• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANAN PARTAI BURUH AUSTRALIA TERHADAP PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1945-1949.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANAN PARTAI BURUH AUSTRALIA TERHADAP PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1945-1949."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

PERANAN PARTAI BURUH AUSTRALIA TERHADAP PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1945-1949

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar sarjana

Pendidikan Sejarah

Oleh

RENI NOERAENI

1006742

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

OLEH RENI NOERAENI

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Reni Noeraeni 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

RENI NOERAENI

PERANAN PARTAI BURUH AUSTRALIA TERHADAP PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1945-1949

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Wawan Darmawan, S.Pd., M. Hum. NIP. 19710101 19990 1 003

Pembimbing II

Drs. Tarunasena Ma’mur, M.Pd. NIP. 19680828 199802 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

(4)
(5)

iv DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Struktur Organisasi Skripsi ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS 2.1 Partai Buruh Australia ... 10

2.2 Perang Kemerdekaan ... 13

2.3 Politik Luar Negeri ... 15

2.4 Teori Geopolitik ... 17

2.5 Teori Diplomasi ... 21

2.6 Teori Hubungan Internasional ... 22

2.7 Penelitian Terdahulu ... 24

2.7.1 Penelitian Dalam Bentuk Skripsi ... 24

2.7.2 Buku-buku yang membahas mengenai Partai Buruh Australia... 26

2.7.3 Artikel Jurnal yang Relevan dengan Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Memilih Topik yang Sesuai ... 35

3.2 Membahas Semua Evidensi yang Relevan dengan Topik ... 38

3.3 Membuat Catatan yang Dianggap Penting dan Relevan ... 41

3.4 Mengevaluasi Bukti (Evidensi) yang Ditemukan ... 41

3.5 Menyusun Hasil Penelitian Secara Sistematis ... 43

(6)

v

BAB IV PARTAI BURUH AUSTRALIA DAN KEMERDEKAAN INDONESIA

4.1 Perkembangan Partai Buruh Australia ... 48

4.1.1 Latar Belakang Berdirinya Partai Buruh Australia ... 48

4.1.2 Ideologi dan Kebijakan Partai Buruh Australia ... 53

4.1.3 Kepentingan Nasional Australia ... 57

4.2 Hubungan Partai Buruh dengan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia ... 60

4.2.1 Latar Belakang Hubungan Partai Buruh Terhadap Perjuangan Kemerdekaan Indonesia ... 61

4.2.2 Orang-orang Indonesia di Australia ... 64

4.2.3 Bentuk Dukungan dari Partai Buruh terhadap Perjuangan Kemerdekaan Indonesia ... 67

4.2.4 Dampak terhadap Hubungan Australia dengan Indonesia ... 79

4.2.4.1 Dampak Hubungan Australia dengan Indonesia Pada Tahun 1945-1949 ... 80

4.2.4.2 Dampak Hubungan Australia dengan Belanda Pada Tahun 1945-1945 ... 83

4.2.4.3 Dampak Hubungan Australia dengan Indonesia Pasca Perang Kemerdekaan ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Rekomendasi ... 89

DAFTAR PUSTAKA ... 91 LAMPIRAN-LAMPIRAN

(7)

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini merupakan pemaparan mengenai metode dan teknik penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam mengkaji permasalahan dengan

skripsi yang berjudul “Peranan Partai Buruh Australia terhadap Perjuangan

Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945-1949.”

Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian skripsi ini adalah metode historis atau metode sejarah dan menggunakan teknik studi literatur sebagai teknik penelitiannya. Metode historis adalah “suatu proses dalam menguji dan menganalisi secara kritis rekaman dan peninggalan, kemudian menuliskannya” (Gottschalk, 1986:32). Teknik studi literatur dilakukan dengan cara membaca dan mengkaji buku-buku serta sumber-sumber yang terkait dengan permasalahan yang dikaji. Dengan teknik studi literatur tersebut dapat membantu peneliti dalam menemukan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam metode historis terdapat langkah-langkah yang harus dilakukan peneliti dalam penelitian. Menurut Wood Gray dalam Sjamsuddin (2007 : 89) menyebutkan bahwa paling tidak ada enam tahap yang harus ditempuh dalam penelitian sejarah, yaitu :

1. Memilih satu topik yang sesuai.

2. Mengusut semua evidensi (bukti) yang relevan dengan topik. Dalam hal ini, peneliti mencari dan mengumpulkan data-data terkait dengan multikulturalisme dengan menggunakan studi literatur atau strudi kepustakaan.

3. Membuat catatan apa saja yang dianggap penting dan relevan dengan topik yang ditemukan ketika penelitian sedang berlangsung.

4. Mengevaluasi secara kritis semua evidensi yang telah dikumpulkan (kritik sumber). Kritik dilakukan terhadap semua sumber yang dihimpun peneliti tentang multikulturalisme untuk memperoleh data yang relevan.

(8)

6. Menyajikan dalam suatu cara yang dapat menarik perhatian dan mengkomunikasikannya kepada pembaca sehingga dapat dimengerti sejelas mungkin.

Dalam usaha mengumpulkan bahan untuk keperluan penyusunan skripsi, penulis melakukan teknik menggunakan studi literatur, karena jika menggunakan dokumentasi dan wawancara, peneliti tidak menemukan sumber yang sejaman dengan penelitian. Teknik penulisan skripsi akan disesuaikan dengan buku pedoman penulisan karya ilmiah yang diterbitkan pada tahun 2014. Teknik-teknik yang telah dituliskan di atas dimaksudkan untuk memperoleh data yang dapat menunjang penelitian ini.

