No. Daftar FPEB : 289/UN40.7.D1/LT/2014
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 BANDUNG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang
Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Disusun oleh:
SHINTA WIDYA AGUSTINA 1001347
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI
FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 BANDUNG
Oleh:
Shinta Widya Agustina
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Akuntansi
Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis
© Shinta Widya Agustina 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan
PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR DAN KESULITAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN
AKUNTANSI DI SMA NEGERI 11 BANDUNG
Oleh
Shinta Widya Agustina
Pembimbing : Drs. Rahmat Moeslihat
ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 11 Bandung mengenai pengaruh kebiasaan belajar dan kesulitan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kebiasaan belajar siswa, gambaran kesulitan belajar siswa, gambaran prestasi belajar siswa dan untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar, pengaruh kesulitan belajar terhadap prestasi belajar serta untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan kesulitan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014 yang berjumlah 204 siswa, sedangkan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 135 siswa. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah teknik Simple Random Sampling. Data kebiasaan belajar dan kesulitan belajar siswa diperoleh dari penyebaran angket kepada siswa sedangkan data prestasi belajar siswa diperoleh dari dokumen. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan korelasi ganda dan teknik pengolahan data menggunakan program software SPSS V.20 for windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar secara parsial berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa, kesulitan belajar secara parsial berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa, dan secara simultan kebiasaan belajar dan kesulitan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Gambaran kebiasaan belajar siswa berada pada kategori tinggi, kesulitan belajar siswa berada pada kategori sedang dan prestasi belajar siswa berada pada kategori tinggi. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan maka diperoleh hasil besarnya pengaruh kebiasaan belajar dan kesulitan belajar terhadap prestasi belajar siswa sebesar 74,13% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan penelitian ini, diharapkan siswa dapat meningkatkan kebiasaan belajarnya serta mampu mengatasi kesulitan belajar yang dialami sehingga siswa mampu memperoleh prestasi belajar yang lebih baik lagi.
THE EFFECT OF STUDY HABITS AND LEARNING DIFFICULTIES
TOWARD STUDENT’S ACHIEVEMENT OF LEARNING ON
ACCOUNTING AT SMAN 11 BANDUNG By:
Shinta Widya Agustina
Supervisor: Drs. Rahmat Moeslihat
ABSTRACT
This research which was conducted at SMAN 11 Bandung is about the effect of study habits and learning difficulties toward student’s achievement of learning on accounting. The purpose of this research is to figure out the study habits of the students, the great line of student's learning difficulties, the illustration of student achievement and to determine the effect of study habits
toward student’s learning achievement, learning difficulties that influence the
learning achievement and to determine the effect of study habits and learning difficulties on student's achievement in accounting subject at SMAN 11 Bandung.
The method that’s used in this research is quantitative descriptive method. The
population is the entire students of XI IPS SMAN 11 Bandung batch 2013/2014, amounting to 204 students, while the samples used in this research is 135 students. Technique used in the sample taking is Simple Random Sampling Technique. The data of study habits and learning difficulties of the students is obtained from the questionnaires that filled by the students while the data of student's achievement obtained from the document. The analysis of the data in this research using multiple correlation while the data is processed by using the software program of SPSS v.20 for windows. The result of this research showed that the study habits giving partial positive effect toward student’s achievement, learning difficulties giving partial negative effect toward student’s achievement, and simultaneously the study habits and learning difficulties giving impacts to the student’s achievement. The overview of the study habits of the students is at the high category. According to the data analysis that has been done, obtained results of the influence of the study habits and learning difficulties toward student’s achievement as big as 74.13% while the rest is influenced by other factors. Based on this research, students are expected to improve study habits and be able to overcome the learning difficulties so that the students are able to obtain better learning achievement.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR... i
UCAPAN TERIMA KASIH... ii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR... ix
BAB I PENDAHULUAN... 1
1.1 Latar Belakang... 1
1.2 Rumusan Masalah... 7
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian... 7
1.4 Kegunaan Penelitian... 8
1.4.1 Kegunaan Teoritis (Akademik)... 8
1.4.2 Kegunaan Empiris (Praktis)... 8
BAB II LANDASAN TEORI... 9
2.1 Belajar... 9
2.1.1 Pengertian Belajar... 9
2.1.2 Tujuan Belajar... 10
2.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar... 13
2.1.4 Teori Belajar... 14
2.1.5 Ciri-ciri Belajar... 16
2.2 Prestasi Belajar... 17
2.2.1 Pengertian Prestasi Belajar... 17
2.2.2 Pengukuran dan Indikator Prestasi Belajar... 18
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar... 21
2.3 Kebiasaan Belajar... 24
2.3.1 Pengertian Kebiasaan Belajar... 24
2.3.2 Pembentukan Kebiasaan Belajar... 25
2.3.3 Peranan Kebiasaan Belajar... 29
2.4 Kesulitan Belajar... 31
2.4.1 Pengertian Kesulitan Belajar... 31
2.4.2 Klasifikasi Kesulitan Belajar... 33
