• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL TAHUN AJARAN 2016 2017 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL TAHUN AJARAN 2016 2017 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan"

Copied!
141
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA

KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL TAHUN AJARAN 2016/ 2017

SKRIPSI

Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ULFI MUSTIKA DEWI Nim 115-12-029

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(2)

i

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA

KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL TAHUN AJARAN 2016/ 2017

SKRIPSI

Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

ULFI MUSTIKA DEWI Nim 115-12-029

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

(3)
(4)

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi anda:

Nama : Ulfi Mustika Dewi

Nim : 115-12-029

Fakultas : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : PENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI

JIGSAW PADA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL

TAHUN AJARAN 2016/ 2017.

Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan

Salatiga, 14 Agustus 2016

Pembimbing

(5)

iv SKRIPSI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA DALAM MATERI SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW DI KELAS IV MI

SALAFIYAH AMPEL

DISUSUN OLEH

ULFI MUSTIKA DEWI

115-12-029

Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan PGMI, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal ... dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar sarjana S1 Kependidikan Islam

Susunan Panitia Penguji

Ketua Penguji :

Sekretaris Penguji :

Penguji I :

Penguji II :

Salatiga, ... Dekan

FTIK IAIN Salatiga

Suwardi, M.Pd

(6)

v

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Ulfi Mustika Dewi

Nim : 115-12-029

Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang

lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah.

Salatiga, 10 Agustus 2016

Yang menyatakan

(7)

vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

 Naiklah anak tangga satu persatu jangan menaiki anak tangga tujuh

sekaligus.

 Kegagalan akan terjadi bila kita menyerah.

PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapakku (Mustakim) dan Ibuku (Siti Mu’alimah) yang selalu

mendukung dan berkerja keras sekuat tenaga untuk memberi

pendidikan yang lebih baik.

 Adikku Diyah Ayu Ramadhani yang saya sayangi.

 Sahabat-sahabatku (Devi, Erna, Sifa, Aziz, Ulip, Tika, Dwi, Riski)

 Mas M. Miftakhul Huda yang selalu sabar memberi motivasi dan

semangat.

 Mbk Annisa Widayanti yang selalu memberi semangat dan

dukungan.

 Teman-teman PGMI 2012 (Mita, Vina, Lala, Mbk Us, Wawan, dan

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya

sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peningkatkan Hasil

Belajar Matematika Materi Sifat Operasi Hitung Melalui Strategi Jigsaw Pada

Siswa Kelas IV Mi Salafiyah Ampel Tahun Ajaran 2016/ 2017 guna memenuhi

persyaratan untuk mendapat gelar Sarjana Pendidikan Islam.

Dalam penyusunan skripsi ini peneliti menyadari tidak dapat bekerja tanpa

bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi,M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

2. Bapak Suwardi, M.Pd, selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.

3. Ibu Peni Susapti, S.Si, M. Si Selaku Ketua Jurusan Studi PGMI.

4. Ibu Eni Titikusumawati, S.Pd., M.Pd sebagai dosen pembimbing

akademik.

5. Bapak Imam Mas Arum, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta

pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

6. Para dosen dan staf pengajar di lingkungan IAIN Salatiga yang telah

memberikan ilmu pengetahuan sehingga penulis mampu menyelesaikan

(9)

viii

7. Ibu H. Anifah S.H., selaku Kepala Madrasah MI Salafiyah Ampel yang

telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

8. Ibu Iin Khotimah S.Pd., selaku Guru Kelas IV MI Salafiyah Ampel

yang telah membantu kepada penulis untuk mengadakan penelitian.

9. Seluruh guru dan karyawan MI Salafiyah Ampel, yang telah membantu

peneliti melaksanakan penelitian.

10.Seluruh siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel, yang telah membantu

peneliti melaksanakan penelitian.

11.Sahabat-sahabatku di PGMI 2012 yang telah memberikan semangat dan

dukungan.

Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun.

Hanya kata terima kasih yang bisa penulis sampaikan, Semoga amal baik dan

bantuannya tersebut memperoleh balasan dari Allah SWT sebagai amal saleh.

Akhirnya penulis berharap semoga karya ini bermanfaat bagi penulis dan

pembaca pada umumnya.

Salatiga, 10 Agustus 2016

Penulis

(10)

ix ABSTRAK

Mustika Dewi, Ulfi. 2016. Peningkatkan Hasil Belajar Matematika Materi Sifat Operasi Hitung Melalui Strategi Jigsaw Pada Siswa Kelas IV Mi Salafiyah Ampel Tahun Ajaran 2016/ 2017. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga Pembimbing: Imam Mas Arum, M.Pd.

Kata kunci : Hasil Belajar, Sifat Operasi Hitung, Strategi Jigsaw

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar siswa dan semangat belajar siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel terhadap pelajaran Matematika. Salah satu penyebabnya adalah rendahnya antusis siswa terhadap pelajaran matematika dan kurangnya variasi metode pembelajaran, seperti ceramah yang ternyata belum dapat membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran, yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan. Masalah yang dikaji adalah apakah penerapan strategi

jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran

Matematika pada siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel Kabupaten Boyolali Tahun Ajaran 2016/2017.

Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas

(class action research) dengan menerapkan strategi jigsaw. Data dalam peneliti

ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku siswa atau nilai proses dalam pelaksanaan pembelajaran dan metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan membuahkan hasil, berupa peningkatan hasil belajar sifat

operasi hitung pada siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel Kabupaten Boyolali

Tahun Ajaran 2016/2017. Terjadi peningkatan hasil belajar siswa pada pelajaran Matematika. Pada siklus I nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak 7 siswa atau 50% dan nilai rata-rata yang diperoleh 54, 28. Sedangkan pada siklus II nilai yang tuntas sebanyak 13 Siswa atau 92,85% dan nilai rata-rata yang diperoleh 81, 42. Dengan melihat hasil kedua siklus di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi

(11)

x DAFTAI ISI

Halaman Judul ... i

Lembar Berlogo ... ii

Halaman Persetujuan Pembimbing ... iii

Halaman Pengesahan ... iv

Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan... v

Halaman Motto dan Persembahan ... vi

Kata Pengantar ... vii

Abstrak ... ix

Daftar Isi... x

Daftar Tabel ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

Daftar Gambar ... xv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Hipotesis Tindakan ... 5

E. Manfaat Penelitian... 6

F. Definisi Operasional ... 8

G. Metode Penelitian ... 10

(12)

xi BAB II KAJIAN TEORI

A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar ... 21

1. Pengertian Belajar ... 21

2. Ciri-ciri Belajar ... 22

3. Prinsip-prinsip Belajar... 24

4. Pengertian Hasil Belajar ... 26

5. Wujud Hasil belajar ... 26

6. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 29

B. Konsep Matematika... 30

1. Pengertian Matematika ... 30

2. Ciri-ciri matematika ... 31

3. Tujuan Pembelajaran Matematika ... 32

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika ... 33

C. Materi Sifat Operasi Hitung ... 33

1. Sifat Komutatif ... 33

2. Sifat Asosiatif ... 34

3. Sifat Distributif ... 34

D. Strategi Jigsaw ... 35

1. Pengertian Strategi Jigsaw ... 35

(13)

xii

3. Kelebihan Strategi Jigsaw ... 37

4. Kekurangan Strategi Jigsaw ... 38

E. Penelitian yang Relevan ... 38

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum MI Salafiyah Ampel ... 40

B. Fasilitas Sarana dan Prasarana ... 40

C. Guru dan Staf ... 41

D. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian ... 42

E. Pelaksanaan Penelitian ... 44

F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian ... 44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Siklus... 65

