A. Gambaran Umum Objek Penelitian
PT Sinde Multi Kemasindo merupakan anak perusahan PT Sinde Bumi Sentosa. PT Sinde Multi Kemasindo didirikan pada tahun 2001, bergerak di bidang plastic packaging, dengan produk berupa preform, botol 200 ml, dan cap screw. PT Sinde Multi Kemasindo mempunyai kapasitas produksi Preform 16.500.000 pcs/bln, Botol 16.500.000 pcs/bln dan Cap Screw 30.000.000 pcs/bln. Produk tersebut dikirim ke pelanggan tetap yaitu PT Sinde Budi Sentosa.
Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Juni 2016. Tempat yang di teliti adalah karyawan pada PT Sinde Multi Kemasindo Bekasi.
1. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan April hingga Juni 2016. Tempat yang di teliti di Gedung Wisma SMR Lantai 7 OI-04 Kav 89, Jalan Yos Sudarso Jakarta Utara 14350. Dan Pabriknya berada di Jalan Sultan Hasanudin No.1 KM 40 Tambun Selatan Bekasi 17510.
2. Karakteristik Responden
Dalam penelitian ini, karakteristik responden terdiri dari karakteristik berdasarkan usia responden, jenis kelamin responden, pendidikan terakhir responden, lama bekerja responden, dan status responden pada di PT. Yakin Maju Sentosa. Untuk mendapatkan gambaran umum responden yang lebih jelas maka akan disajikan dalam bentuk tabel dibawah ini:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Hasil perhitungan frekuensi dari karakteristik berdasarkan usia responden terdapat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah usia 29-34 tahun, maka dapat dikatakan bahwa karyawan PT Sinde Multi Kemasindo Bekasi mayoritas tergolong muda.
b. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Hasil perhitungan frekuensi dari karakteristik berdasarkan jenis kelamin responden terdapat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Usia
Frequency Percent Valid
Percent Cumulative Percent
Valid 17-22 Tahun 5 7.1 7.1 7.1 23-28 Tahun 15 21.4 21.4 28.6 29-34 Tahun 34 48.6 48.6 77.1 35-40 Tahun 11 15.7 15.7 92.9 > 40 Tahun 5 7.1 7.1 100.0 Total 70 100.0 100.0 Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid
Laki – Laki 48 68.6 68.6 68.6
Perempuan 22 31.4 31.4 100.0
Berdasarkan hasil tabel 4.2 diketahui bahwa responden terbanyak dalam penelitian ini adalah laki-laki yaitu sebanyak 48 orang (68,6%).
c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Hasil perhitungan frekuensi dari karakteristik berdasarkan pendidikan responden terdapat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMA/Sederajat 5 7.1 7.1 7.1 D3 13 18.6 18.6 25.7 S1 47 67.1 67.1 92.9 S2 5 7.1 7.1 100.0 Total 70 100.0 100.0
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden terbanyak memiliki tingkat pendidikan S1 sebanyak 47 orang atau 67,1%.
d. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Hasil perhitungan frekuensi dari karakteristik berdasarkan lama bekerja responden terdapat dalam tabel sebagai berikut :
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Lama Bekerja
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 0-3 Tahun 44 62.9 62.9 62.9 >3-6 Tahun 21 30.0 30.0 92.9 >6-10 Tahun 5 7.1 7.1 100.0 Total 70 100.0 100.0
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa dari 70 responden sebagian besar telah bekerja selama 0-3 tahun sebanyak 44 orang atau sebesar 62,9%.
