• Tidak ada hasil yang ditemukan

Memperkenalkan Budaya dan Tradisi Suku Karo dalam Bentuk Media Buku Dokumentasi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Memperkenalkan Budaya dan Tradisi Suku Karo dalam Bentuk Media Buku Dokumentasi."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vii

ABSTRAK

MEMPERKENALKAN BUDAYA DAN TRADISI SUKU KARO

DALAM BENTUK MEDIA BUKU DOKUMENTASI

Oleh

Carolina Sribina Br Purba NRP 0964180

Indonesia terdiri dari banyak suku yang memiliki keanekaragaman seni budaya maupun tradisi. Warisan budaya dan tradisi ini perlu dijaga dan dilestarikan. Semakin berkembangnya budaya modern berpengaruh terhadap budaya tradisional yang hampir punah. Suku Karo merupakan salah satu suku yang ada di Sumatera Utara. Suku Karo memiliki budaya dan tradisi yang kuat dalam kehidupan masyarakat Karo. Budaya dan tradisi yang terdapat di suku Karo merupakan bagian dari identitas masyarakat Karo yang meliputi marga, bahasa, kesenian dan adat istiadat. Selain itu kuliner dan pariwisata juga menjadi ciri khas dan kekayaan dari daerah ini.

Tujuan dari perancangan ini adalah untuk memperkenalkan budaya dan tradisi suku Karo kepada masyarakat khususnya orang dewasa yang tinggal di kota-kota besar untuk mengenal kebudayaan di tengah persaingan dengan budaya modern melalui media informasi yang tepat dan menarik. Manfaat perancangan ini adalah agar masyarakat mengetahui dan memelihara kebudayaan yang sudah menjadi aset budaya untuk bangsa ini.

Media yang digunakan ialah dengan membuat buku dokumentasi sebagai media utamanya untuk memperkenalkan budaya dan tradisi suku Karo yang meliputi sejarah, arsitektur rumah adat, ornamen rumah adat, kehidupan masyarakat, kuliner dan objek pariwisata melalui fotografi. Media pendukung dalam perancangan ini adalah poster, x-banner, bookmark, gimmick yang mempermudah pendekatan dengan target user.

(2)

viii

ABSTRACT

Introducing Karonese Culture and Traditions through A

Documentary Book

Submitted by Carolina Sribina Br Purba

NRP 0964180

Indonesia consists of many tribes that have a diverse range of arts and culture and traditions. These cultural heritage and traditions should be maintained and preserved. The continued development of modern culture affect the traditional culture that is almost extinct. Karo tribe is one of the tribes in North Sumatra. Karo tribe has a culture and a strong tradition in the Karonese people. The culture and traditions present in the Karo tribe is part of community identity of Karo covering clan, language, arts and customs. Besides, the culinary and tourism is also a characteristic and richness of this area. The objective of this design is to introduce the culture and tradition of Karo tribe to the people, especially adults who live in big cities to get to know the culture in the midst of competition with modern culture through appropriate and interesting information media. The benefits of this design is to inform the public and maintain a culture that has become a cultural asset for the nation.

The medium used is to create a book of documentation as a main medium to introduce the culture and tradition of Karo tribe which covers the history, the architecture of traditional houses, ornaments custom homes, community life, culinary and tourism through photography. Media support in the design of this is the poster, x-banner, bookmark, gimmick that simplify the approach to the target user.

(3)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS KARYA DAN LAPORAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRAK ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup ... 2

1.3 Tujuan Perancangan ... 3

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data... 3

1.5 Skema Perancangan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Tinjauan Umum Rumah Adat Karo ... 6

2.2 Pengertian Seni Ornamen ... 8

2.3 Definisi Komunikasi ... 8

2.3.1 Definisi Komunikasi Menurut Para Ahli ... 8

(4)

