• Tidak ada hasil yang ditemukan

MANAJEMEN STRATEGI PENGELOLAAN OBJEK WISATA AIR PANAS CISOLONG KABUPATEN PANDEGLANG - FISIP Untirta Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MANAJEMEN STRATEGI PENGELOLAAN OBJEK WISATA AIR PANAS CISOLONG KABUPATEN PANDEGLANG - FISIP Untirta Repository"

Copied!
147
0
0

Teks penuh

(1)

Pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara

SKRIPSI

Oleh : Anisa Nuraida NIM 6661102254

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

(2)

MANAJEMEN STRATEGI PENGELOLAAN OBJEK WISATA

AIR PANAS CISOLONG KABUPATEN PANDEGLANG

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial Pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

ANISA NURAIDA

6661102254

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG

(3)
(4)
(5)
(6)

iv

Dengan rasa syukur kepada Allah SWT.

Skripsi ini aku persembahkan

Kepada Kedua orang tua, suami, anak, saudara, dan

(7)

v

Anisa Nuraida. NIM 6661102254. 2016. Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Pembimbing I: Ipah Ema Jumiati, S.Ip., M.Si. dan Pembimbing II: Riny Handayani, S.Si., M.Si.

Penelitian ini dilatar belakangi kurang tersedianya sarana dan prasarana, Persaingan dengan pihak swasta, Kurangnya Sumber Daya Manusia yang berbasis kepariwisataan. Lokasi pemandian ini terletak di Kampung Cisolong, Desa Sukamanah, Kecamatan Kadu Hejo, Pandeglang Banten. Rumusan masalah penelitian ini yaitu bagaimana Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang. Penelitian ini menggunakan teori manajemen Stategi dari Fred R david (2004). Dengan teknik analisis Strengths,

Weaknes, Opportunities, Treaths. dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa Cisolong memiliki kekuatan dalam hal pemanfaatan kekayaan alam yang ada, sumber mata air panas menjadi objek wisata Air Panas Cisolong. Sedangkan Kelemahannya yaitu adalah Kurang tersediannya permainan untuk anak-anak, pihak swasta yang memiliki fasilitas permainan yang lebih lengkap, selain itu Kondisi Sumber Daya manusia di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang masih rendah secara kualitas dan kuantitas sehingga dapat berpengaruh terhadap keberhasilan pencapaian sasaran organisasi. Peluang objek wisata Air Panas Cisolong untuk Kabupaten Pandeglang yaitu membuka lapangan pekerjaan untuk warga di sekitar objek wisata Air Panas Cisolong. Persaingan dengan pihak swasta dalam Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang menjadi ancaman dalam persaingan pariwisata karna letak objek wisata Air Panas Cisolong dengan pihak swasta sangat dekat. Saran penelitian ini yaitu (1), memanfaatkan kekayaan alam secara optimal (2) objek wisata digelola oleh sumber daya manusia yang berkompenten (3) membuka lapangan pekerjaan untuk warga di sekitar objek wisata (4) memperbaiki fasilitas yang kurang secara optimal.

(8)

vi

Anisa Nuraida. NIM 6661102254. 2016, Management Strategy Attractions Hot

Cisolong Pandeglang. Study Program of Public Administration. Faculty of Social Science and Political Science. University of Sultan Ageng Tirtayasa.

Preceptor I: Ipah Ema Jumiati, S.Ip, M.Si. dan PreceptorII: Riny Handayani, S.Si, M.Si

The background of the lack of availability of research facilities and infrastructure, competition with the private sector, the lack of human resource based tourism. location of these baths is located in village Cisolong, Sukamanah Village, District Kadu Hejo, Pandeglang, Banten. Formulation of the problem of this research is how the Management strategy to manage the Attraction of Hot water Cisolong Pandeglang district. This study uses the theory of Strategy management Fred R David (2004). Analysis techinique Strengths, Weaknes, Opportunities, Treaths. with descriptive qualitative method. Research shows that Cisolong have the power in the utilization of natural wealth, the source of Hot springths as a tourist attraction Cisolong hot water. While its drawback is the lack of availability of games for children, private parties to produce a game that is more complete, in addition to the condition of Human resource department of tourism of youth and sports districts Pandeglang still low in quality and quantity that can affect the success in achieving the organization's objectives. Attraction opportunities Cisolong Hot water for Pandeglang district of job opportunities for residents in the surrounding attractions Cisolong Hot water. Competition in the private sector in the management of the Hot Attractions Cisolong Pandeglang district Cisolong be a threat to competition because the location of the tourism attractions of Hot Cisolong with private pihah very close. Suggestion of this study are (1), optimally utilize natural resources (2) attractions managed by the human resources highly competent (3) creating jobs for residents in the vicinity of the object (4) repair of facilities that are optimally.

(9)

vii

yang telah melimpahkan karunia, rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada peneliti untuk menyelesaikan penyusunan skripsi ini yang berjudul “Manajemen Strategi

Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang”.

Shalawat serta salam semoga tetap tercucahkan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.

Skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat kelengkapan dalam memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten. Saya sebagai penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik teknik penyusunan penulisan maupun isi dari materi yang disajikan, hal ini disebabkan tiada lain oleh keterbatasan kemampuan dari penulis.

Penulisan skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bimbingan, bantuan, nasehat, saran, dan perhatian berbagai pihak. Pada kesempatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada:

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

(10)

viii

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 5. Yth. Bapak Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si., Selaku Wakil Dekan III

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. 6. Yth. Ibu Listianingsih, S.Sos., M.Si., Selaku Ketua Program Studi Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Yth. Riswanda, P.hd., Selaku Sekertaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Yth. Ipah Ema Jumiati, M.Si., sebagai dosen Pembimbing I dalam Penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas arahan, masukan, bimbingan dan pembelajaran dalam proses penyusunan skripsi ini.

9. Rini Handayani, S.Si., M.Si., sebagai dosen Pembimbing II dalam Penyusunan skripsi ini. Terimakasih atas arahan, masukan, bimbingan dan pembelajaran dalam proses penyusunan skripsi ini.

(11)

ix

12.Seluruh Pegawai Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kabupaten Pandeglang dan narasumber di Objek Wisata Air Panas Cisolong yang mengizinkan penulis meminta waktu dan tenaganya dalam membantu penulis mencapai tujuan penelitian.

13.Bapak dan mamah tercinta yang selalu memberi semangat baik moral maupun materil dalam penyelesaian penelitian ini, selalu tak kenal lelah mendoakan setiap saat. Terima kasih atas segala kasih sayang dan pengorbanan yang tiada tara.

14.Untuk teman hidupku suami tercinta Brigadir Ahmad Sofan, SH., yang selalu memberikan kasih sayang, dorongan, semangat dan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi di tahun ini. Dan Anak tercinta Aneesha kirana Ufaira sebagai penyemangat hidup penulis.

15.Kakak dan adik tercinta yang selalu memberi semangat penulis.

