• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS FISIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR NAHDLATUL ULAMA DESA SUKOREJO KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI PADA MASA PANDEMI COVID-19 SKRIPSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "AKTIVITAS FISIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR NAHDLATUL ULAMA DESA SUKOREJO KECAMATAN GURAH KABUPATEN KEDIRI PADA MASA PANDEMI COVID-19 SKRIPSI"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

AKTIVITAS FISIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR NAHDLATUL ULAMA DESA SUKOREJO KECAMATAN GURAH KABUPATEN

KEDIRI PADA MASA PANDEMI COVID-19

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada Prodi PENJAS

OLEH:

JAJANG KRISBIANTO NPM : 16.1.01.09.0019

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS (FIKS)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI

2021

(2)

1

AKTIVITAS FISIK PADA SISWA SEKOLAH DASAR NAHDLATUL ULAMA DESA SUKOREJO KECAMATAN GURAH KABUPATEN

KEDIRI PADA MASA PANDEMI COVID-19 HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada Prodi PENJAS

OLEH:

JAJANG KRISBIANTO NPM : 16.1.01.09.0019

FAKULTAS ILMU KESEHATAN DAN SAINS (FIKS)

UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI

2021

(3)

2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penyiapan Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu bagian penting dari tujuan bangsa dengan menjadikan anak sebagai salah satu investasi masa depan bangsa. Anak merupakan karakteristik yang unik untuk dijadikan sebuah kajian dalam mendukung perkembangan suatu negara.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki anak menjadi modal besar untuk menunjukkan eksistensi sebuah negara di masa depan yang melalui proses panjang. Maka sejak dini anak perlu diberikan proses dan disiapkan agar menjadi sebuah aset sebuah negara. Dalam rangka mempersiapkan anak ke masa depan, bangsa Indonesia mendasari anak dengan pendidikan.

Pendidikan merupakan bagian dari kehidupan anak-anak yang dapat mendampinginya untuk menjadi generasi yang unggul. Golden age merupakan sebutan usia dini pada anak yang dimulai dari 0-4 tahun dan 4-8 tahun, karena pada usia ini pertumbuhan sel jaringan otak menjadi 50%-80%

(Depdiknas, 2010: 01). Namun meskipun dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, jika tidak diberikan rangsangan yang benar maka tidak akan maksimal. Hal ini menjadi sangat penting mengingat pada usia tersebut menjadi pondasi untuk pertumbuhan dan perkembangan yang maksimal.

Perubahan-perubahan pada pertumbuhan anak memerlukan proses yang panjang dan progresif. Maka diperlukannya pendidikan dalam

(4)

mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam dunia pendidikan. Pendidikan memiliki peran yang penting dalam mewujudkan salah satu tujuan negara yaitu menjadikan generasi unggul. selain itu pendidikan merupakan salah satu tanggung jawab orang tua untuk memberikan pengetahuan kepada anak. Keluarga adalah permulaan pendidikan pada anak, maka orang tua berperan menanamkan karakter dan kepribadian yang baik untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian-penelitian yang sudah dilakukan banyak memberikan bukti bahwa anak balita memiliki potensi yang dapat dikembangkan namun terhambat pada pengetahuan orang tua dan persepsi dari guru dalam mendampingi pertumbuhan dan perkembangan anak tersebut. Pada tingkat SLTA tingkat ketidaklulusan siswa salah satu penyebabnya adalah pada masa balita kurang mendapatkan pendidikan usia dini yang maksimal (Mulyasa, 2006).

Salah satu kajian pendidikan anak adalah aktivitas fisik yang dikemas dalam pendidikan formal maupun non formal. Aktivitas fisik anak ini dapat memberikan rangsangan dalam tumbuh kembang anak yang difasilitasi melalui pendidikan. Pemberian pendidikan formal dan non formal diharapkan menjadikan pertumbuhan dan perkembangan anak semakin maksimal, sehingga menciptakan generasi yang unggul. Pendidikan dapat dibagi menjadi pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan formal untuk anak didapatkan dari lembaga pemerintah dalam bentuk sekolah.

