• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMENUHAN AIR BERSIH BERDASARKAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG No Panggil SGEO PEB p-2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMENUHAN AIR BERSIH BERDASARKAN KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN DAYEUHKOLOT KABUPATEN BANDUNG No Panggil SGEO PEB p-2012."

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

DAFTAR PUSTAKA

Anonimus. (2010). Kabupaten Bandung dalam Angka. Bandung: Badan Pusat Statistik.

Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, S. (1989). Konservasi Tanah dan Air. Bogor: IPB Press.

Arsyad, Sitalana dan Eman Rustiadi. (2008). Penyelamatan Tanah Air, dan Lingkungan. Bogor: Yayasan Obor.

Asdak, Chay. (2004). Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Bemmelen, Van. (1934). Geological Of Bandung. Bandung: Geologi Tata Lingkungan.

Bintarto, R. (1977). Suatu Pengantar Geografi Desa. Yogyakarta: UP Spring. Darmawijaya, Isa, M. (1990). Klasifikasi Tanah Dasar Teori Bagi Peneliti

Tanah dan Pelaksana Pertanian di Indonesia. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Effendi, H. (2003). Telaah Kualitas Air (Bagi Pengelolaan Sumber Daya dan Lingkungan Perairan). Yogyakarta: Kanisius.

Hadli, F. (1997). Ilmu Teknik Penyehatan. Bandung: DPMP.

Hartono, Djoko. (1980). Stratigraphy and Sedimentation In Northern Bandung Area. Bandung: Geologi Tata Lingkungan Bandung.

Hasan, Iqbal. (2004). Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. (2005). Jakarta: Balai Pustaka.

(2)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Kodoatie, R.J. dan R. Sjarief (2005). Pengelolaan Sumberdaya Air Terpadu. Yogyakarta: ANDI.

Makmun, Syamsuddin Abin. (2005). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Manan, S. (1976). Reboasasi dan Penghijauan Daerah Aliran Sungai. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB.

Mutakin, Awan dan Gurniwan Kamil Pasya. (2006). Geografi Budaya. Bandung: Buana Nusantara.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 20 Tahun 1990 Tentang Pengendalian Pencemaran Air.

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas Air.

Rafi’i, Suyatna. (1995). Metodologi dan Klimatologi. Bandung: Angkasa.

Riswandi, A. (2008). Potensi Air Bersih di Kawasan Sagara Anakan, jurnal GEA Vol. 8 No. 2 oktober 2008. Bandung: Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS-UPI.

Singarimbun. (1987). Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES.

Soehartono, Irawan. (1995). Metode Penelitian Sosial: Suatu Teknik Penelitian Bidang Kesejahteraan Sosial dan Ilmu Sosial Lainnya. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sosrodarsono, S. dan Takeda, K. (1987). Hidrologi Untuk Pengairan. Jakarta: PT. Prodnyaparamita.

Sumaatmadja, Nursid. (1988). Studi Geografi Suatu Pendekatan Analisa Keruangan. Bandung: Alumni.

Tika, Pabundu. (2005). Metode Penelitian Geografi. Jakarta: Bumi Aksara. Yudhasari, Eka Mariana. (2010). Potensi Air Tanah Dalam (Deep

(3)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang mengisi 75% dari muka bumi dan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan seluruh makhluk hidup baik flora, fauna maupun manusia sendiri dan bahkan 75% dari tubuh manusia

adalah air. Bagi manusia sendiri air sangat menunjang berbagai sisi kehidupan dan tidak hanya untuk keperluan tubuh tetapi juga air dimanfaatkan untuk berbagai

kepentingan seperti pembangkit listrik, transportasi, industri, dan lain sebagainya. Menurut LIPI dalam Riswandi (2008 : 94) mengemukakan bahwa :

Indonesia termasuk dalam 10 negara dengan cadangan air terbesar yaitu 15.500 m3 /kapita/tahun, sedangkan cadangan air dunia berada pada angka 8000 m3 /kapita/tahun, Jika mengacu pada angka di atas, Indonesia tidak seharusnya kekurangan cadangan air. Tapi faktanya, terutama Pulau Jawa mengalami krisis air yang terjadi pada setiap tahun. Ketersediaan air di Pulau Jawa sebesar 1.750 m3 /kapita/tahun,, di bawah standar kecukupan minimal yaitu 2000 m3 /kapita/tahun. Pada tahun 2020 jumlah ini akan diperkirakan akan semakin menurun hingga 1.200 m3 /kapita/tahun. Pada tahun 2019 diperkirakan jumlah penduduk perkotaan mencapai 150,2 juta jiwa dengan konsumsi perkapita sebesar 125 liter, sehingga kebutuhan akan air mencapai 18, 775 miliar liter/hari. Kebutuhan air untuk industri akan melonjak sebesar 700% pada 2025.Untuk perumahan naik rata-rata 65% dan untuk produksi pangan naik 100%.

