• Tidak ada hasil yang ditemukan

ISSN No Media Bina Ilmiah 39

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ISSN No Media Bina Ilmiah 39"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND

COMPOSITION (CIRC) DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS BERTANYA PADA MATA

PELAJARAN PKN SISWA KELAS V SD NEGERI 2 DASAN TERENG TAHUN PELAJARAN

2015/2016

Oleh,

I R A H

Guru pada SD Negeri 2 Dasan Tereng

Abstrak: Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Penerapan model pembelajaran tipe Cooperative

Integrated Reading and Composition (CIRC) dalam meningkatkan aktivitas bertanya pada mata pelajaran

PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016 ”. Tujuan Penelitian yaitu Upaya

meningkatkan aktivitas bertanya siswa dengan menggunakan model pembelajaran pada mata pelajaran PKn

bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran tipe Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC) dalam meningkatkan aktivitas bertanya pada mata pelajaran PKn siswa kelas V SD

Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016”.Desain prosedur perbaikan pembelajaran ini bertujuan

untuk mengatur latar atau setting penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan tujuan

penelitian. Penelitian ini dilaksanakan melalui empat tindakan yang berulang atau siklus yang terdiri dari

planning (perencanaan), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Kesimpulan

yang diperoleh dari kegiatan perbaikan pembelajaran mata pelajaran PKn untuk aktivitas bertanya dapat

dilihat dari adanya peningkatan yang signifikan, pada siklus I dengan jumlah presentasi adalah 62,50%

dengan kategori aktif sedangkan pada siklus II presentasi mencapai 77,56% dengan kategori sangat aktif,

sehingga peningkatannya sebesar 15,06%. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data di atas dapat

disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran tipe CIRC dapat meningkatkan aktivitas bertanya siswa

dalam pokok bahasan organisasi PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016.

Kata Kunci : Model Pembelajaran Tipe Cooperative Integrated Reading And Composition (Circ) Aktivitas

Bertanya

A. PENDAHULUAN

Pendidikan

nasional

berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan

menjadi warga negara yang demokratis serta

bertanggung jawab (I.G.A.K. Wardani dkk, 2014)

Berbagai upaya guru dalam memperbaiki

pembelajaran

dengan

tujuan

mewujudkan

pendidikan nasional yaitu meningkatkan motivasi,

dan keaktifan siswa. Oleh karena itu pada saat

melaksanakan pembelajaran, guru dapat memilih

dan menentukan metode yang sesuai dengan

kemampuannya, menentukan media pelajaran, serta

keadaan siswa. Guru dalam pembelajaran harus

memilih dan menentukan berbagai strategi agar

siswa dapat belajar secara efektif dan efisien

sehingga tujuan yang diharapkan tercapai.

Disamping rendahnya aktivitas bertanya siswa pada

mata pelajaran PKn merupakan salah satu indikasi

bahwa pembelajaran yang dilakukan guru perlu

untuk dicermati lagi. Berdasarkan observasi awal

peneliti mengadakan pretes dengan tujuan untuk

mengukur kemampuan siswa belajar, namun hasil

sangat jauh dari tujuan yang ditetapkan. Hal ini dapat

dilihat dari nilai ulangan semester ganjil pada mata

pelajaran PKn tahun pelajaran 2015/2016 . Dengan

jumlah siswa ada 24, dari semua siswa ada 11 orang

siswa yang tuntas dan memiliki nilai di atas KKM,

dengan ketuntasan klasikalnya 55% dan 13 orang

siswa yang tidak tuntas dan memiliki nilai kurang

dari KKM. hal ini disebabkan oleh: (a) rendahnya

semangat belajar siswa; (b) banyaknya siswa yang

tidak berani bertanya atau mengemukakan pendapat;

(c) kegiatan pembelajaran masih banyak didominasi

oleh guru; (d) media pembelajaran yang terbatas; (e)

metode pembelajaran yang digunakan kurang

bervariatif (monoton). Disamping itu penyebab

kegagalan ini oleh guru yang kurang memberikan

perhatian saat proses pembelajaran berlangsung

serta refrensi yang digunakan terbatas.

