1
PENGARUH DUKUNGAN SOSIAL TERHADAP HARGA DIRI PADA ANGGOTA PSM SWARA DARMAGITA
Noga Briliana Wenti, 15515089 Dr. Indah Anugriaty Asmarany, M.Si
Maizar Saputra, S.Psi, M.Si
Program Studi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Jl. Margonda Raya No.100, Pondok Cina, Depok 16424 [email protected]
ABSTRAK
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah lembaga kemahasiswaan tempat berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, kreativitas, dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakurikiler di dalam kampus. Salah satu UKM yang ada di Universitas Gunadarma adalah Paduan Suara yaitu, PSM Universitas Gunadarma Swara Darmagita.Peneltian ini membahas tentang dukungan sosial dan harga diri pada anggota PSM Swara Darmagita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dukungan sosial terhadap harga diri pada anggota PSM Swara Darmagita. Hipotesis yang diajukan pada penelitian ini adalah adanya pengaruh dukungan sosial terhadap harga diri pada anggota Swara Darmagita. Adapun responden dalam penelitian ini adalah 89 responden, data yang terkumpul dianalisis menggunakan teknik analisis Regression pada SPSS 22 for windows. Hasil dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dukungan sosial terhadap harga diri pada anggota PSM Swara Darmagita sebesar 11,25%.
Kata Kunci: Dukungan sosial, harga diri, paduan suara
ABSTRACT
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) is the student institution where the students have a common interest, hobbies, creativity, and orientation activity of the distribution of extracurricular activities in the campus. One of the SMES in Gunadarma University is the choir, namely, the community of the University of Gunadarma Swara Darmagita. The research discusses social support and self-esteem in the community PSM Swara Darmagita. The purpose of the study is to know how much social support affects the self-esteem of members of the PSM Swara Darmagita. The hypothesis proposed in this study was the influence of social support on the self-esteem of members of Swara Darmagita. The respondents in this study were 89 respondents, the collected data was analyzed using the Regression analysis technique on SPSS 22 for Windows. The results of this study showed the influence of social support on self-esteem in members of the PSM Swara Darmagita of 11.25%.
2 PENDAHULUAN
Universitas Gunadarma adalah salah satu Universitas yang memiliki fasilitas pengembangan ilmu dan pengembangan soft skill bagi mahasiswa melalui kegiatan Organsisasi Mahasiswa (ORMAWA). ORMAWA dimaksud terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), dan Unit Kegiatan (UK). BEM adalah badan pelaksana kegiatan mahasiswa yang dapat mengatasnamakan mahasiswa universitas atau fakultas, sesuai dengan cakupan otoritas BEM tersebut. UKM dan UK adalah wadah tingkat Universitas yang dibentuk berdasarkan kesamaan minat. HMJ adalah unit kegiatan yang berada di tingkat jurusan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang bersifat ko-kurikuler dalam lingkup jurusannya masing-masing (Gunadarma, 2016).
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) adalah lembaga kemahasiswaan tempat berhimpunnya para mahasiswa yang memiliki kesamaan minat, kegemaran, kreativitas, dan orientasi aktivitas penyaluran kegiatan ekstrakurikiler di dalam kampus. UKM merupakan organisasi kemahasiswaan yang mempunyai tugas merencakan, melaksanakan, dan mengembangkan kegiatan ekstrakurikuler kemahasiswaan
yang bersifat penalaran, minat dan kegemaran, kesejahteraan dan minat khusus sesuai dengan tugas dan tanggung jawab. Kedudukan lembaga ini berada pada wilayah Universitas yang secara aktif mengembangkan system pengelolaan organisasi secara mandiri (UNY, 2019). Salah satu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang ada di Universitas Gunadarma adalah Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Paduan Suara yaitu, Paduan Suara Mahasiswa Universitas Gunadarma Swara Darmagita. UKM ini banyak diminati mahasiswa karena memiliki banyak prestasi di luar maupun di dalam negeri, salah satu prestasi terbaiknya adalah juara Grand Prix pada 32nd Praga Cantat di Praha, Eropa.
