• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MANAJEMEN REPUTASI PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MANAJEMEN REPUTASI PERUSAHAAN"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MANAJEMEN REPUTASI PERUSAHAAN

(Studi Pada Program Corporate Social Responsibility PT Astra Daihatsu Motor di Kelurahan Sungai Bambu)

Makalah Non Seminar

Euis Hanifhah Wulandhari NPM : 1206205231

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI HUMAS DEPOK

DESEMBER 2015

(2)

UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MANAJEMEN REPUTASI PERUSAHAAN

(Studi Pada Program Corporate Social Responsibility PT Astra Daihatsu Motor di Kelurahan Sungai Bambu)

MAKALAH NON SEMINAR

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial

Euis Hanifhah Wulandhari NPM :1206205231

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI

PROGRAM STUDI HUMAS DEPOK

DESEMBER 2015

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)

PROGRAM CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DALAM MANAJEMEN REPUTASI PERUSAHAAN

(Studi Pada Program Corporate Social Responsibility PT Astra Daihatsu Motor di Kelurahan Sungai Bambu)

Euis Hanifhah Wulandhari

Departemen Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Unversitas Indonesia, Depok, 16424, Indonesia

E-mail: whanifhah@gmail.com

Abstrak

Program corporate social responsibility (CSR) adalah sebuah kewajiban sosial yang harus dilakukan oleh perusahaan. Salah satu cara bagi perusahaan untuk meningkatkan dan memelihara reputasi perusahaan yaitu melalui implementasi program corporate social responsibility pada stakeholder. Artikel ini menjelaskan bagaimana keberhasilan program CSR PT Astra Daihatsu Motor yang telah diukur menggunakan tiga indikator keberhasilan program dapat menjadi manajemen reputasi perusahaan untuk menjadi lebih baik.

Kata Kunci: Corporate Social Responsibility; Indikator Keberhasilan Program CSR; Manajemen Reputasi

Abstract

Corporate social responsibility (CSR) is a social obligation that must be implemented by the company. One of the ways for companies to keep improving and maintaining the company's reputation is through the implementation of corporate social responsibility to stakeholders. This article describes how the success of the CSR program of PT Astra Daihatsu Motor, which have been measured using three indicators of the success of the program can be a reputation management for the company’s reputation to be better.

Keywords: Corporate Social Responsibility; Indicators of the Success of CSR Program; Reputation Management

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerapan program corporate social responsibility (CSR) bagi suatu perusahaan sudah dikenal mulai dekade 90-an sebagai standar etik bagi perusahaan, ketika dilakukan Konferensi Tingkat Tinggi Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro, Brazilia tahun 1992. Pada awal diperkenalkannya istilah CSR beberapa perusahaan mulai menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan sosial dikarenakan adanya tekanan serta untuk memenuhi tuntutan masyarakat (Rusmadi, 2006, p. 12). Hingga saat ini penerapan CSR dalam perusahaan sudah menjadi suatu kewajiban yang harus dilakukan apabila ingin bisnisnya berjalan secara berkelanjutan. Hal tesebut disebabkan penerapan CSR dalam perusahaan sudah diatur dalam peraturaan hukum, dan khususnya peraturan perundang-undangan untuk perusahaan-perusahaan yang ada di Indonesia.

Peraturan undang-undang yang mengatur masalah corporate social responsibility ini tercantum pada Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal,

dalam pasal 15 huruf b UU 25/2007 diatur bahwa setiap penanaman modal wajib melaksanakan TJSL (Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan). TJSL disini menurut Penjelasan Pasal 15 huruf b UU 25/2007 adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat.

Sesuai dengan penjelasan pada Undang-Undang No.25 Tahun 2007 di atas, setiap

perusahaan diwajibkan untuk menjalankan tanggung jawab sosial (CSR) agar tercipta

keseimbangan antara kegiatan bisnis perusahaan dengan harapan-harapan dari masyarakat

terhadap perusahaan. Hal tersebut juga merupakan salah satu tugas humas dalam menjalankan

fungsi manajemen perusahaan, untuk menciptakan dan menjalin hubungan yang positif antara

perusahaan atau organisasi dengan para stakeholder perusahaan. Stakeholder perusahaan terbagi

menjadi dua yaitu, stakeholder internal dan stakeholder eksternal. Stakeholder internal dapat

meliputi karyawan, anggota, mahasiswa atau pelajar, volunteer dan lainnya, sedangkan dari

(10)

eksternal adalah media, anggota komunitas, pemerintah, customers, clients, dan lainnya (Stokes, 2009, p. 5).

Salah satu perusahaan di Indonesia yang telah cukup lama menjalankan program CSR perusahaannya adalah PT Astra Daihatsu Motor. PT Astra Daihatsu Motor (ADM) merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia yang telah berdiri sejak tahun 1973. Pada tahun 1973, Astra mendapatkan izin untuk bisa mengimpor kendaraan produksi Daihatsu ke Indonesia, kemudian pada tahun 1976 PT Astra Internasional ditunjuk untuk menjadi agen tunggal yang bertugas sebagai importir dan distributor satu-satunya untuk kendaraan Daihatsu di Indonesia. PT Astra Daihatsu Motor merupakan Agen Pemegang Merek Daihatsu yang ada di Indonesia dan produsen kendaraan merek Daihatsu atau Toyota, dan komponen bisnis terkait lainnya.

PT Astra Daihatsu Motor memiliki visi dan misi sebagai berikut:

Visi

Menjadi No. 1 di pasar mobil compact di Indonesia dan sebagai basis produksi global utama untuk Grup Daihatsu/Toyota yang sama dengan standar kualitas pabrik Jepang.

Misi

1. Kami memproduksi mobil compact bernilai terbaik dan menyediakan layanan terkait yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan ramah lingkungan.

2. Kami mengembangkan dan memberikan inspirasi kepada karyawan untuk mencapai kinerja tingkat dunia.

Poin pertama dalam misi PT Astra Daihatsu Motor adalah „menyediakan layanan terkait

yang penting bagi peningkatan nilai stakeholder dan ramah lingkungan‟. Upaya-upaya yang

dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan misi yang dimilikinya tersebut diwujudkan

melalui suatu program sebagai bentuk komitmen perusahaan untuk meningkatkan nilai

stakeholder dan nilai perusahaan itu sendiri (corporate value). Komitmen PT ADM ini dapat

dilihat dari sisi struktur organisasi yang mengkhususkan divisi CSR (Corporate Social

Responsibility) dalam perusahaan dibawah naungan Department General Affairs. Dalam

(11)

menjalankan program CSR, perusahaan menitikberatkan pada empat pilar yaitu Pintar Bersama Daihatsu, Sehat Bersama Daihatsu, Sejahtera Bersama Daihatsu dan Hijau bersama Daihatsu.