Alternatif

Pemecahan

Masalah,Guru

sebagai tenaga pengajar dan motivator kegiatan di

kelas pada dasarnya merupakan kunci utama dalam

proses belajar mengajar. Tercapai tidaknya tujuan

pembelajaran tergantung dari kesiapan guru sendiri

dan siswa sebagai obyek pendidikan selayaknya

diarahkan pada pengelolaan kelas yang di dalamnya

mencakup penggunaan metode diskusi dalam

(2)

pembelajaran. Dikelas segala akses pendidikan

bermutu dan berproses. Guru sebagai pendidik

profesional, membina, mediator dan fasilitator harus

mempersiapkan

diri

dalam

perencanaan,

pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Pencapaian

tujuan pembelajaran oleh siswa dinyatakan berhasil

jika siswa telah menguasai materi pembelajaran PKn

tentang organisasi dan keputusan bersama.

Berdasarkan pengalaman dari penulis di SD

Negeri 2 Dasan Tereng , khususnya siswa kelas V

pada mata pelajaran PKn, masih kurang dalam

memahami materi organisasi. Baik itu disebabkan

oleh kurangnya motivasi, tidak aktif dalam kegiatan

belajar, minat bertanya kurang, metode yang

digunakan hanya ceramah saja, dan kurangnya

media yang mendukung pembelajaran. Merujuk dari

latar belakang orang tua yang berbeda baik itu dari

segi ekonomi serta pendidikan. Siswa di SD Negeri

2 Dasan Tereng berasal dari sebagian keluarga yang

kurang mampu dan pendidikan orang tua yang tidak

sekolah ataupun sekolah tapi tidak sampai tamat dan

ada juga orang tua yang berpendidikan tinggi (S1),

ini menjadi faktor penentu keberhasilan siswa dalam

pembelajaran. Karena dengan perhatian orang tua

siswa termotivasi untuk menjadi lebih baik lagi dari

temannya sedangkan jika orang tua yang kurang

perhatian siswa akan merasa sekolah yang penting

masuk saja, tanpa ada motivasi ingin menjadi orang

berhasil atau sukses.

Menyikapi kondisi seperti sekarang ini,

maka penulis akan mengangkat judul “Penerapan

model pembelajaran tipe Cooperative Integrated

Reading and Composition (CIRC) dalam

meningkatkan aktivitas bertanya pada mata

pelajaran PKn siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan

Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016 ”.

B. KAJIAN PUSTAKA

a)

Proses Belajar Mengajar

Proses belajar mengajar merupakan inti dari

proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru

sebagai pemegang peran utama. Belajar menunjuk

pada apa yang harus dilakukan seseorang sebagai

subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik),

sedangkan mengajar menunjuk pada apa yang harus

dilakukan oleh guru sebagai pengajar. Dalam proses

belajar mengajar seorang guru dituntut untuk

menjadi seorang organisator, karena dalam hal ini

mengajar pada prinsipnya membimbing siswa dalam

kegiatan belajar mengajar (Sudjana dalam Yatmi

Winarni, 2010).

Kegiatan belajar mengajar memuat

gagasan-gagasan pokok tentang pembelajaran dan pengajaran

untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan serta

gagasan-gagasan pedagogis dan andagogis yang

mengelola pembelajaran agar tidak mekanistik

(Solchan dkk, 2014)

Belajar adalah suatu proses yang melahirkan

atau mengubah suatu proses yang melahirkan atau

mengubah suatu kegiatan karena mereaksi terhadap

suatu keadaan (karena adanya latihan). Perubahan

itu tidak disebabkan karena proses pertumbuhan

(kematangan) atau keadaan organisma yang

sementara, (Ernest R. Hilgard dalam Drs Soetomo,

1993).

Coopertaive Integrated Reading And Composition

(CIRC)

Coopertaive

Integrated

Reading

and

Composition (CIRC) merupakan salah satu tipe

pembelajaran kooperatif mengintegrasikan suatu

bacaan secara menyeluruh kemudian

mengkmposisikanya menjadi bagian- bagian yang

penting ( Slavin, 2010).