UKM yang bergerak di dunia tarik suara ini telah berdiri sejak tahun 1987 dan pada tahun 1989 UKM Paduan Suara ini resmi memakai nama "Swara Darmagita". Sejak pertama berdiri hingga saat ini, PSM Swara Darmagita tetap eksis mengikuti lomba-lomba Paduan Suara tingkat regional hingga Internasional. PSM Swara Darmagita ini membuka pendaftaran anggota baru satu kali dalam setahun, mahasiswa yang mendaftarkan diri akan di seleksi dan jika lulus akan menjadi peserta Pendidikan Dasar yang di sebut calon anggota muda. Calon anggota muda akan menjalani masa Pendidikan Dasar kurang lebih dua bulan, dan setelah melalui masa
3 Pendidikan Dasar, calon anggota muda akan di resmikan menjadi anggota muda. anggota muda akan menjalani proses latihan selama kurang lebih enam bulan sebelum dilantik menjadi anggota PSM Swara Darmagita (Mahendra, 2019). Peneliti melakukan wawancara singkat dengan pelatih PSM Swara Darmagita untuk mengetahui lebih dalam masalah yang di hadapi oleh anggota PSM Swara Darmagita. Pelatih mengatakan bahwa salah satu masalah yang sering dihadapi oleh anggota ialah terdapat harga diri yang kurang dari masing-masing individu. Hal ini terlihat pada saat anggota bernyanyi, anggota masih merasa malu, grogi dan tak yakin akan potensi yang dimilikinya. Contohnya pada saat pelatih melakukan uji coba kepada anggota, anggota dibentuk menjadi beberapa kelompok lalu menyanyikan beberapa lagu yang telah dipelajari dengan cara diundi dan ditampilkan layaknya sedang berlomba. Di sini terlihat anggota sangat grogi sehingga mengeluarkan suara yang bergetar dan juga terkadang lupa dengan lirik yang seharusnya dinyanyikan. Dari wawancara singkat dengan pelatih di atas, dapat disimpulkan bahwa anggota Swara Darmagita mengalami masalah kurangnya harga diri. Maslow (2003) menyatakan bahwa dengan harga diri yang tinggi seseorang dapat mengaktualisasikan potensi dalam dirinya, umpan balik
diperoleh dari mengaktualisasikan potensi ini, akan meningkatkan kepercayaan diri individu. Harga diri merupakan hasil evaluasi individu terhadap dirinya sendiri yang diekspresikan dalam sikap terhadap diri sendiri. Evaluasi ini menyatakan suatu sikap penerimaan atau penolakan dan menunjukkan seberapa besar individu menganggap bahwa dirinya mampu, berarti, berhasil, berharga menurut standart dan nilai pribadinya Coopersmith (1998).
Menurut Leary & MacDonald (dalam Mruk 2006). Harga diri dapat secara luas dijelaskan sebagai penilaian keseluruhan, kepercayaan diri atau sikap individu terhadap dirinya sendiri. Harga diri terbentuk melalui pengalaman-pengalaman yang menyenangkan maupun kurang menyenangkan. Pengalaman-pengalaman itu selanjutnya menimbulkan perasaan positif maupun perasaan negatif terhadap diri individu. Perasaan-perasaan yang ada pada individu pada umumnya berkaitan dengan tiga hal yaitu pada saat individu menjadi anggota suatu kelompok tertentu, pada saat individu mengalami keberhasilan atau kegagalan, dan pada saat individu dihargai atau merasa tidak dihargai.
Menurut Burn (1993), terdapat empat faktor yang mempengaruhi harga diri seseorang, yaitu pengalaman, pola asuh, sosial ekonomi dan dukungan sosial. Sumber dukungan sosial berasal dari
4 pasangan, keluarga, teman-teman, dan komunitas yang memiliki hubungan akrab dengan individu. Jika individu mendapatkan dukungan dari orang yang sudah akrab, maka dukungan tersebut akan sangat membantu dalam mencapai keinginannya.
Menurut House, Umberson dan Landis (1988) Dukungan sosial dapat didefinisikan sebagai kualitas dukungan dari hubungan sosial yang dirasakan oleh individu. Schaefer, Coyne & Lazarys (1981) mengatakan hal ini dapat dijelaskan sebagai tingkat di mana individu percaya bahwa dukungan dari hubungan sosial tersedia baginya, dukungan ini dapat berupa bentuk apa pun termasuk dukungan emosional, informasi atau nyata dan mungkin tersedia dari orang lain, anggota keluarga dan teman sebaya yang signifikan. Dukungan sosial membuat semua orang merasa dicintai, harga diri dan menjadi berharga. Menurut Barrera (1986) orang yang memiliki tingkat dukungan yang lebih baik dalam hubungan sosial mereka lebih sehat secara fisik dan psikologis dibandingkan dengan individu dengan dukungan yang relatif lebih rendah.