Keempat pilar ini menjadi fokus utama dalam pelaksanaan program CSR dalam rangka mewujudkan visi dan misi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang bernilai positif dan ramah lingkungan.

Pilar-pilar dalam program CSR dari perusahaan otomotif kedua terbesar di Indonesia ini saling terkait satu sama lain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Untuk melaksanakan keempat pilar CSR perusahaan mengajak masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam pelaksanaannya agar masyarakat bisa terlibat langsung menjadi bagian dalam program perusahaan. Pihak-pihak yang dilibatkan dalam berbagai kegiatan CSR PT ADM berasal dari berbagai komunitas masyarakat seperti, sekolah, komunitas pemerhati lingkungan, warga dari Rukun Warga (RW) binaan perusahaan, komunitas otomotif serta komunitas-komunitas lainnya yang telah dibina dan diajak untuk berkerja sama dalam pelaksanaan CSR perusahaan. Salah satu komunitas masyarakat yang merasakan manfaat dari program CSR yang hingga kini dijalankan oleh perusahaan adalah berlokasi di Kelurahan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Wilayah ini telah menjadi salah satu target dari program CSR perusahaan sejak tahun 2005 sehingga keempat pilar CSR ADM dilaksanakan dengan porsi yang proporsional di wilayah tersebut (Stephanie, 2015).

Pelaksanaan program CSR yang diikuti oleh berbagai komunitas masyarakat ini

mengantarkan perusahaan menerima beberapa penghargaan seperti, penghargaan Enviromental

Minister: National PROPER Award 2010-2011, PT Astra Daihatsu Motor berhasil mendapatkan

predikat “Green Level” dan penghargaan Governor of DKI Jakarta: Enviromental Management

pada tahun 2011 dengan meraih predikat “Very Good Level”. Kemudian penghargaan yang

diperoleh pada tahun 2014 lalu adalah Juara Lomba Kebersihan RT di RW Binaan Daihatsu (RT

008/04) Kelurahan Sungai Bambu yang diselenggarakan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman

Provinsi DKI Jakarta untuk kategori penghijauan lingkungan RT dan Lomba Taman dan

Penghijauan Lingkungan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara Tahun 2013.

(12)

BAB II

LITERATURE REVIEW

2.1 Deskripsi Konsep

2.1.1. Corporate Social Responsibility (Tanggung Jawab Sosial Perusahaan)

European Commision mendefinisikan CSR sebagai “suatu konsep dimana perusahaan memutuskan dengan sukarela untuk berkontribusi demi masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih”. Ada tiga jenis tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh sebuah perusahaan yaitu, ada beberapa perusahaan yang terlibat dalam upaya tanggung jawab sosial perusahaan semata-mata bagi kepentingan umum dan tidak mengharapkan balasan yang komersil atas kontribusinya. Organisasi seperti ini biasanya percaya bahwa mereka memiliki peran khusus dalam komunitas dan kemampuan mereka untuk melakukan hal yang baik, menciptakan sebuah tanggung jawab untuk melakukan hal yang baik. Tanggung jawab sosial yang pertama ini disebut model CSR kewarganegaraan perusahaan (corporate citizenship model of CSR), model ini sering kali terjadi pada sebuah perusahaan yang memiliki pemimpin kuat yang memiliki rasa tanggung jawab dan rasa kedekatan dengan komunitas. Model CSR yang kedua adalah model CSR kontrak sosial (social contract model of CSR) yang berpendapat bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menghormati hak-hak moral berbagai pemegang kepentingan perusahaan. Model ini didukung dengan argumen para pendukung tanggung jawab sosial bahwa perusahaan memetik keuntungan dari kegiatan melayani sebagai anggota komunitas dan karena itu memiliki kewajiban yang bersifat timbal-balik kepada komunitas tersebut.

Ketiga, model CSR kepentingan pribadi yang tercerahkan (enlightened self-interest model of CSR) menyatakan bahwa memasukkan tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam budaya perusahaan dapat menghasilkan keunggulan pasar yang kompetitif bagi perusahaan yang bersangkutan, sesuatu yang dapat berkontribusi bagi merek perusahaan pada saat ini dan masa depan (DesJardins, 2011, pp. 155-156).

Menurut The World Business Council For Sustainable Development (2002), CSR is the

commitment of business to contribute to sustainable economic development, working with

(13)

employees and their representatives, their families, the local community and society at large to improve quality of life, in ways that are both good for business and good for development. CSR merupakan komitmen dunia usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Dari sisi konsepsi sebuah perusahaan besar memiliki kewajiban untuk memberikan perhatian yang seimbang bagi shareholders dan stakeholder. Kepada stakeholder, perusahaan memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat.

Menurut John Elkington (1997) dalam Bukunya „Cannibals with Forks, the Triple Bottom Lines of Twentieth Century Business‟, menyatakan bahwa perusahaan selain mengejar Profit atau keuntungan untuk kepentingan shareholders, juga harus memperhatikan stakeholder yakni terlibat pada upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat (People), serta menjaga kelestarian lingkungan (Planet)(Rusmadi, 2006, pp. 16-18). Sedangkan menurut Organisasi Business for Social Responsibility memiliki definisi yang sangat jelas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan berarti „memastikan keberhasilan komersial dalam cara-cara yang menghormati [sic] nilai-nilai etis dan menghormati orang, masyarakat dan lingkungan‟. Organisasi tersebut juga menambahkan bahwa CSR „secara khusus memasukkan isu-isu yang terkait dengan: etika bisnis, investasi masyarakat, lingkungan, kepemerintahan, hak-hak manusia, aktivitas ekonomi dan tempat kerja (Parsons, 2007).

Sumber daya yang dimanfaatkan dalam pelaksanaan corporate social responsibility merupakan kombinasi dari dana, waktu, dan keahlian (Sen and Korschun, 2011:75 dalam (Heri Iswanto, 2014). Untuk bisa melaksanakan program CSR yang baik, perusahaan harus mampu memanfaatkan dan mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya dengan baik, sehingga para stakeholder perusahaan bisa memperoleh manfaat atas pelaksanaan tanggung jawab sosialnya.

Menurut Asjoni, Corporate Social Responsibility Department Head PT Astra Daihatsu Motor,

sebagai perusahaan yang beroperasi di lingkungan masyarakat, Daihatsu tentunya ingin maju dan

berkembang bersama masyarakat serta memberikan manfaat bagi lingkungan. Sumber daya

perusahaan yang ditujukan untuk mendukung keberhasilan program CSR pun dialokasikan

kedalam empat pilar CSR perusahaan. Pintar dan Sehat merupakan kunci utama untuk mencapai

(14)

Sejahtera. Lingkungan hijau pun sangat penting diciptakan untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. PT Astra Daihatsu Motor dalam mewujudkan visi dan misi perusahaannya menjalankan program CSR yang dilaksanakan di beberapa wilayah, terutama di wilayah yang berdekatan dengan wilayah operasional perusahaan dan berpotensi terkena dampak kegiatan operasional perusahaan.