Terdapat perbedaan tahapan dalam langkah-langkah penelitian Sjamsuddin dengan Ismaun. Adapun menurut Ismaun (2005:34) terdapat empat langkah yaitu sebagai berikut :

1. Heuristik, merupakan upaya dalam mencari sumber sejarah yang

relevan, setelah eksplorasi literatur (Ismaun, 2005:49). Menurut Renier (Herlina, 2011:17) heuristik berasal dari kata Yunani yaitu

Heuriskein” yang artinya adalah menemukan atau memperoleh. Dalam heuristik ini apa yang ditemukan dan diperoleh ini merupakan sumber, informasi, jejak-jejak masa lampau, dan sumber sejarah yang peneliti perlukan untuk bahan penelitian. Sumber-sumber sejarah dapat berupa benda, tulisan, maupun lisan. Sumber-sumber sejarahpun dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara yaitu : mutakhir atau kontemporer dan lama; formal dan informal; juga pembagian menurut asal, isi, dan tujuan, yang masing-masing dibagi-bagi lebih lanjut menurut waktu, temat, dan cara atau produknya (Sjamsuddin, 2007:96).

2. Kritik, menurut Ismaun merupakan “suatu usaha dalam menilai sumber sejarah yang didasari oleh etos ilmiah yang menginginkan,

menemukan, atau mendekati kebenaran” (2005:50). Fungsi dari proses

(9)

34

oleh peneliti. Sumber-sumber yang digunakan tersebut dipilih melalui kritik eksternal dan internal. Kritik ekstern atau eksternal atau kritik luar yaitu untuk menilai otentisitas sumber sejarah. Sedangkan kritik intern atau internal atau kritik dalam yaitu untuk menilai kredibitas sumber dengan mempersoalkan isinya, kemampuan pembuatannya, tanggung jawab dan moralnya (Ismaun, 2005:50).

3. Interpretasi, yaitu menafsirkan keterangan-keterangan sumber secara logis dan rasional dari fakta dan data yang telah terkumpul dengan cara dihubungkan sehingga menjadi kesatuan yang utuh. Interpretasi atau penafsiran sering disebut sebagai biang subyektivitas (Herlina, 2011:36). Interpretasi sejarah sering juga disebut analisis sejarah. Menurut Gottschalk dalam Ismaun (2005:56) penafsiran sejarah itu mempunyai tiga aspek penting, yaitu : pertama, analisis-kritis : menganalisis struktur intern, kedua, historis-substantif : menyajikan suatu uraian prosesual dengan dukungan fakta yang cukup sebagai ilustrasi suatu perkembangan; dan yang ketiga, sosial-budaya: memperhatikan manifestasi insani dalam interaksi dan interrelasi budaya.

4. Historiografi, merupakan tahap terakhir dalam penelitian sejarah yang merupakan suatu kegiatan penelitian dan proses penyusunan hasil penelitian. Menurut Ismaun (2005:28-29) historiografi ialah “usaha untuk mensintesiskan data-data dan fakta-fakta sejarah menjadi suatu kisah yang jelas dalam bentuk lisan maupun tulisan, baik dalam buku

(10)

penelitiannya atau penemuannya itu dalam suatu penelitian utuh (Sjamsuddin, 2007, 156).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa metode historis merupakan suatu cara atau prosedur yang berguna untuk memecahkan atau mencari jalan keluar suatu permasalahan sejarah berdasarkan hasil analisis terhadap peninggalan-peninggalan di masa lampau dan dituangkan dalam bentuk tulisan. Setelah mengetahui bagaimana langkah-langkah dalam penelitian skripsi, kemudian peneliti melakukan penelitian berdasarkan langkah-langkah tersebut dan menuangkannya dalam tulisan.

3.1 Memilih Topik yang Sesuai

Tahap ini merupakan tahap yang paling awal dalam melaksanakan suatu penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan proses memilih dan menentukan topik penelitian. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Kuntowijoyo (2003:91)

bahwa “pemilihan topik sebaiknya dipilih berdasarkan kedekatan emosional dan

kedekatan intelektual”. Berdasarkan pernyataan tersebut terlihat bahwa dalam

suatu topik yang dipilih harus berdasarkan dua aspek yaitu karena adanya kegemaran dan ketertarikan peneliti dengan disiplin ilmu tertentu. Sebagai mahasiswa jurusan pendidikan sejarah maka peneliti tertarik untuk memilih topik yang berkaitan dengan disiplin ilmu sejarah yang berkaitan dengan unsur manusia, ruang dan waktu tertentu.

Pada semester enam peneliti mengikuti mata kuliah Seminar Penelitian Karya ilmiah yang mewajibkan peneliti untuk membuat proposal skripsi. Pada mata kuliah tersebut, peneliti telah membuat proposal dengan tema sejarah lokal

(11)

36

diperolehpun kurang. Beliau menyarankan peneliti menggali lagi sumber-sumber mengenai tema tersebut.

Setelah mencari beberapa sumber yang ingin dikaji oleh peneliti, ternyata peneliti mendapatkan kesulitan dalam mencari sumber. Peneliti memutuskan untuk mengganti topik atau tema penelitian yang akan ditulis peneliti. Setelah mencari dan melihat-lihat skripsi sejarah pada angkatan sebelumnya, peneliti tertarik untuk menulis mengenai sejarah kawasan. Kawasan yang dipilih yaitu Australia. Sejarah mengenai Australia ada dalam matakuliah Sejarah Peradaban Barat, sehingga setidaknya peneliti mempunyai gambaran mengenai kawasan Australia. Pada awalnya peneliti tertarik ingin menulis mengenai masalah Irian Barat dan keterkaitannya dengan Australia. Namun setelah melihat kembali skripsi pada angkatan sebelumnya, permasalahan tersebut sudah ada yang menulis. Kemudian peneliti mencoba mengunjungi perpustakaan Batu Api di Jatinangor. Setelah melihat koleksi tentang Australia dan menonton film

Indonesia Calling, peneliti mendapatkan ide untuk mengkaji peristiwa

pemboikotan kapal Belanda oleh Australia dalam membantu Indonesia.

Peneliti kemudian mencoba membuat proposal dengan judul “Peristiwa Pemboikotan Serikat Buruh Pelabuhan Terhadap Kapal-kapal Belanda Di Australia Tahun 1945-1959”. Setelah mendapatkan judul yang menurut peneliti sesuai, maka peneliti mengajukan rancangan judul penelitian kepada TPPS yang secara khusus menangani penelitian skripsi di Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI yaitu Tim Pertimbangan Penelitian Skripsi.