B. Statistik Deskriptif
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah meliputi tiga variabel bebas yakni Gaya Kepemimpinan Transformasional, Komunikasi dan Motivasi, sedangkan variabel terikat yang di kaji adalah kinerja karyawan. Untuk lebih memberikan gambaran yang obyektif terhadap hasil jawaban responden terhadap angket, maka jawaban tersebut akan dikemukakan dalam bentuk rata-rata, yang mana rata-rata tersebut akan diklasifikasikan ke dalam rentang skala sebagai berikut:
Skor terendah : 1 Skor tertinggi : 5 Jumlah kelas : 5
Berdasarkan lima rentang jawaban yang diberikan kepada masing-masing responden dalam penelitian ini, maka rentang skala yang digunakan masing-masing item adalah 1 sampai 5 dengan penilaian setiap variabel diberikan sebagai berikut :
Interval= = = 0,8
Berdasarkan rentang skor di atas , maka dapat ditentukan interval masing-masing kelas adalah sebagai berikut:
1,00-1,80 = sangat rendah/sangat kecil/sangat lemah >1,80- 2,60 = rendah/kecil/lemah
>2,60-3,40 = cukup
>3,40- 4,20 = tinggi/besar/kuat/naik
>4,20-5,00 = sangat tinggi/sangat besar/sangat kuat
Jawaban dari responden tersebut akan dikemukakan dalam tabulasi di bawah sebagi berikut :
Tabel 4.5
Rekapitulasi Perhitungan Gaya Kepemimpinan Transformasional
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
GKT1 70 2 5 3.43 .910 GKT2 70 1 5 3.01 .955 GKT3 70 2 5 3.64 .869 GKT4 70 2 5 3.77 .618 GKT5 70 2 5 3.33 .812 GKT6 70 2 5 3.43 .772 GKT7 70 2 5 3.23 .820 GKT8 70 2 5 3.40 .858 GKT9 70 2 4 2.44 .581 Total 70 17 41 29.69 4.991 Valid N (listwise) 70
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Dari tabel 4.5 diatas untuk variabel gaya kepemimpinan transformasional, nilai minimum terdapat pada indikator pertanyaan GKT9 dengan dengan nilai rata-rata (2,44/ cukup). Indikator ini menjelaskan Pimpinan mendorong karyawan untuk menyampaikan ide-idenya, dan nilai maksimum terdapat pada indikator pernyataan GKT4 dengan nilai rata-rata (3,77/tinggi). Indikator ini menjelaskan pimpinan menyatakan tujuan-tujuan penting secara sederhana.
Tabel 4.6
Rekapitulasi Perhitungan Variabel Komunikasi
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
K1 70 3 5 4.34 .562 K2 70 3 5 4.31 .603 K3 70 2 5 3.66 1.166 K4 70 2 5 3.34 .883 K5 70 3 5 4.20 .580 K6 70 3 5 4.11 .553 K7 70 3 5 4.16 .581 K8 70 3 5 4.33 .503 K9 70 2 5 4.36 .566 K10 70 3 5 3.61 .597 Total 70 33 48 40.43 3.277 Valid N (listwise) 70
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Dari tabel 4.6 diatas untuk variabel komunikasi, nilai minimum terdapat pada indikator pertanyaan K4 dengan dengan nilai rata-rata (3,34/ cukup). Indikator ini menjelaskan Pimpinan memberikan dorongan moril dan spiritual kepada karyawan, dan nilai maksimum terdapat pada indikator pernyataan K9 dengan nilai rata-rata (4,36/ sangat tinggi). Indikator ini menjelaskan memberikan informasi yang di butuhkan pimpinan untuk kemajuan perusahaan.
Tabel 4.7
Rekapitulasi Perhitungan Variabel Motivasi
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
M1 70 3 5 3.96 .647 M2 70 2 5 3.90 .837 M3 70 3 5 4.09 .503 M4 70 3 5 4.27 .479 M5 70 4 5 4.33 .473 M6 70 1 5 3.04 .970 M7 70 3 5 4.21 .478 M8 70 4 5 4.56 .500 M9 70 2 4 3.44 .605 M10 70 1 5 2.99 .925 M11 70 1 5 3.10 .950 Total 70 32 54 41.89 3.995 Valid N (listwise) 70
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Dari tabel 4.7 diatas untuk variabel motivasi, nilai minimum terdapat pada indikator pertanyaan M10 dengan dengan nilai rata-rata (2,99/ cukup). Indikator ini menjelaskan perusahaan memberi gaji agar karyawan bersemangat dalam bekerja, dan nilai maksimum terdapat pada indikator pernyataan M8 dengan nilai rata-rata (4,56/sangat tinggi). Indikator ini menjelaskan perusahaan memberikan kepuasan kerja karyawan sesuai dengan kebijakan dan administrasi perushaan.
