• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. LANDASAN TEORI. 4 Universitas Kristen Petra

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. LANDASAN TEORI. 4 Universitas Kristen Petra"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

2. LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi Manajemen 2.1.1. Sistem

Sebuah sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan tujuan umum untuk mencapai sebuah tujuan akhir. Sebuah organisasi seperti sebuah perusahaan atau sebuah area bisnis sesuai dengan definisi itu.

Organisasi mencakup sumber-sumber yang telah diidentifikasi sebelumnya, dan mereka bekerja untuk mencapai tujuan khusus yang dispesifikasikan oleh pemilik atau manajemen.[ McLeod,1998]

2.1.1.1. Sistem Lingkaran Terbuka dan Sistem Lingkaran Tertutup

Tidak semua sistem dapat mengkontrol kegiatan mereka sendiri. Sebuah sistem tanpa mekanisme kontrol, lingkaran arus balik, dan elemen-elemen yang obyektif disebut sebuah sistem lingkaran terbuka. Sedangkan sebuah sistem dengan 3 elemen kontrol tujuan, mekanisme kontrol, dan lingkaran arus balik disebut sistem lingkaran tertutup.[ McLeod,1998]

2.1.1.2. Sistem Fisikal dan Sistem Konseptual

Perusahaan bisnis adalah sistem fisikal yang terdiri dari sumber sumber fisikal, di lain pihak sebuah sistem konseptual adalah sebuah sistem yang menggunakan sumber-sumber konseptual yaitu informasi dan data untuk menggambarkan sebuah sistem fisikal. Sebuah contoh dari sistem konseptual adalah sebuah gambaran dalam pikiran seorang manajer, sebagai gambar atau dasar pada sehelai kertas atau dalam sebuah form elektronik pada komputer.

Komputer adalah sebuah sistem fisikal, tetapi data dan informasi yang tersimpan di dalamnya dapat dilihat sebagai sebuah sistem konseptual. Data dan informasi mewakili satu atau lebih sistem fisikal. Bagaimana data dan informasi tersimpan tidak terlalu penting, yang penting adalah apa yang diwakili oleh data dan informasi. Sistem fisikal yang penting adalah sistemnya. Sedangkan sistem konseptual yang penting adalah representasinya pada sistem fisikal.

(2)

2.1.1.3. Data dan Informasi

Data dan informasi telah digabungkan dalam klasifikasi tipe-tipe sumber, bagaimanapun data dan informasi tidak dapat ditukar. Data mencakup fakta dan gambaran yang relatif tidak berarti untuk pemakainya. Informasi adalah data yang sudah diproses atau data yang sudah berarti.[Murdick,1993]

2.2. Models

Sebuah model adalah abstrak dari sesuatu. Model mewakili beberapa obyek atau aktifitas, model disebut dengan entitas. Para manajer menggunakan model untuk mempresentasikan masalah-masalah yang harus dipecahkan. Obyek atau kegiatan yang menyebabkan suatu masalah adalah entitas-entitasnya.

2.2.1. Tipe-tipe model

Ada 4 tipe dasar dari model yaitu : - Physical model

Sebuah fisikal model adalah sebuah representasi tiga dimensi dari entity.

physical model digunakan dalam dunia bisnis termasuk skala model dari pusat perbelanjaan dan prototype dari mobil baru.

- Narrative model

Salah satu tipe model yang digunakan setiap hari oleh para manajer adalah narrative model, dimana model ini menggambarkan entitasnya dengan perkataan atau tulisan. Pendengar atau pembaca dapat mengerti entitasnya dari cerita. Semua komunikasi bisnis adalah narrative model, yang membuat narrative model menjadi tipe model yang paling populer.

- Graphic model

Tipe model lain yang digunakan cukup sering adalah graphic model. Sebuah graphic model, menggambarkan entitasnya dengan gambar garis, simbol, bentuk. Graphic model juga digunakan dalam mendesain sistem informasi.

