• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN. Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

58 BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Pada BAB III ini akan dibahas mengenai metode analisis dan

perancangan sistem yang digunakan dan langkah-langkah yang dilakukan

dalam pencarian rute angkutan kota dan Bus yang ada di kota Bandung ini.

Dengan menggunakan metode algoritma Dijkstra pemecahan masalah yang

terdapat pada pencarian rute terpendek pada suatu graf akan bisa diselesaikan.

Dalam pembuatan sistem tersebut dapat digambarkan langkah-langkah penelitian

sebagai berikut:

Gambar 3.1 Diagram Alur Pembuatan Sistem Analisis dan perancangan

sistem

Mengimplementasikan sistem yang sudah dirancang

Menguji coba sistem yang telah dibuat

Evaluasi dan analisis hasil uji coba sistem

(2)

59

Desain dan perancangan ini meliputi deskripsi sistem, desain data, desain

proses, dan desain antarmuka.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem bertujuan untuk melakukan identifikasi persoalan -

persoalan yang muncul dalam pembuatan sistem, hal ini dilakukan agar saat

proses perancangan aplikasi tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang berarti

sehingga sistem dapat berjalan dengan baik dan selesai tepat pada waktu

yang telah ditentukan. Dalam analisis sistem ini, sistem yang akan di analisa

meliputi, analisis kebutuhan sistem, spesifikasi aplikasi, dan lingkungan operasi.

3.1.1 Kebutuhan Sistem

Kebutuhan sistem membahas secara garis besar kebutuhan sistem. Sistem

yang ada di sini dapat memberikan suatu penyelesaian masalah dengan

menghasilkan gambar peta, jarak terpendek, jalan yang dilalui serta angkutan

kota yang digunakan seperti digambarkan pada blok diagram gambar 3.2.

Gambar 3.2 Blok Diagram Rancangan Sistem

Dalam rancangan sistem, secara garis besar langkah-langkah

pembuatan sistem ini pertama-tama adalah memasukkan tempat asal dan tempat

Input Tempat asal Tempat tujuan Proses Pencarian rute terpendek Pemilihan angkutan kota Perhitungan jarak Output

Rute jalan yang

dilalui

Angkutan kota / bus

yang harus dipilih

Jarak yang akan di

tempuh

Gambar peta

(3)

60

tujuan. Kemudian dari keseluruhan data tersebut akan dicari rute jalan terpendek

yang dilalui, angkutan yang harus digunakan dan jarak yang akan ditempuh. Dari

keseluruhan hasil analisis akan dilakukan sistem simulasi untuk menghasilkan

gambar peta rute terpendek dari data gambar yang sudah ditentukan.

3.1.2 Spesifikasi Sistem

Aplikasi pencarian rute terpendek angkutan kota dan damri ini akan

menentukan rute terpendek yang di lalui dengan menggunakan metode algoritma

Dijkstra. Aplikasi ini akan memberikan data keluaran dan memiliki kemampuan

sebagai berikut:

1. Memberikan informasi rute terpendek dari titik awal keberangkatan

menuju ke lokasi tujuan dengan disertain perhitungan jarak yang di

tampuh.

2. Memberikan informasi nama-nama jalan yang di lalui yang merupakan

jalur yang terpendek untuk dilewati.

3. Memberikan informasi nama angutan kota yang harus digunakan untuk

mencapai tujuan lokasi yang dituju.

3.1.3 Lingkungan Operasi Sistem

Untuk membangun aplikasi pencarian rute terpendek angkutan kota dan

Damri di Kota Bandung ini, dibutuhkan lingkungan operasi sebagai berikut:

a. Sistem Operasi Windows XP atau Windows Seven

Sistem operasi windows XP atau windows seven ini di pilih karena

(4)

61

b. PHP dan Java Script

Bahasa pemograman ini digunakan untuk membuat program pencarian

rute terpendek angkutan kota dan damri di Kota Bandung, sehingga dari

sinilah pengguna dapat menggunakan apliksi ini pada komputer.

c. Mysql

Mysql berfungsi sebagai database penyimpanan data node, data jalan,

data angkutan kota dan damri, serta data yang lainnya yang mempunyai fungsi

sebagai pendukung program aplikasi ini.