(12)

x

Akhir kata penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi ini. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan demi perbaikan di masa yang akan datang. Semoga penyusunan skripsi ini dapat memberikan manfaat yang sahih bagi berbagai pihak.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Serang, Januari 2016

Penulis,

(13)

xi

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... iii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 12

1.3Batasan Masalah ... 13

1.4Rumusan Masalah ... 13

1.5Tujuan Penelitian ... 13

(14)

xii

2.1.2 Analisis SWOT ... 21

2.1.3 Definisi Pariwisata ... 25

2.1.4 Pengembangan Pariwisata ... 27

2.1.5 Pemandian Air Panas Cisolong ... 28

2.2 Penelitian Terdahulu ... 29

2.3 Kerangka Berpikir ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Kualitatif ... 34

3.2 Lokasi Penelitian ... 35

3.3 Variabel Penelitian ... 35

3.3.1 Definisi Konsep ... 35

3.3.2 Definisi Operasional ... 36

3.4 Instrumen Penelitian ... 37

3.5 Teknik Pengelolaan dan Analisis Data... 37

3.6 Informan Penelitian ... 41

3.7 Teknis Analisis Data ... 42

3.8 Pengujian Validitas Data ... 45

(15)

xiii

4.1.2 Gambaran Umum Pemandian Objek Wisata Air Panas

Cisolong Kabupaten Pandeglang ... 52

4.1.3 Gambaran Umum Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pandeglang ... 52

4.1.3.1 Visi dan Misi Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pandeglang………..52

4.1.3.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pandeglang………...53

4.1.3.3 Stuktur Organisasi Dinas Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Pandeglang………..59

4.2 Deskripsi Data dan Analisis Data... 61

4.2.1 Analisis Lingkungan Internal ... 61

4.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal ... 64

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian …….………66

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan……….95

5.2Saran………...96

DAFTAR PUSTAKA

(16)

xiv

DAFTAR TABEL

1.1 Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung ke Kabupaten Pandeglang... 5

1.2 Rincian Retribus………... 8

1.3 Jumlah Wiasatawan Yang Berkunjung Ke Objek Wisata Air Panas Cisolong ………... 9

2.1 Tahapan Manajemen Strategis………... 20

2.2. Penelitian Terdahulu Dan Penelitian Saat Ini ... 30

2.3. Kerangka Berpikir ... 33

3.1 Pedoman Wawancara………... 40

3.2 Kategori Dan Spesifikasi Informan... 42

3.3 Jadwal Penelitian... 46

(17)

xv

DAFTAR GAMBAR

3.1 Komponen Dalam Analis Data (Interactive Model)... 44

4.1 Peta Kabupaten Pandeglang ... 47

4.2 Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang ... .50

(18)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto peneliti dengan informan penelitian di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dan di Objek Wisata Air Panas Cisolong Lampiran 2 Pedoman Wawancara penelitian

Lampiran 3 Member Check

(19)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009, pariwisata menempati urutan ketiga dalam hal penerimaan devisa setelah komoditi minyak dan gas bumi serta minyak kelapa sawit.Berdasarkan data tahun 2010, jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia sebesar 7 juta lebih atau tumbuh sebesar 10,74% dibandingkan tahun sebelumnya, dan menyumbangkan devisa bagi negara sebesar 7.603,45 juta dolar Amerika Serikat. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia jumat 21/11/2014 20:32)

(20)

tujuan wisata budaya di Indonesia. Hingga 2010, terdapat 7 lokasi di Indonesia yang telah ditetapkan oleh UNESCO yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia. Sementara itu, empat wakil lain juga ditetapkan UNESCO dalam Daftar Representatif Budaya Takbenda Warisan Manusia yaitu wayang, keris, batik

dan angklung. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pariwisata_di_Indonesia Selasa 22/04/2014 21: 46 WIB)

(21)

Peran atau peraturan-peraturan yang penting harus dibuat Pemerintah untuk kepentingan tersebut adalah peraturan perlindungan wisatawan, terutama bagi biro perjalanan wisata. Selain itu, pemerintah juga bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya alam. Seperti flora dan fauna yang langka, air tanah dan udara agar tidak terjadi pencemaran yang dapat mengganggu, bahkan merusak suatu ekosistem. Oleh karena itu, penerapan semua peraturan pemerintah dan undang-undang yang berlaku mutlak dilaksanakan pemerintah.

Dalam pengembangan pariwisata harus merupakan pengembangan yang berencana secara menyeluruh. Sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat, baik dari segi ekonomi, sosial, dan kultural. Perencanaan tersebut harus mengintegrasikan pengembangan pariwisata ke dalam program pembangunan ekonomi, fisik, dan sosial dari suatu negara. Disamping itu, rencananya harus mampu memberikan kerangka kerja kebijakan pemerintah untuk mendorong dan mengendalikan pengembangan pariwisata. Peranan pemerintah dalam mengembangkan pariwisata dalam garis besarnya adalah menyediakan infrastruktur (tidak hanya bentuk fisik), memperluas berbagai fasilitas, kegiatan koordinasi antara aparatur pemerintah dengan pihak wisata, pengaturan dan promosi umum keluar negeri.

(22)
(23)

satu ini di kecamatan Kaduhrejo 10 km dari kota Pendeglang, sumber pemandian alam air panas dengan sumber mata air belerang. (http://id.wikipedia.o rg/wiki/Objek_wisata_di_pandeglang. jumat 21/03/201415:06)

Pariwisata di Kabupaten Pandeglang merupakan salah satu andalan bagi pertumbuhan dan perkembangan ekonomi daerah, hal ini disebabkan karena Kabupaten Pandeglang memiliki potensi yang sangat besar pada sektor pariwisata. kondisi alam yang didominasi alam pegunungan dan pantai yang terpanjang diProvinsi Banten menjadikan Kabupaten Pandeglang sebagai alternatif Pariwisata yang sangat menjanjikan, dari mulai Wisata Pantai, Wisata Alam, Wisata Ziarah, Wisata Pemandian, Wisata Budaya sampai kepada Wisata Buatan. Namun demikian harus diakui bahwa perkembangan sektor pariwisata dirasakan masih belum optimal tetapi jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Pandeglang dari tahun ke tahun semakin meningkat dapat dilihat dari tabel 1.1 dibawah ini.

Tabel 1.1

Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung ke Kabupaten Pandeglang Tahun Jumlahg Wisatawan

(24)

Tabel 1.1 diatas menjelaskan adanya peningkatan wisatawan dari tahun ketahun menunjukan bahwa selalu ada peningkatan sarana dan prasarana di tempat objek wisata yang ada di pandeglang seperti perbaikan jalan menuju tempat-tempat wisata dan fasilitas-fasilitas yang semakin baik sehingga wisatawan tertarik untuk datang ketempat wisata yang ada di Pandeglang.

Peraturan perundangan yang menjadi landasan Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong adalah sebagai berikut : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10.Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dan 2. Peraturan Daerah Kabupaten Pandeglang Nomor 11 Tahun 2011 Tentang Retribusi Jasa Usaha.

(25)

Adapun fasilitas yang disediakan di Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong yaitu kamar rendam privasi 6 buah, kolam rendam/renang 3 buah, toilet, kantin, parkir. Berendam di pemandian air panas memiliki manfaat yang lebih besar dari sekedar berekreasi. Kandungan sulfur atau belerang yang terdapat dalam air panas tersebut terbukti mampu mengobati berbagai macam penyakit seperti penyakit tulang, penyakit kulit, dan juga penyakit-penyakit lainnya. pemandian air panas yang dimanfaatkan dari hasil alam ini dikelola oleh pemerintah untuk mendapatkan Pendapatan Asli Daerah.

Dalam pengelolaan pariwisata pemandian objek wisata air panas Cisolong Kabupaten Pandeglang pemerintah terus menjalankan pembangunannya dan dalam strateginya yaitu masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah di Kabupaten Pandeglang ikut serta dalam mengembangkan Objek Wisata Air Panas Cisolong, seperti : Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga selaku penanggung jawab Objek Wisata Air Panas Cisolong, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Pandeglang yang membuat Penerangan jalan menuju Objek Wisata Air Panas Cisolong, Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang yang menanam buah naga yang bisa dimanfaatkan di sekitar Objek Wisata Air Panas Cisolong, Dinas Perternakan memanfaatkan kolam di sekitar Objek Wisata Air Panas Cisolong untuk berternak lele, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan menyediakan kios cinderamata di sekitar Objek Wisata Air Panas Cisolong.