Sedangkan pendidikan non formal anak didapatkan diluar sekolah seperti

(5)

4

dilingkungan keluarga, masyarakat dan lembaga pelatihan. Melalui pendidikan formal dapat memfasilitasi aktivitas fisik anak dengan pendidikan jasmani. Guru sebagai fasilitator mengedepankan pertumbuhan dan perkembangan anak melalui pendidikan jasmani dengan memberikan aktivitas fisik. Hal tersebut merupakan karakter anak dimana masih aktif bergerak, sehingga aktivitas fisik selalu melekat pada anak. Selanjutnya dalam pendidikan non formal dapat didampingi oleh orang tua dengan menjaga aktivitas fisik anak diluar dari pendidikan formal.

Pendidikan jasmani di sekolah mengambil peran penting dalam memberikan aktivitas fisik pada anak. Melalui proses belajar dan pembelajaran pada anak, maka aktivitas fisik memberikan sumbangan pada pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak menjadi lebih aktif bergerak melalui pendidikan jasmani melalui pembelajaran dari guru. Hal ini merupakan tujuan utama dari pendidikan jasmani yaitu anak menjadi aktif bergerak dan mendapatkan kualitas hidup yang baik. Selain itu anak dididik untuk menjadi generasi yang unggul melalui pendidikan jasmani melalui aktivitas fisik. Selama mengikuti proses pembelajaran, anak dituntut untuk bergerak dalam rangka membiasakan diri untuk aktif. Selain itu disekolah juga memberikan waktu istirahat sehingga anak aktivitas fisik melalui bermain dapat terakomodir karena karakteristik anak masih dalam tahap bermain. Melihat dari hal ini anak memiliki karakteristik yang bergerak aktiv, sehingga diperlukan fasilitas agar dapat menyalurkan aktivitas fisik tersebut.

Maka sekolah yang menjadi bagian pendidikan formal anak memberikan

(6)

fasilitas tentang aktivitas fisik anak melalui program sekolah dan pembelajaran di Pendidikan Jasmani. Selain itu sekolah juga memfasilitasi melalui kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan bagian dari pendidikan non formal.

Melihat keadaan di Indonesia bahkan hampir di seluruh dunia yang baru mengalami masa Pandemi Covid-19 menjadikan tatanan kehidupan berubah.

Dunia pendidikan pun mengalami dampak yang diakibatkan Pandemi Covid- 19 tersebut karena adanya WFH (Work Form Home). WFH (Work Form Home) sudah digaungkan oleh pemerintah Indonesia sejak bulan April 2020

yang mengakibatkan pembelajaran di Sekolah dilakukan secara Daring (Dalam Jaringan). Hal ini mengakibatkan aktivitas pembelajaran dan hampir seluruh kegiatan anak dilakukan dirumah. Melihat dari hal tersebut maka munculah permasalahan-permasalahan yang timbul karena penerapan WFH (Work Form Home) dan pembelajaran secara Daring. Pertama diterapkannya WFH (Work Form Home) menjadikan seluruh pembelajaran dilaksanakan melalui daring. Hal ini mengakibatkan anak cenderung memangkas waktu bertemu dengan teman-temannya sehingga berakibat berkurangnya waktu bermain anak bersama teman-temannya. Kedua pembelajaran dari sekolah yang dilakukan secara Daring (dalam jaringan) akan memberikan dampak proses belajar terhambat, karena proses pembelajaran hanya sebatas melalui jaringan sehingga kesadaran anak dalam menghadapi permasalahan berkurang. Pembelajaran tidak hanya sebagai transfer pengetahuan saja, namun ketika pembelajaran melalui Daring identik dengan transfer

(7)

6

pengetahuan saja dan transfer nilai masih dirasa kurang memenuhi. Ketiga penggunaan gadget dalam pembelajaran daring (dalam jaringan) dapat memberikan dampak intensitas anak dalam bergerak berkurang. Hal ini dikarenakan anak lebih sering menggunakan gadgetnya dibanding bermain dengan temannya. Keempat terpupuknya generasi malas gerak pada anak menjadikan lebih mudah terjangkit penyakit yang dikarenakan aktivitas fisik anak akan berkurang, maka anak akan menjadi sedikit bergerak dan kebugaran jasmaninya juga akan menurun. Kelima efek dari intensitas penggunaan gadget pada anak yang lebih banyak, maka dapat menimbulkan penurunan tingkat kognitif anak. Hal ini dikarenakan orang tua kurang memperhatikan anak dalam penggunaan gadgetnya.

