commit to user
i
PENERAPAN STRATEGI MODIFIKASI PRODUK SIMPATI DI CV. LEO
PHONE AUTHORIZED DEALER TELKOMSEL DI SOLO BARU
SUKOHARJO
Tugas Akhir
Diajukan untuk melengkapi Tugas – tugas dan Memenuhi persyaratan guna
Mencapai Gelar Ahli Madya pada
Program Studi Diploma III Manajemen Pemasaran Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Disusun oleh :
Nina Dwi Winarti
F3207144
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
MOTTO
Syukuri apa yang ada hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini melakukan yang terbaik
Tuhan pasti kan menunjukkan kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar dan tak kenal putus asa,,,,
(Jangan menyerah ,D’masiv)
Aku
tidak
pernah
mencari
masalah,
Tapi
masalah
yang
selalu
mencariku,
Dan
aku
yakin
mampu
menjadi
pahlawan
dari
masalahku
(
Nim’s
Island)
Jangan pedulikan apa kata orang tentang mu,
Biarlah orang berkata apa tentang dirimu,
Percayalah pada diri sendiri dan
Pedulikan apa yang bisa kamu berikan untuk semua orang
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Aku persembahakan karyaku ini unt uk :
♥ Bapak dan ibu yang selalu mendukung dan mendoakan aku. Sert a
kepercayaannya yang diberikan sama aku selama ini.
♥ Kakak ku Eko dan adik ku Ella yang selalu memot ivasiku.
♥ Orang spesialku Dimas yang selalu memberi dukungan sert a semangat .
♥ Teman–t eman dan pihak-pihak yang t idak dapat disebut kan sat u
persat u, yang t elah membant u t erselesaikannya t ugas akhir ini.
commit to user
KATA PENGANTAR
Bismillahirohmanirrohim,
Alhamdulillahi Robbil ‘alamin. Segala puji syukur atas kehadirat Allah SWT
dengan semua berkah- Nya yang diberikan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan penulisan laporan Tugas Akhir Diploma Tiga Manajemen Pemasaran
guna mendapatkan gelar Ahli Madya dengan judul
“PENERAPAN STRATEGI
MODIFIKASI PRODUK SIMPATI DI CV. LEO PHONE AUTHORIZED DEALER
TELKOMSEL DI SOLO BARU SUKOHARJO“.
Tugas Akhir ini tidak dapat penulis
selesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak, bantuan yang
berbentuk moral maupun spiritual dan bantuan secara langsung dan tidak langsung.
Dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati yang paling dalam, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. Bambang Sutopo, M.com. Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Harmadi, MM selaku Ketua Program Studi Diploma Tiga Manajemen
Pemasaran Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Dra. Endang Suhari, M. Si. selaku pembimbing dalam penulisan tugas akhir ini,
yang telah bersedia meluangkan waktu dalam membimbing untuk
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini.
commit to user
vii
5. Bapak Hery Tandijo selaku pemilik CV. Leo Phone yang telah memberikan
kesempatan dan pengalaman yang begitu berharga kepada penulis. Serta
seluruh karyawan dan staff CV. Leo Phone yang telah mengijinkan penulis dan
membantu dalam proses penelitian di perusahaan.
6. Untuk seluruh keluaga besar H. Surono dan Suparno H.S yang sangat peduli
atas seluruh kegiatan penulis dan selalu memberikan do’anya selama penulisan
tugas akhir ini.
7. Untuk sahabat – sahabatku yang selalu memotivasi dan memberikan bantuan
secara langsung..
8. Semua teman – teman Manajemen Pemasaran angkatan 2007.
9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu, sehingga penulisa tugas akhir ini dapat terselesaikan.
Penulis menyadari Tugas Akhir ini masih sangat jauh dari sempurna, dengan
rasa rendah hati dan tangan terbuka, penulis menerima dan mengharapkan para
pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun. Dan akhirnya penulis
berharap Tugas Akhir ini dapat memberikan manfaat, baik bagi penulis sendiri pada
khususnya maupun pembaca pada umumnya.
Surakarta
,
Penulis
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………
i
ABSTRAK ………
ii
HALAMAN PERSETUJUAN ………. iii
HALAMAN PENGESAHAN ……….. iv
HALAMAN MOTTO ………... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ……….
vi
KATA PENGANTAR ………... vii
DAFTAR ISI ………. ix
DAFTAR GAMBAR………
xii
DAFTAR TABEL……….
xiii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………
1
B. Perumusan Masalah ………..
3
C. Tujuan Penelitian……….
4
D. Manfaat Penelitian………... 4
E. Metode Penelitian………. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Produk ……….. 8
commit to user
ix
C. Daur Hidup Produk………. 23
D. Kerangka Pemikiran……… 41
BAB III.PEMBAHASAN
A.
Gambaran Umum Perusahaan
1. Sajarah Perusahaan……….. 42
2. Lokasi Perusahaan………. 44
3. Visi dan Misi Perusahaan……….……… 45
4. Struktur Organisasi……… 46
B.
Laporan Magang Kerja
1. Pengertian Magang Kerja………. 47
2. Pelaksanaan Magang Kerja………. 48
3. Kegiatan Magang……… 48
4. Rincian Kegiatan Magang………. 49
C.
Pembahasan
1. Simpati……… 50
2. Logo Telkomsel………. 52
3. Penerapan Strategi Produk Baru Simpati………. 52
a. Produk Baru Simpati………. 52
b. Layanan Baru dari Telkomsel……….. 59
c. Paket Bundling Inovatif (Modifikasi Produk)……. 65
commit to user
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN………. 71
B. SARAN………. 73
commit to user
xi
DAFTAR GAMBAR
commit to user
DAFTAR TABEL
Skema Tarif simpati freedom – internetan tanpa batas
Tabel 3.1 Tarif panggilan sesame simpati freedom……….………….. 53
Tabel 3.2 Tarif panggilan simpati freedom ke operator lain……….. 54
Tabel 3.3 Tarif panggilan simpati freedom ke telepin rumah……… 54
Tabel 3.4 Tarif sms simpati freedom……… 55
Tabel 3.5 Tarif internetan simpati freedom……….……. 55
Skema Tarif simpati freedom – semalam tanpa batas Tabel 3.6 Tarif panggilan sesama simpati freedom……….. 55
Tabel 3.7 Tarif panggilan simpati freedom ke operator lain……….… 56
Tabel 3.8 Tarif panggilan simpati freedom ke telepon rumah……….…… 56
Tabel 3.9 Tarif sms simpati freedom……… 57
Tabel 3.10 Tarif internetan simpati freedom………..… 57
Skema Tarif simpati freedom – seharian tanpa batas Tabel 3.11 Tarif panggilan sesama simpati freedom………. 57
Tabel 3.12 Tarif panggilan simpati freedom ke operator lain………. 58
Tabel 3.13Tarif panggilan simpati freedom ke telpon rumah………. 58
Tabel 3.14 Tarif sms simpati freedom……… 59
commit to user
xiii
ABSTRAK
PENERAPAN STRATEGI MODIFIKASI PRODUK SIMPATI DI CV. LEO PHONE
AUTHORIZED DEALER TELKOMSEL DI SOLO BARU SUKOHARJO
NINA DWI WINARTI
F3207144
Penulisan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengetahui penerapan strategi
modifikasi produk simpati yang diterapkan oleh CV. Leo Phone. Strategi pemasaran
yang tepat dan terarah merupakan kunci suksesnya pemasaran suatu produk.
Metode dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan beberapa metode
pengumpulan data yaitu wawancara, observasi, dan studi pustaka. Sedangkan untuk
tekhnik pembahasannya menggunakan deskripsi kualitatif, dimana lebih menekankan
pada penggunaan kata – kata dan uraian daripada penggunaan deretan angka – angka
dan jika pada penulisan ada angka, Hal itu digunakan hanya sebagai pelengkap dan
penjelas.