Adapun isi dalam proposal penelitian yang diajukan tersebut memuat tentang :

a. Judul Penelitian

b. Latar Belakang Penelitian c. Rumusan dan Batasan Masalah d. Tujuan Penelitian

(12)

h. Struktur Organisasi Skripsi

Peneliti melakukan seminar proposal skripsi pada hari Jumat, 10 Januari 2014. Berdasarkan surat keputusan dari Tim Pertimbangan Penelitian Skripsi (TPPS) Jurusan Pendidikan Sejarah, peneliti mendapat calon pembimbing I yaitu Bapak Wawan Darmawan, S.Pd.,M.Hum dan pembimbing II Bapak Drs. Tarunasena Ma’mur, M.Pd. Setelah peneliti mempresentasikan rancangan penelitian di depan dosen-dosen pendidikan sejarah, TPPS, dan calon pembimbing skripsi, peneliti mendapat banyak masukan. Di antaranya dari dosen pembimbing yaitu bahwa judul yang peneliti ajukan harus diganti menjadi

“Peranan Partai Buruh Australia Terhadap Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945-1949”.

Setelah merevisi semua masukan dari dosen maupun dari pembimbing, peneliti kemudian mengajukan proposal tersebut kepada TPPS untuk mendapatkan SK (Surat Keputusan). Setelah disetujui, maka pengesahan penelitian ditetapkan melalui Surat Keputusan Ketua Jurusan Pendidikan Sejarah FPIPS UPI Bandung Nomor 01/TPPS/JPS/PEM/2014. Dalam surat keputusan itu, ditetapkan pembimbing I yaitu Bapak Wawan Darmawan, S.Pd.,M.Hum dan pembimbing II Bapak Drs. Tarunasena Ma’mur, M.Pd.

Tahap selanjutnya adalah bimbingan. Proses bimbingan sangat penting dalam proses penyusunan skripsi yang dilakukan oleh seorang mahasiswa. Bimbingan yang dimaksudkan adalah kegiatan konsultasi mengenai penelitian skripsi yang dilakukan oleh mahasiswa. Berdasarkan Surat Keputusan penunjukan dosen pembimbing yang dikeluarkan oleh TPPS pada tanggal 17 Januari 2014, dalam penyusunan skripsi ini peneliti dibimbing Bapak Wawan Darmawan, S.Pd.,M.Hum dan pembimbing II Bapak Drs. Tarunasena Ma’mur, M.Pd.

(13)

38

peneliti harus menghubungi dan membuat janji untuk bertemu terlebih dahulu dengan dosen pembimbing yang bersangkutan.

Proses bimbingan ini sangat penting untuk kelangsungan penelitian peneliti, karena saran-saran yang diberikan untuk peneliti sangat berguna untuk menjadi acuan peneliti dalam mengembangkan penelitian ini. Dengan adanya proses bimbingan ini, peneliti dapat mengetahui dimana letak kekurangan pada tulisan peneliti dan dapat membenarkannya agar penelitian ini dapat menjadi penelitian skripsi yang layak untuk membawa peneliti kepada kelulusan. Kegiatan pertamaa bimbingan dilakukan pada tanggal 27 Januari 2014. Proses bimbingan ini sangat berperan dalam penyusunan skripsi karena dengan adanya bimbingan tersebut peneliti memperoleh banyak pengetahuan mengenai kekurangan dan kelemahan dalam penelitian skripsi.

Proses bimbingan juga dilakukan dalam rangka menentukan teknik dan waktu pelaksanaan bimbingan agar bimbingan dapat berjalan efektif dan efisien. Kedua pembimbing akan memberikan pengarahan dalam mengkaji permasalahan dan menuliskannya dalam seluruh skripsi. Proses bimbingan biasanya dimulai dari bab I, bab II, bab III, bab IV, bab V serta abstrak.

Jadwal proses bimbingan bersifat bebas dan setiap pertemuan membahas satu bab yang diajukan, revisi maupun bimbingan mengenai sumber. Proses bimbingan satu bab biasanya tidak cukup satu kali bimbingan karena selalu ada kekurangan yang harus diperbaiki oleh peneliti. Proses bimbingan terus dilaksanakan sampai semua bab selesai dan penelitiannya benar. Kegiatan bimbingan yang dilakukan dengan cara diskusi dan bertanya mengenai permasalahan yang sedang dikaji serta untuk mendapatkan petunjuk atau arahan mengenai penelitian skripsi maupun dalam melaksanakan proses penelitian. Setiap hasil penelitian dan penelitian diajukan pada pertemuan dengan masing-masing pembimbing tercatat dalam lembar bimbingan.

3.2 Membahas Semua Evidensi (Bukti) yang Relevan dengan Topik

(14)

disebut dengan tahap heuristik. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa yang dimaksud dengan heuristik adalah proses pencarian sumber-sumber sejarah baik itu berupa lisan maupun tulisan. Sumber-sumber tersebut merupakan sumber yang relevan dengan penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti memakai sumber-sumber tertulis atau menggunakan teknik studi literatur.

Pada tahap pencarian sumber peneliti berusaha mencari berbagai sumber yang berhubungan dengan masalah penelitian. Sumber sejarah yang dapat peneliti temukan yaitu dalam bentuk literatur. Berdasarkan teknik studi literatur, dilakukan dengan cara meneliti dan mengkaji hasil karya ilmiah peneliti lain dan peneliti dapat mengumpulkan buku-buku sebagai sumber literatur tersebut di antaranya yaitu :

a. Perpustakaan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Di perpustakaan ini peneliti mendapatkan sumber - sumber berupa buku antara lain :

Australia Di Mata Indonesia karya Philips Kitley dkk (1989),

Indonesia Australia : Tantangan dan Kesempatan dalam Hubungan

Politik Bilateral karya Richard Chauvel, dkk (2005), Keterlibatan

Australia Dalam Pemberontakan PRRI/Permesta karya H. Soebadio

(2002), Masalah Politik Dan Keamanan Australia karya O. Soewargana sebagai penyunting (1973), Teori-teori Hubungan

Internasional karya S. Burchil dan A. Linklater (1996), Hukum

Internasional Bagian Perang karya G.P.H. Djatikoesoemo (1956),

Teknik Lobi dan Diplomasi karya Z.A. Partao (2007), Australia Dan

Perjuangan Kemerdekaan Indonesia karya A. Reid dan O. Martin

(1995), Diplomasi S.L. Roy (1991), Diplomasi Praktik Komunikasi

Internasional karya M. Shoelhi (2011), Sari Sedjarah Asia Australia

karya Soebantardjo (1961, Ensiklopedia Nasional Indonesia (2004),

Indonesia Merdeka Karena Amerika? Karya Frances Gouda dan Thijs

Brocades Zaalberg yang diterjemahkan oleh Zia Anshor (2008), Politik

Ilmu Politik Dunia karya W. Friedmann yang diterjemahkan oleh T.

