• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri pada Siswa Kelas V SD 5 Lau Semester 1/2012/2013 T1 262011859 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Strategi Pembelajaran Inkuiri pada Siswa Kelas V SD 5 Lau Semester 1/2012/2013 T1 262011859 BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun

oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Sesuai dengan amanat peraturan

pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 bahwa kurikulum Satuan Pendidikan pada

jenjang Pendidikan Dasar dan menengah mengacu pada standar isi dan standar kompetensi lulusan

serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No 22 tahun 2006 tentang standar isi

untuk satuan pendidikan nasional dan menengah. Standar isi mencakup ruang lingkup materi minimal

dan tingkat kompetensi lulusan minimal pada jejang jenis pendidikan tertentu. Termasuk dalam

standar isi adalah kerangka dasar dan struktur kurikulum, Standar Kompetensi, serta Kompetensi

Dasar setiap mata pelajaran pada tiap semester dari setiap jenis dan jenjang pendidikan dasar

maupun menengah.

IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA

bukan hanya kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta dan konsep-konsep saja tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan.sehingga Proses pembelajaran IPA menekankan pada

pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar menjelajahi dan

memahami alam sekitar secara ilmiah.

Pembelajaran IPA di sekolah selalu mengacu pada kurikulum IPA. Di dalam kurikulum telah

ditegaskan bahwa pembelajaran IPA harus menekankan pada penguasaan kompetensi melalui

serangkaian proses ilmiah (Depdiknas, 2006). Proses pembelajaran IPA yang diharapkan adalah

yang dapat mengembangkan keterampilan proses, pemahaman konsep, aplikasi konsep, sikap ilmiah

siswa, serta mendasarkan kegiatan IPA pada isu-isu yang berkembang di masyarakat, (Horsley, et

(2)

Hasil kajian di lapangan menunjukkan masih banyak ditemukan pelaksanaan pembelajaran IPA yang

hanya menggunakan metode ceramah sehingga siswa beranggapan bahwa IPA bersifat hafalan.

Konsep-konsep IPA dalam proses pembelajaran di kelas.

kurang menekankan penguasaan Keterampilan Proses Sains (KPS), siswa jarang dilibatkan dalam

kegiatan eksperimen dan pembelajaran kurang dikaitkan dengan fenomena dalam kehidupan sehari-hari.

Struktur pembelajaran yang dikembangkan masih kurang menunjukkan

struktur pembelajaran yang sesuai dengan hakekat IPA. Akibatnya sasaran hasil belajar siswa seperti yang

ditegaskan di dalam

kurikulum belum dapat dicapai secara optimal khususnya KPS.

Berdasarkan temuan Depdiknas (2007), dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa masih

banyak permasalahan pelaksanaan standar isi mata pelajaran IPA, Guru dalam menerapkan pembelajaran

lebih menekankan pada metode yang mengaktifkan guru, pembelajaran yang dilakukan guru kurang

kreatif, lebih banyak menggunakan metode ceramah dan kurang mengoptimalkan media pembelajaran.

Sehingga siswa kurang kreatif dalam pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran IPA di SD Negeri 5 Lau juga mengalami hal serupa. Berdasarkan

hasil wawancara dengan guru kelas V pada tanggal 3 Juni 2011 ditemukan bahwa pembelajaran IPA

khususnya kelas V belum maksimal karena guru dalam mengajar guru monoton dengan metode

ceramah, strategi pembelajaran yang digunakan kurang efektif sehingga siswa kurang aktif dan

mengalami kesulitan dalam memahami materi IPA.

Hal ini didukung data dari nilai hasil belajar yang masih rendah pada siswa kelas V semester

2 tahun pelajaran 2010/2011, dari 22 siswa hanya 8 siswa (36%) rata-rata kelas yang mendapatkan

nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 65, sedangkan sisanya 14 siswa (64%) nilainya

dibawah KKM yaitu 65.

Dengan melihat data dari hasil belajar dan pelaksanaan pembelajaran IPA kualitas

pembelajaran IPA selama ini masih rendah. Oleh karena itu kualitas pembelajaran IPA pada siswa

kelas V SDN 5 Lau perlu ditingkatkan agar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.Berdasarkan hasil

wawancara dan disusi peneliti dengan guru SD kelas V untuk me-mecahkan masalah tersebut, tim

kolaborasi menetapkan alternatif tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran IPA. Dalam

mencapai tujuan tersebut tim kolaborasi menggunakan strategi inkuiri. Gulo (2002) menyatakan

strategi inkuiri berarti suatu rangkaian kegiatan belajar yang melibatkan secara maksimal seluruh

(3)

analitis,sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya.dengan penuh percaya

diriPembelajaran inkuiri dirancang untuk mengajak siswa secara langsung dalam proses ilmiah

kedalam waktu yang relatif singkat. Hasil penelitian Schlenker, dalam Joyce dan Weil (1992;)

menunjukkan bahwa latihan inkuiri dapat meningkatkan pemahaman sains, produktif berpikir

kreatif, dan siswa menjadi terampil dalam memperoleh dan menganalisis materi.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut maka peneliti terdorong melakukan penelitian

tindakan kelas (PTK) dengan judul Peningkatan Hasil Pembelajaran IPA Melalui Strategi