(26)

cetak (brosur) dan dari mulut ke mulut. Selain itu, Pemerintah mengharapkan dalam pembentukan Pariwisata Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang bisa menambah Pendapatan Asli Daerah dan dapat membuka lapangan pekerjaan untuk warga di sekitar Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang, Pemerintah juga terus meningkatkan sarana dan prasarana yang ada agar wisatawan semakin tertarik untuk mengunjungi objek wisata air panas Cisolong tersebut.

Adapun data atau rincian dari pendapatan atau Retribusi yang didapatkan dari objek wisata air panas Cisolong yang didata dalam jangka waktu per-minggu dilihat dari tabel berikut :

Tabel 1.2

NO URAIAN DATA PENGUNJUNG HARGA KTM

NO KTM

(27)

Pendapatan Asli Daerah atau retribusi yang didapatkan oleh Objek wisata air panas Cisolong yaitu dari Tiket yang dijual pada wisatawan yang datang, bisa dilihat dari tabel 1.2 diatas retribusi di dapatkan dari tiket masuk, tiket kamar rendam dan parkir yang dikumpulkan setorkan setiap minggunya. Pendapatan Asli Daerah atau Retribusi yang didapatkan perminggunya yaitu rata-rata RP 6.00.000 dikalikan perbulan RP 2.400.000 dan RP 28.800.000 Pertahunnya yang didapatkaan oleh Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang. Pendapatan tersebut dipergunakan untuk pencapaian target yang diserahkan ke kas Negara sebesar 12.000.000/tahun sisanya dipergunakan untuk rencana pengembangan dan perawatan Objek Wisata Air Panas Cisolong. Dari tahun ketahun selalu ada peningkatan fasilitas begitupun wisatawan yang datang kepemandian Air Panas Cisolong.

Tabel 1.3

Jumlah Wisatawan Yang Berkunjung Ke Objek Wisata Air Panas Cisolong

Sumber :Kabid Obyek dan daya tarik wisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Pandeglang 2014.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

(28)

Tabel 1.3 diatas jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata air panas Cisolong dari tahun ketahun wisatawan yang datang semakin meningkat karena pembangunan Objek Wisata Air Panas Cisolong selalu meningkat dan pemerintah juga mempromosikan atau memperkenalkan Objek Wisata Air Panas Cisolong dari mulut ke mulut dan dengan menyebarkan brosur.

Permasalahan yang terkait dengan Pengelolaan Pariwisata Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah.

Pertama dalam pembangunan Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong yang belum maksimal padahal pembangunan Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong ini berdiri dari tahun 2011, tapi masih saja ada yang kurang dari pembangunan ini dilihat masih kurangnya fasilitas yang ada seperti wahana permainan dalam Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong ini, selain itu dari segi jalan untuk menuju Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong kurang terjangkau karena jalan menuju Objek Wisata Air Panas Cisolong tidak dilalui oleh kendaraan umum sehingga pengunjung yang datang harus menggunakan kendaraan pribadi.

(29)

mushola, monorel, gokar, kolam rendam yang lebih luas, kolam berenang yang lebih banyak dan memiliki pilihan kolam untuk semua umur seperti kolam berenang untuk dewasa, kolam berenang untuk anak-anak, dan kolam berenang untuk keluarga, toilet laki-laki dan perempuan dan tersedianya warung jajanan yang lebih lengkap dibandingkan dengan objek wisata yang dikelola oleh pemerintah luas tahan pemandian Gunung Torong yaitu 4 hektar, pegawai yang berkerja di pemandian Gunung torong yaitu 30 orang, selain itu dilihat dari wisatawan yang datang lebih memilih mendatangi Pemandian Air Panas yang dikelola oleh Swasta, Pemandian Air Panas Gunung Torong dikenakan Pajak 30% dari total hasil pendapatan jumlah pengunjung.

Ketiga, Sumber Daya Manusia yang kurang untuk berinovasi secara kredibel dalam peningkatan Objek Wisata Air Panas Cisolong secara lebih baik.

Tujuan dari penelitian Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah menyusun strategi yang tepat untuk dapat mengembangkan dan menjadikan objek wisata ini sebagai objek wisata unggulan. Selain itu, dengan penelitian ini objek wisata ini dapat dikenal oleh masyarakat luas dan juga dapat mengembangkan wilayah Kabupaten Pandeglang. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, maka ada beberapa langkah yang harus dilakukan, ada dua bagian yaitu melakukan identifikasi dan analisis.

Identifikasi yang dilakukan diantaranya yaitu identifikasi kondisi produk wisata (atraksi, sarana dan fasilitas, dan aksesibilitas), identifikasi kelembagan dan pengelolaan, dan identifikasi terhadap wisatawan (jumlah pengunjung,

(30)

melakukan analisis dengan melihat masing-masing hasil dari identifikasi diatas yang terbagi menjadi enam analisis yaitu Analisstruktur tata ruang wilayah, analisis sistem pariwisata, analisis kondisi produkwisata, analisis kondisikelembagan dan pengelolaan, dan analisis pasar wisata. Kemudian untuk menentukan strategi yang tepatdalam pengembangan obyek wisata ini, dari ketigaanalisis kondisi diatas kemudian menganalisis dengan menggunakan teknik analisis SWOT merupakan akronim daristrengths (Kekuatan), weaknesses

(Kelemahan), opportunities (Peluang), dan threats (Ancaman) dari lingkungan yang dihadapinya.

Dengan permasalahan-permasalahan yang telah disebutkan, maka peneliti

tertarik untuk mengaplikasikan dengan penlitian yang berjudul “Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan pengamatan latar belakang yang telah peneliti uraikan, maka peneliti memfokuskan penelitian ini pada Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang. Dengan identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Kurangnya kesediaan sarana dan prasarana Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang.

(31)

3. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang berbasis kepariwisataan di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang.

1.3. Batasan Masalah

1. Dalam penelitian ini kami membatasi tempat agar nantinya penelitian ini tidak terlalu lebar yaitu bertempat di Kampung Cisolong, Desa Sukamanah, Kecamatan Kadu Hejo, Pandeglang – Banten.

2. Batasan Tema penelitian ini adalah “Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian Bagaimana Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang?

1.5 Tujuan Penelitian

(32)

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin penulis harapkan dari penelitian ini adalah: a. Manfaat teoritis

Manfaat teoritis terkait dengan kontribusi tertentu dalam penyelenggaraan penelitian terhadap perkembangan teori dan ilmu pengetahuan dunia akademis penelitian ini diharapkan berguna bagi:

1. Memperbanyak khasanah ilmu Pengetahuan dalam dunia akademis khususnya ilmu Administrasi Negara.

2. Mempertajam dan mengembangkan teori-teori yang ada dalam dunia akademis khususnya teori mengenai Strategi, pengelolaan, dan pariwisata. Serta mengembangkan ilmu yang di dapat diperkuliahan khususnya ilmu Manajemen Publik.

b. Manfaat praktisnya

Manfaat praktis berkaitan dengan kontribusi praktis yang diberikan dalam penyelenggaraan penelitian terhadap obyek penelitian.