x

2.4.1 Definisi Tradisi ... 9

2.4.2 Definisi Wisata Budaya ... 10

2.5 Tinjauan Umum Kesenian ... 11

2.6 Definisi Book Design ... 11

2.6.1 Definisi Book Design Menurut Para Ahli ... 11

2.6.2 Macam-Macam Book Design ... 11

2.7 Tipografi ... 16

2.8 Layout ... 16

2.9 Grid ... 16

2.10 Fotografi ... 17

2.10.1 Human Interest ... 17

2.10.2 Landscape ... 18

2.11 Percetakan ... 19

2.12 Definisi Media ... 19

2.13 Tinjauan Pemasaran ... 20

2.14 Teori Warna Tradisi... 20

2.15 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 21

2.16 Definisi SWOT (Strenghs, Weakness, Opportunities, Treats) ... 22

BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH ... 23

3.1 Data dan Fakta ... 23

3.1.1 Macam-Macam Ornamen Rumah Adat Karo ... 28

3.1.2 Macam-Maacam Tradisi Suku Karo ... 38

3.2 Lembaga/Perusahaan Terkait ... 44

3.3 Wawancara ... 52

3.4 Kuesioner ... 57

3.5 Tinjauan dari Proyek/Persoalan Sejenis ... 64

(5)

xi

3.6.1 SWOT ... 68

3.6.2 SWOT untuk Buku Yang Dibuat ... 69

3.6.3 Segmentasi, Targeting, Positioning ... 70

BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Konsep Komunikasi ... 72

4.2 Konsep Kreatif ... 72

4.2.1 Konsep Visual ... 72

4.2.2 Gaya Gambar ... 73

4.2.3 Gaya Tipografi ... 73

4.2.4 Grid ... 75

4.3 Konsep Media ... 77

4.3.1 Gaya Layout ... 77

4.4 Hasil Karya ... 79

4.4.1 Media Promosi ... 84

4.5 Budgeting ... 92

4.6 Timeline Pemasaran Buku ... 93

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 95

5.2 Saran ... 95

DAFTAR PUSTAKA

(6)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema Perancangan ... 5

Gambar 2.1 Struktur Bangunan Rumah Adat Karo ... 7

Gambar 2. 2 Rumah Adat Karo di Desa Lingga ... 7

Gambar 3. 1 Rumah Adat Belang Ayo ... 24

Gambar 3. 2 Rumah Adat Gerga (Sakral) ... 24

Gambar 3. 3 Ruangan Rumah Adat Gerga (Sakral) ... 25

Gambar 3. 4 Rumah Adat Gerga (Sakral) ... 25

Gambar 3. 5 Ruangan Rumah Adat Belang Ayo ... 26

Gambar 3. 6 Rumah Adat Belang Ayo ... 26

Gambar 3. 7 Ragam Hias di Rumah Adat Gerga (Sakral) ... 27

Gambar 3. 8 Ragam Hias di Rumah Adat Gerga (Sakral) ... 27

Gambar 3. 9 Ragam Hias di Rumah Adat Gerga (Sakral) ... 28

Gambar 3. 10 Bindu Matagah ... 29

Gambar 3. 11 Tapak Raja Sulaiman... 30

Gambar 3. 12 Tutup Dadu/Cimba Lau ... 30

Gambar 3. 13 Bendi-bendi (Pengalo-ngalo) ... 31

Gambar 3. 14 Embun Sikawiten ... 32

Gambar 3. 15 Pengeret-ret ... 32

Gambar 3. 16 Bunga Bincole ... 33

Gambar 3. 17 Pantil Manggus ... 33

Gambar 3. 18 Ayo-ayo (dinding atap rumah bagian depan) Rumah Adat Gerga (Sakral) ... 34

Gambar 3. 19 Ayo-ayo (dinding atap rumah bagian depan) Rumah Adat Belang Ayo ... 34

(7)

xiii

Gambar 3. 34 Logo Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Karo ... 44

Gambar 3.35 Logo Komunitas Gerakan Seribu Karo ... 47

Gambar 3.36 Deklarasi I Komunitas Gerakan Seribu Karo ... 49

Gambar 3.37 Logo Garuda Indonesia Airways ... 50

Gambar 3.38 Logo Periplus ... 51

Gambar 3.39 Wawancara dengan Bapak Bundar Sinulingga ... 52

Gambar 3.40 Wawancara dengan Bapak Tersek Ginting ... 54

Gambar 3.41 Wawancara dengan Kepala Bidang.Pembinaan Seni dan Kebudayaan ... 56

Gambar 3.42 Diagram Jawaban Kuesioner ... 58

Gambar 3.43 Diagram Jawaban Kuesioner ... 58

Gambar 3.44 Diagram Jawaban Kuesioner ... 59

Gambar 3.45 Diagram Jawaban Kuesioner ... 59

(8)