Pembelajaran Inkuiri Pada Siswa Kelas V SDN 5 Lau Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus.. I . 2 Perumusan Masalah dan Pemecahan Masalah

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

Bagaimanakah cara meningkatkan hasil pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN 5 Lau

Adapun rumusan masalah tersebut dapat dirinci sebagai berikut :

Apakah dengan menggunakan strategi pembelajaran pembelajaran Inkuiri dapat me

ningkatkan hasil belajar siswa kelas V pada pelajaraj IPA Kelas V SD 5 Lau

1.3. Pemecahan Masalah

Dengan melihat latar belakang masalah diatas, maka diambil tindakan melalui strategi

pembelajaran inkuiri, dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Orientasi

Pada tahap ini guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim pembelajaran

yang kondusif. Hal yang dilakukan dalam tahap orientasi ini adalah

Menjelaskan topik, tujuan, dan hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh

siswa

Menjelaskan pokok-pokok kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa untuk mencapai tujuan.

Menjelaskan pentingnya topik dan kegiatan belajar. Hal ini dilakukan dalam rangka

(4)

b. Merumuskan masalah

Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan yang

mengandung teka-teki. Persoalan yang disajikan adalah persoalan yang menantang siswa

untuk memecahkan teka-teki itu.

Merumuskan hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji. Sebagai jawaban

sementara, hipotesis perlu diuji kebenarannya. Salah satu cara yang dapat dilakukan guru

untuk mengembangkan kemampuan menebak (berhipotesis) pada setiap anak adalah dengan

mengajukan berbagai pertanyaan yang dapat mendorong siswa untuk dapat merumuskan

jawaban sementara atau dapat merumuskan berbagai perkiraan kemungkinan jawaban dari

suatu permasalahan yang dikaji.

c. Mengumpulkan data

Mengumpulkan data adalah aktifitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk menguji

hipotesis yang diajukan. Dalam pembelajaran inkuiri, mengumpulkan data merupakan proses

mental yang sangat penting dalam pengembangan intelektual.

d. Menguji hipotesis

Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data

atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data. Menguji hipotesis juga berarti

mengembangkan kemampuan berpikir rasional.

e. Merumuskan kesimpulan

Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh berdasarkan

hasil pengujian hipotesis. Untuk mencapai kesimpulan yang akurat sebaiknya guru mampu

(5)

1.4. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan umum penelitian ini ada adalah:

Untuk mengetahui bahwa dengan menggunakan metode Inkuiri

Untuk meningkatkan hasil pembelajaran IPA pada siswa kelas V SDN 5Lau

Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah :

-Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA di SDN 5 Lau .

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi pada pengembangan

ilmu pengetahuan teknologi dan khususnya. Selain itu memberikan dapat memberikan

manfaat bagi :

a. Siswa

-Meningkatkan hasil belajar siswa.

b. Guru

-Memberikan pengetahuan dan pengalaman pada guru tentang strategi pembelajaran

yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran.

c. Sekolah

1) Digunakan sebagai pertimbangan dalam memotivasi guru untuk melaksanakan proses

pembelajaran yang efektif dan efisien dengan menerapkan model pembelajaran yang inovatif.

2) Menumbuhkan kerja sama antar guru yang berdampak positif pada kualitas pembelajaran

Referensi

Dokumen terkait

Mata pelajaran IPA secara keseluruhan dari kelas I – kelas VI rata-rata tiap semester kurang dari 70. Melihat hasil yang diperoleh siswa menunjukkan rendahnya tingkat

Rata-rata nilai siswa SD N 1 Sumberwulan sebagai kelas eksperimen pada mata.. pelajaran IPA sebelum melakukan pembelajaran dengan metode

Tujuan Umum penelitian ini adalah Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Karangpandan Tahun Pelajaran 2012/2013 dan Untuk meningkatkan pemahaman

Peningkatan hasil belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Mangunsari 07 semester 2 tahun pelajaran 2015/2016 dalam KD “ Menjelaskan dampak pengambilan bahan alam

Berdasarkan dari hasil penelitian Sekripsi Lila pada mata pelajaran IPA kelas 5 semester II yang berjudul “Efektifitas penerapan Model Pembelajaran

konkret dapat meningkatkan hasil belajar IPA pada siswa kelas 5 SD Negeri 1. Kebonagung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015 secara

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY SISWA KELAS 5 SD NEGERIi. PLUMBON 01 SURUH KABUPATEN SEMARANG SEMESTER II TAHUN

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya perbaikan proses pembelajaran dari hasil belajar yang belum optimal pada siswa kelas V SDN Gendongan 03 Salatiga Semester 1 Tahun Pelajaran