Permasalahan yang terjadi disebutkan di atas maka peneliti lebih cenderung mengambil pokok kajian aktifitas fisik anak. Karena sistem pembelajaran daring (dalam jaringan) tetap dilaksanakan selama masih dalam pandemi Covid-19, maka tidak bisa dipungkiri lagi dan ditinggalkan. Hal ini menjadikan peneliti memfokuskan pada aktivitas fisik anak yang diakibatkan dari pembelajaran secara daring (dalam jaringan). Melihat dari permasalahan yang ada peneliti mengambil penelitian tentang aktivitas fisik anak selama pembelajaran daring (dalam jaringan). Pembelajaran daring (dalam jaringan) yang dilakukan di rumah menjadikan anak lebih dominan dirumah dan aktivitas fisiknya cenderung berkurang yang akan mengakibatkan bermunculan masalah-masalah kesehatan, permasalahan kognitif, stres pada anak. Maka dalam rangka mengidentifikasi aktivitas fisik anak melalui

(8)

penelitian ini mengambil judul “Aktivitas fisik Pada Siswa Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Pada Masa Pandemi Covid-19”.

B. Identifikasi Masalah

Penelitian ini mengidentifikasi permasalahan yang diambil dari latar belakang masalah, maka identifikasi masalah adalah sebagai berikut:

1. Penerapan sistem WFH (Work Form Home) mengakibatkan pembelajaran daring (dalam jaringan) pada anak sekolah, sehingga kecenderungan aktivitas fisik anak dilakukan di dalam rumah dan intensitas bermain dengan teman-temannya sekolah berkurang.

2. Pembelajaran secara daring dapat memberikan dampak pada pembelajaran yang memberikan transfer nilai, sehingga kesadaran anak dalam menghadapi permasalahan berkurang.

3. Penggunaan gadget selama pembelajaran daring dapat memberikan dampak kebiasaan aktivitas fisik anak berubah, dikarenakan anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadgetnya.

4. Jika anak cenderung sedikit bergerak, maka kebugaran jasmaninya akan menurun. Hal ini mengakibatkan anak akan rawan terjangkit penyakit dikarenakan aktivitas fisik anak lebih sedikit.

5. Intensitas penggunaan gadget yang lebih banyak ada dugaan dapat

(9)

8

memberikan efek penurunan kognitif anak dan kecenderungan tingkat stres anak meningkat.

C. Pembatasan Masalah

Setelah mengidentifikasi permasalahan, maka penelitian ini dapat mengambil pembatasan masalah sebatas Aktivitas fisik Pada Siswa Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Pada Masa Pandemi Covid-19.

D. Rumusan Masalah

Setelah membatasi permasalahan, maka penelitian ini mengambil rumusan masalah sebagai berikut: Bagaimana Tingkat Aktivitas fisik Pada Siswa Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Pada Masa Pandemi Covid-19?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang diambil adalah untuk mengetahui tingkat dan macam aktivitas fisik pada siswa Sekolah Dasar Nahdlatul Ulama Desa Sukorejo, Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri Pada Covid-19.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah sampai tujuan penelitian maka penelitian ini diharapkan memiliki manfaat. Manfaat penelitian yang diambil adalah sebagai berikut:

(10)

1. Manfaat secara teoritis

Melalui penelitian ini diharapkan memberikan pengetahuan tentang aktivitas fisik yang menyeluruh pada anak selama pembelajaran daring dilaksanakan, sehingga aktivitas fisik yang tepat dapat memberikan alternatif gerak anak dalam menjaga kebugaran.

2. Manfaat secara praktis

Melalui penelitian ini dapat mengungkap data tentang aktivitas fisik anak pada masa pandemi Covid-19 melalui pembelajaran daring (dalam jaringan).

(11)

10

DAFTAR PUSTAKA

Adrian, K. (2020). Memahami Epidemiologi dan Istilah-istilahnya.

https://www.alodokter.com/memahami-epidemiologi-dan-istilah-istilahnya Amtarina, R. (2017). Manfaat Aktivitas Fisik Teratur Terhadap Perbaikan Fungsi

Kognitif Pasien dengan Mild Cognitive Impairment. Jurnal Ilmu Kedokteran, 10(2), 140. https://doi.org/10.26891/jik.v10i2.2016.140-147

Arifin, Z. (2013). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. PT. Remaja Rosdakarya.

