman Motto dan Persembahan ... vi
Kata Pengantar ... vii
Abstrak ... ix
Daftar Isi... x
Daftar Tabel ... xiii
Daftar Lampiran ... xiv
Daftar Gambar ... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Hipotesis Tindakan ... 5
E. Manfaat Penelitian... 6
F. Definisi Operasional ... 8
G. Metode Penelitian ... 10
xi BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ... 21
1. Pengertian Belajar ... 21
2. Ciri-ciri Belajar ... 22
3. Prinsip-prinsip Belajar... 24
4. Pengertian Hasil Belajar ... 26
5. Wujud Hasil belajar ... 26
6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 29
B. Konsep Matematika... 30
1. Pengertian Matematika ... 30
2. Ciri-ciri matematika ... 31
3. Tujuan Pembelajaran Matematika ... 32
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika ... 33
C. Materi Sifat Operasi Hitung ... 33
1. Sifat Komutatif ... 33
2. Sifat Asosiatif ... 34
3. Sifat Distributif ... 34
D. Strategi Jigsaw ... 35
1. Pengertian Strategi Jigsaw ... 35
xii
3. Kelebihan Strategi Jigsaw ... 37
4. Kekurangan Strategi Jigsaw ... 38
E. Penelitian yang Relevan ... 38
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Salafiyah Ampel ... 40
B. Fasilitas Sarana dan Prasarana ... 40
C. Guru dan Staf ... 41
D. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian ... 42
E. Pelaksanaan Penelitian ... 44
F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus... 65
B. Hasil Penelitian ... 67
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 83
B. Saran ... 83
DAFTAR PUSTAKA ... 85
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Perbatasan MI Salafiyah Ampel ... 40
Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Salafiyah Ampel ... 40
Tabel 3.3 Guru dan Staf MI Salafiyah Ampel ... 41
Tabel 3.4 Siswa Kelas IV MI Salafiyah Ampel ... 42
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I ... 48
Tabel 3.6 Nilai Siklus I ... 52
Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II ... 58
Tabel 3.8 Nilai Siklus II ... 62
Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ... 65
Tabel 4.2 Nilai Siswa Siklus I ... 68
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I ... 70
Tabel 4.4 Nilai Siswa Siklus II ... 75
Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II ... 78
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I ... 88
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II ... 94
Lampiran 3 Silabus ... 100
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa siklus I ... 101
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa siklus II ... 102
Lampiran 6 Lembar Evaluasi siklus I ... 103
Lampiran 7Lembar Evaluasi siklus II ... 104
Lampiran 8Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Pada Siklus I... 105
Lampiran 9Lembar Pengamatan Gurudan Siswa Pada Siklus II ... 108
Lampiran 10Hasil Kerja Siswa siklus I ... 111
Lampiran 11Hasil Kerja Siswa siklus II ... 112
Lampiran 12Hasil Evaluasi siklus I ... 113
Lampiran 13Hasil Evaluasi siklus II ... 114
Lampiran 14Dokumentasi ... 115
Lampiran 15Nota Pembimbing ... 117
Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 118
Lampiran 17 Surat Pemberian Izin Penelitian ... 119
Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian ... 120
Lampiran 19 Lembar Konsultasi Pembimbing ... 121
Lampiran 20 Daftar SKK ... 122
xv
DAFTAR GAMBAR
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan sangat dibutuhkan baik untuk anak- anak dan orang
dewasa. Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana dan
berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik
menjadi manusia paripurna, dewasa dan berbudaya (Ahmad Susanto, 2013:
85). Sebagian besar masyarakat menyadari pentingnya pendidikan dalam
menata masa depan yang lebih baik. Pendidikan yang bermutu sangat
tergantung pada keberadaan guru yang bermutu. Keberadaan guru yang
bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan
yang bermutu. Sesungguhnya guru dituntut memiliki pengetahuan yang luas
dan pemahaman yang mendalam untuk mencapai pembelajaran yang
bermutu.
Istilah pembelarajan adalah terjemahan dari kata instruction. Pada
buku M. Sobry Sutikno yang berjudul Metode & Model-Model Pembelajaran;
Menjadikan Proses Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif dan
Menyenangkan, pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang
untuk memungkinkan terjadinya proses belajar siswa. Pembelajaran
merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses
belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian- kejadian eksternal
2
berlangsung di dalam peserta didik. Jadi dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pendidik agar
terjadi proses belajar pada peserta didik.
Dalam kehidupan sehari-hari baik anak- anak maupin orang dewasa
juga tidak akan pernah lepas dari matematika. Bukan hanya di lingkungan
sekolah saja kita mempelajari matematika, namun dalam kehidupan
sehari-hari atau di luar sekolah pun matematika sangat penting. Dari matematika
tingkat dasar hingga yang sulit sekalipun. Mata pelajaran matematika perlu
diberikan kepada semua peserta didik mulai dari tingkat sekolah dasar guna
membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, kritis,
dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.
Matematika, adalah bahasa simbol: ilmu deduktif yang tidak
menerima pembuktian secara induktif: ilmu tentang pola keteraturan, dan
struktur yang terorganisasi. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi,
yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola
pikir yang deduktif (Heruman, 2007: 1).
Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan
strategi, metode, model dan media pembelajaran atau alat peraga yang dapat
memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sihingga akan lebih cepat
dipahami dan dimengerti oleh siswa. Dalam matematika setiap konsep yang
3
dapat bertahan lama dalam ingatan siswa, sehingga akan melekat dalam pola
pikir dan tindakannya.
Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru hendaknya memilih dan
menggunakan pendekatan, metode, strategi dan teknik yang dapat melibatkan
siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Guru juga
mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas
kepada peserta didik. Guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan
pembelajaran. Guru mempunyai tanggung jawab melihat segala sesuatu yang
terjadi di dalam kelas untuk membantu proses pengembangan peserta didik.
Penyampaian materi hanya salah satu dari kegiatan pembelajaran untuk
pengembangan peserta didik. Seorang guru membutuhkan sejumlah
pengetahuan, strategi, dan kemampuan dasar lainnya (M. Sobry, 2014:19).
Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa belum dapat mencapai
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan Madrasah pada mata
pelajaran matematika materi sifat operasi hitung yaitu para siswa
menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami
sehingga tidak sedikit siswa yang takut terhadap mata pelajaran matematika.
Dengan keadaan yang demikian dan juga kurang semangatnya siswa
mengakibatkan hasil belajar matematika sering rendah.
Dalam melaksanakan pengajaran matematika di sekolah dasar
khususnya di MI Salafiah Ampel masih terdapat kesulitan untuk materi sifat
4
Pemahaman konsep merupakan langkah awal yang diambil untuk menuju
pada tahap selanjutnya dalam pembelajaran matematika.
Dalam wawancara yang dilakukan penulis, hasil nilai matematika
yang diperoleh dari data dokumen guru sebanyak 14 siswa dengan presentase
85,71% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
ditentukan madrasah pada mata pelajaran matematika yakni 60. Hal ini
terbukti pada hasil wawancara kepada guru wali kelas IV yang menyatakan
bahwa siswanya masih banyak yang kesulitan dalam sifat operasi hitung.
Yaitu masih kesulitan dalam pemahaman antara sifat komutatif, distributif,
dan asosiatif
Berdasarkan data di atas, rata- rata siswa kurang antusias dan kurang
termotivasi. Siswa menganggap matetamika adalah pelajaran yang sangat
sulit untuk dipahami. Sehingga siswa tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran
matematika. Ketidak tertarikan siswa juga dipengaruhi oleh pengemasan
pembelajaran yang kurang menarik.
Guru juga masih menggunakan metode mengajar yang tradisional
yaitu hanya menggunakan metode ceramah. Ditambah lagi guru hanya
berpusat pada buku paket dan lembar kerja siswa. Padahal disini guru dituntut
untuk dapat mengembangkan pembelajaran dan mengemas pembelajaran agar
siswa tertarik dan semangat untuk mengikuti pelajaran.
Oleh karena itu penulis tertarik utuk mengadakan penelitian dengan
5
SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA
KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL TAHUN AJARAN 2016”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti mengajukan
rumusan masalah sebagai berikut:
Apakah dengan penerapan strategi jigsaw dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika materi sifat operasi
hitung di MI Salafiyah Ampel tahun ajaran 2016/ 2017?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini untuk mengetahui
apakah dengan penerapan strategi jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika materi sifat operasi hitung di
MI Salafiyah Ampel tahun ajaran 2016/ 2017.
D. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dalam penelitian tindakan
kelas ini, penulis mengambil hipotesis tindakan:
Strategi jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV
pada mata pelajaran matematika materi sifat operasi hitung di MI
6 2. Indikator Keberhasilan
Penerapan strategi jigsaw dapat dikatakan efektif, apabila indikator yang
diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan penulis adalah
sebagai berikut:
a. Secara individu
Siswa telah melampaui batas minimal dari niali Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) yang telah ditentukan Madrasah yakni dengan nilai ≥
60.
b. Secara klasikal
Indikator keberhasilan guru dalam mengajar adalah 85% dari jumlah
total siswa dalam satu kelas telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis
simpulkan bahwa manfaat yang dapat diambil adalah:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi
atau masukan kepada guru/ pengajar dalam memberikan pelajaran-
pelajaran yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima
7
pada pembelajarannya sendiri dan orang lain. Siswa juga dilatih untuk
saling bekerja sama satu dengan yang lain.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat Bagi Siswa
1) Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran sifat operasi
hitung.
2) Siswa dapat belajar secara Cooperative.
3) Meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat operasi
hitung.
b. Manfaat Bagi Guru
1) Menambah pengetahuan kepada guru tentang pemanfaatan
strategi pembelajaran di kelas.
2) Guru menjadi lebih termotivasi untuk menerapkan strategi
pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran
lebih menarik.
3) Menumbuhkan rasa percaya diri pada guru.
c. Manfaat Bagi Sekolah
8
2) Untuk meningkatkan variasi model pembelajaran yang
digunakan.
d. Manfaat Bagi Peneliti
1) Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas tentang
strategi pembelajaran.
2) Memiliki ketrampilan untuk menerapkan startegi khusus dalam
kegiatan pembelajaran.
