• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENALAN DAN INSTALASI OPENBTS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGENALAN DAN INSTALASI OPENBTS"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

SURYA UNIVERSITY

OpenBTS Training

“ PENGENALAN DAN INSTALASI OPENBTS “

SURYA UNIVERSITY

© 2014

(2)

Konsep Dasar GSM

Global System for Mobile communication (GSM) adalah sebuah standar global untuk komunikasi digital yang dinamis. GSM adalah nama dari sebuah group standarisasi yang dibentuk di Eropa tahun 1982 untuk menciptakan sebuah standar bersama telpon bergerak selular di Eropa yang beroperasi pada daerah frekuensi 900-1800 MHz. GSM merupakan teknologi infrasturktur untuk pelayanan telepon selular digital dimana bekerja berdasarkan TDMA (Time Division Multiple Access) dan FDMA (Frequency Division Multiple Access). Jaringan Global System for Mobile Communication (GSM) adalah jaringan telekomunikasi seluler yang mempunyai arsitektur yang mengikuti standart ETSI (European Telecommunication Standard Institute) GSM 900 / GSM 1800. Arsitektur jaringan GSM tersebut terdiri atas tiga subsistem yaitu Base Station Subsystem (BSS), Network Switching Subsystem (NSS) dan Operation Subsystem (OSS) serta perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan yang disebut Mobile System.

Sejarah Awal GSM

Pada awal tahun 80-an, teknologi telekomunikasi seluler mulai berkembang dan banyak digunakan. Tapi teknologinya masih analog, seperti AMPS, TACS, dan NMT. Karena menggunakan teknologi yang masih analog, beberapa system yang dikembangkan di beberapa negara yang berbeda tidak saling kompatibel satu dengan yang lainnya, sehingga mobilitas user sangat terbatas pada suatu area system teknologi tertentu saja.

Untuk mengatasi keterbatasan yang terdapat pada sistem-sistem analog sebelumnya, pada tahun 1982, negara – negara Eropa membentuk sebuah organisasi bertujuan untuk menentukan standard-standard telekomunikasi mobile yang dapat dipakai di semua Negara Eropa. Organisasi ini diberi nama Group Speciale Mobile (GSM).

Pembentukan organisasi ini dilatarbelakangi oleh keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada saat itu yang masih menggunakan system telekomunikasi wireless yang analog dan tidak compatible antara negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming antar negara. Organisasi ini kemudian menghasilkan standard-standard telekomunikasi bergerak yang kemudian dikenal dengan GSM (Global System for Mobile communication).

GSM sendiri mulai diimplementasikan di negara eropa pada awal tahun 1990-an. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan benua Amerika. Pada saat ini GSM merupaka teknologi komunikasi bergerak yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia sudah mencapai 1,5 billion pelanggan dan merupakan teknologi yang paling banyak digunakan.

Di Eropa, pada awalnya GSM didesign untuk beroperasi pada band frekuensi 900 MHz, dimana untuk frekuensi uplinknya digunakan frekuensi 890-915 MHz, dan frekuensi downlinknya menggunakan frekuensi 935 – 960

(3)

MHz. Dengan bandwidth sebesar 25 MHZ yang digunakan ini (915 – 890 = 960 – 935 = 25 MHz), dan lebar kanal sebasar 200 kHz, maka akan didapat 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk voice dan 1 kanal untuk signaling.

Pada perkembangannya, jumlah kanal sebanyak 124 kanal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah subscriber. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak ini, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekuensi untuk GSM pada band frekuensi di range 1800 MHZ, yaitu band frekuensi pada 1710-1785 MHz sebagai frekuensi uplink dan frekuensi 1805- 1880 MHZ sebagai frekuensi downlinknya. Kemudian GSM dengan band frekuensi 1800 MHZ ini dikenal dengan sebutan GSM 1800. Pada GSM 1800 ini tersedia bandwidth sebesar 75 MHz (1880-1805 = 1785-1710 = 75 MHz).

Dengan lebar kanal tetap sama seperti GSM 900, yaitu 200 KHz, maka pada GSM 1900 akan tersedia kanal sebanyak 375 kanal.

GSM yang awalnya hanya digunakan di Eropa, kemudian meluas ke Asia dan Amerika. Di Amerika Utara, dimana sebelumnya sudah berkembang teknologi lain yang menggunakan frekwensi 900 MHZ dan juga 1800 MHz, sehingga frekuensi ini tidak dapat lagi digunakan untuk GSM. Maka regulator telekomunikasi di sini memberikan alokasi frekuensi 1900 MHZ untuk peng-implementasian GSM di Amerika Utara. Pada GSM 1900 ini, digunakan frekuensi 1930-1990 MHz sebagai freukwensi downlink dan frekuensi 1850-1910 MHz sebagai frekuensi uplinknya.