Banyak dari peralatan yang digunakan sistem analis dan programmer adalah gambar, sebagai contoh adalah Entity Relationship Diagram dan Data Flow Diagram.

(3)

- mathematical model

setiap rumus matematika atau persamaan, adalah mathematical model.

2.2.2. The General Systems Model

Sarana yang kita gunakan sebagai dasar utama dari gambaran kita sebut general systems model dari sebuah perusahaan. Ini adalah sebuah diagram grafik dengan dilengkapi penjelasan yang menggambarkan seluruh organisasi dalam sebuah jalan umum, menggunakan sebuah sistem kerangka.

- Sistem Fisikal

Gambar 2.1.. menunjukkan sistem fisikal dari perusahaan yang mengubah input sumber-sumber menjadi output sumber-sumber. Input sumber-sumber berasal dari lingkungan perusahaan, perubahan dilakukan, dan output sumber-sumber dikembalikan ke lingkungan yang sama. Sistem fisikal dari perusahaan adalah sebuah sistem terbuka, berinteraksi dengan lingkungannya dengan menggunakan aliran sumber-sumber fisik.

Gambar 2.1. Sistem Fisikal Perusahaan [McLeod,1998]

Input resources

Transformation process

Output resources

- Sistem Konseptual

Beberapa sistem terbuka dapat mengatur operasi mereka sendiri, dan beberapa tidak. Kontrol dalam arti sebuah lingkaran yang dibangun dalam sistem.

Lingkungan tersebut disebut sebuah lingkaran arus balik, yang menyediakan sebuah aliran untuk signal dari sistem pada suatu mekanisme kontrol dan dari mekanisme kontrol kembali pada sistem. Mekanisme kontrol adalah suatu alat yang menggunakan signal arus balik untuk mengevaluasi kemampuan sistem dan menentukan kegiatan mana yang dibutuhkan.

(4)

- Sistem Lingkaran Terbuka

Telah dijelaskan di atas bahwa sistem lingkaran terbuka adalah sistem tanpa lingkaran arus balik, atau mekanisme kontrol. Gambar 2.1. sebagai tambahan untuk menjadi sebuah sistem terbuka, adalah sebuah sistem lingkaran terbuka.

Tidak ada arus balik dari sistem untuk menyebabkan perubahan yang dibutuhkan sistem.

Mungkin hanya ada sejumlah kecil saja perusahaan bisnis yang merupakan tipe sistem lingkaran terbuka. Jika perusahaan tersebut merupakan sistem lingkaran terbuka, maka arus balik dan mekanisme kontrol tidak bekerja dengan seharusnya, jadi apabila perusahaan tidak terkontrol, tidak ada yang berusaha mengembalikan keseimbangan. Hasilnya adalah kehancuran sistem atau kebangkrutan.

- Sistem Lingkaran Tertutup

Gambar 2.2. menunjukkan sebuah sistem lingkaran tertutup. Sistem dengan sebuah lingkaran arus balik dan mekanisme kontrol. Sistem ini dapat menghasilkan output dengan melakukan penyesuaian pada input.

Gambar 2.2. Sistem Lingkaran Tertutup [McLeod,1998]

Gambar 2.3. menunjukkan sebuah perusahaan dengan sistem lingkaran tertutup.

Lingkaran arus balik tersusun dari informasi, sedangkan mekanisme kontrol adalah manajemen perusahaan, yang menggunakan informasi sebagai dasar untuk membuat suatu perubahan pada sistem fisikal.

Control mechanism

Input resources

feedback

Transformation

process Output

resources feedback

(5)

Gambar 2.3. Perusahaan dengan Sistem Lingkaran tertutup [McLeod,1998]

2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah sebuah diagram yang menggambarkan aliran data antar entitas di dalam sistem. Dalam DFD ada 4 komponen utama yaitu

− External Entity

Menunjukkan asal/tujuan dari data di sistem, disebut juga input/output.

