a
!i
LAPOFA PENELITIATI'
llUBIlileAil AI|IARA l'l0IlUASl BTRPRE$TASI DEllSAll SllfiP TERIIA0AP
0lSlPtlll I'IAI|A$I$IIA JIJRIJSAII PEll0l0ll0t
lEfitll(
ELElIillrPT[ IIflP PAOIIIE
M0rel
9r-H0 kt<r
\2tl/vtd 1W-- \,gts
1ro.
19 sup h.O
MiL;,, :,,,_ .
-., , ;.; _a,:,,,.._
ll(tD '_
-"' i':ij r,I
D4NGtttlNH H T
Oleh
IDrs. Bmirin flgriguttto, m.Trd
Peoel itian
Ini
DibiaYai Oleh :SPP/DPP IKIP Padang Tahun Anggaran 1990/1991
Surat Perjanjian Kerja No: 07/ PT37.H9/N- 1.4. I / 199 I
Tanggal 2 Januari
l99l
Iu
: i. t
!r
li
Il"Y
!]IISTI'UT KEOURUAN DAN ILI{U PEI{DIDIKAI{ PADANo
t99l
I 1
I
I
lEflkEtrtl/r u l{oLEl(sl
!l0r
- TIDAI{ Dltlr'''l ii.. ::i:S InlA(d [rJ!,!r
t
rr.)tl6m $-fiiJ
/:r.,li{5N 7:aPjlYiiiliN
, :,-$JrJr.Jr*'-
L::--:
ABSTRAK
Hubunoan Antara
Mstivasi Berorestasi
Denoan Sikao Ter hadapDi
si
olin l.lahasi sr,ra JurusanPendidikan Teknik Elektro
FPTH IKIP Padano ( 1991 )Fenelitiarr itri bertujuan untuk mengetahui sejauhmana niotiva=i berpresta=i dan sikap terhadap disiplitl rlahasi sr"'a jurusa pendidikan Teknik Elektro FFTIi il(IF Fadang' Datr petrelitiatr ir.i iuga itlgirr rri*ngetahui kuatnya liubungatr atttara aistivasi be'r-prestasi dengatr siltap terhadap disiplin' Selain
itu juga ingiti rireng*tahui perbedaan si kap tertradap disiplin ditinjau dari tingkat nrahagi swa.
Fenelitiatr ini dilakukan pada jurusatl pendidikan Tekt:ik Elel:tr,= FFT}( II(IP Padang' Fopula=i penel itian ini
acial atr selurutt trtattasi stra jurusatr pendidikan Teknik Elektro FPT[{ IKIF Padarrg ar.gkatan tahutr kulialn 1987 / l9BE}, l9BE/ l9A9 '
l!l}g/1920dan1990/lgSlryangterdaftarpadatalrutrakademis
serrrest er genap 1991. Pen*litian ini menggunakatr sampel yatrg
ber jur,ilatr 7O iiralra=i swa, dianrbil d*ngan teknik proporsional
r attd,=rr'i saiiiP: i ilg .
Petrgur,iipul an data di l akullan clengair menggunakan angket ' yaitu angket rnotivasi berprestasi datr atlgket sikaP terlradap disiplitr. Tektrik analisis yatlg digunakatr analisis
deskriptif, lroreLasi ProduEt rrrDlrreltt darr atralisis variansi '
Serrruairya r.ienggunakatl taraf si gni f i ka;rsi 5 7"
HasiI peneiitian rrienutrjukkan balrwa rriotivasi berprestasi pada umumlrya sedalrgr begitu pula hasil pada sikap terhadap disiplin mahasisua umumlrya juga sedang' Hasil penelitian ini iuga rrrenuniulikatr terdapat lrubungatr yang sigt'rifikan antara m,=tivasi berPr€5tasi dengan gikap terhadaP disiplitr (r.... = Or37 a = OrOS) dan R'= Or324' Hasil analisis variair=i mentt:jukkan ^, adanya perbedaan sikap terhadap disiplin antar tingkat I dengatr tingkat II, titrgkat III dan tingkat IV, secara signi fikan- Dan tidak terdapat perbedaan sikap tertradap disiPlin antar tingkat II dengan tingkat III, titrgkat IV dan antar tingkat III detrgantingkat
IV. SikaP tertradap disiplir.r tingkat Mebilr tin99i dari l-
pada
tingkat I.
III
dan tit'rgkatSi kap t er lradap
II Iebilr tin99i
disiplin dari
pada11
mahasiswa
tingkat tingkat I.
!
I I
i I
I
I
PENGANTAR
. Kegiatatr Fenelitian merupakan bahagian dari Tri. Dharma Pe:-guruan Tinqgi. l{egiatari itri harus dilaksanakan olelr staf
akaC=rrii ll IKIP Fadarig dal arrr rat:gka menirrgkatkan rout ui baik
=ebagai =taf. akade;iiik atau peneliti.
t(Egiatatl penelitian ini metrdukung petrgenrbangatr ilmu serta tet apatlilya' Dal;rri lial itri pu=at Fer:elitian ii{IF Fada}rg
be.--u=alra ir:snda;- c,ig staf perigajar untuk rrrel akukatr petrelitiatr --ebagai batragian yang tidak dapat terpisalrkan.dari kegiat.an
,iienga jai'lli'a - Oleh ]larena .itu perrgembangan kualites penelitiar: dilakukah detrgatr nieuyusutl tuntutan kualitas 1tut detrgan tahaPan keuinangan akadernik peneliti''
Aklrirnya saya. rdrerasa gerlbira bahwa penelitiatr ini telalr dapat disele:;aikalr oleh peneliti dengair rcilalui Proses pemeriksaatl dari tinr penilai laporan penelitian Fusl-it IKIP Padang. ' Huda!-r-niudalrat: p*t,eiitittt ini berguna untuk
pengerrrbatrgaii ilrrlu pada, uniurrrnya dan untuk peningl:atatr r0utu staf alladerr'ri ir Ii(IF Padang pada klru=u=nya'
Ter i nra kasi lr.
l(e Pusat
Penelitian
P adang
I, l,l. A 1B70EB
i11
UCAPAN TERII.IA KASIH
DaIaro keser,ipatair yang baik ini, peneliti ingin
menyampai kan terima kasih kepada berbagai pihak antara lain:
1. Bapak Rektor, t{+pala Pusat Petrel itian, Dekan FPTK IKIP
Padar:g d at-r l{*tut, Ju:'usatr Fendidi kan Tekni k El ektro FPTI(
ii{IF Padai'rg yatrg telah rittrrbeii kesempatan datr keperrayaan tr+pada peneliti, seiritrgga penelitian ini dapat di sel +sai lrai-r.