Frekuensi Jaringan GSM

GSM 900-1800

Frekuensi ini merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan di dunia. GSM 900 menggunakan frekuensi Uplink 890-915 MHz dan frekuensi Downlink 935-960 MHz. Dengan lebar kanal sebesar 200 KHz maka akan memiliki kanal sebanyak 124 kanal. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang semakin banyak, maka digunakanlah Extended GSM yaitu dengan menambah 50 kanal. Duplex spacing (jarak frekuensi antara uplink dengan downlink) sebesar 45 MHz. GSM 1800 menggunakan frekuensi uplink 1710-1785 MHz dan frekuensi downlink sebesar 1805-1880 MHz dengan duplex spacing sebesar 95 MHz.

(4)

GSM 850

Digunakan di USA dan Kanada. Terkadang frekuensi ini disebut dengan frekuensi 800, karena pertama kali digunakan untuk AMPS disebut frekuensi “800 MHz”. Frekuensi uplink sebesar 824-849 MHz dan frekuensi downlink sebesar 869-894 MHz dengan duplex spacing sebesar 47 MHz. GSM 850 memiliki kanal sebanyak 128- 251 kanal.

GSM 1900

Frekuensi uplink digunakan pada 1850-1910 MHz dan frekuensi downlink pada 1930-1990 MHz dengan duplex spacing sebesar 80 MHz. GSM 1900 memiliki kanal sebanyak 512-810 kanal.

Arsitektur Jaringan GSM

Secara umum, network element dalam aristektur jaringan GSM dapat dibagi menjadi :

1. Mobile Station (MS)

2. Base Station Sub-system (BSS) 3. Network Sub-System (NSS) 4. Operation and Support System

Secara bersama-sama, keseluruhan network element di atas akan membentuk sebuah PLMN (Public Land Mobile Network).

1. Mobile Station (MS)

Bagian paling rendah dari sistem GSM adalah MS (Mobile Station). Mobile Station (MS) adalah perangkat yang digunakan oleh pelanggan untuk melakukan pembicaraan. Secara umum sebuah Mobile System terdiri dari:

Mobile Equipment (ME) atau handset

Subscriber Identity Module (SIM) atau Sim card

1.1. Mobile Equipment (ME)

Mobile Equipment (ME) atau handset adalah perangkat GSM yang berada di sisi pelanggan yang berfungsi sebagai terminal transceiver (pengirimdan penerima sinyal) untuk berkomunikasi dengan perangkat GSM lainnya. Secara international, ME diidentifikasi dengan IMEI (International Mobile Equipment Identity) dan data

(5)

IMEI ini disimpan oleh EIR untuk keperluan authentikasi, apakah mobile equipment yang bersangkutan dijinkan untuk melakuan hubungan atau tidak.

1.2. Subscriber Identity Module (SIM)

Subscriber Identity Module (SIM) adalah sebuah smart card yang berisi seluruh informasi pelanggan dan beberapa informasi service yang dimilikinya. Mobile Equipment (ME) tidak dapat digunakan tanpa ada SIM card di dalamnya, kecuali untuk panggilan emergency (SOS) dapat dilakukan tanpa menggunakan SIM card.

Secara functionality, sebuah MS mempunyai fungsi-fungis sebagai Radio Resource Management, Mobility Management, dan juga sebagai Communication Management.

2. Base Station Sub-system (BSS)

Secara umum, Base Station Sub-system terdiri dari BTS (Base Transceiver Station) dan BSC (Base Station Controller). Segala fungsi yang berhubungan dengan peniriman data lewat gelombang radio dikerjakan di dalam bagian-bagian BSS, yang terdiri dari :

2.1. Base Transceiver Station (BTS)

BTS adalah perangkat GSM yang berhubungan langsung dengan MS. BTS berhubungan dengan MS melalui air interface atau disebut juga Um Inteface. BTS berfungsi sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal komunikasi dari/ke MS yang menyediakan radio interface antara MS dan jaringan GSM. Karena fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk pisik sebuah BTS adalah tower dengan dilengkapi antena sebagai transceiver.

Sebuah BTS dapat me-cover area sejauh 35 km. Area cakupan BTS ini disebut juga dengan cell. Sebuah cell dapat dibentuk oleh sebuah BTS atau lebih, tergantung dari bentuk cell yang diinginkan. Fungsi dasar BTS adalah sebagai Radio Resource Management, yaitu melakukan fungsi-fungsi yang terkait dengan :

meng-asign channel ke MS pada saat MS akan melakukan pembangunan hubungan.

menerima dan mengirimkan sinyal dari dan ke MS, juga mengirimkan/menerima sinyaldengan frekuensi yang berbeda-beda dengan hanya menggunakan satu antena yang sama.

mengontrol power yang di transmisikan ke MS.

Ikut mengontrol proces handover.