F. Definisi Operasional
Berikut ini penulis akan menguraikan mengenai beberapa istilah yang
ada dalam judul untuk menghindari adanya kesalah pahaman dalam
pengertian judul, antara lain:
a. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah
melalui kegiatan belajar (Ahmad Susanto, 2013: 5). Sedangkan menurut
Sudjana, (1990: 22) hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang
dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa
setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh
9
pendidikan.Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar
dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.
Menurut W. Sumarto (1998 :106 ) Peranan Hasil Belajar Antara lain:
1) Hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan
belajar setelah mengikuti Kegiatan belajar mengajar dalam jangka
waktu tertentu.
2) Hasil belajar merupakan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan
programperbaikan, pengayaan atau menjelaskan pada program
pengajaran berikutnya.
3) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang
mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran.
4) Untuk keperluan supervisivbagi kepala sekolah dan penilik agar guru
lebih berkompeten.
5) Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa
dan sebagai bahan dalam mengambil berbagai keputusan dalam
pengajaran.
b. Matematika
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan
pada tingkat sekolah dasar. Matematika adalah ilmu tentang bilangan,
hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang
digunakansebagai penjelas masalah mengenai bilangan (poerwadaminta,
10
c. Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan
secara sistematis dalam mengorganisasikan kegiatan belajar untuk
menciptakan tujuan tertentu.model pembelajaran berfungsi sebagai
rancangan pembelajaran.
d. Jigsaw
Jigsaw adalah salah satu teknik pembelajaran Cooperative
Learning yang mengajak siswa untuk berperan serta dalam mencapai
tujuan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk
mengemukakan pendapatnya baik dengan teman satu kelompoknya
maupun dengan teman kelompok lain.
Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika
materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan
materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan
strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar
dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.
G. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan
11 a. Penelitian
Kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara
dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau
informasi bermanfaatdalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik minat dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan
Suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan
tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk
siswa.
c. Kelas
Tempat dimana terdapat sekelompok siswa yang dalam
waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang
sama pula.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
adalah pencermatan dalam bentuk timdakan terhadap kegiatan belajar
yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersamaan. Rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh
12
Gambar 1.1. Skema Siklus Penelitian (Suyadi, 2010: 50)
2. Subjek Penelitian
a. Subjek Penelitian
Penentuan subjek penelitian merupakan maslaah pokok yang
perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian, karen tingkat validitas
suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek
penelitian.
Subjek dalam penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas IV
MI Salafiyah Ampel yang berjumlah 20 anak, dengan jumlah siswa
laki-laki 7 anak dan siswa perempuan 13 anak. SIKLUS I
Pengamatan
perencanaan
SIKLUS II
Pelaksanaan Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
Pengamatan
13 b. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MI Salafiyah Ampel yang
bertempat di Desa Candi Kec. Ampel Kab. Boyolali.
c. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 2016 sampai dengan
selesai.
3. Langkah-Langkah Penelitian
Menurut Arikunto (2008: 16) langkah-langkah Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: (1)
perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan dan (4) Refleksi. Lebih
jelasnya sebagai berikut:
a. Perencanaan
Kegiatan yang disiapkan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah:
1) Menyiapkan perangkat pembelajaran/ skenario pembelajaran/
rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan media, bahan dan alat pembelajaran yang akan
digunakan dalam pembelajaran.
14
4) Menyiapkan instrumen penelitian/ alat pengumpulan data
penelitian.
5) Menyiapkan hadiah.
b. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti menyusun pembelajaran dengan tiga
tahap penelitian, yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir/
penutup. Kegiatan pembuka terdiri dari doa, absensi dan apersepsi
serta penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti terdiri dari
eksplorasi, elaporasi, dan konfirmasi. Di dalam eksplorasi guru
memberi penjelasan dan pengarahan secara umum sesuai dengan
materi yang akan diajarkan. Kemudian elaborasi, guru membagi
siswa kedalam kelompok. Ada dua kategori kelompok, yaitu
kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok ahli diberi materi oleh
guru dan kemudian didiskusikan bersama. Seteah selesai setiap anak
yang berada dikelompok ahli kembali ke kelompok asal. Di dalam
kelompok asal terdiri dari beberapa siswa yang memiliki materi yang
berbeda yang kemudian mendiskusikannya lagi secara bergantian
tentang materi masing- masing. Dan di konfirmasi siswa diberi
lembar kerja dengan posisi siswa tetap bersama kelompok ahli.
Kegiatan akhir atau penutup merupakan penguatan- penguatan
kembali yang diberikan oleh guru, mengevaluasi hal- hal yang
15
ditutup dengan doa. Selama pembelajaran berlangsung peneliti
menggunakan RPP yang telah disusun sebagai panduan. Kemudian
berkonsultasi kepada guru kelas untuk mendapatkan informasi.
c. Pengamatan
Pengamatan dilaksanakan selama proses kegiatan
pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan
yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar pengamatan tersebut
digunakan untuk mengetahui jalannya pembelajaran dengan
penelitian strategi cooperative learning tipe ligsaw.
d. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan
eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi
atas pelaksanaan tindakan.
Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan
pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis
hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan pada siklus I dan siklus
II.
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah
16
Lembar pengamatan berupa lembar data yang digunakan
untuk mencatat kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan
lembar pengamatan dapat diketahui kendala-kendala dan kekurangan
yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran.
b. Soal Test
Berupa sejumlah soal test yang digunakan untuk mengukur
hasil belajar siswa. Selain itu juga digunakan untuk mengukur sejauh
mana kemampuan siswa mendalami materi yang dipelajari dan untuk
mengetahui kemajuan belajar siswa. Soal test digunakan saat
pembelajaran yaitu dikerjakan secara individu.
c. Dokumentasi
Melalui dokumentasi peneliti dapat mengetahui data-data dan
informasi yang terkait dengan siswa sebagai pendukung penelitian.
Dokumentasi juga menggambarkan situasi saat pembelajaran
berlangsung.
5. Teknik Pengumpulan Data
a. Tes
Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis. Tes ini
digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi
17 b. Observasi
Observasi atau pengamatan adalah metode atau cara-cara
menganalisa dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai
tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok
secara langsung (Purwanto, 1984: 150). Observasi ini digunakan
penulis untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan Strategi Jigsaw.
c. Data Dokumentasi
Dokumentasi digunakan peneliti sebagai salah satu teknik
memperoleh data berupa foto. Dokumentasi ini dilakukan pada saat
proses pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas siswa dan guru
saat pembelajaran akan terekam dalam foto.
6. Tehnik Analisis Data
Dalam proses analisis data ini dimulai dari menelaah data
keseluruhan yang telah tersedia dari berbagai macam sumber, baik dari
pengamatan, tes dan sebagainya. Analisis data sendiri digunakan untuk
membandingkan antar skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah
ditentukan.
Dalam penelitian ini peneliti menganalisis data siswa secara
18 a. Ketuntasan Individu
Siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan yaitu ≥ 60. Untuk
mengetahui masing- masing siswa mencapai kategori tuntas atau
belum tuntas, peneliti menggunakan analisis data dengan rumus
sebagai berikut:
Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛
𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100%
b. Ketuntasan Klasikal
Indikator keberhasilan guru apabila siswa yang tuntas
mencapai 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas memperoleh
nilai ≥ 60. Adapun rumus untuk menganalisis data secara klasikal
dalam satu kelas adalah sebagai berikut:
P = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 × 100%
Dengan analisa tersebut peneliti dapat mengetahui seberapa
besar peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi sifat operasi
hitung melalui strategi jigsaw.
H. Sistematiak Penulisan
Secara garis besar sistematiak penulisan penelitian tindakan kelas
19
1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman
Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Pernyataan Keaslian Tulisan,
Moto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar
Tabel, dan Daftar Lampiran.
2. Bagian inti terdiri dari:
BAB I : PENDAHULUAM
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Hipotesis Penelitian
E. Manfaat Penelitian
F. Definisi Opeasional
G. Metode Penelitian
H. Sistematika Penulisan
BAB II : KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
B. Konsep Matematika
C. Materi Sifat Operasi Hitung
D. Strategi Jigsaw.
E. Hasil Penelitian yang Relevan
20
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN
Pada bab ini penyajian data yang peneliti peroleh dari
penelitian meliputi:
A. Gambaran Umum MI Salafiyah Ampel
B. Pelaksanaan Penelitian
BAB IV : HASIL PENELITIAN
A. Hasil Opservasi pada Tahap Pra siklus
B. Diskripsi per Siklus
C. Pembahasan Hasil Penelitian
BAB V : PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
21 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar
1. Pengertian Belajar
Dalam kehidupannya, manusia tidak pernah terlepas dari aktivitas
atau kegiatan belajar. Aktivitas yang dilakukan oleh seseorang baik
sebagai individu atau bagian suatu kelompok, pada hakekatnya adalah
kegiatan belajar. Hal ini berarti bahwa belajar tidak pernah dibatasi oleh
usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya
aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,
merasa maupun bertindak (Susanto, 2013: 4). Sedangkan pengertian
secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu
perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan
lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (slameto, 1991: 2).
Menurut Lilik Sriyanti, dkk (2009: 17) para ahli belum seragam
dalam memberikan definisi belajar. Berikut akan diuraikan berbagai
22
a. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti berusaha
memperoleh kepandaian ilmu (Baharuddin & Esa N.W, 2007).
b. Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984), belajar
adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan,
dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan
sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan
situasi baru.
c. Syah (2003) menyimpulkan, belajar adalah tahapan perubahan
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman
dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.
2. Ciri- ciri Belajar
Dalam buku Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar milik A.