Tabel 4.8
Rekapitulasi Perhitungan Variabel Kinerja Karyawan
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
KK1 70 2 5 4.07 .547 KK2 70 3 5 4.03 .510 KK3 70 2 5 3.96 .523 KK4 70 3 5 4.10 .455 KK5 70 3 5 4.04 .494 KK6 70 2 5 3.97 .510 KK7 70 3 5 4.03 .564 KK8 70 2 5 4.09 .503 KK9 70 3 5 3.93 .547 KK10 70 3 5 4.04 .523 KK11 70 3 5 3.96 .624 KK12 70 2 5 3.26 .829 KK13 70 3 5 3.83 .564 Total 70 37 64 51.30 4.688 Valid N (listwise) 70
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Dari tabel 4.8 diatas untuk variabel kinerja karyawan, nilai minimum terdapat pada indikator pertanyaan KK12 dengan dengan nilai rata-rata (3,26/ cukup). Indikator ini menjelaskan sikap menghargai dan menghormati sesame karyawan selalu diterapkan, dan nilai maksimum terdapat pada indikator pernyataan KK8 dengan nilai rata-rata (4,09/tinggi). Indikator ini menjelaskan karyawan memiliki inisiatif dalam menjalankan tugas/ pekerjaan yang relatif baru.
C. Hasil Uji Kualitas Data
Sebelum melakukan analisis regresi, terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap pernyataan pada masing-masing variabel dengan bantuan program SPSS 23.
1. Hasil Uji Validitas
Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah kuisioner yang digunakan mampu mengungkapkan apa yang ingin diukur oleh kuisioner tersebut. Apabila nilai korelasi > 0,235 (nilai r table untuk df = 68, α 0,05) maka dikatakan item tersebut valid, sebaliknya apabila nilai korelasi < 0,235 maka dikatakan item tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.
a. Hasil Uji Validitas Terhadap Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional
Uji validitas terhadap variabel gaya kepemimpinan transformasional yang dilakukan pada 70 responden dengan jumlah indikator sebanyak 9 pernyataan. Hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS versi 23 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Validitas Variabel Gaya Kepemimpinan Transformasional
Kode r-tabel Pearson
Correlation (r-hitung) Keterangan GKT1 0,235 0,732 Valid GKT2 0,235 0,712 Valid GKT3 0,235 0,731 Valid
GKT4 0,235 0,564 Valid GKT5 0,235 0,766 Valid GKT6 0,235 0,780 Valid GKT7 0,235 0,769 Valid GKT8 0,235 0,767 Valid GKT9 0,235 0,254 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.9 di atas untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel gaya kepemimpinan transformasional terlihat bahwa semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-tabel maka dinyatakan valid.
b. Hasil Uji Validitas Terhadap Komunikasi
Uji validitas terhadap variabel komunikasi yang dilakukan pada 70 responden dengan jumlah indikator sebanyak 10 pernyataan. Hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS versi 23 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas Variabel Insentif
Kode r-tabel Pearson
Correlation (r-hitung) Keterangan K1 0,235 0,596 Valid K2 0,235 0,657 Valid K3 0,235 0,274 Valid K4 0,235 0,399 Valid K5 0,235 0,717 Valid K6 0,235 0,645 Valid K7 0,235 0,611 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.10 di atas untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel komunikasi terlihat bahwa semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-tabel maka dinyatakan valid
c. Hasil Uji Validitas Terhadap Motivasi
Uji validitas terhadap variabel motivasi yang dilakukan pada 70 responden dengan jumlah indikator sebanyak 11 pernyataan. Hasil uji validitas menggunakan bantuan program SPSS versi 23 diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 4.11
Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi
Kode r-tabel Pearson
Correlation (r-hitung) Keterangan M1 0,235 0,379 Valid M2 0,235 0,274 Valid M3 0,235 0,401 Valid M4 0,235 0,440 Valid M5 0,235 0,327 Valid M6 0,235 0,802 Valid M7 0,235 0,650 Valid M8 0,235 0,518 Valid K8 0,235 0,529 Valid K9 0,235 0,565 Valid K10 0,235 0,271 Valid
M9 0,235 0,255 Valid
M10 0,235 0,757 Valid
M11 0,235 0,790 Valid
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.11 di atas untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel motivasi terlihat bahwa semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-tabel maka dinyatakan valid.
d. Hasil Uji Validitas Terhadap Kinerja Karyawan Tabel 4.12
Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja Karyawan
Kode r-tabel Pearson
Correlation (r-hitung) Keterangan KK1 0,235 0,658 Valid KK2 0,235 0,675 Valid KK3 0,235 0,768 Valid KK4 0,235 0,726 Valid KK5 0,235 0,732 Valid KK6 0,235 0,640 Valid KK7 0,235 0,802 Valid KK8 0,235 0,855 Valid KK9 0,235 0,743 Valid KK10 0,235 0,680 Valid KK11 0,235 0,782 Valid KK12 0,235 0,293 Valid KK13 0,235 0,332 Valid
Berdasarkan tabel 4.12 di atas untuk uji validitas terhadap pernyataan variabel kinerja karyawan terlihat bahwa semua butir pernyataannya mempunyai nilai r-hitung > r-tabel maka dinyatakan valid.