Bamidis, P. D., Vivas, A. B., Styliadis, C., Frantzidis, C., Klados, M., Schlee, W., Siountas, A., & Papageorgiou, S. G. (2014). A review of physical and cognitive interventions in aging. Neuroscience and Biobehavioral Reviews, 44, 206–220. https://doi.org/10.1016/j.neubiorev.2014.03.019

Burhaein, E. (2017). Aktivitas Fisik Olahraga untuk Pertumbuhan dan Perkembangan Siswa SD. Indonesian Journal of Primary Education, 1(1), 51.

https://doi.org/10.17509/ijpe.v1i1.7497

Carter, S. J., Baranauskas, M. N., & Fly, A. D. (2020). Considerations for Obesity, Vitamin D, and Physical Activity Amid the COVID-19 Pandemic. Obesity, 28(7), 1176–1177. https://doi.org/10.1002/oby.22838

Covid-19, S. P. (2019). Apa yang Dimaksud dengan Pandemi?

https://Covid19.go.id/tanya-jawab?search=Apa yang dimaksud dengan pandemi

Dapan, Dwi Andriyani, F., Novita Indra, E., Putri Indiawati, M., Subeni, T., & Tri Ramadona, E. (2017). Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Physical Activity Quetionaire For Older Children (PAQ-C) dan Physical Activity For Adolescent (PAQ-A).

(12)

Depdiknas. (2010). Tes Kebugaran Jasmani Indonesia. Puskesjasrek.

Eva Faridah. (2016). Mengajar Pendidikan Jasmani Melalui Permainan “Ide Kreatif Mengoptimalkan Aspek Pedagosis.” Jurnal Ilmu Keolahragaan, 15(2), 38–53.

Fuchs, R. (2015). Physical Activity and Health. In International Encyclopedia of the Social & Behavioral Sciences: Second Edition (Second Edi, Vol. 18).

Elsevier. https://doi.org/10.1016/B978-0-08-097086-8.14115-7

Hadi, F. K. (2020). Aktivitas Olahraga Bersepeda Masyarakat Di Kabupaten Malang Pada Masa Pandemi Covid-19. Sport Science and Education Journal, 1(2), 28–36.

Harijaya, C. W. (2015). Survey Keterlaksanaan Kurikulum 2013 Pada Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) di Tingkat Sekolah Dasar Negeri Se-Kecamatan Lakarsantri Surabaya. Jurnal Pendidikan Olahraga Dan Kesehatan, 03(3), 849–859.

http://ejournal.unesa.ac.id/index.php/jurnal-pendidikan-jasmani/issue/archive Heruman. (2013). Model Pembelajaran Mateatika di Sekolah Dasar. PT Remaja

Rosdakarya.

Holshue ML, DeBolt C, Lindquist S, et al. (2020). First case of 2019 novel

coronavirus in the United States. NEJM.

https://doi.org/10.1056/NEJMoa2001191

Huang C, Wang Y, Li X, et al. (2020). Clinical features of patients infected with 2019 novel coronavirus in Wuhan, China. In LAncet.

Husdarta. (2000). Perkembangan Peserta Didik. Depdikbud.

International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). (2005). Guidelines for data processing and analysis of the International Physical Activity Questionnaire (IPAQ).

Juliantien, S., & Yudiana. (2010). Belajar dan Pembelajaran. UPI.

(13)

12

Kasih, I. (2010). Pertumbuhan Gerak Dan Karakteristik Perkembangan Anak.

Generasi Kampus, 3(April), 81–100.

Kemenkes RI. (2017). Buku Saku Ayo Bergerak, Lawan Obesitas! Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI.

Kemenkes RI. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (COVID-19). In Germas.

Kirchdoerfer RN, Cottrell CA, Wang N, et al. (2020). Pre-fusion structure of a human coronavirus spike protein. Nature, 118–121.

Kirk, D. M. (2010). Physical education futures. Routledge.

Li Q, Guan X, Wu P, et al. (2020). Early transmission dynamics in Wuhan, China, of novel coronavirus-Infected pneumonia. N Engl J Med.

Lu R, Zhao X, Li J, et al. (2020). Genomic characterisation and epidemiology of 2019 novel coronavirus: implications for virus origins and receptor binding.