Tabrani Rusyan, dkk (1990: 12) mengemukakan bahwa ciri- ciri belajar
adalah sebagai berikut:
a. Proses belajar ialah menglami, berbuat, mereaksi, dan menglami.
b. Proses itu melalui bermacam- macam pengalaman dan mata
pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.
c. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan
23
d. Pengalaman belajar bersumber dari kebetuhan dan tujuan peserta
didik sendiri yang mendorong motivasi secara berkesinambungan.
e. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh heredi atas dan
lingkungan.
f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material dipengaruhi
oleh perbedaan- perbedaan individual dikalangan peserta didik.
g. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-
pengalaman dan hasil- hasil yang diinginkan disesuaikan dengan
kematangan peserta didik.
h. Proses belajar yang terbaik ialah apabila peserta didik mengatahui
status dan kemajuannya.
i. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai
prosedur.
j. Hasil- hasil belajar secara fungsional berkaitan satu dengan yang
lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.
k. Proses belajar berlangsung secara efektif dibawah bimbingan yang
merangsang dan membimbing tanda tekanan dan paksaan.
l. Hasil- hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai- nilai,
pengertian- pengertian, sikap- sikap, apresiasi, abilitas, dan
24
m. Hasil- hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi
kepuasaan kepada kebutuhannya dan berguna serta bermakna
baginya.
n. Hasil- hasil belajar dilengkapi dengan jalannya serangkaian
pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan
yang baik.
o. Hasil- hasil belajar itu lambat laun dipersatuakan menjadi
kepribadian dengan kecepatan yang berbeda- berbeda.
p. Hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat
berubah- ubah, jadi tidak sederhana dan statis.
3. Prinsip-prinsip Belajar
Menurut Slameto (1991: 29) prinsip- prinsip belajar adalah sebagai
berikut:
a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,
meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan
instruksional
b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,
penyajian yang sederhana, sehingga siswa dapat mudah menangkap
25
c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang
kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional
d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut
perkembangannya
e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, discovery
f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai
dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya
g. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar
dengan tenang
h. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat
mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan
efektif
i. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya
j. Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang
satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian
yang diharamkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang
diharapkan
k. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali- kali agar
26 4. Pengertian Hasil Belajar
Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan
yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).
Belajar itu sendiri merupaka proses yang dilalui oleh seseorang untuk
mendapat perubahan perilaku yang menetap. Dalam kegiatan
pembelajaran, guru menetapkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai
oleh siswa.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang diperoleh telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Salah
satu tugas guru adalah menevaluasi taraf keberhasilan rencana dan
pelaksaan belajar peserta didik.
5. Wujud Hasil Belajar
Ada beberapa perilaku yang muncul bukan karena proses belajar,
yakni gerakan reflek dan instink. Dengan demikian ada perilaku yang
tidak harus dipelajari dan ada pula perilaku yang harus dipelajari.
Walaupun ada beberapa yang gtanpa dipelajari sudah menjadi bagian dari
diri individu.
Menurut Syah (dalam Lilik Sriyanti, dkk (2009: 20) wujud hasil
27 a. Kebiasaan
Salah hatu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan
kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan
mengurangi kebiasaan- kebiasaanyang tidak diperlukan.
Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang berperilaku positif
yang relatif menetap dan positif.
b. Ketrampilan
Ketrampialn adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat
syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan
koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang tinggi.
Oleh sebab itu hasil belajar dapat dilihat tingkat ketrampilan yang
ada dalam diri individu.
c. Pengamatan
Pengamanan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan
dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra,
terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan
menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar
d. Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat
Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu
berpikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif
28
lainnya. Orang yang belajar akan mudah melakukan berpikir
asosiatif tersebut.
e. Berpikir Rasional dan Kritis
Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir
rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan
logika untuk menentukan sebab- akibat, menganalisis,
menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu.
f. Sikap
Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk
mereaksi terhadap suatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul
kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu
objek, tat nilai perisriwa, dan sebagainya.
g. Inhibisi
Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan
individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak
perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih
biak. Haakukan sesil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan
29 h. Apresiasi
Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri
individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk
menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu.
6. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Menurut Suryabrata (dalam Lilik Sriyanti, dkk (2009: 23) faktor-
faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:
a. Faktor Esternal
Faktor eksternal adalah faktor- faktor yang terdapat di luar
diri individu. Faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor
sosial.
1) Faktor nonsosial
Faktor nonsosial adalah faktor- faktor di luar individu
yang berupa kondisi fisik yang ada dilingkunag belajar.
Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.
2) Faktor sosial
Faktor sosial adalah faktor- faktor di luar individu yang
berupa manusia. Faktor eksternal yang berupa sifat sosial,
30
sekolah dan lingkunagan keluarga termasuk teman pergaulan
anak.
b. Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri
individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor
fisiologis, dan faktor psikologis.
1) Faktor fisiologis
Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat
dalam diri individu.
2) Faktor psikologis
Faktor psikologis adalah faktor psikis yang terdapat
dalam diri individu
B. Konsep Matematika
1. Pengertian Matematika
Matematika, menurut Russeffendi (dalam Heruman, 2007: 1)
adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian
secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang
terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang
31
Sedangkan menurut johnson dan Myklebust (dalam Sam’s, 1020:
11) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk
mengenkspresikan hubungan- hubungan kuantitatif dan keruangan
sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran.