2.4.3 Indikator Kesulitan Belajar... 33
2.4.4 Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar... 35
2.4.5 Usaha Mengatasi Kesulitan Belajar... 36
2.5 Karakteristik Pembelajaran Akuntansi... 38
2.5.1 Pengertian Akuntansi... 38
2.5.2 Proses Akuntansi... 39
2.5.3 Ruang Lingkup Mata Pelajaran Akuntansi di SMA... 41
2.5.4 Karakteristik Pembelajaran Akuntansi di SMA... 41
2.6 Kajian Empirik Beberapa Hasil Penelitian Terdahulu... 42
2.7 Kerangka Pemikiran... 45
2.8 Hipotesis Penelitian... 47
BAB III METODE PENELITIAN... 48
3.1 Desain Penelitian... 48
3.2 Operasionalisasi Variabel... 49
3.3 Populasi dan Sampel... 51
3.3.1 Populasi... 51
3.3.2 Sampel... 51
3.4 Teknik Pengumpulan Data... 54
3.4.1 Angket/Kuesioner... 54
3.4.2 Dokumentasi... 55
3.5 Uji Instrumen Penelitian... 56
3.5.1 Uji Reliabilitas... 56
3.5.2 Uji Validitas... 58
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 62
3.6.1 Teknik Analisis Data... 62
3.6.2 Pengujian Hipotesis... 65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 67
4.1.1 Sejarah SMA Negeri 11 Bandung... 67
4.1.2 Visi dan Misi SMA Negeri 11 Bandung... 68
4.1.3 Tujuan Pendidikan SMA Negeri 11 Bandung... 69
4.1.4 Struktur Organisasi SMA Negeri 11 Bandung... 70
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian... 72
4.2.1 Deskripsi Kebiasaan Belajar... 72
4.2.2 Deskripsi Kesulitan Belajar... 80
4.2.3 Deskripsi Prestasi Belajar... 86
4.3 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis... 88
4.3.1 Teknik Analisis Data... 88
4.3.2 Pengujian Hipotesis... 93
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian... 96
4.4.1 Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar... 96
4.4.2 Pengaruh Kesulitan Belajar terhadap Prestasi Belajar 97 4.4.3 Pengaruh Kebiasaan Belajar dan Kesulitan Belajar terhadap Prestasi Belajar... 99
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 101
5.1 Kesimpulan... 101
5.2 Saran... 102
DAFTAR PUSTAKA... 104
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rekapitulasi Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran
Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran
2013/2014... 3
Tabel 2.1 Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi... 19
Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu... 42
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel... 50
Tabel 3.2 Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2013/2014 SMA Negeri 11 Bandung... 51 Tabel 3.3 Perhitungan Proporsi Sampel Dalam Tiap Kelas... 53
Tabel 3.4 Format Angket Numerical Scale... 54
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kebiasaan Belajar (X1)... 59
Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas Variabel Kesulitan Belajar (X2)... 61
Tabel 4.1 Data Rombongan Belajar... 68
Tabel 4.2 Kriteria Penilaian... 72
Tabel 4.3 Rekapitulasi Gambaran Umum Kebiasaan Belajar Siswa... 73
Tabel 4.4 Membuat Jadwal Belajar... 74
Tabel 4.5 Membaca dan Membuat Catatan... 75
Tabel 4.6 Mengulang Materi yang Diajarkan... 76
Tabel 4.7 Konsentrasi... 76
Tabel 4.8 Mengadakan Kerja Kelompok... 77
Tabel 4.9 Bertanya dan Mengerjakan Tugas... 78
Tabel 4.10 Mempersiapkan Diri Menghadapi Tes/Ujian... 78
Tabel 4.11 Rekapitulasi Ukuran Variabel Kebiasaan Belajar Siswa... 79
Tabel 4.12 Rekapitulasi Gambaran Umum Kesulitan Belajar Siswa... 80
Tabel 4.13 Prestasi Rendah/ Dibawah Rata-Rata Nilai Kelompok Siswa di Kelas... 81 Tabel 4.14 Ketidakseimbangan Usaha Dengan Hasil... 82
Tabel 4.15 Lambat Dalam Melakukan Tugas-Tugas Belajar... 83
Tabel 4.17 Menunjukkan Tingkah Laku Yang Berlainan... 84
Tabel 4.18 Rekapitulasi Ukuran Variabel Kesulitan Belajar Siswa... 85
Tabel 4.19 Nilai Mata Pelajaran Akuntansi Berdasarkan Sampel... 86
Tabel 4.20 Kriteria Interpretasi Skor Prestasi Belajar Siswa SMA Negeri 11 Bandung...
87
Tabel 4.21 Korelasi Parsial (Pengaruh Kebiasaan Belajar terhadap Prestasi Belajar)...
91
Tabel 4.22 Korelasi Parsial (Pengaruh Kesulitan Belajar terhadap Prestasi Belajar)...
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Komponen Proses Belajar Mengajar... 23
Gambar 2.2 Siklus Akuntansi... 40
Gambar 2.3 Model Hubungan Antar Variabel Penelitian... 46
Gambar 4.1 Struktur Organisasi SMA Negeri 11 Bandung... 70
Gambar 4.2 Grafik Q-Q Plot Kebiasaan Belajar... 88
Gambar 4.3 Grafik Q-Q Plot Kesulitan Belajar... 89
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi perserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhklaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Guna mewujudkan fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu
sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang – Undang
Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan
bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.
Keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk
meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan merupakan suatu
usaha untuk membantu peserta didik dalam rangka mengembangkan kemampuan
pengetahuan, kecakapan nilai, sikap serta pola tingkah laku yang berguna bagi
hidupnya.
Proses pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari input, proses
dan output. Input merupakan peserta didik yang akan melaksanakan aktivitas
belajar, proses merupakan kegiatan belajar mengajar sedangkan output merupakan
2
dapat menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing
tinggi untuk menghadapi persaingan di era globalisasi dewasa ini.
Proses pendidikan secara formal salah satunya dilaksanakan di sekolah.
Upaya yang dilakukan sekolah adalah dengan meningkatkan kualitas kegiatan
pembelajaran atau proses belajar mengajar (PBM) di kelas guna meningkatkan
prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan ukuran dalam menentukan
tingkat keberhasilan suatu proses belajar mengajar di sekolah.
Sekolah Menengah Atas (SMA) berupaya untuk menyiapkan peserta didik
agar mempunyai kemampuan untuk dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan
yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi. Salah satu upaya yang dilakukan untuk
mewujudkan tujuan tersebut adalah dengan meningkatkan prestasi belajar siswa.