Adapun kelebihan dari model pembelajaran

kooperatif tipe Cooperative Integrated Reading and

Composition (CIRC), (www.Google. com. Diakses

28 Januari dalam Yatmi Winarni, 2010), yaitu:

a.

CIRC sangat tepat untuk meningkatkan

keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal

pemecahan masalah.

b.

Dominasi guru dalam pembelajaran berkurang

c.

Siswa termotivasi pada hasil secara teliti,

karena bekerja kelompok

d.

Para siswa dapat memahami makna soal dan

saling mengecek pekerjaannya

e.

Membantu siswa yang lemah

f.

Meningkatkan hasil belajar khususnya dalam

menyelesaikan soal yang berbentuk pemecahan

masalah

Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

tipe

Cooperative

Integrated

Reading

and

Composition (CIRC,) menurut (Suprijono dalam

Yatmi Winarni, 2010)

a.

Membentuk kelompok yang anggotanya terdiri

dari 4 – 6 orang anggota yang heterogen

b.

Guru memberikan wacana/kliping sesuai topik

pembelajaran

c.

Siswa bekerja sama saling membacakan dan

menemukan ide pokok dan memberi tanggapan

terhadap wacana/kliping dan ditulis pada

selembar kertas

d.

Mempresentasikan/ membacakan hasil diskusi

kelompok

e.

Guru membuat kesimpulan bersama

f.

Penutup

b)

Aktivitas Bertanya

Memberi

pertanyaan

kepada

siswa

merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan

(3)

dalam kegiatan belajar-mengajar, karena metode

apapun yang digunakan, tujuan pengajaran apapun

yang ingin dicapai, dan bagaimanapun keadaan

siswa yang dihadapi, maka bertanya kepada siswa

merupakan hal yang tak dapat ditinggalkan sama

sekali. Karena pertanyaan kepada siswa lebih

meningkatkan belajarnya dan berfikir terhadap

pokok bahasan yang sedang dipelajari, di samping

masih ada tujuan lain yang tersembunyi.

Menurut Dr. Soetomo, 1993. Ada beberapa

manfaat keterampilan bertanya, baik bagi guru

maupun murid antara lain:

b.

Akan dapat membangkitakan minat dan rasa

ingin tahu siswa terhadap siswa terhadap

bahasan yang akan dibahas.

c.

Dapat memusatkan perhatian siswa terhadap

pokok bahasan.

d.

Dapat mengembangkan keaktifan belajar dan

berfikir siswa.

e.

Mendorong

siswa

untuk

dapat

mengemukakan pandangan-pandangan yang

berhubungan dengan masalah yang dibahas.

f.

Dapat sebagai umpan balik bagi guru untuk

mengetahui sejauh mana hasil prestasi belajar

siswa selama proses belajar mengajar.

g.

Dapat mengembangkan kemampuan siswa

dalam menemukan, mengorganisir, dan

menilai informasi yang pernah didapat

sebelumnya.

C. METODE PENELITIAN

a)

Subjek, Tempat, Dan Waktu Penelitian Serta

Pihak Yang Membantu

1. Subjek

Subjek pada penelitian ini adalah siswa

kelas V.SD Negeri 2 Dasan Tereng, dengan

jumlah siswa 24 orang yang terdiri dari 8

laki-laki dan 16 perempuan.

2. Tempat

Tempat diadakan penelitian ini adalah di SD

Negeri 2 Dasan Tereng , Desa Dasan tereng

Kecamatan Narmada .

3. Waktu

Penelitian ini akan dilaksnakan pada tanggal

Januari sampai Maret 2016.

4. Pihak yang Membantu

Dalam penelitian ini pihak yang membantu

supervisior satu Nursi H. Naksabandi, S.Pd.

b)

Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran

Desain prosedur perbaikan pembelajaran ini

bertujuan untuk mengatur latar atau setting

penelitian agar peneliti memperoleh data yang valid

sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian ini

dilaksanakan melalui empat tindakan yang berulang

atau siklus yang terdiri dari planning (perencanaan),

action (tindakan), observation (pengamatan), dan

reflection (refleksi).

