BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) yang beralamatkan di Jl RS Fatmawati No 75 Jakarta Selatan didirikan di Jakarta pada 24 Oktober 2012 berdasarkan akta Notaris Zulkifli Harahap Nomor 15 Tahun 2012 yang disahkan oleh SK Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 4 Desember 2002, Nomor C-1874.HT.03.02 – TH.2002 dan SK Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia tanggal 18 Desember 2006, Nomor : 884-XVII-2006 dan INSANI mulai beroperasi dibulan Desember 2012. Secara kepemilikan saham dimiliki oleh PT. Infomedia Nusantara yang merupakan anak perusahaan dari PT. Telkom.
PT. Infomedia Solusi Humanika (INSANI) sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang HR Process & Solutions sudah mengelola kurang lebih 17.300 orang tenaga kerja. Distribusi HR Process & Solutions INSANI mencakup sebagian besar wilayah Indonesia, terutama di kota-kota besar wilayah Indonesia seperti Medan, Surabaya, Jakarta, Bandung, Makassar, dll.
Visi dari Infomedia Solusi Humanika adalah “Menjadi Leader dalam penyediaan Jasa HR Service” Sedangkan Misi dari Infomedia Solusi Humanika adalah “Unggul dibidang HR Service dalam bentuk penyediaan, Pengelolaan dan Pengembangan “
4.2 Statistik Deskriptif
4.2.1 Karakteristik Responden
Responden dalam penelitian ini adalah karyawan PT. Infomedia Solusi Humanika. Berdasarkan data dari 100 responden yang bekerja di PT. Infomedia Solusi Humanika, melalui daftar pertanyaan di dapat kondisi responden tentang jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan lama bekerja.
Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai objek penelitian. Gambaran umum dari responden sebagai obyek penelitian tersebut satu per satu dapat diuraikan seperti pada bagian berikut :
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang jenis kelamin dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 sebagai berikut:
Tabel 4.1
Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%)
Laki-laki 56 56
Perempuan 44 44
Total 100 100
Sumber : Data Primer yang diolah, 2014
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak daripada responden dengan jenis kelamin perempuan. Responden dengan jenis kelamin laki-laki sebanyak 56% dan responden dengan jenis kelamin perempuan sebanyak 44%. Secara keseluruhan rata-rata karyawan PT. Infomedia Solusi Humanika adalah laki-laki.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang usia dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 sebagai berikut:
Tabel 4.2
Responden Berdasarkan Usia
Usia Jumlah Persentase (%)
20 – 25 tahun 13 13 26 – 35 tahun 69 69 36 – 45 tahun 12 12 46 – 50 tahun 6 6 > 50 tahun 0 0 Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tabel 4.2 menunjukkan data dari 100 responden, diantaranya 13 responden berusia antara 20 sampai 25 tahun, 69 responden berusia antara 26 sampai 35 tahun, 12 responden berusia antara 36 sampai 45 tahun, dan sisanya 6 responden berusia antara 46 sampai 50 tahun. Secara keseluruhan rata-rata karyawan PT. Infomedia Solusi Humanika berusia antara 26 – 35 tahun .
4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang pendidikan terakhir dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut
Tabel 4.3
Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase (%)
SMA 9 9
DI/DII/DIII 20 20
S1 69 69
S2/S3 2 2
Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan dari table 4.3 di atas dapat dilihat bahwa pendidikan karyawan PT. Infomedia Solusi Humanika, yang berpendidikan SMA sebanyak 9 responden, yang berpendidikan DI/DII/DIII sebanyak 20 responden, yang berpendidikan S1 sebanyak 69 responden dan yang berpendidikan S2 sebanyak 2 responden. Secara keseluruhan rata-rata karyawan PT. Infomedia Solusi Humanika berpendidikan terakhir S1.
4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh gambaran tentang lama bekerja dari responden yang dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel 4.4
Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama bekerja Jumlah Persentase (%)
< 1 tahun 15 15 1 – 5 tahun 43 43 6 – 10 tahun 25 25 11 – 20 tahun 11 11 > 20 tahun 6 6 Total 100 100
Sumber : Data primer yang diolah, 2014
Tabel 4.4 menunjukkan data dari 100 responden, diantaranya 15 responden bekerja kurang dari 1 tahun, 43 responden telah bekerja selama 1 sampai 5 tahun, 25 responden telah bekerja selama 6 sampai 10 tahun, 11 responden telah bekerja selama 11 sampai 20 tahun dan sisanya sebanyak 6 responden telah bekerja lebih dari 20 tahun. Secara keseluruhan rata-rata karyawan PT. Infomedia Solusi Humanika telah bekerja selama 1 sampai 5 tahun .