SMA Negeri 11 Bandung merupakan sekolah yang memiliki akreditasi A
(Sangat Baik), selain itu SMA Negeri 11 Bandung pun merupakan salah satu
SMA Cluster 1 di Bandung. Prestasi yang telah diraih oleh SMA Negeri 11
Bandung pun cukup banyak, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.
Beberapa contoh prestasi yang telah diraih adalah penghargaan Adiwiyata Tingkat
Nasional, juara ke-2 Fun Race Competition yang diselenggarakan POCARI
SWEAT, juara 3 QUIZ COMPETITION 2011 Tingkat Kota Bandung di UNPAR,
Lomba Debating Se-Jawa Barat di ITB, juara 1 Lomba MTQ Se-Kota Bandung
dan baru-baru ini dalam bidang akuntansi SMA Negeri 11 Bandung memperoleh
prestasi dengan meraih juara ke-2 olimpiade akuntansi di STIE Ekuitas Bandung
2014.
Dari prestasi yang begitu banyaknya namun prestasi sebagian siswa dalam
mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung kurang memuaskan, hal ini
terlihat dari nilai yang diperoleh siswa SMA Negeri 11 Bandung dalam mata
pelajaran akuntansi masih banyak yang belum mencapai KKM.
Tercapainya suatu proses pendidikan dapat ditentukan dari tinggi
rendahnya prestasi belajar siswa, salah satunya dapat dilihat dari nilai Ujian
3
diperoleh sesuai dengan standar yang telah ditentukan oleh setiap sekolah yang
disebut dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). KKM yang ditentukan oleh
SMA Negeri 11 Bandung pada mata pelajaran akuntansi adalah 77, tetapi pada
kenyataannya nilai UTS yang diperoleh siswa SMA Negeri 11 Bandung masih
banyak yang belum mencapai KKM. Hal ini menunjukkan bahwa masih sulitnya
siswa dalam mempelajari akuntansi yang ditunjukkan dengan prestasi belajar
yang dicapai masih dibawah KKM. Hal itu dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 1.1
Rekapitulasi Nilai Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran Akuntansi Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014
Kelas Jumlah
Sumber : data pra-penelitian yang telah diolah
Data tersebut menunjukkan rendahnya prestasi belajar di kalangan siswa
yang jika diungkapkan akan nampak sebagai berikut: hasil ujian tengah semester
(UTS) diatas menggambarkan bahwa pada mata pelajaran akuntansi secara
keseluruhan, persentase siswa kelas XI IPS SMA Negeri 11 Bandung yang telah
mencapai KKM sebesar 18,42% sedangkan sisanya sebesar 81,58% masih belum
mencapai KKM. Seharusnya pencapaian KKM sebesar 100%. Hal ini
menunjukkan belum optimalnya nilai yang dicapai oleh siswa karena terlihat dari
masih banyaknya siswa yang belum mencapai KKM. Hal ini diduga dipengaruhi
4
Akuntansi merupakan mata pelajaran yang berkelanjutan dan pokok
bahasannya saling terkait satu sama lain. Sehingga apabila siswa tidak tuntas
dalam mempelajari satu bahasan maka akan sulit untuk mempelajari materi atau
bahasan selanjutnya. Apabila pencapaian siswa yang masih dibawah KKM
tersebut dibiarkan akibatnya siswa akan sulit mempelajari materi selanjutnya.
Selain itu apabila fenomena di atas diabaikan dan dibiarkan terus menerus, maka
proses belajar mengajar di SMA tidak akan berjalan dengan baik dan tujuan
pembelajaran pun tidak akan terwujud. Maka dari itu harus dicarikan solusi
terbaik untuk masalah ini agar prestasi yang diraih siswa bisa optimal.
Masalah di atas akan dipecahkan melalui riset atau penelitian yang
dilakukan oleh penulis agar ditemukan solusi terbaik untuk mengatasi masalah
rendahnya prestasi belajar siswa tersebut.
Teori yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah teori belajar
behaviorisme. Surya (2004:22) menjelaskan :
Teori pembelajaran behaviorisme berpendapat bahwa perilaku terbentuk melalui perkaitan antara rangsangan (stimulus) dengan tindak balas (respon). Teori ini dibedakan menjadi teori pelaziman klasik (classical conditioning) dan teori pelaziman operan (operan conditioning).
Prestasi belajar yang dicapai oleh siswa bukanlah sesuatu yang berdiri
sendiri, melainkan merupakan hasil dari beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa, seperti
yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah (2010: 129), yaitu:
1) Faktor internal (faktor dari dalam diri siswa) - Aspek fisiologis
Tonus jasmani, mata dan telinga. - Aspek psikologis
Intelegensi, sikap, minat, bakat, kebiasaan belajar dan motivasi. 2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa)
- Lingkungan sosial
Keluarga, guru, staf, masyarakat, teman dan sebagainya. - Lingkungan non sosial
5
3) Faktor pendekatan belajar (approach to learning), yakni upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi pelajaran.
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Anggi Yuanita (2011) diketahui
bahwa motivasi belajar dan kebiasaan belajar berpengaruh positif terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di kelas XI SMA Negeri 2
Subang. Selain itu berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Putri Asti
Wulandari (2013) diketahui bahwa terdapat pengaruh minat belajar dan kebiasaan
belajar terhadap prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran akuntansi kelas XI
IPS di SMA Negeri 14 Bandung.