B. Hasil Penelitian ... 67

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan... 83

B. Saran ... 83

DAFTAR PUSTAKA ... 85

(14)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Perbatasan MI Salafiyah Ampel ... 40

Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Salafiyah Ampel ... 40

Tabel 3.3 Guru dan Staf MI Salafiyah Ampel ... 41

Tabel 3.4 Siswa Kelas IV MI Salafiyah Ampel ... 42

Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I ... 48

Tabel 3.6 Nilai Siklus I ... 52

Tabel 3.7 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus II ... 58

Tabel 3.8 Nilai Siklus II ... 62

Tabel 4.1 Nilai Pra Siklus ... 65

Tabel 4.2 Nilai Siswa Siklus I ... 68

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus I ... 70

Tabel 4.4 Nilai Siswa Siklus II ... 75

Tabel 4.5 Hasil Pengamatan Guru dan Siswa Siklus II ... 78

(15)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus I ... 88

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II ... 94

Lampiran 3 Silabus ... 100

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa siklus I ... 101

Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa siklus II ... 102

Lampiran 6 Lembar Evaluasi siklus I ... 103

Lampiran 7Lembar Evaluasi siklus II ... 104

Lampiran 8Lembar Pengamatan Guru dan Siswa Pada Siklus I... 105

Lampiran 9Lembar Pengamatan Gurudan Siswa Pada Siklus II ... 108

Lampiran 10Hasil Kerja Siswa siklus I ... 111

Lampiran 11Hasil Kerja Siswa siklus II ... 112

Lampiran 12Hasil Evaluasi siklus I ... 113

Lampiran 13Hasil Evaluasi siklus II ... 114

Lampiran 14Dokumentasi ... 115

Lampiran 15Nota Pembimbing ... 117

Lampiran 16 Surat Permohonan Izin Penelitian ... 118

Lampiran 17 Surat Pemberian Izin Penelitian ... 119

Lampiran 18 Surat Keterangan Penelitian ... 120

Lampiran 19 Lembar Konsultasi Pembimbing ... 121

Lampiran 20 Daftar SKK ... 122

(16)

xv

DAFTAR GAMBAR

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat dibutuhkan baik untuk anak- anak dan orang

dewasa. Pendidikan adalah upaya yang terorganisasi, berencana dan

berlangsung secara terus menerus sepanjang hayat untuk membina anak didik

menjadi manusia paripurna, dewasa dan berbudaya (Ahmad Susanto, 2013:

85). Sebagian besar masyarakat menyadari pentingnya pendidikan dalam

menata masa depan yang lebih baik. Pendidikan yang bermutu sangat

tergantung pada keberadaan guru yang bermutu. Keberadaan guru yang

bermutu merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan

yang bermutu. Sesungguhnya guru dituntut memiliki pengetahuan yang luas

dan pemahaman yang mendalam untuk mencapai pembelajaran yang

bermutu.

Istilah pembelarajan adalah terjemahan dari kata instruction. Pada

buku M. Sobry Sutikno yang berjudul Metode & Model-Model Pembelajaran;

Menjadikan Proses Pembelajaran Lebih Variatif, Aktif, Inovatif, Efektif dan

Menyenangkan, pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dirancang

untuk memungkinkan terjadinya proses belajar siswa. Pembelajaran

merupakan seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses

belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian- kejadian eksternal

(18)

2

berlangsung di dalam peserta didik. Jadi dapat disimpulkan bahwa

pembelajaran adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan pendidik agar

terjadi proses belajar pada peserta didik.

Dalam kehidupan sehari-hari baik anak- anak maupin orang dewasa

juga tidak akan pernah lepas dari matematika. Bukan hanya di lingkungan

sekolah saja kita mempelajari matematika, namun dalam kehidupan

sehari-hari atau di luar sekolah pun matematika sangat penting. Dari matematika

tingkat dasar hingga yang sulit sekalipun. Mata pelajaran matematika perlu

diberikan kepada semua peserta didik mulai dari tingkat sekolah dasar guna

membekali peserta didik dengan kemampuan berfikir logis, analitis, kritis,

dan kreatif serta kemampuan bekerja sama.

Matematika, adalah bahasa simbol: ilmu deduktif yang tidak

menerima pembuktian secara induktif: ilmu tentang pola keteraturan, dan

struktur yang terorganisasi. Sedangkan hakikat matematika menurut Soedjadi,

yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola

pikir yang deduktif (Heruman, 2007: 1).

Dalam pembelajaran matematika yang abstrak, siswa memerlukan

strategi, metode, model dan media pembelajaran atau alat peraga yang dapat

memperjelas apa yang akan disampaikan oleh guru sihingga akan lebih cepat

dipahami dan dimengerti oleh siswa. Dalam matematika setiap konsep yang

(19)

3

dapat bertahan lama dalam ingatan siswa, sehingga akan melekat dalam pola

pikir dan tindakannya.

Dalam proses pembelajaran di sekolah, guru hendaknya memilih dan

menggunakan pendekatan, metode, strategi dan teknik yang dapat melibatkan

siswa aktif dalam belajar, baik secara mental, fisik, maupun sosial. Guru juga

mempunyai tugas untuk mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas

kepada peserta didik. Guru merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan

pembelajaran. Guru mempunyai tanggung jawab melihat segala sesuatu yang

terjadi di dalam kelas untuk membantu proses pengembangan peserta didik.

Penyampaian materi hanya salah satu dari kegiatan pembelajaran untuk

pengembangan peserta didik. Seorang guru membutuhkan sejumlah

pengetahuan, strategi, dan kemampuan dasar lainnya (M. Sobry, 2014:19).

Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa belum dapat mencapai

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditentukan Madrasah pada mata

pelajaran matematika materi sifat operasi hitung yaitu para siswa

menganggap bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit dipahami

sehingga tidak sedikit siswa yang takut terhadap mata pelajaran matematika.

Dengan keadaan yang demikian dan juga kurang semangatnya siswa

mengakibatkan hasil belajar matematika sering rendah.

Dalam melaksanakan pengajaran matematika di sekolah dasar

khususnya di MI Salafiah Ampel masih terdapat kesulitan untuk materi sifat

(20)

4

Pemahaman konsep merupakan langkah awal yang diambil untuk menuju

pada tahap selanjutnya dalam pembelajaran matematika.

Dalam wawancara yang dilakukan penulis, hasil nilai matematika

yang diperoleh dari data dokumen guru sebanyak 14 siswa dengan presentase

85,71% belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang

ditentukan madrasah pada mata pelajaran matematika yakni 60. Hal ini

terbukti pada hasil wawancara kepada guru wali kelas IV yang menyatakan

bahwa siswanya masih banyak yang kesulitan dalam sifat operasi hitung.

Yaitu masih kesulitan dalam pemahaman antara sifat komutatif, distributif,

dan asosiatif

Berdasarkan data di atas, rata- rata siswa kurang antusias dan kurang

termotivasi. Siswa menganggap matetamika adalah pelajaran yang sangat

sulit untuk dipahami. Sehingga siswa tidak tertarik untuk mengikuti pelajaran

matematika. Ketidak tertarikan siswa juga dipengaruhi oleh pengemasan

pembelajaran yang kurang menarik.

Guru juga masih menggunakan metode mengajar yang tradisional

yaitu hanya menggunakan metode ceramah. Ditambah lagi guru hanya

berpusat pada buku paket dan lembar kerja siswa. Padahal disini guru dituntut

untuk dapat mengembangkan pembelajaran dan mengemas pembelajaran agar

siswa tertarik dan semangat untuk mengikuti pelajaran.