4.2.2 Analisis Deskriprif Kompensasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Produktivitas kerja karyawan pada PT. Infomedia Solusi Humanika
Analisis kategori data penelitian adalah analisis yang berkaitan langsung dengan data penelitian. Analisis ini bersumber dari angket yang peneliti sebarkan kepada responden untuk mengukur variabel penelitian kemudian dianalisis secara deskriptif
dengan menggunakan metode analisis overall sum square. Dimana terdapat empat variabel dalam penelitian ini, yaitu Kompensasi, Gaya Kepemimpinan, Motivasi kerja dan Produktivitas kerja.
4.2.2.1 Analisis Kompensasi
Untuk mengetahui gambaran mengenai persepsi 100 responden terhadap variabel kompensasi digunakan analisis deskriptif kategori. Variabel Kompensasi memiliki beberapa indikator yang dituangkan seluruhnya terhadap 10 pernyataan. Berikut analisis deskriptif kategori terhadap 10 item pertanyaan pada variabel Kompensasi.
Tabel 4.5
Kategori Persepsi Responden Mengenai Variabel Kompensasi
Item Percent Score Rentang KeteranganSum
Gaji yang diberikan telah sesuai dengan pekerjaan yang menjadi
tanggung jawab anda 51 428 420 - 500
Sangat Setuju Menurut anda apakah gaji yang
selama ini anda terima sudah
sesuai dengan masa kerja anda 63 369 340 – 419 Setuju Apakah gaji yang selama ini anda
terima sudah sesuai dengan
prestasi anda 65 374 340 – 419 Setuju Perusahaan memberikan
tunjangan kesehatan kepada
setiap karyawan 60 362 340 – 419 Setuju Perusahaan memberikan gaji
sesuai dengan kompetensi yang
Lanjutan Tabel 4.5
(Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 19)
Tabel di atas merupakan hasil dari persepsi 100 responden terhadap 10 item pertanyaan pada variabel Kompensasi, dapat dilihat bahwa dari hasil pengolahan data di atas menunjukkan respon terhadap Kompensasi secara keseluruhan diklasifikasikan setuju dengan perolehan skor rata-rata 375.9 dan Gaji yang diberikan telah sesuai dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab anda merupakan indikator yang paling tinggi dimata responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon Kompensasi yang terjadi secara keseluruhan adalah sudah baik dimata responden.
4.2.2.2 Analisis Gaya Kepemimpinan
Untuk mengetahui gambaran mengenai persepsi 100 responden terhadap variabel Gaya Kepemimpinan digunakan analisis deskriptif kategori. Variabel Gaya Kepemimpinan memiliki beberapa indikator yang dituangkan seluruhnya terhadap 10 pernyataan.
Perusahaan selalu memberikan
THR 66 373 340 – 419 Setuju
Perusahaan memberikan
tunjangan hari tua 53 370 340 – 419 Setuju Perusahaan memberikan insentif
untuk setiap presentasi kerja 59 380 340 – 419 Setuju Perusahaan memberikan hak cuti
dalam satu tahun 58 378 340 – 419 Setuju Perusahaan memberikan upah
lembur sesuai dengan peraturan
pemerintah 64 369 340 – 419 Setuju
Berikut analisis deskriptif kategori terhadap 10 item pertanyaan pada variabel Gaya Kepemimpinan.
Tabel 4.6
Kategori Persepsi Responden Mengenai Variabel Gaya Kepemimpinan
Item Percent Score Rentang KeteranganSum Pimpinan selalu memberi tahukan
dengan jelas apa yang harus dikerjakan, dan bagaimana
mengerjakannya.