Kemampuan siswa untuk mencapai prestasi tidak terlepas dari
faktor-faktor yang mempengaruhinya. Seperti yang dikemukakan oleh Djamarah (2008)
sebagai berikut:
Prestasi belajar disebabkan oleh banyak faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu faktor lingkungan (lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya), faktor instrumental (kurikulum, program, sarana dan fasilitas, serta guru), kondisi fisiologis dan kondisi psikologis (minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan kemampuan kognitif serta kesulitan belajar).
Berdasarkan penelitian sebelumnya oleh Mitha Octavyan (2013) diketahui
bahwa kesulitan belajar berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa kelas
X Administrasi Perkantoran dalam mata pelajaran produktif akuntansi di SMK
Pasundan 1 Bandung.
Dari beberapa pendapat di atas salah satu faktor internal yang dianggap
mempengaruhi prestasi belajar siswa yaitu kebiasaan belajar. Kebiasaan belajar
yang baik akan menjadi sebuah budaya belajar yang baik pula. Apabila belajar
telah menjadi budaya, maka siswa akan melakukan dengan senang dan tanpa
paksaan sehingga prestasi belajar akan meningkat. Namun pada kenyataannya
masih banyak dijumpai kebiasaan belajar yang tidak teratur pada siswa. Siswa
6
ada persiapan sama sekali. Hal tersebut menyebabkan prestasi belajar siswa belum
mencapai titik yang optimal.
Keberhasilan siswa di sekolah tidak luput ditandai dengan adanya
perubahan kebiasaan belajar pada diri siswa tersebut. Siswa yang memiliki
kebiasaan belajar teratur dalam kesehariannya cenderung akan memiliki
kemampuan untuk berprestasi lebih baik daripada siswa yang memiliki kebiasaan
belajar yang kurang teratur dan hanya belajar pada saat menjelang ujian.
Selain kebiasaan belajar, dalam pendapat lain salah satu faktor dari dalam
diri siswa yang dianggap berpengaruh terhadap prestasi belajar adalah kesulitan
belajar. Aktivitas belajar bagi setiap individu tidak selamanya dapat berlangsung
secara wajar. Dalam keadaan di mana siswa tidak dapat belajar sebagaimana
mestinya itulah yang disebut kesulitan belajar.
Kesulitan belajar tidak selalu disebabkan oleh faktor intelegensi yang
rendah karena dalam kenyataannya cukup banyak siswa yang memiliki intelegensi
yang tinggi, tetapi prestasinya rendah, jauh dari yang diharapkan. Selain itu masih
banyak siswa dengan intelegensi rata-rata normal, tetapi dapat meraih prestasi
yang tinggi, melebihi kepandaian anak didik dengan intelegensi yang tinggi.
Tidak dapat dipungkiri bahwa intelegensi yang tinggi memberi peluang yang
besar bagi siswa untuk meraih prestasi belajar yang tinggi. Oleh karena itu selain
faktor intelegensi, faktor non intelegensi juga dapat menjadi penyebab kesulitan
belajar bagi siswa.
Dengan demikian adanya kesulitan yang dialami siswa menyebabkan
prestasi belajar siswa tidak optimal. Sehingga kesulitan belajar merupakan faktor
penghambat dalam mencapai prestasi belajar yang optimal.
Berdasarkan pengamatan tersebut penulis tertarik untuk meneliti masalah
ini dalam skripsi dengan mengambil judul “Pengaruh Kebiasaan Belajar dan
7
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang, penulis merumuskan masalah
penelitian ini sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung.
2. Bagaimana gambaran kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung.
3. Bagaimana gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi
di SMA Negeri 11 Bandung.
4. Bagaimana pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar siswa
pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung.
5. Bagaimana pengaruh kesulitan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada
mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung.
6. Bagaimana pengaruh kebiasaan belajar dan kesulitan belajar terhadap
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11
Bandung.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis secara mendalam
mengenai kebiasaan belajar dan kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi dan bagaimana pengaruh kedua variabel tersebut terhadap prestasi
belajar siswa.
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui gambaran kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung.
2. Untuk mengetahui gambaran kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung.
3. Untuk mengetahui gambaran prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
8
4. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung.
5. Untuk mengetahui pengaruh kesulitan belajar terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung.
6. Untuk mengetahui pengaruh kebiasaan belajar dan kesulitan belajar
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA
Negeri 11 Bandung.
1.4 Kegunaan Penelitian
Penulis mengungkapkan dua kegunaan dari hasil penelitian, yaitu teoritis
(akademik) dan empiris (praktis).
1.4.1 Kegunaan Teoritis (Akademik)
Secara teoritis penelitian ini dapat memberikan dan menambah khasanah
kajian pustaka khususnya mengenai pengaruh kebiasaan belajar dan
kesulitan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat dijadikan bahan kajian
lebih lanjut mengenai hal yang sama dengan lebih mendalam.
1.4.2 Kegunaan Empiris (Praktis)
Hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan bagi guru mata pelajaran
ekonomi (akuntansi) dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa dalam
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian survei dengan pendekatan deskriptif
kuantitatif. Menurut Kerlinger (dalam Riduwan, 2010 : 49) mengatakan bahwa:
Penelitian survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis.
Metode ini digunakan karena penulis ingin mengetahui pengaruh
kebiasaan belajar secara parsial terhadap prestasi belajar siswa, pengaruh
kesulitan belajar secara parsial terhadap prestasi belajar siswa serta pengaruh
kebiasaan belajar dan kesulitan belajar secara simultan terhadap prestasi belajar
siswa pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung. Konsekuensi
metode penelitian ini memerlukan operasionalisasi variabel yang dapat diukur
secara kuantitatif sedemikian rupa untuk dapat digunakan model uji hipotesis
dengan metode statistika.
Sifat penelitian ini adalah deskriptif yang berarti menggambarkan atau
mendeskripsikan suatu karakteristik atau fungsi dari suatu hal. Dalam penelitian
ini penulis mendeskripsikan mengenai kebiasaan belajar, kesulitan belajar dan
prestasi belajar siswa.
Pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan kuesioner (angket). Uji
coba instrumen menggunakan bantuan program Microsoft Excel 2007 for
Windows dan pengujian hipotesis menggunakan bantuan program SPSS V 20 for
Windows. Penelitian yang dilakukan penulis bertempat di SMA Negeri 11
49
3.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Hatch dan Farhady (1981), “variabel dapat didefinisikan sebagai
atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan
yang lain atau satu objek dengan objek yang lain”.
Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen (bebas) yaitu
kebiasaan belajar siswa (X1) dan kesulitan belajar siswa (X2). Sedangkan variabel
dependen (terikat) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa (Y). Agar
lebih jelas, berikut ini definisi dari masing-masing variabel.
1) Kebiasaan belajar adalah perilaku seseorang seperti cara belajar, strategi
belajar serta pendekatan belajar yang dilakukan siswa yang relatif menetap
dan dilakukan secara berulang-ulang yang sifatnya otomatis, sehingga
merupakan perilaku terpadu untuk mencapai prestasi belajar.
2) Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana siswa tidak dapat belajar
secara wajar dan kesulitan menyesuaikan perilaku sesuai tuntutan dalam
proses belajar sehingga tidak dapat mencapai tujuan belajar yang
diharapkan.
3) Prestasi belajar adalah tingkat keberhasilan peserta didik setelah
menempuh proses pembelajaran tentang materi tertentu, yakni tingkat
penguasaan, perubahan emosional, atau perubahan tingkah laku yang dapat
50
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
VARIABEL DIMENSI INDIKATOR SKALA
Kebiasaan Belajar (X1)
Pembentukan kebiasaan belajar
1. Membuat jadwal belajar
2. Membaca dan membuat catatan 3. Mengulang materi yang
diajarkan 4. Konsentrasi
5. Mengadakan kerja kelompok 6. Bertanya dan mengerjakan tugas
7. Mempersiapkan diri
menghadapi tes/ujian
Interval
Kesulitan Belajar (X2)
Akademik 1. Prestasi rendah/ dibawah rata-rata nilai kelompok siswa di
Perkembangan 4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh (arah sikap siswa terhadap kegiatan belajar).
5. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan, seperti tidak mencatat, membolos dan mengobrol di kelas.
Prestasi Belajar (Y)
Nilai Siswa Nilai Ujian Tengah Semester (UTS) siswa SMAN 11 Bandung kelas XI IPS semester genap tahun ajaran 2013/2014
51
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
“Populasi adalah keseluruhan objek dalam penelitian” (Arikunto, 2010:173).
Dalam penelitian ini peneliti merumuskan populasi sebagai berikut:
Isi : Siswa SMA Negeri 11 Bandung
Lingkup : Kelas XI IPS
Waktu : Tahun ajaran 2013/2014
Sehingga dapat disimpulkan bahwa populasi (N) dalam penelitian ini
adalah Siswa SMA Negeri 11 Bandung kelas XI IPS pada tahun ajaran
2013/2014.
Tabel 3.2
Data Jumlah Siswa Kelas XI IPS Tahun Ajaran 2013/2014 SMA Negeri 11 Bandung
Kelas Populasi
XI IPS 1 35
XI IPS 2 35
XI IPS 3 34
XI IPS 4 34
XI IPS 5 33
XI IPS 6 33
Jumlah 204
Sumber : Dokumentasi SMAN 11 Bandung
3.3.2 Sampel
Menurut Arikunto (2010:174), “sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti”.
Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Simple Random Sampling, dimana pengambilan sampel dilakukan secara acak
52
responden mempunyai kesempatan yang sama sebagai sampel dalam penelitian.
Untuk mengetahui jumlah sampel yang akan digunakan peneliti menggunakan
rumus Slovin yaitu:
n = �
�. + (Riduwan, 2005:65)
Keterangan:
n : ukuran sampel
N : ukuran populasi
d : persen kelonggaran ketidaktelitian sampel populasi 5%
Dengan rumus tersebut dapat dihitung ukuran sampel dari populasi 204
dengan mengambil tingkat kepercayaan = 95%, sebagai berikut:
n =
. , + n =
,
n = 135,10
n = 135 (dibulatkan)
Dari jumlah populasi 204 siswa yang akan menjadi sampel dari penelitian
ini adalah 135 siswa. Dari ukuran sampel yang telah diketahui, selanjutnya
peneliti akan menentukan perwakilan dari tiap kelas, di mana populasi yang
dijadikan obyek penelitian tersebut dalam enam kelas.
Adapun rumus untuk menentukan ukuran sampel adalah sebagai berikut :
ni = ��
� x n
(Riduwan, 2010:68)
Keterangan :
N : Ukuran populasi
Ni : Ukuran populasi stratum ke-1
53
Tabel 3.3
Perhitungan Proporsi Sampel Dalam Tiap Kelas
No Kelas Jumlah
Populasi
Proporsi Sampel Jumlah Sampel
1. XII IPS 1 35 x 100% = 17,16%
dengan jumlah angket yang akan disebar agar adil. Berikut prosedur pengambilan
sampel dengan teknik Simple Random Samplin :
1. Daftarkan nama satuan sampling
2. Beri nomor urut semua satuan sampling
3. Nomor urut satuan sampling ditulis pada lembaran-lembaran kertas
berukuran kecil
4. Gulung kertas-kertas tersebut
5. Ambil gulungan kertas tersebut satu persatu dari kotak sampai mencapai
54
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Angket/Kuesioner
Arikunto (2010:194) mengatakan “angket atau kuesioner adalah sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahuinya”. Bentuk
angket yang disebarkan adalah bentuk angket tertutup yaitu setiap angket
pertanyaan disajikan beserta sejumlah alternatif jawabannya untuk dipilih oleh
setiap responden. Untuk memperoleh data mengenai kebiasaan belajar dan
kesulitan belajar berdasarkan persepsi siswa dibuat beberapa pertanyaan yang
disusun dalam bentuk Skala Numerikal (Numerical Scale).