?. Drs. Danran Suswanto datr Drs- Ridrlan, I'l.Sc.Ed dosen Jurusan Fendidikatr Tektrik Elektro FPTK I[{IF Fadar':g yang telah nieri:bantu dalam Pelrrbuatan instrumsn penelitian'
Aktrirnya peneliti lrtenyampai kan lrasil penelitiaii ini kepada sidang pembaca yang niembutuhkanr semoga data dan interprestasi yang disaji kan dapat merr'ibantu yang merrrerlukan'
Segala krititl dan saran diharapkan untuk perbaikannya'
Peneliti,
Drs. Asririn
SupriYatrror l'l.Fd.!
I
I
IDAFTAR ISI
ABETRAK PENGANTAR
UCAPAN TERII-iA KASIH DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL DAFTAR GAI'IBAR
EAE FENDAHULUA},i
Latar BeL akang l'lasal alr
Ferribst asari Hasal alr Rutrtusan i"lasal alr
Tujuarr Fetrelitian Agum=i Fetrelitian
Kegunaatr Fetiel itiatr
EAE I I. iiERANGIiA TEORI DAN FET'{GAJIJAN HIPOTESIS
A.
De=kripsi Teoritis
1. Si kap2.
Sikap TerhadaPDisiPlin
Kuliah3.
I'lrrt ivasi
BerPrestasi4.
Ferbedaan Ti trgkat B. Herangka Berfikir C. Hipotesis FetrelitianBAB III.
I-IETODOLOCI PENELITIANFcpulasi Dan Sanrpel Petrelitian
Jetr i s Dan Sumber Data
Teknik Dan
Alat
Pengurnpulan DataTekn i t: Atral i si s Dat a
BAE
IV.
ANALISIS DATA DAN PEI'IBAHASANDeskripsi
DataPengu j i arr HiPotesis
Pembatrasatr
BAE
V.
]{ESIHPULAN DAN REKOTIENDASIKesi nipul an . R*ksmetrdasi
DAFTAR KEPUSTAi<AAN LAHF I RAN-LAT4F I RAN
I
1
4 4
J
5 6 7
E
c
D E F
iii
Iiv vii
vi7 7
I
L2
.tJ
16
t9
20 20 27 30 30 3E B
c
D
B
c
42 44
iri rL
lii ul-i
lr iil
Li5IAii"J'YII(IP.
PA DANG-
DAFTAR TABELTabel 1.
Jumlah Populasi Jurusan Pendidikan Teknik TabelTabel Tabel TabeI
Tabel Tabel Tabel
Tab el
Hasi
I uji
Hasi
I Uji
Ri ngkasan Hasi
I lJji
Elektro
FPTK IKIP PadangJurrrl ah SaI'-rpeI Fenel i t i an
?. Kisi-Kisi
InstrurnetrHotivasi
Berprestasi4. t{isi-Kisi
Instrurren Sikap TerhadapDisiplin ....
5.
Gambaran Skor l'lot ivasi Berprestasi
dan Skor2L
30 2
5i kap Terhadap Disiplin Malrasisua
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Skor I'l:tivasi Berprestasi Tabel 7. Distribusi Frekuensi Skor Sikap Terhadap Disip-
Iin
B.
-9-
10.
11.
Nurmal itas data
Honrogeni tas Data Anal i sis Var i ansi t antar Cupl i kan
32
.f,J
ri
Gambar
1.
KonsepGambar 2. Graf i k
si swa Fad ang
Garribar 3. Graf i k Histograro Mahasiswa Jurusatt
I t(I F Fadattg
DATTAR GA}IBAR
Dasar Hubungan
Antar
Var i abelHistogram Skor
}lotivasi Berprestasi
t{aha-Jurusan Fendidikan Teknik
Elektro
FPTH IKIF Skor Sikap TerhadaP DisiPlinPendidi katr Tektrik Elektro FFTK
1A
vli
-
,,BABI
P
EII-D
A H-U L-U A NA. Latar
Bel akans lla:el ahDinegara kita sekarang sedarig meningkatkan penrerataan ke=empatan merrrperolelr penJidikarr dan meningkatkan mutu pendidikan. Dalam Rakernas para rektor perguruan tinggi se
Indonesia dan pimpinan perguruan tinggi sr,rastar kepala Iregara dalam sambutannya rrretregaskan : " tidat: ada gunanya kita urerrri i i lli luluLan petrdidikat-r tinggi yang tidik bermutu "
([<onrpas, 31 JuI i 1990) . Fenegasan tersebut mencakup pet'igertian yang sangat rrretrdil am darl luas. Bagi para staf perlgajar sangat besar artinya juga bagi para nahasisura yarlg sedang studi di perguruan tinggi. Penegasan tersebut dapat ]|-reruapakan 5ambuk para tenaga pengajar dan Para mahasiswa ya1rg sedang giat-giatnya melaksanakatt proses belajar merrgajar yang rnerruju tercapainya lulusan yang bermutu.
Penegasan tersebut juga dapat berarti suatu peringatatr baSi perguiuan tinggi yang belum menerapkan tujuan akhir' lulusan yang bermutu.
Usaha-usalra untuk meningkatkan .mutu lulusan telah banyak dilakukan dengan nielalui berbagai cira airtara lain dengan melengkapi Earana-sarana pendidikan dan meningkatkan
kual itas tenaga pgngajarnya. . Lrsaha seperti ini merupakan
suatu tempat at a!-r wadah dalam melaksanakan pembelajaran
rrialra=i swa. Dalam proses belajar m*ngajar terjadi interaksi antara sarana perrdidikan, tenaga pengajar dan mahasisura,
kalau salah satu ada yang kurang sempurna hasilnyapun akan
kurang mutunya. Dengan demikiarr faktor mahasi swa juga
r ,..., r.l'; \Al\t-utr
PAPANG I
I, t:L ll' '
trlP.
I
.2
nenentukan thutu dari perguruan tingginya. Kalau malrasi sua kurang berielangat, tidak reopunyai rotivasi berprestasi;
tentu mutu lulusan akan 'rendah, ualaupun Sarana dan prasar.rna letrgkap dan baik. Sebaliknya jika motivasi berprestasi rr'rahasi sr,ranya tinggi ditunjang dengan =.t"rl"
' O".,
prasarana lengkap dan baik, rrutu I ulusatriiyapun tak akan
mengecer,rakan- Oleh ka,-- ena' itu motivasi berprestgsi bagi
,rrahasi srra merupakan hal yang sangat penting disampilrg saralra dan prasarana p+irdidikan, gutra nretrcapai lulusan. yang berroutu. Dari iral tersebut di atas timbul suatu pertnasalahan sejauhnratra motiwasi berprestasi ba$i mahasiswa yang sedang giat-giatnya r.ielaksanakan st udi nya.