1. Memberikan informasi atau masukan terhadap pihak Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

(33)

15

BAB II

DESKRIPSI TEORI

2.1 Definisi Manajemen Strategi

Manajemen strategi adalah keputusan dan tindakan yang dapat digunakan untuk menformulasikan serta mengimplementasikan strategi yang memiliki daya saing yang tinggi yang sesuai dengan perusahaan maupun lingkungan untuk mencapai target atau sasaran dari organisasi.

Adapun menurut David (2004:5) mengemukakan bahwa :

“Manajemen strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasikan, mengimplementasikan, dan menevaluasi lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuan, pengetahuan untuk merumuskan, mengimplementasikan dan mengevaluasi keutusan lintas lingkungan yang membuat organisasi mampu mencapai objeknya. Menurut teori diatas manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu untuk memformulasikan,mengimplementasikan, dan mengevaluasi lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat

mencapai tujuan”.

Oleh karena itu, manajemen strategi menungkinkan suatu organisasi untuk mengawasi dan mempengaruhi kualitas.

Sementara itu, proses manajeman strategi menurut David (2010:6-7) terdiri atas tiga tahap sebagai berikut:

1. Perumusan Strategi

(34)

untuk mencapai tujuan. Isu-isu perumusan strategi mencakup penentuan bisnis apa yang akan dimasuki, bisnis apa yang tidak akan dijalankan, bagaimana mengalokasikan sumber daya, perlukah ekspansi atau diversivikasi oprasi dilakukan, perlukah perusahaan turun kepasar internasional, perlukah merger atau penggabungan usaha dibuat dan bagaimana menghindari pengambilalihan yang merugikan.

2. Penerapan Strategi

Mengharuskan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya, sehingga strategi-strategi yang telah dirumuskan dapat dijalankan penerapan strategi mencakup pengembangan budaya yang suportif pada strategi, penciptaan struktur organisasi yang efektif, pengerahan ulang upaya-upaya pemasaran, penyiapan anggaran, pengembangan serta pemanfaatan system informasi, dan pengaitan kompensasi karyawan dengan kinerja organisasi.

3. Penilaian Strategi

(35)

penilaian strategi yang mendasar adalah (1) peninjauan ulang faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini, (2) pengukuran kinerja, dan (3) pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi diperlukan karena apa yang berhasil saat ini tidak selalu berhasil nanti. Keberhasilan senantiasa menciptakan persoalan baru dan berbeda, organisasi yang mudah berpuas diri akan mengalami kegagalan.

Dalam sumber lain yaitu Dirgantoro (2007:9) menyebutkan :

Manajemen strategi merupakan suatu proses dengan berkesinambungan yang membuat organisasi secara keseluruhan dapat Matc dengan lingkungannya atau dengan kata lain, organisasi secara keseluruhan dapat selalu resfonsif terhadap perubahan-perubahan dengan lingkungannya baik yang bersifat internal maupun eksternal.

Sedangkan menurut sedarmayanti (2007:23) :

Manajemen stratejik adalah proses pengidentifikasian dan pelaksanaan misi organisasi dengan menyesuaikan kemampuan perusaan dengan tuntutan lingkungan, dan kegunaan manajemen strategis adalah untuk melakukan tindakan pada saat sekarang demi masa depan dan menjadi wahana untuk bertindak mengintegrasikan dan melembagakan mekanisme untuk berubah.

(36)

dari perumusan strategi, implementasi strategi dan evaluasi strategi sehingga tujuan dapat tercapai dengan efektif dan efesien.

2.1.1 Tahapan Manajemen Strategi

Terdapat tahapan-tahapan dalam proses manajemen strategis, menurut David (2005:5) mengemukakan tahapan manajemen strategis ada tiga tahapan yaitu :

1. Perumusan strategi, termasuk mengembangkan misi bisnis, mengenli peluang dan ancaman eksternal perusahaan, menetapkan kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan obyektif jangka panjang, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk dilaksanakan.

2. Implementasi strategi, menuntut perusahaan untuk menetapkan obyektif tahunan, memperlengkapi dengan kebijakan, memotivasi karyawan dan mengalokasi sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan, implementasi strategi termasuk mengembangkan budaya mendukung strategi, menciptakan struktur organisasi yang efektif, mengubah arah usaha pemasaran, menyiapkan angaran, mengembangkan dan memanfaatkan sistem imformasi dan menghubungkan kompensasi karyawan dengan prestasi organisasi.

(37)

a. Meninjau faktor-faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar strategi yang sekarang,

b. Mengukur prestasi, dan c. Mengambil tindakan korektif.

Selain itu, tahapan –tahapan manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:9-19), yaitu :

1. Pengamatan lingkungan, dalam tahapan ini dilakukan analisis eksternal yang terdiri dari varyabel (kesempatan dan ancaman) yang berada diluar organisasi. Lingkungan eksternal yang memiliki dua bagian yakni lingkungan kerja dan lingkungan sosial. Sedangkan analisis internal yang terdiri dari varyabel (kekuatan dan kelemahan) yang ada dalam lingkungan organisasi.

2. Perumusan Strategis, merupakan pengembangan jangka panjang untuk manajemen efektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari kekuatan dan kelemahan perusahaan. Perumusan strategi meliputi penentuan misi organisasi, menentukan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, pengembangan strategi dan penetapan pedoman kebijakan.

3. Implementasi strategi, merupakan proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya dalam tindakan melalui penegmbangan program, anggaran, dan prosedur.

(38)

elemen itu juga dapat menujukan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam implementasi strategis sebelumnya dan mendorong proses keseluruhn untuk dimulai kembali.

Proses manajemen strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:11) dapat dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2.1

Tahapan Manajemen Strategis

Feed Back

Gambar 2.1 menjelaskan dalam Tahapan Manajemen Strategis saling berkaitan antara pengamatan lingkungan, perumusan strategi, implementasi strategi, evaluasi dan pengendalian di dalam perusahaan mengalami feed back pada setiap poin dalam tahapan strategis.

Analisis SWOT (2003:193), analisis situasi merupakan awal proses perumusan strategi. Selain itu, analisis situasi juga mengharuskan para manejer strategi untuk menemukan kesesuaian strategi antar peluang-peluang eksternal dan kekuatan-kekuatan internal, disamping memperhatikan ancaman-ancaman eksternal dan kelemahan-kelemahan internal. Mengingat bahwa SWOT adalah akronim untuk strengths, weaknesses, opportunities, dan threats dari organisasi, yang semuannya merupakan faktor-faktor strategis. Proses ini melibatkan

(39)

penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

2.1.2. Analisis SWOT terdiri dari empat faktor, yaitu :

Kekuatan (strengths) Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Dalam hal ini kekuatan dari Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang ini memiliki potensi alam yang baik, dengan memanfaatkan hasil alam atau air panas secara alami.

Kelemahan (weaknesses) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada, kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.

Dalam hal ini kelemahan dari Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah kurangnya fasilitas sarana dan prasarana dalam Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang, akses jalan menuju pemandian kurang baik, dan kurannya wahana permainan dalam pemandian ini.

(40)

proyek atau konsep bisnis itu sendiri, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar.

Peluang dari Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah bisa menambah pendapatan pemerintah daerah dari Retribusi wisatawan yang berkunjung.

Ancaman (threats) merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat menggangu organisasi, konsep atau bisnis itu sendiri.

Ancaman pada Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah jika penanggung jawab pemandian ini tidak memanfaatkan hasil retribusi dan tidak meningkatkan kualitas pemandian air panas ini maka wisatawan akan terus-menerus berkurang.