TELAAH PUSTAKA Harga Diri
Harga diri adalah penilaian individu terhadap hasil yang dicapai dengan cara
menganalisis seberapa jauh perilaku individu tersebut sesuai dengan ideal diri. Harga diri dapat diperoleh melalui orang lain atau diri sendiri. Sunaryo (2004). Menurut Burn (1993) harga diri (self esteem) adalah perasaan bahwa diri itu penting dan efektif, dan melibatkan pribadi yang sadar akan dirinya sendiri.
Feist & Feist (2010) mengemukakan harga diri (self esteem) adalah perasaan pribadi seseorang bahwa dirinya bernilai atau bermanfaat dan percaya diri. Baron (2003) berpendapat bahwa harga diri adalah sejauh mana kita memandang diri kita sendiri secara positif atau negatif dan sikap kita terhadap diri kita sendiri secara keseluruhan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan harga diri (self esteem) adalah penilaian individu bahwa dirinya mampu, berharga, dan mempunyai kepercayaan diri serta memiliki kompetensi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang ada pada diri sendiri.
Menurut Coopersmith (1988) terdapat empat aspek, yaitu : Keberartian Diri (Significance), Kekuatan Individu (Power), Kompetensi (Competence) dan Ketaatan Individu Dan Kemampuan Memberi Contoh (Virtue).
5 Dukungan Sosial
Dukungan sosial adalah informasi atau umpan balik dari orang lain yang menunjukan bahwa seseorang dicintai, diperhatikan, dihargai, dihormati dan dilibatkan dalam jaringan komunikasi (King, 2012). Baron & Byrne (2000) mendefinisikan dukungan sosial sebagai kenyamanan fisik dan psikologis yang diberikan oleh teman-teman dan anggota keluarga.
Dukungan sosial adalah kenyamanan, perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk lainnya yang diterimanya individu dari orang lain ataupun dari kelompok (Sarafino, 1994).
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan dukungan sosial adalah kenyamanan fisik dan psikologis, perhatian, penghargaan, maupun bantuan dalam bentuk yang lainnya yang diterima individu dari orang lain ataupun dari kelompok.
Zimet, Dahlem, Zimet dan Farley (1988) mengemukakan beberapa aspek dukungan sosial, antara lain: Dukungan keluarga (family support), Dukungan teman (friend support) dan Dukungan orang yang istimewa (significant other support)
METODE PENELITIAN
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Sampling Jenuh. Menurut Sugiyono (2007) Teknik Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel dengan cara mengambil seluruh anggota populasi sebagai sampel atau responden. Jadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota PSM Swara Darmagita.
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang dilengkapi dengan lembar identitas dan beberapa pernyataan yang memudahkan subjek untuk menjawab sesuai dengan kondisi subjek. Menurut Azwar (2012) kuesioner adalah suatu bentuk instrument pengumpulan data yang fleksibel dan relatif mudah untuk digunakan. Data yang diperoleh lewat penggunaan kuesioner adalah data yang dikategorikan sebagai data faktual.
Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi, yaitu validitas yang estimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analisis expert judgement. Teknik reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik alpha
Cronbach. Teknik Alpha Cronbach
digunakan untuk meyakinkan bahwa belahan-belahan tes yang diperoleh dapat memenuhi asumsi paralel. Aitem-aitem dalam penelitian ini dikatakan memiliki
6 reliabilitas tinggi jika memiliki koefisien >0,70. Pengukuran reliabilitas bisa menggunakan rumus maupun aplikasi yaitu SPSS
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara statistic dengan menggunakan analisis Regresi linear sederhana, yaitu untuk mengukur menemukan ada tidaknya pengaruh di antara hasil-hasil pengamatan dari populasi yang mempunyai dua variable.
HASIL DAN PEMBAHASAN Daya Diskriminasi Aitem
Berdasarkan hasil dari uji diskriminasi aitem pada skala harga diri dengan menggunakan correlated item total correlation, seluruh aitem dinyatakan reliabel karena memiliki nilai diskriminasi aitem di atas 0,300 dengan pergerakan aitem dari 0,321 – 0,722. Lalu hasil dari uji diskriminasi aitem pada skala dukungan sosial dengan menggunakan correlated item total correlation, seluruh aitem dinyatakan reliabel karena memiliki nilai diskriminasi aitem di atas 0,300 dengan pergerakan nilai dari 0,383 – 0,630.
Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas pada skala dukungan sosial bernilai 0,887 sementara hasil uji reliabilitas pada skala harga diri
bernilai 0,952 yang berarti kedua skala bersifat reliable.