2.1.2 Indikator Pengukuran Keberhasilan Program CSR

Didalam konsep pengembangan masyarakat, keberhasilan suatu program CSR dapat dinilai dari sejauh mana program tersebut dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip pengembangan masyarakat. Ife (1995 dalam (Sumarti, 2014) menjelaskan bahwa terdapat 22 prinsip pengembangan masyarakat. Namun dari keseluruhan prinsip tersebut, ada tiga indikator penting yang harus diterapkan bila diharapkan tercapainya keberhasilan suatu program yaitu kesesuaian dengan kebutuhan masyarakat, pendampingan, dan partisipasi. Untuk bisa melihat keberhasilan suatu program CSR perusahaan tidak hanya dilihat dari diterimanya perusahaan yang bersangkutan di dalam masyarakat akan tetapi perusahaan tersebut harus dapat berpartisipasi dan berfungsi penuh terhadap kehidupan masyarakat sebagai suatu kesatuan sosial, ekonomi, politik, dan tenologi. Menurut Setiawan seperti dikutip Anggraeni (2013), indikator yang dipergunakan untuk mengukur keberhasilan implementasi konsep CSR adalah partisipasi dari seluruh komunitas yang ada dan keberlanjutan pola kehidupan masyarakat yang bersangkutan yang erat kaitannya dengan tingkat pendapatan serta keragaman nafkah mereka.

Maksud dari keragaman nafkah disini sama dengan strategi nafkah yang berarti taktik dan aksi yang dibangun oleh individu ataupun kelompok dalam rangka mempertahankan kehidupan mereka dengan tetap memperhatikan eksistensi infrastruktur sosial, struktur sosial dan sistem nilai budaya yang berlaku.

2.1.3. Manajemen Reputasi

Reputasi perusahaan menjadi aspek yang sangat penting bagi sebuah perusahaan. Sebuah

perusahaan harus mampu memelihara dengan baik reputasi yang telah dimilikinya, karena

reputasi perusahaan termasuk kedalam aset yang tidak nyata bagi perusahaan (intangible asset).

(15)

Public Relations sebagai “manajemen reputasi” diungkapkan oleh British Institute of Public Relations (IPR): PR adalah reputasi, hasil dari yang Anda lakukan, yang Anda katakan, dan yang orang lain katakan tentang Anda. Praktik PR adalah disiplin yang memelihara reputasi dengan tujuan untuk mendapat pengertian dan dukungan serta memengaruhi opini dan perilaku. James E Grunig, yang mengedit buku Excellence in Public Relations and Communication Management, mendefinisikan PR itu sendiri sebagai “manajemen komunikasi antara organisasi dan publiknya”

(Laksamana, 2014). Maka, erat kaitannya antara peran yang dijalankan oleh seorang praktisi PR dengan reputasi perusahaan.

Fungsi seorang praktisi PR sebagai manajemen reputasi bisa diimplementasikan dengan

berbagai cara, salah satunya adalah dengan pelaksanaan program PR yang dimiliki oleh

perusahaan untuk masyarakat. Beberapa pakar melihat bahwa budaya relatif penting dalam

membentuk reputasi. Sementara itu, ada yang lebih mementingkan iklan dan public relations

sebagai faktor utama penentu reputasi perusahaan. Namun, tanggung jawab sosial (CSR)

perusahaan selalu tidak terlupakan sebagai kekuatan yang utama dalam peningkatan reputasi

perusahaan (Afdhal, 2005). Saat ini, tanggung jawab sosial perusahaan menjadi aspek yang

sangat penting bagi perusahaan agar bisnis dapat berjalan secara berkelanjutan. Perhatian yang

diberikan perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan dapat memberikan gambaran yang

positif tentang identitas perusahaan yang bertanggung jawab. Membangun dan memelihara

reputasi bagi sebuah perusahaan bukanlah hal yang mudah. Reputasi meskipun menjadi sebuah

aset yang tidak nyata bagi sebuah perusahaan nyatanya memiliki tangible benefit atau manfaat

yang nyata bagi perusahaan. Lingkaran bisnis yang berkelanjutan dapat tercipta selama reputasi

yang baik membangkitkan harapan-harapan tentang jenis produk atau layanan yang disediakan

suatu perusahaan; di samping itu, kualitas dari produk dan layanan juga akan meningkatkan

reputasi (Gregory, 2001).

(16)

BAB 3 PEMBAHASAN

PT Astra Daihatsu Motor (ADM) sebagai salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia berkomitmen untuk selalu menciptakan inovasi-inovasi terbaru untuk bisa menghasilkan produk-produk berkualitas tinggi yang bisa memberikan manfaat bagi masyarakat luas dan juga ramah lingkungan. Komitmen untuk meningkatkan corporate value ini diwujudkan dalam bentuk tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan sekitar.

European Commision mendefinisikan CSR sebagai “suatu konsep di mana perusahaan memutuskan dengan sukarela untuk berkontribusi demi masyarakat yang lebih baik dan lingkungan yang lebih bersih”. Selain itu, menurut The World Business Council For Sustainable Development (2002), CSR merupakan komitmen dunia usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk peningkatan ekonomi bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat secara lebih luas. Dari sisi konsepsi, sebuah perusahaan besar memiliki kewajiban untuk memberikan perhatian yang seimbang bagi shareholders dan stakeholders.

Lalu, menurut Organisasi Business for Social Responsibility memiliki definisi yang

sangat jelas tentang Corporate Social Responsibility (CSR) yang berarti „memastikan

keberhasilan komersial dalam cara-cara yang menghormati [sic] nilai-nilai etis dan menghormati

orang, masyarakat dan lingkungan‟. Organisasi tersebut juga menambahkan bahwa CSR „secara

khusus memasukkan isu-isu yang terkait dengan: etika bisnis, investasi masyarakat, lingkungan,

kepemerintahan, hak-hak manusia, aktivitas ekonomi dan tempat kerja (Parsons, 2007). Apabila

merujuk pada beberapa definisi tentang CSR tersebut maka akan terlihat peran penting CSR bagi

keberlangsungan bisnis perusahaan. CSR menjadi penting bagi ADM karena merupakan

tanggung jawab dan komitmen kepada tujuh stakeholders yang dimiliki perusahaan yaitu,

customer, employee, supplier, community, government, shareholder, dan environment sebagai

timbal balik atas dampak operasional perusahaan dan untuk menjaga hubungan baik dengan

seluruh stakeholder (Stephanie, 2015). Ada kesamaan mengenai pengertian CSR dari perusahaan

dan pengertian secara umum yaitu, CSR merupakan sebuah bentuk tanggung jawab dan

komitmen yang dimiliki oleh sebuah perusahaan atau organisasi kepada stakeholder untuk

(17)

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Didalam prakteknya ada empat tujuan pelaksanaan CSR oleh PT Astra Daihatsu Motor.