Dalam penulisan Tugas Akhir ini akan dibahas mengenai penerapan strategi
modifikasi produk simpati di CV. Leo Phone. Simpati merupakan salah satu produk
prabayar dari telkomsel yang mempunyai berbagai macam layanan menarik dan tarif
yang murah kepada pelanggannya. Telkomsel menerapkan strategi modifikasi produk
simpati dengan cara menjalin kerja sama dengan mitra dari perusahaan lain. Dengan
adanya kerja sama telkomsel dapat memberikan hal yang baru dengan menawarkan
beberapa paket bundling simpati dengan perusahaan lain seperti hand phone dan
modem. Dan bekerja sama dengan sejumlah mitra yang terdiri dari unsur pemerintah,
biro perjalanan, asuransi, dan mitra produk lainnya. Selain itu untuk mengembangkan
produknya, CV. Leo Phone tidak hanya menjual produk simpati, melainkan melayani
mitra yang bekerja sama dengannya yaitu pengambilan m-kios (pulsa elektronik
telkomsel) yang bekerja sama dengan berbagai outlet (counter) di berbagai daerah
seperti di Solo, Sukoharjo, Klaten, Karanganyar, Boyolali dan Wonogiri. Distribusinya
bisa dilakukan secara langsung maupun secara perantara. Adapun strategi yang
digunakan dalam mengenalkan dan memasarkan produknya seperti produsen langsung
menyalurkan produknya kepada distributor kemudian para agen-agen yang mempunyai
jaringan (OMO) atau sales dengan melakukan kunjungan langsung kepada konsumen,
mendatangi outlet-outlet yg bekerja sama dan melakukan kegiatan canvassing
keberbagai daerah.
commit to user
ABSTRACT
APPLICATION OF MODIFIED PRODUCT STRATEGY SYMPATHY IN CV. LEO
AUTHORIZED DEALER TELKOMSEL PHONE IN NEW SOLO SUKOHARJO
NINA DWI WINARTI
F3207144
Writing this final project aims to determine the application of product modification
strategy employed by CV sympathy. Leo Phone. The right marketing strategy and focus
is the key to success in marketing a product.
Method of doing this research the authors use several methods of data collection
are interviews, observation, and literature. As for the discussion techniques using
qualitative descriptions, which put more emphasis on the use of words – words and
description rather than use a row of numbers-numbers and if the writing is a number, it
was used only as complementary and explanatory.
commit to user
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini kebutuhan tehnologi semakin tinggi, baik teknologi informasi maupun teknologi
telekomunikasi. Perkembangan teknologi yang paling terasa pesat adalah teknologi dan
kecanggihannnya. Semakin berkembangnya teknologi sekarang banyak dikenalkan berbagai
macam alat komunikasi seperti adanya telepon selular atu yang sering dikenal dengan sebutan
handphone (HP). Berbagi macam handphone diciptakan dengan berbagai profilnya mengikuti
perkembangan yang ada saat ini. Handphone akan dapat dinikmati fungsinya secara maksimal jika
handphone tersebut dipasangi sim card. Banyak provider - provider celluler yang memproduksi sim
card, seperti PT.Telkom, indosat, Excallcomindoz, bakriTelcom, dll. Berbagi jenis produk yang
ditawarkan, sim card GSM dan sim card CDMA.
Telkom mengeluarkan produknya seperti kartu As, Simpati, dan kartu HALLO untuk GSM
dan flexi untuk CDMA, Indosat produknya seprti im3, mentari dan matrix. Excallcomindoz produknya
bebas, jempol dan plor selain itu, masi ada three dan axsis yg berbasis GSM. Adapun yang berbasis
CDMA seperti esia, fren, starOne, dll. Dalam menghadapi persaingan yang ketat CV. Leo Phone yg
beralamat di jl. Raya Solo Baru Blok LJ 18 Madegondo Grogol Kabupaten Sukoharjo bekerja sama
dengan telkomsel untuk dapat meningkatkan penjualan produknya dengan memodifikasi produknya
dengan produk dari perusahaan yang lain.
CV. Leo Phone merupakan perusahaan dibidang telekomunikasi yang menawarkan
produknya seperti perdana simpati, As serta vocer pulsa dan distributor pulsa M-Tronik dari
telkomsel. CV Leo Phone berusaha untuk menerapkan strategi-strategi pemasaran yang tepat,
seperti salah satunya dalam penetapan strategi produknya, yang nantinya dapat membuat
konsumen mau untuk menggunakan simpati. strategi produk adalah suatu strategi yang
dilaksanakan oleh suatu perusahaan yang berkaitan dengan produk yang dipasarkannya. Strategi
produk tidak hanya berkaitan dengan produk yang dipasarkan akan tetapi berhubungan pula dengan
commit to user
hal-hal atau atribut lain yang melekat pada produk tersebut seperti bungkus, merek, lebel dan
sebagainya.
Setiap perusahaan harus dapat membuat strategi yang baik dan memanfaatkan peluang
pasar yang ada dengan baik agar dapat bertahan, bersaing dan dapat menguasai pangsa pasar.
Strategi produk yang telah dilaksanakan oleh perusahaan haruslah selalu dievaluasi apakah
atribut-atributnya sudah sesuai dengan keinginan konsumen yang mana keinginan dan selera ini yang akan
selalu mengalami pergeseran serta perkembangan sehingga perlu dilakukan modifikasi produk.
Modifikasi produk adalah mengubah satu atau lebih dari karakteristik produk (lamb dkk,2000).
Dalam menghadapi persaingan yang cukup ketat pada dunia telekomunikasi, salah satu
strategi produk yang diterapkan oleh simpati untuk dapat menarik minat konsumen yaitu perusahaan
menjual dua atau lebih produk dalam satu paket dimana harga paket lebih murah dari pada harga
total masing-masing item jika di jual terpisah. Pada bundling yang diterapkan oleh telkomsel ini
konsumen dapat membeli hp skalian sim card dimana konsumen dapat memperoleh keuntungan
harga yg lebih murah.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin membahas tentang penerapan strategi produk
modifikasi simpati di CV Leo Phone. Dan dengan itu penulis mengambil judul dalam penulisan tugas
akhir ini “PENERAPAN STRATEGI MODIFIKASI PRODUK SIMPATI DI CV. LEO PHONE
AUTHORIZED DEALER TELKOMSEL DI SOLO BARU SUKOHARJO’’
B. Perumusan masalah
Bagaimana penerapan strategi modifikasi produk simpati di CV. Leo Phone ?
C. Tujuan penelitian
Untuk mengetahui penerapan strategi modifikasi produk simpati di CV. Leo Phone.
commit to user
xvii
Penelitian ini dilakukan dengan harapan akan mempunyai kegunaan sebagai berikut :
1. Bagi CV. Leo Phone
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan informasi tentang prosedur pemasaran yang
dipakai selama ini. Dan dapat digunakan sebagai salah satu bahan evaluasi oleh perusahaan
dalam mengambil kebijaksanan untuk meningkatkan kualitas pemasaran dan pengembangan
usaha.
2. Bagi Penulis
Dapat menerapkan teori-teori yang telah diperoleh selama perkuliahan pada program D3
Manajmene Pemasaran Fakultas Ekonomi UNS dan sebagai pengalaman untuk memasuki
dunia kerja.
3. Bagi Mahasiswa dan Pembaca lainnya
Merupakan tambahan referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa jurusan
Manajemen Pemasaran yang sedang menyusun Tugas Akhir dengan pokok permasalahan
yang sama.
E. Metodologi penelitian
1. Desain penelitian
Pada penelitian ini menggunakan desain kasus yaitu dengan cara mencari data yang relevan
tentang simpati dan telkomsel, untuk dapat menjawab pertanyaan yang ada pada rumusan.
2. .Objek penelitian
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adl CV Leo Phone yang beralamat di jl. Raya Solo
Baru Blok LJ 18 Madegondo Grogol Kabupaten Sukoharjo.
3. Jenis dan sumber data
Jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah :
Data kualitatif yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, dan gambar. Data ini berupa
hal-hal yang berhubungan dengan perusahaan seperti company profile, gambar-gambar produk,
dan sebagainyal.
commit to user
a. Data primer
Yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Data ini diperoleh dengan
wawancara langsung pada bagian pemasaran, staff atau karyawan CV. Leo Phone.
b. Data sekunder
Yaitu data pendukung yang diperoleh dari sumber lain yang berkaitan dengan penelitian.
Data ini diperoleh dari buku maupun sumber lainnya seperti website (internet).
4. Teknik pngumpulan data
a. Wawancara
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung atau
tidak langsung yang dilaksanakan dengan tatap muka dengan pihak perusahaan CV. Leo
Phone.
Contoh : penulis bertanya secara langsung kepada karyawan tentang data perusahaan
dan kegiatan pemasaran yang dilakukan seperti menanyakan profil perusahaan. Strategi
modifikasi produk apa saja yang dilakukan, dan sebagainya.
b. Studi Pustaka
Merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari buku atau referensi yang
berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Contoh : penulis mencari referensi untuk dipelajari dan dijadikan pedoman dalam menulis
tugas akhir.
c. Observasi
Dalam penelitian ini, penulis melihat secara langsung mengenai kegiatan yang dilakukan
oleh CV. Leo Phone.
Contoh : penulis secara langsung melihat ke lapangan kegiatan yang dilakukan pada CV.
Leo Phone.
commit to user
xix
Teknik pembahasan yang digunakan pada penelitian ini, peneliti menggunakan analisis
deskriptif yaitu analisis yang bertujuan menggambarkan secara sistematik factual dan akujrat
mengenai populasi atau objek penelitian.(Rambat Lupioyadi,2009) Pembahasan secara deskriptif
dengan menggambarkan keadaan yang sesungguhnya mengenai CV. Leo Phone Telkomsel
yang antara lain meliputi:
a. Gambaran objek penelitian
Dalam gamnbaran objek penelitian akan dijelaskan mengenai sejarah perkembangan
perusahaan, struktur organisasi, dan deskripsi pekerjaan.
b. Laporan magang kerja
Dalam laporan magang kerja dijelaskan mengenai kegiatan-kegiatan magang kerja di CV.