58 379 340 – 419 Setuju Pimpinan memberi kesempatan
kepada para pegawai untuk menyampaikan perasaan dan
perhatiannya
60 382 340 – 419 Setuju Pimpinan selalu melakukan
hubungan baik dengan
karyawan/pegawai 73 391 340 – 419 Setuju Pimpinan selalu melakukan
evaluasi dua arah antara pimpinan
dan bawahan. 59 380 340 – 419 Setuju Pimpinan menunjukkan hal-hal
yang dapat menarik minat kerja
pegawai 55 365 340 – 419 Setuju
Pimpinan menggunakan partisipasi dari anggota kelompok untuk melancarkan komunikasi antar
pegawai
56 383 340 – 419 Setuju Pimpinan memberikan perhatian
pada pegawai yang tidak sukses
dalam bekerja 48 347 340 – 419 Setuju Pimpinan menetapkan skala
prioritas dalam memberikan
pekerjaan kepada pegawai 70 390 340 – 419 Setuju Pimpinan selalu melakukan
evaluasi pekerjaan kepada
Lanjutan Tabel 4.6
(Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 19)
Tabel di atas merupakan hasil dari persepsi 100 responden terhadap 10 item pertanyaan pada variabel Gaya Kepemimpinan, dapat dilihat bahwa dari hasil pengolahan data di atas menunjukkan respon terhadap Gaya Kepemimpinan secara keseluruhan diklasifikasikan setuju dengan perolehan skor rata-rata 376.7 dan Pimpinan selalu melakukan hubungan baik dengan karyawan/pegawai merupakan indikator yang paling tinggi dimata responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon Gaya Kepemimpinan yang terjadi secara keseluruhan adalah sudah baik dimata responden.
4.2.2.3 Analisis Motivasi
Untuk mengetahui gambaran mengenai persepsi 100 responden terhadap variabel Motivasi Kerja digunakan analisis deskriptif kategori. Variabel Motivasi Kerja memiliki beberapa indikator yang dituangkan seluruhnya terhadap 10 pernyataan. Berikut analisis deskriptif kategori terhadap 10 item pertanyaan padavariabel Motivasi Kerja.
Pimpinan selalu memperhatikan konflik yang terjadi pada para
pegawai 57 371 340 – 419 Setuju
Tabel 4.7
Kategori Persepsi Responden Mengenai Variabel Motivasi Kerja
(Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 19)
Item Percent Score Rentang KeteranganSum Pengakuan dari perusahaaan
membuat karyawan lebih giat
bekerja 60 381 340 – 419 Setuju
Gaji dan tunjangan dapat memotivasi karyawan dalam
bekerja 59 386 340 – 419 Setuju
Lingkungan yang nyaman membuat karyawan semangat
bekerja 50 374 340 – 419 Setuju
Apakah anda tidak tertarik oleh
masa depan karir anda? 55 380 340 – 419 Setuju Apakah anda setiap pagi semakin
malas untuk bangun dari pada
sebelumnya? 43 344 340 – 419 Setuju
Saya mendapatkan gaji yang cukup dari pekerjaan saya sehingga bisa hidup dengan
nyaman
61 382 340 – 419 Setuju Kerja sama tim lebih meringankan
pekerjaan saya dibanding bekerja
secara individu 64 392 340 – 419 Setuju Anda menganggap rekan-rekan
kerja sebagai keluarga 60 379 340 – 419 Setuju Karyawan merasa puas terhadap
jaminan kerja yang diberikan
perusahaan 54 379 340 – 419 Setuju
Dengan adanya kesempatan dan pengembangan diri akan memacu
karyawan untuk berkerja 51 378 340 – 419 Setuju Overall Mean Score (OMS) 377.5 340 – 419 Setuju
Tabel di atas merupakan hasil dari persepsi 100 responden terhadap 10 item pertanyaan pada variabel Motivasi Kerja, dapat dilihat bahwa dari hasil pengolahan data di atas menunjukkan respon terhadap Motivasi Kerja secara keseluruhan diklasifikasikan setuju dengan perolehan skor rata-rata 377.5 dan Kerja sama tim lebih meringankan pekerjaan saya dibanding bekerja secara individu merupakan indikator yang paling tinggi dimata responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon Motivasi Kerja yang terjadi secara keseluruhan adalah sudah baik dimata responden.
4.2.2.4 Analisis Produktivitas
Untuk mengetahui gambaran mengenai persepsi 100 responden terhadap variabel Produktivitas Kerja digunakan analisis deskriptif kategori. Variabel Produktivitas Kerja memiliki beberapa indikator yang dituangkan seluruhnya terhadap 10 pernyataan. Berikut analisis deskriptif kategori terhadap 10 item pertanyaan pada variabel Produktivitas Kerja.