Dilambangkan dengan gambar kotak, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.4.

Gambar 2.4. Simbol dari External Entity

− Data Flow

Menunjukkan aliran data, dari mana data itu dan kemana tujuannya.

Dilambangkan dengan gambar anak panah, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.5.

Gambar 2.5. Simbol dari Data Flow

− Data Store

Menunjukkan suatu tempat penyimpanan data, seperti data pegawai, data transaksi, dan sebagainya. Dilambangkan dengan gambar kotak persegi panjang dimana di sisi kirinya ada kotak kecil, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.6.

management

Input resources

information

Transformation

process Output

resources information

(6)

Gambar 2.6. Simbol dari Data Store

− Process

Menunjukkan pemrosesan data yang masuk kearahnya dan mengeluarkan data lainnya. Dilambangkan dengan gambar persegi panjang dimana ujung-ujungnya agak bulat, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.7.

Gambar 2.7. Simbol dari Process

DFD dapat dipresentasikan di dalam level-level yang memiliki kedalaman yang berbeda. Level yang paling rendah disebut Context Diagram.

Proses umum dengan entitas-entitas serta aliran datanya digambarkan dalam Context Diagram. Proses pada Context Diagram dapat dijabarkan lagi pada DFD level 1 menjadi proses-proses yang lebih detail. Pada level 1, muncul komponen baru yaitu penyimpanan data. Jika sistem kompleks, proses-proses pada level 1 dapat dijabarkan lagi menjadi proses-proses yang lebih detail lagi di DFD level 2 dan seterusnya. Kedalaman level tergantung dari kekompleksan sistem.

2.4. Entity Relationship Diagram

Sebuah Entity Relationship Diagram(ERD) menyimpan data-data perusahaan dengan mengidentifikasi tipe-tipe dari entitas data dan hubungan antar entitas. Sebuah ERD disiapkan pada tahap proses pengembangan sistem dimana gambaran umum dari data ditentukan.

Tahapan ini dapat dimulai dari :

- Saat eksekutif perusahaan menggunakan pemodelan data untuk perusahaan dengan mempertimbangkan kebutuhan seluruh perusahaan.

- Saat eksekutif menggunakan pemodelan data untuk bagian yang besar dari operasi perusahaan, seperti area bisnis.

(7)

- Saat spesialis informasi dan pengguna menggunakan pemodelan data untuk sebuah area aplikasi yang umum.

ERD oleh karena itu adalah sebuah alat pemodelan data yang sangat fleksibel, dapat beradaptasi pada bermacam-macam pendekatan yang mungkin dipilih perusahaan untuk diikutkan dalam pengembangan sistem.

2.4.1. Tipe-tipe Entitas

Sebuah tipe entitas bisa merupakan elemen lingkungan, sebuah sumber, atau sebuah transaksi yang cukup penting untuk perusahaan yang disimpan bersama data.

Contoh dari tipe-tipe entitas adalah customer, pegawai, dan kartu hadir.

Entitas dalam ERD dilambangkan dengan kotak persegi panjang seperti yang ditunjukkan Gambar 2.8. Tiap-tiap persegi panjang ditandai dengan nama dari entitas. Biasanya sebuah kata benda tunggal, entitas ini selalu muncul berulang kali, sebagai contoh misalnya ada banyak pegawai, customer, dan kartu hadir.

pegawai customer Kartu hadir

Gambar 2.8. Entitas [McLeod,1998]

2.4.2. Relationships

sebuah relationship adalah sebuah gabungan yang ada antara 2 entitas.

Relationship ini berupa sebuah garis yang menghubungkan antara 2 entitas, di mana masing-masing garis diberi keterangan dengan sebuah kata kerja. Contoh dari relationship kasir menginput penjualan. Relasi ini juga dapat dibaca sebaliknya penjualan diinput oleh kasir. Gambar 2.9. merupakan contoh dari relationship.