Malrasiswa nerupakan sumber dayamanusiq yang dipersiapkatr at4u yang r,renrpersi apkan diri ulrtuk menerima
estafet pembangutran negara dan bangsanya. Salah satu aspek yang penting di dalam mengembangkan =r*U*t daya manusia adalah disiplitr. Dalam TAF I'IPR l9BA (1988' L22) dinyatakalt bahr,ra pengembangan sumber daya manusi a di tu ju'kan untuk
mewujr.idkan nanusia pembangunan yang berbudi Iuhur, tangguh, cerdas dan terampil mandiri dan memiliki rasa
keset i aka!,ranan, kerja. kerasr produkti f, kreati f dan inov-atif , berdisiplitr, serta berorientasi ke t$asa depan,
untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik. Oleh sebab itu dapatlalr dikatakan untuk meningkaikan'kualitas sumber daya.
manusia disipl itr memegang peranah penting, disamping aspek-aspek yang disebutkan di atas. Ini berarti bahwa
disiplin sangat peilu dikembangkan dalanr setiap itrdividu' lrrahasistra. Pengenrbangan disiplirr tersebut dapat dilaksanakan
3
metalui pendidi kar1.
Berkaitandengan tujuan pendidikan nasional , dijelaskan
bahura pendidikan nasional adalah untuk rreningkatkan kualitas manusia -Indonesia, yaitu manusia yang berirnan dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Haha Esa, berbudi lulrur, ber,kepribadian dan berdi=iplin, bekerja keras, tanggulr dan bertanggung jauab, rnandiri, Eerdas dan terampi I serta sehat jasmani dan rohatri (TAP MPR l=SE, l+?). Senada dengan itu ditumbuh kembangkatr iklir,i bel ajar -mengajar yang dapat rnenumbulrkan,
rasa percaya diri, =ikap - dan perilaku yang inovatif dan kr eakt i f.
' Eer jasar kanur ai an di atas maka dalam pengembangan,
kualitas gurrrber daya nranusia (mahasiswa) saat sekarang faktor disiplin sangat pentitrg. HaI ipi dapat dilaksanakan melalui iklim belajar mengajar yang dapat rrenumbuhkan , perilaku disiplin. Dengan demikian lembaga pendidikan
nrenjadi sangat penting artinya guna menunbulrkai-r disiplin.
. Pergur.uan tinggi merupakan salatr satu tempat utarna
untuk dapat' melaksanakatr dan nrerrrbentuk serta membina
disiplin mahasi gr,ra. IKIP Padang merupakan salah satu . perguruan tinggi yang prograrrrnya telalr ikut membentuk dan membina disiplin malrasi sr,ra, yang dilakukan dalam tri dharma perguruan tiriggi. Yang rrrenjadi masalah sekarang adalat-r
sejauhmana tingkat disiplin mahasiswa dalam mengikuti perkuliahan. Darl bagaimana hubungan antara motivasi berprestasi malragi sura dengan sikap terhadap disiplin
rrrahasi swa dal arrr perkulialran, bagi jurusan pendidikan Teknik
. Eleltro FFTI{ W.ie Pa.dang. Di dalani perkul iahan bagi
lI(,lP.
r, " r-.P
\!'r'i \l(ALtl PADANG
ftral]asi swa jurusan perrdidikan
teknikelektro
FPTK IKIPnrernpunyai
disiplin yang khusus, karena
disampingteori juga
mel aksanakanpraktikuu di
laboratorium praktek di bengkel/ uorkshop dan di lapangan.4 Padang kul i ah
' datr Unt uk
nrengetahui hubungan ini, datr seberapa. jauh tingkat motivasi berpresta=i serta tingkat sikap terhadap disiplin trrahasi sr.ra begitu pula variasinya perlu diadakatr penelitian.
B.
Pembatasan I'lasal ahEerdasar kair latar 'belakatrg rna=al ah jelaslah
bahr.ranrot ivasi berprestasi dan sikap terhadap disiplin.
nre:'upakan trai yang eser-isi dl dalam pendidikan datr pengajaran.
l{ar*na ma=alah disipl in itri sangat luas, maka pada
pErL-l itian ir':i dibatasi pada sikap tertradap disiplit'r
nrahasi sr,ra - dal anr perkuliahatr. Penelitiair ini rrientr,Jba fiielilrat huLungan antara mc,tivasi berprestasi detrgan sikap terhadap disiplin nrahasi sura jurusan pendidikan Teknik Etektr.:r ipfX fKIF Padang. Dan juga penel itian ini mencsba melihat adakah perbedpan rrirlt i vasi berprestasi -a.., =itap terlradap disiplin
rriafia=i sua, biia dititrjau dari Iamanya studi.
C.
Rumusan Plasai ahDar i latar belakang
rriasal atidi at aE dapat diruniusken ber i kut :
- rfiasalah dan pembatasan
masalah penel iti an sebagai
si kap Tekni k
1 Sejauhmana . tingkat motivasi berprestasi den terhadap disiplin mahagisr,rA jurusan pendidikan
El ektrc,FPTH I KIP Padang.
5
Apakah ada hubungan yang positi f antara motivasi berprestasi. dengan sikai terhadap disiplin mahaEi sua jurusan pendidikan Teknik Elektro FPTI{ IKIP Padang.
Adakah perbedaan motivasi berprestasi dan sikap.
terhadap disiplin mahasi sr,.ra jurusan petrdidikan Teknik Elei:tro FPTK II{IP Padang,
.hila ditinjau dari lananya studi (tingkat I, II, III dan IV).
D- Tujuan
Penelitian
Secara umum penel itian ini bertujuatr untuk melihatkeadaan motivasi berprestasi r-rahasisr,ra dan sikap terlradap diEiplitr, mahasistra jurusan p!.ndidikan Teknik Elektro FPTK IKIP . Padang. Disamping itu juga melihat bagaimana huhungan antara motivasi berprestasi dengan sikap terl:adap di=iplin rrrahasi sr,ra po-=iti f dan signifikan ataLl
tidsl:- Penefitiarr ini juga rrrelihat adanya perbedaan sikap terlradap disiplitr m.ahasi sr,Ja juru=an pendidikarr, Teknik Elektro FPTI{ IKIP Fadang, bi la ditinjau dari segi
t i ngkatnya.
E Asurrsi
Penelitian
Fe.rrelitian
ini dilat:ukan atas dasar asumsi
sebagai ber i kut :Pengambilan sampiel secara _ random dar i
2
mahasi slra, random diasurrrsi kan memberikan gambaran sebaran
pada setiap ubahan.