Oleh karena itu penulis tertarik utuk mengadakan penelitian dengan

(21)

5

SIFAT OPERASI HITUNG MELALUI STRATEGI JIGSAW PADA SISWA

KELAS IV MI SALAFIYAH AMPEL TAHUN AJARAN 2016”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, peneliti mengajukan

rumusan masalah sebagai berikut:

Apakah dengan penerapan strategi jigsaw dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika materi sifat operasi

hitung di MI Salafiyah Ampel tahun ajaran 2016/ 2017?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian ini untuk mengetahui

apakah dengan penerapan strategi jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar

siswa kelas IV pada mata pelajaran matematika materi sifat operasi hitung di

MI Salafiyah Ampel tahun ajaran 2016/ 2017.

D. Hipotesis Penelitian

1. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah di atas dalam penelitian tindakan

kelas ini, penulis mengambil hipotesis tindakan:

Strategi jigsaw dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV

pada mata pelajaran matematika materi sifat operasi hitung di MI

(22)

6 2. Indikator Keberhasilan

Penerapan strategi jigsaw dapat dikatakan efektif, apabila indikator yang

diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dirumuskan penulis adalah

sebagai berikut:

a. Secara individu

Siswa telah melampaui batas minimal dari niali Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yang telah ditentukan Madrasah yakni dengan nilai ≥

60.

b. Secara klasikal

Indikator keberhasilan guru dalam mengajar adalah 85% dari jumlah

total siswa dalam satu kelas telah mencapai nilai Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM).

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis

simpulkan bahwa manfaat yang dapat diambil adalah:

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sumber informasi

atau masukan kepada guru/ pengajar dalam memberikan pelajaran-

pelajaran yang dinilai sulit dipahami oleh siswa dalam menerima

(23)

7

pada pembelajarannya sendiri dan orang lain. Siswa juga dilatih untuk

saling bekerja sama satu dengan yang lain.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Siswa

1) Siswa lebih mudah memahami materi pelajaran sifat operasi

hitung.

2) Siswa dapat belajar secara Cooperative.

3) Meningkatkan hasil belajar matematika materi sifat operasi

hitung.

b. Manfaat Bagi Guru

1) Menambah pengetahuan kepada guru tentang pemanfaatan

strategi pembelajaran di kelas.

2) Guru menjadi lebih termotivasi untuk menerapkan strategi

pembelajaran yang lebih bervariasi, sehingga materi pelajaran

lebih menarik.

3) Menumbuhkan rasa percaya diri pada guru.

c. Manfaat Bagi Sekolah

(24)

8

2) Untuk meningkatkan variasi model pembelajaran yang

digunakan.

d. Manfaat Bagi Peneliti

1) Memiliki kemampuan dan pengetahuan yang luas tentang

strategi pembelajaran.

2) Memiliki ketrampilan untuk menerapkan startegi khusus dalam

kegiatan pembelajaran.

F. Definisi Operasional

Berikut ini penulis akan menguraikan mengenai beberapa istilah yang

ada dalam judul untuk menghindari adanya kesalah pahaman dalam

pengertian judul, antara lain:

a. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh anak setelah

melalui kegiatan belajar (Ahmad Susanto, 2013: 5). Sedangkan menurut

Sudjana, (1990: 22) hasil belajar adalah kemampuan- kemampuan yang

dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar digunakan oleh

(25)

9

pendidikan.Hal ini dapat tercapai apabila siswa sudah memahami belajar

dengan diiringi oleh perubahan tingkah laku yang lebih baik lagi.

Menurut W. Sumarto (1998 :106 ) Peranan Hasil Belajar Antara lain:

1) Hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan

belajar setelah mengikuti Kegiatan belajar mengajar dalam jangka

waktu tertentu.

2) Hasil belajar merupakan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan

programperbaikan, pengayaan atau menjelaskan pada program

pengajaran berikutnya.

3) Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang

mengalami kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran.

4) Untuk keperluan supervisivbagi kepala sekolah dan penilik agar guru

lebih berkompeten.

5) Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa

dan sebagai bahan dalam mengambil berbagai keputusan dalam

pengajaran.

b. Matematika

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

pada tingkat sekolah dasar. Matematika adalah ilmu tentang bilangan,

hubungan antara bilangan dan prosedur operasional yang

digunakansebagai penjelas masalah mengenai bilangan (poerwadaminta,

(26)

10

c. Model Pembelajaran

Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan

secara sistematis dalam mengorganisasikan kegiatan belajar untuk

menciptakan tujuan tertentu.model pembelajaran berfungsi sebagai

rancangan pembelajaran.

d. Jigsaw

Jigsaw adalah salah satu teknik pembelajaran Cooperative

Learning yang mengajak siswa untuk berperan serta dalam mencapai

tujuan pembelajaran dengan memberi kesempatan kepada siswa untuk

mengemukakan pendapatnya baik dengan teman satu kelompoknya

maupun dengan teman kelompok lain.

Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika

materi yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan

materi tersebut tidak mengharuskan urutan penyampaian. Kelebihan

strategi ini adalah dapat melibatkan seluruh peserta didik dalam belajar

dan sekaligus mengajarkan kepada orang lain.

G. Metode Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah PTK (Penelitian Tindakan

(27)

11 a. Penelitian

Kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara

dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau

informasi bermanfaatdalam meningkatkan mutu suatu hal yang

menarik minat dan penting bagi peneliti.

b. Tindakan

Suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan

tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk

siswa.

c. Kelas

Tempat dimana terdapat sekelompok siswa yang dalam

waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang

sama pula.

Jadi dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

adalah pencermatan dalam bentuk timdakan terhadap kegiatan belajar

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara

bersamaan. Rancangan pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh

(28)

12

Gambar 1.1. Skema Siklus Penelitian (Suyadi, 2010: 50)

2. Subjek Penelitian

a. Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian merupakan maslaah pokok yang

perlu diperhatikan dalam sebuah penelitian, karen tingkat validitas

suatu penelitian sangat dipengaruhi oleh pengambilan subjek

penelitian.

Subjek dalam penelitian ini adalah para siswa-siswi kelas IV

MI Salafiyah Ampel yang berjumlah 20 anak, dengan jumlah siswa

laki-laki 7 anak dan siswa perempuan 13 anak. SIKLUS I

Pengamatan

perencanaan

SIKLUS II

Pelaksanaan Refleksi

Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

(29)

13 b. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di MI Salafiyah Ampel yang

bertempat di Desa Candi Kec. Ampel Kab. Boyolali.

c. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan mulai bulan Juli 2016 sampai dengan

selesai.

3. Langkah-Langkah Penelitian

Menurut Arikunto (2008: 16) langkah-langkah Penelitian Tindakan

Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi: (1)

perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan dan (4) Refleksi. Lebih

jelasnya sebagai berikut:

a. Perencanaan

Kegiatan yang disiapkan dalam pelaksanaan tindakan ini adalah:

1) Menyiapkan perangkat pembelajaran/ skenario pembelajaran/

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2) Menyiapkan media, bahan dan alat pembelajaran yang akan

digunakan dalam pembelajaran.

(30)

14

4) Menyiapkan instrumen penelitian/ alat pengumpulan data

penelitian.