xiv

Gambar 3.57 Cover Buku Batik Traditional Textiles of Indonesia ... 67

Gambar 3.58 Layout Buku Batik Traditional Textiles of Indonesia ... 68

Gambar 3.59 Layout Buku Batik Traditional Textiles of Indonesia ... 68

(9)

xv

Gambar 4. 17 Mock up buku ... 79

Gambar 4. 18 Mock up buku ... 80

Gambar 4. 19 Cover Judul dalam ... 80

Gambar 4. 20 Judul dalam revisi ... 81

Gambar 4. 21 Pengantar buku ... 81

Gambar 4. 22 Pengantar buku revisi ... 81

Gambar 4. 23 Daftar isi ... 82

Gambar 4. 25 Tampilan isi buku ... 83

Gambar 4. 26 Tampilan isi buku ... 83

Gambar 4. 27 Tampilan isi buku ... 83

Gambar 4. 28 Tampilan isi buku ... 84

Gambar 4. 29 Tampilan isi buku ... 84

Gambar 4. 30 Tampilan isi buku ... 84

Gambar 4. 31 Tampilan X-banner ... 85

Gambar 4. 32 Tampilan X-banner revisi ... 85

Gambar 4. 33 Tampilan bookmark (pembatas buku) ... 86

Gambar 4. 34 Tampilan bookmark (pembatas buku) ... 86

Gambar 4. 35 T-Shirt merah dan hitam... 87

Gambar 4. 36 Poster teaser ... 87

Gambar 4.37 Poster teaser ... 88

Gambar 4.39 Poster launching ... 89

Gambar 4.40 Poster launching buku ... 89

Gambar 4.41 Alternatif desain totebag ... 90

Gambar 4.42 Alternatif desain totebag ... 90

Gambar 4.42 Alternatif desain totebag ... 91

(10)

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Dana Anggaran Tugas Akhir ... 92

Tabel 4.2 Dana Anggaran Tugas Akhir ... 93

(11)

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

KUESIONER ...L-1

SKETSA ...L-4

(12)

Universitas Kristen Maranatha1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa. Setiap suku memiliki keunikan masing-masing baik dalam seni budaya maupun tradisi. Warisan ini sampai sekarang masih dijaga dan dipelihara oleh bangsa Indonesia. Rumah adat merupakan salah satu bangunan seni yang hampir dimiliki semua suku yang ada di Indonesia, salah satunya yaitu Rumah Adat Karo. Rumah Adat Karo merupakan rumah tradisional suku Karo yang terdapat di Sumatera Utara. Leo Joosten Ginting dan

Kriswanto Ginting (2014 :24) mengatakan “ Rumah tradisional Karo atau Rumah

Adat Karo menggambarkan sebuah komunitas sosial dan solidaritas di antara orang Karo yang satu dengan yang lain. Rumah yang dihuni oleh empat samapai enam belas kepala keluarga ini haruslah mencakup ketiga elemen yakni kalimbubu, anak beru, dan senina.

Rumah Adat Karo dapat ditemukan di dataran tinggi Karo wilayah Kabupaten Karo, Sumatra Utara dan biasanya wilayah ini dinamakan Tanah Karo. Rumah Adat

Karo ini dinamakan “Si Waluh Jabu”. rumah adat ini memang unik karena satu

rumah terdiri dari delapan keluarga yang tinggal bersama. Selain itu bangunan ini tidak menggunakan paku dalam pembangunannya melainkan hanya diikat dengan tali tetapi bisa berdiri kokoh sampai sekarang (www.medanwisata.com/2014/05/).

Selain itu tradisi dan budaya penghuni Rumah adat ini juga merupakan tradisi yang unik dan sakral. Namun keberadaan Rumah adat ini hampir punah. Dahulu terdapat 28 Rumah adat di Desa Lingga, namun sekarang ini yang tertinggal hanyalah 2 bangunan yaitu Rumah Gerga (Sakral) dan Rumah Si Belang Ayo (anjuangan atap rumah). (Sumber : Tersek Ginting 2016/01).