Frequency hopping

2.2. Base Station Controller (BSC)

(6)

BSC adalah perangkat yang mengontrol kerja BTS-BTS yang secara hiraki berada di bawahnya. BSC merupakan interface yang menghubungkan antara BTS (komunikasi menggunakan A-bis interface) dan MSC (komunikasi menggunakan A interface). BSC secara umum memiliki fungsi senagai berikut :

Melakukan fungsi radio resource management pada BTS-BTS yang ada di bawahnya.

Mengontrol proces handover inter BSC dan juga ikut serta dalam proces handover intra BSC.

Menghubungkan BTS-BTS yang berada di bawahnya dengan OMC sebagai pusat operasi dan maintenance.

Ikut terlibat dalam proces Call Control seperti call setup, routing, mengontrol dan men-ternimate call.

Melakukan dan mengontrol proces timing advance control, yaitu mengontrol sinyal-sinyal yang diterima dari MS yang bergerak, sehingga tidak saling overlap.

3. Network Sub-System

3.1. Mobile Switching Center (MSC)

MSC adalah network element central dalam sebuah jaringan GSM. Semua hubungan (voice call/transfer data) yang dilakukan oleh mobile subscriber selalu menggunakan MSC sebagai pusat pembangunan hubungannya.

Pada umumnya, MSC memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

Switching dan Call Routing : Sebuah MSC mengontrol proces pembangunan hubungan (call set up), mengontrol hubungan yang telah terbangun, dan me-release call apabila hubungan telah selesai. Dalam hal ini, MSC akan berkomunikasi dengan banyak network element lain seperti NE BSS, VAS, dan IN. MSC juga melakukan fungsi routing call ke PLMN lain (operator seluler lain ataupun jaringan PSTN).

Charging : Untuk pelanggan pre-paid, MSC akan selalu berkomunikasi dengan IN yang melakukan fungsi online charging. Selain itu, MSC juga akan mencatat semua informasi tentang sebuah call dalam bentuk CDR (Call Detail Record).

Berkomunikasi dengan network element lainnya (HRL,VLR, IN, network element VAS, dan MSC lainnya) : MSC akan berkomunikasi dengan HLR dan VLR terutama dalam proces pembangungan hubungan (call set up), call routing (di HLR disimpan lokasi terakhir MS tujuan dan untuk merouing call tersebut ke MS yang sedang meng-cover MS tujuan, HLR akan meminta informasi routing ke MSC yang sedang meng-cover MS pemanggil) dan call release. MSC akan berhubungan dengan network element VAS seperti SMSC, MMSC, RBT server, dll, dalam rangka proces delivery content service-service VAS tersebut ke MS tujuan. MSC akan berhubungan dengan MSC lain dalam hal proces call setup (trmasuk call routing), dan juga mengontrol process handover antar cell yang terletak pada 2 MSC yang berbeda.

(7)

Mengontrol BSC yang terhubung dengannya : Sebuah MSC dapat terhubung dengan 1 BSC atau lebih. MSC akan mengontrol dan berkomunkasi dengan BSC dalam hal call setup, location update, handover inter MSC (handover antara 2 cell yang terdapat pada 2 BSC yang berbeda tapi masih dalam 1 MSC yang sama).

3.2. Home Location Register (HLR)

HLR adalah network element yang berfungsi sebagai sebuah database sebagai penyimpan semua data dan informasi mengenai pelanggan yang tersimpan secara permanen, dalam arti tidak tergantung pada posisi pelanggan. HLR bertindak sebagai pusat informasi pelanggan yang setiap waktu akan diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan. VLR selalu berhubungan dengan HLR dan memberikan informasi posisi terakhir dimana pelanggan berada. Informasi lokasi ini akan diupdate apabila pelanggan berpinah dan memasuki coverage area suatu MSC yang baru. Informasi-informasi yang disimpan di HLR adalah :

- Identitas pelanggan (IMSI, MSISDN)

- Suplementary service pelanggan

- Informasi lokasi terakhir pelanggan

- Informasi Authentikasi pelanggan

HLR juga akan selalu berkomunikasi dengan AuC dalam hal melakukan retrieving parameter authentikasi yang baru setiap saat sebelum segala jenis aktvitas pelanggan dilakukan.