Leo Phone Solo Baru selama dua bulan.
c. Pembahasan masalah
Dalam pembahasan masalah akan dijelaskan mengenai penerapan strategi modifikasi
produk kartu simpati yang dideskripsikan melalui booklet produk serta program kerja
sama.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Produk
1. Pengertian produk
Produk yaitu meliputi segala sesuatu yang dapat ditawarkan perusahaan untuk
diperhatikan, diminta, dicari, digunakan, atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan
atau keinginan pasar yang bersangkutan. Dalam pengembangan suatu produk, perusahaan
merancang produk yang difokuskan untuk memuaskan keinginan konsumen atau pasar. Para
pemasar harus merencanakan, mengembangkan dan mengelola produk perusahaan baik secara
gabungan maupun secara tersendiri.Dalam lingkup yang sempit produk adalah sekumpulan
atribut fisik nyata (tangible) yang terkait dalam sebuah bentuk yang dapat diidentifikasikan.
Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian,
commit to user
dan Amstrong 1996). Produk adalah kumpulan atribut – atribut yang nyata maupun tidak nyata,
termasuk didalamnya kemasan, warna, harga, kualitas, dan merk ditambah dengan jasa dan
reputasi penjualannya.(Stanton 1996). Secara konseptual produk adalah pemahaman subyaktif
dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi
dari kapasitas organisasi serta daya beli (Fandy Tjiptono 1997). Ada lima tingkatan produk
(Fandy Tjiptono 1997) yaitu :
a. Core benefit.
Yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen.
b. Basic product.
Yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indra.
c. Expected product.
Yaitu serangkaian atribut - atribut produk dan kondisi – kondisi yang diharapkan oleh
pembeli pada saat membeli suatu produk.
d. Augmented product.
Yaitu sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha
dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing.
e. Potential product.
Yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa
datang.
2. Klasifikasi produk
Produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok,(Tjiptono 1997) yaitu :
a. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu :
1) Barang
Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau
disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.
commit to user
xxi
Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual
(dikonsumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan
sebagainya.
b. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan menjadi dua,yaitu :
1) Barang tidak tahan lama.
Barang tidak tahan lama adalah barang yang berwujud yang biasanya habis
dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Umur ekonomisnya dalam
kondisi normal kurang dari satu tahun sudah habis. Contohnya: pasta gigi, sabun
minuman kaleng dan sebagainya.
2) Barang tahan lama.
Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanay bisa bertahan lama
dengan banyak pemakaian. Umur ekonomisnya untuk pemakaian normal adalah satu
tahun lebih. Contohnya ; lemari es, nesin cuci pakaian, dan sebagainya.
c. Berdasarkan tujuan konsumsi.
Yaitu didasarkan pada siapa konsumennya dan untuk apa produkitu dikonsumsi, maka
produk diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1) Barang konsumsi.
Merupakan suatu produk yang langsung dapat dikonsumsi tanpa melalui pemrosesan
lebih lanjut untuk memperoleh manfaat dari produk tersebut.
2) Barang industri.
Merupakan suatu jenis produk yang masih memerlukan pemrosesan lebih lanjut untuk
mendapatkan suatu manfaat tertentu. Biasanya hasil pemrosesan dari barang industry
diperjual belikan kembali.
Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual
mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan
commit to user
ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau
bahkan dengan tampilan yang lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi
jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.
Konsep produk menyatakan bahwa konsumen akan menyukai produk yang menawarkan
mutu, kinerja, dan pelengkap inovatif yang terbaik. Manajer dalam organisasi berorientasi produk
memusatkan perhatian mereka pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan terus
menyempurnakannya. Berdasarkan konsep ini, manajer mengasumsikan bahwa pembeli
menghargai produk yang dibuat dengan baik dan dapat menilai kualitas dan kinerja suatu produk.
Perusahaan yang berorientasi produk sering merancang produk mereka dengan sedikit atau
tanpa masukan dari pelanggan. Dan perusahaan merancang dan menyempurnakan produknya
dan tidak menganalisis produk pesaing.
3. Atribut produk
Atribut produk adalah unsure-unsur produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan
dasar pengambilan keputusan pembelian. Atribut merek meliputi :
a. Merek
Merek merupakan nama, istilah, tanda, symbol/lambang, desain, warna, gerak atau
kombinasi atribut-atribut produk lainnya yang diharapkan dapat memberikan identitas
dan diferensiasi terhadap produk pesaing.
b. Kemasan.
Pengemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan dan pembuatan
wadah atau pembungkus untuk suatu produk.
c. Pemberian lebel ( Labelling )
Labelling berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu
produk yang menyampaikan informasi mengenai produk dan penjual. Secara garis besar
terdapat tiga macam lebel, yaitu :
1) Brand label, yaitu nama merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan
commit to user
xxiii
2) Descriptive, yaitu label yang memberikan informasi obyektif mengenai
penggunaan, kontruksi/pembuatan, perawatan/perhatian dan kinerja produk,
serta karakteristik - karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk.
3) Grade label , label yang mengindentifikasi penilaian kualitas produk dengan
suatu huruf, angka, atau kata. Contohnya di Amerika, buah persik dalam kaleng
diberi label kualitas A, B, dan C, sedangkan jagung dan gandum diberi label 1
dan 2.
d. Layanan pelengkap ( Supplementary services )
Dewasa ini produk apapun tidak terlepas dari unsure jasa atau layanan, baik itu jasa
sebagai produk inti ( jasa murni) maupun jasa sebagai pelengkap. Layanan pelengkap
dalam diklasifikasikan menjadi delapan kelompok (Lovelock,1994), yaitu:
1) Informasi, misalnya jalan/arah menuju tempat produsen, jadwal atau skedul
penyampaian produk/jasa, harga, intruksi mengenai cara menggunakan produk inti
atau layanan pelengkap, peringatan, kondisi penjualan, pemberi tahuan adanya
perubahan, dokumentasi,rekapiutulasi rekening, tanda teeima dan tiket.
2) Konsultasi, seperti pemberian saran, auditing, konseling pribadi, dan konsultasi
manajemen.
3) Order taking, meliputi aplikasi (keanggotaan di klub atau program tertentu; jasa
langganan berbasis kualifikasi (misalnya perguruan tinggi), order entry, dan
reservasi (tempat duduk, meja, ruang, admisi untuk fasilitas yang terbatas
(contohnya, pameran).
4) Hospitality, diantaranya sambutan, food and beverages, toilet dan kamar kecil,
fasilitas menunggu (majalah, hiburan, koran, ruang tunggu) transportasi dan
sekuriti.
5) Caretaking, terdiri dari perhatian atau perlindungan atas barang milik pelanggan
yang mereka bawa.
6) Exception, meliputi permintaan khusus sebelumnya penyampaian produk,
commit to user
atas kegagalan pemakaian produk, kesulitan yang muncul dari pemakaian produk,
kesulitan yang disebabkan kegagalan produk, termasuk masalah dengan staff atau
pelanggan lainnya).
7) Billing, meliputi laporan rekening periodik, faktur untuk transaksi individual, laporan
verbal mengenai jumlah rekening, mesin yang memperlihatkan jumlah rekening
dan self billing.
8) Pembayaran, berupa swalayan oleh pelanggan ottomatis atas rekening nasabah,
serta control, dan verifikasi.
B. Strategi
Perencanaan strategi didefinisikan sebagai proses manajerial untuk menghasilkan dan
mempertahankan kesesuain natara sasaran dan sumber daya organisasi dengan peluang pasar
yang timbul. Tujuan dari perencanaan strategi adalah menghasilkan laba dan pertumbuhan
jangka panjang.
Secara garis besar strategi produk dapat dikelompokkan menjadi delapan jenis atau
kategori (Fandy Tjiptono 1997) yaitu :
1. Strategi positioning produk
Strategi positioning produk merupakan strategi yang berusaha menciptakan diferensiasi
yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek atau
produk yang lebih unggul dibandingkan merek/produk pesaing.
Tujuan pokok strategi positioning adalah :
a. Untuk menempatkan atau memposisikan produk dipasar sehingga produk tersebut
terpisah atau berbeda dengan merek-merek yang bersaing.
b. Untuk memposisikan produk sehingga dapat menyampaikan beberapa hal pokok
kepada para pelanggan, yaitu What you stand for, what yau are, dan how you would
like costumers to evaluate you.
Agar strategi penempatan produk dapat dilaksanakan dengan sukses, maka pemanfaatan
commit to user
xxv
disain dan komunikasi. Syarat yang pelu dipenuhi dalam melaksanakan penempatan
merek tunggal antara lain:
1) Memposisikan merek dipasar sedemikian rupa sehingga dapat bertahan dalam
persainagn dalam pesaing yang paling kuat.