Tabel 4.8
Kategori Persepsi Responden Mengenai Variabel Produktivitas Kerja
Item Percent Score Rentang KeteranganSum Anda mampu bekerja sesuai
dengan target perusahaan 62 359 340 – 419 Setuju Anda mampu menyelesaikan
Lanjutan Tabel 4.8
(Sumber : Hasil pengolahan data SPSS 19)
Tabel di atas merupakan hasil dari persepsi 100 responden terhadap 10 item pertanyaan pada variabel Produktivitas Kerja, dapat dilihat bahwa dari hasil pengolahan data di atas menunjukkan respon terhadap Produktivitas Kerja secara keseluruhan diklasifikasikan setuju dengan perolehan skor rata-rata 360.3 dan Pendidikan yang anda miliki membantu anda dalam melaksanakan pekerjaan merupakan indikator yang paling tinggi dimata responden. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa respon Produktivitas Kerja yang terjadi secara keseluruhan adalah sudah baik dimata responden.
Anda mampu bekerja sesuai
dengan standar perusahaan 62 361 340 – 419 Setuju Kuantitas kerja yang diberikan
sesuai dengan kemampuan anda 49 346 340 – 419 Setuju Kuantitas kerja anda sesuai
dengan standar perusahaan 50 350 340 – 419 Setuju Anda bersedia diberi tambahan
kuantitas kerja diluar jam kerja
apabila dibutuhkan 62 362 340 – 419 Setuju Anda hadir bekerja tepat waktu 54 365 340 – 419 Setuju
Anda mematuhi norma-norma
yang berlaku pada perusahaan 60 364 340 – 419 Setuju Pekerjaan anda sesuai dengan
keterampilan yang anda miliki 64 364 340 – 419 Setuju Pendidikan yang anda miliki
membantu anda dalam
melaksanakan pekerjaan 63 367 340 – 419 Setuju
4.3 Analisis Uji Asumsi dan Kualitas Instrumen Penelitian 4.3.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan dengan membandingkan thitung dengan ttable. Apabila thitung > t table = valid dan t hitung < t table = tidak valid.
Berikut ini adalah gambar dan tabel yang menunjukkan nilai muatan faktor standar (standardized loading factor) dan kesalahan pengukuran (measurement error) untuk model pengukuran (measurement model) pada masing-masing variabel dengan menggunakan confirmatory factor analysis (CFA).
Gambar 4.1
Parameter Estimasi Standardized Loading Factor CFA Variabel Kompensasi
Untuk memudahkan pembaca dalam membaca gambar diatas maka dapat disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.9
Parameter Estimasi nilai Loading Faktor dan thitung Model Pengukuran
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)
Pada tabel dan gambar diatas, menunjukkan nilai thitung pada masing-masing indikator terhadap dimensinya atau pada model tersebut membuktikan bahwa pada model pengukuran CFA variabel Kompensasi mempunyai validitas yang baik pada masing-masing indikator. Hal ini berdasarkan kriteria validitas yang baik, dimana nilai thitung ≥ nilai ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator pada model pengukuran CFA dapat mengukur masing-masing variabel Kompensasi dengan cukup baik.
Indikator Nilai SLF Thitung Ttabel Kes X11 0.56 6.02 1.984 Valid X12 0.87 10.81 1.984 Valid X13 0.87 10.88 1.984 Valid X14 0.75 8.73 1.984 Valid X15 0.73 8.16 1.984 Valid X16 0.92 11.83 1.984 Valid X17 0.79 9.36 1.984 Valid X18 0.81 9.62 1.984 Valid X19 0.8 9.49 1.984 Valid X110 0.8 9.46 1.984 Valid Varibel Kompensasi
Setelah melihat bahwa masing-masing indikator pada variabel Kompensasi mempunyai validitas yang baik, maka dengan menggunakan nilai standardized loading factor pada Gambar diatas dapat melihat pengaruh langsung masing-masing indikator pada variabelnya.