Normalitas
Berdasarkan hasil pengujian normalitas pada dukungan sosial diperoleh nilai p (signifikansi) yaitu sebesar 0.172 yang menyatakan bahwa data berdistribusi normal, sedangkan pada harga diri diperoleh nilai p (signifikansi) sebesar 0,200 yang menyatakan bahwa data terdistribusi normal.
Linearitas
Uji linearitas pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel dukungan sosial dengan harga diri membentuk garis linear atau tidak. Suatu kata dapat dikatakan linear apabila hasil signifikansi sebesar (p<0,05). Berdasarkan pengujian linearitas skala dukungan sosial dengan harga diri, diperoleh nilai F sebesar 14.601 dan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p<0,05). Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa dukungan sosial dengan harga diri bersifat linear.
Hipotesis
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa hipotesis dalam penelitian ini diterima. Artinya ada pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dan harga diri pada anggota Swara Darmagita yaitu sebesar 11,25%.
Analisa Deskriptif
Berdasarkan hasil analisa deskriptif pada data penelitian, dapat diuraikan
7 mengenai kategorisasi variabel penelitian. Untuk mengetahui kategorisasi responden penelitian, peneliti melihat perbandingan antara skor mean empiric (𝑥̅E) , mean hipotetik (𝑥̅H), dan standar deviasi hipotetik.
Berdasarkan perhitungan pada skala dukungan sosial, didapatkan mean empirik sebesar 147,66 yang berada di antara 109,67 ≤ × < 203,66. Hal ini menunjukkan bahwa harga diri pada penelitian ini dalam kategori tinggi. Berdasarkan perhitungan pada skala dukungan sosial, didapatkan mean empirik sebesar 58,97 yang berada di antara 58,66 ≤ × < 69,32. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan sosial pada penelitian ini dalam kategori tinggi
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini diterima, yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara dukungan sosial dan harga diri pada anggota PSM Swara Darmagita yang artinya besarnya sumbangan efektif yang di berikan dukungan sosial dan harga diri terhadap anggota PSM Swara Darmagita adalah sebesar 11,25%. Analisis statistik juga menunjukan adanya korelasi positif antara dukungan sosial dengan harga diri pada
anggota PSM Swara Darmagita. Hasil perhitungan mean empirik total pada variabel dukungan sosial termasuk dalam kategori tinggi dan hasil perhitungan mean empirik total pada variabel harga diri pun juga berada dalam kategori tinggi.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, maka saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Saran untuk anggota Swara Darmagita
Mengingat hasil penelitian bahwa semakin tinggi dukungan sosial maka semakin tinggi harga diri yang dimiliki anggota Swara Darmagita, maka peneliti menyarankan kepada anggota Swara Darmagita untuk mencari dukungan sosial agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dialami ketika harga diri rendah dengan cara mencari dukungan sosial, baik dari keluarga, teman, pelatih, dosen dan orang terdekat. 2. Saran untuk Peneliti Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk meneliti dengan tema yang sama, disarankan untuk tidak hanya melihat harga diri dan dukungan sosialnya saja, tetapi juga melihat dari lamanya aggota berpaduan suara, agar mendapatkan hasil yang berbeda dan lebih
8 menarik. Peneliti selanjutnya juga bisa mengaitkan dengan variabel lain yang juga relevan seperti, kepercayaan diri, interaksi sosial, dan adaptasi serta dengan sampel yang berbeda seperti, pekerja yang masih terjun di dunia paduan suara atau anggota UKM lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Adnan, A. Z., Fatimah, M., Zulfia, M., & Hidayati, F. (2016). Pengaruh dukungan sosial terhadap harga diri pada remaja Desa Wonoayu kecamatan Waja. Jurnal Psikoislamika. 13, (2). 53-58.
Alvina, S., & Dewi, F. I. (2016). Pengaruh harga diri dan dukungan sosial terhadap resiliensi mahasiswa dengan pengalaman bullying di perguruan tinggi. Jurnal Psikologi Psibernetika, 2 (9). 156-162.
Arifin, Z. (2008). Konsep dan penerapan
metodelogi penelitian ilmu dan
keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika.
Azwar, S. (2004). Psikologi inteligensi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. (2012). Reabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S.(2015). Metode penelitian.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Baron, R. A., & Byrne, D. (2000). Social
psychology 9th Ed. Massachusetts: Pearson Education Company.
Baron, R. A. (2003). Psikologi sosial. Jakarta: Erlangga.
Barrera, M. J. (1986). Distinctions between social support concepts,
measures and models. American Journal of Community Psychology, 14 (4), 413-445.
Burns, R. B. (1993). Konsep diri. Jakarta: Arean.