3.2 Pemodelan Sistem

Setelah melakukan analisis pada sistem yang berjalan, maka selanjutnya

kita akan membuat sebuah pemodelan graf yang dapat merepresentasikan setiap

persimpangan dan jaringan jalan yang berada pada wilayah penelitian. Dalam graf

tersebut node merupakan persimpangan, sementara simpul merupakan jalur yang

menghubungkan anatara dua persimpangan. Berikut ini pemodelan graf yang

(5)

62 Gambar 3.3 Pemodelan graf jalan

Pemodelan graf tersebut dibuat dengan memperhatikan lekukan jalan pada

peta Google Map Api sehingga rute yang diperoleh dari hasil perhitungan

algoritma dijkstra akan sesuai dengan peta yang ada. Selain itu, titik graf dari

pemodelan tersebut diambil dari rute jalan setiap angkotan kota dan Damri yang

melewati setiap jalan yang ada di Kota Bandung.

Setelah pemodelan graf dibuat, selanjutnya kita akan mencoba membuat

sebuah kerangka pemikiran aplikasi yang akan menampilkan beberapa rute

angkutan umum yang akan diintegrasikan dengan pemodelan graf yang ada

sehingga akan menghasilkan sebuah skema pencarian rute dari algoritma yang

digunakan. Berikut ini sebuah gambar pemodelan graf yang telah diintegrasikan

(6)

63 Gambar 3.4 Pemodelan Angkutan Umum

Keterangan Gambar:

A. Warna Garis / Path

1. : Angkot rute Cicaheum – Ciroyom

2. : Angkot rute Cicaheum – Ledeng

3. : Angkot rute Simpang dago – Gede bage

4. : Angkot rute Kalapa – Cicaheum (Via Binong)

5. : Angkot rute Kalapa – Cicaheum (Via Aceh)

6. : Angkot rute Sadang Serang – Stasiun Hallte

7. : Angkot rute Caringin – Dago

8. : Angkot rute Ciwastra – Gasibu

9. : Angkot rute Dipatiukur – Panghegar

10. : Damri rute Cicaheum – leuwi panjang, Cicaheum

(7)

64

B. Simpul / Nodes

- Simpul 1 : Terminal Cicaheum

- Simpul 4 : Persimpangan Jl. PPH Musthopa – Jl. Cikutra

- Simpul 5 : Persimpangan Jl. Surapati – Jl. Pahlawan

- Simpul 7 : Persimpangan Jl. Katamso – Jl. Sukasenang

- Simpul 9 : Persimpangan Jl. Supratman – Jl. Katamso

- Simpul 10 : Persimpangan Jl. Supratman – Jl. Pusdai

- Simpul 147 : Persimpangan Jl. Surapati – Jl. Jalaprang

- SImpul 150 : Persimpangan Jl. Surapati – Jl. Pusdai

- Simpul 177 : Terminal Sadang Serang

- Simpul 183 : Persimpangan Jl. Cikutra Barat – Jl. Sekemirung

- Simpul 184 : Persimpangan Jl. Cikutra Barat – Jl. Batik kumeli

- Simpul 185 : Persimpangan Jl. Cikutra Barat – Jl. Pahlawan

(Taman Makan Pahlawan)

- Simpul 189 : Persimpangan Jl. Cikutra – Jl. Bojong koneng

- Simpul 193 : Persimpangan Jl. Jalaprang

- Simpul 195 : Persimpangan Jl. Batik Kumeli

- Simpul 231 : Persimpangan Jl. Ahmadyani – Jl. Cicadas

- Simpul 232 : Persimpangan Jl. Jakarta – Jl. Kiaracondong

- Simpul 299 : Persimpangan Jl. Jakarta – Jl. Bogor

- Simpul 302 : Persimpangan Jl. Supratman – Jl. Ahmadyani –

Jl. Jakarta

- Simpul 303 : Persimpangan Jl. Ahmadyani – Jln Bogor

(8)

65 3.2.1 Use Case Diagram

Pada diagram ini akan dijelaskan tentang bisnis proses yang terjadi

dimulai dari user menginputkan titik awal keberangkatan hingga menghasilkan

output berupa titik akhir lokasi pencarian yang akan dituju. Semua itu

digambarkan melalui sebuah diagram pemodelan use case. Berikut di bawah ini

pemodelan sistem use case diagram pada Gambar 3.5.