5) Menyiapkan hadiah.

b. Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti menyusun pembelajaran dengan tiga

tahap penelitian, yaitu pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir/

penutup. Kegiatan pembuka terdiri dari doa, absensi dan apersepsi

serta penyampaian tujuan pembelajaran. Kegiatan inti terdiri dari

eksplorasi, elaporasi, dan konfirmasi. Di dalam eksplorasi guru

memberi penjelasan dan pengarahan secara umum sesuai dengan

materi yang akan diajarkan. Kemudian elaborasi, guru membagi

siswa kedalam kelompok. Ada dua kategori kelompok, yaitu

kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok ahli diberi materi oleh

guru dan kemudian didiskusikan bersama. Seteah selesai setiap anak

yang berada dikelompok ahli kembali ke kelompok asal. Di dalam

kelompok asal terdiri dari beberapa siswa yang memiliki materi yang

berbeda yang kemudian mendiskusikannya lagi secara bergantian

tentang materi masing- masing. Dan di konfirmasi siswa diberi

lembar kerja dengan posisi siswa tetap bersama kelompok ahli.

Kegiatan akhir atau penutup merupakan penguatan- penguatan

kembali yang diberikan oleh guru, mengevaluasi hal- hal yang

(31)

15

ditutup dengan doa. Selama pembelajaran berlangsung peneliti

menggunakan RPP yang telah disusun sebagai panduan. Kemudian

berkonsultasi kepada guru kelas untuk mendapatkan informasi.

c. Pengamatan

Pengamatan dilaksanakan selama proses kegiatan

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan lembar pengamatan

yang telah disiapkan oleh peneliti. Lembar pengamatan tersebut

digunakan untuk mengetahui jalannya pembelajaran dengan

penelitian strategi cooperative learning tipe ligsaw.

d. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan

eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari observasi

atas pelaksanaan tindakan.

Pada tahap refleksi meliputi: (1) mencatat hasil observasi dan

pelaksanaan pembelajaran, (2) evaluasi hasil observasi, (3) analisis

hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan pada siklus I dan siklus

II.

4. Instrumen Penelitian

Instrumen yang dipakai dalam penelitian ini adalah

(32)

16

Lembar pengamatan berupa lembar data yang digunakan

untuk mencatat kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan

lembar pengamatan dapat diketahui kendala-kendala dan kekurangan

yang dihadapi dalam kegiatan pembelajaran.

b. Soal Test

Berupa sejumlah soal test yang digunakan untuk mengukur

hasil belajar siswa. Selain itu juga digunakan untuk mengukur sejauh

mana kemampuan siswa mendalami materi yang dipelajari dan untuk

mengetahui kemajuan belajar siswa. Soal test digunakan saat

pembelajaran yaitu dikerjakan secara individu.

c. Dokumentasi

Melalui dokumentasi peneliti dapat mengetahui data-data dan

informasi yang terkait dengan siswa sebagai pendukung penelitian.

Dokumentasi juga menggambarkan situasi saat pembelajaran

berlangsung.

5. Teknik Pengumpulan Data

a. Tes

Bentuk tes yang digunakan adalah tes tertulis. Tes ini

digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi

(33)

17 b. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode atau cara-cara

menganalisa dan mengadakan pencatatan secara sistematis mengenai

tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau kelompok

secara langsung (Purwanto, 1984: 150). Observasi ini digunakan

penulis untuk mengetahui kemampuan guru dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan Strategi Jigsaw.

c. Data Dokumentasi

Dokumentasi digunakan peneliti sebagai salah satu teknik

memperoleh data berupa foto. Dokumentasi ini dilakukan pada saat

proses pembelajaran berlangsung, sehingga aktivitas siswa dan guru

saat pembelajaran akan terekam dalam foto.

6. Tehnik Analisis Data

Dalam proses analisis data ini dimulai dari menelaah data

keseluruhan yang telah tersedia dari berbagai macam sumber, baik dari

pengamatan, tes dan sebagainya. Analisis data sendiri digunakan untuk

membandingkan antar skor nilai tiap siklus dengan KKM yang telah

ditentukan.

Dalam penelitian ini peneliti menganalisis data siswa secara

(34)

18 a. Ketuntasan Individu

Siswa dikatakan tuntas apabila telah mencapai kriteria

ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan yaitu ≥ 60. Untuk

mengetahui masing- masing siswa mencapai kategori tuntas atau

belum tuntas, peneliti menggunakan analisis data dengan rumus

sebagai berikut:

Nilai = 𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ𝑎𝑛

𝑠𝑘𝑜𝑟𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 × 100%

b. Ketuntasan Klasikal

Indikator keberhasilan guru apabila siswa yang tuntas

mencapai 85% dari jumlah total siswa dalam satu kelas memperoleh

nilai ≥ 60. Adapun rumus untuk menganalisis data secara klasikal

dalam satu kelas adalah sebagai berikut:

P = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠

𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑠𝑎𝑡𝑢𝑘𝑒𝑙𝑎𝑠 × 100%

Dengan analisa tersebut peneliti dapat mengetahui seberapa

besar peningkatan hasil belajar siswa terhadap materi sifat operasi

hitung melalui strategi jigsaw.

H. Sistematiak Penulisan

Secara garis besar sistematiak penulisan penelitian tindakan kelas

(35)

19

1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Halaman

Judul, Lembar Persetujuan Pembimbing, Pernyataan Keaslian Tulisan,

Moto dan Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi, Daftar

Tabel, dan Daftar Lampiran.

2. Bagian inti terdiri dari:

BAB I : PENDAHULUAM

A. Latar Belakang Masalah

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Hipotesis Penelitian

E. Manfaat Penelitian

F. Definisi Opeasional

G. Metode Penelitian

H. Sistematika Penulisan

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

B. Konsep Matematika

C. Materi Sifat Operasi Hitung

D. Strategi Jigsaw.

E. Hasil Penelitian yang Relevan

(36)

20

BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN

Pada bab ini penyajian data yang peneliti peroleh dari

penelitian meliputi:

A. Gambaran Umum MI Salafiyah Ampel

B. Pelaksanaan Penelitian

BAB IV : HASIL PENELITIAN

A. Hasil Opservasi pada Tahap Pra siklus

B. Diskripsi per Siklus

C. Pembahasan Hasil Penelitian

BAB V : PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

(37)

21 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Belajar dan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam kehidupannya, manusia tidak pernah terlepas dari aktivitas

atau kegiatan belajar. Aktivitas yang dilakukan oleh seseorang baik

sebagai individu atau bagian suatu kelompok, pada hakekatnya adalah

kegiatan belajar. Hal ini berarti bahwa belajar tidak pernah dibatasi oleh

usia, tempat maupun waktu, karena perubahan yang menuntut terjadinya

aktivitas belajar itu juga tidak pernah berhenti.

Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan

sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,

pemahaman atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang

terjadinya perubahan perilaku yang relatif tetap baik dalam berfikir,

merasa maupun bertindak (Susanto, 2013: 4). Sedangkan pengertian

secara psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu

perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya (slameto, 1991: 2).

Menurut Lilik Sriyanti, dkk (2009: 17) para ahli belum seragam

dalam memberikan definisi belajar. Berikut akan diuraikan berbagai

(38)

22

a. Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, belajar berarti berusaha

memperoleh kepandaian ilmu (Baharuddin & Esa N.W, 2007).

b. Crow and Crow dalam Educational Psychology (1984), belajar

adalah perbuatan untuk memperoleh kebiasaan, ilmu pengetahuan,

dan berbagai sikap, termasuk penemuan baru dalam mengerjakan

sesuatu, usaha memecahkan rintangan, dan menyesuaikan dengan

situasi baru.

c. Syah (2003) menyimpulkan, belajar adalah tahapan perubahan

tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman

dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif.

