Dasar Program Perencanaan dan Perancangan
Arsitektur (DP3A)
RUMAH VERTIKAL EKOLOGIS DI SURAKARTA
DENGAN FASILITAS PEMBERDAYAAN
EKONOMI, SOSIAL DAN BUDAYA
MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH
Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Mencapai Gelar Sarjana Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disusun oleh : Dian Purwanto
D 300 110 055
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
v
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin puja dan puji syukur kehadirat Allah Subhanahu
wa Ta’ala atas limpahan rezeki dan nikmatnya yang tak kunjung berhenti dan habis, berbagai nikmat telah diberikanNya kepada seluruh manusia di bumi ini, diriwayatkan oleh Rasulullah, seandainya nikmat itu dicatat dan ditulis maka air di lautan yang luas itu pun habis dan tidak cukup untuk menulis semua nikmat karena terlalu banyaknya.
Shalawat dan salam penulis haturkan kepada Nabi akhir zaman yang tiada Nabi setelahnya, seseorang yang telah dipilih oleh Allah sebagai Rasul yang membawakan agama yang haq dan agama yang sempurna, beliau baginda Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Berkat perjuangan keras beliau dalam menyebarkan dakwah islam, kini kita bisa merasakan nikmat agama dan ilmu yang berlimpah. Semoga kelak di akhirat kita diberikan syafaat oleh beliau.
Dengan mengucapkan Alhamdulillah, akhirnya laporan Dasar Program Perencanaan Dan Perancangan Arsitektur (DP3A) dengan judul “Rumah Vertikal Ekologis di Surakarta dengan Fasilitas Pemberdayaan Ekonomi, Sosial dan Budaya Masyarakat Berpenghasilan Rendah” telah terselesaikan. Dengan segenap kemampuan penulis berusaha mempersembahkan yang terbaik dalam menyelesaikan laporan ini.
Dalam menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini banyak pihak-pihak yang telah mendukung, penulis ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya, semoga Allah SWT membahas kebaikan-kebaikan mereka dengan kebaikan yang berlipat.
vi 2. Ibu Suryaning Setyowati, ST., MT. Selaku Ketua Program Stu
3. di Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta, serta selaku pembimbing kedua yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan inspirasi yang sangat berarti dalam penyusunan laporan ini.
4. Ibu Suharyani, ST. Selaku Koordinator Tugas Akhir.
5. Ibu Ronim Azizah, ST., MT. selaku dosen pembimbing pertama yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan inspirasi dalam penyusunan laporan tugas akhir ini.
6. Ibu Yayi Arsandrie, ST., MT. selaku dosen pembimbing kedua yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan waktunya hingga laporan ini dapat selesai di tulis.
7. Seluruh sahabat-sahabat saya di jurusan teknik Arsitektur UMS dan Pesma KH. Masmansyur terima kasih banyak telah membantu penulis.
8. Secara khusus saya ucapkan kepada Mas Rosyad Hilmi yang turut membimbing adik tingkatnya ini, terimakasih pula kepada Isvan Fajar Satria atas baju putihnya, terimakasih pula kepada Muhammad Khoirul Ikhsan atas celana hitamnya, terimakasih pula kepada Fami atas ikat pingangnya dan seluruh teman-teman Pesma KH. Masmansyur yang turut mendukung.
Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir yang penulis kerjakan masih banyak terdapat kekurangan, sehingga kritik dan saran dari semua pihak sangatlah diharapkan agar laporan ini dapat diperbaiki menjadi lebih baik lagi di kemudian hari. Mudah-mudahan Laporan Tugas Akhir ini dapat menambah, memperluas dan memperkaya literatur dalam bidang studi arsitektur, serta dapat bermanfaat bagi pengembangan pendidikan arsitektur pada umumnya. Semoga diterima dan bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkannya. Amin
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, April 2015
vii
DAFTAR ISI
COVER
PERNYATAAN ... i
LEMBAR PERSETUJUAN... ii
LEMBAR PENILAIAN ... iii
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ... iv
KATA PENGANTAR ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xiii
ABSTRAKSI ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1. Pengertian Judul ... 1
1.2. Latar Belakang ... 3
1.3. Rumusan Masalah ... 7
1.4. Tujuan dan Sasaran ... 8
1.5. Metodologi Pembahasan ... 8
Kajian Teoritis ... 8
Data ... 8
Analisis ... 9
Analisa Sintesa ... 9
Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) .. 9
Studio Tugas Akhir ... 9
1.6. Sistematika Penulisan ... 10
viii
2.1. Karakteristik Masyarakat Berpenghasilan Rendah ... 11
Golongan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) ... 11
Preferensi Bermukim ... 13
2.2. Pengertian Rumah Vertikal ... 16
2.3. Rumah Susun ... 19
Jenis Rumah Susun ... 20
Status Kepemilikan Rumah Susun ... 20
Sistem Pengelolaan Rumah Susun ... 21
Sarana Prasarana Rumah Susun ... 22
2.4. Persyaratan Teknis Rumah Susun ... 25
Kriteria Perencanaan ... 25
Prinsip Dasar Perencanaan Arsitektur Bangunan Rusun ... 28
Persyaratan Teknis Rumah Susun ... 28
2.5. Pembiayaan Rumah Susun ... 32
Sumber Pemasukan ... 32
Jenis Pengeluaran ... 33
2.6. Studi Banding Rumah Susun ... 34
Rumah Susun Industri Dalam di Bandung ... 34
Rumah Susun Sederhana Begalon 1 Surakarta ... 37
Rumah Susun Semanggi, Surakarta ... 42
2.7. Arsitektur Ekologis ... 50
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PERENCANAAN ... 56
3.1. Tinjauan Kota Surakarta ... 56
Letak Geografis ... 56
ix
3.2. Perkembangan Kota Surakarta ... 59
Kependudukan Kota Surakarta ... 60
Jumlah Keluarga dan Rata-Rata Jumlah Anggota Keluarga ... 67
Kesejahteraan ... 69
Mata Pencaharian ... 70
Kondisi Perumahan Dan Pemukiman ... 71
Ruang Terbuka Hijau ... 78
3.3. Rumah Susun di Surakarta ... 78
3.4. Rencana Pengembangan Rumah Susun... 80
3.5. Sumber Daya Kota Surakarta ... 82
3.6. Rencana Strategi Pembangunan Tata Ruang Kota Surakarta ... 83
BAB IV ANALISIS PENDEKATAN DAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ... 93
4.1. Gagasan Perencanaan ... 93
4.2. Pemilihan Lokasi ... 95
Lokasi ... 96
Analisa Lokasi ... 99
4.3. Program Ruang ... 107
Pelaku kegiatan ... 107
Aktivitas ... 108
Rencanna Penigkatan Perekonomian Masyarakat ... 109
Kebutuhan Ruang ... 112
Hubungan Ruang dan Organisasi Ruang ... 116
Kapasitas Ruang ... 120
x
4.4. Analisa dan Konsep Arsitektur ... 129
Zoning ... 129
Konsep Arsitektur ... 131
Konsep Struktur ... 146
Analisa Konsep Utilitas... 149
DAFTAR PUSTAKA ... 162
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 2. 1. perbandingan kondisi dari rumah susun Industri Dalam, rumah susun Begalon dan rumah rusun Semanggi... 47 Tabel 3. 1. Jumlah Penduduk, Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kota Surakarta Tahun 2013 ... 61 Tabel 3. 2. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin, Kota Surakarta, Tahun 2013 ... 62 Tabel 3. 3. Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan dan Jenis Kelamin di Kota Surakarta, tahun 2013... 63 Tabel 3. 4. Angka Pertambahan Penduduk, Kota Surakarta, Tahun 2013 ... 66 Tabel 3. 5. Jumlah Penduduk, Jumlah Keluarga dan Jumlah Anggota Keluarga, Kota Surakarta, Tahun 2013 ... 68 Tabel 3. 6. Keluarga Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial di Kota Surakarta Tahun 2006 - 2009 ... 69 Tabel 3. 7. Banyaknya Keluarga Sejahtera Menurut Tahapan di Kota Surakarta Tahun 2013 ... 70 Tabel 3. 8. Banyaknya Penduduk Berdasaarkan Mata Pencaharian di Surakarta Tahun 2013 ... 71 Tabel 3. 9. Banyaknya Bangunan Berdasarkan Luas Bangunan dan Status