User

System

Lihat panduan

Input tempat asal dan tempat tujuan

Proses perhitungan dijkstra

Lihat simulasi peta Lihat hasil

perhitungan dijkstra

Lihat rute angkutan kota / damri

Admin Login Pengelolaan data Logout Lihat presentasi <<Include>> <<Include>> <<Include>> <<Include>> <<Include>> <<Include>>

Gambar 3.5 Use Case Diagram

3.2.2 Defenisi dan Identifikasi Aktor

Setelah selesai membuat pemodelan use case diagram pada gambar di atas,

kemudian dilanjutkan dengan mendefinisikan dan mengidentifikasikan setiap

actor yang terlibat di dalamnya. Untuk lebih jelasnya, bisa di lihat pada Tabel 3.1

(9)

66 Tabel 3.1 Defenisi dan Identifikasi Aktor

NO ACTOR DESKRIPSI

1 Admin Admin adalah seorang aktor yang mengelola

pengolahan data yang ada pada aplikasi tersebut

2 User User adalah seorang aktor yang menggunakan fasilitas

yang ada pada aplikasi tersebut.

3.3 Perancangan Sistem

Proses Perancangan sistem dilakukan setelah tahapan analisis sistem

berjalan selesai dikerjakan, pada bagian perancangan ini analis sistem menentukan

beberapa gambaran secara terukur mengenai apa-apa saja yang harus dikerjakan.

Pada dasarnya tahap perancangan ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

kepada pemakai sistem dan memberikan gambaran yang jelas dan rancang

bangun yang lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya

yang terlihat.

3.3.1 Class Diagram

Sebuah spesifikasi yang jika di instansiasi akan menghasilkan sebuah

objek dan merupakan inti dari pengembangan dan desain berorientasi objek yaitu

Class Diagram. Menggambarkan keadaan (atribut/properti) suatu sistem,

sekaligus menawarkan layanan untuk memanipulasi keadaan tersebut

(metoda/fungsi). Berikut dibawah ini Gambar 3.6 sebuah Class Diagram yang

(10)

67 +index() +login() +logout() +notlogin() -usernama -password Admin +index() +getresult() -asal -tujuan -result Home +initserchrute() +ceknode() +cekpath() +jarak() +visit() +dijkstra() +angkutan() +peta() Fungsi_Load +insert() +update() +delete() -id -nama_jalan -panjang Path +insert() +update() +delete() -id -nama_tempat -latitude -longtitude -Deskripsi Node +insert() +update() +delete() -id -nama_angkutan -rute -warna Nama_Angkutan +index() Panduan

Gambar 3.6Class Diagram

A. Tabel Database dari Class Diagram

1. Tabel Login

Nama Database : db_rute

Nama Tabel : table_admin

Primary Key : id

Tabel 3.2 Tabel admin

No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan

1 Id Int 10

2 Username Varchar 30

(11)

68

2. Tabel Node

Nama Database :db_rute

Nama Tabel : tabel_node

Primary Key : id_node

Tabel 3.3 Tabel Node

No Nama Field Tipe Ukuran Keterangan

1 Id_node Int 10 2 nama_tempat Varchar 30 3 Latitude int 25 4 Longtitude int 25 5 Deskripsi Varchar 35 3. Tabel Path

Nama Database :db_rute

Nama Tabel : tabel_path

Primary Key : username

Tabel 3.4 Tabel Path

No Nama Tipe Ukuran Keterangan

1 Id_path Int 10

2 nama_jalan Varchar 30

3 panjang_jalan int 25

4. Tabel Angkutan

Nama Database :db_rute

Nama Tabel : tabel_angkutan

(12)

69 Tabel 3.5 Tabel Angkutan

No Nama Tipe Ukuran Keterangan

1 Id_angkutan Int 10

2 nama_angkutan Varchar 30

3 Rute Varchar 500

4 Warna Varchar 20

3.3.2 Statechart Diagram

Pada diagram ini dijelaskan bagaimana seorang user menggunakan

aplikasi ini sehinga dapat berinteraksi dan mengunakan fasilitas yang tersedia

dalam aplikasi ini. Berikut di bawah ini proses yang terjadi dalam statechart

diagram pada Gambar 3.7.