3.3. Visitor Location Register (VLR)

VLR adalah network element yang berfungsi sebagai sebuah database yang menyimpan data dan informasi pelanggan, dimulai pada saat pelanggan memasuki suatu area yang bernaung dalam wilayah MSC VLR (setiap MSC akan memiliki 1 VLR sendiri) tersebut (melakukan Roaming). Informasi pelanggan yang ada di VLR ini pada dasarnya adalah copy-an dari informasi pelanggan yang ada di HLR-nya. Adanya informasi mengenai pelanggan dalam VLR memungkinkan MSC untuk melakukan hubungan baik Incoming (panggilan masu) maupun Outgoing (panggilan keluar). VLR bertindak sebagai data base pelanggan yang bersifat dinamis, karena selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang memasuki atau berpindah dalam suatu area cakupan suatu MSC. Data yang tersimpan dalam VLR secara otomatis akan selalu berubah mengikuti pergerakan pelanggan. Ketika pelanggan bergerak meninggalkan area suatu MSC dan menuju area MSC lainnya, maka

(8)

informasinya akan dicatat di VLR MSC barunya dan dihapus dari VLR sebelumnya. Dengan demikian posisi pelanggan dapat dimonitor secara terus menerus dan hal ini akan memungkinkan MSC untuk melakukan penyambungan pembicaraan/SMS dari/ke pelanggan ini ke dengan pelanggan lain. VLR selalu berhubungan secara intensif dengan HLR yang berfungsi sebagai sumber data pelanggan.

Bila sebuah MS bergerak keluar coverage area suatu MSC menuju coverage MSC yang lain, maka yang terjadi adalah :

VLR MSC yang baru akan meng-check di daabase-nya apakah record MS tersebut sudah ada atau belum.

Proces pengecheckan dilakukan dengan menggunakan IMSI.

Jika recordnya belum ada, maka VLR akan mengirimkan request ke HLR MS tersebut untuk mengirimkan copy-an data MS tersebut yang ada di HLR-nya.

HLR akan mengirimkan informasi MS tersebut ke VLR tjuan dan juga meng-update informasi lokasi MS tersebut di database HLR. HLR kemudian akan mengintruksikan VLR sebelumnya(asal) untuk menghapus informasi MS tersebut di databasenya.

VLR yang baru akan menyimpan informasi MS tersbut, termasuk lokasi terakhir dan statusnya.

3.4. Authentication Center (AuC)

AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk mencoba mengadakan hubungan pembicaraan bagi pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan.

Disamping itu AuC berfungsi untuk menghindarkan adanya pihak ke tiga yang secara tidak sah mencoba untuk menyadap pembicaraan. Dengan fasilitas ini,maka kerugian yang dialami pelanggan sistem selular analog saat ini akibat banyaknya usaha memparalel, tidak mungkin terjadi lagi pada GSM. Sebelum proses penyambungan switching dilaksanakan sistem akan memeriksa terlebih dahulu, apakah pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan adalah pelanggan yang sah.

AuC menyimpan informasi mengenai authentication dan chipering key. Karena fungsinya yang mengharuskan sangat khusus, authentication mempunyai algoritma yang spesifik, disertai prosedur chipering yang berbeda untuk masing-masing pelanggan. Kondisi ini menyebabkan AuC memerlukan kapasitas memory yang sangat besar. Wajar apabila GSM memerlukan kapasitas memory sangat besar pula. Karena fungsinya yang sangat penting, maka operator selular harus dapat menjaga keamanannya agar tidak dapat diakses oleh personil yang tidak berkepentingan. Personil yang mengoperasikan dilengkapi dengan chipcard dan juga password identitas dirinya.

(9)

3.5. Equipment Identity Registration (EIR)

EIR memuat data-data peralatan pelanggan (Mobile Equipment) yang diidentifikasikan dengan IMEI (International Mobile equipment Identity). Data Mobile Equipment yang di simpan di EIR dapat dibagi atas 3 (tiga) kategori:

Peralatan yang diijinkan untuk mengadakan hubungan pembicaraan kemanapun

Peralatan yang dibatasi dan hanya diijinkan mengadakan hubungan pembicaraan ketujuan yang terbatas

Peralatan yang sama sekali tidak diijinkan untuk berkomunikasi

Kebaradaan EIR belum distandardisasi secara penuh, oleh karena itu belum dioperasikan di semua operator.

Masih diperlukan klasifikasi dan penyempurnaan yang berkaitan dengan aspek hukum. Di Indonesia sendiri, belum ada operator seluler yang mengimplementasikan EIR. Bila EIR digunakan, maka operator dapat melakukan pemblokiran terhadap handset (ingat, bukan pemblokiran nomor pelanggan, tapi pemblokiran handset (pesawat telponnya)) yang digunakan oleh pelanggan. Sehingga apabila ada handset pelanggan yang hilang, maka pelangan dapat mengajukan agar handaset tersebut diblokir sehingga tidak akan pernah dapat digunakan lagi oleh orang lain. Dengan pengimplementasian EIR ini tentu akan dapat mengurangi kasus-kasus pencurian handphone, karena si pemilik dapat meminta agar handphonenya yang sudah dicuri diblokir dan tidak dapat digunakan lagi. Sehingga motivasi para pencuri untuk melakukan pencurian handphone akan berkurang.