2. Skor motivasi berprestasi .dan skor di si pl i n mahasi srra di asurrrsi kan metrggambarkan yang sehenarnya. pada rrratrasi sr,ra.
yan9
sikap
terhadap. betul-betul
masi ng-rnasi ng
l*lasi ng-masi ng
6 mahasi swa ber I aku r,raJar ,
dalam
mengisi
b*r sungguh-rungguh,
jujur-
danobyektif
instrumetr peneliti
an.F Keguanaan
Penelitian
Hasil petrelitian ini diharap!:an dapat memberikan sumbanganpositi f terhadap penrbinaan dan pengernbangan
disiplin serta motivasi berprestasi mahasi sr,ra. Dan dapat memberi kan rria-=ukkan bagi para pimpinan jurusan *dan
fakultas agar dapat digunakan Eebagai bahan pertimbangan gui'la p*ny*rfrpurnaan dan peningkatan studi malrasi sr,ra dan
set+rusnya rrrutu dari I ul usarinya.
.BAB
II
KERAT.ICKA TEt]RI DAITI PENGA,TJAN HIPOTESIS
A.
Deskr iosi
T-SeLlli-E. i. Si kap
Banyal: para pakar dalam bidang sosiologi dan psikologi, khusu=nya psikologi sosial telah memberikan ruii:u=an konseptual rrrengenai sikap. Se-bagaimana rumusarl yang di ber i kari ol eh l'lar t at bahura si kap bel um merupakan t i ndakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tingkah laku (1981, 13). Oleh karena itu sikap belum dapat diamati .secara langsung, melainkan harus ditafsirkan terlebih dahulu
dari tingkah laku yang tarrrpak baik secara verbal maupun non
ver bal
Neucomb (1985, 63) memberikan batasan 'sikap sebagai suatu organisasi kognisi yang rnempunyai valensi r Yang
akhirnya berinteQrasi kedalan pola yang luas- Dengan
demikian individu rnungkin akan rrrengarahkan sebaqian besar tirrgkalr iaku ke suatu inti ya.19 terdiri atas lleyakinin
keagarrraan atau nilai tertentu. Sikap didasarkan pada konsep evaluasi "berkenaan dengan obyek tertentu dan rnenggugalr
tingkah laku bermoti f. Hal tersebut ber_arti sikap mengandung unsur penilaian dan reLksi aiektif dan tidak sama dengan moti f akan tetapi menghasilkan rrloti f tertentu- Hoti f ilrilah yang kenrudian menentukan tingkah laku nyata (overt behavior), sedangkan reaksi afekti fnya merupakan respon tirsembunyai.
Rokeaclr (19691 112)rnengartikan sikap sebagai
7
I organisa=i keyakinan yang relatif tetap tentang suatu obyek atau situasi, yhng menimbulkan kecgnderungan pada individu
untuk meregpon- dengatr cara-cara tertentu. Fenger:tian sikap ini tarripak, bahr,ra =ikap belunr rnerupakatt suatu tindakan atau al:tivitas, narrun berupa kesiapan atau kecenderungart untuk rnerc=poil derigerl rnenggunailan cara-cara tertentu. Selanjutnya rrrenurut Fi.slrbein (L-JA7, 45) rneirgatakan bahua sikap rrrei'upahatl
predisposisi yarig dipelajari untuk merespon =ei:ara kr:nsistetr terhadap suatu obyek, baik aafanr bentuk resptrn positi f risupurt r esp,lil negati f . obyek sikap ini dapat herupa manusia,
benda-henda-, peristiwa, situasi khas, ttorma dan nilai serta trasi I budaya I ai nnya.
l,tenurut ldi nkel (lgile7, 77) si kap merupakan kemampuatr internal yar19 . berperah sekali dalarr mengarrrbi I tindakan lebih-lebih bila terbuka berbagai kemungkinan utrtuk bertindak. Dan selanjutnya l"linkel nenjelaskatr balrwa tikap dapat dibedakin tiga aEFiek, yaitu aspek kogniti f, aspek
afekti f datr aspelt k,=nati f . Sedangkan Nutrnaly (L972, 456)
rrerigartikan si kap sebagai predisposisi utrtuk bereaksi seEara pusiti f atau negati f dalam berbagai tingkatan, terlradap obyek, ide irituisi atau orang. Dari batasan dan pengertian di atis serara ..,n,r* sikap pada dasarnya idalahderajat kepositi fan atau derajat kenegati farr respon individu tertradap suatu obyek. Setringga sikap menunjuk pada adanya reaksi -reaksievsluati f yang dapat dipergutra!:an untuk
ftlerarrial lian tingkali .Iaku individu.
Berdasarkan uraian di atas dapatditarik kesimpulan
bahwa sikap nrempunyai fungsi evaluatif, sikap lebih berperalr
ir , i'- iii t:: ' ll(lP '
- -'.r'u$'iAKf,5\
P A DANG
dalam ha1
serta si kap sal ah satu
nrendirikatr respon, dan bukan
respon itu
Si kap I aku.
9
s6ndi,r
i,
merupakan
nremi L i
ki referensi spesifik
,,penyebab yang metrdasari t i nlkah
2.
Sikap TerhadapDisiplin
KuliahObyel: sikap dapat b*r nrac am-oiac air'. r dal arrr penelitiatr itri 7.arig r,'ienjadi obyel: =ikap adalalr disiplin kuliah_ bagi
rrrahasi sr.ra. Isti Lair di-=ipl in dapat ditinjau dari .berbagai
=:'g;i. Hacquarrie r,iEninjau dr=iplit: dar i segi etika, senr+ntara Di- ever r,iemaidang disipiin dari s*gi psikolegi,
=idatrgkan Pairchild memandatrg disiplin dari kacamata
sosiologi. (K,=ento [,libisons, l9B3r 25). Dari segi etika Hacuarrie rire.,rgatakan balrwa disiplin didalamnya terkandung
tiga perige:'tian yaitu : disiplin sebagai perbuatan, sebagai kemauan dan disiplin sebagai suatu ratrgkaian pengaturatl yang bertujuar-r. Dari segi psikologi, D.r ever mengatakan bahua
disipl i t.i adatrya usalra latitranr yEng dirriulai dari individu itu set-rdiri untuk melakukan s*suatu tugas dan bukan lratrya sekedEr rreiakukan saja. Hal itri berarti bahwa individu
dikatal:an disiplin kalau ia riampu roengendalikan tingkah
I akutrya. l{errrampuan m*ngetrdal i kan t i trgkah I akg i ni berasal dari dal arri diri individu itu sendiriI sehingga pengetrdal iatr ini ia ft-rair',ilu menyesuaikan tingkatr f atunya dengan aturan. atiu norma yang berada di luar dirinya. Dan dari segi sosiol6gi, Fairclri Id rr-reir-rbedakan disipl in dalanr dua pet-rgertian yaitu :
di=ipl.in diri dan disiplitr sssial . Disipliti diri apabila Ee=eorarlg [:ar'ipu nrengarshkat: tingkah lal:unya sesuai dengan kebutuhannya dan selaras pula dengan standarttingkah laku
lo
yang ber I aku. Sedangkan disiplin sosial mengacu kepada pL-ngarahar: dan pengendalian tingkah laku individu yang tidak baragal dar-i dalanr diri individu.Yang bersangkutan, akantetapi data g dari lua'i' individu.