(15)

40

D.E. Edgar (1964), Harris, H.L (1938) yang berjudul Australia’s

National Interests And National Policy

b. Perpustakaan Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta. Di perpustakaan ini peneliti mendapatkan sumber-sumber berupa buku dan jurnal, antara lain : Politik Luar Negeri Australia karya Sunardi, Hubungan Australia Dengan Indonesia 1945-1949 karya Hilman Adil, Australian Indonesian Relations Since 1945 karya Bob Catley dan Vinsensio Dugis, jurnal The Indonesian Quarterly. c. Perpustakaan Museum Konferensi Asia Afrika. Di perpustakaan ini

peneliti mendapatkan sumber – sumber berupa buku antara lain :

Menelusuri Perjanjian Linggarjati karya P.J. Drooglever dan A.B.

Lapian (1992), Sistem Politik Australia karya Zulkifli Hamid (2010) d. Perpustakaan Batu Api, Jatinangor. Di perpustakaan ini penelii

mendapatkan sumber-sumber antara lain : Genderang Proklamasi Di

Luar Negeri karya M. Bondan (1971), Australia Dan Revolusi

Indonesia karya Margaret George yang diterjemahkan oleh Hermawan

Sulistyo dan Wardah Hafidz

e. Koleksi buku pribadi peneliti yang relevan yaitu : Sejarah Indonesia

Modern karya M.C. Ricklefs (2009), Sejarah Australia karya Julius

Siboro (1996), In Love With A Nation karya Molly Bondan (2008),

Armada Hitam karya Rupert Lockwood (1983), Sosiologi Suatu

Pengantar karya Soerjono Soekanto (2007), Pengantar Ilmu Sosial

karya Dadang Supardan (2009), Sejarah Politik Indonesia Modern karya Suwarno (2012), Sejarah Sebagai Ilmu karya Ismaun (2005),

Metodelogi Sejarah karya Helius Sjamsuddin (2007), Sejarah

Pergerakan Buruh Indonesia karya Sandra (2007), Australia In

International Politics karya Firth, S (2005).

f. Sumber-sumber yang relevan dari internet berupa jurnal dan artikel berbentuk file pdf yang dapat diunduh oleh peneliti di antaranya yaitu diakses melalui : http://file.upi.edu, Australian Journal of Politics &

(16)

Setelah semua sumber diperoleh selanjutnya peneliti membaca, memahami, mengkaji, dan membandingkan antara sumber yang satu dengan yang lainnya. Hal ini dilakukan agar peneliti memperoleh pemahaman yang benar-benar jelas dan rinci. Selain itu, hal tersebut juga bertujuan agar peneliti menjadi lebih mudah di dalam proses penelitian skripsi.

3.3 Membuat Catatan yang Dianggap Penting dan Relevan

Pada tahap ini merupakan tahap untuk membuat berbagai catatan-catatan yang diperoleh dari hasil pengumpulan sumber baik berupa buku, jurnal, maupun artikel-artikel yang penelti dapatkan dari internet yang kemudian penulis tuangkan dalam bentuk tulisan. Tujuan dari dibuatnya catatatn data yang dianggap relevan dengan topik pembahasan adalah untuk memudahkan peneliti dalam memahami isi dari berbagai sumber yang ditemukan. Pada tahap ini peneliti membuat beberapa catatatan atau ulasan penting yang berhubungan dengan peranan partai buruh Australia terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Catatan tersebut antara lain :

1. Gambaran umum tentang partai buruh Australia

2. Latar belakang partai buruh Australia memberikan dukungan terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1945-1949

3. Hubungan partai buruh Australia dengan Indonesia pada tahun 1945-1949

4. Bentuk dukungan yang diberikan partai buruh Australia terhadap Indonesia pada tahun 1945-1949

5. Dampak dukungan partai buruh Australia memberikan dukungan terhadap Indonesia tahun 1945-1949

3.4 Mengevaluasi Bukti (Evidensi) yang Ditemukan

(17)

sumber-42

sumber informasi yang telah dikumpulkan dengan masalah yang dikaji dalam

skripsi ini. Menurut Sjamsuddin (2007:131) “setelah sejarawan berhasil

mengumpulkan sumber-sumber dalam penelitiannya, ia tidak akan menerima begitu saja apa yang tercantum dan tertulis pada sumber-sumber itu”.

Pada tahap mengevaluasi bukti-bukti (evidensi) atau kritik sumber terbagi atas dua bagian. Kritik yang pertama adalah kritik eksternal. Kritik eksternal dilakukan guna menilai kelayakan sumber tersebut sebelum mengkaji isi sumber. Peneliti dalam penelitian ini tidak melakukan kritik eksternal, karena peneliti tidak menemukan sumber primer yang sejaman dengan penelitian. Sebagaimana yang dijelaskan Sjamsuddin bahwa “atas dasar berbagai alasan atau syarat, setiap

sumber harus dinyatakan dahulu otentik dan integral” (2007:133). Sebelum semua

kesaksian yang berhasil dikumpulkan oleh sejarawan dapat digunakan untuk merekontruksi masa lalu, maka terlebih dahulu harus dilakukan pemeriksaan yang ketat.