(8)

Gambar 2.9. Contoh Relationship

2.4.3. Connectivity

Jumlah seringnya entitas muncul dalam suatu relasi dengan entitas lainnya mengacu pada connectivitynya. Ada 3 tipe connectivity yaitu one to one, one to many, dan many to many.

− One to One

Relasi ini berarti kasir berhubungan dengan paling banyak dengan satu penjualan, dan begitu juga sebaliknya penjualan berhubungan dengan paling banyak satu kasir. Relasi one to one dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu obligatory dan non obligatory. Obligatory bila semua anggota dari suatu entitas harus berpatisipasi atau mempunyai hubungan dengan entitas yang lain.

Non obligatory bila semua anggota entitas tidak harus mempunyai hubungan dengan anggota entitas yang lain. Relasi ini notasinya 1 : 1.

kasir mencatat penjualan

kasir penjualan

Gambar 2.10. Contoh Connectivity one to one

− One to Many

Relasi ini berarti kasir dapat berhubungan dengan banyak penjualan, tetapi tidak sebaliknya, di mana setiap penjualan berhubungan dengan paling banyak satu kasir. Relasi ini notasinya 1 : N.

kasir mencatat penjualan

kasir penjualan

Gambar 2.11. Contoh Connectivity one to many kasir

input

penjualan

(9)

− Many to Many

Relasi ini berarti kasir dapat berhubungan dengan banyak penjualan, dan demikian sebaliknya, di mana penjualan dapat berhubungan dengan banyak kasir. Relasi many to many dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu obligatory dan non obligatory. Relasi ini notasinya N : M.

kasir mencatat penjualan

kasir penjualan

Gambar 2.12. Contoh Connectivity many to many

2.4.4. Identifikasi dan Deskripsi dari Entitas

Sangat dibutuhkan untuk mengenali dan mendeskripsikan tiap-tiap kejadian dari tiap entitas, dan hal ini dipenuhi oleh atribut-atribut. Sebuah atribut adalah karakteristik dari sebuah entitas.

Atribut-atribut tersebut sebenarnya adalah elemen data, dan tiap-tiap atribut ditandai sebuah nilai yang disebut attribute value. Atribut yang menandai entitas disebut identifier. Atribut lain yang mendeskripsikan entitas, disebut descriptor.

2.5. Borland Delphi 7

Delphi mendukung penggunaan aplikasi database relasi (database yang mempunyai hubungan). Database relasi mengatur informasi dalam tabel yang berisi baris-baris (record) dan kolom-kolom (field). Tabel tersebut dapat dimanipulasi dengan menggunakan suatu operasi sederhana seperti operasi perhitungan yang saling berhubungan.

Saat membuat suatu aplikasi database yang baru, harus dipahami terlebih dahulu struktur datanya. Dari struktur data tersebut, dapat diatur user interface untuk tampilan data bagi pemakai, serta ijin untuk pemakai memasukkan informasi atau data baru, dan juga memodifikasi atau mengubah data yang sudah ada.

(10)

Komponen pada page Data Access, page Data Control, page Borland Database Engine(BDE), page ActiveX Data Objects(ADO), atau page InterBase pada component pallete dapat digunakan untuk mengolah data dalam suatu database. Komponen-komponen pada data access selalu menggunakan komponen pada page BDE untuk mengakses informasi database yang dapat digunakan untuk mengontrol data aware pada suatu interface.

Suatu database dapat dihubungkan dengan suatu jenis database yang lain tergantung dari driver yang digunakan dalam delphi yaitu BDE atau ADO. Driver akan menghubungkan aplikasi ke database lokal seperti Paradox, Access, dan dBase atau server database seperti Microsoft SQL server, Oracle, dan informix.

Pemilihan jenis database yang akan dipilih tergantung pada beberapa faktor, anatara lain jumlah data yang akan digunakan dalam tabel, jumlah pemakai yang akan menggunakan tabel-tabel secara bersama-sama, dan jenis kecepatan yang dibutuhkan.