SIamet I r,iarn Saritoso t19EI1, 3E}), memberi makna disiplin sebagai =uatu )/ang teratur. Sesuatu yang teratur dicsntolrkam -ii=iplin dalanr r;rany*l esai katr suatu pekerjaan- Hal tersebut
da1 air: rii-= i ak=ar:=i: ai:,?b *k=;- ja =ecara t*ratur. Jadi sEsear'ang
di katakan disipliir kaiau ia dapat bekerja secara teratur.
Dal =:r; karnu= ba[-ta=a Indone=i a Poer wodarnri nto ( 1982, 254)
ri-r+mber i riiakria tentang disiplin sebagai :
1 ) i at i lrat-r bat i n dan r,ratak denfan maksud agar perbuatannya selalu tertib, t) ketaatan pada aturan-aturan datr tata tr-.rtib-
Dari
def irrisi
=erta dapatditir
ik
Lesirrrpulanpengertian .tent ang disiplin maka
bahr.ra disiplin berkenaan dengan
l:etaa.tari seseora!19 atau kelompok or.ang terhadap norma dan
peraturan yang berlaku baik tertulis rrraupun tidak rtertulis.
Di dal air, perre!.itian ini disiplin diartikatr sebagai sistem p*r..dur.r', atau suatu rangkaiin pengaturan . yang bertujuan dalam hal ini erat kaitannya dengan peraturan . yarig diterapkan dalam pendidikan dan perkuliahan di perguruan tinggi.
Sikap terhadap disiplin mahasi sr,ra tida[: tunbuh begitu saja. Sikap yang di.niiI iki oleh seseorang Iebih dipatrdang sebsgai .hasil belajar dari pada se=uatu yang diturunkan (lvlartat, 19Al). -Ditinjau .dari segi kepentingan sekolah dengan disiplin itri triendidik para malrasi swa agar dapat
t1
belajar hidup dengan kebiasaan yang baik,
.posiiif,
ber man
faat
bagi.dirinya.
dan lingkungSnnyaserta
bertanggungjawab.
ofeh
karenaitu usaha
menegakkandisiplin
sekolahtidak
dimaksudkan untuk mengurangi kebebasahrakan tetapi
=ebalikirya,
rier'rberikarl kemerdekaanyarrg lebih besar
padanialra=i sua dalam bata=-batas kemampuannya
(Entang dan
RakaJor:i
1984,1i). Hal tersebut
memberiarti
bahwadisiplin
bukan suat
u
I<*kangan trrhadap
mahasiswa ,l"*,rrl
menrpunyai=i fat ri etrui,ibulr kan rasa tarrggung jawab.
Dari uraiat-i di atas dapatlah .ditarik suatu pengertian dasar tentang sikap terlradap disiplin kulialr yaitu merupakan
=u.=tu kecendexungan individu untuk berespon secara positi f atau serara r-regatif terlradap perilaku disiplitr kuliah. Sikap terhdap disiplin dapat diukur dengan menggunakan skala sikap. Skala sikap' itri terdiri atas beberapa pernyataan atau pertanyaan yang b=:'variasi tingkat kepositi fannya dan
tingkat kenegati fannya. Respon dari pernyataan ' atau pertanyaan ini akan dipergunakan untuk menilai reaksi
afektif dari resporrden- Reaksi ini berada dalam suatu bentuk ke=i narirbungar-, nrulai .dari positi f sampai ke negati f dengan
rrrsialui netral . Reaksi afekti t yang positif akan menimbulkan r espoir .positi f seperti rreneriflra atau trrenyetujui, dan reaksi afekti f riegati f akan membang k i t kanr espon negati f seperti tidak mer:erirrra atEu tidak raenyetujui. Reaksi afekti f yang berada pada titik netral memberikan gambaran adanya heragu-raguan sehi ngga' t er jadi konflik evaluati f di. dalam
diri itrdividu. Juga ada kemungkinan reaksi yang netral ,' adanya pertentangan ada dan tidak adanya predisposisi respon
72
di dalan. diri individu yang bersangkutan. Dengan ini dapat diinterprestasikatr balrlra poEisi netral memberikan gambaran tidak adanya kepastian sikap terhadap obyek referensi.
Perkuliatran pada jurusan pendidikan Teknik Elektro
FPTK IKIP Fadang, diberikan dalam bentuk teori dan behtuk pral<tek. Di dalam perkuliahan diterapkan disiplitrrl+bih-lebih dalam n,elakukarr praktek Uait di iaborat,:riu..n ,iraupul] di betrg kel /r,uor kshop diterapkan disiplin yang spe=ifik. D+ngan denrikiatr disiplin yang tercakup di
daiarii. p*r'kuiiahari acial air disiplin kulialr teori, disiplin
kulislr praktek (di ldboratorium dan
wcr kslrop,/berrgkc-I./lapangan), di sipI in penyerahan tugas-tugas dan adan5,'a r-.ian f aat tatatertib yang diterapkan. Ol eh karena itu dap;t diduga bahr*a r,;aliasiswa rreropunyai sikap tertentu terhadap disipl in kul ialr, riungkin positi f dan rrrutrgk i rr pula
negat i f.
3- Flot i vasi Berprestasi
'Fengertian istilati rriot i vasi dari para pakar masih
bervariasi, walaupgn maksudnya harnpir sama. Hal ini terjadi.
karena adanya berbagai rnacam tesri tentang mot i vasi .l'li sal trya
te,=ri tentang nrotivasi yang dikenrukakan oleh Sigmun Freud di je-la=karr oleh George J. HouIy (L973, 69) menjelaskari pent i ngnya rriot i va=i , balrr,.ra orang t i dak sadar t entang selal a
sesuatLr yang d i kelrendaki nya. Seseorang sering memiliki rasa cenderung r,remihak atau bersikap negati f terhadap suatu ,:byek, t+tapi ia setrdiri tidak nremahaminya secara tuntas.