Air sebagai materi yang penting dalam kehidupan tampak dari kebutuhan

terhadap air untuk keperluan sehari-hari. Kebutuhan air berbeda di setiap tempat, setiap kehidupan, semakin tinggi taraf kehidupan seseorang semakin meningkat

(4)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Air merupakan faktor penting dalam pemenuhan kebutuhan vital bagi mahluk hidup, diantaranya sebagai air minum dan keperluan rumah tangga

lainnya. Air yang digunakan harus bebas dari kuman penyakit dan tidak mengandung bahan beracun. Sumber air minum yang memenuhi syarat sebagai

air baku air minum jumlahnya makin lama makin berkurang sebagai akibat ulah manusia sendiri, baik sengaja maupun tidak disengaja. Misalnya karena pertumbuhan industri.

Ketersediaan air di dunia ini sangat melimpah, tetapi yang dapat dikonsumsi oleh manusia untuk keperluan air minum sangatlah sedikit. Menurut Effendi (2003:11) “pertumbuhan penduduk yang pesat disertai dengan pola hidup yang

semakin menuntut penggunaan air semakin berlebihan, maka semakin menambah

tekanan terhadap kualitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat, serta kualitas air untuk keperluan domestik terus menurun khususnya untuk air minum”. Pemakaian air oleh manusia digolongkan ke dalam

tiga golongan yaitu, pemakaian domestik, pemakaian industri, dan pemakaian pertanian. Secara global pemakaian air untuk rumah tangga sebesar 8%,

pemakaian air oleh industri sebesar 23%, dan pemakaian air oleh pertanian sebesar 69% dari pemakaian air total oleh manusia.

Air bersih adalah air yang yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang

kualitasnya memenuhi syarat-syarat kesehatan. Ketergantungan manusia terhadap air semakin besar sejalan dengan bertambahnya penduduk. Kecenderungan yang

(5)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Sehingga ketersediaan air bersih pun akan semakin berkurang sedangkan potensi atau cadangannya sangat terbatas, maka suatu ketika akan terjadi ketimpangan

antara kebutuhan manusia dengan ketersediaannya.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan air. Meskipun Indonesia

ketersediaan airnya masih cukup aman bila dibandingkan dengan negara lainnya, tetapi kualitas air di Indonesia kini cukup memprihatinkan. Rawannya ketersediaan air antar waktu dan wilayah pada musim kemarau menyebabkan

pasokan air terganggu, baik untuk keperluan domestik, industri dan pertanian. Sebaliknya pada musim hujan, tingginya curah hujan dan rusaknya Daerah Aliran

Sungai (DAS) menyebabkan hanya sebagian kecil saja volume air hujan yang dapat ditampung melalui infiltrasi dan intersepsi, sedangkan yang sebagian

lainnya ditransfer menjadi aliran permukaan.

Kebutuhan akan sumber daya air terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, terutama kebutuhan akan air bersih. Konsumsi

air bersih yang bervariasi sangat berkaitan erat dengan jumlah penduduk di setiap daerahnya. Hal ini sebagaimana Direktorat Penyehatan Ditjen Cipta Karya DPU

Tahun 1982 seperti pada Tabel 1.1 berikut.

Tabel 1.1

Kebutuhan Air Rata-rata Orang Di Indonesia

No Kategori Kota Jumlah Penduduk Standar Kebutuhan Air/Orang/hari

1. Metropolitan 1.000.000 120 liter

2. Kota Besar 500.000 – 1.000.000 100 liter 3. Kota Sedang 100.000 – 500.000 90 liter 4. Kota Kecil 20.000 – 100.000 60 liter

5. Kota Urban 3.000 – 20.000 45 liter

(6)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Dari Tebel 1.1 dapat dilihat bahwa kebutuhan air berbeda tiap daerahnya tergantung pada kategori kota. Untuk Kecamatan Dayeuhkolot sendiri yang

menjadi daerah dalam penelitian ini berdasarkan jumlah penduduknya sebesar 101.554 jiwa dan jika dikategorikan termasuk pada kota sedang dengan kebutuhan

rata-rata air per orang yaitu sebesar 90 liter/orang. Kecamatan Dayeuhkolot merupakan salah satu kecamatan yang terdapat di Kabupaten Bandung. Luas wilayah Kecamatan Dayeuhkolot yaitu 1.125 ha2. Terdiridari 5 desa dan 1

kelurahan yaitu Desa Cangkuang Kulon dengan luas sekitar 234,05 ha, Desa Cangkuang Wetan dengan luas wilayah 216,64 ha, Desa sukapura dengan luas

wilayah 171,15 ha, Desa Citeureup dengan luas wilayah sekitar 188,71 ha, Desa Dayeuhkolot dengan luas wilayah sekitar 91,22 ha, dan Kelurahan Pasawahan

dengan luas wilayah sekitar 201,15 ha.