Sesuai dengan langkah-langkah PTK maka

pada tahap awal, Peneliti mempersiapkan materi

yang akan disajikan, menyusun perencanaan

perbaikan pembelajaran, serta menyiapkan alat dan

media pembelajaran yang sesuai. Setelah melalui

tahap persiapan, Peneliti masuk ketahap tindakan

yang merupakan perbaikan pembelajaran yang

dibagi masing-masing dalam dua siklus. Dan

prosedur

selanjutnya

Peneliti

melakukan

pengamatan, sedangkan perosedur terakhir dalam

Penelitian Tindakan Kelas ini adalah melakukan

refleksi

Peneliti akan melaksanakan perbaikan

pembelajaran PKn sesuai dengan kompetensi dasar

yang memerlukan perbaikan. Pelaksanaan perbaikan

yang dilaksanakan disesuaikan dengan jadwal mata

pelajaran yang ada di tempat tugas dimana Peneliti

melakukan penelitian ini. Kegiatan ini akan

dilaksanakan dalam empat tahap yang terdiri dari

perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi,

refleksi. Jika pada siklus II ini menunjukkan bahwa

tindakan siklus II memperoleh hasil maksimal maka

tidak perlu dilanjutkan ke siklus III.

c)

Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan

data yang digunakan adalah:

1.

Data Kualitatif

Data kualitatif ini digunakan untuk

menganalisis data yang diperoleh dari

lembar observasi yaitu lembar observasi

guru, lembar observasi aktivitas bertanya

siswa

selama

proses

pembelajaran

berlangsung yang dilaksanakan pada siklus

pertama sampai siklus akhir. Setelah data

dapat terkumpul kemudian dapat diambil

kesimpulan.

2.

Data Kuantitatif

Data kuantitatif ini digunakan untuk

mengolah data yang berbentuk angka yaitu

data observasi yang masih berbentuk data

kualitatif kemudian diolah menjadi bentuk

data kuantitatif.

D.HASIL DAN PEMBAHASAN

A.

Deskripsi Hasil Persiklus

Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah

perbaikan pembelajaran siswa kelas V pada mata

pelajaran

Pendidikan

Kewarganegaraan,

berdasarkan data yang diperoleh dari hasil

pengamatan yang dilakukan oleh peneliti maupun

oleh teman sejawat. Pengamatan dilakukan oleh

peneliti ketika proses pembelajaran berlangsung

(4)

terfokus pada kinerja peserta didik dalam mengikuti

pembelajaran. kinerja tersebut terdiri dua kegiatan

yaitu kerja sama, dan aktivitas bertanya siswa.

Sedangkan fokus pengamatan yang dilakukan oleh

teman sejawat berkisar pada aktivitas guru, aktivitas

bertanya

peserta

didik,

dan

pelaksanaan

pembelajaran. pengamatan yang dilakukan oleh guru

maupun teman sejawat menggunakan instrumen

berupa lembar observasi.

Hasil penelitian ini selengkapnya diuraikan

pada setiap siklus yaitu sebagai berikut:

1.

Hasil dan Pembahasan Siklus I

Penelitian ini telah dilaksanakan tanggal 12

Januari 2016 pada siswa kelas V SD Negeri 2

Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016 .

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan

Kelas dengan menggunakan tipe CIRC untuk

mengetahui peningkatan aktivitas bertanya siswa

kelas V pada mata pelajaran PKn. Hasil

penelitian ini terdiri dari data kualitatif dan

kuantitatif. Data kualitatif diperoleh dari data

lembar observasi yaitu lembar observasi guru,

dan lembar observasi aktivitas bertanya siswa.

Sedangkan data kuantitatif diperoleh dari data

kualitatif yang dikuantitatifkan yaitu lembar

observasi guru, lembar observasi dan aktivitas

bertanya

siswa.

Adapun

deskriptif

hasil

penelitian dapat peneliti uraikan sesuai dengan

prosedur dalam Penelitian Tindakan Kelas

(PTK), yaitu terdiri dari tahap perencanaan,

pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi

serta tahap refleksi.

Observasi

guru

ini

dilaksanakan

untuk

mengetahui

keterlaksanaan

kegiatan

pembelajaran

yang

sudah

direncanakan

sebelumnya

dengan

menerapakan

model

pembelajaran

tipe

CIRC.