Pertama, tujuan program CSR ADM adalah untuk menjaga dan meningkatkan hubungan baik dengan seluruh stakeholder. Memelihara hubungan yang baik dengan para stakeholder merupakan hal yang sangat penting dilakukan oleh sebuah perusahaan apabila ingin bisnis yang dijalankan memperoleh dukungan dari para stakeholder. Tujuan pelaksanaan CSR yang pertama ini termasuk dalam jenis CSR model kontrak sosial (social contract model of CSR), jenis CSR ini menganggap bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab untuk menghormati hak-hak moral berbagai pemegang kepentingan perusahaan. Model ini didukung dengan argumen bahwa perusahaan memetik keuntungan dari kegiatan melayani sebagai anggota komunitas dan karena itu memiliki kewajiban yang bersifat timbal-balik kepada komunitas tersebut. Tujuan yang kedua juga termasuk dalam jenis kontrak sosial ini yaitu untuk memenuhi peraturan pemerintah, undang-undang dan ketentuan lainnya. Peraturan tentang pelaksanaan CSR bagi setiap perusahaan di Indonesia ini tercantum dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 2007, sehingga pelaksanaan CSR bagi setiap perusahaan telah menjadi kewajiban yang harus dijalankan sebagai bentuk timbal balik kepada masyarakat dan memenuhi hak-hak moral para stakeholder untuk dipatuhi, dalam hal ini pihak yang dipatuhi adalah pemerintah.

Tujuan perusahaan yang ketiga untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai

dengan jenis model CSR kewarganegaraan perusahaan, khususnya untuk program CSR yang

dilaksanakan pada sebuah community seperti pada organisasi dan kelompok masyarakat

(RT/RW). CSR model ini meyakini bahwa perusahaan yang terlibat dalam upaya tanggung

jawab sosial perusahaan semata-mata bagi kepentingan umum dan tidak mengharapkan balasan

yang komersil atas kontribusinya. Tanggung jawab tersebut bisa diwujudkan dengan melakukan

peningkatan kualitas masyarakat dan pembangunan di lingkungan sekitar masyarakat yang

menjadi stakeholder perusahaan. Kemudian, tujuan program CSR ADM yang keempat adalah

untuk menjamin kelangsungan bisnis perusahaan. Tujuan tersebut termasuk dalam model CSR

kepentingan pribadi yang tercerahkan (enlightened self-interest model of CSR) yang menyatakan

bahwa memasukkan tanggung jawab sosial perusahaan ke dalam budaya perusahaan dapat

menghasilkan keunggulan pasar yang kompetitif bagi perusahaan yang bersangkutan, sesuatu

(18)

yang dapat berkontribusi bagi merek perusahaan pada saat ini dan masa depan (DesJardins, 2011, pp. 155-156).

PT Astra Daihatsu Motor telah menjalankan program CSR dalam bentuk donasi kepada masyarakat di sekitar perusahaan sejak tahun 2005 dan meresmikan Departemen CSR kedalam struktur organisasi sejak tahun 2008. Komitmen ADM untuk menjalankan program CSR secara berkelanjutan didasari adanya tanggung jawab atas dampak operasional perusahaan dan berdasarkan kebutuhan yang dimiliki masyarakat. Upaya ini dilakukan agar masyarakat dapat merasakan manfaat yang baik dari perusahaan, seiring dengan kemajuan yang dialami oleh perusahaan (Stephanie, 2015). Komitmen perusahaan tersebut berkaitan dengan konsep Corporate Social Responsibility (CSR) yang mengutamakan tiga prinsip dalam perusahaan yaitu, 3P (Profit, Planet, People). Profit yaitu ADM berusaha memproduksi produk yang terbaik dengan segala inovasinya untuk mendapatkan keuntungan dari masyarakat, Planet yaitu perusahaan memperhatikan dampak lingkungan yang terjadi akibat operasional perusahaan, serta People yaitu, perusahaan memperhatikan kesejahteraan masyarakat, terutama yang berlokasi di dekat wilayah operasional ADM.

Salah satu wilayah yang menjadi target pelaksanaan program CSR ADM adalah Kelurahan Sungai Bambu. Kelurahan Sungai Bambu merupakan salah satu kelurahan yang ada di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Kelurahan yang dipimpin oleh Lurah Sumarno ini menjadi target pelaksanaan CSR ADM karena lokasinya yang sangat dekat atau termasuk dalam wilayah Ring Satu dengan wilayah operasional perusahaan dan berbatasan langsung dengan area kerja ADM sehingga sangat berpotensi terkena dampak operasional perusahaan. Komitmen perusahaan kepada masyarakat untuk menjalankan bisnis yang ramah lingkungan diwujudkan dalam bentuk program CSR yang meliputi empat pilar fundamental.

Kelurahan yang terdiri dari 5,221 Kepala Keluarga (KK), 104 (Rukun Tetangga) RT, dan

10 (Rukun Warga) RW ini telah lama menjadi salah satu stakeholder yang penting bagi ADM

terhitung dari lamanya pelaksanaan program CSR di wilayah ini yaitu sejak tahun 2005. ADM

melaksanakan program CSR di Kelurahan Sungai Bambu didahului dengan adanya proses

komunikasi yang terjadi antara pihak perusahaan dengan masyarakat yang bersangkutan. Proses

(19)

komunikasi yang terjadi meliputi kegiatan diskusi dan koordinasi dengan masyarakat dan terutama dengan tokoh masyarakat seperti pengurus RW (Rukun Warga) di wilayah tersebut.

Adanya diskusi dan koordinasi ini bertujuan agar kedua pihak mengetahui program-program apa saja yang akan dijalankan di wilayah tempat tinggal mereka dan melakukan diskusi mengenai proses monitoring yang akan dilakukan ADM atas program yang berjalan. Selain itu, sejak tahun 2011 ADM mengajak warga RW 04 di Kelurahan Sungai Bambu untuk mengadakan Forkom (Forum Komunikasi) di setiap awal tahun untuk membahas program-program CSR apa saja yang akan dilaksanakan pada tahun tersebut. Masyarakat juga bisa mengajukan bantuan kepada perusahaan dan selanjutnya perusahaan pun akan mendiskusikan lebih lanjut dengan pihak internal untuk memperoleh keputusan yang tepat. Jika Forkom di RW 04 dilaksanakan pada tahun 2011, di RW 08 Kelurahan Sungai Bambu Forkom mulai diadakan pada tahun 2012 lalu.