2) Mempertahankan posisi uniknya dengan menciptakan daya tarik produk
berbeda/khas.
Dalam manajemen multimerek, perusahaan harus menentukan posisinya dengan cermat,
supaya merek-merek yang ada tersebut tidak saling bersaing satu sama lain dan agar
tidak terjadi kanibalisasi (merek yang satu ‘mematikan’ merek yang lain). Jadi segmentasi
pasar harus dilakukan dengan hati-hati dan didukung dengan penempatan posisi suatu
produk individual, yaitu melalui desain dan promosi yang unik sesuai dengan segmen
pasar yang dituju.
2. Strategi repotisioning produk
Strategi ini dibutuhkan bilaman terjadi salah satu dari empat kemungkinan berikut:
a. Ada pesaing yang masuk dan produknya diposisikan berdampingan dengan merek
perusahaa, sehingga membawa dampak buruk terhadap pangsa pasar perusahaan.
b. Preferensi konsumen telah berubah
c. Ditemukan kelompok preferensi pelanggan baru, yang diikuti dengan peluang yang
menjanjikian.
d. Terjadi kesalahan dalam positioning sebelumnya
Strategi ini dilaksanakan dengan jalan meninjau kembali posisi produk dan bauran
pemasaran saat ini, serta berusaha mencari posisi baru yang lebih tepat bagi produk
tersebut. Tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan kelangsungan hidup produk dan
untuk mengoreksi kesalahan penentuan posisi sebelumnya.
3. Strategi overlap produk
Strategi ini adalah strategi pemasaran yang menciptakan persaingan terhadap merek
tertentu milik perusahaan sendiri. Persaingan ini dibentuk melalui tiga cara, yaitu:
commit to user
b. Penggunaan lebel pribadi (private labeling), yaitu menghasilkan suatu produk
yang menggunakan nama merek perusahaan lain. Umumnya hal in I banyak
dijumpai di supermarket-supermarket.
c. Menjual komponen-komponen yang dipergunakan dalam produk perusahaan
sendiri kepada para pesaing. Faktor yang mendasatrinya adalah keinginan untuk
berproduksi pada tingkat kapasitas penuh dan keinginan untuk mempromosikan
permintaan primer.
Tujuan penerapan strategi ini adalah untuk menarik lebih banyak pelanggan pada produk
sehingga meningkatkan pasar keseluruhan,agar dapat bekerja pada kapasitas penuh, dan
untuk menjual kepada pesaing, sehingga dapat merealisasikan skala ekonomis dan
pengurangan biaya.
4. Strategi lingkup produk.
Strategi ini berkaiatan dengan perspektif terhadap bauran produk suatu perusahaan.
Strategi ini ditentukan dengan memperhitungkan misi keseluruhan dari unit bisnis.
Perusahaan dapat menerapkan strategi produk tunggal, strategi multi produk, atau
strategi system-of-products. Masing-masing strategi ini memiliki tujuan tersendiri, yaitu:
a. Strategi produk tunggal:
Untuk meningkatkan skala ekonomis, efisiensi, dan daya saing dengan jalan
melakukan spesialisasi dalam satu lini produk saja
b. Strategi multiproduk.
Untuk mengantisipasi risiko keusangan potensial suatu produk tunggal dengan
menambah beberapa produk lain.
c. Strategi system system-of-products.
Untuk meningkatkan ketergantungan pelanggan terhadap p[roduk perusahaan
sehingga mencegah komplementer dan pelayanan purna jual.Dengan demikian
ada ikatan hubungan antara perusahaan dan pelanggannya.
Melalui ketiga strategi diatas diharapkan dapat tercapai peningkatan pertumbuhan
commit to user
xxvii
5. Startegi desain produk.
Strategi ini berkaitan dengan tingkat standarisasi produk. Perusahaan memiliki tiga pilihan
strategi yaitu: produk standar, customized product (produk disesuaikan dengan kebutuhan
dan keinginan pelanggan tertentu), dan produk standar dengan modifikasi. Tujuan dari
setiap strategi tersebut adalah:
a. Produk standar :
Untuk meningkatkan skala ekonomis perusahaan melalui produksi massa
b. Customized product :
Untuk bersaing dengan produsen produksi massa (produk standar)melalui
fleksibilitas desain produk.
c. Produk standar dengan modifikasi:
Untuk mengkombinasikan manfaat dari kedua strategi di atas.
Agar dapat menjalankan ketiga strategi inidengan baik, diperlukan analisis secara
mendalam terhadap prespektif produk dan pasar, serta perubahan lingkungan, khususnya
perubahan tehnologi. Hasil yang diharapkan dari strategi-strategi ini adalah peningkatan
dalam pertumbuhan, pangsa pasar, dan laba. Strategi produk standar dengan modifikasi
juga memungkinkan perusahaan untuk melakukan hubungan yang erat dengan pasar dan
memperoleh pengalaman dalam pengembangan standar produk yang baru.
6. Strategi eliminasi produk.
Umumnya produk yang masuk dalam kategori tersebut memiliki cirri-ciri sebagai berikut:
a. Profitabilitasnya rendah.
b. Volume penjualan atau pangsa pasarnya bersifat stagnan atau bahkan menurun,
sehingga terlalu mahal untuk membangun kembali produk tersebut.
c. Risiko keusangan teknologi cukup besar
d. Produk mulai masuk mulai masuk kedalam tahap pertumbuhan atau penurunan
pada Product Life Cycle (PLC).
commit to user
Tujuan utama statego eliminasi produk ini adalah untuk membentuk bauran/panduan
produk yang paling baik dan menyeimbangkan bisnis secara keseluruhan.
7. Startegi produk baru.
Pengertian produk baru dapat meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan,
produk yang dimodifikasi, dan merek yang dikembangkan melalui usaha riset dan
pengembangan.
Dalam strategi produk baru terdapat tiga alternative, yaitu penyempurnaan atau modifikasi
produk imitasi/tiruan, dan inovasi produk.
Untuk mengembangkan produk baru diperluakan suatu proses sistematis terdiri atas
delapan tahap, yaitu: pemunculan ide, penyaringan ide, pengembangan dan pengujian
konsep, strategi pemasaran, anlisis bisnis, pengembangan produk, uji pasar dan
komersialisasi.
8. Strategi deversifikasi.
Deversifikasi adalah upaya mencari dan mengembangkan produk atau pasar yang baru
atau keduanya, dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,
profitabilitas, dan fleksibilitas. Diversifikasi dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu:
a. Diversifikasi konsentris, di mana produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki
kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk.yang
sudah ada.
b. Diversifikasi horisontal, dimana perusahaan menambah produk - produk baru
yang tidak berkaitan dengan produk yang telah ada, tetapi dijual kepada
pelanggan yang sama.
c. Diversifikasi konglomerat, dimana produk-produk yang dihasilkan sama sekali
baru, tidak memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan
produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.
f. Secara garis besar, strategi diversifikasi dikembangkan dengan tujuan:
1) Meningkatkan pertumbuhan bila pasar/produk yang ada telah mencapai
commit to user
xxix
2) Menjaga stabilitas, dengan jalan menyebarkan resiko fluktuasi laba.
3) Meningkatkan kredibilitas di pasar modal.
C. Daur hidup produk
1. Pengertian daur hidup produk
Daur hidup perlu dibahas sebagai usaha untuk mengenali tahap - tahap khusus tertentu
selama masa hidup suatu produk. Dalam tahap ini terkandung peluang - peluang dan persoalan
khusus sehubungan dengan strategi pemasaran serta keuntungan yang perlu diperoleh. Dengan
mengenal dimana produk sedang berada atau keman produk sedang mengarah, perusahaan
bisa menentukan rencana pemasaran yang lebih baik.
Setiap produk biasanya mengalami kelahiran dan kematian baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang. Suatu produk bisa saja pada suatu waktu sangat disukai banyak orang
dan laku keras, namun di lain waktu produk itu tidak laku lagi dijual. Jadi pengertian daur hidup
produk yaitu tahapan suatu produk mulai dari lahir, tumbuh, dewasa dan mati.
Setiap produk memiliki masa daur hidup produk yang berbeda. Produk elektronik
biasanya memiliki rentang waktu yang sempit alias cepat mati sedangkan produk seperti
makanan dapat bertahan lebih lama. Contohnya handphone nokia tipe tertentu akan dibatasi
jumlah yang dibuat dalam beberapa tahun, lalu membuat tipe hp lainnya.
Dalam pembahasan suatu daur hidup produk didalamnya terkandung pengertian :
a. Setiap produk mempunyai batas umur.
b. Penjualan produk melewati tahap - tahap yang jelas dan setiap tahap memberi tantangan
yang berbeda kepada penjual.
c. Keuntungan yang diperoleh oleh penjual akan meningkat dan menurun pada tahap yang
berbeda dalam daur hidup produknya.
d. Produk menuntut strategi yang berlainan dalam hal pemasaran, keuangan, produksi,
personalia maupun pembelian pada setiap tahap daur hidup produknya.