Input persimpangan

Pesan bahwa node asal tidak memiliki path

Pesan path ke node tujuan Tidak di temukan

Lihat hasil Algoritma dijkstra

Lihat simulasi

Perhitungan dijkstra Control home Home model Fungsi load Home view

Input tidak lengkap

Input Lengkap

Asal == Tujuan

Asal != Tujuan

Tujuan asal memiliki jalur

Tujuan asal tidak memiliki jalur

Jalur ke tempat tujuan tidak ditemukan

Jalur ke tempat tujuan di temukan

(13)

70 3.3.3 Activity Diagram

Diagram ini menjelaskan bagaimana kegiatan berawal yaitu dari proses

user melihat panduan sampai user melihat hasil pengolahan data yang dilakuan

oleh apikasi ini.

1. Diagram activity untuk user

Pada diagram activity untuk user ini, sistem berkerja dimulai dari

user memilih tempat asal dan tempat tujuan kemudian user akan

mendapatkan hasil berupa deskripsi perjalanan dan simulasi pada peta

Google Map Api. Selain itu, user juga dapat melihat rute semua angkutan

kota yang ada di Kota Bandung ini.

Input tempat asal

Lihat hasil perhitungan dijkstra Lihat panduan

Lihat simulasi peta

Lihat rute angkutan kota / damri

Lihat peta Input tidak

valid

Mulai

Akhir

(14)

71

2. Diagram activity untuk admin

Sedangkan diagram activity untuk admin, sistem berkerja dari

mulai login hingga admin bisa mengontrol semua data yang ada dalam

aplikasi ini. Sehingga nantinya admin dapat menambahkan data nama

jalan dan angkutan umum yang beroprasi di Kota Bandung ini.

Melakukan operasi pada data

Mengatur jumlah list data Mulai

Akhir Login

Menampilkan halaman pengelolaan data

Menampilkan form inputan data

/ Salah user/ pass

Gambar 3.9 Diagram activity admin

3.3.4 Sequence Diagram

Sequence Diagram biasa digunakan untuk menggambarkan skenario atau

rangkaian langkah-langkah yang dilakukan sebagai respondari sebuah even untuk

menghasilkan output tertentu. Diagram ini menunjukan sejumlah contoh obyek

dan message yang diletakkan diantara objek-objek di dalam usecase. Komponen

utama sequencediagram terdiri dari objek yang di gambarkan dengan kotak segi

(15)

72

ditunjukkan dengan progress vertical. Proses dan perubahan apa saja yang terjadi

secarainternal dan output apa yang dihasilkan.

User Home view Controller Home Home model Dijkstra function 1: Input node

1.1: Input node value

1.1.1: cek node asal. get node

1.1.3: getResult 1.1.2: return node

1.1.4: return result 1.2 Load view and return result

2: Result

3: view simulasi

3.1: getSimulasi

3.1.1: getData

3.1.2: return data 3.2: load view, return data

4: return data

Gambar 3.10Sequence Diagram

3.3.5 Collaboration Diagram

Collaboration diagram merupakan cara alternatif untuk menampilkan

suatu scenario. Menampilkan interaksi objek yang terorganisasi di sekitar obyek

dan hubungannya dengan obyek yang lain. Sehingga menampilkan sebuah

(16)

73

1. Collaboration Diagram untuk user

Pada diagram ini, user dapat mengunakan dan memilih fasilitas

yang ada pada aplikasi ini dari mulai mencari rute hingga melihat peta

simulasi Google Map yang ada pada aplikasi ini

User lihat () lihat () lihat () lihat () lihat ()

Panduan Input tempat asal dan tujuan

Hasil perhirungan dijkstra

Simulasi peta rute angkutan kota dan

damri

Gambar 3.11 Collaboration Diagram user

2. Collaboration Diagram untuk Admin

Sedangkan untuk diagram ini admin sistem akan bekerja dari mulai

admin login hingga admin mengelola data yang ada pada aplikasi ini.