(13)

Universitas Kristen Maranatha2

Jabu, seni ornamen Rumah Adat Karo, tadisi dan budaya yang ada dalam masyarakat

suku Karo. Tentunya kegiatan ini mengandung unsur pengetahuan tentang pentingnya pelestarian budaya Karo agar tidak punah/menghilang dan tetap menjaga warisan budaya tersebut juga mengembangkannya ke dalam berbagai macam bentuk media.

Salah satu bagian yang memiliki nilai seni tinggi di rumah adat ini adalah ragam hias atau ornamen. Ornamen-ornamen yang terdapat di Rumah Adat Karo ini bukan hanya sebagai ragam hias, melainkan suatu hal yang sakral berfungsi sebagai simbol magis dan keseimbangan alam, terkadang masyarakat kurang memahami pentingnya pelestarian kebudayaan yang bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah dan lembaga adat-budaya (Pengulu adat, Urung adat dan Sibayak adat) yang diharapkan mampu mewarnai paling tidak beradaptasi dengan budaya luar sekaligus memiliki daya tahan (survive) dan mampu menunjukkan eksistensinya sebagai adat dan budaya Karo yang beradap dan berharga. Tradisi yang umumnya hidup dalam masyarakat Karo adalah deras (sumber : Tarigan, Sarjani, 2009 : 224)

1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup

1. Bagaimana memperkenalkan budaya dan tradisi masyarakat suku Karo melalui media desain komunikasi visual?

2. Bagaimana kehidupan masyarakat Lingga suku Karo?

3. Bagaimana merancang Book Design budaya dan tradisi masyarakat suku Karo sebagai media dan pelestarian budaya bagi kalangan dewasa?

(14)

Universitas Kristen Maranatha3

generasi muda yang berumur 25-30 tahun untuk pengenalan ciri khas budaya dan tradisi Rumah Adat Karo serta sejarahnya. Agar masyarakat dapat mengenal Budaya Suku Karo yang kurang diketahui oleh masyarakat luas yang selama ini. Rumah Adat Karo ini merupakan warisan yang harus dilestarikan dan dikembangkan dalam berbagai ragam media salah satunya media desain grafis yang bisa mengembangkan Rumah adat ini melalui pelestarian seperti kampanye dan menghasilkan media seperti buku yang berguna menambah pengetahuan bagi masyarakat.

1.3 Tujuan Perancangan

Tujuan perancangan karya tugas akhir adalah sebagai berikut :

1.Memperkenalkan budaya dan tradisi masyarakat suku Karo suku Karo dalam media desain komunikasi visual.

2.Untuk mengetahui kehidupan masyarakat Lingga suku Karo.

3.Merancang Book Design yang menampilkan budaya dan tradisi masyarakat Desa Lingga suku Karo sebagai media pelestarian budaya bagi kalangan dewasa, sehingga masyarakat akan mendapatkan kesan yang unik melalui ciri khas budaya dan pemahaman tentang budaya dan tradisi Desa Lingga Suku Karo ketika buku tersebut diedarkan.

1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data diperoleh dari Penghuni Rumah Adat Karo, masyarakat asli serta tetua adat yang tinggal di Desa Lingga, Kabupaten Karo, dan orang-orang yang sudah pernah meliput seni kebudayaan dan kehidupan masyarakat suku Karo. Dalam hal ini penulis melakukan :

1. wawancara secara langsung.

(15)

Universitas Kristen Maranatha4

3. Penulis melakukan survey secara langsung ke daerah Kabupaten Karo khususnya Desa Lingga, selain itu daerah-daerah lain yang terkait dengan sumber data yang diperoleh dari kota Kabanjahe, Berastagi, Medan.

4. Sumber data lainnya diperoleh dari Video Youtube (Nasib Rumah Adat Karo oleh Hendrik Fernandes),

5. Studi pustaka dan internet yang berhubungan dengan kebudayaan Karo (www.karokab.go.id/2015/04/29).

(16)

Universitas Kristen Maranatha5 1.5 Skema Perancangan

Gambar 1.1 Skema Perancangan

(Sumber: Data penulis, 2016)

Latar Belakang

1. Kurangnya pengenalan budaya dan tradisi suku Karo

1. Bagaimana memperkenalkan budaya dan tradisi masyarakat suku Karo melalui media desain komunikasi visual?

2. Bagaimana kehidupan masyarakat Lingga suku Karo?

3. Bagaimana merancang Book Design budaya dan tradisi masyarakat suku Karo sebagai media dan pelestarian budaya bagi kalangan dewasa?