2. Ciri- ciri Matematika
Matematika memiliki beberapa ciri- ciri penting, yaitu:
a. Memiliki obyek yang abstrak
Matematika tidak mempelajari obyek- obyek yang secara
langsung dapat ditangkap oleh indra manusia. Obyek matematika
adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip yang kesemuanya itu
berperan dalam membentuk proses perpikir matematis dengan salah
satu cirinya adalah adanya alur penalaran yang logis.
b. Memiliki pola pikir deduktif dan konsisten
Matematika dikembangkan melalui deduksi dari seperangkat
anggapan- anggapan yang tidak dipersoalkan lagi nilai kebenarannya
dan dianggap saja benar. Anggapan- anggapan yang dianggap benar
disebut dengan aksioma. Matematika merupakan kumpulan butir-
butir pengetahuan benar yang hanya terdiri atas dua jenis kebenarn,
32 3. Tujuan Pembelajaran Matematika
Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di sekolah adasar
adalah agar sisiwa mampu dan terampil menggunakan matematika.
Menurut Ahmad Susanto (2013: 189) secara khusus, tujuan pembelajaran
matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut:
1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonse,
dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan
gagasan, dan pernyataan matematika.
3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami
masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan
menafsirkan solusi yang diperoleh.
4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau
media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.
5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam
kehidupan sehari- hari.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut, seorang
guru harus dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang
memungkinkan siswa akan membentuk, menemukan, dan
33
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika
Ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika ini
adalah bilangan, pengukuran dan geometri, dan mengelolaan data.
Kompetensi dalam bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan dan
menggunakan sifat- sifat operasi hitung bilangan. Pengukuran dan
geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan unsur
bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas, dan
volume dalam memecahkan masalah. Pengolahan data ditekankan pada
kemampuan mengumpulkan, menyajikan dan mengolah data.
C. Materi Sifat Operasi Hitung
1. Sifat Komutatif
Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran bilangan. Apabila ada
penjumlahan atau perkalian dua buah bilangan, jika kedua buah bilangan
ditukarkan hasilnya tetap sama. Namun tidak berlaku pada penguranga
dan pembagian, sebab hasilnya akan berubah. Berikut contoh sifat
komutatif.
a. Sifat komutatif pada penjumlahan
2 + 4 = 6
4 + 2 = 6
34 b. Sifat komutatif pada perkalian
2 x 4 = 8
4 x 2 = 8
Jadi, 2 x 4 = 4 x 2
2. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Operasi
penjumlahan atau perkalian tiga buah bilangan, operasi tersebut
dikelompokkan secara berbeda tetapi hasiloperasinya tetap sama. Berikut
contoh sifat asosiatif.
a. Sifat asosiatif pada penjumlahan
(5 + 6) + 8 = 11 + 8 = 19
5 + (6 + 8) = 5 + 14 = 19
Jadi, (5 + 6) + 8 = 5 + (6 + 8)
b. Sifat asosiatif pada perkalian
(5 x 3) x 4 = 15 x 4 = 60
5 x (3 x 4) = 5 x 12 = 60
Jadi, (5 x 3) x 4 = 5 x (3 x 4)
3. Sifat Distributuf
Sifat distributif adalah suatu penggabungan dengan cara
35
kombinasi tersebut. Secara sederhana biasanya sifat distributif disebut
juga sebagai sifat penyebaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan dibawah
ini
a. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan
Apakah 4 x (5 + 6) = (4 x 5) + (4 x 6)?
4 x (5 + 6) = 4 x 11 = 44
(4 x 5) + (4 x 6) = 20 + 24 = 44
Jadi, 4 x (5 + 6) = (4 x 5) + (4 x 6)
b. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan
Apakah 3 x (5 – 3) = (3 x 5) – (3 x 3)?
3 x (5 – 3) = 3 x 2 = 6
(3 x 5) – (3 x 3) = 15 – 9 = 6
Jadi, 3 x (5 – 3) = (3 x 5) – (3 x 3)
D. Strategi Jigsaw
1. Pengertian Strategi Jigsaw
Ada beberapa istilah untuk menyebut pembelajaran berbasis sosial
yaitu pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) dan pembelajaran
kolaboratif. Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah
konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk
bentuk- bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru
36
Jigsaw adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok
(Ismail, 2008: 82). Metode Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran
kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang
bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu
mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya
(zaini, dkk, 2004: 58)
2. Langkah Strategi Jigsaw
Menurut zaini (2008: 56) langkah- langkah pembelajaran jigsaw adalah
sebagai berikut:
a. Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen
(bagian)
b. Bagi beberapa peserta didik menjadi beberapa kelompok sesuai
dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah peserta didik adalah 12
siswa, sementara jumlah segmen yang ada adalah 3, maka masing-
masing kelompok terdiri dari 4 siswa.
c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi
pelajaran yang berbeda- beda.
d. Setiap keompok mengirimkan anggota kelompoknya ke kelompok
lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di
37
e. Kembalikan susasana kelas seperti semula kemudian tanyakan
sekiranya ada persoalan- persoalan yang tidak terpecahkan dalam
kelompok
f. Beri peserta didik beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman
mereka terhadap materi.