4. Operation and Support System (OSS)

Operation and Support System (OSS) sering juga disebut dengan OMC (Operation and Maintenance Center), adalah sub system jaringan GSM yang berfungsi sebagai pusat pengendalian dan maintenance perangkat (network element) GSM yang terhubung dengannya. Tiap-tiap network element mempunyai perangkat OMC- nya sendiri-sendiri, misalnya network element NSS mempunyai perangkat OMC sendiri, network element BSS mempunyai perangkat OMC sendiri, network element VAS juga memiliki perangkat OMC sendiri. Biasanya, di banyak operator semua perangkat OMC ini diletakan di dalam satu ruangan OMC yang terpusat.

OMC pada umumnya memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut :

Fault Management : Memonitor keadaan/kondisi tiap-tiap network element yang terhubung dengannya.

Dalam hal ini, OMC akan selalu menerima alarm dari network element yang menunjukan kondisi di network element yang dimonitor, apakah ada probelm di newtwork element atau tidak.

(10)

Configuration Management : sebagai interface untuk melakukan/merubah configurasi network element yang terhubung dengannya.

Performance Management : Berapa OMC ada yang dilengkapi juga dengan fungsi performance management, yaitu fungsi untuk memonitor performance dari network element yang terhubung dengannya.

Inventory Management : OMC juga dapat berfungsi sebagai inventorty management, karena di database OMC terdapat informasi tentang aset yang berupa network element, seperti jumlah dan konfigurasi seluruh network element, dan juga kapasitas network elemen.

Kelebihan Teknologi

Produk yang dibuat Range Networks adalah generasi baru untuk perangkat provider seluler. Produk ini mampu memenuhi kebutuhan BTS seluler yang murah, instalasi yang mudah, layanan jaringan seluler GSM bagi desa terpencil, penyebaran yang cepat dan bagi kebutuhan jaringan industri seperti di kapal laut, penyulingan minyak dan pertambangan.

Produk ini dapat untuk membangun jaringan baru atau bagian dari jaringan yang telah ada. Setiap produk Range Networks tersebut secara efektif bekerja hanya dalam sebuah kotak boks yang ringkas. Produk OpenBTS ini di buat agar bisa langsung tersambung ke jaringan VoIP. Singkatnya adalah Anda hanya butuh sebuah kotak boks berisi perangkat Range Networks dan sebuah akun VoIP untuk membuat panggilan kemana saja di seluruh dunia.

Dengan menggunakan OpenBTS, diklaim bahwa operator telekomunikasi dapat menyebar jaringan selular hanya 1/10 dari total biaya sebuah jaringan seluler tradisional. Keuntungan dari teknologi tersebut yaitu:

 Konsumsi daya yang rendah oleh karena menggunakan perangkat lunak pengendali radio; sebuah BTS hanya mengkonsumsi daya tidak lebih dari satu lampu bohlam (30-60W).

 Menyederhanakan jaringan, mengganti hirarki seluler turunan SS7 konvensional dengan suatu jaringan homogen berbasis protokol internet seperti SIP dan HTTP/S.

(11)

Pendekatan Range Networks berjalan menuju intelejensia ke batas-batas jaringan, menggunakan antarmuka di udara dengan standar 2G atau 3G dan mengganti inti jaringan dengan router-router dan pemancar yang berkomunikasi sesamanya sebagai satu kesatuan. Model pendekatan ini menghasilkan kompabilitas dengan pasar telepon genggam selular yang luas dengan menyederhanakan operasi-operasi jaringan, mendukung layanan kebutuhan kostumisasi, memperbaiki keandalan dan mengurangi biaya pelatihan.

Kekurangan Teknologi OpenBTS :

- Setiap aplikasi berdiri sendiri sehingga jika salah satu layanan atau service mati maka akan mempengaruhi layanan secara keseluruhan

- Diperlukan kemampuan untuk memahami konsep dari SIP atau asterisk untuk dapat memaksimalkan kemampuan dari openBTS

- Masih belum jelasnya regulasi untuk pengembangan OpenBTS di Indonesia khususnya pada alokasi frekuensi yang sampai saat ini masih menggunakan alokasi frekuensi di 900Mhz dan 1800Mhz dimana frekuensi tersebut adalah frekuensi komersil dari frekuensi GSM di Indonesia

Arsitektur OpenBTS

(12)

Model Produk

Sampai saat ini Range Networks mengeluarkan produk OpenBTS dalam sebuah kotak boks ringkas dengan tiga jenis:

1. Development Kit

Range Networks Development Kit diperuntukkan bagi tujuan pendidikan dan pengembangan. Produk ini dibuat untuk memudahkan percobaan dengan OpenBTS atau mensimulasikan jaringan selular 2G skala kecil. Model ini bisa menjadikan telepon genggam GSM Anda tersambung langsung ke jaringan VoIP. Anda dapat membangun percobaan jaringan dan memulai panggilan telepon kurang dari satu jam.