Presentasi

keterlaksanaan dalam penelitian ini sebesar

69,23% termasuk dalam kategori aktif. Hal ini

disebabkan oleh belum terlaksananya sebagian

skenario pembelajaran, karena ada 9 langkah

yang dapat terlaksana dari 13 langkah yang

direncanakan. Oleh sebab itu untuk dapat

terlaksananya langkah-langkah pembelajaran

maka peneliti akan melanjutkan ke siklus

berikutnya. Berdasarkan hasil observasi guru

dalam kegiatan proses belajar mengajar dapat

dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.1. Data Hasil Observasi Guru Siklus I

N

O

Parameter

Siklus I

1

Jumlah langkah yang

harus dilaksanakan

13

2

Jumlah langkah yang

terlaksana

9

3

Presentasi aktivitas yang

terlaksana

69,23 %

Hasil Observasi Aktivitas Bertanya Siswa dalam

Kegiatan Proses Belajar Mengajar

Tahap obervasi selanjutnya adalah observasi

aktivitas bertanya siswa. Data hasil aktivitas

bertanya diperoleh baik dari proses pembelajaran

maupun diskusi. Pada siklus I ini aktivitas bertanya

dari siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng Tahun

Pelajaran 2015/2016 dengan menerapkan model

pembelajaran tipe Cooperative Integrated Reading

and Composotion (CIRC). Ada 16 siswa bertanya

dari 24 siswa hadir pada saat pertemuan tersebut

dengan presentasi sebesar 62,50% termasuk

kategori aktif. Hal ini disebabkan karena siswa

belum

terbiasa

menggunakan

metode

yang

digunakan peneliti, sehingga siswa menjadi tidak

aktif bertanya, kurang memperhatikan guru pada

saat pembelajaran. Dari hasil tersebut peneliti akan

meningkatkan lagi presentasi aktivitas bertanya

siswa pada siklus selanjutnya. Adapun data hasil

aktivitas bertanya siswa dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.2. Data Hasil Observasi Aktivitas

Bertanya Siswa Siklus I

N

O

Parameter

Siklus I

1

Jumlah siswa

24

2

Jumlah siswa yang

bertanya

16

3

Skor yang diperoleh

195

4

Presentasi aktivitas

bertanya

62,50%

a.

Tahap Refleksi

Pada siklus I ini tahapan yang terakhir

dilaksanakan adalah tahap refleksi. Tahap refleksi

ini bertujuan untuk memperbaiki

kekurangan-kekurangan

yang

belum

terlaksana

guna

dilaksanakan ke siklus berikutnya yaitu siklus II.

Berdasarkan hasil observasi yang dilaksanakan oleh

peneliti dengan menerapkan model pembelajaran

tipe

Cooperative

Integrated

Reading

and

Composotion (CIRC) siswa kelas V SD Negeri 2

Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016 . Hasil

refleksi yang harus diperbaiki untuk mendapatkan

peningkatan pada

selanjutnya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

(5)

Tabel 4.3. Data Hasil Refleksi pada Siklus I

No

Hasil refleksi

Hal-hal yang akan

direfleksikan

1

Peneliti

belum

memberikan

motivasi

kepada

siswa

sebelum

pembelajaran

dimulai

Peneliti

harus

memberikan

motivasi

kepada

siswa

sebelum

pembelajaran

dimulai

2

Peneliti

belum

membimbing siswa

pada saat diskusi

berlangsung

Peneliti

harus

membimbing siswa

pada saat diskusi

berlangsung

3

Peneliti belum

menyimpulkan

hasil diskusi

kelompok

Peneliti harus

menyimpulkan

hasil diskusi

kelompok

4

Peneliti belum

memberikan

pekerjaan rumah

kepada siswa

Peneliti harus

memberikan

pekerjaan rumah

kepada siswa

5

Peneliti

belum

memberikan

perhatian

kepada

siswa yang kurang

memperhatikan

pada

saat

pembelajaran

Peneliti

harus

memberikan

perhatian

kepada

siswa yang kurang

memperhatikan

pada

saat

pembelajaran

2.