Berdasarkan kategori kota, Kecamatan Dayeuhkolot tingkat kebutuhan air bersihnya yaitu 2.426.048.900 liter/tahun. Hasil tersebut diperoleh dari jumlah

penduduk dikalikan dengan standar kebutuhan air yaitu 90 liter/hari. Melihat jumlah tersebut yang tidak sedikit, tentunya perlu dilakukan suatu penelitian guna

mengetahui dan mengidentifikasi pemenuhan air bersih di Kecamatan Dayeuhkolot, apakah sudah sesuai standar yang ditentukan atau belum. Oleh karena itu saya tertarik untuk mengambil judul “Pemenuhan Air Bersih

(7)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

B.Rumusan Masalah

Atas dasar latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah sebagai

berikut:

1. Bagaimana kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan

Dayeuhkolot?

2. Bagaimana kebutuhan air bersih berdasarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Dayeuhkolot?

3. Bagaimanakah pemenuhan air bersih berdasarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan dayeuhkolot?

C.Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:

1. Mengidentifikasi kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan

Dayeuhkolot.

2. Mengukur seberapa besar pemenuhan air bersih di Kecamatan

Dayeuhkolot.

(8)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

D.Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang kebutuhan air bersih masyarakat dalam kehidupan kesehariannya.

2. Bahan pertimbangan bagi pemerintah setempat di dalam mengatasi penyediaan air bersih bagi kebutuhan masyarakat di lokasi penelitian. 3. Memperkaya dan mengembangkan ilmu pengetahuan geografi, baik

secara teoritis maupun praktis terutama dalam pengajaran geografi bagi siswa SMP dalam pokok bahasan Sumber Daya Alam.

E.Definisi Operasional

Untuk mempermudah pembahasan dan menghindari salah pengertian dalam menafsirkan istilah-istilah yang digunakan pada judul penelitian ini, maka penulis merasa perlu untuk menjelaskan definisi operasional yang terkandung dalam

tulisan ini yaitu: 1. Pemenuhan Air

Pemenuhan menurut kamus besar bahasa indonesia (2005:851) adalah “suatu proses, cara atau perbuatan memenuhi”. Pemenuhan yang dimaksud

disini yaitu terpenuhinya kebutuhan air bersih untuk kebutuhan hidup

(9)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

2. Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Air

Tingkat pemenuhan kebutuhan air bersih terpenuhi jika pemakaian air

bersih mencapai >90 liter/hari dan tingkat pemenuhan kebutuhan air bersih kurang/tidak terpenuhi jika pemakaian air bersihnya <90 liter/hari.

3. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Kondisi sosial ekonomi menurut Bintarto (1977:51) adalah “suatu usaha bersama dalam satu masyarakat untuk menanggulangi atau mengurangi

kesulitan hidup dengan lima parameter yang dapat digunakan untuk mengukur kondisi sosial ekonomi yaitu: usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pekerjaan, dan tingkat pendapatan”.

Adapun kondisi sosial ekonomi masyarakat yang akan diteliti adalah

tingkat pendidikan, pendapatan, jenis mata pencaharian, banyaknya jumlah keluarga, banyaknya fasilitas, dan keadaan rumah.

a. Pendidikan

Menurut UU SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) no. 20 tahun 2003 Pendidikan merupakan :

“Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kemampuan spritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.

Pendidikan seseorang akan mempengaruhi pola fikir dan tindakan seseorang, sehingga semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang semakin

(10)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

b. Mata pencaharian

Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan sebagian besar mata

pencaharian penduduk di Kecamatan Dayeuhkolot adalah buruh industri dan pedagang.

c. Tingkat pendapatan

Tingkat pendapatan masyarakat pada suatu daerah merupakan salah satu indikator untuk melihat keadaan sosial ekonominya. Tinggi rendahnya

tingkat pendapatan dapat menunjukan tinggi rendahnya keadaan sosial ekonomi masyarakat tertentu. Permasalahan yang dihadapi Indonesia pada

saat ini adalah masih rendahnya tingkat pendapatan sebagian penduduk masyarakat baik mereka yang hidup di pedesaan maupun di perkotaan.

d. Banyaknya keluarga

Semakin banyaknya jumlah anggota keluarga semakin banyak pula kebutuhaan akan air bersih karna air adalah sumber utama bagi manusia

untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari seperti minum, mandi, memasak, mencuci, dan menyiram tanaman.

e. Banyaknya fasilitas

Pengertian tentang fasilitas, penulis dapat sajikan beberapa batasan dari para ahli. Menurut Zakiah Daradjat “fasilitas adalah segala sesuatu

yang dapat mempermudah upaya dan memperlancar kerja dalam rangka mencapai suatu tujuan”. Sedangkan menurut Suryo Subroto “fasilitas