Selanjutnya kritik yang kedua adalah kritik internal. Kritik internal merupakan kebalikan dari kritik eksternal. Pada tahap ini peneliti membaca seluruh sumber-sumber yang yang telah diperoleh pada tahap heuristik, melakukan penilaian terhadap sumber-sumber, dan kemudian dibandingkan dengan sumber-sumber lainnya yang didapat peneliti. Menurut Sjamsuddin (2007:

143) kritik internal menekankan aspek “dalam”, yaitu isi dari sumber kesaksian

(testimoni). Langkah-langkah dalam kritik internal adalah dengan membaca seluruh sumber tertulis yang diperoleh, kemudian melakukan penilaian terhadap esensi sumber tertulis tersebut, setelah itu dibandingkan dengan sesama sumber lainnya.

(18)

buku yang berjudul “Australia dan Revolusi Indonesia” yang ditulis oleh

Margaret George dengan buku “Armada Hitam” karya Rupert Lockwood.

Dalam buku yang ditulis oleh Rupert Lockwood bahwa pasukan-pasukan berkebangsaan Indonesia yang berada di Australia menolak perintah dari perwira-perwira Belanda. Pemberontakan itu mendapat dukungan dari Australia, terutama dari partai buruh. Pemberontakan yang dilakukan bukan gencatan senjata, melainkan dengan dilakukannya pemboikotan kapal-kapal Belanda yang sedang berlayar di Australia. Sehingga Lockwood menyebutkan pemberontakan itu dinamakan dengan perang tanpa tembakan. Sejalan dengan Lockwood, Margaret George dalam bukunyapun menjelaskan mengenai hal tersebut. Semua sumber yang peneliti temukan mempunyai kesamaan, bahwa hubungan yang terjadi antara Indonesia dan Australia mengalami fluktuasi menurut persepsi atas kepentingan nasional masing-masing. Oleh karena itu menurut peneliti bahwa sumber-sumber tersebut layak digunakan untuk dijadikan sumber dalam penulisan skripsi.

3.5 Menyusun Hasil Penelitian Secara Sistematis

Setelah peneliti selesai mengevaluasi bukti-bukti (evidensi) yang telah ditemukan, langkah selanjutnya adalah menyusun bukti-bukti tersebut sehingga menjadi hasil penelitian yang sistematis. Proses penyusunan ini merupakan langkah awal dari proses historiografi atau penulisan sejarah. Tahap ini dilakukan setelah peneliti melakukan kritik terhadap sumber atau bukti yang telah terkumpul.

(19)

44

peneliti kemudian disusun ke dalam beberapa pokok pikiran yang akan dijadikan sebagai kerangka pemikiran penulisan sejarah.

Menurut Gottschalk (1986: 23-24) “penafsiran sejarah itu mempunyai tiga aspek penting, yaitu analitis-kritis, historis-substantif, dan sosial-budaya”. Aspek analitis-kritis menganalisis struktur internal, pola-pola hubungan antara fakta yang satu dengan fakta lainnya, dan gerak dinamika dalam sejarah. Historis-substantif menyajikan suatu uraian dengan dukungan fakta yang cukup sebagai ilustrasi suatu perkembangan. Sedangkan yang terakhir aspek sosial-budaya lebih memperhatikan menifestasi insani dalam interaksi dan hubungan sosial-budaya.

Menurut Sjamsuddin (2007:164) “terdapat dua macam cara penafsiran

yang ada kaitannya dengan faktor-faktor pendorong sejarah yaitu deterministik

dan kemauan bebas manusia serta kebebasan manusia mengambil keputusan”.

Bentuk-bentuk dari penafsiran deterministik itu ialah deterministik rasial, penafsiran geografis, interpretasi ekonomi, penafsiran (orang besar), penafsiran spiritual atau idealistik, penafsiran ilmu dan teknologi, penafsiran sosiologi dan penafsiran sintesis.

Peneliti pun melakukan interpretasi terhadap fakta-fakta yang telah peneliti dapat dari hasil heuristik. Dari semua fakta-fakta yang ada bahwa Partai Buruh Australia mempunyai peranan penting terhadap kemerdekaan Indonesia. Peneliti tidak dapat menyangkal hal tersebut, karena memang dari beberapa sumber yang telah peneliti dapatkan Australia mempunyai peranan terhadap Indonesia. Kenapa bisa dari Partai Buruh karena pada saat itu partai yang paling berpengaruh di Australia adalah Partai Buruh Australia.

3.6 Menyajikan Hasil Penelitian

(20)

penyusunan hal-hal yang telah peneliti dapatkan dalam bentuk penulisan skripsi.

“Historiografi berarti pelukisan sejarah, gambaran sejarah tentang peristiwa yang terjadi pada waktu yang telah lalu yang disebut sejarah” (Ismaun, 2005:28).

Proses penulisan skripsi yang dilakukan peneliti dengan merekontruksi berbagai fakta yang telah ditemukan dan yang telah dipahami serta dimengerti secara mendalam sehingga peneliti dapat menjawab segala permasalahan yang ada dalam penelitian yang telah dilakukan.

Menurut Helius Sjamsuddin (2007:156) menulis karya sejarah sebenarnya adalah merupakan “suatu paduan antara kerja seni karena menggunakan bahasa dengan berbagai gaya yang disukai atau dikuasai dan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan sintesis”. Itu sebabnya mengapa karya sejarah acapkali disebut

sebagai suatu gabungan antara “seni” (art) dan “ilmu” (science). Tata bahasa yang

digunakan dalam penulisan sejarah sebaiknya mengikuti kaidah-kaidah keilmuan dan pedoman penulisan karya ilmiah.

Skripsi ini ditulis dengan menggunakan sistematika penulisan sesuai dengan buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah yang berlaku di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia. Penulisian ini ditujukan sebagai salah satu tugas akhir akademis yang harus ditempuh oleh mahasiswa di jurusan Pendidikan Sejarah untuk menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana. Hasil penelitian akan disusun ke dalam lima bab, yang terdiri dari Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Metodelogi Penelitian, Pembahasan dan Kesimpulan. Pembagian penyususnan ke dalam lima bab ini bertujuan untuk memudahkan pemahaman terhadap karya tulis ini. Adapun susunan dari struktur organisasi skripsi berdasarkan buku pedoman penulisan karya ilmiah adalah sebagai berikut :

(21)

46

Bab II Kajian Pustaka dan Landasan Teori. Dalam bab ini dipaparkan mengenai sumber-sumber buku dan sumber lainnya yang digunakan oleh peneliti sebagai sumber rujukan yang dianggap relevan dalam proses penelitian.