Hasil dan Pembahasan Siklus II

Siklus ke-II ini dilaksanakan hari Senin

tanggal 26 Januari 2016. pada siswa kelas V SD

Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016.

Tahap pelaksanaan kegiatan pada siklus II ini sama

urutannya dengan siklus I, karena siklus II ini

merupakan perbaikan-perbaikan dari siklus I untuk

mendapatkan peningkatan hasil dalam penelitian

sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus

selanjutnya.

Hasil observasi guru dalam keterlaksanaan

proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Setelah

mengadakan perbaikan dari kekurangan yang tidak

terlaksana pada siklus I, maka pada siklus II ini

persentase keterlaksanaannya meningkat menjadi

92,30 % dengan kategori sangat aktif, hal ini

disebabkan peneliti telah melaksanakan skenario

pembelajaran walaupun ada 1 dari 13 langkah yang

tidak terlaksana oleh peneliti yaitu guru tidak

memberikan pekerjaan rumah kepada siswa.

Walaupun demikian peningkatan keterlaksanaan

pembelajaran ini, sudah sesuai dengan RPP yang

telah direncanakan peneliti. Data hasil observasi

guru siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4. Data Hasil Observasi Guru Siklus

II

N

O

Parameter

Siklus II

1

Jumlah langkah yang

harus dilaksanakan

13

2

Jumlah langkah yang

terlaksana

12

3

Persentase aktivitas

yang terlaksana

92,30 %

Hasil Observasi Aktivitas Bertanya Siswa

dalam Kegiatan Proses Belajar Mengajar

Data mengenai aktivitas bertanya diperoleh

dari lembar observasi yang dilakukan pada setiap

pertemuan yang dibantu oleh seorang observer

dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana

peningkatan aktivitas bertanya siswa dengan

menerapkan Model Pembelajaran Tipe CIRC pada

Siswa Kelas V SD Negeri 2 Dasan Tereng . Data

tersebut dianalisis dengan rumus persentase.

Kekurangan-kekurangan yang belum

terlaksana pada siklus I diperbaiki oleh peneliti pada

siklus II sehingga persentase aktivitas bertanya

mengalami peningkatan menjadi 77,56% termasuk

kategori aktif, dengan jumlah siswa yang bertanya

mengalami peningkatan juga menjadi 19 orang. Hal

ini

disebabkan

oleh

siswa

sudah

terbiasa

menggunakan model pembelajaran tipe CIRC

sehingga pada saat memberikan pertanyaan siswa

belum memahami metode ini menjadi berminat

untuk bertanya. Faktor lain yang mempengaruhi

aktivitas bertanya adalah siswa yang kurang

memperhatikan pelajaran setelah direfleksi maka

siswa memperhatikan guru pada saat pembelajaran,

sudah terjadi hubungan yang baik antara siswa

dengan peneliti sehingga peneliti sudah bisa

menguasai keadaan kelas dan siswa tidak lagi

merasa ragu ataupun malu-malu dalam bertanya

walaupun masih ada siswa yang lain merasa

canggung. Data hasil aktivitas bertanya dapat dilihat

pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.5. Data Hasil Observasi Aktivitas

Bertanya Siswa Siklus II

N

O

Parameter

Siklus II

1

Jumlah siswa

24

2

Jumlah siswa

yang bertanya

19

(6)

3

Skor

yang

diperoleh

239

4

Persentase

aktivitas bertanya

77,56%

d.. Tahap Refleksi

Berdasarkan

hasil

penelitian

yang

dilaksanakan terjadi peningkatan secara signifikan

pada siklus II ini, sehingga tidak perlu lagi

dilanjutkan ke siklus berikutnya karena peningkatan

yang didapatkan sudah mencapai maksimal baik itu

observasi guru, dan aktivitas bertanya siswa.

Dari perolehan data aktivitas bertanya selama

proses pembelajaran berlangsung maka dapat

diambil kesimpulan bahwa penerapan model

pembelajaran tipe Cooperative Integrated Reading

and Composotion (CIRC) dapat meningkatkan

aktivitas bertanya siswa kelas V SD Negeri 2 Dasan

Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016 .