NEJM. https://doi.org/10.1016/S0140-6736(20)30251-8

Luepker, R. V, Gomez-marin, O., Gillum, R. F., & Blackburn, H. (1986). Leisure Time Physical Activity and Its Relationship To. 121(4), 570–579.

Mulyasa, E. (2006). Kurikulum Yang Disempurnakan. PT. Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E. (2015). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Remaja Rosdakarya Offset.

Notoadmodjo. (2012). Promosi Kesehatan dan PErilaku Kesehatan. PT. Rineka Cipta.

Obella, Z., & Adliyani, N. (2015). Pengaruh Perilaku Individu terhadap Hidup Sehat The Effect of Human Behavior for Healthy Life. Majority, 4(7), 109–

114.

(14)

Paturusi, A. (2012). Manajemen Pendidikan Jasmani dan Olahraga. PT. Asri Mahasatya.

Phan LT, Nguyen TV, Luong QC, et al. (2020). Early transmission dynamics in Wuhan, China, of novel coronavirus-Infected pneumonia. NEJM.

https://doi.org/10.1056/NEJMc2001272.

Rosdiani, D. (2013). Perencanaan Pembelajaran dalam Pendidikn Jasmani dan Kesehatan. Alfabeta.

Safrizal, Z., Insita Putra, D., Sofyan, S., & Bimo. (2013). Pedoman Umum Menghadapi Pandemi Covid-19 Bagi Pemerintah Daerah : Pencegahan, Pengendalian, Diagnosis dan Manajemen. In Journal of Chemical Information and Modeling (Vol. 53, Issue 9). Kementrian Dalam Negeri.

https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004

Suherman, A. (2014). implementasi Kurikulum Baru Tahun 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani. Mimbar Sekolah Dasar, 1(1), 71–76.

Surahni. (2017). Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan (PJOK) sebagai Sarana Pendidikan Moral. The 6th University Research Colloquium 2017, 41–

46.

Sutri, Herawati, I., & Kurniawati, D. (2014). Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kesegaran Jasmani Pada Remaja Puasa. Electronic Thesis and Disertation UMS, 7, 219–232. http://eprints.ums.ac.id/30790/

Wang Q, Wang YH, Ma JC, et al. (2020). Description of the first strain of 2019- nCoV, C-Tan-nCoV Wuhan Strain. In National Pathogen Resource Center.

Welis, W., & Muhammad Sazeli, R. (2013). Gizi Untuk Aktivitas Fisik dan Kebugaran. Sukabina Press.

Winarno, M. E. (2012). Pengembangan Karakter Bangsa melalui Pendidikan

(15)

14

Jasmani & Rohani.

World Health Organization. (2020a). Coronavirus Disease 2019(COVID-19):

situation report-30. https://www.who.int/docs/default- source/coronaviruse/situation-reports/20200219sitrep-30-Covid-

19.pdf?sfvrsn=6e50645_2.

World Health Organization. (2020b). WHO Director-General’s remarks at the media briefing on 2019-nCoV on 11 February 2020. WHO.

https://www.who.int/dg/speeches/detail/whodirector-general-s-remarks-at- the-media-briefing-on-2019-ncov-on-11-february-2020

Zhu N, Zhang D, Wang W, et al. (2020). A novel coronavirus from patients with pneumonia in. N Engl J Med. https://doi.org/10.1056/NEJMoa2001017

(16)

Lampiran 1 Surat Penelitian

(17)

16

(18)

Lampiran 2 Data Penelitian

Subjek

Jenis Kelamin

Usia (Tahu n)

Kela s

Berat Bada

n (Kg)

Ting gi Bada

n (cm)

Daerah Tempat Tinggal

Pekerjaan

Orang Tua No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 No 11 No 12 No 13 No 14 No 15 N0 16 No 17 Total

1 Laki-laki 8 Kela

s 1 25 110 Pedesaan Wiraswasta 3 1 5 1 3 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 3 40

2 Laki-laki 7 Kela

s 1 23 116 Pedesaan Karyawan

Swasta 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 77

3 Laki-laki 7 Kela

s 1 34 116 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 3 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 55

4 Laki-laki 7 Kela

s 1 21 119 Pedesaan Lainnya 3 5 5 5 2 2 2 3 3 4 4 4 3 4 4 2 2 57

5 Laki-laki 7 Kela

s 1 23 119 Pedesaan Karyawan

Swasta 5 4 5 5 1 4 1 5 4 4 5 1 3 5 5 4 3 64

6 Perempu

an 7 Kela

s 1 25 119 Pedesaan Lainnya 2 3 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 4 2 1 3 2 33