H.rl ter=ebut karetra setiap individu merni liki banyak motivasi
dat-r iranya sebagian =aja yatrg dapat diIihat atau diketahui
t'..."- - -..
l,a't? ..r. ;-:-;;j:
li1 r: .!,t,,r:i
,i,
-'l3 secara:sadarr. sedangkan yang sebagian lagi tersembunyi atau terlralang oleh kekuatan dari kesadaran.
' Pada tahun 1943 Abrahan l"lasl ow mengetengahkan teori bahwa-mairusia rrrempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi.
Kebutul-ran dasar tersebut oreliputi: kebutuharr fisiologikt kr=butulia:r akan keamanan, kasih sayang, ingin dihargai dan kebu'; uliari untuk aktualisasi diri (Herbert, L971, 2Lg
33Oi - Kebutui-:a;: d,==ai' r.ratlusi a itu tersusun dalam lrerarki dsr-i ;iang terr-'ndalr sa;r:pai !'ang tertinggi. Teori Masl o',.r ini t+rksnal dengan teori Humanistik. Nanrun seperti yatlg dinyabakan oletr Freud; sesutrgguhnya tirrgkah laku seseorang nierripuiirai motivasi ganda. Banyak diterminan yang berperan paCa tingkalr laku se=eorang, disarrping kelima kebututran
dasar t ersebut .
HL-]lu:'ut Surrradi Suryabrata (1984, 72) b airr,.ra nistivasi yang terdapat dalarr diri setiap individu mendor.:ng para pal:ar untuk mer-rggol ongkall guna nremudahkan dalam memahami dan
rrrenrpel a jar i nya. Eerkaitan dengan itu; t,loodLrorth dan l"tarquis ni*nrilahkarl riotivasi n,etrjadi tiga matam, yakni (1) motivasi berkeriaan dengan kebutuhan organik, <i> mot i vasi -mot i-vasi da:'G at dan (3) rrrot i vasi -mot i vasi obyekt i f . Di sdmpi ng i tu jugs ada yang nienggrllongkan tiotivasi nrenjadi dua bagian, yaklri motivasi bauraan dan rrotivasi yang dipelajari.
Fengg,:longan ini didasarkan itas dasar terbentuknya r,i,rtivasi. Pakar lain mengklasi fikasikan motivasi menjadi dua macam juga, nanrun pakar ini mengklasi fikasikan berdasarkan --isi atau sangkut -pautnya, yakni motivasi jasmaniah dan motivasi totrsniah. Sementara ada pakar . lain yalrg
- rILEIr[r.r ( if" S.r
UtiLEl(SI BIII\IR it
ru
r-.il:i
1: DAll tlol! !, riHv aN ,jr'Ar,v cir lf PEFPi)$Iaulall
t4 rrenggolongkan juga nreniadi dua, yakni_ motivasi intrinsik dan r.rotivasi ekstrinsit: (Sum;idi Su_ryabrata lgB4, 73'75). Henurut Burtsrt (1962t 103) nrotivasi berpirestasi termasuk kategori nrotivagi in--trinsik- Sedangt*an John. Jung (797P .. 142) rnenyatakan bahura nrotivasi - berpre=tasi pertama-taua di kL'n''bangkan oleh David C. I'tcClelland et aI - Tahun 1953 dan Jolrn Atkitrson tatlun 1957 sebagai suatu model analitik yang berusaha rriengkuantifikasikan kontr-ibusi sejumlah faktor
terirsCap sktivitas yang berorientasi pada prestasi ' l'lqtivasi be:'p-r'estasi rnemallg t urr-ibuh dari dalani diri individu ltarena sasarnnya adalatr mengtrasil[:an sesuatu yang tebih baik itau terbaik. Narriun sebagaimana disebutkan pada bagiatr terdahulu, tingkatr Iaku itrdividu nretrgandung berbagai moti f se}ringga sukarlah bagi kita tlntuk r,rener,rul<an titrdakan itrdividu yang ssiria =ekal i b+bas dari nr,:tivasi ekstritr=i k kecuali pada bayi -
iler:genai istilah motivasi berprestasi itu sendiri l"icClellalrd et aL - (1953, 11O) rrietrrber i pengetiatr sebagai kebertrasilatr dalam bersaing dengjn beberapa standar keutrggulan (statrdarts of exellence). .Dengen demikian rrrDtiva--i bL'r.Prettasi merupakan dorongan dari dalam untuk berusaha ker as' rrrenc apai .prestasi dalam hubungannya dengan standsrt keunggulan atau t ber kompet i si' detrgan - suatu standar
keunggulan. H,=tivssi berprestasi berkerraatl dengan keinginan untull be'.rer ja detrgan baik .tidak begitu banyak arengejar petrgakuan sosial atau prestise tetapi tertuju pada kepuasan dair pen:-'emPurn.:an diri sendiri (Raviatlto, 19El5t 16) ' Hatla=iswa yailg lierripunyai nrotivasi berprestasi titlggi
memililii harapan tinggi untuk sukses positi f terlradap pincapaian tujuan.
Gibson dan Kauannya <1989,
nc't i vasi berlrubungan dengar-i per i l aku
tujuan. Dengan dorongan berbuat yang
niaF;a kalau individu menriliki rrrot i vas,i
itu akair bekerja sekuat-kuatnya atau
t5 dan memi I i
ki sikap
yang9l) menyatakan bahwa yalrg di arahkarr kepada
terarab kepada tujuan yang tin99i, i ndi vi du
bekerja kera= utrtuk
rir€ifli r':uil i t u juaiinya.
Es'r dasar t:aln uraian-uraiatr tersebut di atas r.aka
dapatlalr disirnpulkan balrwa motivasi berprestasi meruPakan suatu Corr,r:gair untuk berbuat dengan kemauan yang keras, untuk mencapai tujuan yatrg diharapkan. Untuk.mencapai lrasil yang baik atau terbaik individu haru=lah l:er ja keras, tekun,
optinii = tL,rhsdap tujua;r yang trendak bicapai .
4. F_erbed..rjrn T-i nqEat
FFTI{ iKIP Padang crerupakan salah satu fakultas di
I ingkungari iKIP Padang, yang melaksanakan kegiatan ah;id*i,ii=rrya deligan prograrri 51. .6"..t. prograti .ya!1g telah drbakuken S1 ter=ebut terbagi dalarrr delapan smester atau .iiF;t tairur)- Dengan detrrikian antara tal]utl rnasuk Perguruan tirrggi dibedakan dal arrr bentuk tingkat. Hakitr tirrggi tir:gkatannya maltin hanyak pula jurrrl ah matakulialr yarrg diikutinya. Hal tersebui dapat diartikan bahr,.ra makin tinggi titrgkJtannya akat: lebi!r banyat. pula pengalaman disiplin kulialr yang diikuti. I'lenurut l'lcGrath (196+, 73) menyat.akatr
batiua =ikap lebih banyak diperoleh dari belajar bila dibandit'rgkan dengair penrbawaarr atau proses kematangan. HaI tlrrsc-bui didullung oleh Blosn dan kawannya (1981, 299) yairg
ta menyatakan bahtra . ranah afekti f .(ternrqsuk sikap) dapat
dil<embangkan melalui pengalaman belajar yang sesuai r sePerti lraltrya dengatr ratrHlr kogniti f .