2. Hasil Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator mengindikasikan sebuah konstruk/faktor laten yang umum. Dengan kata lain, alat tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu yang berbeda dalam penelitian ini, syarat kuesioner dikatakan reliabel atau handal adalah jika nilai Croanbach’s alpha > 0,6. Hasil uji reliabilitas dengan menggunakan program SPSS 23 dapat dilihat pada rekapitulasi hasil output seperti dibawah ini:
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Cronbach’s
Alpha N of items Keterangan
Gaya Kepemimpinan
Transformasional 0,768 10 Reliabel
Komunikasi 0,704 11 Reliabel
Motivasi 0,726 12 Reliabel
Kinerja karyawan 0,758 14 Reliabel
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa semua variabel penelitian mempunyai nilai Cronbach’s Alpha > 0,6 yang artinya semua variabel yang diteliti adalah reliabel.
D. Hasil Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik dan kualitas instrumen penelitian, dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan sebelum melakukan analisa regresi.
1. Hasil Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji one sample kolmogorov smirnov yang dapat dilihat pada signifikasi, apabila nilai signifikan > 0,05 maka variabel pengganggu dikatakan terdistribusi dengan normal.
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 70
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.99589128 Most Extreme Differences Absolute .069
Positive .065
Negative -.069
Test Statistic .069
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan hasil pengujian dengan metode K-S dari hasil perhitungan diperoleh nilai Asymp sig (2-tailed) Unstandardized Residual Regresi yaitu 0,200
diatas 0,05. Sehingga dapat dikemukakan bahwa seluruh variabel penganggu memenuhi asumsi data berdistribusi normal.
2. Hasil Uji Multikolinieritas
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinieritas adalah nilai Tolerance ≥ 0,10 dan nilai VIF ≤ 10. Hasil olah data dengan menggunakan program SPSS 23 sebagai berikut:
Tabel 4.15
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardize d Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Toleranc e VIF 1 (Constant) 5.119 4.946 1.035 .305 Gaya Kepemimpinan Transformasional .243 .081 .258 3.010 .004 .840 1.191 Komunikasi .434 .137 .304 3.163 .002 .671 1.490 Motivasi .511 .106 .436 4.822 .000 .758 1.319
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan Tabel 4.15 hasil pengolahan data uji multikolinearitas dengan menggunakan SPSS 23 terlihat bahwa ketiga variabel independen menunjukkan nilai tolerance untuk variabel gaya kepemimpinan transformasional sebesar 0,840, variabel komunikasi sebesar 0,671, dan variabel motivasi sebesar 0,758 lebih
besar dari 0,10, dan nilai VIF untuk variabel gaya kepemimpinan transformasional sebesar 1,191, variabel komunikasi sebesar 1,490 dan variabel motivasi sebesar 1,139 kurang dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolienaritas antar variabel independen dalam model regresi.
3. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas Imam Ghozali, 2007. Deteksi dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu dalam grafik dimana sumbu X dan Y telah diproduksi.
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Berdasarkan hasil olah data pada SPSS 23 diagram pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa data (titik-titik) menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun dibawa angka 0 pada sumbu serta tidak membentuk pola tertentu sehingga dapat disimpulkan bahwa pada uji regresi ini tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas.
E. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda digunakan untuk meneliti variabel-variabel yang berpengaruh dari variebel bebas (independent variable) terhadap variabel terikat (dependent variable).
Tabel 4.16
Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.119 4.946 1.035 .305 Gaya Kepemimpinan Transformasional .243 .081 .258 3.010 .004 Komunikasi .434 .137 .304 3.163 .002 Motivasi .511 .106 .436 4.822 .000
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.16 dapat diperoleh rumusan persamaan regresi linier berganda untuk variabel independen (gaya kepemimpinan transformasional, komunikasi dan motivasi) terhadap variabel dependen (kinerja karyawan) sebagai berikut : Y = a + b1 X1 + b2 X2 + e Y = 5,119 + 0,243X1 + 0,434 X2 +0,511 X3 +e Dimana: Y = Kinerja Karyawan a = Konstanta X1 = Gaya Kepemimpinan X2 =Komunikasi X3 =Motivasi e = Residual eror
Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Konstanta sebesar 5,119 merupakan perpotongan garis regresi dengan sumbu Y yang menunjukkan kinerja PT Sinde Multi Kemasindo ketika variabel bebasnya, yaitu gaya kepemimpinan transformasional (X1), Komunikasi(X2) dan Motivasi (X2) sama dengan nol (0).