7 Laki-laki 7 Kela

s 1 30 120 Pedesaan Lainnya 5 4 3 3 5 5 4 5 3 3 3 3 3 3 4 5 5 66

8 Laki-laki 7 Kela

s 1 28 120 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 2 3 2 2 1 2 1 1 1 2 3 2 5 1 3 2 4 37

9 Perempu

an 7 Kela

s 1 19 120 Pedesaan Lainnya 5 3 5 3 5 5 2 3 4 3 3 3 3 3 3 5 5 63

10 Perempu

an 7 Kela

s 1 20 120 Pedesaan Karyawan

Swasta 4 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35

11 Laki-laki 7 Kela

s 1 20 121 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 77

12 Laki-laki 7 Kela

s 1 24 122 Pinggiran

Kota Wiraswasta 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 77

13 Laki-laki 8 Kela

s 1 41 123 Pedesaan Wiraswasta 5 4 3 3 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 72

14 Laki-laki 8 Kela

s 1 23 123 Pedesaan Lainnya 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 50

15 Laki-laki 7 Kela

s 1 22 123 Pedesaan Wiraswasta 5 4 5 5 1 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 59

(19)

18

Subjek

Jenis Kelamin

Usia (Tahu n)

Kela s

Berat Bada

n (Kg)

Ting gi Bada

n (cm)

Daerah Tempat Tinggal

Pekerjaan

Orang Tua No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 No 11 No 12 No 13 No 14 No 15 N0 16 No 17 Total

16 Laki-laki 7 Kela

s 1 26 124 Tengah Kota Wiraswasta 5 4 3 3 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 72

17 Laki-laki 7 Kela

s 1 25 125 Pedesaan Karyawan

Swasta 3 3 5 5 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 49

18 Laki-laki 7 Kela

s 1 25 125 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 4 4 2 3 3 4 3 3 4 2 3 4 2 3 4 4 3 55

19 Perempu

an 8 Kela

s 1 31 125 Pedesaan Wiraswasta 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 34

20 Laki-laki 8 Kela

s 1 24 127 Tengah Kota Karyawan

Swasta 2 3 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 4 2 1 3 2 33

21 Perempu

an 7 Kela

s 1 26 127 Pedesaan Wiraswasta 2 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 32

22 Laki-laki 7 Kela

s 1 24 130 Pedesaan Wiraswasta 5 4 5 3 1 5 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 67

23 Laki-laki 9 Kela

s 1 40 135 Pedesaan PNS 5 1 4 1 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 69

24 Perempu

an 7 Kela

s 1 30 135 Pedesaan Wiraswasta 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 77

25 Laki-laki 9 Kela

s 2 23 118 Pedesaan Wiraswasta 4 5 1 1 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 57

26 Perempu

an 9 Kela

s 2 26 119 Pedesaan Karyawan

Swasta 5 4 3 3 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 72

27 Laki-laki 9 Kela

s 2 21 120 Pinggiran

Kota Lainnya 5 3 3 1 4 4 5 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 59

28 Laki-laki 9 Kela

s 2 24 120 Tengah Kota Wiraswasta 5 3 5 3 5 5 2 3 4 3 3 3 3 3 3 5 5 63

29 Laki-laki 8 Kela

s 2 27 120 Pedesaan Wiraswasta 4 3 3 3 5 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 5 54

30 Perempu

an 9 Kela

s 2 26 120 Pedesaan Wiraswasta 4 3 3 3 5 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 5 54

31 Laki-laki 9 Kela

s 2 24 122 Pedesaan Karyawan

Swasta 4 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35

(20)

Subjek

Jenis Kelamin

Usia (Tahu n)

Kela s

Berat Bada

n (Kg)

Ting gi Bada

n (cm)

Daerah Tempat Tinggal

Pekerjaan

Orang Tua No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 No 11 No 12 No 13 No 14 No 15 N0 16 No 17 Total