2.5.1. Komponen BDE (Borland Database Engine)

Komponen-komponen pada page BDE dapat digunakan untuk menghubungkan informasi database dengan menggunakan BDE:

Tabel 2.1. Tabel Komponen BDE

Komponen Fungsi

Table Komponen yang digunakan sebagai data source yang mengakses record dari tabel

Query Komponen yang digunakan sebagai datasource yang mengakses record dari tabel berdasarkan perintah SQL query

StoredProc Komponen yang digunakan sebagai data source yang mengakses record dari tabel berdasarakan perintah store procedure untuk database server

Database Komponen yang digunakan untuk membuat hubungan client/server dengan sebuah database dalam sebuah session

Session Komponen yang digunakan untuk membuat suatu session dalam aplikasi database tingkat ganda

(11)

BatchMove Komponen yang digunakan memindahkan seluruh record / field dari suatu tabel ke tabel lain secara cepat

UpdateSQL Komponen yang digunakan untuk menjalankan perintah SQL seperti insert, update, delete, dan lain-lain

NestedTable Komponen yang digunakan untuk memanggil data dalam suatu field dataset bersarang dan memberikannya ke komponen data-aware melalui komponen data source

2.5.2. Rave Reports

Rave Reports digunakan untuk membangun laporan dalam suatu program aplikasi yang telah dibuat. Rave reports dapat digunakan untuk membuat berbagai jenis laporan, dari bentuk laporan yang sederhana sampai yang kompleks.

Kelebihan-kelebihan yang dimiliki Rave reports dalam hal pembuatan laporan meliputi:

− Kemampuan pelipatan teks/kata dalam sebuah komponen memo.

− Kemampuan dalam memuat data gambar/graphic.

− Kemampuan dalam melakukan proses perataan teks.

− Kemampuan dalam mengatur posisi halaman cetak.

− Kemampuan dalam mengatur konfigurasi printer.

− Kemampuan dalam mengatur font.

− Kemampuan dalam menampilkan hasil pencetakan di layar (print preview).

− Kemampuan dalam menggunakan ulang isi laporan.

2.6. Microsoft SQL Server

SQL Server adalah sebuah database relasional yang dirancang untuk mendukung aplikasi dengan client/server, dimana database yang terdapat pada komputer pusat disebut server, dan informasi yang digunakan bersama dalam komputer lokal disebut client.

Arsitektur semacam ini memberikan integritas data yang tinggi, karena semua user bekerja dengan informasi yang sama. Arsitektur client/server sangat mengurangi lalu lintas network karena dia hanya memberikan data yang diminta oleh user saja.

(12)

2.6.1. Komponen SQL Server

Tabel di bawah ini menampilkan komponen-komponen SQL Server.

Tabel 2.2. Tabel Komponen SQL Server

Komponen Keterangan Database Mengandung objek-objek yang digunakan untuk mewakili,

menyimpan, dan mengakses data.

Tabel Menyimpan baris atau record data dan hubungannya dengan tabel lain.

Database Diagram Menampilkan objek database secara grafik, sehingga dapat dimanipulasi tanpa bahasa transact-SQL.

Indeks File-file tambahan yang meningkatakan kecepatan akses baris dari tabel.

View Menyediakan cara untuk melihat data yang berbeda dari satu atau lebih tabel.

Stored Procedure Program-program transact-SQL yang disimpan dalam server yang menjalankan tugas yang telah ditentukan.

Trigger Sebuah jenis stored procedure khusus yang otomatis berjalan apabila operasi tertentu dilakukan dalam tabel.

Full-Text Indexes Indeks khusus yang memudahkan pencarian menjadi lebih mudah dalam kolom-kolom dengan tipe data varchar dan text.

Dibawah ini akan dijelaskan mengenai komponen-komponen SQL Server secara lebih rinci :

- Database

Database adalah sekumpulan tabel, view, indeks, trigger, prosedur dan objek- objek lain. SQL Server dapat menyimpan beberapa database.

