PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KELOR (Moringa oleifera) UNTUK MENGHAMBAT
BAKTERI Staphylococcus aureus(A.aureus)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Oleh:
Reza Wijdan Aulia NPM: 16700093
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA TAHUN AKADEMIK
2020
ii
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KELOR (Moringa oleifera) UNTUK MENGHAMBAT
BAKTERI Staphylococcus aureus(S.aureus)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran
Oleh : RezaWijdan Aulia
NPM: 16700093
Menyetujui untuk diuji Pada tanggal : 28 Juli 2020
Pembimbing,
Prof.Dr.dr.H. Soegeng Soegijanto, Sp.A(K).,DTM&H NIDN . 8871710016
Penguji,
Dr. Jimmy Hadi Widjaja, Sp.PA NIDN . 709116901
iii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK BIJI KELOR (Moringa oleifera) UNTUK MENGHAMBAT
BAKTERI Staphylococcus aureus (S.aureus)
Oleh : Reza Wijdan Aulia
NPM: 16700093
Telah diuji pada Hari : Senin
Tanggal : 28 Juli 2020
dan dinyatakan lulus oleh :
Pembimbing,
Prof.Dr.dr.H. Soegeng Soegijanto, Sp.A(K).,DTM&H NIDN . 8871710016
Penguji,
Dr.Jimmy Hadi Widjaja, Sp.PA NIDN . 709116901
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Allah SWT., karena berkat rahmat-Nya Skripsi ini dapat penulis selesaikan. Adapun penyusunan Skripsi dengan judul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Biji Kelor (Moringa oliefera) Untuk Menghambat Bakteri Staphylococcus aureus(S.aureus) ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran di Jurusan Pendidikan Dokter Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
Dalam proses penyusunan Tugas Akhir ini tentunya tidak lepas dari dorongan dan bantuan berbagai pihak, maka dari itu penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya khususnya kepada kedua orang tua tercinta Bapak Sugih Arto dan Ibu Titik Istirahayu yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya dan mendidik penulis selama ini
Pada kesempatan ini pula ucapan terma kasih yang tak terhingga terima sebagai penghormatan penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Suhartati, dr. MS selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang telah memberi kesempatan kepada penulis untuk menuntut ilmu di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
2. Prof.Dr.dr.H.Soegeng Soegijanto, Sp.A(K).,DTM&H selaku dosen pembimbing penyusunan Skripsi yang dengan sabar telah meluangkan waktu untuk mengarahkan dan membimbing penulis.
v
3. dr.Jimmy Hadi Widjaja, Sp.PA selaku dosen penguji yang telah berkenan menguji skripsi hasil karya penulis serta memberikan revisi-revisi guna penyempurnaan.
4. Seluruh Staf Tata Usaha Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya yang tidak dapat penulis sebut satu persatu yang telah membantu secara adminstratif dalam program skrispsi.
5. Kepada seluruh teman satu angkatan yang lebih dulu menyelesaiakan tugas Skripsi, kalian semua adalah inspirasiku.
6. Kepada sahabat-sahabat yang senantiasa memotivasi agar segera menyelesaikan tugas Sripsi ini
Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif dalam rangka penyempurnaan Skripsi ini. Semoga hasil penelitian dalam bentuk Skripsi ini bermanfaat bagi penulis lain sebagai kekayaan literatur pada penelitian sejenis.
Akhir kata penulis ucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dan terimakasih atas segala dukungannya.