(11)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Lebih luas lagi tentang pengertian failitas Suhaisimi Arikonto berpendapat, “fasilitas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat

memudahkan dan memperlancar pelaksanaan segala sesuatu usaha”. Adapun yang dapat memudahkan dan melancarkan usah ini dapat

berupa benda-benda maupun uang, jadi yang dimaksud fasilitas dalam penelitian ini adalah status kepemilikan seseorang terhadap sesuatu untuk menunjang pemenuhan kebutuhan hidup seperti fasilitas kendaraan,

dapur, halaman, kamar mandi/WC. f. Keadaan rumah

Dari hasil pengamatan sementara penelitian di lapangan keadaan rumah di Kecamatan Dayeuhkolot mayoritas adalah permanen. Karena

(12)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A.Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Dayeuhkolot, yang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Kabupaten Bandung, tepatnya di Bandung

Selatan dengan luas wilayah 1.102,91 ha. Secara astronomis Kecamatan Dayeuhkolot terletak pada koordinat 107035’30’’ BT - 107038’30’’ BT dan

06057’30’’ LS - 06059’24’’ LS. Secara geografis letak Kecamatan Dayeuhkolot sangat strategis karena merupakan salah satu daerah penyangga antara pusat kota dengan daerah di sekitarnya. Jarak pusat pemerintahan wilayah kecamatan dengan

ibu kota kabupaten adalah 15 km (45 menit); dan jarak dengan ibu kota propinsi adalah 23 km (1 jam). Kecamatan Dayeuhkolot terdiri dari 5 desa dan 1 kelurahan

yaitu, Desa Cangkuang Kulon, Desan Cangkuang Wetan, Desa Citeureup, Desa Dayeuhkolot, Desa Sukapura, dan Kelurahan Pasawahan, dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Kotamadya Bandung b. Sebelah Timur : Kecamatan Bojongsoang

(13)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

B.Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Soehartono (1995:9), “metode penelitian

adalah cara atau strategi menyeluruh untuk menemukan atau memperoleh data yang diperlukan”. Jika dipenggal per kata metode menurut Mutakin (2008:33)

menyatakan bahwa, “metode diartikan untuk menjelaskan skema penelitian umum

atau kerangka kerja (framework), yang menentukan bentuk dan jenis yang dicari, seperti kaidah-kaidah, norma-norma atau kesejahteraan. Sedangkan penelitian

merupakan suatu kegiatan ilmiah untuk menentukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan atau masalah guna mencari pemecahan terhadap masalah tersebut”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan

metode deskriptif. Metode Survey adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan, sedangkan metode deskriptif yaitu metode yang

menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau subjek yang diteliti secara tepat. Menurut Tika, P (2005:4) “penelitian ini lebih mengarah pada

pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau anailis”. Penelitian deskriptif perlu memanfaatkan ataupun

(14)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Menurut Singarimbun (1987:3) ”Metode penelitian survey adalah penelitian

yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai

alat pengumpulan data yang pokok”. Sedangkan menurut Tika, P (2005:6), “survey adalah suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan

sejumlah besar data berupa variabel, unit atau individu dalam waktu yang bersamaan”.

C.Populasi dan Sampel

1. Populasi

Sumaatmadja (1988:122) mengatakan bahwa “populasi adalah seluruh gejala

individu, kasus dan masalah yang diteliti yang ada di daerah penelitian, menjadi objek penelitian geografi”. Populasi bukan hanya jumlah yang ada pada objek

tertentu saja, tetapi meliputi juga keseluruhan karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh objek tertentu.

Adapun populasi dalam penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu:

a. Populasi wilayah, meliputi seluruh wilayah desa/kelurahan di Kecamatan

Dayeuhkolot Kabupaten Bandung. Yang terdiri dari Desa Cangkuang kulon, Desa Cangkuang Wetan, Desa Citeureup, Desa Dayeuhkolot, Desa Sukapura, dan Desa Pasawahan.

b. Populasi manusia yaitu seluruh masyarakat yang berada di Desa Cangkuang kulon, Desa Cangkuang Wetan, Desa Citeureup, Desa Dayeuhkolot, Desa

(15)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

berjumlah 101.554 jiwa, dengan 28.283 KK sebagaimana ditunjukan pada Tabel 3.1

Tabel 3.1

Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah di Kecamatan Dayeuhkolot

No Wilayah

Jumlah Penduduk

(Jiwa)

Jumlah KK Luas Wilayah (Ha) 1 Desa Cangkuang Kulon 30.055 8.148 234,05 2 Desa Cangkuang Wetan 15.492 5.240 216,64

3 Desa Citeureup 20.142 3.386 188,71

4 Desa Dayeuhkolot 15.685 1.888 91,22

5 Desa Sukapura 8.006 5.146 171,15

6 Kel. Pasawahan 12.346 4.475 201,15

Jumlah 101.554 28.283 1.102,91

Sumber : Rekapitulasi Data Monografi Desa Tahun 2010

2. Sampel

Menuruut Sumaatmadja (1988:112) sampel adalah “bagian dari populasi

(cuplikan, contoh) yang dapat mewakili populasi yang bersangkutan”. Sampel

wilayah pada penelitian ini ialah wilayah yang berada di Kecamatan Dayeuhkolot

yang terdiri dari Desa Cangkuang Kulon, Desa Cangkuang Wetan, Desa Citeureup, Desa Dayeuhkolot, Desa Sukapura, dan Kelurahan Pasawahan.