Development Kit ini menggunakan perangkat lunak OpenBTS versi publik, dengan disertakan kode sumber (source code) berlisensi AGPLv3. Telepon genggam akan muncul sebagai klien SIP di jaringan VOIP.

(13)

Development Kit dibuat untuk kegunaan laboratorium. Besar fisiknya tidak melebihi netbook, dan juga dapat mudah di tempatkan di mana saja.

Produk Range Networks Development Kit ini dihargai $4.995,00 atau sekitar hampir 50 juta rupiah.

Produk Range Networks Development Kit ini dihargai $4.995,00 atau sekitar hampir 50 juta rupiah.

2. 5150 Series

Produk 5150 Series ini dibuat untuk kebutuhan penyebaran komersial mulai dari industri maritim, pertambangan hingga kawasan pariwisata di pulau-pulau terjauh, juga untuk simulasi laboratorium jaringan 2.5G.

Produk 5150 Series hadir dalam empat konfigurasi daya pancar untuk memenuhi kebutuhan yang luas, yaitu: 100mW (profesional labs), 1W (GSM hotspot), 10W dan 50W (layanan publik atau privat dengan jangkauan jauh). Model seri ini bisa berfungsi sebagai jaringan tunggal atau bagian dari suatu multi jaringan. Model ini bisa diatur untuk sanggup melayani 7-35 panggilan simultan (bersama) dengan jangkauan jarak hingga 35 km.

Produk 5150 Series menjalankan perangkat lunak OpenBTS versi komersial (C2.8). Jika dibandingkan dengan OpenBTS versi publik AGPLv3, versi komersial menawarkan fasilitas keamanan, kestabilan yang ditingkatkan, dan fitur-fitur fungsi tambahan yang telah diujicobakan untuk memenuhi standar spesifikasi GSM.

(14)

3. Snap Network

Model Snap Network memiliki fitur-fitur BTS mini siap-pakai dengan sebuah tiang monopole yang mudah diinstalasi dan mampu menyebarkan jaringan selular secara cepat di kondisi geografis yang sulit dicapai dan untuk skenario tanggap darurat. Anda dapat membuat jaringan dan mulai melakukan panggilan dalam waktu kurang dari satu jam melalui jaringan IP backhaul manapun, termasuk WiFi, BGAN atau VSAT.

Menggunakan daya listrik rendah dan fisik yang ringan, stasiun OpenBTS ini sangat portabel yang mana mudah dibawa-bawa hingga ke puncak bukit di mana Anda berada.

Paket Snap Network termasuk di dalamnya sebuah tiang monopole kecil yang kokoh, power supply, antena pemancar, dan kabel koaksial. Perangkat BTS lainnya berada di tempat aman dalam boks tahan cuaca.

Untuk mengetahui harga dua model terakhir diatas Anda mesti menghubungi langsung pihak Range Networks.

(15)

Referensi :

dBm ( decibel milliwatts )

MS mobile station (cellular phone or handset) RF ( radio frequency )

VDC ( Volts, direct current )

KIT OpenBTS Development terdiri dari :

 OpenBTS (the GSM stack from layer 1 forward error correction up through layer 3 )

 Transceiver (SDR atau Software Defined Radio),

 sipauthserve ( SIP registration proxy)

 SubscriberRegistry (Database Registry)

 smqueue (the SMS store and forward server; and

 Asterisk (the SIP softswitch.

 sipauthserve { the SIP registration proxy;

 SubscriberRegistry { the subscriber registry database;

 smqueue { the SMS store and forward server; and

 Asterisk { the SIP softswitch.

root@ubuntu:/etc/asterisk# /OpenBTS/OpenBTSCLI OpenBTS Commnd Line Interface (CLI) utility

Copyright 2012, 2013 Range Networks, Inc.

Licensed under GPLv2.

Includes libreadline, GPLv2.

command socket path is /var/run/OpenBTS/command

response socket bound to /tmp/OpenBTS.console.17634.5410fb0a

(16)

Remote Interface Ready.

Type:

"help" to see commands,

"version" for version information, "notices" for licensing information.

"quit" to exit console interface OpenBTS> help

Type "help" followed by the command name for help on that command.

alarms audit calls cellid chans config crashme devconfig endcall freqcorr gprs handover help load memstat neighbors noise notices page power rawconfig regperiod rmconfig rxgain sendsimple sendsms sgsn shutdown stats sysinfo tmsis trans trxfactory txatten unconfig uptime version

(17)

OpenBTS> help alarms alarms -- show latest alarms OpenBTS> help cellid

cellid [MCC MNC LAC CI] -- get/set location area identity (MCC, MNC, LAC) and cell ID (CI) OpenBTS> help crashme

crashme force crash of OpenBTS for testing purposes OpenBTS> help freqcorr

freqcorr [newOffset] -- get/set the new radio frequency offset OpenBTS> help neighbors

neighbors -- dump the neighbor table OpenBTS> help page

page print the paging table OpenBTS> help regperiod

regperiod [GSM] [SIP] -- get/set the registration period (GSM T3212), in MINUTES OpenBTS> help sendsimple

sendsimple IMSI src# message... -- send SMS to IMSI via SIP interface, addressed from source number src#.