xii
Tabel 4. 1. Analisa terhadap potensi dari alternatif site Rumah Susun... 102
Tabel 4. 2. Rencana Pengolahan Aktifitas masyarakat ... 109
Tabel 4. 2. Tabel kebutuhan ruang dikelompokkan berdasarkan jenis kegiatan 112 Tabel 4. 3. Besaran ruang kelompok Hunian ... 124
Tabel 4. 4. Besaran ruang kelompok Koprasi ... 125
Tabel 4. 5. Besaran ruang kelompok Unit Usaha Mandiri ... 126
Tabel 4. 6. Besaran ruang kelompok Masjid... 127
Tabel 4. 7. Besaran ruang kelompok Pusat Kesehatan ... 127
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1. Diagram Beban Penggunan Energi ... 6
Gambar 2. 1. Lokasi rumah susun Industri Dalam, Bandung ... 35
Gambar 2. 2. Berbagai kondisi yang ada di rumah susun Industri Dalam, Bandung ... 37
Gambar 2. 3. Lokasi rumah susun begalon 1 di Surakarta... 37
Gambar 2. 4. Rumah susun Begalon dilihat dari depan dan samping... 38
Gambar 2. 5. Kondisi halaman rumah susun Begalon 1 ... 39
Gambar 2. 6. Terdapat penghuni yang memanfaatkan lahan parkir sebagai tempat berjualan makanan ... 40
Gambar 2. 7. Tempat jemuran pakaian terletak di teras hunian... 41
Gambar 2. 8. Kondisi balkon rumah susun yang kumuh ... 42
Gambar 2. 9. Lokasi rumah susun Semanggi di Surakarta ... 44
Gambar 2. 10. Kondisi rumah susun dilihat dari dalam ... 44
Gambar 2. 11. Berbagai fasilitas bermain anak yang terletak di lantai dasar rumah susun ... 45
Gambar 2. 12. Terdapat masyarakat yang membuka usaha rental game di dalam rumah susun ... 46
Gambar 2. 13. Tempat jemuran pakaian terletak di depan hunian... 46
Gambar 2. 14. Orientasi bangunan, Pencegah radiasi matahari dan Atap ganda. 51 Gambar 2. 15. Konsep eko-arsitektur yang holistis (sistem keseluruhan) ... 54
Gambar 3. 1. Surakarta terbagi atas 5 Kecamatan ... 57
Gambar 3. 2. Grafik menunjukkan jumlah dan proporsi penduduk Kota Surakarta menurut jenis kelamin ... 63
Gambar 3. 3. Lokasi Dan Jumlah Rumah Tidak Layak Huni Di Surakarta ... 77
Gambar 3. 4. Beberapa Bangunan Rusunawa di Surakarta ... 80
Gambar 3. 5. BWK Kota Surakarta 2007-2027 ... 87
Gambar 4. 1. Peta lokasi Putri Cempo (Sumber: http://wikimapia.org) ... 97
xiv Gambar 4. 3. Alternatif site dan karakteristik lingkungan sekitar (Sumber: Analisa Pribadi: 2015) ... 98 Gambar 4. 4. Kondisi eksisting site Putri Cempo, Surakarta (Sumber: Dokumen pribadi, 2015) ... 99 Gambar 4. 5. Kondisi site alternatif 2 dan ukuran site (Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 100 Gambar 4. 6.Kondisi site alternatif 3 dan ukuran site (Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 101 Gambar 4. 7. Ukuran site dan bentuk site (Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 102 Gambar 4. 8. Ukuran site dan bentuk site (Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 102 Gambar 4. 9 Kondisi sarana prasarana alternatif 2 (Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 103 Gambar 4. 10. Kondisi sarana prasarana alternatif 3 (Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 103 Gambar 4. 11. View ke arah site alternatif 2 dilihat dari terminal Tertonadi dan Jalan Jendral Ahmadyani (Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 105 Gambar 4. 12. View ke arah site alternatif 3 dilihat dari Jalan Jendral