Memperkenalkan budaya dan tradisi suku Karo dalam media desain komunikasi visual.

Perancangan Buku

Konsep Media

Cetak: Book Design, poster,Gimmick, bookmark.

Konsep Kreatif

Komunikasi :menggunakan gaya

penyampaian yang informatif dan mudah dimengeti, bilingual.

Visual: Fotografi

Target Market

Demografis : Orang Dewasa laki-laki dan perempuan usia 25-30 tahun,

senang mengkoleksi hal-hal unik, senang membelanjakan penghasilan dalam jumlah besar.

Geografis : Orang dewasa yang berlokasi di kota-kota besar di Indonesia, Sumatera Utara khususnya Tanah Karo, dan ASEAN terkait dengan era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) 2016.

Psikografis : Masyarakat urban mapan dan terdidik, beraktifitas secara

global, memiliki sosialisasi yang tinggi, dan demokratis.

Tujuan Perancangan

1. Memperkenalkan budaya dan tradisi masyarakat suku Karo suku Karo dalam media desain komunikasi visual.Untuk mengetahui kehidupan masyarakat Lingga suku Karo.

2. Untuk mengetahui kehidupan masyarakat Lingga suku Karo.

3. Merancang Book Design yang menampilkan budaya dan tradisi masyarakat Desa Lingga suku Karo sebagai media pelestarian budaya bagi kalangan dewasa, sehingga masyarakat akan mendapatkan kesan yang unik melalui ciri khas budaya dan pemahaman tentang budaya dan tradisi Desa Lingga Suku Karo ketika buku tersebut diedarkan.

TOPIK

(17)

Universitas Kristen Maranatha95

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan ini ingin memperkenalkan serta memberikan informasimengenai budaya dan tradisi yang merupakan ciri khas atau identitas dari suku Karo. Informasi ini muda-mudahan mampu menginspirasi orang-orang untuk mengetahui budaya dan tradisi tradisional yang mencakup sejarah, kehidupan masyarakat, arsitektur rumah adat, ornamen rumah adat, kuliner dan objek pariwisata di Kabupaten Karo.Selain itu, diharapkan mampu menjadi pengetahuan serta sumber informasi bagi pecinta budaya dan fotografi.

Buku dokumentasi ini mudah-mudahan mampu menyadarkan seluruh masyarakat agar mencintai budaya dan tradisi setiap suku serta bangga akan keanekaragaman budaya yang di miliki oleh Indonesia dengan rasa syukur terhadap alam semesta karena diberikan keindahan alam, dan ciri khas seperti suku Karo yang memiliki Rumah Adat Siwaluh Jabu dan bertahan selama 150 tahun lebih dan saat ini hampir punah.

5.2Saran

1.Saran Warga Karo

(18)

Universitas Kristen Maranatha96 2.Saran Tersek Ginting

Rumah adat Karo yang ada di Lingga hampir punah dari jumlah awalnya yang mencapai 28 rumah kini tinggal 2 rumah. Hal ini dikarenakan masyarakat yang semakin berkembang dengan perubahan zaman serta kehidupannya juga. Adat dan tradisi sangat dipegang erat oleh suku Karo, jika tidak dilestarikan maka tidak hanya rumah adat, melainkan budaya dan tradisi suku Karo akan punah.

3.Saran Target Market

Buku dokumentasi Karo Budaya dan Tradisi ini merupakan buku yang menjelaskan tentang suku Karo yang dilihat dari sisi sejarah, kehidupan masyarakat, arsitektur rumah adat, ornamen rumah adat, kuliner dan objek pariwisata yang dimiliki suku dan Kabupaten Karo melalui fotografi. Karena setiap kegiatan yang dilakukan suku Karo serta hal-hal yang dilakukan berkaitan dengan adat dan sudah menjadi ketentuan tetap dari leluhur-leluhurnya. Untuk itu buku ini hanya dibaca bagi pembaca yang berumur 25-30 tahun dengan beberapa desain yang mungkin bisa menginspirasi dan bisa menjadi pengetahuan mengenai budaya dan tradisi suku Karo.