Jumlah sampel manusia dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan

(16)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

a. Menghitung persentase karakteristik dengan menggunakan rumus:

P

=

Jumlah kepala keluarga (KK )

Jumlah penduduk X 100%

= 28.283

101.554 x 100%

P = 27,85 % Keterangan:

P = Persentase karakteristik

b. Menentukan variabilita dengan menggunakan rumus : � = � (100− �)

� = 27,85 (100−27,85)

V = 2009,37

V = 44,8 Keterangan :

V = Variabilitas

c. Menentukan jumlah sampel dengan menggunakan rumus:

= �.� �

2

= 1,96 � 44,8 10

2

= 77,10

Keterangan:

n = Jumlah sampel

(17)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

v = Variabel yang diperoleh dengan rumus variabilitas c = Convidence limit atau batas kepercayaan (10)

d. Menentukan jumlah sampel yang dikoreksi (dibetulkan) dengan rumus:

�′ =

1 + �

�′ = 77,10

1 + 28.28377,10

�′ = 77,10

1,0027

�′ = 76,89

= 77 sampel (dibulatkan)

Dengan demikian, sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 77 KK dari 28.283 KK secara keseluruhan. Jumlah sampel tersebut disebar dalam beberapa desa/kelurahan dengan teknik sampel berstrata proposional (proposional

stratified sampling). Menurut Arikunto (1998:127) sampel acak berstrata

proposional merupakan salah satu teknik yang digunakan untuk memperoleh

sampel yang representatif dengan pengambilan subjek dari seiap strata atau stiap wilayah ditentukan dari besar atau kecilnya jumlah penduduk yang ada di wilayah tersebut. Untuk menentukan jumlah sampel secara proposional berdasarkan tiap

desa/kelurahan adalah sebagai berikut:

�= �� Σ�� ×�

(18)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Ni = banyaknya sampel dari masing-masing kelompok Ni = banyaknya sampel yang diambil dari seluruh kelompok ∑ Ni = banyaknya populasi dari masing-masing kelompok

Tabel 3.2

Sampel Penduduk di Daerah Penelitian

D. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (1996:99) variabel adalah “objek penelitian atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian”. Adapun variabel yang terdapat dalam

penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas dan terikat.

Sesuai dengan permasalahan yang diteliti maka yang dijadikan variabel dalam penelitan ini dapat dilihat pada Bagan 3.1.

(19)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Bagan 3.1 Variabel Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu teknik yang digunakan untuk

menghimpun data yang diperlukan sesuai dengan masalah yang diteliti. Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan antara lain:

1. Observasi lapangan (Field observation)

Menurut Tika (2005:44) “observasi adalah cara dan teknik pengumpulan

data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian”. Sedangkan observasi

lapangan yaitu observasi yang dilakukan terhadap objek di tempat kejadian

atau tempat berlangsungnya peristiwa sehingga observer berada bersama objek yang diteliti. Dalam penelitian ini observasi digunakan untuk melihat fenomena

fisik seperti kondisi geografis, penggunaan lahan, kondisi permukiman dan

Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y)

 Pendidikan

 Mata Pencaharian

 Tingkat Pendapatan

 Banyaknya Keluarga

 Banyaknya Fasilitas

 Keadaan Rumah

Tingkat

(20)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

sebagainya serta fenomema sosial yakni kondisi sosial ekonomi masyarakat dan penyediaan air di Kecamatan Dayeuhkolot.

2. Studi Literatur

Studi literatur digunakan untuk memperoleh data penelitian yang berkaitan

dengan topik penelitian. Dalam prosesnya, penulis melakukan studi kepustakan dengan membaca dan mempelajari buku-buku, diktat, surat kabar, jurnal, hasil penelitian sebelumnya dan maupun bahan-bahan lainnya yang dianggap

relevan.

3. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi digunakan untuk memperoleh data sekunder tentang masalah penelitian yaitu monografi, data klimatologi (curah hujan dan

temperatur) dan data lainnya. Disamping itu juga dalam studi ini dapat diambil foto lokasi penelitian dan fenomena yang berkaitan dengan judul penelitian.