- Tabel

Tabel adalah inti dari sebuah database. Tabel menyimpan data dalam kolom dan baris layaknya lembar kerja. Setiap baris mewakili record, sedangkan setiap kolom mewakili atribut atau field. Tiap-tiap field mengandung satu jenis informasi. Field-field pada tabel dapat memiliki batasan-batasan mengenai isi yang akan disimpan dalam field tersebut.

(13)

- Database Diagram

SQL Server dapat membuat suatu database diagram. Diagram ini adalah representasi grafik dari tabel, indeks dan view yang disimpan oleh database dan dapat dimanipulasi dengan teknik drag and drop dan interaksi dengan kotak dialog, dengan cara ini beberapa tugas tidak perlu menggunakan bahasa transact SQL.

- Stored Procedure

Data dalam database dapat diakses hanya dengan perintah transact SQL.

Sewaktu pembuatan aplikasi untuk interface database, programmer dapat memilih untuk membuat suatu program SQL, dimana program ini disimpan secara lokal dan nantinya akan dikirimkan ke server untuk dieksekusi di sana, atau membuat dan memelihara program di dalam server itu sendiri dalam suatu stored procedure yang dapat dipicu oleh program di komputer client. Stored procedure dapat menerima parameter, tetapi tidak dapat mengembalikan nilai apapun. Setelah procedure ini dibuat, procedure ini dapat digunakan oleh aplikasi apa saja yang dapat mengakses database. Perintah untuk membuat stored procedure adalah CREATE PROCEDURE, sedangkan untuk mengubah prosedure ALTER PROCEDURE.

- Trigger

Trigger merupakan suatu stored procedure yang otomatis akan dijalankan apabila data di dalam tabel berubah karena eksekusi perintah SQL INSERT, UPDATE, dan DELETE. Salah satu penggunaannya yang umum adalah untuk membuat suatu batasan yang lebih kompleks dari yang sudah diijinkan melalui pembatasan CHECK, yang fungsinya melakukan pembatasan terhadap informasi yang akan disisipkan dalam kolom. Trigger bisa dilakukan bersama dengan perintah INSERT yang akan melakukan query ke tabel lain dan mengembalikan nilai logika yang membantu membatasi data yang diberikan kepada kolom tertentu.

2.6.2. Perintah SQL

Dalam menggunakan database dalam SQL server kita harus menggunakan perintah SQL. Ada beberapa perintah SQL yang biasa digunakan

(14)

untuk database yaitu SELECT, INSERT, UPDATE, dan DELETE. Di bawah ini akan diberikan beberapa contoh penggunaan perintah-perintah SQL:

- Perintah SQL SELECT

Select [ALL|DISTINCT] [TOP n [PERCENT] [WITH TIES] ] <select_list>

[INTO new_table] FROM <table_source>] [WHERE<search_conditions> ][[

GROUPBY[ALL]group_by_expression[,…n]][HAVING <search_conditions>]

[WITH{CUBE|ROLLUP}]][ORDERBY{colomn_name[ASC|DESC]} [,…n]]

[COMPUTE{{AVG|COUNT|MAX|MIN|SUM}(expression)}[,…n][BY expression [,…n]][FOR BROWSE][OPTION(<query_hints>)]

Di bawah ini adalah beberapa parameter utamanya:

DISTICNT mengembalikan hanya sebuah salinan dari masing-masing baris yang digandakan, seperti misalnya baris-baris yang memiliki isi yang sama.

ALL adalah nilai default. Berfungsi menampilkan semua table yang dipilih. * memilih semua kolom dari tabel atau view yang ditentukan pada FROM.

expression memilih sebuah ekspresi, biasanya nama dari kolom atau ekspresi yang dibentuk oleh satu tabel atau ditentukan pada snapshot.

WHERE menyaring baris-baris yang akan ditampilkan oleh query. Tanpa klausa ini, semua baris akan ditampilkan.