2. Ciri- ciri Belajar

Dalam buku Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar milik A.

Tabrani Rusyan, dkk (1990: 12) mengemukakan bahwa ciri- ciri belajar

adalah sebagai berikut:

a. Proses belajar ialah menglami, berbuat, mereaksi, dan menglami.

b. Proses itu melalui bermacam- macam pengalaman dan mata

pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

c. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan

(39)

23

d. Pengalaman belajar bersumber dari kebetuhan dan tujuan peserta

didik sendiri yang mendorong motivasi secara berkesinambungan.

e. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh heredi atas dan

lingkungan.

f. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara material dipengaruhi

oleh perbedaan- perbedaan individual dikalangan peserta didik.

g. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-

pengalaman dan hasil- hasil yang diinginkan disesuaikan dengan

kematangan peserta didik.

h. Proses belajar yang terbaik ialah apabila peserta didik mengatahui

status dan kemajuannya.

i. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai

prosedur.

j. Hasil- hasil belajar secara fungsional berkaitan satu dengan yang

lain, tetapi dapat didiskusikan secara terpisah.

k. Proses belajar berlangsung secara efektif dibawah bimbingan yang

merangsang dan membimbing tanda tekanan dan paksaan.

l. Hasil- hasil belajar adalah pola- pola perbuatan, nilai- nilai,

pengertian- pengertian, sikap- sikap, apresiasi, abilitas, dan

(40)

24

m. Hasil- hasil belajar diterima oleh peserta didik apabila memberi

kepuasaan kepada kebutuhannya dan berguna serta bermakna

baginya.

n. Hasil- hasil belajar dilengkapi dengan jalannya serangkaian

pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan

yang baik.

o. Hasil- hasil belajar itu lambat laun dipersatuakan menjadi

kepribadian dengan kecepatan yang berbeda- berbeda.

p. Hasil belajar yang telah dicapai bersifat kompleks dan dapat

berubah- ubah, jadi tidak sederhana dan statis.

3. Prinsip-prinsip Belajar

Menurut Slameto (1991: 29) prinsip- prinsip belajar adalah sebagai

berikut:

a. Dalam belajar setiap siswa harus diusahakan partisipasi aktif,

meningkatkan minat dan membimbing untuk mencapai tujuan

instruksional

b. Belajar bersifat keseluruhan dan materi itu harus memiliki struktur,

penyajian yang sederhana, sehingga siswa dapat mudah menangkap

(41)

25

c. Belajar harus dapat menimbulkan reinforcement dan motivasi yang

kuat pada siswa untuk mencapai tujuan instruksional

d. Belajar itu proses kontinyu, maka harus tahap demi tahap menurut

perkembangannya

e. Belajar adalah proses organisasi, adaptasi, eksplorasi, discovery

f. Belajar harus dapat mengembangkan kemampuan tertentu sesuai

dengan tujuan instruksional yang harus dicapainya

g. Belajar memerlukan sarana yang cukup, sehingga siswa dapat belajar

dengan tenang

h. Belajar perlu lingkungan yang menantang dimana anak dapat

mengembangkan kemampuannya bereksplorasi dan belajar dengan

efektif

i. Belajar perlu ada interaksi siswa dengan lingkungannya

j. Belajar adalah proses kontiguitas (hubungan antara pengertian yang

satu dengan pengertian yang lain) sehingga mendapatkan pengertian

yang diharamkan. Stimulus yang diberikan menimbulkan respon yang

diharapkan

k. Repetisi, dalam proses belajar perlu ulangan berkali- kali agar

(42)

26 4. Pengertian Hasil Belajar

Yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan

yang diperoleh anak setelah melalui kegiatan belajar (Susanto, 2013: 5).

Belajar itu sendiri merupaka proses yang dilalui oleh seseorang untuk

mendapat perubahan perilaku yang menetap. Dalam kegiatan

pembelajaran, guru menetapkan tujuan pembelajaran yang harus dicapai

oleh siswa.

Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang diperoleh telah sesuai

dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Salah

satu tugas guru adalah menevaluasi taraf keberhasilan rencana dan

pelaksaan belajar peserta didik.

5. Wujud Hasil Belajar

Ada beberapa perilaku yang muncul bukan karena proses belajar,

yakni gerakan reflek dan instink. Dengan demikian ada perilaku yang

tidak harus dipelajari dan ada pula perilaku yang harus dipelajari.

Walaupun ada beberapa yang gtanpa dipelajari sudah menjadi bagian dari

diri individu.

Menurut Syah (dalam Lilik Sriyanti, dkk (2009: 20) wujud hasil

(43)

27 a. Kebiasaan

Salah hatu wujud hasil belajar adalah adanya perubahan

kebiasaan dalam diri individu. Orang yang berhasil belajar akan

mengurangi kebiasaan- kebiasaanyang tidak diperlukan.

Keberhasilan belajar akan menjadikan seseorang berperilaku positif

yang relatif menetap dan positif.

b. Ketrampilan

Ketrampialn adalah kegiatan yang berhubungan dengan urat

syaraf dan otot yang bersifat motorik. Kegiatan ini membutuhkan

koordinasi gerak yang teliti dan memerlukan kesadaran yang tinggi.

Oleh sebab itu hasil belajar dapat dilihat tingkat ketrampilan yang

ada dalam diri individu.

c. Pengamatan

Pengamanan dapat diartikan proses menerima, menafsirkan

dan mengartikan rangsangan yang masuk melalui panca indra,

terutama mata dan telinga. Seseorang yang belajar akan

menghasilkan pengamatan yang objektif dan benar

d. Berpikir Asosiatif dan Daya Ingat

Seseorang yang belajar akan menjadikan dirinya mampu

berpikir asosiatif dan meningkatkan daya ingat. Berpikir asosiatif

(44)

28

lainnya. Orang yang belajar akan mudah melakukan berpikir

asosiatif tersebut.

e. Berpikir Rasional dan Kritis

Proses belajar akan menjadikan seseorang dapat berpikir

rasional dan kritis. Berpikir rasional berarti mampu menggunakan

logika untuk menentukan sebab- akibat, menganalisis,

menyimpulkan, bahkan meramalkan sesuatu.

f. Sikap

Sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk

mereaksi terhadap suatu hal. Hasil belajar akan ditandai muncul

kecenderungan baru dalam diri seseorang dalam menghadapi suatu

objek, tat nilai perisriwa, dan sebagainya.

g. Inhibisi

Inhibisi dalam konteks belajar dapat diartikan kesanggupan

individu untuk mengurangi atau menghentikan tindakan yang tidak

perlu dan mampu memilih dan melakukan tindakan lain yang lebih

biak. Haakukan sesil belajar dapat dilihat adanya kesanggupan

(45)

29 h. Apresiasi

Hasil belajar dapat dilihat adanya apresiasi dalam diri

individu yang belajar. Orang belajar akan muncul kemampuan untuk

menilai dan menghargai terhadap sesuatu objek tertentu.

6. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Menurut Suryabrata (dalam Lilik Sriyanti, dkk (2009: 23) faktor-

faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut:

a. Faktor Esternal

Faktor eksternal adalah faktor- faktor yang terdapat di luar

diri individu. Faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor

sosial.

1) Faktor nonsosial

Faktor nonsosial adalah faktor- faktor di luar individu

yang berupa kondisi fisik yang ada dilingkunag belajar.

Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya.