Dapat dilihat bahwa pada Variabel Kompensasi, terlihat indikator X16 atau ”Perusahaan selalu memberikan THR” Merupakan indikator yang memiliki bobot paling dominan, dimana bobot indikator tersebut sebesar 0,92 sisanya dijelaskan oleh variabel lain (error pengukuran).
Gambar 4.2
Parameter Estimasi Standardized Loading Factor CFA Variabel Gaya kepemimpinan
Untuk memudahkan pembaca dalam membaca gambar diatas maka dapat disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.10
Parameter Estimasi nilai Loading Faktor dan thitung Model Pengukuran
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)
Pada tabel dan gambar diatas, menunjukkan nilai thitung pada masing-masing indikator terhadap dimensinya atau pada model tersebut membuktikan bahwa pada model pengukuran CFA variabel Gaya kepemimpinan mempunyai validitas yang baik pada masing-masing indikator. Hal ini berdasarkan kriteria validitas yang baik, dimana nilai t hitung ≥ nilai ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator pada model pengukuran CFA dapat mengukur masing-masing variabel Gaya kepemimpinan dengan cukup baik.
Indikator Nilai SLF Thitung TTable Kes
X21 0.86 10.66 1.984 Valid X22 0.78 9.17 1.984 Valid X23 0.78 9.11 1.984 Valid X24 0.84 10.12 1.984 Valid X25 0.8 9.48 1.984 Valid X26 0.78 9.15 1.984 Valid X27 0.62 6.66 1.984 Valid X28 0.82 9.92 1.984 Valid X29 0.78 9.12 1.984 Valid X210 0.77 8.88 1.984 Valid
Setelah melihat bahwa masing-masing indikator pada variabel Gaya kepemimpinan mempunyai validitas yang baik, maka dengan menggunakan nilai standardized loading factor pada gambar diatas kita dapat melihat pengaruh langsung masing-masing indikator pada variabelnya.
Dapat dilihat bahwa pada Gaya kepemimpinan , terlihat indikator X21 atau ” Pimpinan selalu memberitahukan dengan jelas apa yang harus dikerjakan, dan bagaimana mengerjakannya.” Merupakan indikator yang memiliki bobot paling dominan, dimana bobot indikator tersebut sebesar 0,86 sisanya dijelaskan oleh variabel lain (error pengukuran).
Gambar 4.3
Parameter Estimasi Standardized Loading Factor CFA Variabel Motivasi Kerja
Untuk memudahkan pembaca dalam membaca gambar diatas maka dapat disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.11
Parameter Estimasi nilai Loading Faktor dan thitung Model Pengukuran
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)
Pada tabel dan gambar diatas, menunjukkan nilai thitung pada masing-masing indikator terhadap dimensinya atau pada model tersebut membuktikan bahwa pada model pengukuran CFA variabel Motivasi Kerja mempunyai validitas yang baik pada masing-masing indikator. Hal ini berdasarkan kriteria validitas yang baik, dimana nilai thitung ≥ nilai ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator pada model pengukuran CFA dapat mengukur masing-masing variabel Motivasi Kerja dengan cukup baik.
Indikator Nilai SLF Thitung TTabel Kes
Y11 0.64 6.9 1.984 Valid Y12 0.74 8.55 1.984 Valid Y13 0.81 11.59 1.984 Valid Y14 0.86 10.68 1.984 Valid Y15 0.51 5.46 1.984 Valid Y16 0.91 11.59 1.984 Valid Y17 0.68 7.42 1.984 Valid Y18 0.87 10.97 1.984 Valid Y19 0.89 11.35 1.984 Valid Y110 0.87 10.88 1.984 Valid
Setelah melihat bahwa masing-masing indikator pada variabel Motivasi Kerja mempunyai validitas yang baik, maka dengan menggunakan nilai standardized loading factor pada Gambar diatas kita dapat melihat pengaruh langsung masing-masing indikator pada variabelnya.
Dapat dilihat bahwa pada Motivasi Kerja, terlihat indikator Y16 atau ”Saya mendapatkan gaji yang cukup dari pekerjaan saya sehingga bisa hidup dengan nyaman” Merupakan indikator yang memiliki bobot paling dominan, dimana bobot indikator tersebut sebesar 0,91 sisanya dijelaskan oleh variabel lain (error pengukuran).