E. PENUTUP

a)

Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari kegiatan

perbaikan pembelajaran mata pelajaran PKn untuk

aktivitas bertanya dapat dilihat dari adanya

peningkatan yang signifikan, pada siklus I dengan

jumlah presentasi adalah 62,50% dengan kategori

aktif sedangkan pada siklus II presentasi mencapai

77,56% dengan kategori sangat aktif, sehingga

peningkatannya sebesar 15,06%. Berdasarkan hasil

penelitian dan analisis data di atas dapat disimpulkan

bahwa penerapan model pembelajaran tipe CIRC

dapat meningkatkan aktivitas bertanya siswa dalam

pokok bahasan organisasi PKn siswa kelas V SD

Negeri 2 Dasan Tereng Tahun Pelajaran 2015/2016.

b)

Saran

Dari kesimpulan di atas, disarankan agar:

1.

Guru pada saat proses belajar mengajar dapat

menerapkan

atau

menggunakan

model

pembelajaran

tipe

CIRC

ini

untuk

meningkatkan aktivitas bertanya.

2.

Siswa dapat mempertahankan kebiasaannya

dalam belajar untuk tetap dapat bekerja sama

dengan teman sejawatnya.

3.

Sekolah dapat mensosialisasikan kepada para

pengajar

untuk

menggunakan

model

pembelajaran tipe CIRC karena dapat

meningkatkan aktivitas bertanya ` serta

menciptakan suasana saling menghargai dan

bekerja sama diantara siswa yang satu dengan

lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Anitah, S. W., dkk. 2014. Strategi Pembelajaran di

SD. Tangerang Selatan: Universita

Terbuka.

Iskandar. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta:

Gaung Persada (GP) Press.

Slavin, R.E. 2010. Cooperative Learning Teori

Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media

Soetomo. 1993. Dasar-Dasar Interaksi Belajar

Mengajar. Surabaya: Usaha Nasional.

Solchan T.W., dkk. 2014. Pendidikan Bahasa

Indonesia di SD. Tangerang Selatan:

Universita Terbuka.

Wardani,

I.G.A.K.,

dkk.

2014.

Perspektif

Pendidikan

SD.

Tangerang

Selatan:

Universita Terbuka.

Wardani, I.G.A.K., dkk. 2014. Penelitian Tindakan

Kelas. Tangerang Selatan: Universita

Terbuka.

Winarni Y., 2010. Penerapan model pembelajaran

tipe

Cooperative

Integrated

Reading

and

Composition (CIRC) dalam meningkatkan aktivitas

bertanya dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs.

Miftahul Ulum Pelangan Lombok Barat Tahun

Pelajaran 2010/2011”.

Gambar

Tabel 4.1. Data Hasil Observasi Guru Siklus I   N
Tabel 4.3. Data Hasil Refleksi pada Siklus I  No   Hasil refleksi  Hal-hal yang akan

Referensi

Dokumen terkait

Keuntungan dan manfaat positif tidak hanya dirasakan oleh Rumah SIPA atau Pemerintah Kota Solo saja, namun dari berbagai pihak yang terkait dengan SIPA juga mendapat timbal balik

Isroni, A.Md, selaku Kepala Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nurul Islam, Tengaran, Salatiga yang telah memberikan izin pada penulis untuk melakukan penelitian.. Purwanto,

[r]

Berikut ini adalah daftar berbagai Peraturan Daerah (PERDA) bermuatan materi keagamaan yang berlaku di berbagai provinsi dan Kabupaten Kota di Indonesia dari

Adapun kelima fase tersebut adalah: (1) guru menghadapkan siswa dengan masalah yang kemudian menjelaskan prosedur inkuiri serta menyajikan peristiwa

The xpath attribute specifies the XML element/value from the given XML Document where the ref value specifies the mapping. Summary of change:  Enhances parameterization of

Aplikasi Buku Kenangan Elektronik ini dapat menjawab masalah tersebut.Dengan aplikasi ini data â data tentang teman â teman dan kenalan, khususnya data teman â teman 3 KC 39

 Siswa dapat mengakui adanya Allah swt melalui ciptaan alam semesta raya dan seisinya melalui dalil aqli  Siswa dapat. mengenal Allah melalui keindahan alam semesta