GROUP BY mengelompokkan baris-baris yang dipilih berdasarkan nilai dari

<expr> untuk setiap baris, dan hanyua mengembalikan satu baris dengan informasi untuk setiap kelompok. Sebagai contoh, pada table titles kita bisa menggunakan klausa ini untuk mengelompokkan atau menampilkan informasi mengenai baris editorial.

HAVING menyaring baris-baris yang dihasilkan, menampilkan baris-baris yang expresinya bernilai true saja. Biasanya digunakan dengan GROUP BY untuk menyaring baris-baris kelompok.

ORDER BY colomn_name mengurutkan baris-baris yang dihasilkan dengan perintah SELECT berdasarkan kolom yang ditentukan.

COMPUTE menampilkan nilai yang dihasilkan dari penggunaan fungsi yang diterapkan ke dalam proses dari subgrup. Kolom klausa COMPUTE harus muncul pada daftar field-field yang dipilih. Hasil yang diberikan akan ditampilkan sebagai baris tambahan pada hasil query.

(15)

colomn_alias membuat alias untuk sebuah kolom.

table_alias membuat alias untuk sebuah tabel, view, atau snapshot.

UNION menampilkan semua baris-baris eksklusif yang dipilih oleh query.

UNION ALL menampilkan semua baris yang dipilih oleh query, termasuk duplikatnya.

MINUS memilih semua baris yang dipilih oleh query pertama, tetapi bukan oleh query kedua.

select * from pembelian where kd_supp=’0001’ order by no_pemb.

Perintah ini memilih semua field dari tabel pembelian dimana kode suppliernya adalah 0001 dan hasil pencariannya diurutkan sesuai dengan nomor pembelian.

- Perintah SQL INSERT

INSERT [INTO] {<table_source>}{{ [(column_list)] VALUES ({DEFAULT|

constant_expression}[,…n])|select_statement|execute_statement}| DEFAULT VALUES}

INTO mengindikasikan nama dari tabel yang akan menerima data.

Colomn_list adalah daftar kolom yang akan menerima data. Daftar ini harus ditutupi oleh tanda kurung dan dipisahkan koma. Apabila nilai yang ditetapkan pada VALUES tidak dalam urutan yang sama dengan kolom, pilihan column_list harus digunakan bahwa kolom-kolom akan merima nilai semacam itu.

VALUES menentukan daftar nilai yang akan disipkan.

DEFAULT menentukan nilai default untuk kolom. Apabila nilai default tidak didefinisikan, ia akan menggunakan nilai Null.

Constant_expression adalah sebuah nilai literal, ekspresi, atau variabel.

insert into barang(kd_brg,kd_supp,nama,jumlah,harga) values(‘0001’,

’A0001’,’tango’,5,500)

Perintah ini menginputkan data ke tabel barang ke dalam field-field kd_brg, kd_supp, nama, jumlah, harga. Dimana nilai masing-masing field adalah kd_brg diisi string 0001, kd_supp diisi string A0001, nama diisi string tango, jumlah diisi integer 5, dan harga diisi integer 500.

(16)

- Perintah SQL UPDATE

UPDATE {<table_or_view>} SET {column_name ={expression| DEFAULT}|

@variable=expression}[,…n][FROM{<table_or_view>|select_statement)[AS]

table_alias {(column_alias[,…m])]|<table_or_view> ON <join_condition>

|<rowset_function>}[,…n]][WHERE <search_conditions>|CURRENT OF {{

[GLOBAL]cursor_name}|cursor_variable_name}}][OPTION (<query_hints>

,[,…n])] SET menentukan daftar kolom yang akan di-update

Column_name adalah nama dari kolom yang akan di-update. Jika ia merujuk kepada tabel selain tabel yang sedang aktif, parameter ini harus diawali dengan nama dari tabel/database.