32 Laki-laki 8 Kela

s 2 26 122 Pedesaan Karyawan

Swasta 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 50

33 Perempu

an 10 Kela

s 2 25 122 Pedesaan Karyawan

Swasta 4 3 5 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 54

34 Laki-laki 9 Kela

s 2 25 123 Pedesaan Karyawan

Swasta 5 5 1 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 77

35 Perempu

an 8 Kela

s 2 29 123 Pedesaan Karyawan

Swasta 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 25

36 Perempu

an 9 Kela

s 2 28 124 Tengah Kota Karyawan

Swasta 2 5 5 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 41

37 Laki-laki 8 Kela

s 2 22 125 Pedesaan Lainnya 4 3 5 3 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 54

38 Laki-laki 9 Kela

s 2 24 125 Tengah Kota Wiraswasta 2 3 1 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 32

39 Laki-laki 8 Kela

s 2 28 125 Tengah Kota Wiraswasta 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 5 5 69

40 Laki-laki 8 Kela

s 2 31 125 Pinggiran

Kota Wiraswasta 5 5 5 1 5 2 2 5 2 3 4 4 2 4 4 2 5 60

41 Laki-laki 9 Kela

s 2 30 125 Pinggiran

Kota Wiraswasta 4 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 74

42 Perempu

an 9 Kela

s 2 28 125 Pedesaan Wiraswasta 3 3 5 5 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 49

43 Laki-laki 9 Kela

s 2 26 126 Pedesaan Wiraswasta 2 3 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 34

44 Perempu

an 8 Kela

s 2 30 126 Pedesaan Wiraswasta 5 4 5 3 1 5 3 4 4 4 4 4 3 4 5 5 4 67

45 Laki-laki 9 Kela

s 2 29 127 Pedesaan Wiraswasta 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37

46 Perempu

an 9 Kela

s 2 27 127 Pinggiran

Kota Wiraswasta 4 5 5 3 5 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 74

47 Laki-laki 9 Kela

s 2 28 128 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 5 5 5 1 5 2 2 5 2 3 4 4 2 4 4 2 5 60

(21)

20

Subjek

Jenis Kelamin

Usia (Tahu n)

Kela s

Berat Bada

n (Kg)

Ting gi Bada

n (cm)

Daerah Tempat Tinggal

Pekerjaan

Orang Tua No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 No 11 No 12 No 13 No 14 No 15 N0 16 No 17 Total

48 Perempu

an 8 Kela

s 2 33 128 Pedesaan Wiraswasta 5 3 5 3 5 5 2 3 4 3 3 3 3 3 3 5 5 63

49 Perempu

an 9 Kela

s 2 35 128 Pedesaan Wiraswasta 2 4 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 2 1 3 25

50 Perempu

an 9 Kela

s 2 25 128 Pedesaan Wiraswasta 3 4 3 5 3 3 1 3 2 4 3 2 3 2 4 3 3 51

51 Perempu

an 9 Kela

s 2 24 129 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 2 5 1 1 2 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 60

52 Perempu

an 9 Kela

s 2 25 132 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 2 4 1 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 3 5 2 2 44

53 Perempu

an 8 Kela

s 2 27 140 Pedesaan Karyawan

Swasta 2 5 5 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 41

54 Laki-laki 10 Kela

s 3 33 123 Pedesaan Karyawan

Swasta 5 4 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 5 5 69

55 Laki-laki 10 Kela

s 3 23 123 Pedesaan Karyawan

Swasta 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37

56 Laki-laki 10 Kela

s 3 25 125 Pedesaan Wiraswasta 3 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 55

57 Laki-laki 10 Kela

s 3 23 125 Pedesaan Wiraswasta 2 3 1 1 2 1 1 1 1 2 1 1 1 2 2 1 2 25

58 Perempu

an 10 Kela

s 3 24 127 Pedesaan Wiraswasta 2 5 1 1 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 31

59 Perempu

an 9 Kela

s 3 25 128 Tengah Kota Wiraswasta 4 5 1 1 4 3 3 4 2 4 4 4 4 4 3 3 4 57

60 Laki-laki 10 Kela

s 3 42 129 Pedesaan Wiraswasta 3 3 2 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 50

61 Laki-laki 10 Kela

s 3 26 129 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 2 3 1 2 2 2 1 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 31

62 Perempu

an 9 Kela

s 3 28 129 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 2 5 1 1 2 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 2 2 60

63 Laki-laki 10 Kela

s 3 25 130 Pedesaan Karyawan

Swasta 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 37

(22)