(41)

Dalam penyusunan suatu rencana yang baik, perlu diketahui daya dan dana yang dimiliki pada saat akan memulai usaha, mengetahui segala unsur kekuatan yang dimiliki, maupun segala kelemahan yang ada. Data yang terkumpul mengenai faktor-faktor internal tersebut merupakan potensi di dalam melaksanakan usaha yang direncanakan. Dilain pihak perlu diperhatikan faktor-faktor eksternal yang akan dihadapi yaitu peluang-peluang atau kesempatan yang ada atau yang diperhatikan akan timbul dan ancaman atau hambatan yang diperkirakan akan muncul dan mempengaruhi usaha yang dilakaukan. Dapat disimpulkan bahwa analisis SWOT adalah perkembangan hubungan atau interaksi antar unsur-unsur internal, yaitu kekuatan dan kelemahan terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Didalam penelitian analisis SWOT kita ingin memproleh hasil berupa kesimpulan-kesimpulan berdasarkan ke-4 faktor dimuka yang sebelumnya telah dianalisa :

1. Strategi Kekuatan-Kesempatan (S dan O atau Max-max)

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah diidentifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaanya dan kebutuhannya telah didentifikasi pada analisis kesempatan.

2. Strategi Kelemahan-Kesempatan (W dan O atau Min-max)

(42)

dipunyai oleh perusahaan. Salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah bekerjasama dengan perusahaan yang mempunyai kemampuan menggarap pasar tersebut. Pilihan strategi lain adalah mengatasi kelemahan agar dapat memanfaatkan kesempatan.

3. Strategi Kekuatan-Ancaman (S atau T atau Max-min)

Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut, misalnya ancaman perang harga. 4. Strategi Kelemahan-Ancaman (W dan T atau Min-min)

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan intern,

strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit

tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat

pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Siasat lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat.

5. Langkah-Langkah Analisis Data dalam Analisis SWOT

(43)

Melakukan pengklafikasian data, faktor apa saja yang menjadi kekuatan dan kelemahan sebagai faktor internal organisasi, pengklafikasian ini akan menghasilkan tabel informasi SWOT.

Melakukan analisis SWOT yang membandingkan antar faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal organisasi kekuasaan (strength) dan kelemahan (weakness).

Dari hasil analisis kemudian diinterpretasikan dan dikembangkan menjadi keputusan pemilihan strategi yang memungkinkan untuk dilaksanakan. Strategi yang dipilih biasanya hasil yang paling memungkinkan ( paling positif ) dengan resiko dan ancaman yang paling kecil.

2.1.3 Definisi Pariwisata

Menurut Undang-undang No.10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan,

“Yang dimaksud dengan Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah dan pemerintah daerah.”

Definisi pariwisata menurut Lonati dalam Pendit (2002:32)

(44)

sebagai pengganti istilah asing tourism atau travel diberi makna Pemerintah Indonesia : “mereka yang meninggalkan rumah untuk mengadakan perjalanan tanpa mencari nafkah ditempat-tempat yang dia kunjungi sambil menikmati

kunjungan mereka”

Menurut Lonati dalam Pendit (2002:3)

“Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu mempecepat pertumbuhan ekonomi dan persediaan lapangan kerja, peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga merealisasi industri-industri klasik seperti industri kerajinan tangan dan cenderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandang sebagai industri”

Selain itu, pariwisata juga dapat memberikan dorongan langsung dalam kemajuan pembangunan suatu dan perbaikan suatu daerah guna meningkatkan kemajuan daerah sekitar tempat pariwisata tersebut.

Menurut E Guyer-Frurer dalam Pendit (2002:32)

“Pariwisata dalam arti modern adalah merupakan gejala zaman sekarang yang didasarkan atas kebutuhan atas kebutuhan akan kesehatan dan pergantian hawa, penilaian yang sadar dari menumbuh terhadap keindahan alam, kesenangan dan kenikmatan alam semesta, dan pada khususnya disebabkan oleh bertambahnya pergaulan berbagai bangsa dan kelas dalam masyarakat sebagai hasil perkembangan perniagaan, industri, perdagangan serta penyempurnaan alat-alat pengangkutan”.

Menurut teori diatas pariwisata pada zaman sekarang adalah kebutuhan untuk pergantian hawa dan kesehatan terhadap keindahan alam semesta selain itu pariwisata juga sebagai pertambahan pergaulan masyarakat akan peluang bisnis.

Dalam Robinson, 1976 : Marphy, 1985 dalam pitana dan Gayatri, (2005:4)

“Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia dalam mencari sesuatu yang belum diketahuinya, menjajahi wilayah yang baru, mencari

(45)

Menurut teori diatas pariwisata adalah sebagai pengetahuan baru untuk mendapatkan suasana baru, dalam menjelajahi tempat wisata yang di datangi.

2.1.4 Pengembangan Pariwisata

Strategi pengembangan pariwisata menurut Ranguti (2002:3) sebagai mana mengutip Chandler, strategi merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas sumberdaya.

Adapun dalam Marpaung (2007:19) mengemukakan :

“Perkembangan kepariwisataan bertujuan memberikan keuntungan baik bagi wisatawan maupun warga setempat melalui keuntungan ekonomi yang didapat dari tujuan wisata. Dalam perkembangan inflastuktur dan fasilitas rekreasi, keduannya menguntungkan wisatawan dan warga setempat, sebaliknya kepariwisataan dikembangkan melalui penyediaan

tempat tujuan wisata”.

Menurut definisi diatas pariwisata memberikan keuntungan untuk warga disekitar tempat wisata secara ekonomi yang didapat dari wisatawan yang datang dengan memberikan layanan yang disediakan.

(46)

Dalam pengembangan kepariwisataan perlu diperhatikan kualitas

lingkungan agar pengelolaan pariwisata tidak merusak lingkungan sebagaimana yang dikemukakan oleh Somarwoto (2001:309)

“Pariwisata adalah industri kelangsungan hidupnya sangat ditentukan oleh baik buruknya lingkungan. Tanpa lingkungan yang baik tak mungkin pariwisata berkembang, karena itu pengelolaan pariwisata haruslah memperhatikan terjaganya mutu lingkungan, sebab dalam industri

lingkungan itulah yang dijual”.

Dalam menunjang pengelolaan berbagi kegiatan kepariwisataan, teknologi manajemen perlu diterapkan agar sumber daya wisata yang murni alami dapat diperkaya secara berhasil guna.

Adapun Menurut Harsoyo (1977:121) pengelolaan adalah suatu istilah

(47)

2.1.4 Pemandian Air Panas Cisolong

Pemandian Air Panas Cisolong adalah Pemandian Alam Air Panas dengan sumber mata air belerang yang berasal dari Gunung Karang, terletak di Kecamatan Kadu Hejo berjarak kurang lebih 5KM dari pusat kota Pandeglang. Pemandian Air Panas Cisolong di dirikan sejak tahun 2011, Pemandian Air Panas Cisolong dikelola oleh Pemerintah untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan mengundang wisatawan untuk datang ke Kabupaten Pandeglang, Pemandian Air Panas Cisolong terletak di Pedesaan dan bisa disebut sebagai Desa Wisata.