Adanya Forum Komunikasi yang telah dilaksanakan beberapa tahun belakangan ini menunjukkan perkembangan yang dimiliki perusahaan terkait upaya melaksanakan program CSR untuk stakeholder perusahaan ke arah yang lebih baik.

Salah satu contoh adanya proses komunikasi antara PT Astra Daihatsu Motor dengan

masyarakat kaitannya dengan pelaksanaan program CSR di wilayah yang dibina perusahaan

yaitu, pada tanggal 12-20 Desember 2012 ADM mengadakan rapat kerja dengan tiga RW

Binaannya yaitu, RW 04 dan RW 08 dari Kelurahan Sungai Bambu dan RW 02 dari Kelurahan

Papanggo. ADM memberikan fasilitas pada lingkungan di sekitar lokasi kerja perusahaan untuk

mengadakan Rapat Kerja Pengurus RW untuk tahun 2013 di Lembang, Bandung. Adanya rapat

kerja ini sebagai bentuk pendampingan untuk menjadikan RW binaannya menjadi RW yang

mandiri untuk pembangunan wilayahnya menuju lingkungan yang sehat, hijau, pintar dan

sejahtera sesuai dengan pilar CSR ADM. Proses komunikasi yang terjadi antara perusahaan

dengan masyarakat ini sejalan dengan tujuan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menjaga dan

meningkatkan hubungan baik dengan seluruh stakeholders perusahaan (meliputi tujuh

stakeholders). Melalui komunikasi yang dilakukan dari sumber pesan (source) kepada penerima

pesan (receiver) bisa menciptakan saling pemahaman sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat

tercapai dengan baik.

(20)

Proses komunikasi yang terjadi antara perusahaan dengan masyarakat mampu mengantarkan perusahaan untuk bisa melaksanakan keempat pilar CSR ADM secara proporsional di Kelurahan Sungai Bambu (Stephanie, 2015). Pilar pertama yaitu Pintar Bersama Daihatsu diwujudkan oleh perusahaan dengan cara memberikan dukungan dan pembinaan kepada masyarakat, khususnya para pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Sungai Bambu adalah ADM mengadakan “Pelatihan Bagi Pemuda Karang Taruna Jakarta Utara” yang telah dilaksanakan pada 2 Februari 2013 lalu, bertempat di ADM Technical Training Center, Jl. Gaya Motor Barat no.2 Sunter, Jakarta Utara.

Pelatihan ini melibatkan Karang Taruna RW 04 Kelurahan Sungai Bambu untuk membantu ADM merealisasikan programnya. Partisipasi dari masyarakat pada program ini cukup baik apabila dilihat dari jumlah peserta yang hadir ada sekitar 50 pemuda yang berasal dari RW 04 Kelurahan Sungai Bambu.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan yaitu mengenai personality development program yang dirancang untuk menggali motivasi, memelihara motivasi dan menularkan motivasi kepada sesama teman agar bisa membangun sikap dan pikiran positif, sehingga mampu mencapai tujuan yang ditargetkan. Apabila dilihat dari tiga indikator keberhasilan program, maka salah satu contoh pilar CSR ADM ini terbilang sudah berhasil karena memenuhi kebutuhan masyarakat karena pendidikan dan pelatihan adalah hal yang penting bagi masyarakat terutama dalam menghadapi era globalisasi seperti sekarang ini. Kemudian masyarakat yang terlibat dalam program CSR ADM tersebut telah berpartisipasi aktif dan memberikan respon yang baik terhadap program yang dijalankan oleh CSR ADM terhitung dari jumlah peserta yang hadir dan respon positif yang diberikan atas program yang dilaksanakan. Indikator keberhasilan yang ketiga adalah adanya pendampingan dari pihak perusahaan. ADM memberikan pendampingan atau pembinaan agar perusahaan dapat mengetahui perkembangan dan efektivitas dari program. Hingga pada akhirnya tercipta suatu masyarakat yang mandiri dimana sudah mampu mengimplementasikan ilmu dan keahlian yang dimiliki dalam kehidupan masing- masing.

Lalu, pilar yang kedua adalah Sehat Bersama Daihatsu adalah sebuah program yang

dijalankan untuk meningkatkan kondisi masyarakat menjadi lebih sehat. Salah satu bentuk

(21)

pelaksanaan dari pilar ini di Kelurahan Sungai Bambu adalah pemberian bantuan berupa dua unit ambulans kepada perwakilan Desa Kutanegara, Kabupaten Karawang dan warga RW 08 Kelurahan Sungai Bambu pada tanggal 29 Juni 2015 lalu. Pada tahun sebelumnya, ADM juga telah memberikan bantuan beberapa unit ambulans kepada RW 02 Kelurahan Papanggo, RW 04 Kelurahan Sungai Bambu, RW 10 Kelurahan Warakas dan semuanya berada di Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Selain itu, bantuan yang serupa juga didonasikan ADM kepada warga di Desa Sukaluyu dan Desa Margakarya di Kabupaten Karawang. Bantuan ini diberikan oleh ADM sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk menggunakan ambulans sebagai mobil jenazah dan mengantarkan orang sakit sehingga program ini memperoleh apresiasi yang begitu baik dari masyarakat karena menyangkut kebutuhan orang banyak.

Selain dalam bentuk donasi, implementasi dari pilar ini juga bisa dilaksanakan dalam bentuk Lomba Posyandu Binaan Daihatsu yang diadakan di 14 kota pada tahun 2013. Beberapa kelompok Posyandu yang ikut pada perlombaan tersebut adalah Posyandu Mawar IV, Kelurahan Sungai Bambu - Kecamatan Tanjung Priok, Posyandu Wijaya Kusuma, Kelurahan Kebon Bawang - Kecamatan Tanjung Priok dan Posyandu Citra, Kelurahan Rawa Badak Selatan – Kecamatan Koja. Kegiatan seperti menjadi efektif apabila dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup anak-anak menjadi lebih baik sehingga bisa mencetak generasi penerus bangsa yang sehat.

Komitmen ADM untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat juga dapat dilihat dari pilar Hijau Bersama Daihatsu pada pelaksanaan kerja bakti massal di dua Kelurahan yang berada di Tanjung Priok sebagai realisasi dari program Jakarta Bersih Pemkota Jakarta Utara.