Surabaya, 20 Juli 2020 Penulis
vi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
LEMBAR PERSETUJUAN ... ii
LEMBAR PENGESAHAN ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
ABSTRAK ... xi
ABSTRACT ... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Kandungan Kimia ... E. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6
A. Konsep Kelor (Moringa oleifera Lam) ... 6
1. Klasifikasi Kelor (Moringa oleifera Lam) ... 6
2. Morfologi Kelor (Moringa oleifera Lam) ... 7
3. Manfaat Biji Kelor (Moringa oleifera Lmk.) ... 8
B. Metode Ekstraksi ... 9
1. Pengertian Ekstraksi ... 9
2. Cara ekstraksi ... 10
B. Antimikroba ... 12
1. Mekanisme Kerja Antimikroba ... 12
2. Faktor yang Mempengaruhi Aktivitas Antimikroba ... 13
3. Metode Pengujian Antimikroba ... 14
C. Bakteri ... 17
1. Definisi Bakteri ... 17
2. Struktur Bakteri ... 19
3. Ciri-ciri Bakteri ... 20
D. Staphylococcus Aureus (A. Aureus) ... 21
1. Deskripsi Staphylococcus Aureus ... 21
2. Klasifikasi A. Aureus ... 22
3. Patogenesis A. Aureus ... 23
vii
4. Struktur Antigen ... 24
5. Faktor Virulensi ... 24
BAB III KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS ... 27
A. Kerangka Konseptual ... 27
B. Hipotesis Penelitian ... 28
BAB IV METODE PENELITIAN ... 29
A. Rancangan Penelitian ... 29
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
1. Populasi ... 30
2. Sampel ... 30
3. Besar Sampel ... 31
4. Teknik pengambilan sampel ... 31
D. Variabel Penelitian ... 31
E. Definisi Operasional ... 32
F. Prosedur Penelitian ... 33
1. Tahap persiapan ... 33
2. Tahap perlakuan ... 34
3. Alur Penelitian ... 36
4. Bahan, alat, dan instrument yang digunakan ... 37
G. Analisis Data ... 37
BAB V HASIL PENELITIAN ... 39
A. Deskripsi Data ... 39
B. Analisis Data ... 40
BAB VI PEMBAHASAN ... 47
BAB VII PENUTUP ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran ... 52
DAFTAR PUSTAKA ... 53 LAMPIRAN - LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
Tabel V.1 Hasil pengukuran mean dan standard deviasi daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus setelah perlakuan ... 39 Tabel V.2 Uji normalitas menggunakan Shapiro wilk daya hambat bakteri
Staphylococcus aureus ... 41 Tabel V.3 Uji normalitas menggunakan Shapiro wilk daya hambat bakteri
Staphylococcus aureus ... 42 Tabel V.4 Hasil uji homogenitas daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus
aureus ... 42 Tabel V.5 Hasil Uji Oneway Anova daya hambat pertumbuhan bakteri
Staphylococcus aureus ... 43 Tabel V.6 Perbedaan rata-rata daya hambat antara masing-masing kelompok
... ... 44
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar II. Morfologi Biji Kelor. ... 6
Gambar III. Struktur Bakteri ... 19
Gambar IV. Bakteri Staphylococcus Aureus ... 22
Grafik V. Alur Penelitian ... 36
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Sertifikat Kelayakan Etik Lampiran 2 Kartu Bimbingan Skripsi Lampiran 3 Hasil Analisis Statistik SPSS Lampiran 4 Dokumentasi Penelitian
xi ABSTRAK
Reza Wijdan Aulia 2020, Pengaruh pemberian ekstrak biji kelor (Moringa oleifera L) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan metode difusi. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Tugas Akhir, Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya, Pembimbing” Prof. Dr .dr .H.