Gambar 4.4
Parameter Estimasi Standardized Loading Factor CFA Variabel Produktivitas kerja karyawan
Untuk memudahkan pembaca dalam membaca gambar diatas maka dapat disusun dalam bentuk tabel sebagai berikut :
Tabel 4.12
Parameter Estimasi nilai Loading Faktor dan thitung Model Pengukuran
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)
Pada tabel dan gambar diatas, menunjukkan nilai thitung pada masing-masing indikator terhadap dimensinya atau pada model tersebut membuktikan bahwa pada model pengukuran CFA variabel Produktivitas kerja karyawan mempunyai validitas yang baik pada masing-masing indikator. Hal ini berdasarkan kriteria validitas yang baik, dimana nilai thitung ≥ nilai ttabel. Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator pada model pengukuran CFA dapat mengukur masing-masing variabel Produktivitas kerja karyawan dengan cukup baik.
Indikator Nilai SLF Thitung TTabel Kes
Y21 0.89 11.33 1.984 Valid Y22 0.88 11.1 1.984 Valid Y23 0.96 .12.82 1.984 Valid Y24 0.73 8.51 1.984 Valid Y25 0.72 8.38 1.984 Valid Y26 0.89 11.29 1.984 Valid Y27 0.87 10.9 1.984 Valid Y28 0.93 12.25 1.984 Valid Y29 0.84 10.48 1.984 Valid Y210 0.9 11.51 1.984 Valid
Setelah melihat bahwa masing-masing indikator pada variabel Produktivitas kerja karyawan mempunyai validitas yang baik, maka dengan menggunakan nilai standardized loading factor pada Gambar diatas guna melihat Pengaruh langsung masing-masing indikator pada variabelnya.
Dapat dilihat bahwa pada Produktivitas kerja karyawan , terlihat indikator Y23 atau ”Anda mampu bekerja sesuai dengan standar perusahaan” merupakan indikator yang memiliki bobot paling dominan, dimana bobot indikator tersebut sebesar 0,96 sisanya dijelaskan oleh variabel lain (error pengukuran).
4.3.2 Uji Reliabilitas
Suatu variabel dapat dikatakan reliable jika nilai Cronbach’s Alpha (α) dari variabel tersebut lebih besar dari 0,60 atau 60%. Berikut ini ditampilkan nilai construct reliability (CR) untuk setiap konstruk pada model pengukuran :
Tabel 4.13
Construct Reliability Model Pengukuran
(Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)
Konstruk Construct Reliability Kesimpulan
Kompensasi 0.944 Reliabel
Gaya kepemimpinan 0.941 Reliabel
Motivasi Kerja 0.941 Reliabel
Berdasarkan nilai standardized loading factor dan measurement error serta rumus untuk menghitung Construct Reliability. Terlihat dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai Construct Reliability tiap variabel laten melebihi batas ambangnya yaitu 0,60. Hal ini mengindikasikan bahwa tingkat reliabilitas pada tiap konstruk adalah cukup tinggi, sehingga dapat dikatakan bahwa indikator-indikator pada tiap konstruk cukup konsisten.
4.3.3 Uji Model (Goodness of Fit)
Untuk lebih jelas nilai secara statistik hubungan antar variabel dan ketentuan Goodness of fit dari hasil diagram jalur dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Tabel 4.14
Indeks Goodness of Fit pada Model Penelitian SEM
Fit Measure Good Fit Acceptable Fit Research ResultScore
χ2 1352.44 Not Fit
χ2/df 0 ≤ χ2/df ≤ 2 2 ≤ χ2/df ≤ 3 1.89 Good Fit
RMSEA 0 ≤ RMSEA ≤ 0.05 RMSEA ≤ 0.05 <
0.08 0.078 Acceptab le Fit close to RMSEA, left boundary of CI = 0.00 RMR 0 ≤ RMR ≤ 0.05 0.05 < RMR ≤ 0.7 0.039 Good Fit
NFI 0.95 ≤ NFI ≤ 1.00 0.90 < NFI ≤0.95 0.93 Good Fit
NNFI 0.97 ≤ NNFI ≤ 1.00 NNFI ≤0.970.90 < 0.96 Good Fit
CFI 0.97 ≤ CFI ≤ 1.00 0.90 < CFI ≤0.97 0.97 Good Fit
0.066 ;
0.083 Acceptable Fit ≤ χ2 table (779.3603)
Dari Goodness of fit Statistics pada Tabel dapat dinyatakan bahwa Chi Square, tidak fit, akan tetapi NFI, NNFI,CFI, IFI, RFI dan RMSEA menghasilkan kesimpulan Good Fit ataupun acceptable. Dari kombinasi berbagai ukuran kecocokan tersebut, secara umum dapat disimpulkan bahwa kecocokan keseluruhan model pada penelitian ini adalah baik.