Kerja bakti bersama masyarakat yang diselenggarakan di Kelurahan Sungai Bambu dibagi

menjadi enam zona untuk pembersihan saluran yang tidak lancar, mengangkat timbunan sampah

di kolong jalan tol, penopingan pohon dan pembersihan sampah di beberapa titik di RW 04 dan

RW 08 Kelurahan Sungai Bambu. PT Astra Daihatsu Motor membantu berbagai peralatan kerja

bakti seperti cangkul, skop, sapu dan peralatan lainnya untuk membantu masyarakat dalam

bekerja bakti. Serta ADM juga memberikan sejumlah pohon, cat dan 200 petugas dari

perusahaan untuk bersama-sama melakukan kerja bakti di Kelurahan Sungai Bambu. Program

yang dijalankan oleh ADM ini dilakukan untuk membantu program Pemkot Jakarta Utara dalam

(22)

mewujudkan Jakarta Utara yang bersih serta membantu masyarakat untuk menghindari berbagai penyakit pasca banjir seperti diare dan ispa serta gatal-gatal yang memang dikhawatirkan masyarakat.

Adanya pemenuhan kebutuhan untuk menciptakan lingkungan hidup yang lebih bersih disertai dengan adanya partisipasi yang aktif dari masyarakat ini mengantarkan masyarakat untuk berhasil memperoleh penghargaan pada tahun 2014 lalu yaitu Juara Lomba Kebersihan RT di RW Binaan Daihatsu (RT 008/04 Kelurahan Sungai Bambu yang diselenggarakan oleh Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta untuk kategori penghijauan lingkungan RT dan Lomba Taman dan Penghijauan Lingkungan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara Tahun 2013. Keberhasilan ini tidak terlepas dari pembinaan yang dilakukan PT Astra Daihatsu Motor kepada masyarakat untuk peduli kepada lingkungan sekitarnya.

Selanjutnya Sejahtera Bersama Daihatsu yang juga dilaksanakan di lingkungan Kelurahan Sungai Bambu sebagai stakeholder perusahaan. Salah satu kegiatan yang mendukung program ADM untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah mengadakan sosialisasi pencegahan penyebaran virus HIV AIDS kepada warga RW 08 Kelurahan Sungai Bambu yang merupakan salah satu RW Binaan Daihatsu. Sosialisasi yang telah dilaksanakan pada tanggal 11 Januari 2013 lalu ini dihadiri oleh 52 orang peserta, yang berasal dari Kader Posyandu, Ibu-ibu PKK, Karang Taruna dan siswa SMK Gunung Jati. Acara yang bertempat di rumah dinas kelurahan ini dibuka oleh Susilo Darmadji selaku Head of Safety and Training Section, EHS Departement sebagai perwakilan dari Manajamen Daihatsu. Masyarakat berpartisipasi sangat aktif dalam sosialisasi ini terbukti dari banyaknya pertanyaan yang diajukan kepada narasumber saat sesi tanya jawab berlangsung. Kegiatan sosialisasi ini juga sangat berarti bagi masyarakat sebagai tambahan informasi dan pengetahuan mengenai penyakit AIDS.

Program CSR PT Astra Daihatsu Motor yang telah berjalan sejak tahun 2005 hingga

sekarang ini berlangsung secara berkelanjutan seiring perkembangan bisnis yang dialami oleh

perusahaan. Tiga indikator yang digunakan untuk melihat keberhasilan dari sebuah program

menurut Setiawan seperti dikutip Anggraeni (2013) yaitu, kesesuaian dengan kebutuhan

masyarakat, partisipasi dan pendampingan nyatanya berhasil diraih oleh pihak perusahaan.

(23)

Apabila melihat antusiasme dan partisipasi masyarakat terhadap program CSR ADM maka indikator pemenuhan kebutuhan masyarakat dan adanya partisipasi dari masyarakat dapat terpenuhi oleh melalui kegiatan-kegiatan yang tergabung dalam program CSR perusahaan.

Indikator kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi karena terjadi proses komunikasi antara perusahaan dengan masyarakat sehingga perusahaan bisa mengetahui seacara langsung apa yang dibutuhkan masyarakat. Kemudian, indikator partisipasi berhasil dipenuhi ADM yang dapat dilihat dari atensi dan keikutsertaan masyarakat dalam program yang dilaksanakan.

Sejalan dengan hal tersebut, indikator pendampingan juga dipandang penting oleh ADM dengan memberikan pendampingan dengan intensif terhadap semua program CSR yang dijalankan di Kelurahan Sungai Bambu. Pendampingan ini dilaksanakan untuk memonitor perkembangan program dan efektivitas program, selain itu proses pendampingan ini juga dilaksanakan untuk tetap menjaga hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. Pembinaan juga dilakukan di beberapa program, melalui training, sosialisasi dan monitoring (Stephanie, 2015). Maka, program CSR yang dijalankan dapat dikatakan telah berhasil apabila melihat terpenuhinya ketiga indikator keberhasilan program CSR tersebut dengan rangkaian progam yang telah terlaksana.

Tabel 1. Beberapa Kegiatan CSR di Kelurahan Sungai Bambu

Jenis Kegiatan CSR Kebutuhan Partisipasi Pendampingan Forum Komunikasi Masyarakat ingin

mengetahui program apa saja yang akan diberikan pihak ADM dan mengajukan permohonan bantuan pada perusahaan

Adanya partisipasi dari pengurus RW dalam proses komunikasi

Melaksanakan rapat kerja setiap awal tahun dengan warga dari RW Binaan Daihatsu

Pelatihan Bagi Pemuda Karang Taruna Jakarta Utara

Masyarakat

membutuhkan sarana peningkatan pendidikan melalui lembaga formal dan informal

Partisipasi dari 50 orang peserta dalam acara pelatihan yang diadakan oleh ADM

Memberikan materi baik akademis maupun non-akademis serta pelatihan untuk menambah pengetahuan serta meningkatkan kepercayaan diri para pemuda

Pemberian bantuan dua Masyarakat Apresiasi yang baik dari Perusahaan berusaha

(24)

(ambulans) gratis jumlah unit ambulans untuk kedepannya Lomba Posyandu

Binaan Daihatsu

Dorongan untuk lebih aware terhadap kesehatan balita/anak- anak

Ada partispasi dari empat kelompok Posyandu binaan ADM

Pemberian Dana PMT (Pemberian Makanan Tambahan) sebesar lima juta rupiah untuk satu tahun

Kerja Bakti Massal Sarana dan prasarana untuk membersihkan lingkungan, terutama setelah terkena banjir