Bab III Metodelogi Penelitian. Bab ini menjelaskan mengenai serangkaian kegiatan serta cara-cara yang ditempuh dalam melakukan penelitian untuk mendapatkan sumber yang relevan dengan masalah yang sedang dikaji oleh peneliti. Di antaranya heuristik, yaitu proses pengumpulan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian skripsi ini. Kritik yaitu melakukan penilaian secara intern dan ekstern terhadap data yang telah diperoleh dalam langkah sebelumnya, untuk mendapatkan berbagai informasi yang akurat berkaitan dengan permasalahan yang dikaji. Interpretasi yaitu penafsiran terhadap fakta yang telah ditemukan karena pemahaman dan pemikiran yang dilakukan terhadap permasalahan yang diteliti. Historiografi yaitu tahapan terakhir dalam sebuah penelitian sejarah yang merupakan suatu kegiatan penulisan dan proses penyusunan hasil penelitian.

Bab IV Pembahasan. Bab ini berisikan mengenai penjelasan dan pengolahan data-data yang telah didapatkan oleh penulis yang tentu saja telah melalui tahap heuristik, kritik, dan interpretasi. Bab ini pun merupakan jawaban dari rumusan masalah yang telah dibuat pada bab I. Dalam pemaparan pun akan dipaparkan secara rinci mengenani hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti.

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Pada bab terakhir ini, peneliti akan memaparkan kesimpulan dan rekomendasi dari penulisan skripsi yang berjudul “Peranan Partai Buruh Australia Terhadap Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945-1949”. Kesimpulan tersebut merujuk pada jawaban atas permasalahan penelitian yang telah dikaji oleh peneliti pada bab sebelumnya. Terdapat tiga hal yang peneliti simpulkan berdasarkan permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu:

Pertama, mengenai alasan atau latar belakang dari Australia terutama dari

partai buruh membantu Indonesia dalam perjuangan kemerdekaannya yaitu dilatarbelakangi karena beberapa faktor yang diantaranya adalah faktor geografis, faktor kesejarahan, dan faktor kepentingan politik Australia. Jika melihat dari geografis Australia yang bertetangga dengan Indonesia, sangatlah beralasan kenapa Australia menjalin kerja sama dengan Indonesia. Indonesia menjadi negara kawasan strategis yang menurut Australia dapat menjadi negara pelindung bagi keamanan Australia. Faktor kedua adalah faktor kesejarahan. Sejak awal Australia mempunyai induk, yaitu Inggris. Namun setelah meletus Perang Dunia ke II, Inggris dianggap sudah tidak bisa melindungi Australia, sehingga Australia mencari kawan terdekatnya yaitu Indonesia. Selain itu jika dilihat dari faktor kepentingan Australia, pada saat itu yang menjadi pemegang kekuasaan di Australia adalah partai buruh. Adanya faktor kepentingan ini merupakan kunci dari hubungan luar negeri atau kebijakan politik luar negeri Australia pada saat itu. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa dengan adanya politik luar negeri dapat melindungi kepentingan nasional suatu negara, termasuk Australia.

Kedua, bentuk peranan yang nampak pada tahun 1945-1949 dari partai

(23)

88

koalisinya yaitu partai liberal dan partai country. Pemerintahan partai buruh Australia harus memainkan peranannya dalam persoalan masalah demokrasi di pasifik, karena demokrasi merupakan kunci perdamaian di kawasan pasifik. Pemerintah partai buruh pada saat itu memainkan peranannya dalam persoalan kemerdekaan Republik Indonesia demi tegaknya demokrasi dan mencegah kembalinya imperialisme Belanda di Indonesia. Gerakan buruh pelabuhan Australia pada 1945-1949 yang diprakarsai oleh federasi buruh pelabuhan dan serikat pelaut Australia mendukung pejuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia yang akhirnya membawa masalah Indonesia dalam masalah politik internasional.

Hubungan awal Australia dengan Indonesia ini terjadi ketika awal pendudukan Jepang. Pada saat itu sebagaian rakyat Indonesia dibawa oleh pemerintah Belanda ke Australia. Maka dari situlah dimulainya hubungan baik antara Australia dengan Indonesia. Ketika terjadi peristiwa pemboikotan kapal-kapal Belanda yang hendak berlayar ke Indonesia, kaum buruh Australia dan rakyat Indonesia di Australia bekerja sama dalam memperjuangkan kemerdekaan tersebut. Pemboikotan tersebut tidak akan pernah terjadi jika pada beberapa kapal Belanda tersebut tidak berisi senjata atau amunisi untuk berperang dan diduga Belanda ingin kembali menduduki Indonesia. Dengan kecurigaan tersebut, maka dilancarkanlah aksi pemboikotan. Usaha-usaha yang dilakukan oleh pemerintah Belanda untuk menegakkan kembali pemerintahan kolonialnya pada kurun waktu 1945-1949 benar-benar dihalangi oleh serikat buruh Australia dan pemerintahan Australia yang pada saat itu dikuasai partai buruh.

Ketiga, hubungan baik yang dijalin selama 1945-1949 ini tidak selamanya

(24)

Irian Barat yang berada di timur Indonesia yang belum dijamah oleh Hindia Belanda. Selain itu, hubungan Australia dengan Indonesia yang sangat baik pada masa perang kemerdekaan, berdampak terhadap hubungan Australia dengan Belanda. Hubungan Australia dengan Belanda pada saat itu memburuk, karena Australia pada saat itu malah menghalangi aksi-aksi Belanda yang ingin menduduki Indonesia, bukan membantu Belanda.

5.2 Rekomendasi

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan rekomendasi pada pembelajaran sejarah di sekolah khususnya pada tingkat Sekolah Menengah Atas karena materi ini termasuk dalam materi pembelajaran di sekolah. Materi dari penelitian ini sesuai dengan Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) kelas XII yaitu KI : “Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah”. Serta sesuai dengan KD: “Menganalisis peristiwa-peristiwa sekitar Proklamasi 17 Agustus 1945 dan artinya bagi kehidupan berbangsa dan bernegara pada masa itu dan masa kini”.