2. Daur hidup produk memiliki empat tahap sebagai berikut:
commit to user
Apabila produk sudah siap dibeli konsumen di pasar maka saat itu tahap
perkenalan sudah mulai dikenalkan. Pengisian kembali produk pada penyalur
memerlukan tenggang waktu yang cukup lama karena konsumen baru mengenalnya
sehingga penjualan produk ini berjalan lamban. Alasan yang menjadikan laju
pertumbuhan produk ini rendah antara lain :
1) Tertundanya perluasan kapasitas produksi.
2) Masalah – masalah teknis.
3) Terlambatnya distribusi produk ditingkat pengecer akhir.
4) Konsumen enggan merubah kebiasaan yang sudah mapan.
5) Sedikitnya konsumen yang mampu membeli (jika harga produk mahal ).
Jumlah keuntungan yang diperoleh perusahaan dalam tahap ini sangat sedikit
bahkan banyak diantaranya yang menderita kerugian karena hasil penjualan masih
rendah sedangkan biaya distribusi dan promosi cenderung tinggi. Danayang besar ini
diperlukan untuk menarik distributor dan mengisi saluran pipa distribusi. Pengeluaran
untuk promosi adalah yang tertinggi untuk presentase terhadap penjualan, dengan
sasaran :
a) Memberitahu konsumen potensial atas hadirnya produk baru yang sama sekali
belum dikenal.
b) Membujuk konsumen untuk mencoba.
c) Untuk menjamin tersedianya produk pada setiap pengecer.
Untuk produk yang demikian bisa mempunyai harga jual yang cukup tinggi
sehingga sasaran jangka pendeknya adalah calon konsumen yang siap untuk membeli
yaitu yang berpenghasilan tinggi. Ada beberapa sebab mengapa harga jual produk ini
tinggi, yaitu:
1. Taraf produksi masih rendah.
2. Persoalan teknologi dalam produksi belum bisa diatasi dengan sempurna.
3. Margin laba yang cukup tinggi diperlukan untuk menutupbiaya produksi.
commit to user
xxxi
Dalam meluncurkan produk baru ke pasar manajer pemasaran bisa menetapkan
setiap variable pemasaran pada tingkat yang tinggi atau rendah dalam hal harga,
promosi, distribusi, maupun mutu produk. Jika hanya harga dan promosi yang menjadi
bahan pertimbangan pemasaran maka pihak manajemen pada strategi yang diterapkan
dapat mengambil satu dari empat strategi berikut:
a. Strategi menyaring cepat
Strategi menyaring cepat (Rapit skimming strategi) dilakukan dengan menetapkan
harga tinggi dan promosi gencar. Maksud ditetapkannya harga tinggi adalah agar
bisa diperoleh laba kotor yang tinggi per unit produk.
Promosi yang besar-besaran dimaksudkan untuk meyakinkan konsumen tentang
nilai produk walaupun harga produk itu sendiri juga tinggi. Gencarnya promosi
dimaksudkan untuk mempercepat laju penerobosan (penetrasi) pasar.
Kondisi atau persyaratan keberhasilan strategi ini adalah :
1) Sebagai besar pasar potensial belum menyadari kehadiran produk ini.
2) Mereka yang hendak membeli mampu membayar dengan harga berapapun.
3) Perusahaan menghadapi pesaing potensial dan ingin mambangun preferensi
atas merknya.
b. Strategi menyaring lambat
Strategi menyaring lambat (slow skimming strategy) ditetapkan dengan strategi
harga mahal dan promosi rendah. Harga yang tinggi ditetapkan supaya dapat
diperoleh laba kotor yang tinggi sedangkan promosi rendah dilakukan supaya
biaya pemasaran tidak terlalu besar. Supaya strategi ini bisa berhasil maka
persyaratan yang harus dimiliki adalah:
1) Luas pasar terbatas.
2) Sebagian besar pasar menyadari kehadiran produk ini.
3) Pembeli bersedia membeli harga yang tinggi.
4) Persaingan potensial tidak tampak.
commit to user
Strategi penerobosan cepat (Rapid penetration strategy) dilakukan dengan
menetapkan harga yang rendah dan promosi gencar. Tujuan strategi ini adalah
menghasilakan penerobosan pasar yang cepat dan meraup market share yang
besar. Strategi ini bisa berhasil apabila:
1) Ukuran pasar sangat luas.
2) Pasar tidak menyadari kehadiran produk.
3) Kebanyakan pembeli sangat peka terhadap harga.
4) Ada indikasi persaingan yang hebat di pasar.
5) Harga pokok produksi cenderung turun mengikuti peningkatan skala
produksi.
d. Srategi penerobosan lambat.
Srategi penerobosan lambat (slow penetration strategy) dalam strategi ini
dilakukan dengan penentuan harga rendah dan strategi rendah. Rendahnya harga
dimaksudkan supaya konsumen lebih cepat mengadopsi produk dan rendahya
promosi dimaksudkan supaya laba perusahaan bisa dicapai dalam jumlah yang
cukup besar. Strategi ini dilakukan dengan berangkat dari analisis yang mendasari
keyakinan bahwa harga sangat peka bagi konsumen sedangkan promosi kurang
berpengaruh dalam merubah situasi pasar. Strategi ini bisa berhasil apabila:
1) Pasar sangat luas.
2) Pasar menyadari kehadiran produk.
3) Pasar sangat peka terhadap harga.
4) Hanya sedikit persaingan potensial.
Dalam kaitannya dengan strategi ini perusahaan harus lebih berhati-hati dalam
memilih satu diantaranya. Kasalahan yang dibuat akan mengakibatkan kegagalan
meskipun secara teknis produk yang ditawarkan dipasar kualitas maupun harganya
cukup kompetitif. Mungkin terjadi bahwa perusahaan hanya memperoleh keuntungan
jangka pendek saja.
commit to user
xxxiii
Tanda lahirnya tahapan ini yaitu terjadinya pelonjakan hasil penjualan. Bagi
perusahaan perintis, fase ini merupakan fase memperoleh keuntungan yang sangat
tinggi karena pengjualan sangat besar sehingga biaya promosi per unitnya menjadi kecil
dan adanya penurunan produksi per unit yang lebih besar jika dibandingkan dengan
penurunan harga jual.
Strategi pemasaran tahap pertumbuhan.
Untuk kepentingan menjaga pertumbuhan pasar yang cepat supaya berlangsung selama
mungkin dapat dilakukan strategi-strategi berikut:
a. Mutu produk ditingkatkan dan cirri serta model produk ditambah.
b. Masuk ke segmen pasar baru.
c. Memanfaatkan kesaluran distribusi baru.
d. Beberapa bentuk periklanan digeser dari membujuk minat konsumen pada produk
menimbulkan keyakinan atas produk sehingga bersedia membeli.
e. Harga diturunkan pada saatyang tepat untuk menarik golongan konsumen lain yang peka
terhadap harga.
Sering kali pada tahap ini menjadi penentu kelangsungan produk dipasaran. Jika
perusahaan menerapakan strategi perluasan pasaran maka dimungkinkan akan semakin kuat
posisinya dalam persaingan. Namun untuk semua itu harus dibayar mahal yaitu dengan
mengeluarkan biaya yang cukup besar. Pada tahap ini perusahaan berada pada posisi trade off
yaitu harus memilih apakah ingin memperoleh bagian pasar yang tinggi atau keuntungan yang
besar. Jika perusahaan mengambil pilihan pertama makan harus mengeluarkan biaya untuk
perbaikan produk, promosi, dan distribusi sehingga posisi yang dominan dipasar akan dapat
dicapai. Kontribusi dari itu semua adalah keuntungan pada tahap-tahap berikutnya bisa
diharapkan.
c. Tahap kedewasaan
Tahap kedewasaan itu biasanya lebih lama dibandingkan dua tahap sebelumnya dan
commit to user
penurunan pertumbuhan penjualan produk. Dalam tahap ini pula akan muncul tiga taraf
kedewasaan, yaitu:
a. Kedewasaan pertumbuhan.
Tingkat pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya
distribusi. Saluran distribusi baru sudah tidak dapat ditambah lagi meskipun konsumen
baru masuk kepasar.
b. Kedewasaan Mantap.
Penjualan per kapita menjadi datar karena pasar sudah merasa jenuh. Sebagian besar
konsumen potensial telah mencoba produk dan penjualan yang akan datang tergantung
pada pertambahan penduduk dan permintaan pergantian baru.
c. Kedewasaan mengusang
d. Nilai penjualan lebih jatuh dan konsumen mulai bergerak ke produk lain.
Strategi pemasaran tahap kedewasaan.