2) Faktor sosial

Faktor sosial adalah faktor- faktor di luar individu yang

berupa manusia. Faktor eksternal yang berupa sifat sosial,

(46)

30

sekolah dan lingkunagan keluarga termasuk teman pergaulan

anak.

b. Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor yang terdapat di dalam diri

individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor

fisiologis, dan faktor psikologis.

1) Faktor fisiologis

Faktor fisiologis adalah kondisi fisik yang terdapat

dalam diri individu.

2) Faktor psikologis

Faktor psikologis adalah faktor psikis yang terdapat

dalam diri individu

B. Konsep Matematika

1. Pengertian Matematika

Matematika, menurut Russeffendi (dalam Heruman, 2007: 1)

adalah bahasa simbol, ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian

secara induktif, ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang

terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang

(47)

31

Sedangkan menurut johnson dan Myklebust (dalam Sam’s, 1020:

11) matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk

mengenkspresikan hubungan- hubungan kuantitatif dan keruangan

sedangkan fungsi teoritisnya adalah untuk memudahkan pemikiran.

2. Ciri- ciri Matematika

Matematika memiliki beberapa ciri- ciri penting, yaitu:

a. Memiliki obyek yang abstrak

Matematika tidak mempelajari obyek- obyek yang secara

langsung dapat ditangkap oleh indra manusia. Obyek matematika

adalah fakta, konsep, operasi dan prinsip yang kesemuanya itu

berperan dalam membentuk proses perpikir matematis dengan salah

satu cirinya adalah adanya alur penalaran yang logis.

b. Memiliki pola pikir deduktif dan konsisten

Matematika dikembangkan melalui deduksi dari seperangkat

anggapan- anggapan yang tidak dipersoalkan lagi nilai kebenarannya

dan dianggap saja benar. Anggapan- anggapan yang dianggap benar

disebut dengan aksioma. Matematika merupakan kumpulan butir-

butir pengetahuan benar yang hanya terdiri atas dua jenis kebenarn,

(48)

32 3. Tujuan Pembelajaran Matematika

Secara umum, tujuan pembelajaran matematika di sekolah adasar

adalah agar sisiwa mampu dan terampil menggunakan matematika.

Menurut Ahmad Susanto (2013: 189) secara khusus, tujuan pembelajaran

matematika di sekolah dasar adalah sebagai berikut:

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonse,

dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.

2) Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan

gagasan, dan pernyataan matematika.

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami

masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model, dan

menafsirkan solusi yang diperoleh.

4) Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau

media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah.

5) Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam

kehidupan sehari- hari.

Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika tersebut, seorang

guru harus dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang

memungkinkan siswa akan membentuk, menemukan, dan

(49)

33

4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika

Ruang lingkup materi pada standar kompetensi matematika ini

adalah bilangan, pengukuran dan geometri, dan mengelolaan data.

Kompetensi dalam bilangan ditekankan pada kemampuan melakukan dan

menggunakan sifat- sifat operasi hitung bilangan. Pengukuran dan

geometri ditekankan pada kemampuan mengidentifikasi sifat dan unsur

bangun datar dan bangun ruang serta menentukan keliling, luas, dan

volume dalam memecahkan masalah. Pengolahan data ditekankan pada

kemampuan mengumpulkan, menyajikan dan mengolah data.

C. Materi Sifat Operasi Hitung

1. Sifat Komutatif

Sifat komutatif disebut juga sifat pertukaran bilangan. Apabila ada

penjumlahan atau perkalian dua buah bilangan, jika kedua buah bilangan

ditukarkan hasilnya tetap sama. Namun tidak berlaku pada penguranga

dan pembagian, sebab hasilnya akan berubah. Berikut contoh sifat

komutatif.

a. Sifat komutatif pada penjumlahan

2 + 4 = 6

4 + 2 = 6

(50)

34 b. Sifat komutatif pada perkalian

2 x 4 = 8

4 x 2 = 8

Jadi, 2 x 4 = 4 x 2

2. Sifat Asosiatif

Sifat asosiatif disebut juga sifat pengelompokan. Operasi

penjumlahan atau perkalian tiga buah bilangan, operasi tersebut

dikelompokkan secara berbeda tetapi hasiloperasinya tetap sama. Berikut

contoh sifat asosiatif.

a. Sifat asosiatif pada penjumlahan

(5 + 6) + 8 = 11 + 8 = 19

5 + (6 + 8) = 5 + 14 = 19

Jadi, (5 + 6) + 8 = 5 + (6 + 8)

b. Sifat asosiatif pada perkalian

(5 x 3) x 4 = 15 x 4 = 60

5 x (3 x 4) = 5 x 12 = 60

Jadi, (5 x 3) x 4 = 5 x (3 x 4)

3. Sifat Distributuf

Sifat distributif adalah suatu penggabungan dengan cara

(51)

35

kombinasi tersebut. Secara sederhana biasanya sifat distributif disebut

juga sebagai sifat penyebaran. Untuk lebih jelasnya perhatikan dibawah

ini

a. Sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan

Apakah 4 x (5 + 6) = (4 x 5) + (4 x 6)?

4 x (5 + 6) = 4 x 11 = 44

(4 x 5) + (4 x 6) = 20 + 24 = 44

Jadi, 4 x (5 + 6) = (4 x 5) + (4 x 6)

b. Sifat distributif perkalian terhadap pengurangan

Apakah 3 x (5 – 3) = (3 x 5) – (3 x 3)?

3 x (5 – 3) = 3 x 2 = 6

(3 x 5) – (3 x 3) = 15 – 9 = 6

Jadi, 3 x (5 – 3) = (3 x 5) – (3 x 3)

D. Strategi Jigsaw

1. Pengertian Strategi Jigsaw

Ada beberapa istilah untuk menyebut pembelajaran berbasis sosial

yaitu pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) dan pembelajaran

kolaboratif. Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah

konsep yang lebih luas meliputi semua jenis kerja kelompok termasuk

bentuk- bentuk yang lebih dipimpin oleh guru atau diarahkan oleh guru

(52)

36

Jigsaw adalah belajar melalui tukar delegasi antar kelompok

(Ismail, 2008: 82). Metode Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran

kooperatif yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang

bertanggung jawab atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu

mengajarkan bagian tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya

(zaini, dkk, 2004: 58)

2. Langkah Strategi Jigsaw

Menurut zaini (2008: 56) langkah- langkah pembelajaran jigsaw adalah

sebagai berikut:

a. Pilihlah materi pelajaran yang dapat dibagi menjadi beberapa segmen

(bagian)

b. Bagi beberapa peserta didik menjadi beberapa kelompok sesuai

dengan jumlah segmen yang ada. Jika jumlah peserta didik adalah 12

siswa, sementara jumlah segmen yang ada adalah 3, maka masing-

masing kelompok terdiri dari 4 siswa.

c. Setiap kelompok mendapat tugas membaca dan memahami materi

pelajaran yang berbeda- beda.

d. Setiap keompok mengirimkan anggota kelompoknya ke kelompok

lain untuk menyampaikan apa yang telah mereka pelajari di

(53)

37

e. Kembalikan susasana kelas seperti semula kemudian tanyakan

sekiranya ada persoalan- persoalan yang tidak terpecahkan dalam

kelompok

f. Beri peserta didik beberapa pertanyaan untuk mengecek pemahaman

mereka terhadap materi.