(25)

90

Selain KD di atas, KD yang masih berhubungan dengan penelitian adalah KD : “Mengevaluasi secara kritis peristiwa revolusi nasional dan sosial yang terjadi pada awal kemerdekaan”. Pada KD tersebut membahas mengenai seputar revolusi kemerdekaan yang terjadi pada awal kemerdekaan Indonesia. Peristiwa-peristiwa yang terjadi pada awal kemerdekaan demi mempertahankan kemerdekaan, serta pemberontakan-pemberontakan yang terjadi. Pemberontakan-pemberontakan tersebut tidak hanya terjadi di dalam negeri, rakyat Indonesia yang berada di luar negeri pun ikut membantu mempertahankan kemerdekaan. Salah satu contohnya yaitu yang terjadi di Australia. Rakyat Indonesia di Australia bekerja sama dengan pemerintahan partai buruh Australia untuk mencegah Belanda untuk menguasai kembali Indonesia.

Selain itu, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan pembaca, baik untuk para akademisi maupun para pembaca pada umumnya mengenai permasalahan yang terjadi sekitar proklamasi dan revolusi kemerdekaan. Melalui penelitian ini juga, diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih luas mengenai konflik-konflik atau perjuangan kemerdekaan yang terjadi di luar negeri, seperti di Australia yang merupakan salah satu tetangga terdekat dari Indonesia.

(26)

91

DAFTAR PUSTAKA

Adil, H. (1993). Hubungan Australia dengan Indonesia 1945-1962. Jakarta : Djambatan.

Bondan, M. (1971). Genderang Proklamasi Di Luar Negeri. Jakarta : Kawal.

Bondan, M. (2008). In Love With A Nation. Dalam Harjono, J. & Warner, C. (editor). Jakarta : Yayasan Obor Indonesia.

Burchill,S dan Linklater A. (1996). Teori-teori Hubungan Internasional. Bandung: Nusa Media.

Chauvel, R. Dkk. (2005). Indonesia Australia : Tantangan dan Kesempatan

dalam Hubungan Politik Bilateral. Jakarta : Granit

Djatikoesoemo,G.P.H. (1956). Hukum Internasional Bagian Perang. Jakarta : N.V. Pemandangan.

Edgar,D.E. (1964). Australia And Her Northern Neighbours. Melbourne : Hall’s Book Store PTY.

Firth, S. (2005). Australia In International Politics. Sydney : Allen & Unwin

George, M. (1986). Australia Dan Revolusi Indonesia. Dalam Sulistyo, H. & Hafidz, W. (penerjemah). Jakarta : Pantja Simpati.

Gottschalk, L. (1986). Mengerti Sejarah. Jakarta : Universitas Indonesia Press.

Hamid, Z. (2010). Sistem Politik Australia. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Hardjono, R. (1992). Suku Putihnya Asia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Harris, H.L. (1938). Australia’s National Interests And National Policy. Melbourne : Melbourne Unibersity Press.

Herlina, N. (2011). Metode Sejarah. Bandung : Satya Historika.

Hidayat, I dan Mardiyono. (1983). Geopolitik. Surabaya : Usaha Nasional.

Imran, A. dkk. (2012). Indonesia Dalam Arus Sejarah Jilid 6 : Perang dan

(27)

92

Ismaun, (2005). Pengantar Belajar Sejarah Sebagai Ilmu dan Wahana

Pendidikan. Bandung : Historia Utama Press.

Kitley, P. Dkk. (1989). Australia Di Mata Indonesia. Jakarta : Gramedia.

Kuntowijoyo. (2003). Metodelogi Sejarah. Yogyakarta : Tiara Wacana Yogya.

Kusumohamidjojo, B. (1987). Hubungan Internasional. Binacipta.

Lapian A.B. & Drooglever,P.J. (1992). Menelusuri Perjanjian Linggarjati. Jakarta : Pustaka Utama Grafiti.

Lockwood, R. (1983). Armada Hitam. Dalam Toer,K.S. (penerjemah). Jakarta : Gunung Agung.

Morgenthau, H.J. (1955). Politics Among Nations, The Struggle For Power

andPpeace. New York : Alfred A. Knopf.

Nasution, A.H. (1977). Sekitar Perang Kemerdekaan Indonesia Jilid 2 :

Diplomasi Atau Bertempur. Bandung : Angkasa.

Partao, Z.A. (2007). Teknik Lobi dan Diplomasi. Jakarta : Macanan Jaya Cemerlang.

Reid, A & Martin, O. (1995). Australia Dan Perjuangan Kemerdekaan Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.

Ricklefs, M.S. (2009). Sejarah Indonesia Modern. Jakarta : Serambi.

Roy, S.L. (1991). Diplomasi. Jakarta : Rajawali Pers.

Rudy, T. M. (1993). Teori, Etika dan Kebijakan Hubungan Internasional. Bandung : Angkasa.

Shoelhi, M. (2011). Diplomasi Praktik Komunikasi Internasional. Bandung : Rosdakarya.

Siboro, J. (1996). Sejarah Australia. Bandung : Tarsito.

Sitepu, P.A. (2011). Studi Hubungan Internasional. Yogyakarta : Graha Ilmu.

(28)

Soebadio, H. (2002). Keterlibatan Australia Dalam Pemberontakan PRRI/Permesta. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Soebantardjo. (1961). Sari Sedjarah Asia Australia. Jogyakarta : Bopkri.

Soewargana, O. (1973). (Penyunting). Masalah Politik Dan Keamanan Australia. Jakarta : Yayasan Paritrana.

Sunardi. (1985). Politik Luar Negeri Australia Di Bawah Partai Buruh. Jakarta : Grafindo Utama.

Supardan, D. (2009). Pengantar Ilmu Sosial. Jakarta : Bumi Aksara.

Surbakti, R. (2007). Memahami Ilmu Politik. Jakarta : Grasindo.

Tn. (2004). Ensiklopedia Nasional Indonesia. Bekasi : Delta Pamungkas.