Expression adalah isi baru dari kolom, ia bisa merupakan hasil dari subselect yang mengembalikan hanya satu nilai.

DEFAULT menunjukkan isi saat ini yang harus digantikan dengan nilai default yang sebelumnya telah didefinisikan sewaktu tabel dibuat.

FROM menentukan tabel atau view lain yang akan digunakan untuk menyediakan kriteria update untuk operasi ini.

WHERE menentukan kondisi yang harus dipenuhi untuk membatasi jumlah baris yang akan di-update

update supplier set nama=’maju’, alamat=’kapasan’ where kd_supp=’A0001’

Perintah ini melakukan edit pada tabel supplier dimana kode supplier nya adalah A0001, yang dirubah adalah field nama menjadi string maju, dan alamat menjadi string kapasan.

- Perintah SQL DELETE

DELETE FROM scheme.table WHERE condition delete from barang where kd_barang='00001'

Perintah ini melakukan penghapusan data pada tabel barang dimana kode barang adalah 00001.

2.7. Perhitungan Rugi Laba

Dalam menghitung bersarnya laba kotor yang diperoleh dalam suatu periode akuntansi, perlu dikurangkan harga pokok penjualan dari jumlah hasil penjualan dalam periode yang bersangkutan. Angka penjualan dapat dengan

(17)

mudah dikumpulkan dari catatan penjualan harian (buku jurnal penjualan), akan tetapi tidak demikian halnya dengan harga pokok penjualan karena angka harga pokok penjualan dalam suatu periode tergantung pada jumlah persedian barang yang ada pada akhir periode. Angka harga pokok penjualan untuk satu periode ditentukan pada akhir periode dengan cara memisahkan harga pokok barang yang tersedia untuk dijual menjadi dua bagian yaitu:

1. Harga pokok barang yang dijual (harga pokok penjualan)

2. Harga pokok barang yang belum dijual, yaitu apa yang disebut persediaan akhir.

Cara perhitungan harga pokok penjualan sebagai berikut:

Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual didapat dari persediaan awal ditambah dengan pembelian bersih. Berikut ini adalah perhitungan harga pokok penjualan

Persediaan awal……….. Rp. xxx Pembelian bersih……… Rp. xxx _ Harga Pokok Barang Yang Tersedia

Untuk Dijual………. Rp. xxx Persediaan Akhir……… Rp. xxx +

Harga Pokok Penjualan………….. Rp. xxx

Harga pokok barang yang tersedia untuk dijual

- Persediaan =

akhir

Harga Pokok Penjualan

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan sebuah sistem serta metode kerja bekisting menjadi sesuatu yang sepenuhnya perlu dipertimbangkan baik - baik. Sehingga segala resiko dalam pekerjaan tersebut

Lalu definisi berikutnya yang dapat menyatukan pandangan yang paling luar sekalipun mengenai efektifitas yang juga dikemukakan oleh Steers, Ungson dan Mowday adalah

Cara melakukan pengisian pada pull system replenishment ini dilakukan dengan melihat jumlah work-in-proccess (WIP) yang ada di lantai produksi, sehingga jumlah WIP yang ada di

Perancangan tata letak gudang merupakan salah satu metode untuk mengatur seluruh aktifitas yang ada di gudang.. Perancangan tata letak gudang berfokus kepada internal dan

Yang menjadi dasar dari pendekatan data pasar adalah dimana nilai pasar suatu properti terkait langsung dengan nilai pasar properti pembanding yang sejenis pada pasar yang

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus atas rahmat dan anugerah-Nya yang selalu dilimpahkan, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan

Kualitas dalam proyek konstruksi adalah sebuah produk jasa yang dapat memberi kepuasan terhadap kebutuhan pemilik proyek dan sesuai dengan persyaratan spesifikasi sebagaimana

Beban preloading diberikan sebesar beban rencana atau lebih besar yang akan diberikan diatas tanah lunak tersebut dengan tujuan untuk mempercepat terjadinya penurunan rencana..