Soegeng Soegijanto, Sp.A(K)., DTM&H, Penguji: dr.Jimmy Hadi Widjaja, Sp.PA
Staphylococcus aureus merupakan bakteri patogen utama yang dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi.. Pengobatan pasien dengan infeksi bakteri adalah antibiotik, namun antibiotik tidak digunakan dengan bijaksana dapat menyebab terjadinya resistensi antibiotik. Biji kelor mengandung senyawa yang memiliki sifat antibakteri sehingga dapat digunakan sebagai obat infeksi.. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh pemberian ekstrak biji kelor (Moringa oleifera L.) terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian ini menggunakan rancangan post test only control group design. Populasi penelitian bakteri Staphylococcus Aureus yang diperoleh dari Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dengan 6 kelompok sampel masing-masing sejumlah 4 pengulangan. Variabel independen adalah ekstrak biji kelor dengan konsentrasi 25%, 50%, 75%, dan 100%, kontrol positif adalah antibiotic ciprofloxacin dan kontrol negatifnya larutan aquades. Variabel dependen adalah daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus. Analisis data menggunakan uji Anova karena data berdistribusi normal dengan tingkat kemaknaan α = 0,05. Hasil uji Anova menunjukkan ada perbedaan rata-rata daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus ke enam kelompok (P = 0,000). Hasil uji LSD menunjukkan ada perbedaan rata-rata daya hambat kelompok KP dengan P1 (P= 0,017), hal ini berarti konsentrasi ekstrak biji kelor 25% belum seefektif antibiotic ciprofloxaxin dan KP dengan P4 (P=0,000) hal ini berarti, konsentrasi ekstrak biji kelor 100% lebih baik dari pada antibiotik ciprofloxacin.
Sedangkan yang tidak ada beda atau rata-rata daya hambat sama dengan antibiotik ciprofloxacin (P> 0,05), yaitu pada kelompok KP dengan P2 (P = 0,841) dan KP dengan P3 (P = 0,072). Dapat disimpulkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak biji kelor semakin tinggi daya hambat terhadap pertumbuhan bakteri Staphylococcus Aureus. Diharapkan institusi kesehatan dapat mengaplikasikan secara klinis ekstrak biji kelor (Moringa oleifera L) sebagai antibakteri pengganti antibiotik dengan membuat peralatan khusus sehingga dapat diaplikasikan kepada masyarakat.
Kata kunci : ekstrak biji kelor, Staphylococcus Aureus
xii ABSTRAK
Reza Wijdan Aulia 2020, Effect of Moringa oleifera L extract on the growth of Staphylococcus aureus bacteria by diffusion method. Final Project, Medical Education Study Program, Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya, Advisor "Prof. Dr.dr .H. Soegeng Soegijanto, Sp.A (K)., DTM & H, Examiners: dr.Jimmy Hadi Widjaja, Sp.PA
Staphylococcus aureus is a major pathogenic bacterium that can cause various infectious diseases.. Treatment of patients with bacterial infections is antibiotics, but antibiotics not used wisely can cause antibiotic resistance. Moringa seeds contain compounds that have antibacterial properties so they can be used as an infection drug. This study aims to determine the effect of Moringa oleifera L.
extract on the growth of Staphylococcus aureus bacteria. This study uses a post test only control group design. The study population of Staphylococcus Aureus bacteria obtained from the Microbiology Laboratory of the Faculty of Medicine, University of Wijaya Kusuma Surabaya with 6 sample groups of 4 repetitions each. The independent variable was Moringa seed extract with concentrations of 25%, 50%, 75%, and 100%, positive control was antibiotic ciprofloxacin and negative control of aquades solution. The dependent variable is the inhibitory growth of Staphylococcus Aureus bacteria. Data analysis used ANOVA test because the data were normally distributed with significance level α = 0.05. Anova test results showed that there were differences in the average inhibition of the growth of Staphylococcus Aureus bacteria to the six groups (P = 0,000). LSD test results showed there were differences in the average inhibition of the KP group with P1 (P
= 0.017), this means the concentration of 25% Moringa oleifera seed extract was not as effective as ciprofloxaxin and KP with P4 (P = 0,000). Moringa is 100%
better than the antibiotic Ciprofloxacin. While there is no difference or the average inhibition is the same as the antibiotic ciprofloxacin (P> 0.05), that is in the KP group with P2 (P = 0.841) and KP with P3 (P = 0.072). It can be concluded that the higher the concentration of Moringa seed extract, the higher the inhibitory effect on the growth of Staphylococcus Aureus bacteria. It is expected that health institutions can clinically apply Moringa oleifera L extract as an antibacterial substitute for antibiotics by making special equipment so that it can be applied to the public.
Key words: extract, Moringa oleifera seeds, Staphylococcus Aureus