OpenBTS> help shutdown

shutdown [wait] -- shut down or restart OpenBTS, either immediately, or waiting for existing calls to clear with a timeout in seconds

OpenBTS> help tmsis

tmsis [-a | -l | -ll | -r | clear | dump [-l] <filename> | delete -tmsi <tmsi> | delete -imsi <imsi> | query

<query> set name=value] --

default print the TMSI table; -l or -ll gives longer listing;

-a lists all TMSIs, default is to show most recent 100 in table

(18)

-r raw TMSI table listing clear - clear the TMSI table;

dump - dump the TMSI table to specified filename;

delete - delete entry for specified imsi or tmsi;

set name=value - set TMSI database field name to value. If value is a string use apostrophes, eg: set IMSI='12345678901234'

query - run sql query, which may be quoted, eg: tmsis query "UPDATE TMSI_TABLE SET AUTH=0 WHERE IMSI=='123456789012'" This option may be removed in future.

OpenBTS> help txatten

txatten [newTxAtten] -- get/set the TX attenuation in dB OpenBTS> help audit

audit -- audit the current configuration for troubleshooting OpenBTS> help chans

chans [-a -l -tab] -- report PHY status for active channels, or if -a all channels.

-l for longer listing, -tab for tab-separated output format

CN - Channel Number; TN - Timeslot Number; chan type - the dedicated channel type, or GPRS if reserved for Packet Services;

transaction id - One or more Layer 3 transactions running on this channel;

LAPDm state - The current acknowledged message state, if any, otherwise 'active' or 'inactive';

recyc - true if channel is recyclable, ie, can be reused now;

RSSI - Uplink signal level dB above noise floor measured by BTS, should be near config parameter GSM.Radio.RSSITarget;

SNR - Signal to Noise Ratio measured by BTS, higher is better, less than 10 is probably unusable;

BER - Bit Error Rate before decoding measured by BTS, as a percentage;

(19)

FER - voice frame loss rate as a percentage measured by BTS;

TA - Timing advance in symbol periods measured by the BTS;

TXPWR - Uplink transmit power dB reported by MS;

TXTA - Timing advance in symbol periods reported by MS;

DNLEV - Downlink signal level dB reported by MS;

DNBER - Downlink Bit Error rate percentage reported by MS;

Neighbor ARFCN and dBm - One of the neighbors channel and downlink RSSI reported by the MS;

may also be: 'no-MMContext' to indicate the layer2 channel is open but has not yet sent any layer3 messages;

or 'no-MMUser' to indicate that layer3 is connected but the IMSI is not yet known.

IMSI - International Mobile Subscriber Id of the MS on this channel, reported only if known;

Frames - number of bad, stolen, and total frames sent, only for traffic channels;

OpenBTS> help devconfig

devconfig [] OR [patt] OR [key val(s)] -- print the current configuration, print configuration values matching a pattern, or set/change a configuration value

OpenBTS> help gprs

gprs GPRS mode sub-command. Type: gprs help for more OpenBTS> help load

load -- print the current activity loads.

OpenBTS> help noise

noise -- report receive noise level in RSSI dB OpenBTS> help power

power [minAtten maxAtten] -- report current attentuation or set min/max bounds

(20)

OpenBTS> help rmconfig

rmconfig key -- set a configuration value back to its default or remove a custom key/value pair OpenBTS> help sendsms

sendsms IMSI src# message... -- send direct SMS to IMSI on this BTS, addressed from source number src#.

OpenBTS> help stats

stats [patt] OR clear -- print all, or selected, performance counters, OR clear all counters OpenBTS> help trans

trans [purge] -- print-only or print-and-purge completed transaction table (tabular format) OpenBTS> help unconfig

unconfig key -- disable a configuration key by setting an empty value OpenBTS> help calls

calls [-m | -a | -s | -t] -- print transaction table [or -m: mobility management tables or -s: SIP dialogs].

Note this includes both CS (voice call) and SMS transactions. If -a specified with -t, show all transactions, else only active

OpenBTS> help config

config [] OR [patt] OR [key val(s)] -- print the current configuration, print configuration values matching a pattern, or set/change a configuration value

OpenBTS> help endcall

endcall trans# -- terminate the given transaction OpenBTS> help handover

handover imsi neighbor -- attempt handover to neighbor specified by ip address OpenBTS> help memstat

memstat -- internal testing command: print memory use stats

(21)

OpenBTS> help notices

notices -- show startup copyright and legal notices OpenBTS> help rawconfig

rawconfig [] OR [patt] OR [key val(s)] -- print the current configuration, print configuration values matching a pattern, or set/change a configuration value

OpenBTS> sgsn help

sgsn sub-commands to control SGSN/GGSN sub-system. Syntax: sgsn subcommand <options...>

subcommands are:

list [(imsi|tlli) id] # list all or specified MS free (imsi|tlli) id # Delete something help # print this help

OpenBTS> help trxfactory

trxfactory -- print the radio's factory calibration and meta information OpenBTS> help uptime

uptime -- show BTS uptime and BTS frame number.