3. Kelebihan Strategi Jigsaw

a. Melibatkan seluruh peserta didik dalam segala pelajaran dan sekaligus

mengajarkan kepada orang lain (zaini, dkk, 2008: 56)

b. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap pembelajarammua

sendiri dan pembelajaran orang lain

c. Materi yang diberikan siswa dapat meratasiswa akan lebih dapat

menguasai materi karena dapat menjelaskan kepada anggota

kelompok lain

d. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka

juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut kepada

anggota kelompok lain

e. Siswa saling tergantung satu sama lain dan saling bekerja sama secara

(54)

38

f. Siswa lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat karena siswa

diberikan waktu untuk berdiskusi dan menjelaskan materi pada

kelompok lain

g. Melatih peserta didik untuk saling berdiskusi dan bertanggunga jawab

secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu materi

pokok kepada teman sekelasnya (ismail, 2008: 82)

4. Kekurangan Strategi Jigsaw

a. Siswa yang tidak memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi akan

kesulitan dalam menyampaikan materi pada kelompok lain

b. Siswa yang aktif akan lebih mendominasi diskusi dan cenderung

mengontrol jalannya diskusi

c. Siswa yang memiliki kemampuan membaca dan berpikir rendah akan

mengalami kesulitan untuk menjelaskan materi

d. Siswa yang cerdas cenderung merasa bosan

e. Siswa yang tidak terbiasa berkomunikasi akan kesulitan dalam

mengikuti pembelajaran

E. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan penulis

adalah Nyimas Rohma, skripsi yang berjudul “Upaya Meningkatkan

(55)

39

Matematika Melalui Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Jigsaw Di

Kelas VA MI Najahiyah Palembang”. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden

Fatah Palembang tahun 2016. Dari penelitian ini diketahui seluruh siswa

berjumlah 33 anak dengan kriteria ketuntasan minimum (KKM) 60 yang

dilakukan dalam 2 siklus. Kondisi awal (prasiklus) pada penelitian ini

ketuntasan siswa sebesar 14 siswa atau 42,4% dan yang tidak tuntas sebanyak

19 siswa atau 57,6%, kemudian dari hasil perbaikan siklus I dengan

ketuntasan naik menjadi 23 siswa atau 69,7% dan yang tidak tuntas 10 siswa

atau 30,3%, sedang pada siklus II telah terjadi ketuntasan klasikal sebanyak

33 siswa atau 100%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa dengan

menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning tipe Jigsaw dapat

meningkatkan pemahaman siswa kelas V.A MI Najahiyah Palembang pada

mata pelajaran Matematika materi Sifat-sifat Operasi Hitung.

Berdasarkan penelitian yang ditulis oleh Nyimas Rohma mahasiswa

UIN Raden Fatah Palembang tahun 2016 relevan dengan penelitian yang

dilakukan oleh peneliti, membuktikan bahwa strategi Jigsaw dapat

meningkatkan pemahaman terhadap materi Sifat operasi hitung. Dibuktkan

dengan peningkatan presentase tiap siklusnya.

Perbedaan peneliti di atas dengan penelitian yang penulis laksanakan

adalah pada fokus permasalahan. Penulis lebih memfokuskan pada hasil

belajar materi sifat operasi hitung. Sedangkan dalam penelitian yang relevan

(56)

40 BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum MI Tukangan

Penelitian ini dilakukan di MI Salafiyah, Kecamatan Ampel, Kabupaten

Boyolali. Berikut adalah tabel perbatasan MI Salafiyah Ampel:

No. Arah Batas

1. Sebelah Selatan SMP Islam Sudirman

2. Sebelah Barat Rumah Warga

3. Sebelah Timur Rumah Warga

4. Sebelah Utara Jalan Raya Simo

Tabel 3.1 Perbatasan MI Salafiyah Ampel

MI Salafiyah Ampel ini berdiri di atas tanah yang luasnya 884 M2 yang

didirikan pada tahun 1997. Tanah ini milik yayasan yang sudah memiliki

sertifikat akte yang sah.

B. Fasilitas Sarana dan Prasarana

No. Nama Jumlah Kondisi

1. Ruang Kepala Sekolah 1 Baik

(57)

41

3. Ruang Perpustakaan 1 Baik

4. Ruang Guru 1 Baik

5. Ruang Kelas 6 Baik

6. Ruang UKS 1 Baik

7. Toilet Guru 1 Baik

8. Toilet Siswa 2 Baik

9. Koperasi 1 Baik

10. Gudang 1 Baik

Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Salafiyah Ampel

C. Guru dan Staf

DATA GURU DAN STAF MI SALAFIYAH

KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2016/2017

NO. NAMA NIP

1. Anifah S.H.

2. Muh Rofiq S.s.s.p

3. Sujiyem, S.Pd. GTT

(58)

42

5. Iin Khotimah S.Pd. GTT

6. Siti Wij Ayu L GTT

7. Irfani, S.Pdi. GTT

Tabel 3.3 Guru dan Staf MI Salafiyah Ampel

D. Subjek Penelitian dan Karakteristik Obyek Penelitian

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Tukangan

yang berjumlah 14 siswa, terdiri dari 7 laki-laki dan 7 perempuan yang pada

tahun pelajaran 2016/2017 tercatat sebagai siswa IV MI Salafiyah Kecamatan

Ampel Kabupaten Boyolali.

DAFTAR NAMA SISWA KELAS IV MI SALAFIYAH

KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI

TAHUN AJARAN 2015/2016

NO. URUT

NO. INDUK

NAMA JENIS

KELAMIN

1. 2456 Anggun Naila Naja Pi

2. 2458 Adi Teguh sulistya Pa

3. 2431 Asyafa Aura Putri Pi

(59)

43

5. 2448 Rosyidah Pi

6. 2457 Mutmainnah Pi

7. 2351 Dharu Ayuningtyas Pi

8. 2372 Krisna Pa

9. 2447 Tegar Budi Wicaksono Pa

10. 2453 M. Hadziq Pa

11. 2451 Zahra Safira Zulkhoir Pi

12. 2449 M. Khoirur Rizqi Pa

13. 2460 M. Alif Fuad Syarif Pa

14. 2454 Viola Putri Nugraha Pi

Tabel 3.4 siswa kelas IV MI Salafiyah Ampel

Karakteristik siswa sebagai subjek penelitian dapat digambarkan sebagai

berikut:

1. Usia rata-rata siswa adalah 9 tahun.

2. Kemampuan siswa rata-rata sedang.

3. Siswa malu bertanya.

(60)

44

5. Latar belakang pendidikan orang tua siswa sebagian besar berpendidikan

rendah.

E. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian dilaksanakan pada bulan Juli 2016 dengan rincian sebagai berikut

1. Observasi, Rabu 25 Mei 2015.

2. Kegiatan Siklus I, 26 Juli 2016

3. Kegiatan siklus II, 28 juli 2016

F. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

1. Siklus I

Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai

dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus pertama

dilaksanakan pada hari Kamis 26 juli 2016. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian, terlebih dahulu

membuat RPP. Peneliti menggunakan strategi jigsaw. Adapun tahap

(61)

45

1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan strategi jigsaw pada mata pelajaran Matematika kelas

IV Tahun Ajaran 2016/ 2017.

2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus I yaitu pada hari selasa 26

Juli 2016.

3) Menetapkan materi yang akan diajarkan pada siklus I.

4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

5) Membuat instrumen penelitian yaitu:

a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku

siswa selama proses pembelajaran. Lembar observasi

digunakan sebagai instrumen, karena hasil belajar bisa dicapai

jika siswa benar-benar mengikuti proses pembelajaran.

b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Matematika Materi Sifat Operasi Hitung.

b. Pelaksanakan Tindakan

1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan

(62)

46

2) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan memperhatikan

pembelajaran yang akan berlangsung.

3) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

4) Guru menanyakan kabar siswa

5) Guru memeriksa kehadiran siswa

6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang penjumlahan,

penguranga, perkalian dan pembagian.

7) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran

selesai.

8) Guru menjelaskan materi tentang pengertian sifat-sifat operasi hitung

bilangan bulat.

9) Guru bertanya jawab dengan siswa mengenai pengertian komutatif,

assosiatif, dan distributif bilangan bulat.

10)Guru membagi siswa dibagi menjadi 3 kelompok.

11)Setiap kelompok mempelajari materi yang berbeda- beda. Kelompok

1 mempelajari sifat komutatif, kelompok 2 mempelajari sifat

(63)

47

12)Setiap kelompok mengirimkan anggotanya ke kelompok lain untuk

menyampaikan apa yang telah mereka pelajari dikelompok

13)Guru memberikan soal untuk dikerjakan secara berkelompok.

14)Guru menginstruksikan kepada masing-masing kelompok untuk

mengumpulkan hasil soal yang dikerjakan.

15)Siswa kembali ketempat duduk masing- masing

16)Guru bertanya kepada siswa tentang pemahaman mengenai materi

yang telah dipelajari.

17)Guru memberikan lembar evaluasi dari kegiatan yang telah

dilakukan.

18)Guru mengomentari hal- hal yang terjadi dalam proses belajar

mengajar.

19)Guru menginformasikan materi pelajaran untuk pertemuan

berikutnya.

20)Guru memotivasi siswa agar tetap rajin belajar dan selalu menjaga

kebersihan.

(64)

48 c. Pengamatan atau Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi atau pengamatan terhadap

pelaksanaan pembelajaran berlangsung. Peneliti secaralangsung

melakukan pengamatan terhadap keterampilan guru dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan strategi Jigsaw dan perilaku peserta

didik saat proses pembelajaran sedang berlangsung. Aspek- aspek yang

diamati adalah sebagai berikut:

1) Lembar Observasi Guru dan Siswa

No. Aspek yang

diamati

Pengamatan Guru Pengamatan Siswa Catatan

(65)
(66)
(67)

51

Tabel 3.5 Lembar Observasi Guru dan Siswa Siklus I

(68)

52

K : Kurang

TB : Tidak Baik

2) Nilai Siklus I

No. Nama Nilai

1. Anggun Naila Naja 80

2. Adi Teguh sulistya 60

3. Asyafa Aura Putri 40

4. Aulya Lendy S. 40

5. Rosyidah 40

6. Mutmainnah 80

7. Dharu Ayuningtyas 40

8. Krisna 60

9. Tegar Budi W. 40

10. M. Hadziq 60

11. Zahra Safira Z. 40

12. M. Khoirur Rizqi 60

13. M. Alif Fuad Syarif 80

14. Viola Putri Nugraha 40

Jumlah 760

(69)

53

a) Nilai rata-rata Post test Siklus I

M=∑𝑋

𝑁

M= 760 14

M= 54, 28

b) Nilai presentase Post test Siklus I

P = 𝐹

𝑁 × 100%

P= 7

14 × 100%

P= 50%

d. Refleksi

Tahap akhir dari siklus pertama ini, peneliti dapat menemukan

beberapa keberhasilan yang dicapai, diantaranya:

1) Sebagian besar siswa mendengarkan dan memperhatikan penjelasan

dari guru.

2) Sebagian siswa aktif mengikuti proses pembelajaran yang

(70)

54

3) Sebagian siswa dapat menjawab soal-soal yang diberikan guru.

Walaupun sudah ada beberapa keberhasilan dalam

pembelajaran namun masih ada banyak kekurangan dalam pembelajaran

tersebut, diantaranya:

1) Dalam pembelajaran masih ada beberapa siswa yang kurang aktif dan

sedikit mengabaikan materi pembelajaran.

2) Penggunaan waktu kurang efektif dan efisien.

3) Keberanian siswa untuk bertanya dan menjawab pertanyaan masih

kurang.

Untuk mengatasi kekurangan pada siklus I peneliti melakukan ide

perbaikan. Hal ini dilakukan supaya pada siklus berikutnya tidak terjadi

kekurangan yang sama.

1) Guru lebih terampil dalam mengelola kondisi siswa pada saat

pembelajaran.

2) Guru mengelola waktu secara baik sehingga waktu lebih efektif dan

efisien.

(71)

55 2. Siklus II

Dalam pelaksanaan siklus ini terdiri dari empat tahapan yang dimulai

dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus kedua

dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 28 Juli 2016. Adapun langkah-langkah

yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Sebelum peneliti melaksanakan penelitian terlebih dahulu

membuat RPP. Peneliti menggunakan strategi jigsaw dalam proses

pembelajaran. Adapun tahap perencanaan meliputi:

1) Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan strategi jigsaw pada mata pelajaran Matematika kelas

IV.

2) Menentukan waktu pelaksanaan siklus II yaitu pada hari kamis

tanggal 28 Juli 2016

3) Menentukan materi yang akan diajarkan pada siklus II.

4) Menyusun indikator yang akan dicapai setelah pembelajaran.

(72)

56

a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang perilaku

siswa selama proses pembelajaran.

b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada

mata pelajaran Matematika materi Sifat Operasi Hitung.

b. Pelaksanaan Tindakan

1) Guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah dibuat sebelumnya.

2) Guru mengkondisikan siswa untuk tenang dan memperhatikan

pembelajaran yang akan berlangsung.

3) Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam dan berdoa

4) Guru menanyakan kabar siswa

5) Guru memeriksa kehadiran siswa

6) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya tentang penjumlahan,

penguranga, perkalian dan pembagian.

7) Guru menyampaikan tujuan yang akan dicapai setelah pembelajaran

selesai.

Gambar

Gambar 1.1. Skema Siklus Penelitian (Suyadi, 2010: 50)
Tabel 3.1 Perbatasan MI Salafiyah Ampel
Tabel 3.2 Fasilitas Sarana dan Prasarana MI Salafiyah Ampel
Tabel 3.3 Guru dan Staf MI Salafiyah Ampel
+7

Referensi

Dokumen terkait

 Dengan diberi contoh gerakan oleh guru, siswa dapat melakukan gerak koordinasi kepala, tangan, dan kaki sesuai hitungan dengan benar..  Dengan diberikan teks cerita tentang

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNya, sehingga skripsi yang berjudul “Perancangan Program Aplikasi Optimasi Pelatihan Sumber Daya

Aplikasi Bisnis (Bagaimana sistim informasi diimplementasi- kan dalam kegiatan bisnis dengan permasalahan yang lebih kompleks dibandingkan yang terlihat).. Dasar-dasar Sistem

Metode evaluasi yang digunakan berdasarkan Kualitas dan Biaya, dimana untuk Evaluasi Kualitas dilakukan terhadap Penawaran File I meliputi administrasi dengan

Penelitian ini untuk mengkaji tentang rehabilitasi narapidana melalui proses pembinaan aspek yurudis, aspek moral, dan aspek kemandirian, serta mengetahui

Wahai kaum guru semua Bangunkan rakyat dari gulita Kita lah penyuluh bangsa. Pembimbing melangkah

Untuk bangunan rumah tinggal dapat dibuat sistem modular dasar bangunan merupakan modul pembentuk yang diusahakan dengan bilangan bulat agar dapat membentuk ruang

Untuk menanggulangi proporsi sepeda motor yang tinggi dan permasalahan konflik yang ditimbulkan di simpang sudah banyak di lakukan alternatif – alternatif penanggulangan,