xv Gambar 4. 19. Organisasi dan hubungan berbagai kelompok ruang dengan masjid (Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 118 Gambar 4. 20. Organisasi dan hubungan dari berbagai unit produksi terhadap unit penjualan (Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 119 Gambar 4. 21. Pendekatan jumlah ruang dan pendekatan tinggi bangunan
(Sumber: Analisi pribadi: 2015) ... 121 Gambar 4. 22. Pembagian zona ruang pada site (Sumber: Analisis pribadi: 2015) ... 129 Gambar 4. 23. Ilustrasi yang memperlihatkan berbagai kegiatan yang bisa di sinergikan dengan Masjid (Sumber: Analisis pribadi: 2015) ... 130 Gambar 4. 24. pembagian zona bangunan secara vertikal (Sumber: Analisis
pribadi: 2015) ... 131 Gambar 4. 25. Orientasi bangunan barat-timur (Sumber: Analisis pribadi: 2015) ... 131 Gambar 4. 26.Perletakan ruang penahan panas di sisi Timur-Barat (Sumber: Analisis pribadi: 2015) ... 132 Gambar 4. 27. Sirip-sirip bangunan untuk pembayangan cahaya matahari dan tempias hujan (Sumber: Analisis pribadi: 2015) ... 133 Gambar 4. 28. proses kerja penghawaan dan pencahayaan (Sumber: Analisis pribadi: 2015) ... 134 Gambar 4. 29. Konsep pengolahan sampah (Sumber: Analisis pribadi: 2015) .. 135 Gambar 4.30. Berbagai hasil olahan sampah anorganik (Sumber: Analisis pribadi: 2015) ... 136 Gambar 4. 31. pengolahan sampah organik menjadi kompos dan gas (Sumber: Analisis pribadi: 2015) ... 137 Gambar 4. 32. Ilustrasi yang memperlihatkan bagaimana bangunan dapat
xvi Gambar 4. 35. beberapa jenis material sintetis (Sumber: Analisis pribadi, 2015) ... 141 Gambar 4. 36. Penggunaan bambu pada elemen bangunan (Sumber: Analisis pribadi, 2015) ... 142 Gambar 4. 37. Konsep privasi rumah susun (Sumber: Analisis pribadi, 2015).. 143 Gambar 4. 38. Konsep ruang dalam hunian (Sumber: Analisis pribadi, 2015) .. 144 Gambar 4. 39. Pemberian wahana interaktif sederhana pada ruang luar (Sumber: Analisis pribadi, 2015) ... 145 Gambar 4. 40. Pondasi lajur atau pondasi batu kali (Sumber :
http://www.ilmutekniksipil.com) ... 147 Gambar 4. 41. Pondasi foot plat (Sumber : http://2.bp.blogspot.com) ... 147 Gambar 4. 42. Pondasi tiang pancang (Sumber : http://wm-site.com) ... 148 Gambar 4. 43. Sistem modular/fabrikasi bangunan (Sumber : http://wm-site.com) ... 149 Gambar 4. 44. Sirkulasi air bersih (Sumber: Analisis pribadi, 2015) ... 151 Gambar 4. 45. pengolahan air kotor (Sumber: Analisis pribadi, 2015) ... 152 Gambar 4. 46. Tandar lift bangunan (Sumber : Ernst dan Peter Neufert, Data arsitek jilid 1, Jakarta) ... 153 Gambar 4. 47. Ramp untuk kursi roda (Sumber : New Metric Handbook, 2008)154 Gambar 4. 48. Konsep peletakan transportasi dalam bangunan (Sumber: Analisis pribadi, 2015) ... 155 Gambar 4. 49. Penangkal petir sistem Thomas (Sumber :
http://www.penangkalpetir.my.id/index.htm) ... 156 Gambar 4. 50. Skema Penangkal Petir (Sumber : Utilitas Bangunan, IR. Hartono Poerbo, M. ARCH. 1995) ... 156 Gambar 4. 51. Skema Jaringan Listrik (Sumber : Utilitas Bangunan, IR. Hartono Poerbo, M. ARCH. 1995) ... 157 Gambar 4. 52. Skema Penanggulangan bahaya kebakaran (Sumber : Utilitas
Bangunan, IR. Hartono Poerbo, M. ARCH. 1995) ... 158
xviii
ABSTRAKSI
Rumah Vertikal Ekologis di Surakarta dengan Sarana Pemberdayaan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Melihat kondisi kota Surakarta yang semakin padat, hal ini mengakibatkan harga tanah semakin langka dan mahal, hal ini mengakibatkan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) tidak mampu untuk mengakses perumahan yang ada. Oleh sebab itu, untuk mejawab kebutuhan tersebut perlu suatu desain hunian vertikal berupa rumah susun sewa yang mampu memberdayakan penghuninya, sehingga terjadi perbaikan fisik, ekonomi, sosial dan budaya penghuni rumah susun. Dalam rangka mewujudkan pembangunan haruslah memperhatikan keselaraan dengan alam melalui pendekatan Desain Ekologis.