3. Kelebihan Strategi Jigsaw
a. Melibatkan seluruh peserta didik dalam segala pelajaran dan sekaligus
mengajarkan kepada orang lain (zaini, dkk, 2008: 56)
b. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajarammua
sendiri dan pembelajaran orang lain
c. Materi yang diberikan siswa dapat meratasiswa akan lebih dapat
menguasai materi karena dapat menjelaskan kepada anggota
kelompok lain
d. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka
juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada
anggota kelompok lain
e. Siswa saling tergantung satu sama lain dan saling bekerja sama secara
38
f. Siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat karena siswa
diberikan waktu untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada
kelompok lain
g. Melatih peserta didik untuk saling berdiskusi dan bertanggunga jawab
secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi
pokok kepada teman sekelasnya (ismail, 2008: 82)
4. Kekurangan Strategi Jigsaw
a. Siswa yang tidak memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi akan
kesulitan dalam menyampaikan materi pada kelompok lain
b. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi dan cenderung
mengontrol jalannya diskusi
c. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan
mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi
d. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan
e. Siswa yang tidak terbiasa berkomunikasi akan kesulitan dalam
mengikuti pembelajaran
E. Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis
adalah Nyimas Rohma, skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan
39
Matematika Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Di
Kelas VA MI Najahiyah Palembang”. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden
Fatah Palembang tahun 2016. Dari penelitian ini diketahui seluruh siswa
berjumlah 33 anak dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 60 yang
dilakukan dalam 2 siklus. Kondisi awal (prasiklus) pada penelitian ini
ketuntasan siswa sebesar 14 siswa atau 42,4% dan yang tidak tuntas sebanyak
19 siswa atau 57,6%, kemudian dari hasil perbaikan siklus I dengan
ketuntasan naik menjadi 23 siswa atau 69,7% dan yang tidak tuntas 10 siswa
atau 30,3%, sedang pada siklus II telah terjadi ketuntasan klasikal sebanyak
33 siswa atau 100%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat
meningkatkan pemahaman siswa kelas V.A MI Najahiyah Palembang pada
mata pelajaran Matematika materi Sifat-sifat Operasi Hitung.
Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Nyimas Rohma mahasiswa
UIN Raden Fatah Palembang tahun 2016 relevan dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, membuktikan bahwa strategi Jigsaw dapat
meningkatkan pemahaman terhadap materi Sifat operasi hitung. Dibuktkan
dengan peningkatan presentase tiap siklusnya.
Perbedaan peneliti di atas dengan penelitian yang penulis laksanakan
adalah pada fokus permasalahan. Penulis lebih memfokuskan pada hasil
belajar materi sifat operasi hitung. Sedangkan dalam penelitian yang relevan
40 BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Gambaran Umum MI Tukangan
Penelitian ini dilakukan di MI Salafiyah, Kecamatan Ampel, Kabupaten
Boyolali. Berikut adalah tabel perbatasan MI Salafiyah Ampel:
No. Arah Batas
1. Sebelah Selatan SMP Islam Sudirman
2. Sebelah Barat Rumah Warga
3. Sebelah Timur Rumah Warga
4. Sebelah Utara Jalan Raya Simo
Tabel 3.1 Perbatasan MI Salafiyah Ampel
MI Salafiyah Ampel ini berdiri di atas tanah yang luasnya 884 M2 yang
didirikan pada tahun 1997. Tanah ini milik yayasan yang sudah memiliki
sertifikat akte yang sah.
B. Fasilitas Sarana dan Prasarana
No. Nama Jumlah Kondisi
1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik
41
3. Ruang Perpustakaan 1 Baik
4. Ruang Guru 1 Baik
5. Ruang Kelas 6 Baik
6. Ruang UKS 1 Baik
7. Toilet Guru 1 Baik
8. Toilet Siswa 2 Baik
9. Koperasi 1 Baik
10. Gudang 1 Baik
Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Salafiyah Ampel
C. Guru dan Staf
DATA GURU DAN STAF MI SALAFIYAH
KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2016/2017
NO. NAMA NIP
1. Anifah S.H.
2. Muh Rofiq S.s.s.p
3. Sujiyem, S.Pd. GTT
42
5. Iin Khotimah S.Pd. GTT
6. Siti Wij Ayu L GTT
7. Irfani, S.Pdi. GTT
Tabel 3.3 Guru dan Staf MI Salafiyah Ampel
D. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Tukangan
yang berjumlah 14 siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan 7 perempuan yang pada
tahun pelajaran 2016/2017 tercatat sebagai siswa IV MI Salafiyah Kecamatan
Ampel Kabupaten Boyolali.
DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH
KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN AJARAN 2015/2016
NO. URUT
NO. INDUK
NAMA JENIS
KELAMIN
1. 2456 Anggun Naila Naja Pi
2. 2458 Adi Teguh sulistya Pa
3. 2431 Asyafa Aura Putri Pi
43
5. 2448 Rosyidah Pi
6. 2457 Mutmainnah Pi
7. 2351 Dharu Ayuningtyas Pi
8. 2372 Krisna Pa
9. 2447 Tegar Budi Wicaksono Pa
10. 2453 M. Hadziq Pa
11. 2451 Zahra Safira Zulkhoir Pi
12. 2449 M. Khoirur Rizqi Pa
13. 2460 M. Alif Fuad Syarif Pa
14. 2454 Viola Putri Nugraha Pi
Tabel 3.4 siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel
Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Usia rata-rata siswa adalah 9 tahun.