Partisipasi aktif masyarakat selama kerja bakti berlangsung

Turut membantu program Pemkot Jakarta

Utara dalam

mewujudkan Jakarta Utara bersih

Sosialisasi pencegahan penyebaran virus HIV AIDS

Masyarakat

membutuhkan informasi lebih mengenai penyakit AIDS

Acara dihadiri oleh 52 orang peserta dan tingginya partisipasi masyarakat saat sesi tanya jawab

Berkomitmen

menjalankan kegiatan secara rutin dan melakukan

pengembangan wilayah sosialisasi

Terkait dengan keberhasilan perusahaan dalam menjalankan programnya, maka reputasi

perusahaan juga turut terbangun. Reputasi adalah sebuah intangible asset atau aset yang tidak

nyata bagi perusahaan tetapi memiliki tangible benefit atau manfaat yang nyata sehingga perlu

diolah dan dipertahankan oleh pihak perusahaan agar tercipta nilai yang positif mengenai

reputasi perusahaan di mata para stakeholder. Upaya untuk mengelola reputasi perusahaan agar

mencapai tujuan yang telah ditentukan tidaklah mudah. Ada hubungan saling ketergantungan

antara apa yang diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat dengan apa yang akan masyarakat

(stakeholder) berikan kepada perusahaan. Hubungan tersebut tercipta di dalam sebuah lingkaran

bisnis perusahaan. Lingkaran bisnis yang berkelanjutan dapat tercipta selama reputasi yang baik

membangkitkan harapan-harapan tentang jenis produk atau layanan yang disediakan suatu

perusahaan; di samping itu, kualitas dari produk dan layanan juga akan meningkatkan reputasi

(Gregory, 2001). Jenis produk maksudnya adalah produk-produk apa yang diciptakan perusahaan

dan apa manfaatnya bagi masyarakat, dalam hal ini ADM merupakan produsen dibidang

otomotif yang menciptakan alat transportasi yang berkualitas bagi masyarakat. Sedangkan

layanan yang disediakan perusahaan adalah bentuk kepedulian perusahaan kepada masyarakat

atas dampak operasional yang ditimbulkan perusahaan, diwujudkan dalam bentuk program CSR.

(25)

Tanggung jawab sosial atau CSR perusahaan selalu tidak terlupakan sebagai kekuatan yang utama dalam peningkatan reputasi perusahaan (Afdhal, 2005). Public Relations sebagai

“manajemen reputasi” diungkapkan oleh British Institute of Public Relations (IPR): PR adalah reputasi, hasil dari yang Anda lakukan, yang Anda katakan, dan yang orang lain katakan tentang Anda. Praktik PR adalah disiplin yang memelihara reputasi dengan tujuan untuk mendapat pengertian dan dukungan serta memengaruhi opini dan perilaku. Sehingga dapat dikatakan bahwa salah satu cara memelihara (manajemen) reputasi perusahaan adalah dengan melaksanakan program CSR sesuai dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh perusahaan. Selama menjalankan program CSR di masyarakat, ada sejumlah prestasi yang diperoleh perusahaan sebagai hasil dari manajemen reputasinya. Salah satu prestasi yang cukup membanggakan adalah perolehan penghargaan Enviromental Minister: National PROPER Award 2010-2011, PT Astra Daihatsu Motor berhasil mendapatkan predikat “Green Level”.

PROPER adalah Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan

Lingkungan Hidup. Program ini bertujuan mendorong perusahaan taat terhadap peraturan

lingkungan hidup dan mencapai keunggulan lingkungan (environmental excellency) melalui

integrasi prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam proses produksi dan jasa, dengan

jalan penerapan sistem manajemen lingkungan, 3R, efisiensi energi, konservasi sumberdaya dan

pelaksanaan bisnis yang beretika serta bertanggungjawab terhadap masyarakat melalui program

pengembangan masyarakat (PROPER Laporan Hasil Penilaian Program Penilaian Peringkat

Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 2011). Di dalam penilaian PROPER

ada pemeringkatan Hijau dan Emas yang didasari pada hasil penilaian aspek lebih dari yang

dipersyaratkan (beyond compliance) sedangkan pemeringkatan Biru, Merah, dan Hitam didasari

pada hasil penilaian kriteria ketaataan pada penilaian PROPER.

(26)

Ketiga kriteria penilaian PROPER tersebut mendorong perusahaan untuk berbisnis secara bertanggung jawab dan mengalokasikan sebagian sumber daya yang dimiliki untuk memberdayakan masyarakat sekitarnya. Hal tersebut berkaitan dengan pengertian CSR dimana sumber daya yang dimanfaatkan dalam pelaksanaan corporate social responsibility merupakan kombinasi dari dana, waktu, dan keahlian (Sen and Korschun, 2011:75 dalam (Heri Iswanto, 2014). Maka dengan menerapkan program pemberdayaan masyarakat yang baik, perusahaan didorong untuk menjadi tetangga yang baik sehingga memperoleh izin sosial untuk beroperasi (p. 8). Perusahaan-perusahaan yang telah memenuhi tiga kriteria di atas akan memperoleh penghargaan peringkat Hijau seperti yang telah diperoleh PT Astra Daihatsu Motor. Upaya perusahaan dalam menjalankan program CSR selain untuk mencapai keempat tujuan program yang diharapkan, juga berguna untuk menciptakan reputasi yang baik.

Tabel 2. Penghargaan yang Diperoleh PT Astra Daihatsu Motor

PT Astra Daihatsu Motor

Penghargaan Penyelenggara

Enviromental Minister: National PROPER Award 2010-2011, predikat “Green Level”

Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia

Governor of DKI Jakarta:

Enviromental Management pada tahun 2011, predikat “Very Good Level”

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Penghargaan Program P2-HIV

& AIDS di Tempat Kerja

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi

RW 04, Kelurahan Sungai Bambu ( RW Binaan Daihatsu)

Juara Lomba Kebersihan RT Dinas Pertamanan dan Pemakaman Provinsi DKI Jakarta

Juara I Lomba Penghijauan Lingkungan RT

Lomba Taman dan Penghijauan Lingkungan Tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara Tahun 2013

Reputasi merupakan hal yang sangat penting bagi ADM, karena tanpa adanya reputasi

yang baik, bisnis perusahaan tidak akan dapat berjalan dengan lancar sampai saat ini (Stephanie,

2015). Berbagai penghargaan yang telah diperoleh perusahaan tidak lepas dari implementasi

program CSR yang dilaksanakan kepada para stakeholdernya secara keseluruhan baik di

lingkungan perusahaan maupun di wilayah lain yang juga menjadi wilayah binaan ADM.