Menurut Nuryanti, Wiendu (58:1993) menjelaskan bahwa:

“Desa wisata biasanya berupa kawasan pedesaan yang memiliki beberapa

karakteristik khusus yang layak untuk menjadi daerah tujuan wisata. Di kawasan ini, penduduknya masih memiliki tradisi dan budaya yang relatif masih asli. Selain itu, beberapa faktor pendukung seperti makanan khas, sistem pertanian dan sistem sosial turut mewarnai sebuah kawasan desa wisata. Di luar faktor-faktor tersebut, sumberdaya alam dan lingkungan alam yang masih asli dan terjaga merupakan salah satu faktor penting dari

sebuah kawasan desa wisata.“

(48)

2.2Penelitian Terdahulu

Temuan-temuan melalui hasil berbagai penelitian sebelumnya merupakan hal yang sangat perlu dan dapat dijadikan sebagai data pendukung dalam sebuah penelitian. Salah satu data pendukung yang menurut peneliti perlu dijadikan bagian tersendiri adalah penelitian terdahulu yang relevan dengan permasalahan yang sedang dibahas dalam penelitian ini. Dalam hal ini fokus penelitian terdahulu yang dijadikan acuan adalah terkait dengan Strategi Pengelelolaan Objek Wisata. Sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini, yang pernah peneliti baca yaitu:

Tabel 2.1

Penelitian Terdahulu dan Penelitian Saat Ini

No Item Peneliti

(49)

wisata Pantai Pangandaran

4 Teori Analisis SWOT AHP (Analisis Hirarki Proses)

(50)

kan objek wisata

8 Perbedaan Dalam penelitian ini penulis akan mengkaji ulang

(51)
(52)

Gambar 2.2

Kerangka Berpikir

Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah Program wisata Pemerintah yang dibuat untuk masyarakat.

Input

1. Persaingan dengan pihak swasta dalam Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang.

2. Kurangnya kesediaan sarana dan prasarana Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang.

3. Kurangnya Sumber Daya Manusia yang berbasis kepariwisataan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang.

Proses

Manajemen Strategi pengelolaan dengan teknik analisis SWOT 1. Strengths (Kekuatan)

2. Weakness (Kekuarangan) 3. Opportunities (Peluang) 4. Treaths (Ancaman) (Sumber, Fred R david, 2004:327)

(53)

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1Pendekatan Kualitatif

Metodologi penelitian merupakan sesuatu yang berusaha membahas konsep teoritik berbagai metode, kelebihan dan kelemahannya yang dalam karya ilmiah dilanjutkan dengan pemillihan metode yang digunakan. Dalam hal ini metode lebih bersifat teknis pelaksanaan lapangan sedangkan metodologi lebih pada uraian filosofis dan teoritisnya. Oleh karena itu penetapan sebuah metodologi penelitian mengandung implikasi inheren di dalam diri filsafat yang dianutnya. Sebab filsafat ilmu yang melandasi berbagai metodologi penelitian yang ada. Maka dari itu dengan mengetahui metodologi penelitian yang digunakan, filsafat ilmu dan kajian teoritisnya, kelemahan dan kelebihannya diharapkan akan mampu memberikan kesesuaian metodologi dengan fokus masalah penelitian.

(54)

dari orang-orang dan prilaku yang di amati”. Menurut mereka, pendekatan ini diarahkan pada latar belakang individu tersebut secara holistic (utuh).

3.2 Lokasi penelitian

Penelitian Strategi Pengelelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang, dilakukan di Kampung Cisolong, Desa Sukamanah, Kecamatan Kadu Hejo, Pandeglang–Banten dan alamat Kantor Dinas Budaya dan Pariwisata Kabupaten Pandeglang Jl. KH.TB. Abdul Halim No. 02 Pandeglang 42213.

3.3 Variabel Penelitian

3.3.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual berfungsi untuk memberikan penjelasan tentang konsep dari variabel yang akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan kerangka teori yang akan digunakan. Adapun definisi konseptual penelitian ini yaitu Menurut Analisis SWOTmenurut David, (2004:327) yaitu :

Kekuatan (strengths) Merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, dalam hal ini kekuatan dari Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang ini memiliki potensi alam yang baik, dengan memanfaatkan hasil alam atau air panas secara alami.

(55)

Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang, akses jalan menuju pemandian kurang baik, dan kurannya wahana permainan dalam pemandian ini.

Peluang (opportunities) merupakan kondisi peluang berkembang dimasa datang yang terjadi, kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, Peluang dari Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah bisa menambah pendapatan pemerintah daerah dari Retribusi wisatawan yang berkunjung.

Ancaman (threats) merupakan kondisi yang mengancam dari luar, ancaman ini dapat menggangu organisasi, konsep atau bisnis itu sendiri. Ancaman pada Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang adalah jika penanggung jawab pemandian ini tidak memanfaatkan hasil retribusi dan tidak meningkatkan kualitas pemandian air panas ini maka wisatawan akan terus-menerus berkurang.

3.3.2 Definisi Operasional

(56)

3.4 Instrumen Penelitian

Menurut Irawan (2006:17), dalam sebuah penelitian kualitatif yang menjadi instrumen terpenting adalah peneliti sendiri. Sedangkan menurut Moleong (2007:19) pencari tahu alamiah (peneliti) dalam pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpulan data.

Selain itu menurut Sugiyono (2012:61) instrumen penelitian adalah peneliti itu sendiri, namun selanjutnya setelah fokus penelitian menjadi jelas, maka kemungkinan akan dikembangkan istrumen penelitian sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemukan melalui observasi dan wawancara. Peneliti akan terjun ke lapangan sendiri, baik pada grand tour question, tahap focused and selection, melakukan pengumpulan data, analisis dan membuat kesimpulan.

Menurut Irawan (2006:4.23) Instrumen adalahalat untuk mengumpulkan data. Instrumen mudah dibayangkan bila apa yang diukur bersifat jelas (tangible). Instrumen sulit dibayangkan bila apa yang diukur bersifat tidak jelas (intangible) seperti motivasi atau sikap.

3.5 Teknik Pengelolaan dan Analisis Data

Teknik Pengelolaan dan Analisis Data data yang digunkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Wawancara

(57)

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan,

Menurut Sugiyono (2012:73) wawancara tersetuktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawaban telah disiapkan. Sedangkan wawancara yang tidak tersetuktur adalah wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan. Adapun pedoman wawancaranya adalah sebagai berikut :

2. Observasi

Observasi digunakan agar peneliti dapat melakukan pengamatan sesuai dengan tujuan penelitian. Pedoman observasi disusun berdasrkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara dan observasi terhadap lingkungan atau setting wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan informasi yang muncul pada saat berlangsungnya wawancara.

3. Alat Perekam

(58)

4. Dokumentasi

Menurut Satori dan Komariah (2009:149) menjelaskan bahwa studi dokumentasi yaitu mengumpulkan dokumen dan data-data yang diperlukan dalam permasalahan penelitian lalu ditelaah secara intens sehingga dapat mendukung dan menambah kepercayaan dan pembuktian suatu kejadian.

(59)

Tabel 3.1

Pedoman Wawancara

No DIMENSI INFORMAN

1 Kekuatan (strengths) yang mempengaruhi Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang

1. Staf bagian Anggaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pandeglang

2. KABID Objek dan Antraksi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

3. KASI usaha sarana dan jasa pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

4. Pengelola Objek Wisata Air Panas Cisolong 2 Kelemahan (weaknesses)

merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang

1. Staf bagian Anggaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pandeglang

2. KABID Objek dan Antraksi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

3. KASI usaha sarana dan jasa pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

4. Pengelola Objek Wisata Air Panas Cisolong

5. Wisatawan

6. Warga Desa disekitar Objek Wisata Air Panas Cisolong

(60)

merupakan kondisi peluang

2. KABID Objek dan Antraksi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

3. KASI usaha sarana dan jasa pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

4. Pengelola Objek Wisata Air Panas Cisolong 5. Warga Desa disekitar Objek Wisata Air Panas

Cisolong

1. Staf bagian Anggaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pandeglang

2. KABID Objek dan Antraksi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

3. KASI usaha sarana dan jasa pariwisata Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

4. Pengelola Objek Wisata Air Panas Cisolong

3.6Informan Penelitian

(61)

mengenai masalah penelitian Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang, adapun dalam penelitian ini yang menjadi informan dalam pengumpulan data ditunjukan oleh Tabel 3.2 yaitu sebagai berikut :

Table 3.2

Kategori dan Spesifikasi Informan

Informan Keterangan

I1 Staf bagian Anggaran Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Pandeglang

I2 Kabid Objek dan Atraksi Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang I3 Kabid Pengembangan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang I4. Pengelola di Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang

I5 Wisatawan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang

I6 Masyarakat disekitar Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang Sumber : Peneliti 2014

3.7 Teknis Analisis Data

(62)

Teknis analisis data yang digunakan adalah model Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2012:91) yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2005:248) yaitu :

“Analisis data adalah proses mencari dan mengatur secara sistematis

transkip interview, catatan di lapangan dan bahan-bahan lain yang didapatkan dan kesemuanya itu dikumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap suatu fenomena yang membantu untuk

memprestasikan penemuan kepada orang lain.”