Admin Login

Login ()

Halaman pengolahan data

Form inputan data

CRUD data List data

Lihat (): Lihat (): Lih at (): Lih at ():

(17)

74 3.3.6 Deployment Diagram

Menggambarkan tentang detail hubungan infrastruktur yang terhubung

dalam system, yaitu di mana komponen akan terletak (pada mesin, server atau

piranti keras apa), bagaimana kemampuan jaringan pada lokasi tersebut,

spesifikasi server, dan hal-hal lain yang bersifat fisikal.

Browser Apache server mysql database RPC Google Map API

Gambar 3.13 Deployment Diagram

3.4 Perancangan Antar Muka Sistem (Interface)

Perancangan menu ini digunakan untuk memudahkan dalam penelusuran

program yang telah dibuat. Berikut dibawah ini gambaran perancangan menu

yang terdapat dalam aplikasi tersebut.

(18)

75 3.4.1 Tampilan Menu Rute

Pada tampilan menu rute ini user bisa mencari rute terpendek dengan cara

memilih tempat asal dan tempat yang akan dituju. Kemudian tekan tombol submit

dan user pun akan mendapatkan simulasi rute jalan terpedek pada Google Map

API tersebut. Selain itu, user juga bisa memilih tombol presentasi untuk

mengetahui node dan path yang ada pada peta Google Map API tersebut. Untuk

lebih jelas mengenai tampilan menu rute kita dapat melihatnya pada Gambar

3.15.

(19)

76 3.4.2 Tampilan Menu Angkot

Pada tampilan menu angkot ini user akan mendapatkan rute angkot pada

simulasi peta Google Map API dengan cara mengklik tombol submit yang ada

pada tabel daftar angkot dan damri. Untuk lebih jelasnya, kita bisa melihat

tampilan tersebut pada Gambar 3.16.

Gambar

Gambar 3.1 Diagram Alur Pembuatan Sistem
Gambar 3.2 Blok Diagram Rancangan Sistem
Gambar 3.5 Use Case Diagram  3.2.2  Defenisi dan Identifikasi Aktor
Gambar 3.6 Class Diagram  A.  Tabel Database dari Class Diagram
+7

Referensi

Dokumen terkait

Apabila kedua amplitudo sinyal pembawa f1 dan f2 berada di atas nilai ambang tertentu ( Th1 dan Th2 ) secara serentak dan hal ini terjadi berturutan dalam selang

PELANGGAR BARANG BUKTI JENIS

Diluar sidang Pengadilan, penyelesaian sengketa dapat dilaksanakan baik oleh mereka sendiri (yang melakukan perdamaian) tanpa melibatkan pihak lain, atau meminta

Dari pelaksanaan tindakan perbaikan yang dilakukan penulis di kelas SD Negeri Kluwih 02 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang diperoleh data yaitu data perolehan nilai siswa

Beberapa penyempurnaan yang perlu dilakukan untuk kelembagaan P3A dan Ga- bungan P3A adalah : (1) Mengkonsolidasikan kelembagaan lokal yang beragam dalam satu wadah Koperasi,

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tingkat kesesuaian bagian-bagian konstruksi kapal penangkap ikan di PPN Pekalongan adalah 54.76% untuk lunas, 100% untuk linggi haluan,

Berdasarkan hasil pada table 7 dapat disimpulkan bahwa pengetahuan warga berdasarkan kategori jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir termasuk dalam kategori

Kavitasi akan terjadi bila tekanan statis suatu aliran zat cair turun di bawah tekanan uap jenuhnya, sehingga untuk mencegah kavitasi harus diusahakan agar tidak ada satu bagianpun