(22)

Untuk dapat mengakses webUI dari Openbts, gunakan browser dengan alamat http://192.168.0.21.

Gunakan username dan password “openbts” tanpa tanda petik.

Setelah masuk ke webUI dashboard, akan tampil seperti dibawah ini.

Gambar diatas menunjukan status dari mesin openBTS. Kita dapat mengontrol layanan dari openbts secara keseluruhan dari dashboard / webUI. Untuk dapat mengaktifkan atau menonaktifkan layanan dapat dengan menggeser dari slider seperti pada contoh diatas.

Keterangan diatas menunjukan bahwa semua layanan telah aktif. Layanan diatas diantaranya :

1. Core OpenBTS, dalam hal ini openbts versi 4.8025. Modul ini sebagai bagian utama dari OpenBTS.

2. SMQUEUE, modul ini digunakan untuk mengirim dan menerima SMS

3. SIPAUTHSERVE, modul ini digunakan untuk authentikasi dari NO. GSM yang terdaftar 4. RANGESIMD

(23)

Modul Configuration

Pada modul ini terdapat konfigurasi dari OpenBTS untuk dapat bekerja sesuai dengan yang di harapkan maka di perlukan beberapa perubahan. Tapi jika anda hanya ingin mencoba dan menjalankan OpenBTS secara default maka tidak di perlukan perubahan, hanya tinggal mengaktifkan layanan atau servicenya kemudian aktifkan HP dan gunakan sim card yang sudah di daftarkan.

(24)

Modul Network / Konektifitas

Pada modul terdapat setting untuk konektifitas dari Asterisk sebagai modul komunikasi voice, SMS dan proxy yang digunakan untuk menghubungkan dengan mesin asterisk.

(25)
(26)

Modul Configuration (SMS QUEUE)

Pada modul ini terdapat konfigurasi dari manajemen untuk mengatur dari SMS. Seberapa cepat SMS dapat di kirimkan dan seberapa sering SMS di kirimkan ulang jika no tujuan sedang mengalami gangguan dapat di setting pada halaman ini.

Kemudian kita juga dapat menyimpan setiap log pada input LOG.

(27)

Modul Configuration (SIPAUTHSERVE)

Pada modul ini terdapat konfigurasi dari OpenBTS untuk dapat bekerja sesuai dengan yang di harapkan maka di perlukan beberapa perubahan. Tapi jika anda hanya ingin mencoba dan menjalankan OpenBTS secara default maka tidak di perlukan perubahan, hanya tinggal mengaktifkan layanan atau servicenya kemudian aktifkan HP dan gunakan sim card yang sudah di daftarkan.

(28)
(29)
(30)
(31)

Gambar

Gambar  diatas  menunjukan  status  dari  mesin  openBTS.  Kita  dapat  mengontrol  layanan  dari  openbts  secara  keseluruhan  dari  dashboard  /  webUI

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mendapatkan respons steady state rangkaian terhadap eksitasi non-sinusoidal periodik ini diperlukan pemakaian deret Fourier, analisis fasor ac dan prinsip superposisi..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial dan simultan gender, penghargaan finansial, pengakuan profesional, referensi, dan pengetahuan tentang akuntansi

Uang kerang 7 (Cypraea erosaria moneta) telah menjadi alat tukar (pembayaran) resmi penduduk Papua yang mendiami pedalaman dataran tinggi dan beberapa suku di pesisir selatan

% Bulanan dokumen 12 januari- desember 1 Rencana Bisnis Anggaran 2018 Mengusulka n Draft RBA konsep draft RBA 2018 RBA menjadi acuan dalam menyusun RKT % 2 Melaksanakan tugas

Walaupun proporsinya tidak terlampau besar, namun yang menjadi pertanyaan, apakah pada level yang berpendidikan tinggi pun, sama sulitnya untuk memperoleh pekerjaan yang

tempat kerja yang aman, bersih dan sehat Sebagian besar Rumah Sakit kurang menggalang kemitraan untuk meningkatkan upaya pelayanan yang bersifat Preventif dan Promotif Isu

Berdasarkan hasil penelitian dapat disarankan: (1) untuk siswa supaya lebih tidak banyak bercanda dengan pengajar, (2) untuk pengajar memperbaiki cara

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi dan seiring dengan perkembangan media penyampaian informasi, maka tidak menutup kemungkinan untuk semua media penyampaian