b. Variabel gaya kepemimpinan transformasional (X1) memiliki koefisien regresi positif, artinya bahwa apabila variabel gaya kepemimpinan transformasional (X1) meningkat sebesar satuan maka kinerja karyawan PT Sinde Multi Kemasindo akan mengalami kenaikan sebesar nilai koefisien regresinya yaitu 0,243 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
c. Variabel komunikasi (X2) memiliki koefisien regresi positif, artinya bahwa apabila variabel komunikasi (X2) meningkat sebesar satuan maka kinerja karyawan di PT Sinde Multi Kemasindo akan mengalami kenaikan sebesar nilai koefisien regresinya yaitu 0,434 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
d. Variabel motivasi (X3) memiliki koefisien regresi positif, artinya bahwa apabila variabel motivasi (X2) meningkat sebesar satuan maka kinerja karyawan di PT Sinde Multi Kemasindo akan mengalami kenaikan sebesar nilai koefisien regresinya yaitu 0,5111 dengan asumsi variabel bebas lainnya tetap.
F. Hasil Uji Hipotesis
1. Uji Koefisien Determinasi (R2) dan Korelasi
Koefisiensi determinasi ini digunakan untuk mangetahui seberapa besar variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. Nilai koefisien determinasi digunakan adjusted R square.
Tabel 4.17
Uji Koefisien Determinasi (R2) Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .769a .592 .573 3.063
a. Predictors: (Constant), Motivasi, Gaya Kepemimpinan Transformasional, Komunikasi
b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.17, diketahui hasil koefisien determinasi (adjusted R2) sebesar 0,573 yang artinya 57,3% kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh
variabel gaya kepemimpinan transformasional, komunikasi dan motivasi. Sedangkan 42,7 % dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji signifikansi simultan atau uji f digunakan untuk mengetahui apakah hasil dari analisis regresi signifikan atau tidak. Signifikan yang digunakan adalah 0,05. Jika probabilitas atau signifikansi lebih besar dari 0,05, maka Ho diterima atau Ha ditolak dan jika probabilitas atau signifikansi lebih kecil dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.18 Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 897.400 3 299.133 31.879 .000b
Residual 619.300 66 9.383
Total 1516.700 69
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
b. Predictors: (Constant), Motivasi, Gaya Kepemimpinan Transformasional, Komunikasi
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
Berdasarkan tabel 4.18 dapat dilihat nilai signifikasi adalah 0,00 atau lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat dinyatakan bahwa gaya kepemimpinan transformasional, komunikasi dan motivasi.secara bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja karyawan.
3. Uji Signifikan Parsial (Uji t)
Uji parsial atau individual digunakan untuk mengetahui apakah suatu variabel bebas berpengaruh nyata atau tidak terhadap variabel tidak bebasnya. Pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan melihat probabilitas/ signifikannya, yaitu:
1. Jika probabilitas/signifikansi > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak 2. Jika probabilitas/signifikansi < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima.
Tabel 4.19 Uji t Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 5.119 4.946 1.035 .305 Gaya Kepemimpinan Transformasional .243 .081 .258 3.010 .004 Komunikasi .434 .137 .304 3.163 .002 Motivasi .511 .106 .436 4.822 .000
a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 23
a. Uji Hipotesis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat nilai signifikan dari variabel gaya kepemimpinan transformasional 0,004 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang secara parsial gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
b. Uji Hipotesis Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat nilai signifikan dari variabel Komunikasi 0,002 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang secara parsial komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan tabel 4.19 dapat dilihat nilai signifikan dari variabel motivasi 0,000 atau lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang secara parsial motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
G. Pembahasan Hasil Penelitian
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Transformasional Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.19 diketahui bahwa gaya kepemimpinan transformasional berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Rahman (2016) dan Anikmah(2008) .
2. Pengaruh Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.19 diketahui bahwa komunikasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Ultasary (2011) dan prasetyanto (2010) .
3. Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil uji t pada tabel 4.19 diketahui bahwa motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2013) dan Brahmasari (2009) .