4.4 Analisis Pengaruh Kompensasi (X1) dan Gaya Kepemimpinan (X2), terhadap Motivasi (Y1) dan Produktivitas (Y2)
Dari model struktural dapat diketahui bagaimana pengaruh antar variabel laten, dalam hal ini yaitu analisis pengaruh kompensasi dan gaya kepemimpinan terhadap motivasi dan produktivitas kerja karyawan pada PT. Infomedia Solusi Humanika. Berdasarkan hasil output LISREL pada lampiran, berikut ini adalah Gambar serta tabel yang menunjukan hasil estimasi parameter Standaridized (nilai bobot) model struktural untuk model tersebut.
Gambar 4.5
Standardized Loading Factor pada Structural Equation Model (SEM)
Gambar diatas menunjukkan besarnya pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dari gambar dapat dijelaskan bahwa :
a. Variabel X1 atau variabel kompensasi mempunyai pengaruh positif sebesar 0.44 terhadap variabel Y1 atau variabel motivasi kerja.
b. Variabel X1 atau variabel kompensasi mempunyai pengaruh positif sebesar 0.60 terhadap variabel Y2 atau variabel produktivitas kerja. c. Variabel X2 atau variabel gaya kepemimpinan mempunyai pengaruh
positif sebesar 0.35 terhadap variabel Y1 atau variabel motivasi kerja. d. Variabel X2 atau variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh positif
sebesar 0.23 terhadap variabel Y2 atau variabel produktivitas kerja. e. Variabel Y1 atau variabel motivasi kerja mempunyai pengaruh positif
Gambar 4.6
Nilai Tvalues pada Structural Equation Model (SEM)
Gambar diatas menjelaskan mengenai besarnya nilai Thitung antara satu variabel dengan variabel lainnya, yang kemudian akan dibandingkan dengan nilai Ttabel (1,984) yang bertujuan untuk mengetahui apakah H0 ditolak atau diterima. Dari gambar dapat dijelaskan bahwa :
a. Thitung antara pengaruh variabel kompensasi (X1) terhadap variabel motivasi kerja (Y1) adalah sebesar 4,18.
b. Thitung antara pengaruh variabel kompensasi (X1) terhadap variabel produktivitas kerja (Y2) adalah sebesar 7.29.
c. Thitung antara pengaruh variabel gaya kepemimpinan (X2) terhadap variabel motivasi kerja (Y1) adalah sebesar 3,49.
d. Thitung antara pengaruh variabel gaya kepemimpinan (X2) terhadap variabel produktivitas kerja (Y2) adalah sebesar 3,72.
e. Thitung antara pengaruh variabel motivasi kerja (Y1) terhadap variabel produktivitas kerja (Y2) adalah sebesar 3,18.
Untuk lebih jelasnya mengenai gambar 4.5 dan gambar 4.6 dapat dilihat pada table 4.14 di bawah ini :
Tabel 4.15
Paramater Estimasi Standardized Model Struktural
Ket : *) signifikan pada α= 5% (Sumber : Hasil pengolahan data LISREL 8.80)
*) Ttabel = 1.984
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa langkah-langkah pengujian hipotesis untuk menguji Pengaruh Kompensasi dan Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi dan Produktifitas kerja karyawan pada PT. Infomedia Solusi Humanika sebagai berikut :
1. Analisis pengaruh Kompensasi (X1) terhadap Motivasi kerja (Y1) H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kompensasi terhadap Motivasi kerja karyawan.