Subjek

Jenis Kelamin

Usia (Tahu n)

Kela s

Berat Bada

n (Kg)

Ting gi Bada

n (cm)

Daerah Tempat Tinggal

Pekerjaan

Orang Tua No 1 No 2 No 3 No 4 No 5 No 6 No 7 No 8 No 9 No 10 No 11 No 12 No 13 No 14 No 15 N0 16 No 17 Total

64 Perempu

an 10 Kela

s 3 26 130 Tengah Kota Wiraswasta 2 4 1 3 2 2 2 2 3 2 4 3 2 3 5 2 2 44

65 Perempu

an 10 Kela

s 3 25 130 Pedesaan Wiraswasta 5 3 3 1 4 4 5 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 59

66 Perempu

an 10 Kela

s 3 24 131 Pedesaan Wiraswasta 3 3 2 1 3 3 2 2 2 2 2 2 4 4 1 3 3 42

67 Laki-laki 10 Kela

s 3 25 132 Pedesaan Karyawan

Swasta 2 3 1 1 2 3 2 1 2 1 2 1 4 2 1 3 2 33

68 Perempu

an 10 Kela

s 3 25 133 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 5 5 5 5 5 5 5 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 77

69 Perempu

an 10 Kela

s 3 26 133 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 3 5 1 3 4 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 5 4 61

70 Laki-laki 10 Kela

s 3 28 134 Pedesaan Karyawan

Swasta 5 5 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 77

71 Perempu

an 11 Kela

s 3 26 135 Pedesaan Wiraswasta 4 3 2 5 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 55

72 Perempu

an 10 Kela

s 3 25 137 Tengah Kota Karyawan

Swasta 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 4 4 59

73 Laki-laki 10 Kela

s 3 32 138 Pedesaan Karyawan

Swasta 4 3 3 3 5 3 2 3 4 3 3 2 2 3 3 3 5 54

74 Laki-laki 10 Kela

s 3 32 138 Pinggiran

Kota

Karyawan

Swasta 3 4 5 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 55

75 Laki-laki 9 Kela

s 3 26 139 Pedesaan Wiraswasta 2 3 5 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 3 40

76 Perempu

an 9 Kela

s 3 25 140 Tengah

KOta Lainnya 3 5 1 1 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 56

77 Laki-laki 11 Kela

s 4 27 110 Pedesaan Wiraswasta 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 5 5 70

78 Laki-laki 10 Kela

s 4 30 120 Pedesaan Wiraswasta 4 3 3 3 3 3 1 3 4 3 3 4 5 4 4 3 3 56

79 Laki-laki 11 Kela

s 4 28 129 Pedesaan Wiraswasta 2 4 1 1 2 2 2 5 4 4 4 4 4 4 4 2 2 51

Referensi

Dokumen terkait

Remaja yang mengikuti Hare Krishna diharapkan untuk dapat membentuk interaksi sosial yang asosiatif dengan out group, mengingat salah satu tugas perkembangan remaja

26 Berkaitan dengan hal tersebut, pemerintah Indonesia telah berupaya meningkatkan bargaining position yang patut diperhitungkan oleh Jepang, lewat kesediaannya untuk

 Standar kompetensi yang dilakukan melalui penilaian kinerja praktisi klinis, rekrutmen berbasis standar kompetensi, proses credentialling, pengembangan profesi berdasar

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) sebesar 40% strategi yang paling banyak diterapkan guru dalam meberikan tes kepada siswa melalui WhatsApp Group, mengerjakan LKS/buku tema,

Penelitian yang dilakukan oleh (Purwanto, 2020) pada beberapa guru di Tangerang dimana mereka juga mengalami stres ketika harus bekerja dari rumah, penyebabnya antara lain

Efektifitas Implementasi Pembelajaran Daring (Full Online) Dimasa Pandemi Covid- 19 Pada Jenjang Sekolah Dasar Di Kabupaten Subang.. Rancangan Pengembangan Instrumen

Berdasarkan hasil kajian literatur pembelajaran daring pada siswa sekolah dasar dari 3 artikel yang terkait pada tahun 2019-2020 dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh

Pola Pembelajaran Guru Pada Masa Pandemi Corona (Covid-19) Pada Sekolah Dasar Negeri Gugus Jayabaya Kecamatan Dempet Kabupaten Demak. Program Studi Magister