F. Alat Pengumpul dan Pengolah Data

Alat-alat yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kamera digital, digunakan untuk mendokumentasikan fenomena yang terjadi pada objek penelitian. Kamera digital yang digunaka adalah Sony tipe Dsc-w180.

(21)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

3. Peta RBI lembar Bandung1 dan Ujungberung1 tahun 2001 digunakan sebagai pedoman untuk melakukan survey dan identifikasi objek

penelitian.

4. Angket, mengumpulkan data dengan menggunakan daftar pertanyaan

kepada responden mengenai berbagai hal yang berhubungan dengan masalah penelitian diantaranya mengenai bentuk pemakaian air, berapa banyak penggunaan air dalam sehari, penyediaan air, pemenuhan air dan

pemahaman tentang air bersih.

G. Teknik Pengolahan Data

Menurut Hasan (2004:24) pengolahan data adalah “suatu proses dalam

memperoleh data ringkasan atau angka ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-rumus tertentu”. Dalam pengolahan data terlebih dahulu dilakukan langkah-langkah dalam pengolahan data yaitu sebagai berikut:

1. Verifikasi data

Data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah

dikumpulkan tersebut cukup baik atau relevan untuk diolah lebih lanjut. 2. Coding Data

Coding adalah pemberian atau pembuatan kode-kode pada tiap-tiap data

yang termasuk dalam katagori yang sama. 3. Entry data

(22)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

4. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penyusunan data dalam bentuk tabel yang akan

memudahkan dalam menganalisis data. 5. Penyajian data

Data yang sudah diolah supaya mudah dibaca dan dimengerti oleh orang lain, perlu ditampilkan dalam bentuk tertentu bisa dalam bentuk tabel data, grafik data, kartogram dan histogram.

H. Analisis Data

Setelah data dari lapangan terkumpul dan selesai diolah maka proses selanjutnya adalah menganlisis data, adapun tahapan dalam menganalisis data

adalah sebagai berikut : 1. Analisis Prosentase

Teknik ini menghitung besarnya proporsi dalam setiap alternatif

jawaban. Untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena lapangan digunakan analisis prosentase dengan menggunakan

rumus sebagai berikut :

(23)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu Keterangan :

P : Presentase

f : Frekuensi setiap kategori jawaban n : Seluruh responden

100% : Bilangan konstanta

Untuk mengetahui jawaban responden, penulis menggunakan angka indeks untuk membandingkan suatu obyek atau data baik yang bersifat faktual maupun

perkembangan.

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Skor

No Persentase Skor Kriteria

1 100 Seluruhnya

2 75-99 Sebagian besar

3 51-74 Lebih dari setengahnya

4 50 Setengahnya

5 25-49 Kurang dari setengahnya

6 1-24 Sebagian kecil

7 0 Tidak ada

(24)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

I. Alur Penelitian

Bagan 3.2 Alur Penelitian

Tingkat Pemenuhan Air Bersih

Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi masyarakat Di Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung

Penduduk

Tingkat Pemenuhan Air Bersih

Kebutuhan Air Bersih

Kondisi Sosial

 Pendidikan

 Mata Pencaharian

 Pendapatan

Terpenuhi/Tidak Terpenuhi

Analisis Data

(25)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada skripsi mengenai “Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di

Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung” sebagai bab akhir dari penulisan

skripsi ini, maka berikut akan dikemukakan kesimpulan dan rekomendasi mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan.

A.Kesimpulan

1. Kondisi sosial ekonomi responden di Kecamatan Dayeuhkolot dapat diketahui bahwa berdasarkan usia hampir seluruhnya 94% responden tergolong kedalam

kelompok usia produktif 15-64 tahun. Berdasarkan tingkat pendidikan di Kecamatan Dayeuhkolot kurang dari setengahnya yaitu lulusan SMP dan SMA sebesar 38% dan 29%, berdasarkan mata pencaharian lebih dari setengahnya

bekerja sebagai buruh sebesar 64%, berdasarkan tingkat pendapatan dapat diketahui bahwa kurang dari setengahnya responden yang pendapatannya

antara Rp 500.000 – 1.000.0000 yaitu sebesar 61%.

2. Kebutuhan air bersih berdasarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat di Kecamatan Dayeuhkolot dapat diketahui yaitu sebagian kecil kebutuhan air

bersih masyarakat yang <90 liter/hari yaitu sebesar 21%, dan sisanya adalah 79% responden dengan kebutuhan air bersih >90 liter/hari. Dengan demikian

(26)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

3. Pemenuhan air bersih berdasarkan kondisi sosial ekonomi masyarakat dapat diketahui berdasarkan tingkat pendidikan, mata pencaharian dan pendapatan

menunjukkan bahwa di daerah penelitian pemenuhan air bersih sudah hampir semuanya terpenuhi dengan persentase sebesar 90%.