4.Saran Dosen

(19)

Universitas Kristen Maranatha97

(20)

Universitas Kristen Maranatha97

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

A.G. Sitepu, 1980, Ragam Hias (Ornamen) Tradisional Karo

Cremer, John. 2007. Definition Of Book. New York.

Dr. H. Sulasman, M. Hum. & Setia Gumilar, M. Si.2012. Teori-Teori Kebudayaan : teori hingga aplikasi. Jakarta. Pustaka Setia.

Echols, Jhon M. dan Hassan Shadily, 1984, Kamus Inggris Indonesia, Gramedia-Jakarta.

Hadi Sutopo, Ariesto . 2010. Definisi Buku. Indonesia.

Kotler, Philip. 1991. Manajemen Pemasaran : Edisi Milenium 1. Jakarta. Indeks. Michael Taylor, Paul dan Aragon,V Lorraine.1991. Beyond The Java Sea : Art Of

Indonesia Outer Island.Washington,D.C. Smithsonian Institution.

Tarigan, Sarjani, 2009, Lentera Kehidupan Orang Karo dalam Berbudaya, Medan. Soelarko. R, Komposisi Foto Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka

Soelarko, objek dan Tema, Foto Indonesia : Tahun VI-No. 37,Juli/Agustus, 1975

Sumber Jurnal :

Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002 : 123 dalam elib.unikom.ac.id) Dr. H. Sulasman, M. Hum. & Setia Gumilar, M. Si, 2013:17, Teori-Teori

Kebudayaan : dari teori hingga aplikasi

(21)

Universitas Kristen Maranatha98

Sumber web:

Rumah Adat Karo di Desa Lingga Sumatera Utara Diunduh pada 22 Mei 2014 11:04 WIB dari http://www.medanwisata.com/2014/05/rumah-adat-karo-di-desa-lingga-sumatera-utara.html

Susanto, 2003 dalam Agus Mulyadi Utomo Hidup dan Seni

Diunduh pada 16 Maret 2012 06:43 dari http://goesmul.blogspot.co.id

Sejarah Perkembangan Kabupaten Karo.

Diunduh pada 29 April 2015 10:20 dari

http://www.karokab.go.id/in/index.php/sejarah-kab-karo

Sumber Makalah

Gambar

Tabel 4.3  Timeline Pemasaran Buku Dokumentasi ..................................  94
Gambar 1.1  Skema Perancangan (Sumber: Data penulis, 2016)

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui representasi dan makna pesan tradisi budaya karo yang terkandung dalm film 3 Nafas Likas berdasarkan tanda-tanda yang

SARTIKA : NIM 2103151028, “Anyaman Benda Pakai Suku Karo Ditinjau Dari Bentuk, Teknik dan Fungsinya Pada Upacara Adat Perkawinan Suku Karo Di Jambur Tamsaka Medan, Program

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Misi Gereja Batak Karo Protestan yang berkaitan langsung dengan pelestarian budaya yang menyebabkan orang Karo yang

Ertutur adalah suatu tradisi suku Karo dalam menyusur keturunan yang berkaitan dengan Merga Silima , Rakut Sitelu dan Tutur Siwaluh serta.. Perkade-kaden Sisepuluh dua

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui representasi dan makna pesan tradisi budaya karo yang terkandung dalm film 3 Nafas Likas berdasarkan tanda-tanda yang

PERSEPSI MASYARAKAT SUKU BATAK TOBA DAN BATAK KARO DALAM KONTEKS KOMUNIKASI ANTARBUDAYA (Studi Kasus Masyarakat Suku Batak Toba di Desa Unjur Dan Masyarakat Batak Karo di Desa

Ketiga, penyebab konflik tokoh perempuan meliputi, tradisi pernikahan impal dalam masyarakat suku Karo, perselingkuhan, hak asuh anak jatuh ke tangan suami pada tokoh

Bagi para Turis Lokal maupun Turis Mancanegara yang datang berkunjung ke Kabupaten Karo, dengan adanya tampilan bangunan Rumah tinggal suku Karo, mereka dapat merasakan nuansa