Menurut Uma Sekaran (2006 : 33) “Skala Numerikal (Numerical Scale)
mirip dengan skala diferensial semantik, dengan perbedaan dalam hal nomor pada
skala 5 titik atau 7 titik disediakan, dengan kata sifat berkutub dua pada ujung
keduanya”. Pendapat lain menurut Jogiyanto (2007 : 67) mengatakan bahwa:
Skala numerik ini sama dengan skala perbedaan semantik hanya mengganti ruang semantik yang disediakan dengan angka-angka numerik (misalnya 1 sampai 5 untuk 5 poin skala Likert atau 1 sampai 7 untuk 7 poin skala Likert). Tipe data yang digunakan adalah tipe interval.
Tabel 3.4
Format Angket Numerical Scale
No Pernyataan
Skor
5 4 3 2 1
Adapun keterangan skor yang ada dalam angket tersebut adalah sebagai
berikut:
Angka 5 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tertinggi
Angka 4 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif tinggi
Angka 3 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif sedang
Angka 2 menunjukkan pernyataan dengan nilai positif rendah
55
Dalam penelitian ini, instrumen utama yang akan digunakan untuk
pengumpulan data adalah angket. Prosedur yang dilakukan dalam penyusunan
angket dan pengumpulan data sebagai berikut:
1. Langkah-langkah penyusunan angket
a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan angket
b. Mengidentifikasi variabel yang akan dijadikan sasaran angket
c. Menyusun urutan pernyataan atau pertanyaan
d. Membuat format
Format angket harus dibuat sedemikian rupa sehingga memudahkan
responden dalam mengisinya.
e. Membuat petunjuk pengisian
Petunjuk pengisian dibuat sesuai format yang mencerminkan cara
mengisi angket.
2. Langkah selanjutnya adalah langkah uji coba setelah angket tersusun. Uji
coba ini dilakukan karena angket yang disusun belum merupakan angket
yang valid dan reliabel, dengan kata lain uji coba ini dilakukan agar hasil
yang diperoleh dalam penelitian ini mendekati kebenaran. Hal ini sesuai
dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2004 : 134) yakni: “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel”.
3.4.2 Dokumentasi
Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang erat kaitannya
dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi
dokumentasi untuk memperoleh data mengenai prestasi belajar siswa pada mata
pelajaran akuntansi di kelas XI IPS SMA Negeri 11 Bandung.
56
3.5 Uji Instrumen Penelitian
Data mempunyai peran penting dalam sebuah penelitian, dimana dalam
sebuah data digambarkan variabel yang diteliti. Dengan adanya sebuah data,
seorang peneliti dapat melakukan pengujian hipotesis yang dikemukakan pada
penelitiannya. Hal tersebut sesuai dengan Suharsimi Arikunto (2006:168), bahwa:
Di dalam penelitian data mempunyai peran yang amat sangat penting, karena data merupakan penggambaran variabel yang diteliti, dan berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Oleh karena itu benar tidaknya data, sangat menentukan bermutu tidaknya hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data, tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data.
Pengujian instrumen penelitian perlu dilakukan dalam sebuah penelitian.
Pengujian instrumen ini dimaksud untuk mendapatkan angket yang valid dan
reliabel agar hasil yang diperoleh dalam penelitian ini mendekati kebenaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Suharsimi Arikunto (2004 : 134) yakni: “instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel”.
3.5.1 Uji Reliabilitas
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen dapat
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen
tersebut dianggap baik. “Instrumen yang baik adalah instrumen yang dapat
dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan” (Suharsimi
Arikunto, 2006 : 178).
Untuk menghitung uji reliabilitas penulis menggunakan rumus Alpha
dengan rumus dan langkah perhitungan sebagai berikut :
Langkah 1 : Mencari varian tiap butir
� = ∑ − [ ∑
� ]
�
57
Keterangan :
� = Harga varians tiap butir
∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari setiap item ∑ = Jumlah skor seluruh responden dari setiap item N = Jumlah responden
Langkah 2: Mencari varian total
�� =
∑ − [∑� ]
�
(Suharsimi Arikunto, 2006 : 196)
Keterangan :
�� = Harga varians total
∑ = Jumlah kuadrat jawaban responden dari seluruh item ∑ = Jumlah skor seluruh responden dari seluruh item N = Jumlah responden
Langkah 3: Menghitung reliabilitas instrumen dengan rumus Alpha
� = [
k – ] [1 − ∑ ��
σ� ]
(Suharsimi Arikunto, 2006:196)
Keterangan:
� = Reliabilitas instrumen
k = Banyak item/butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ � = Jumlah varians butir soal σ� = Varians total
Setelah diperoleh � tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai ��
dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan
reliabel dengan ketentuan :
Jika � > �� berarti reliabel, sebaliknya
58
(Suharsimi Arikunto, 2006:198)
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas soal, penulis menggunakan
program SPSS V 20 for Windows.
Berdasarkan perhitungan reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha
(� ) untuk variabel kebiasaan belajar didapat sebesar 0,826. Hasil tersebut
kemudian dibandingkan dengan �� pada Tabel r product moment diperoleh
harga �� pada taraf kepercayaan 95% untuk 30 responden yaitu sebesar 0,361,
karena � > �� maka soal angket tersebut reliabel pada taraf kepercayaan 95%
sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk penelitian.