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan dikemukakan rekomendasai

sebagai berikut :

1. Pemerintah setempat segera melakukan tindakan terhadap

perusahaan-perusahaan yang sengaja membuang limbahnya ke sungai sehingga dapat mengakibatkan sumber-sumber air yang berada dekat dengan sungai tersebut

menjadi ikut tercemar akibatnya sumber-sumber air bersih yang diperlukan masyarakat semakin berkurang.

2. Masyarakat harus sadar akan pentingnya dalam menghemat air bersih karena

sumber-sumber air bersih semakin berkurang.

3. Sebagai bahan pembelajaran geografi tentang materi Sumber Daya Alam kelas

(27)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMAKASIH ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Operasional... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 10

A. Siklus Hidrologi ... 10

B. Air Bersih ... 12

C. Kualitas Air ... 14

D. Kuantitas Air ... 18

E. Sumber-sumber Air ... 20

F. Kebutuhan Air ... 22

G. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat ... 25

BAB III PROSEDUR PENELITIAN ... 29

A. Lokasi Penelitian ... 29

B. Metode Penelitian... 30

C. Populasi dan Sampel ... 31

D. Variabel Penelitian ... 35

(28)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

F. Alat Pengumpulan dan Pengolah Data ... 37

G. Teknik Pengolahan Data ... 38

H. Analisis Data ... 39

I. Alur Penelitian ... 41

BAB IV PEMBAHASAN ... 42

A. Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 42

1. Letak dan Luas ... 42

7. Kondisi Hidrogeologi ... 64

8. Penggunaan Lahan ... 68

B. Kondisi Sosial Ekonomi Kecamatan Dayeuhkolot ... 71

1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kepadatan Penduduk ... 71

2. Komposisi Penduduk Berdasarkan Usia ... 74

3. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 76

4. Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 77

C. Pembahasan Kondisi Sosial Ekonomi di Kecamatan Dayeuhkolot 79 1. Kondisi Sosial Ekonomi ... 79

1. Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 89

2. Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Mata Pencaharian ... 91

(29)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

5. Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Rumah ... 96

6. Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Kendaraan Yang Dimiliki 98 E. Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi... 100

1. Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 102

2. Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Mata Pencaharian ... 104

3. Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Pendapatan ... 105

4. Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga 107 5. Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Rumah ... 108

6. Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kendaraan Yang Dimiliki 110 BAB V KESIMPULAN ... 112

A. Kesimpulan ... 112

B. Rekomendasi ... 113

DAFTAR PUSTAKA ... 114

LAMPIRAN ... 116

(30)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Kebutuhan Air Rata-rata Orang di Indonesia ... 3

2.1 Standar Kualitas Air di Perairan Umum ... 15

2.2 Perkiraan Jumlah Air di Bumi ... 19

2.3 Kebutuhan Air Perkapita di Indonesia ... 23

3.1 Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah di Kecamatan Dayeuhkolot ... 32

3.2 Sampel Penduduk di Daerah Penelitian ... 35

3.3 Kriteria Penilaian Skor ... 40

4.1 Luas dan Ketinggian Desa/Kelurahan di Kecamatan Dayeuhkolot ... 44

4.2 Nilai Q untuk Tipe Iklim Schmidt-Ferguson... 48

4.3 Data Curah Hujan Kecamatan Dayeuhkolot Tahun 2001-2010 ... 49

4.4 Frekuensi Bulan Basah, Bulan Lembab, dan Bulan Kering Kecamatan Dayeuhkolot Tahun 2001-2010 ... 50

4.5 Klasifikasi Iklim Koppen ... 51

4.6 Suhu Udara Tahun 2001-2010 di Kecamatan Dayeuhkolot ... 52

4.7 Stratigrafi Daerah Bandung ... 55

4.8 Stratigrafi Daerah Bandung, Hartono ... 56

4.9 Komposisi Luas Jenis Tanah ... 61

4.10 Peggunaan Lahan di Kecamatan Dayeuhkolot ... 69

4.11 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kepala Keluarga di Kecamatan Dayeuhkolot ... 71

4.12 Komposisi Penduduk di Kecamatan Dayeuhkolot Berdasarkan Usia ... 75

4.13 Komposisi Penduduk di Kecamatan Dayeuhkolot Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 76

4.14 Komposisi Penduduk di Kecamatan Dayeuhkolot Berdasarkan Mata Pencaharian ... 78

(31)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

4.16 Kondisi Sosial Ekonomi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di

Kecamatan Dayeuhkolot ... 82

4.17 Kondisi Sosial Ekonomi Responden Berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Dayeuhkolot ... 84

4.18 Kondisi Sosial Ekonomi Responden Berdasarkan Pendapatan di Kecamatan Dayeuhkolot ... 86

4.19 Kebutuhan Air Bersih Per Orang/Liter/Hari di Kecamatan Dayeuhkolot .. 88

4.20 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 89

4.21 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Mata Pencaaharian ... 91