' Hosland, Jani-- Cair t(elley 1953 yang dikenrukakatr oleh
l''lar t at ( 19E}2, ?6) nrenganggap balrwa Pr,lses der i perubalran sihap adaiatr E*rupa dengatr prrlses belajar. Seterusnya mengatakan bahwa dalam raemPelaiari sikaP yang baru, ada tiga variabel petrtitig yatrg rrrenunjang Prr:=es belajar ter=ebut, ;-'a!lrri : pcriratian, pengertiatl dan petrerimaan. Olelr
!;aretra sikap dapat dipelajari ntaka sikap dapat dikefibangkan.
Dengan demikian sikap terhadap disiplinp n dapat iuga dikembangkatr, dan dapat diduga makin hanyak pengalaman belajar atau makin tinggi titrgkat mahasiswa, makin tinggi puls =i kap tcrhadap disiplintrya.
B. H+rarrqi:a Ber f i kii
E+:pijaL dari landesair te.::'itis yang dikerirukakan
dibagian terdalrulu, maka k*rangkan berfikir yang dituatrgkan dalam penelitian ini adala?r : Hotiva=i berprestasi rrrerupakatr
d,:ro gan dari dalafir bagi individu utrtuk melaksanakan t ugasirya dr:ngan tekun, kemauatl keras datr optimis - karena riienginginhan tujuanlrya tercapai. SDebelunr mengerjaltan nrerr'rpuflyai I angkalr-I angkah yat19 teratur, rlenrpunyai
keper'cayaan pada diri sendiri bahwa tugas yang akan di l aksanakair akan r,rengtrasi,l !';an sesuai dengan tujuan atau irarapalinya. Hasil yang baik, nielriEtruhi standar merupakan buju;n yang lretrdak dicapai, sehingga individu yatlg ml-'nginginkai ini dengan segala kenrarrrpuannya dicurahkatr,
t)0.
Ig iut, h.117
segala keterarrrpi l annya diusahakan dan melalui keteraturan dalar* niel aksatrakatr tugasnya. Berkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan ini lrtaka diduga terdapat hubungan yang positif antara motivasi berprestasi dengan sikap terhadap disiplin mahasiswa didalam mengikuti per kul i alrantlya.
Fengal arr-iai-r juga dapat ,.iernPetlg ar uh i sikap seseDr at'lg.
DaIan: kai.tatinya detrgan. sikap tertradap disiplin, ttlalrasi stra
yang lebilr tiriggi tii-,gkatannya cettderung memPunyai sikap yar,g l*bilr pnsitif, bila dibanditrgkan dengan maha=istra yang
'r-endali tingkatannya. Hal ini terjadi karena mereka dalam rrenghayati lrralr f aat disiplin masih belum stabil. l{ereka masih rtenEari-Eari nilai-nilai yang cocok bagi dirinya- Dal arrr hal ini mghasisua baru rrrenyesuai kan diri dengan
p er aturatr-peratui an yang ada, bagi mahasi ssa yang belum
Larla, merasa lebih dikekang uleh peraturan yang masih baru bagi lrrer'+ka.
Berttlak dari uraian -di atas diduga terdapat perbedaan sikap tertradap disiplin kuliah bagi mahasi sr,.ta, semakin.
tinggi tingkatarrnya s*r akitr pDsitif p,rl" sikapnya- Dengan
kata lain si kap terhadap disiplin kuliah nrahasi sua tingkat Mebih tinggi dari Pada rrrahasi swa tingkat Iff, fI dan I,
rriahasisr.rg tingkat III l ebitr tin99i dari. pada nalrasiswa tingl<at Ii dalr I begitu seterusnya.
EJrdasarkan !:erangka teoritis dan kerangka berfikir yang telatr ' dikenibatrgiran di atas dan utrtuk merriper jelas
hubur-,gan tersebut, maka daPat dilihat pada gambar 1, berikut ini. Adapun i rldi kat or:i ndi kator untuk- motivasi berprestasi :
(1) kerinuan keras, (2) optimis dan (3) ketekunan- Sedangl(an
ll(lP
'.,,.,'dSTilKAAN PA D ANG
untuk ?i kap tertradap .disiplin disipl .i tr kuliatr di kelas,:
b+ngkel /r.nr !:shop,' I absratsr i ur'r
disipl in periyerahair tugas.
kul
iah
indikatornya
:(?) disiplin kuliah
.
(3)
manfaattatatertib
danIB (1)
di
(+)
Ti n9 kat
Eaiiibar 1. Hot:=ep da=ar irubui:gan ar.rtar
t .l duer .
|./-1+ .---.- 1.--,r 1.-, . r1<vLr s.
'!Jd,.
_ lfE : rrrstiva=i berprestasi, (1) keriuuin [:era=, (?) cpt i rrii = dan (3) ketekunan
. STE ; si kap tertradap di=ipl in, (a) disipl in .,kul iah di kelas, (b) di sipl in kul iah di
labor/be_ngk+i/work=lrap, (c) manfaat tatatertib datr (d) disipl i r.r -penyeralran tugas.
Tingkat : (I) tingkat I; (II) tingkat II' (III) ting[.:t III dan (IV) tingkat IV.
a
STD LI
C
d
I
III
II IV
19
C.