Variabel Laten Estimasi Eksogen → Endogen Standardized
Pengaruh kompensasi (X1) terhadap motivasi kerja
karyawan (Y1) 0,44 4.18* Signifikan
Pengaruh gaya kepemimpinan (X2) terhadap motivasi kerja
karyawan (Y1) 0,35 3.49* Signifikan
Pengaruh kompensasi (X1) terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y2) 0,60 7.29* Signifikan
Pengaruh gaya kepemimpinan (X2) terhadap produktivitas
kerja karyawan (Y2) 0,23 3.72* Signifikan Pengaruh motivasi kerja (Y1)
terhadap produktivitas kerja
karyawan (Y2) 0,23 3.18* Signifikan
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kompensasi terhadap Motivasi kerja karyawan
Kriteria Uji :
Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel Terima hipotesis nol jika t hitung < t tabel dengan t tabel = t (0.05,100-2) = 1.984
Berdasarkan Output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai thitung = 4.18 ≥ ttabel = 1,984 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Kompensasi terhadap Motivasi kerja karyawan. Besarnya pengaruh positif antara Kompensasi terhadap Motivasi kerja karyawan adalah sebesar 0.44, yang artinya motivasi kerja karyawan pada PT. Infomedia Solusi Humanika, dapat diterangkan oleh kompensasi sebesar 0.44, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
2. Analisis pengaruh Gaya kepemimpinan (X2) terhadap Motivasi (Y1) H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja karyawan
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja karyawan
Kriteria Uji :
Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel Terima hipotesis nol jika t hitung < t tabel
dengan t tabel = t (0.05,100-2) = 1.984
Berdasarkan Output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai thitung = 3.49 ≥ ttabel = 1,984 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja karyawan. Besarnya pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan terhadap Motivasi kerja karyawan adalah sebesar 0.35, yang artinya motivasi kerja karyawan pada PT. Infomedia Solusi Humanika, dapat diterangkan oleh Gaya Kepemimpinan sebesar 0.35, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
3. Analisis pengaruh Kompensasi (X1) terhadap Produktivitas kerja (Y2)
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Kompensasi terhadap Produktivitas kerja karyawan
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Kompensasi terhadap Produktivitas kerja karyawan
Kriteria Uji :
Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel Terima hipotesis nol jika t hitung< t tabel dengan t tabel = t (0.05,100-2) = 1.984
Berdasarkan Output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai thitung = 7.29 ≥ ttabel = 1,984 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan
taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Kompensasi terhadap Produktivitas kerja karyawan. Besarnya pengaruh positif antara Kompensasi terhadap Produktivitas kerja karyawan adalah sebesar 0.60, yang artinya produktivitas kerja karyawan pada PT. Infomedia Solusi Humanika, dapat diterangkan oleh Kompensasi sebesar 0.60, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
4. Analisis pengaruh Gaya kepemimpinan (X2) terhadap Produktivitas kerja (Y2)
H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas kerja karyawan
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas kerja karyawan
Kriteria Uji :
Tolak hipotesis nol jika t hitung ≥ t tabel Terima hipotesis nol jika t hitung < t tabel dengan t tabel = t (0.05,100-2) = 1.984
Berdasarkan Output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai thitung = 3.72 ≥ ttabel = 1,984 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas kerja karyawan. Besarnya pengaruh positif antara Gaya Kepemimpinan terhadap
Produktivitas kerja karyawan adalah sebesar 0.23, yang artinya Produktivitas kerja karyawan pada PT. Infomedia Solusi Humanika, dapat diterangkan oleh Gaya Kepemimpinan sebesar 0.23, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.
5. Analisis pengaruh Motivasi (Y1) terhadap Produktivitas kerja (Y2) H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja karyawan
Ha: Terdapat pengaruh yang signifikan antara Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja karyawan
Kriteria Uji :
Tolak hipotesis nol jika thitung ≥ ttabel Terima hipotesis nol jika thitung < ttabel dengan ttabel = t (0.05,100-2) = 1.984
Berdasarkan Output pengujian yang ditunjukan, didapat bahwa nilai thitung = 3.18 ≥ t tabel = 1,984 maka H0 ditolak. Hal ini berarti dengan taraf signifikansi 5% dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh positif antara Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja karyawan. Besarnya pengaruh positif antara Motivasi Kerja terhadap Produktivitas Kerja karyawan adalah sebesar 0.23, yang artinya Produktivitas Kerja karyawan pada PT. Infomedia Solusi Humanika, dapat diterangkan oleh Motivasi Kerja sebesar 0.23, sedangkan sisanya dijelaskan oleh variabel lain.