Melihat berbagai regulasi dan gagasan tentang upaya pemberdayaan ekonomi, sosial dan budaya MBR diperoleh site yang terletak di Jalan Jendral Ahmadyani. Site termasuk dalam BWK III yang diperuntukkan untuk permukiman, perdagangan dan jasa. Lahan seluas 8798.9 m2 berdekatan dengan Pasar Nusukan, Terminal Tertonadi, dan Stasiun Balapan. Rumah susun yang berdiri di lahan ini direncanakan akan menampung 300 KK masyarakat MBR.
Pengguna rumah susun ini tergolong MBR dengan latar belakang penghasilan yang sangat beragam, sehingga fungsi rumah susun disini adalah sebagai sarana penunjang penghuni. Masyarakat dibina untuk mengolah sampah dan bercocok tanam sebagai sumber tambahan penghasilan mereka. Menyediakan taman sebagai
katalis perkembangan ekonomi. Rumah susun juga diberi Koprasi sebagi wadah
pemasaran produk yang di produksi oleh masyarakat. Untuk menggurangi pengeluaran bangunan di rencanakan hemat energi, biaya operasional yang murah, dan bangunan harus dapat menghidupi dirinya sendiri. Merespon budaya guyub dengan memberikan ruang interaksi. Rumah susun juga diberi masjid sebagai kontrol perilaku, pembentukkan karakter, media problem solfing-nya masyarakat dan sebagai tempat berbaurnya warga sekitar dengan warga rumah susun.
xix
ABSTRAK
Ecological Vertical housing In Surakarta with Economic Empowerment , Social and Cultural of Masyarakat Berpenghasilan Rendah
Seeing the condition of Surakarta increasingly crowded, this has resulted in the price of land is increasingly scarce and expensive, this has resulted in
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) are not able to access the existing housing. Therefore, to solve need a vertical housing design in the form of rental flats are able to empower its residents, resulting in improved physical, economic, social and cultural residents. In order to realize development must pay attention with nature through Ecological Design approach.
Looking at the various regulations and the idea of empowerment of economic,
social and cultural MBR acquired site located at Ahmad Yani street. Site included
in BWK III earmarked for settlements, trade and services. Land with area 8798.9
m2 close to Nusukan Market, Tertonadi Station and Rain Station. Flats standing on
land is planned to accommodate 300 families MBR society.
Users flats is quite MBR with many kinds of income backgrounds, so the
function flats here is as a supporting the occupants. Community built to process waste and farming as an additional source of their income. Provides a garden as a catalyst of economic development. Flats are also given as a Koprasi to marketing of products produced by the community. To reduce planned expenditure on energy-efficient buildings, low operational costs, and the building should be able to support
itself. Guyub culture responds by providing a space of interaction. Flats are also
given a mosque as control the behavior, character formation, as problem solving his community and as a melting pot of people around the residents of flats.