Terdapat dua kemungkinan bagi perusahaan sehubungan dengan keberadaan
produknya yang mengalami masa jenuh dipasar. Sebagian perusahaan dengan mudah melepas
produk ini untuk mengalihkan dananya pada produk yang masih prospektif pengembangannya
dan sebagian yang lain gigih mempertahankan produknya di pasar. Apabila karena suatu
pertimbangan maka perusahaan mengambil pilihan kedua maka strategi umum yang dapat
dilakukan adalah modifikasi pasar (strategi), produk, dan bauran pemasaran (marketing mix).
1. Modifikasi pasar.
Dalam modifikasi ini perusahaan harus memperluas pasar bagi merknya dengan
menangani dua faktor penentu volume penjualan yaitu :
a) Jumlah pemakaian produk.
b) Tingkat penggunaan per pemakai.
Perusahaan dapat memperluas jumlah pemakai produk dengan merk perusahaan
melalui tiga cara berikut :
commit to user
xxxv
Perusahaan mencoba mengubah bukan pemakai menjadi pemakai kelompok produk.
Sebagai contoh, kunci pokok berkembangnya jasa angkutan udara adalah penelitian
yang terus menerus terhadap konsumen baru, kepada siapa dapat ditunjukan bahwa
menggunakan jasa angkutan udara adalah lebih baik dari angkutan darat.
2) Masuki segmen pasar baru.
Perusahaan mencoba memasuki segmen pasar baru (dari segi geografis, demografis)
yang memakai produk tetapi bukan dengan merk yang dimiliki perusahaan.
3) Rebutlah konsumen dari pesaing.
Perusahaan dengan berbagai cara mencoba merebut konsumen dari pesaing untuk
mencoba dengan menggunakan merk yang dimiliki perusahaan.
Disamping strategi dengan memperluas jumlah konsumen, terdapat tiga strategi lain
untuk dapat menaikkan jumlah penjualan dengan jalan meningkatkan frekuensi
pemakaian oleh konsumen merek perusahaan, yaitu :
a) Penggunaan yang lebih sering.
Perusahaan mencoba mendorong konsumen untuk lebih sering menggunakan
produk. Misalnya suatu produk yang biasanya dikonsumsi sehari sekali dianjurkan
untuk dipakai lebih dari satu.
b) Penggunaan yang lebih banyak dalam setiap kesempatan.
Pada strategi ini perusahaan mengajak konsumen untuk memakai dengan jumlah
yang lebih banyak pada setiap kali mereka menggunakan. Misalkan suatu produk
yang bisa dipakai satu takaran perusahaan menganjurkan agar konsumen
memakai dua takaran supaya hasilnya efektif.
c) Kegunaan baru dan lebih beragam.
Dalam hal ini perusahaan harus menemukan kegunaan baru dari produk yang
sama kemudian meyakinkan konsumen akan hal itu. Contohnya simpati selain
digunakan sebagai simcard untuk telepon juga dapat digunakan sebagai kartu
commit to user
2. Modifikasi produk
Supaya dapat menjaring konsumen baru atau mempengaruhi konsumen lama untuk
menggunakan produk perusahaan dalam jumlah yang lebih banyak, perusahaan dapat
mencoba meningkatkan penjualan dengan jalan memodifikasi karakteristik produk.
Modifikasi ini bentuknya adalah:
a) Perbaikan mutu.
Tujuan perbaikan mutu adalah meningkatkan fungsi pokok yaitu daya tahan,
keandalan, kecepatan, rasa dan lain-lain.
b) Perbaikan ciri khas.
Tujuannya adalah menambah cirri - ciri baru dalam hal ukuran, berat, bahan
pokok, bahan tambahan, hiasan yang akan meningkatkan kemampuan, keamanan
atau kenyamanan produk.
Strategi ini memiliki beberapa keuntungan seperti apa yang dikemukakan oleh
Stewart, yaitu :
1. Ciri khas baru akan menciptakan citra perusahaan dalam hal keprogresifan
dan kepemimpinan.
2. Ciri khas baru dapat ditambah dengan cepat atau dibatalkan denagn cepat
pula atas permintaan konsumen dengan biaya yang rendah.
3. Ciri khas baru dapat merebut kesetiaan dari segmen poasar tertentu.
4. Ciri khas baru sering memberika publisitas cuma – cuma bagi perusahaan.
5. Ciri khas baru sering memberika antusiasme pada penjualan dan distributor.
c) Perbaikan gaya.
Tujuannya adalah menambah daya tarik estetika suatu produk. Dalam jenis produk
tertentu bahkan sering kali perbaikan gaya yang paling sering terjadi dari pada
perbaikan mutu atau kegunaan. Dalam produk yang lain perbaikan gaya dapat
memberikan hasil positif karena pada umumnya orang menyukai perubahan mode.
commit to user
xxxvii
yang merasa tidak cocok dengan yang paling baru dan lebih suka dengan gaya
produk yang terdahulu.
3. Modifikasi bauran pemasaran.
Satu hal yang tidak dapat dianggap remeh adalah perbaikan dalam marketing mix
dimana satu atau beberapa elemen perlu dimodifikasi.
d. Tahap kemunduran
Hasil penjualan hampir semua produk dan merkpada akhirnya akan mengalami
penurunan. Laju penurunan ini bisa lambat maupun cepat. Kadang-kadang penjualan
jatuh samapai pada suatiu titik yang cukup rendah dan pada titik itulah penjualan tetap
tertahan sampai beberapa tahun. Kemunduran ini bisa disebabkan beberapa hal
misalnya karena adanya perkembangan teknologi, perubahan selera konsumen atau
meningkatnya persaingan baik dalam maupun luar negri. Pada saat penjualan dan
keuntungan yang dicapai jatuh maka beberapa perusahan mengundurkan diri dari pasar.
Bagi perusahaan yang mencoba bertahan tentu akan mengurangi penawaran produknya.
Anggaran promosi dikurangi dan akhirnya harga jual mulai diturunkan.
Strategi pemasaran tahap kemunduran.
1. Mengidentifikasi produk yang lemah
Menetapkan suatu sistem untuk mngenal produk mana yang sudah lemah.
2. Menetapkan strategi pemasaran.
Waktu keluarnya perusahaan dari pasar biasanya tidak terjadi dalam waktu yang
bersamaan hal ini banyak tergantung pada tingkat hambatan keluar. Jika
hambatan ini tingkatannya rendah maka makin mudah perusahaan meninggalkan
industri yang berarti makin menguntungkan perusahaan yang tetap bertahan.
Sebabnya, mantan konsumen perusahaan yang keluar tadi bisa ditampungnya.
Meskipun demikian permasalahan masih tetap belum terpecahkan sampai ada
jawaban apakah perusahaan ini akan tetap bertahan sampai saat terakhir.
Dibawah ini dinyatakan lima strategi bagi bagi perusahaan yang sedanga
commit to user
a) Tambahkan lebih banyak penanaman modal agar bisa mendomonasi atau
menempati posisi persaingan yang cukup baik dipasar.
b) Tetap saja pada tingkat penanaman modal yang sekarang sampaipada
suatu saat ketidakpastian dalam industry terpecahkan.
c) Kurangi jumlah penanaman modal secara selektif dengan cara
meninggalkan kelompok yang kurang menguntungkan dan pada waktu
yang bersamaan menambah modal untuk kelompok kecil yang tetap setia
dan lebih menguntungkan.
d) Strategi “memetik hasil”, dengan mengurangi jumlah investasi pada produk
tersebut guna memperoleh uang tunai dengan segera tanpa melihat
bagaimana posisi modal nantinya.
e) Tinggalkan usaha dengan segera dengan menjual hartanya.
3. Keputusan menghentikan produk.
Apabila perusahaan telah memutuskan untuk menarik produk dari pasar ada
beberapa keputusan yang harus diambil selanjutnya. Yang pertama adalah bahwa
formula dan merk produk akan dijual atau dipindahkan kepada orang lain atau
dihapuskan secara total dari pesaran. Kedua, penarikan produk dari pasar dalam
waktu yang segera atau perlahan-lahan. Ketiga, harus diputuskan mengenai
beberapa persediaan suku cadang dan apa pelayanan yang akan diberikan untuk
konsumen yang sudah telanjur memakai produk yang telah dijual sebelumnya.
3. Beberapa teknik atau cara untuk memperpanjang daur hidup produk :
1. Meningkatkan Konsumsi dengan cara membujuk konsumen untuk meningkatkan
penggunaan produknya dengan berbagai manfaat yang ditawarkan. Contoh : untuk
hasil maksimal gunakan kartu simpati dimana mempunyai fitur-fitur yang lebih
lengkap dan tarif yang lebih murah.