2. Kemampuan siswa rata-rata sedang.
3. Siswa malu bertanya.
44
5. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar berpendidikan
rendah.
E. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2016 dengan rincian sebagai berikut
1. Observasi, Rabu 25 Mei 2015.
2. Kegiatan Siklus I, 26 Juli 2016
3. Kegiatan siklus II, 28 juli 2016
F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian
1. Siklus I
Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai
dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama
dilaksanakan pada hari Kamis 26 juli 2016. Adapun langkah-langkah yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu
membuat RPP. Peneliti menggunakan strategi jigsaw. Adapun tahap
45
1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan strategi jigsaw pada mata pelajaran Matematika kelas
IV Tahun Ajaran 2016/ 2017.
2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari selasa 26
Juli 2016.
3) Menetapkan materi yang akan diajarkan pada siklus I.
4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
5) Membuat instrumen penelitian yaitu:
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku
siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi
digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai
jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika Materi Sifat Operasi Hitung.
b. Pelaksanakan Tindakan
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
46
2) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan memperhatikan
pembelajaran yang akan berlangsung.
3) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
4) Guru menanyakan kabar siswa
5) Guru memeriksa kehadiran siswa
6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang penjumlahan,
penguranga, perkalian dan pembagian.
7) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran
selesai.
8) Guru menjelaskan materi tentang pengertian sifat-sifat operasi hitung
bilangan bulat.
9) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian komutatif,
assosiatif, dan distributif bilangan bulat.
10)Guru membagi siswa dibagi menjadi 3 kelompok.
11)Setiap kelompok mempelajari materi yang berbeda- beda. Kelompok
1 mempelajari sifat komutatif, kelompok 2 mempelajari sifat
47
12)Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk
menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dikelompok
13)Guru memberikan soal untuk dikerjakan secara berkelompok.
14)Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok untuk
mengumpulkan hasil soal yang dikerjakan.
15)Siswa kembali ketempat duduk masing- masing
16)Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai materi
yang telah dipelajari.
17)Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah
dilakukan.
18)Guru mengomentari hal- hal yang terjadi dalam proses belajar
mengajar.
19)Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan
berikutnya.
20)Guru memotivasi siswa agar tetap rajin belajar dan selalu menjaga
kebersihan.
48 c. Pengamatan atau Observasi
Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap
pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Peneliti secaralangsung
melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam proses
pembelajaran dengan menggunakan strategi Jigsaw dan perilaku peserta
didik saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Aspek- aspek yang
diamati adalah sebagai berikut:
1) Lembar Observasi Guru dan Siswa
No. Aspek yang
diamati
Pengamatan Guru Pengamatan Siswa Catatan
51
Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I
52
K : Kurang
TB : Tidak Baik
2) Nilai Siklus I
No. Nama Nilai
1. Anggun Naila Naja 80
2. Adi Teguh sulistya 60
3. Asyafa Aura Putri 40
4. Aulya Lendy S. 40
5. Rosyidah 40
6. Mutmainnah 80
7. Dharu Ayuningtyas 40
8. Krisna 60
9. Tegar Budi W. 40
10. M. Hadziq 60
11. Zahra Safira Z. 40
12. M. Khoirur Rizqi 60
13. M. Alif Fuad Syarif 80
14. Viola Putri Nugraha 40
Jumlah 760
53
a) Nilai rata-rata Post test Siklus I
M=∑𝑋
𝑁
M= 760 14
M= 54, 28
b) Nilai presentase Post test Siklus I
P = 𝐹
𝑁 × 100%
P= 7
14 × 100%
P= 50%
d. Refleksi
Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan
beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya:
1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan
dari guru.
2) Sebagian siswa aktif mengikuti proses pembelajaran yang
54
3) Sebagian siswa dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru.
Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam
pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran
tersebut, diantaranya:
1) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan
sedikit mengabaikan materi pembelajaran.
2) Penggunaan waktu kurang efektif dan efisien.
3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih
kurang.
Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan ide
perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi
kekurangan yang sama.
1) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada saat
pembelajaran.
2) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan
efisien.
55 2. Siklus II
Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai
dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus kedua
dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 Juli 2016. Adapun langkah-langkah
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan
Sebelum peneliti melaksanakan penelitian terlebih dahulu
membuat RPP. Peneliti menggunakan strategi jigsaw dalam proses
pembelajaran. Adapun tahap perencanaan meliputi:
1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan
menggunakan strategi jigsaw pada mata pelajaran Matematika kelas
IV.
2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari kamis
tanggal 28 Juli 2016
3) Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus II.
4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.
56
a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku
siswa selama proses pembelajaran.
b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada
mata pelajaran Matematika materi Sifat Operasi Hitung.
b. Pelaksanaan Tindakan
1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.
2) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan memperhatikan
pembelajaran yang akan berlangsung.
3) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa
4) Guru menanyakan kabar siswa
5) Guru memeriksa kehadiran siswa
6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang penjumlahan,
penguranga, perkalian dan pembagian.
7) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran
selesai.