Perhitungan reliabilitas untuk variabel kesulitan belajar didapat sebesar
0,918. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan �� pada Tabel r product
moment diperoleh harga �� pada taraf kepercayaan 95% untuk 30 responden
yaitu sebesar 0,361, karena � > �� maka soal angket tersebut reliabel pada
taraf kepercayaan 95% sehingga instrumen tersebut dapat digunakan untuk
penelitian.
3.5.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap
konsep yang diukur sehingga benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur.
Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan
serta dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Berkaitan
dengan pengujian validitas instrumen, Suharsimi Arikunto (2010:64)
mendefinisikan validitas sebagai suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat
kevalidan atau kesahihan suatu instrumen.
Adapun rumus untuk menguji tingkat validitas dari instrumen penelitian
adalah menggunakan rumus koefisien korelasi Product Moment.
� = N Σ – Σ Σ
√{N Σ – Σ }{N Σ – Σ }
59
Keterangan:
� = Koefisien korelasi product moment N = Jumlah responden
Setelah diperoleh nilai � tersebut kemudian dikonsultasikan dengan nilai
�� dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian instrumen dapat dikatakan
valid dengan ketentuan :
Jika � >�� , berarti valid, sebaliknya
Jika � < �� , berarti tidak valid
Dalam penelitian ini, untuk menguji validitas soal, penguji menggunakan
program Excel for Windows.
Uji validitas yang dilakukan oleh penulis dengan mengujicobakan angket
penelitian kepada beberapa siswa SMA Negeri 11 Bandung dengan jumlah
responden sebanyak 30 siswa. Jumlah pernyataan angket yang disebarkan
sejumlah 47 pernyataan.
Uji validitas yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan rumus
koefisien korelasi Product Moment. Contoh perhitungan uji validitas dapat dilihat
pada lampiran. Berikut ini ditampilkan hasil uji validitas berdasarkan perhitungan
dengan bantuan program Excel for Windows untuk variabel kebiasaan belajar (X1)
yang dapat dilihat pada tabel 3.5 sebagai berikut:
60
sebesar 0,361. Keputusan valid atau tidaknya setiap butir soal dilihat berdasarkan
kriteria, yaitu jika harga � < �� maka item soal tersebut tidak valid,
sedangkan jika � >�� maka item soal tersebut valid.
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa dari 20 pernyataan
yang disebarkan kepada responden tersebut 4 pernyataan yang tidak memenuhi
kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 5, 9, 11 dan
19. Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau dihilangkan
sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 16
pernyataan.
Hasil uji validitas berdasarkan perhitungan dengan bantuan program Excel
for Windows untuk variabel kesulitan belajar (X2) yang dapat dilihat pada tabel
61
sebesar 0,361. Keputusan valid atau tidaknya setiap butir soal dilihat berdasarkan
kriteria, yaitu jika harga � < �� maka item soal tersebut tidak valid,
62
Berdasarkan perhitungan tersebut dapat terlihat bahwa dari 27 pernyataan
yang disebarkan kepada responden tersebut 2 pernyataan yang tidak memenuhi
kriteria validitas atau dinyatakan tidak valid, yaitu pernyataan nomor 1 dan 22.
Pernyataan yang tidak valid tersebut kemudian dapat dibuang atau dihilangkan
sehingga jumlah pernyataan yang memenuhi kriteria validitas berjumlah 25
pernyataan.
3.6 Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis 3.6.1 Teknik Analisis Data
Setelah angket/kuesioner diuji validitas dan reliabilitasnya, angket
kemudian diolah melalui beberapa tahapan yaitu:
1. Memeriksa kelayakan angket yang telah diisi
2. Menjumlahkan nilai setiap skor
3. Deskripsi data hasil penelitian baik berupa angket maupun tabel
dokumentasi yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah. Data
yang diperoleh dari masing-masing variabel ditabulasikan dengan
menggunakan tabel distribusi frekuensi.
4. Menguji hipotesis dengan menggunakan analisis Korelasi Ganda (Multiple
Correlation).
Penelitian ini menggunakan data interval maka dalam hal ini peneliti
menggunakan statistik parametrik.
3.6.1.1 Analisis Statistik 3.6.1.1.1Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah data
berdistribusi normal atau tidak, karena hal itu akan menentukan
63
normal, statistik yang digunakan adalah statistik parametrik,
sedangkan apabila data tidak berdistribusi normal maka statistik
yang digunakan adalah statistik non-parametrik.
Uji normalitas dapat dilihat dari grafik plot linier dan histogram.
Grafik histogram menunjukkan pola yang mendekati bentuk bel
dan plot linier memperlihatkan data yang bergerak mengikuti
garis linier diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal dan memenuhi asumsi normalitas. Dapat
dilihat dari Q-Q plot dimana jika data tersebar mengikuti garis
normal, maka data tersebut berdistribusi normal. Menurut Imam
Ghozali (2007:110) bahwa :
Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun ada metode yang lebih handal yaitu dengan melihat probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi
normal dan memenuhi asumsi normalitas apabila tersebar
mengikuti garis normal, sebaliknya data tidak berdistribusi
normal dan tidak memenuhi asumsi normalitas apabila tidak
tersebar mengikuti garis normal.
3.6.1.1.2 Koefisien Korelasi Parsial
Uji Koefisien Korelasi Parsial (Parsial Correlation)
Untuk melihat korelasi kebiasaan belajar dan kesulitan belajar
terhadap prestasi belajar siswa secara sendiri-sendiri digunakan
64
� . . = � − � �
√ − � √ − �
� . . = � − � �
√ − � √ − �
Keterangan :
� . . = korelasi parsial antara Y dengan X1 dengan X2
konstan
� . . = korelasi parsial antara Y dengan X2 dengan X1
konstan
3.6.1.1.3 Koefisien Korelasi Ganda
Uji Koefisien Korelasi Ganda (Multiple Correlation)
Uji koefisien korelasi ganda adalah uji untuk melihat korelasi
antara variabel bebas (X1 dan X2) terhadap variabel terikat (Y),
dengan rumus korelasi menurut Riduwan (2010:242).