(27)

BAB 4

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 4.1. Kesimpulan

Keempat pilar fundamental dalam program CSR di Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara dapat dikatakan telah berhasil. Hal tersebut berdasarkan pada penilaian implementasi program CSR PT Astra Daihatsu Motor apabila diukur berdasarkan tiga indikator pengukuran keberhasilan program CSR yaitu kebutuhan masyarakat, partisipasi, dan pendampingan. Pilar Pintar Bersama Daihatsu, Sehat Bersama Daihatsu, Hijau Bersama Daihatsu dan Sejahtera Bersama Daihatsu dilaksanakan secara proporsional pada masyarakat sehingga masyarakat pun bisa mendapatkan manfaat yang positif atas kehadiran perusahaan di lingkungannya. Hal tersebut dibuktikan dengan perolehan gelar juara untuk Kelurahan Sungai Bambu pada Lomba Kebersihan. Keberhasilan dalam meraih penghargaan tersebut bagi masyarakat Kelurahan Sungai Bambu menjadi sebuah prestasi yang dihasilkan dari kerjasama antara masyarakat dengan ADM melalui program CSR yang diberikan. Selain itu reputasi perusahaan juga bisa dikatakan semakin baik atas diraihnya penghargaan PROPER yang diberikan oleh Kementrian Lingkungan Hidup Republik Indonesia sebagai perusahaan yang menjalankan bisnisnya dengan memerhatikan kondisi lingkungan baik internal maupun eksternalnya.

4.2. Rekomendasi

Pelaksanaan program CSR ADM akan lebih baik lagi apabila dilakukan pengembangan

cakupan program khusus di bidang ekonomi dengan nama pilar Maju Bersama Daihatsu. Satu

pilar tambahan ini memfokuskan kegiatan-kegiatan dari perusahaan yang membantu masyarakat

untuk menciptakan peluang kerja mandiri melalui kegiatan usaha yang modal awalnya diberikan

oleh perusahaan. Sistem perolehan modal dari perusahaan bisa dengan mengadakan lomba

kewirausahaan di RW Binaan Daihatsu, dimana kelompok warga yang menjadi pemenang bisa

mendapatkan modal usaha awal yang disediakan oleh PT Astra Daihatsu Motor. Adanya pilar di

bidang ekonomi ini bisa menjadi salah satu jalan bagi perusahaan untuk semakin mengkokohkan

posisinya sebagai perusahaan yang memiliki reputasi baik dan menjalankan komitmen

perusahaan dalam berbisnis untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

(28)

DAFTAR REFERENSI

Afdhal, A. F. (2005). Tips & Trik Public Relations. Jakarta: PT Grasindo.

DesJardins, L. H. (2011). Etika Bisnis Pengambilan Keputusan untuk Integritas Pribadi &

Tanggung Jawab Sosial. Penerbit Erlangga.

Gregory, A. (2001). Seri Praktik PR Perencanaan dan Manajemen Kampanye Public Relations.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Heri Iswanto, A. F. (2014). Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Citra (Survei pada Warga RW 2, Kelurahan Panjang Jiwo, Kecamatan Tenggilis Mejoyo, kota Surabaya yang Tinggal di Sekitar PT Vitapharm. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 13 No. 1 , 3.

Hidup, S. P. (2011). PROPER Laporan Hasil Penilaian Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup 2011. Jakarta: Sekretariat PROPER Kementrian Lingkungan Hidup.

Laksamana, A. (2014). What CEO Wants from PR: 7 Kunci Efektif Menjadi Ahli Strategi Public Relations. Yogyakarta: B-First.

Parsons, P. J. (2007). Etika Public Relations Panduan Praktik Terbaik. Penerbit Erlangga.

Rusmadi, A. Z. (2006). Membangun Prakarsa Publik Mengawal Praktik Corporate Social Responsibility. Yogyakarta: IRE Press Yogyakarta.

Stephanie, M. (2015, November 27). Pertanyaan Terbuka : Program CSR PT Astra Daihatsu Motor. (E. H. Wulandhari, Interviewer)

Stokes, A. R. (2009). Global Public Relations Spanning Borders, Spanning Cultures. New York:

Routledge.

Storck, K. L.-G. (2011). Reputation Management, Management for Professionals. Springer- Verlag Berlin Heidelberg.

Sumarti, M. d. (2014). Hubungan Tingkat Penerapan Prinsip Pengembangan Masyarakat dengan Keberhasilan Program CSR PT Pertamina. Jurnal Sosiologi Pedesaan , 200-212.

Artikel Online :

Oktober 29, 2015, from http://www.hukumonline.com/klinik/detail/lt52716870e6a0f/aturan- aturan-hukum-corporate-social-responsibility

Oktober 29, 2015, from http://daihatsu.co.id/corporate/profile

Oktober 29, 2015, from http://swa.co.id/corporate/csr/csr-adm-menitikberatkan-empat-pilar

November 5, 2015, from http://modifikasiplus.com/komitmen-daihatsu-tingkatkan-program-csr

November 5, 2015, from http://stephenlangitan.com/archives/77966

(29)

November 27, 2015, from http://otomotif.liputan6.com/read/2262258/daihatsu-berikan-dua-unit- ambulans

November 27, 2015, from http://www.radarnusantara.com/2013/02/warga-sungai-bambu-dan-

papanggo.html

Gambar

Tabel 1. Beberapa Kegiatan CSR di Kelurahan Sungai Bambu
Tabel 2. Penghargaan yang Diperoleh PT Astra Daihatsu Motor

Referensi

Dokumen terkait

Gambaran potensi sebagaimana yang disajikan dalam bab tiga dan empat, tidak serta merta dapat direalisasikan menjadi benar-benar penerimaan kalau beberapa prasyarat tidak dapat

Penelitian yang dilakukan oleh Catur Ragil Sutrisno (2013) tentang “Potensi, Preferensi dan Perilaku Mahasiswa terhadap Profesi Auditor” menunjukkan hasil bahwa

It will be used for research entitled: Online English Tenses Exercises Using Hot Potatoes Software for Tenth Grade students of SMA Stella Duce 1 Yogyakarta. In giving your opinion

Proses komunikasi politik yaitu proses penyampaian pesan – pesan politik yang berkaitan dengan kekuasaan, pemerintahan, dan kebijakan pemerintah oleh aktor-aktor politik

Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan..

Analisis data merupakan proses mencari dan mengatur secara sistematik hasil observasi terhadap berbagai kegiatan-kegiatan yang diperankan oleh Guru PAI MA Ma’arif NU kota Blitar

Pada pembelajaran Problem Posing tipe Post Solution Posing, siswa diminta untuk membuat soal yang sejenis dengan soal yang telah diberikan oleh guru dan dapat

Berdasarkan analisis statistic dapat diketahui bahwa hasil dari Analisis Ragam Pertambahan Bobot Badan pada Domba Ekor Gemuk adalah (P<0,05) berbeda nyata dengan