2. Mencari fungsi lain produk dari biasanya. Contoh seperti kartu simpati tidak hanya
digunakan sebagai kartu prabayar untuk telephone dan sms melainkan juga sebagai
commit to user
xxxix
3. Memodifikasi produk agar tampil baru dan segar baik dari segi isi, kemasan, takaran,
ukuran, manfaat, dan lain sebagainya. Contoh misal seperti produk simpati yang
biasanya terus menerus menambahkan fitur kartu simpati beserta kemasannya agar
selalu tampil baru dan menarik.
4. Mencari target konsumen baru. Jika pasar yang sudah ada sudah tidak dapat
diandalkan untuk meningkatkan penjualan maka dapat ditempuh jalan dengan cara
membidik segmen pasar baru untuk dibujuk untuk menjadi pelanggan.
[image:39.612.90.476.225.487.2]D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran.
Pada PT. Telkomsel dalam menarik minat beli konsumen menggunakan marketing mix
yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi. Salah satu variable yang digunakan PT.
Telkomsel adalah produk, dimana produk mempunyai berbagai strategi produk. Strategi produk
baru yang digunakan seperti adanya pengembangan produk, penguatan produk, pemosisian
produk dan modifikasi produk. Strategi yang dipilih yaitu strategi modifikasi dimana PT.
Telkomsel mengadakan bundling produk untuk meningkatkan penjualan produk guna
memuaskan konsumen.
BAB III
Perusahaan
Penguatan produk Pengembangan
produk
Produk
Strategi Produk baru
Modifikasi produk Pemosisian
produk
commit to user
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
CV. Leophone merupakan Perusahaan Commoditer (CV) yang mendapatkan
kepercayaan dari PT. Telekomunikasi Seluler Indonesia (PT. Telkomsel) untuk menjadi
Authorized Dealer area Jateng-DIY yang samapai saat ini memiliki 46 OMO di 35 Kabupaten
/kota dikoordinasikan oleh 6 BO (Branch Office) dan 2 Gerai HALO.
PT. Telekomunikasi Seluler ( PT. Telkomsel ) pertama kali beroperasi sebagai sebuah
perusahaan pada tanggal 26 Mei1995, dengan pembagiian saham sebesar 51% milik PT.
Telkom dan 49% milik PT. Indosat. Pada tahun 1997 PT. Telkomsel mampu menjangkau seluruh
Indonesia mencakup 27 propinsi.
PT. Telkom menjadi sebuah layanan terbesar dan perusahaan terbesar dan perusahaan
pertama di dunia yang memperkenalkan layanan pra-bayar GSM. Pada tahun 1998 PT.
Telkomsel menjadi provider terbesar di Indonesia. Dengan ukuran pelanggan terbanyak.
Pada tahun 2003 PT. Telkomsel menjadi provider pertama di Indonesia yang
meluncurkan fasilitas roaming internasional untuk pelanggan pra-bayar. Pada tahun ini
pelanggan PT. Telkomsel terus bertambah dengan signifikan, pada akhir Oktober 2003
pelqnggqn PT.Telkomsel telah mencapai 9 juta. Pada akhir tahun 2004, pelanggan PT.
Telkomsel telah mencapai 16,3 juta pelanggan. PT. Telkomsel adalah provider pertama di
Indonesia yang memperkenalkan EDGE, perpindahan data dengan kecepata tinggi pada pasar
komunikasi di Indonesia, pada tahun yang sama perusahaan ini juga memperkenalkan nada
sambung pribadi (NSP) untuk pertamaa kalinya di Indonesia.
Tahun 2005, call center PT. Telkomsel memperoleh penghargaan ISO 9001;2000, yang
merupakan penghargaan yang menjaminkualitas pelayanan sesuai dengan prosedur mutu yang
telah distandarisasikan. Pada tahun ini PT.Telkomsel menjadi provider yang sukses mencoba
layanan 3G di Indonesia.
commit to user
xli
Telkomsel kembali mempertahankan posisi puncak sebagai perusahaan yang
memberikan tingkat kepuasan pelanggan tertinggi dengan meraih 3 penghargaan pada ajang
Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) 2010, sekaligus mengukuhkan produk simpati
(kartu prabayar) dan kartuHALO (kartu paskabayar) sebagai kartu pilihan utama selama 11 tahun
berturut - turut.
Keberhasilan mempertahankan prestasi selama 11 kali berturut-turut ini membuat
Telkomsel memperoleh predikat Best of The Best ICSA 2010. Selain simpati dan kartuHALO,
Telkomsel juga berhasil mempertahankan TELKOMSEL Flash sebagai layanan wireless internet
broadband yang memberikan tingkat kepuasan tertinggi.
Penghargaan ICSA yang diberikan Majalah SWA Sembada dan lembaga riset
independen Frontier ini memasuki tahun yang ke-12, sehingga telah menjadi barometer tersediri
bagi produk dan layanan di Indonesia dalam hal kepuasan pelanggan. Tahun ini survei dilakukan
terhadap berbagai kategori yang melibatkan 8.400 responden di 6 kota besar di Indonesia, yakni
Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Makassar.
2. Lokasi Perusahaan.
a. Pusat : CV Leo Phone di jl. Raya Solo Baru Blok LJ 18 Madegondo Grogol Kabupaten
Sukoharjo.
b. OMO (anak cabang) :
i. Kabupaten Boyolali : Jl. Pandanaran No.182 Banaran Boyolali
ii. Kabupaten Klaten : Jl. Raya Timur Pasar Keboan No.16 Sobayan Pedan
iii. Kabupaten Sragen : Jl. Sukowati, kios terminal angkot No.31 Gemolong.
iv. Kabupaten Karanganyar : Jl. Tentara Pelajar Joko Songo No.26. Penirejo Matesih.
v. Kabupaten Wonogiri : jl. Raya Jatisrono Tlogoimo Jatisari Jatisrono.
3. Visi dan Misi
a. Visi Perusahaan :
Menjadi salah satu mitra strategi Telkomsel dalam mendistribusikan produk baik
commit to user
kabupaten/ Kota se Jateng-DIY sehingga dapat mempresentasikan Telkomsel yang “begitu
dekat, begitu nyata.”
b. Misi Perusahaan:
Misi adalah sesuatu yang harus diemban dan tercapai dilaksanakan, sesuai dengan
mandata yang diberikan kepada organisasi agar tujuan organisasi tercapai dan visi yang telah
ditetapkan berhasil diwujudkan. Denganya misi diharapkan seluruh pegawai dan pihak-pihak lain
yang berkepentingan dapat mengenal keberadaan perusahaan, mengetahui peran dan
program-program serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang. Adapun yang menjadi misi
PT. Telkomsel adalah: “Menjadi pilihan utama sebagai penyedia solusi telekomiunikasi nirkabel
di Indonesia yang bekerja sama dengan para pemegang saham dan mitra usaha lainnya untuk
menghasilkan nilai tambah bagi investor, karyawan dan Negara.”
[image:42.612.86.541.217.585.2]4. Struktur organisasi.
Gambar 3.1. Struktur Organisasi Branch Office CV. Leo Phone
Keterangan:
1. Manajer bertugas mengarahkan seluruh kegiatan yang akan dilaksanakan oleh para manager,
mengevaluasi hasil dari pekerjaan para manager yang pada akhirnya akan menerima laporan
pada setiap minggunya. Dan direktur juga berkewenangan untuk mengontrol arus keluar
masuknya keuangan.
MANAGER
ACCOUNTING
KASIR
SPV MARKETING
M-KIOS VOUCER FISIK
ADM SALES
commit to user
xliii
2. Accounting bertugas merekrut tenaga baru bila dibutuhkan, megatur jam kerja karyawan dan
mengatur keuangan produk. Menyampaikan kebijakan – kebijakan yang diputuskan oleh
manajer kepada para karyawan.
3. SPV marketing mempunyai tugas menyiapkan barang – barang yang dipesan oleh buyer. Dan
setelah barang siap manager harus menyiapkan pengiriman. Memerintahkan para karyawan
untuk mengadakan pengepakan, pengiriman dan melakukan kegiatan canvassing serta
melakukan berbagi kegiatan untuk memasarkan produknya..
4. Kasir bertugas mengatur keuangan yang masuk ke perusahaan, mengecek pembayaran dari
buyer melalui transaksi transfer melalui bank. Selain itu manajer keuangan mengatur dana
promosi produknya.
5. Omo, Sales dan adm bertugas melakukan penjualan diluar daerah atau sering disebutv anak
cabang yang memiliki sales yang bertugas melakukan canvassing di berbagain tempat dan
administrasi yang mengatur keungannya.
B. Laporan Magang
1. Pengertian magang kerja
Magang kerja merupakan kegiatan penunjang perkuliahan yang dilaksanakan oleh
mahasiswa dengan diterjunkan secara langsung kedunia kerja dengan tujuan agar mahasiswa
dapat melihat secara langsung aplikasi dari berbagai teori yang telah dipelajari dalam
perkuliahan.