UPI. (2013). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Jurnal :

Fettling, D. (2013). J.B. Chifley and the Indonesian Revolution, 1945-1949,

Australian Journal of Politics & History, 59 (4), hlm. 517-531. Tersedia di

: http://onlinelibrary.wiley.com.

Launa. (2011). Labour And Politic. Jurnal Sosial Demokrasi, 10 (4), hlm. 4-15.

Mccallum, J.A. (1936). The Australian Labour Party. Australian Institute of

Polivy and Science,8 (29), hlm. 68-74.

Wanandi, J. (1992). Kerjasama Keamanan Indonesia Australia. Analisis CSIS.(5), hlm. 423-441.

Wanandi, J. (2001). Future Relations between Indonesia and Australia. The

(29)

94

Skripsi :

Apriani, R.D. (2013). Keterlibatan Unisoviet dan Republik Cina dalam

Pendudukan Vietnam di Kamboja 1978-1991. Skripsi, Ilmu Pengetahuan

Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.

Gumilang, Y.H. (2011). Kebijakan Lingkungan Partai Buruh Pada Masa

Pemerintahan Kevin Rudd Di Australia Tahun 2007-2009 : Studi Kasus Water Act (2007). Skripsi, Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas

Indonesia.

Mandasari, P. (2008). Kebijakan Politik Luar Negeri Australia Pasca Perang

Pasifik (Suatu Kajian Mengenai Hubungan Australiadan Indonesia Pada Peristiwa Pembebasan Irian Barat 1949-1963). Skripsi, Ilmu Pengetahuan

Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.

Puteri, Mc. A. S. (2011). Kebijakan Luar Negeri Australia Terhadap Indonesia :

Pemerintahan John Howard Dari Partai Koalisi Liberal (1996-2007) Dan Pemerintahan Kevin Rudd Dari Partai Buruh (2007-2010). Skripsi, Ilmu

Sosial Dan Ilmu Politik, Universitas Islam Negeri.

Saleh, B. (2008). Perbandingan Keterlibatan Australia dalam Integrasi (1976)

Dan Disintegrasi Timor Timur Dengan Republik Indonesia. Skripsi, Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia.

Yulia, D. (2010). Perkembangan Kartun Politik Australia dan Analisisnya

Terhadap Hubungan Australia-Indonesia Terkait Isu Timor-Timur 1974-2002. Skripsi, Ilmu Sejarah, Universitas Indonesia.

Zainurlis. (1993). Nilai-nilai Buruh Australia Dalam Aksi Boikot Buruh

Pelabhuan Untuk Mendukung Revolusi Indonesia 1945-1949. Skripsi,

Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia.

Internet :

Abadi, A.F.S. (2013). Teori-teori Geopolitik. [Online]. Tersedia di : omgeboy.wordpress.com. [Diakses 19 Agustus 2014].

(30)

Darmawan, W. (2010a). Arah Politik Australia. [Online]. Tersedia di

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/19710101199

9031-WAWAN_DARMAWAN/arah_politik_australia.pdf. [Diakses 14 Juni 2014].

Darmawan, W. (2010b). Aliansi Australia dalam ANZUS Treaty (1951). [Online].

Tersedia di :

http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/19710101199 9031-WAWAN_DARMAWAN/ANZUS.pdf. [Diakses 5 Juni 2014].

Febrina,D.D.A., dkk. (2010). Sejarah Australian Labor Party. [Online]. Tersedia di : http://www.scribd.com/53352360/Sejarah-Australian-Labor-Party. [Diakses 15 Juni 2014].

Hutagalung, B.R. (2006). Menyingkap Sejarah Konspirasi Australia-Belanda di

Indonesia. [Online]. Tersedia di : batarahutagalung.blogspot.com.

[Diakses tanggal 6 September 2014].

Ismail, R. (2013). PM. Abbot : Sebagai Super Power Asia, Indonesia Negara

Penting Bagi Kami. [Online]. Tersedia di : http://m.detik.com. [Diakses 10

Juli 2014].

Niam,M.M. (2011). Sejarah Kepemimpinan Partai Buruh Di Australia. [Online]. Tersedia di : http://kakniam.files.wordpress.com/2011/04/sejarah-kepemimpinan-partai-buruh-di-australia.pdf. [Diakses 15 Juni 2014].

Sprague, T. (2012). Kongres Nasional Ke-V Partai Komunis Indonesia. [Online]. Tersedia di : http://www.marxist.org. [Diakses 29 Agustus 2014].

Wahyudi, E. (2012). Teori Geopolitik. [Online]. Tersedia di : ediwahyudiug.blogspot.com. [Diakses 19 Agustus 2014].

Tn. (2013). Hah Australia Bantu Indonesia Merdeka. [Online]. Tersedia : http://politik.kompasiana.com/2013/07/09/hah-australia-bantu-indonesia-merdeka-575654.html. [Diakses 14 Maret 2014].

Referensi

Dokumen terkait

Adapun hasil analisis mengenai penerapan Sistem Pengendalian Internal dalam meningkatkan efektivitas dan efisiensi yang diterapkan perusahaan dapat tercapai jika

Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan explanatory research, dengan maksud untuk menganalisis hubungan dan pengaruh komunikasi dan lingkungan kerja terhadap

Hal serupa juga didapati pada penelitian ini dimana ikan M.praecox pada kisaran pH 4-5 memiliki jumlah skor warna yang relatif lebih besar dibandingkan perlakuan lain.. Hal

PDRB Provinsi Sumatera Utara Atas Dasar Harga Konstan 2010 menurut Lapangan Usaha (miliar rupiah),

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis..

Usus dua belas jari, terjadi pencernaan makanan secara kimiawi yang dilakukan oleh getah empedu dan getah pangreas.. Getah empedu dihasilkan oleh hati dan berfungsi untuk

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang terputus – putus atau pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipergunakan dalam menggiring bola sama dengan bagian kaki

Badan usaha yang merger menjadi satu kesatuan Baru dari unit kecil-kecil yang ada serta memben tuk kekuatan yang lebih besar dinamakan…..A. Wira usaha adalah seseorang