� . . = √� + � − �− .� .� .�
Keterangan :
� . . = koefisien korelasi ganda (korelasi antara X1 dan X2
secara bersama-sama terhadap variabel Y)
� = koefisien korelasi X1 dengan Y � = koefisien korelasi X2 dengan Y � = koefisien korelasi antara X1 dan X2
3.6.1.1.4 Koefisien Determinasi
Untuk mengetahui kontribusi kebiasaan belajar dan kesulitan
belajar terhadap prestasi belajar dilakukan dengan cara
menghitung determinasi yaitu mengkuadratkan koefisien korelasi
65
Kp = � x 100%
Keterangan :
Kp = Nilai Koefisien Determinan
r = Nilai Koefisien Korelasi
3.6.2 Pengujian Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
1. �� : � = 0 : Kebiasaan belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
� : � > 0 : Kebiasaan belajar berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
2. �� : � = 0 : Kesulitan belajar tidak berpengaruh terhadap prestasi
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
� : � < 0 : Kesulitan belajar berpengaruh negatif terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
3. �� : � = 0 : Kebiasaan belajar dan kesulitan belajar tidak
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi.
� : � ≠ 0 : Kebiasaan belajar dan kesulitan belajar berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi.
3.6.2.1Uji F
Untuk menguji keberartian korelasi untuk dua variabel bebas secara
bersama-sama yang dihubungkan dengan variabel terikat digunakan uji
F (Sudjana, 2005:385).
F = F hitung yang selanjutnya dibandingkan dengan F tabel
� = Koefisien korelasi ganda K = Jumlah variabel independen
66
Bila F hitung > F tabel pada taraf signifikan 0,05 maka H1 diterima.
Bila F hitung < F tabel pada taraf signifikan 0,05 maka H1 ditolak.
3.6.2.2Uji t
Untuk melakukan uji keberartian korelasi variabel kebiasaan belajar dan
kesulitan belajar terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi secara sendiri-sendiri digunakan uji-t (Sudjana, 2003) :
t = �� . √�−
√ − �� .
dan t = �� . √�−
√ − �� .
Keterangan :
t = distribusi t
r = koefisien korelasi
n = jumlah responden penelitian
Bila t hitung > t tabel pada taraf signifikan 0,05 maka H1 diterima.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis data, pengujian hipotesis serta pembahasan hasil
penelitian, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan belajar siswa kelas XI
IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung secara
keseluruhan berada dalam kategori tinggi, artinya kebiasaan belajar
siswa sudah cukup baik sehingga harus dipertahankan.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kesulitan belajar siswa kelas XI
IPS pada mata pelajaran akuntansi di SMA Negeri 11 Bandung secara
keseluruhan berada dalam kategori sedang, artinya sebagian besar siswa
menganggap akuntansi adalah mata pelajaran yang tidak terlalu sulit.
3. Prestasi belajar siswa kelas XI IPS pada mata pelajaran akuntansi di
SMA Negeri 11 Bandung secara keseluruhan tergolong tinggi namun
masih perlu ditingkatkan karena masih banyaknya siswa yang
memperoleh nilai di bawah KKM.
4. Kebiasaan belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi secara parsial
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas
XI IPS di SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
5. Kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi secara parsial
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas
XI IPS di SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran 2013/2014.
6. Kebiasaan belajar dan kesulitan belajar siswa pada mata pelajaran
akuntansi secara simultan berpengaruh dan signifikan terhadap prestasi
belajar siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 11 Bandung tahun ajaran
102
5.2 Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis mengajukan
beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi Guru
Apabila melihat hasil penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan
belajar berada dalam kategori tinggi, kesulitan belajar berada dalam
kategori sedang dan prestasi belajar berada dalam kategori tinggi maka
guru sebagai seorang yang memegang peranan penting dalam proses
belajar mengajar, diharapkan membantu siswanya agar dapat
mempertahankan kebiasaan belajar siswa yang sudah cukup baik dengan
berbagai cara agar prestasi belajar siswa pun ikut meningkat. Dalam
rangka lebih meningkatkan prestasi belajar siswa, seorang guru diharapkan
dapat membantu siswa dalam menghadapi kesulitan belajar serta
membantu siswa dalam mempertahankan kebiasaan belajar yang baik.
2. Bagi Siswa
Kesulitan belajar yang dialami oleh sebagian besar siswa harus diatasi
dengan merujuk kepada indikator kesulitan belajar yang paling banyak
dipilih siswa. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa indikator kesulitan
belajar yang paling banyak dipilih siswa adalah indikator
ketidakseimbangan usaha dengan hasil. Untuk mengatasi masalah
kesulitan belajar ini salah satunya bisa dengan cara meningkatkan
kebiasaan belajar yang baik sehingga berpengaruh pada meningkatnya
prestasi belajar siswa. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa kebiasaan
belajar siswa sudah cukup baik namun masih ada indikator kebiasaan
belajar yang harus ditingkatkan lagi karena hasilnya lebih rendah dari
indikator yang lain yaitu indikator mengulang materi yang diajarkan.
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Penulis mengharapkan peneliti selanjutnya melakukan penelitian dengan
faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa selain variabel
kebiasaan belajar dan kesulitan belajar sehingga hasilnya dapat dijadikan
103
siswa khususnya pada mata pelajaran akuntansi. Selain itu penulis juga
berharap peneliti selanjutnya tertarik untuk meneliti pengaruh kebiasaan