Sasaran magang kerja adalah usaha kecil dan menengah, koperasi, instansi,
pemerintah/swasta,dan kelompok Masyarakat umum. Keuntungna menempuh magang kerja
dalamrangka penyelesain studi program Diploma 3 adalah sebagai berikut
1) Kemudahan dalam identifikasi masalah tugas akhir.
2) Kemudahan dalam akses data pada instansi terkait untuk keperluan penulisan tugas
akhir.
3) Memperoleh sertifikat magang kerja.
2. Pelaksanaan magang kerja
commit to user
Waktu magang :
Magang kerja dilaksanakan di CV. Leo Phone selama kurang lebih dua bulan, sejak
tanggal 01 Februari 2010 sampai tanggal 31 Maret 2010
Tempat magang :
Magangkerja dilaksanakan di CV. Leo Phone di jl. Raya Solo Baru Blok LJ 18
Madegondo Grogol Kabupaten Sukoharjo.
3. Kegiatan magang
Kegiatan magang kerja dilakukan setiap hari dengan waktu yang sudah ditentukan oleh
perusahaan sesuai jadwal kerja para karyawannya, yaitu :
i. Senin, Selasa, Kamis, Jum’at dari pukul 09.00 – 17.00 WIB
ii. Rabu dimulai dari pukul 09.00 – 18.30 WIB ( lembur )
iii. Sabtu dimulai dari pukul 09.00 – 15.00 WIB.
iv. Minggu dan hari besar libur.
4. Rincian kegiatan magang
i. Hari pertama diawali dengan perkenalan kepada para staff dan karyawan di CV.
Leophone , serta penjelasan mengenai tugas yang dilakukan oleh masing - masing staff
dan karyawan
ii. Mengenali produk apa saja yang di jual pada perusahan tersebut seperti kartu perdana,
vocer, m-kios, hp bundling dengan kartu nya, dan modem.
iii. Memahami carapara distributor melakukan transaksi pengambilan barang dari
perusahaan dan mengenali outlet – outlet yang bekerjasama mengambil produk dari Leo
Phone.
iv. Melakukan komunikasi setiap harinya dengan para mitra yang bekerja sama dengan CV
Leo Phone (costumer service).
v. Melayani konsumen yang datang ke toko.
vi. Mengikuti survey canvassing kedaerah sragen bersama kanvaser.
commit to user
xlv
viii. Membuat nota akhir pmbayaran tiap hari rabu (lembur) setiap minggunya dari outlet –
outlet yang bekerjasama dengan Leo Phone.
C. Pembahasan.
1. Simpati.
Simpati merupakan salah satu produk kartu prabayar dari telkomsel yang memberikan
berbagai macam layanan menarik dan tariff yang murah bagi pelanggannya. Contohnya : simpati
Rp.5.000,simpati M@x, simpati Pe De dan simpati freedom.
Fitur dan layanan maksimal simPATI lainnya :
a. Transfer Pulsa
Layanan transfer pulsa untuk berbagi dengan orang yang ingin ditransfer pulsa, dengan
cara menhubungi *858#
b. T-Cash
Dapat melakukan pembayaran dan pembelian.
c. Telkomsel Flash
Layanan internet wireless dengan kecepatan tinggi. Hubungi *363#.
d. Roaming International
Dapat digunakan dilebih dari 200 Negara di dunia.
e. Video Call
Tatap lawan bicara langsung dari layar ponsel 3G Anda.
f. Telkomsel Poin
Cek dan tukar poin dan dapatkan ratusan hadiah mewah dari Telkomsel Poin, Ketik :
POIN, sms ke 777.
g. GPRS/EDGE/3G/HSDPA
Untuk Internetan, Chatting, Browsing.
h. PopScreen
Berbagai Info dan konten yang langsung hadir di layar ponsel.
commit to user
Seperti aneka tarif murah dan fitur – fitur menarik disetiap bulannya.
Syarat dan ketentuan :
1) Bonus akses internet berlaku untuk akses melalui APN Internet atau APN Telkomsel.
Pastikan profil data aktif dan setting handset sudah benar. Aktivasi Internet & Chat (GPRS
dan 3G) : hubungi *999# dan mengikuti petunjuk selanjutnya atau ketik 3G kirim ke 3636
(bebas biaya).
2) Bonus Content tergantung dari jenis Handphone yang dimiliki. Gratis content tidak
termasuk biaya download content (tergantung dari ukuran content).
3) Bonus paket mingguan Social Networking & Chat hanya berlaku untuk akses Facebook
melalui m.facebook.com, chatting melalui eBuddy, Mig33 & Nimbuzz dan tidak berlaku
untuk banner/icon iklan (jika ada) dan akses Facebook melalui Opera Mini, Skyfire atau
mobile browser dengan proxy lainnya.
2. Logo Telkomsel
3. Penerapan strategi produk baru simpati.
a. Produk baru simpati
I. Simpati Pe De
SimPATI memberikan pilihan yang inovatif bagi pelanggan nya maupun calon
pelanggan nya. SimPATI PeDe paket perdana terbaru dari simPATI – Telkomsel untuk
calon pelanggan yang ingin makin Pe De bicara dengan tarif per detik Hanya denga harga
paket perdana Rp. 10.000 (termasuk PPn 10% ) senilai total Rp. 20 ribu, termasuk:
a) Pulsa Rp. 5.000
Pulsa Telkomsel Rp. 5000 dapat digunakan ke sesama nomor Telkomsel ataupun
commit to user
xlvii
b) Bonus Pulsa sesama Telkomsel Rp. 10.000 untuk isi ulang pertama.
c) Selain itu yang terbaru untuk pelanggan simPATI PeDe secara otomatis dapat
menikmati Tarif hemat Rp. 0,5 per detik, berlaku untuk panggilan di atas 1 menit
(atau mulai detik ke 61 dan seterusnya) dengan tujuan ke seluruh nomor Telkomsel
di seluruh Indonesia, sepanjang waktu (tidak ada tarif offpeak).
d) Khusus untuk tariff per detik ini, pelanggan tidak mendapatkan bonus bicara & SMS
dari program Banyak Pake dan tidak dapat mengaktifkan layanan Talkmania.
II. Simpati Freedom.
Merupakan produk simpati paling baru yang menawarkan tarif panggilan dan tariff
internetan yang lebih murah dan terjangkau.
Tarif Simpati Freedom :
1. Skema Tarif simpati freedom – internetan tanpa batas
a. Tarif panggilan ke sesame Telkomsel
1 Time Unit = 12 detik
Tabel 3.1 Tarif panggilan simpati freedom
Waktu Tarif
00:00 – 11:59
Rp 240 / 12 detik untuk 60 detik pertama selanjutnya Rp 6 / 12 detik sampai dengan 3.600 detik. Skema berulang
12:00 – 23:59
Rp 240 / 12 detik untuk 180 detik pertama selanjutnya Rp 6 / 12 detik sampai dengan 3.600 detik. Skema berulang
Sumber: Perusahaan Telkomsel
b. Tarif panggilan ke operator lain.
[image:47.612.117.541.86.617.2]1 Time Unit untuk Panggilan ke Operator Lain = 30 detik
commit to user
Tujuan operator lain
Tarif
Lokal
Rp 900 / 30 detik untuk 120 detik pertama selanjutnya Rp 15 / 30 detik sampai dengan 300 detik. Skema berulang
Non Lokal
Rp 900 / 30 detik untuk 120 detik pertama selanjutnya Rp 15 / 30 detik sampai dengan 300 detik. Skema berulang
Sumber: Perusahaan Telkomsel
1 Time Unit untuk Panggilan ke Telpon Rumah (PSTN)
Tabel 3.3 Tarif panggilan simpati freedom Tujuan Telpon
Rumah dan Fixed Wireless Access
(FWA)
Tarif
Lokal
Rp 150 / 10 detik untuk 120 detik pertama selanjutnya Rp 5 / 10 detik sampai dengan 300 detik. Skema berulang
Non Lokal
Rp 350 / 10 detik untuk 120 detik pertama selanjutnya Rp 5 / 10 detik sampai dengan 300 detik. Skema berulang
Sumber: Perusahaan Telkomsel
[image:48.612.157.468.69.476.2]c. Tarif sms
Tabel 3.4 Tarif sms simpati freedom
Tujuan Tarif
Ke Sesama Telkomsel Rp 150 / SMS
Ke Operator Lain Rp 150 / SMS
Sumber: Perusahaan Telkomsel
d. Tarif internetan.
commit to user
xlix
Tarif
Rp 15 / 3 KB untuk 501 KB pertama selanjutnya Rp 0,3 / KB tak terbatas
Sumber: Perusahaan Telkomsel
2. Skema Tarif simpati freedom – semalam tanpa batas
a. Tarif panggilan ke sesame operator.
1 Time Unit = 12 detik
Tabel 3.6 Tarif panggilan simpati freedom
Waktu Tarif
00:00 – 11:59 Rp 240 / 12 detik untuk 60