Hi ogt eEi s Penelitianr,Berpi
jak dari
permasalahan yang dikerrrukakandi
dal arrrpenelitiar-r
ini,
dan didukungoleh kerangka teoritis serta
didukung
oteh kerigsta berfikir
ayang telatr diuraikan di
atas, maka dapat dirunruskan hip.:tesis a penelitian sebagai ber i kut !1- Terdapat hubuligan ira g po=iti f atrtara ' rriotivasi berpr+=tasi dengan sihap tertradap disiplin nrahasi st,,a
;uru==n P+ndidii;air Te:,:niii Elektr-o FPTI< IKIP Padatrg-
a. Terrjspat perb+d;ati sikap terhadap disipl in malrasi swa jurusar-i F*ndidikatr Tel:niir Elektro, antara tingkat IV,
iII, iI.dan I.-Tingkat IV lebih tinggi dari pada tingkat III, tingkat III tebitr tiriggi dari pada tingkat II dan
tingl:at II lebih tinggi dari pada tingkat I-
J
BAB III
. . I'ETODTLTIGI PEIIELITIAN
Perielitian ini pada dasarnya merupakan penelitian yang' bersi fat ex post factc,. H,*toda itri d.ipilih karena peneliti
bel u;ri dapat rrrengadakan penelitian experimenr' karena sulitnya firelrgadakan petrgaiitroiaii. H+nurut i(erl itrqer (7973, 279)
menyetakan.batasa;i tentang penel itiarr ex post facto sebagai suatu penyelitliksr-r erripiris yang tidak mengotrtrol variabel beba= secara lang=utrg karet;a perwujudan variabel tersebut 'celah br:-i L a]-rgsutlg, atau kar*na var'iabel tersebut pada dasarnya tidak dapat dimanipulasi -
A. Popul asi darr Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitiatr
Popul asi aCal ah kel onrpok subyek yang. trrerlar i k bag i perreliti utrtuk merrrperol elr inforrrrasi dan
nrenggambar kat:kesi mpul an r yang rrgriipunyai ksndisi spesi fik dan
nrerripunyai ciri-ciri yat19 sama. Yanq metrjadi populasi dalani penetitian ini adalah mahasi sr,ra jgrusan Pendidikan Teknik Elektro FFTH IKIP Fadang, angkatatr tahun kuliah l9A7 / 198,iJ,
L9}EJE/ l!}}g, 19E}9/1990 dan f"g)t L9t!'L yang berjumlalr Lf;z
mahasi sr,ra. Subyek penelitian tersebut terdaftar pada BAAK
IKIP Padang tallun akademis l99O/1991. Dalam tral ini malrasiswa yang berstatus transfer tidak termasuk dalam populasi yarlg dinraksud. lJntuk melihat . besarnya sebaran popuiasi detrgan berbagai angkatatr tatrun kulialr seperti Pada
tabel 1
20
2L
Tabe-l 1. Juffrlah populasi Jurusan Pendidikan Teknik Elektro . FPTI< II{IP Padatrg.
l.{s. : TEhun !'lasuE ----
l
JumIah1
3 r9B7/tgeB
1gAE/'1989 1989,/1990 1990./ 1991
46
5.1
?. Ssr,rp*-l Fei:ai itis.n
A.g:rr :Llriua populasi pada rnasing-masing angkatan t,::'*i;ki1i, iiiatj -1 sampel penelitian ini dipif ih berdasarkan Fi.,p=rsirliie'i r ai-iJilft sairipl ing, yarlg dianggap paling tepat
=ebagai ianda--.rti getreralisasi yang dapat dipertanggutrg
jawabiran -
Be=ar- irya Corlrr
an
<127+)n=
t2 ,1{et er angan
f-iD
penelitian, berikut:
di lri tur:g dengari r umus sarnpsl
=eperti xFxq
o -
d
+
P
q
r be=arnya sampel perhitungan alral yang
'disesuaikan dengan popul asi.
: angka yang diambil dalani taUei z
: . kl asi fi kasi fihak pertama : klasi fi kasi fihak kedua
. z taraf kekeliruan yang ditolerir
n engarrrb i I
sampel , (ditetapkan O, O9)
belum
dal arn
2.
n-ini kemudian dicari besarnya sampel
Setelah d i dapat kan o mbnggunakan r urnus :n
n
Ket er atrgarr
o
1*
Non: jufirlali sairrpei yang dicari IJ : jur,rl ai-r ptpula--i penel itian
ruinus di ata= mal':a besarnya saripel ini adalai: 70 ,lrang. Secara proPorsi ter=ebut tlarsebar =eperti pada tabel 2
n 1
Ber dasar i.;ari
penelitiair petrelitian
i ni .
Tabel
uri t u[':
sampe
I
d i bauah
2. Julrrl ah saimpel penel itian Jurusan Pendidi kan Teknik Elektro FPTK IKIP Padatrg
Nc..: Tahun Hasuk Junrl ah
1
2
12e7 / 19AB 13ee/ l9E9
L9A9 / 7920
16 20
tt
Jur,il ah kesel ur ulran 70
fl.. Jer': i s d=n Surrber Dat a
1.- Jetrrs Data
Jenis data yarrg dikurrlpulkan dalam penelitian ini adalatr data prirrier. Pengumpulan data dilaksanakan dengan
rtter-rggurlakan huesi oner l<epada malrasi sr,ra yang di jadi kan
s*bagai subyek pbnelitian. Kuegioner yang digunakan terdiri atas dua wariabeL yaktri : motivasi berPrestasi dengan sikaP
t er iradap disiplin.
'
l\rri . ii( uF ilt( lP.
i,y.:i:u! iAKAA*'l PA D AN6
.t1
2- Sumber Data
Sumber data dalam penelitiatr iFi adalah rnahasi sua
jurusarr Pendidikan Teknik Elektro FPTK IKIP Padang yang terdaftar pada talrun akademis 1990/1991r 1989/199Ot
1gSe/ 19E19 darr !.?ts7l 198El.
C. Tet{r'li ti dan Alat Penoumoul Data 1- Defiriisi Operasisiral Variabel
Untt-ii: t,r+nggarrrbgr katr tr iebi!r c,pot.=rora"rnya variabel di dalarri per-t=ii tian' itri, Iraka perlu diberikan definisi opera=!.c;ial dari seiiap variabel . Hotivasi berpre=tasi adalair darctigan yang timbul dari dalant diri ntahasi swa utltuk belajar dan bet:erja sebai k-bai ktrya, rtencapai standar
keur.rggu!, an tertentu yang dinyatakan secara verbal . Yang
dimaksud derigan standar keunggulan adalalr patokan yatlg didasarkatr atas tugas, !:etoampuarl diri sendiri, dan/ atau perbandingatr deirgatr orang lain. Sebagai indikatornya adalalr : k err'r.ruatr keras, optimis datr ketekutran- Sedangkatr ulrtuk sikap terhadap di.sipliir definisi opera=ionaltrya adalah : i.eaksi afektif individu yang bersi fat positi f ataupun negati f terlradap disiplin tlulial'r yang dinyatakan secara verb;l . Sehagai indikatornya : di=ipIin kuliah di kelas, disiplirr kuliatr r,ror kshop /bengkel atau laboratoriunr, rrranfaat tatatertib ..datr disiplin penyerahan tugas' Untuk piirLEdaai', t'ingkat dibedakari riretljadl etipat yang didasarkan pada tahun - trrasuli kul iah, yakni tingkat ML9AT/lgBe), tingkat III ,(19Ei8/1989), tingkat II (1989/199O) dan tingkat
r ( 1990/ 1991).