(63)

Gambar 3.1

Komponen Dalam Analisis Data (Interactive Model)

Sumber : Milles dan Huberman (1984) dalam Sugiyono (2009:246)

1. Data reduction (reduksi data)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polannya.

2. Data Display (penyajian data)

Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar katagori flowchart dan sejenisnya.

3. Conclusion Drawing/verivication

Kesipulan yang awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya.

Data Collection Data Display

Data Reduction Conclusions:

(64)

3.8 Pengujian Validitas Data

Menurut Sugiyono (2012:117), validitas merupakan derajad ketepatan antara data yang terjadi pada obyek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian, data yang valid adalah data yang tidak berbeda antar data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek penelitian.

Pengujian keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara triangulasi sumber dan triangulasi teknik.

1. Triangulasi Sumber

Pengujian kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang telah diperoleh melalui beberapa sumber. Untuk menguji kredibilitas pada penelitian Manajemen Strategi Pengelolaan Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang, maka pengumpulan data dan pengujian data yang telah diperoleh dari beberapa informan, tidak bisa dirata-ratakan seperti dalam penelitian kuantitatif, tetapi dideskripsikan, dikategorisasikan, mana pandangan yang sama, yang berbeda, dan mana yang spesifik dari sumber data tersebut.

2. Triangulasi Teknik

(65)

pengujian kredibilitas data tersebut menghasilkan data yang berbeda-beda, maka peneliti melakukan diskusi lebih lanjut kepada sumber data yang bersangkutan atau yang lain, untuk memastikan data mana yang dianggap benar.

3.9 Lokasi dan Jadwal Penelitian

(66)

46

Jadwal Penelitian

No Nama Kegiatan

Waktu Penelitian Tahun 2014 Waktu Penelitian Tahun 2015 s/d 2016

Februari Maret s/d November Desember Januari s/d November Desember 1 Pengajuan Judul

2 Observasi Awal 3 Penyusunan Proposal

BAB I,II,III

4 Sminar Proposal

Skripsi

5 Observasi dan

Wawancara

6 Pengolahan dan

Analisa Data

7 Penyusunan Hasil

Penelitian

(67)

47

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskrifsi Objek Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Kondisi Kabupaten Pandeglang

Luas wilayah Kabupaten Pandeglang adalah 274.689,91 Ha atau 2.747 Km2 dan secara wilayah kerja administrasi terbagi atas 35 kecamatan, 322 desa dan 13 kelurahan.

Gambar 4.1

Peta Kabupaten Pandeglang

(68)

meter di atas permukaan laut (dpl) dengan luas sekitar 85,07% dari luas wilayah Kabupaten. Secara umum perbedaan ketinggian di Kabupaten Pandeglang cukup tajam, dengan titik tertinggi 1.778 m diatas permukaan laut (dpl) yang terdapat di Puncak Gunung Karang pada daerah bagian Utara dan titik terendah terletak didaerah pantai dengan ketinggian 0 m dpl.

Wilayah Kabupaten Pandeglang berada pada bagian Barat Daya Provinsi Banten dan secara Geografis terletak antara 6o21’ – 7o10’ Lintang Selatan (LS) dan 104o8’ – 106o11’ Bujur Timur ( BT ), dengan batas

administrasinya adalah : 1) Sebelah Utara : Kabupaten Serang, 2) Sebelah Timur : Kabupaten Lebak, 3) Sebelah Selatan : Samudera Indonesia,

4) Sebelah Barat : Selat Sunda

Kabupaten Pandeglang, adalah sebuah kabupaten di Provinsi Banten, Indonesia. Ibukotanya adalah Pandeglang wilayahnya juga mencakup Pulau Panaitan (di sebelah Barat, dipisahkan dengan Selat Panaitan), serta sejumlah pulau-pulau kecil di Samudra Hindia, termasuk Pulau Deli dan Pulau Tinjil. Semenanjung Ujung Kulon merupakan ujung paling Barat Pulau Jawa, dimana terdapat suaka margasatwa tempat perlindungan hewan badak bercula satu yang kini hampir punah.

(69)

rangkaian pegunungan. Sungai yang mengalir diantaranya Sungai Ciliman yang mengalir ke arah barat, dan Sungai Cibaliung yang mengalir ke arah selatan.

Kabupaten Pandeglang memiliki beberapa tempat wisata, yaitu:

1. Pantai Carita 2. Pantai Bama 3. Pantai Ciputih

4. Pantai Tanjung Lesung 5. Curug Gendang

6. Pemandian Cisolong 7. Pemandian Cikoromoy 8. Pemandian Citaman

9. Taman Nasional Ujung Kulon

10. Situs Salakanagara di Mandalawangi (Petilasan Pangeran Angling Darma) 11. Kramat Syech Asnawi Caringin

12. Dataran tinggi Pulosari-Hasepan-Gunung Karang 13. Alun-alun Pandeglang

14. Kramat Syech Daud Cikaduen

(70)

4.1.2 Gambaran Umum Pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong

Kabupaten Pandeglang

Lokasi pemandian Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglangini terletak di Kampung Cisolong, Desa Sukamanah, Kecamatan Kadu Hejo, Pandeglang–Banten.

Gambar 4.2

Objek Wisata Air Panas Cisolong Kabupaten Pandeglang

(71)

sepi atau sekatar 40% dan karena proses pembangunannnya masih terus berlangsung saat ini. Pembangunan Cisolong masih sekitar antara 80% masih ada yang perlu pemda lakukan untuk membuat pemandian air panas ini dikenal oleh Masyarakat Pandeglang maupun Masyarakat Banten.

Fasilitas yang ada di Objek Wisata Air Panas Cisolong yaitu: 1. Kamar rendam (privasi) 6 buah

2. 3 kolam renang air panas (umum) 3. Toilet

4. Kantin (Masyarakat yang menjual makanan dan sovenir) 5. Parkir

4.1.2 Gambaran Umum Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Pandeglang

(72)

Gambar 4.1

Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang

Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang Kabupaten Pandeglang Indah Dinarsiani jumlah pegawai di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang 80 orang, jumlah Pegawai Negeri Sipil di Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang yaitu 47 orang dengan jumlah laki-laki 53 orang dan 27 perempuan.

4.1.2.1 Visi dan Misi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Pandeglang

(73)

Visi

Terwujudnya tujuan Kebudayaan dan pariwisata yang berkembang dan lestari di Propinsi Banten

Misi

1. Mengembangkan Obyek dan Atraksi Wisata utama yang memiliki potensi dengan memperhatikan khas dan daya tarik Obyek Wisata. Menggali dan mengembangkan seni budaya dan tradisi serta melestarikan peninggalan sejarah dan purbakala.