Chaplin, J. P. (2009). Kamus lengkap psikologi. Jakarta: PT. Raja grafindo Persada.
Coopersmith, S. (1998). The antecedent of self-esteem. San Franciszo: W.H. Freeman and Company.
Demaray, M. K., Malecki, C. K., & Rebus, P. J. (2005). The relationship between social support and student adjustment: A longitudinal analysis. Psychology in the School, 42 (7), 691-706.
Feist, J., & Feist G. J. (2010). Teori
kepribadian. Jakarta: Salemba
Humanika (Terjemahan Handrianto). Gunadarma. (2018). Tugas. Diakses pada tanggal 24 Desember 2019. http://kemahasiswaan.gunadarma.ac. id/profil/tugas/.
House, J. S., Umberson, D., & Landis, K. R. (1988). Structures and processes of social supports. Annual Review of Social Psychology, 14 (1), 293-318.
Ikiz, F. E., & Cakar F. S. (2010). Perceived social support and self esteem in adolescence. Procedia Social and Behaviour Sciences, 5 (10), 2338-2342
Isnawati, & Suhariadi, R. (2013). Hubungan antara dukungan sosial dengan penyesuaian diri masa persiapan pension pada karyawan PT Pupuk Kaltim. Jurnal Psikologi Industri dan Organisasi. 1 (3), 172-177.
9 King, L. A. (2012). Psikologi umum:
Sebuah pandangan apresiatif buku 2. Jakarta: Salemba Humanika. Louw, G. J., & Viviers, A. (2010). An
evaluation of a psychososial stress and coping model. A Journal of Industrial Psychology, 36 (1), 85-90. Mahendra. (2019). About us. Diakses pada tanggal 24 Desember 2019. https://swaradarmagita.gunadarma.ac .id/.
Maslow, A., (2003). Motivation and Personality. Rajawali, Jakarta. Mruk, C. J., (2006). Self-esteem research,
theory, and practice: Toward a positive psychology of self-esteem
3rd edition. New York:
Manufacturing Group.
Nurmalasari, Y., & Putri D. E. (2015). Dukungan sosial dan harga diri pada remaja penderita Lupus. Jurnal Psikologi. 8, (1). 46-51.
Pasolong, H. (2012). Metode penelitian administrasi public. Bandung: Alfbeta.
Periantolo, J. (2016). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Rachmawati, A., & Eryani, R. D. (2017). Hubungan dukungan sosial dengan self esteem pada remaja panti asuhan anak taman harapan Muhammadiyah Bandung. Jurnal Psikologi. 3, (2), 583-589.
Robbins, S. P. (2003). Perilaku organisasi. Jilid I. Jakarta: PT INDEKS Kelompok Garmedia.
Sarafino, E. P . (1994). Health psychology:
Biopsychosocial interaction
(4th ed.). New York: John Wiley and Sons.
Savitri & Elis, H. (2018). Hubungan antara dukungan sosial dengan harga diri pada tunanetra dewasa mantan was di kota Semarang. Journal of Holistic Nursing and Health Sience, 2 (1), 14-21.
Schaefer, C., Coyne, J. C., & Lazarus, R. S. (1981). The health-related functions.
of social support. Journal of Behavioral Medicine, 4 (4), 4-38.
Sugiyono. (2007). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: AFABETA, cv.
Sunaryo. (2004). Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC
Stanley A., C. (1992). Psikologi sosial untuk perawat. Alih Bahasa: Sally,. Jakarta: EGC.
Tahir, W. B., Inam, A., & Raana, D. T. (2015). Relationship between Social Support and Self-Esteem of Adolescent Girls. IOSR Journal Of Humanities And Social Science (IOSR-JHSS). 20 (2), 42-46.
Taylor. (2009). Health psychology.
Seventh edition. Singapore:
McGraw-Hill.
Uny. (2019). Organisasi mahasiswa dan UKM. Diakses pada tanggal 24
Desember 2019.
http://kemahasiswaan.uny.ac.id/orga nisasi-mahasiswa-dan-ukm.
Viona. (2018). Tembus top 3 Indonesian idol, Joan butuh dukungan ‘nyata’ pemerintah daerah. Diakses pada tanggal 10 Januari 2020. https://papuasatu.com/news/tembus- top-3-indonesian-idol-joan-butuh-dukungan-nyata-pemerintah-daerah. Zimet, G. D., Zimet, S. G., & Farley, G. K.
(1988). The multidimensional scale of perceived. Journal of personality assessment. 52 (1), 30-41.