4.22 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Pendapatan ... 93

4.23 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... 95

4.24 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Rumah ... 97

4.25 Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Kendaraan yang Dimiliki ... 99

4.26 Sumber Air Bersih yang digunakan oleh Masyarakat di Kecamatan Dayeuhkolot ... 100

4.27 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 102

4.28 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Mata Pencaharian ... 104

4.29 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Pendapatan ... 106

4.30 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlag Anggota Keluarga ... 107

4.31 Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Rumah ... 109

(32)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Siklus Hidrologi ... 11

4.1 Peta Administratif Kecamatan Dayeuhkolot ... 43

4.2 Grafik Rata-rata Ketinggian Desa/Kelurahan di Kecamatan Dayeuhkolot 45 4.3 Grafik Luas Wilayah Desa/Kelurahan di Kecamatan Dayeuhkolot ... 45

4.4 Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Dayeuhkolot ... 46

4.5 Grafik Frekuensi Bulan Basah, Bulan Lembab, dan Bulan Kering di Kecamatan Dayeuhkolot ... 50

4.6 Peta Geologi Kecamatan Dayeuhkolot ... 58

4.7 Grafik Luas Jenis Tanah di Kecamatan Dayeuhkolot ... 62

4.8 Peta Jenis Tanah Kecamatan Dayeuhkolot ... 66

4.9 Peta Hidrogeologi Kecamatan Dayeuhkolot ... 67

4.10 Grafik Penggunaan Lahan di Kecamatan Dayeuhkolot ... 69

4.11 Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Dayeuhkolot ... 70

4.12 Grafik Perbedaan Jumlah Penduduk di Kecamatan Dayeuhkolot Berdasarkan Jenis Kelamin ... 72

4.13 Peta Kepadatan Penduduk Kecamatan Dayeuhkolot ... 73

4.14 Grafik Komposisi Penduduk di Kecamatan Dayeuhkolot Berdasarkan Usia 75 4.15 Grafik Komposisi Penduduk di Kecamatan Dayeuhkolot Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 77

4.16 Grafik Komposisi Penduduk di Kecamatan Dayeuhkolot Berdasarkan Mata Pencaharian ... 79

4.17 Grafik Kondisi Sosial Ekonomi Responden Berdasarkan Usia di Kecamatan Dayeuhkolot ... 80

4.18 Grafik Kondisi Sosial ekonomi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Dayeuhkolot ... 82

(33)

Gina Soprannia Pebrianti, 2012

Pemenuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Di Kecamatan Dayeukolot Kabupaten Bandung

4.20 Grafik Kondisi Sosial Ekonomi Responden Berdasarkan Pendapatan

di Kecamatan Dayeuhkolot ... 86

4.21 Grafik Kebutuhan Air Bersih Per Orang/Liter/Hari di Kecamatan Dayeuhkolot ... 88

4.22 Grafik Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 90

4.23 Grafik Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Mata Pencaharian ... 92

4.24 Grafik Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Pendapatan ... 94

4.25 Grafik Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga ... 95

4.26 Grafik Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Kondisi Rumah ... 97

4.27 Grafik Kebutuhan Air Bersih Berdasarkan Kendaraan Yang Dimiliki ... 99

4.28 Grafik Sumber Air Bersih yang Digunakan oleh Masyarakat di Kecamatan Dayeuhkolot ... 101

Bagan Halaman 3.1 Variabel Penelitian ... 36

Gambar

Tabel 3.1 Jumlah Penduduk dan Luas Wilayah di Kecamatan Dayeuhkolot
Tabel 3.2 Sampel Penduduk di Daerah Penelitian
grafik data, kartogram dan histogram.
Tabel 3.3 Kriteria Penilaian Skor
+2

Referensi

Dokumen terkait

Process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus

Perencanaan promosi kesehatan sudah dilakukan tetapi masih banyak yang harus diupayakan, upaya advokasi sudah dilakukan tetapi belum maksimal di lihat dari pelaksanaan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tahapan-tahapan pekerjaan dalam budidaya tambak udang menurut sistem pengelolaandidaerah penelitian,untuk mengetahui

Pengaruh Penggunaan Media Visual Gerak Pada Pelatihan Jurus Nomor Tunggal Pencak Silat (Studi Eksperimen Pada Smk Al Khoeriyah). Universitas Pendidikan Indonesia |

[r]

Selesai mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan memiliki pemahaman dan mampu menjelaskan konsep psikologi olahraga, kebermaknaan psikologi olahraga dalam menumbuhkembangkan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa Keputusan Majelis Utama Desa Pakraman Bali NO.01/KEP/PSM-3/MDPBALI/X/2010 merupakan perubahan Hukum Waris Adat Bali

Pengaruh NaOH terhadap delignifikasi serbuk bambu berupa penurunan kadar lignin antara 1,27% - 10,45% dengan konsentrasi NaOH paling optimal pada penelitian ini