2. Meningkatkan SDM aparatur, masyarakat dan pelaku wisata melalui penyuluhan dan diklat.

3. Meningkatkan peran seluruh pelaku pembangunan pariwisata daerah dan masyarakat luas dalam mengembangkan dan mempromosikan Obyek dan Atraksi Wisata.

4.1.2.2 Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Pandeglang

(74)

Fungsi Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga :

1. Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud diatas menyelenggarakan fungsi;

2. Penyelenggaraan urusan wajib di bidang kebudayaan dan urusan pilihan di bidang pariwisata;

3. Penyusunan kebijakan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata; 4. Penyusunan program dan kegiatan sesuai dengan bidangnya; 5. Pembinaan teknis di bidang kebudayaan dan pariwisata; 6. Pembinaan UPT lingkup dinas kebudayaan dan pariwisata;

7. Penyelenggaraan urusan umum dan kepegawaian, keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan Bupati sesuai tugas dan fungsinya.

Objek Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang yaitu: 1. Pantai Carita

Pantai Carita merupakan salah satu tujuan wisata di wilayah Kabupaten Pandeglang - Propinsi Banten. Letak geografisnya yang dekat dengan Jakarta menjadikan keuntungan tenrendiri bagi daerah wisata ini, setiap akhir pekan Pantai Carita selalu dipenuhi oleh wisatawan yang sengaja datang untuk mengisi hari liburnya dipantai ini.

(75)

lainnya. Hamparan tepian yang amat landai dengan ombak laut yang kecil dan lembut menyapu di sepanjang pantai, dipadu dengan pemandangan Gunung Krakatau.

Tak berbeda dengan pantai-pantai lainnya di Indonesia, Pantai Carita menawarkan berbagai sarana rekreasi menarik bagi wisatawan seperti bermain

jetsky, banana boat, diving, snorkeling atau melihat dari dekat keindahan Gunung Krakatau yang tak ada duanya. Semua kegiatan di laut ini, bisa dilakukan dengan tenang dan nyaman karena di tempat ini, disiagakan lifeguard profesional yang selalu siaga melindungi wisatawan. (http://disbudpar.pandeglangkab.go.id/wisata-1.html Selasa 02/06/2015 21: 46 WIB) .

2. Pemandian umum Cikoromoy

(76)

Konon, sumber mata air ini sudah ada sejak lama sebelum masa penjajahan Belanda. Sejak tahun 1975 sumber ini di lokalisir oleh warga setempat agar mudah mengambil air tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Lambat laun banyak pelajar setempat menggunakan sumber mata air Cikoromoy untuk bermain-main saja dan hanya dikenakan tarif biaya sebesar Rp.100,-. Seiring waktu dengan semakin banyaknya pengunjung perlu perhatian khusus untuk perawatan sumber air Cikoromoy yang di kelola oleh kepala desa Kadu Bungbang.

Hingga kini pemandian sumber mata air Cikoromoy selalu ramai dikunjungi oleh para wisatawan, teutama pada hari sabtu dan minggu atau hari libur. Tarifnya sangat murah, cuma Rp.3000, kita bisa mandi sepuasnya. Selesai mandi kita bisa menikmati ikan bakar yang yummy banget pokoknya, karena disekeliling kolam banyak terdapat warung makan.

(http://disbudpar.pandeglangkab.go.id/wisata-1.html Selasa 02/06/2015 21: 46 WIB) .

3. Cisolong Tempat pemandian air panas

Pemandian alam air panas dengan sumber mata air belerang dari Gunung Karang, yang terdapat di Kecamatan Kaduhejo 10 km dari Kota Pandeglang. (http://disbudpar.pandeglangkab.go.id/wisata-1.htmlSelasa 02/06/2015 21: 46 WIB) .

4. Pulau Umang

(77)

Lokasinya terletak di zona aman di jantung teluk sepanjang 80 km, menciptakan pemandangan yang sangat indah dan dramatis dengan perbukitan dan gunung di timur – selatan, sangat kontras dengan laut lepas di barat utara dengan suasana yang sangat spektakuler.

Diareal pulau dapat disaksikan hamparan pasir putih yang memikat yang dihiasi dengan kehidupan biota lautnya seperti kerang laut, ikan-ikan dll. Paket-paket wisata yang dikemas sangat istimewa dan lengkap yang dipandu secara professional, fun dan aman menyuguhkan Aktivitas dan fasilitas wisata menarik, resort hotel bertaraf internasional, Snorkeling, Fishing, Banana boat, Jet Ski, Family outbound, Trip to Pulau Oar, Leisure Spa, dll. Pulau Umang dapat ditempuh dengan Jarak 183 km dari Jakarta atau 4,5 Jam melalui jalur Jakarta – Serang (Tol Jakarta-Merak) -Pandeglang-Panimbang-Cibaliung Sumur.

(http://disbudpar.pandeglangkab.go.id/wisata-1.html Selasa 02/06/2015 21: 46 WIB) .

5. Tanjung lesung

Pantai Tanjung Lesung terletak di Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten. Dinamakan Pantai Tanjung Lesung karena lokasinya berupa daratan yang menjorok ke laut mirip ujung lesung, yaitu salah satu alat yang digunakan masyarakat tradisional Nusantara untuk menumbuk padi.

(78)

berperahu, bermain jetski, dan snorkling. Memancing merupakan aktivitas menarik lainnya, karena kawasan ini merupakan rumah bagi banyak ikan.

Bila bosan berada di pantai, wisatawan dapat mengunjungi desa wisata yang mayoritas penduduknya berprofesi sebagai pengrajin patung badak bercula satu (fauna khas Banten) dan minuman dari daun sirih, atau melihat-lihat kehidupan nelayan di Kampung Cipanon.

Masih banyak lagi tempat yang patut anda kenali dan kunjungi objek wisata di Pandeglang. Macam kawasan Pantai Bama, Pantai Ciputih, Pemandian alam Citaman, Wisata gunung Karang, dan Taman Nasional Ujung Kulon. (

http://flashradiountirta.com/berita-305-11-tempat-wisata-menarik-di-banten.htmlSelasa 02/06/2015 21: 46 WIB)

6. Taman Nasional Ujung Kulon

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 1.2 NO KTM
Tabel 1.3
Gambar 2.1 menjelaskan dalam Tahapan Manajemen Strategis saling
+7

Referensi

Dokumen terkait

pengembangan dan strategi pemasaran objek wisata Danau Siais dalam menarik..

Hambatan-hambatan yang dihadapi dalam pengelolaan objek wisata Air Panas guna meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) di Desa Cikupa Kecamatan Banjaranyar

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa strategi dalam mengembangkan Objek Wisata Pemandian Air Panas Raja Berneh Doulu berhasil dalam rangka meningkatkan PAD di Kabupaten

disimpulkan bahwa hasil rekapitulasi dari tanggapan pengunjung terhadap potensi objek wisata pemandian air panas sungai pinang kecamatan hulu kuantan kabupaten

Selain problematika terkait dengan lingkungan fisik adapun problematika lain yang mempunyai pengaruh yang dapat membawa dampak buruk pada objek wisata Air Panas

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung serta hal-hal yang menjadi pendukung dan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung serta hal-hal yang menjadi pendukung dan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui Strategi Komunikasi Pemasaran objek wisata Gundaling dan Pemandian Air Panas Semangat Gunung serta hal-hal yang menjadi pendukung dan