• Tidak ada hasil yang ditemukan

Index of /ProdukHukum/kehutanan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Index of /ProdukHukum/kehutanan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Analisa Kebijakan untuk Meningkatkan

Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Upaya

Pelestarian Kayu Cendana di Kabupaten TTS,

NTT

Analisa Kebijakan untuk Meningkatkan

Partisipasi Masyarakat Lokal dalam Upaya

Pelestarian Kayu Cendana di Kabupaten TTS,

(2)

A.

A.

Hasil Survei

Hasil Survei

Cendana: elitis tetapi terlindungi

kilas-balik-perda-cendana.docx

laporan-sementara-cendana-ITTO-Maret-2010.doc

RANGKUMAN EKONOMI

CENDANA.ppt

(Sumber: Ir. Palulun Boroh)

..\ITTO BOGOR\cendana presentasi

(3)

B. Jawaban Terhadap Pertanyan Penelitian:

1. Pertanyaan 1

:

Apakah kebijakan yang berlaku dalam hal

pengelolaan kayu cendana telah cukup memberikan perhatian terhadap kepentingan masyarakat lokal?

Jawaban: Tidak memadai, Kurang sinkron, kurang sosialisasi, kurang memberikan peluang bagi

peranan masyarakat, minim upaya pemberdayaan.

2. Pertanyaan 2:

Bagaimana dampak kebijakan yang berlaku terhadap kehidupan masyarakat lokal?

Jawaban: tidak ada dampak positif yang signifikan terhadap tingkat kesejahteraan, hilangnya sense of belonging terhadap cendana, minim upaya melakukan budidaya, menyuburkan ketidak perdulian masyarakat dan kecenderungan melanggar norma hukum.

1. Pertanyaan 1

:

Apakah kebijakan yang berlaku dalam hal

pengelolaan kayu cendana telah cukup memberikan perhatian terhadap kepentingan masyarakat lokal?

Jawaban: Tidak memadai, Kurang sinkron, kurang sosialisasi, kurang memberikan peluang bagi

peranan masyarakat, minim upaya pemberdayaan.

2. Pertanyaan 2:

Bagaimana dampak kebijakan yang berlaku terhadap kehidupan masyarakat lokal?

(4)

3.

Pertanyaan 3

:

Bagaimana persepsi masyarakat lokal terhadap kebijakan yang kini berlaku?

Jawaban : sebagian besar belum mengetahui adanya perbahan kebijakan dan masih hidup dalam susana traumatis

4.

Pertanyaan 4

:

Apakah ada insentif ekonomi yang tersedia bagi masyarakat lokal yang terlibat di dalam upaya penanaman atau pengelolaan kayu cendana?

• Jawaban: Tidak ada yang spesifik kecuali SKEP Gubernur NTT No. 260/SKEP/HK/1995 tentang

stratifikasi harga jual kayu cendana sesuai diamter dan kualitas kayu serta Keputusan Bupati TTS melalui SK No. 8/2002 guna menyesuaikan harga cendana

berasarkan kenaikan harga barang yang dipandang sebagai perbaikan terhadap melalui SKEP Gubernur NTT No. 260/SKEP/HK/1995.

3.

Pertanyaan 3

:

Bagaimana persepsi masyarakat lokal terhadap kebijakan yang kini berlaku?

Jawaban : sebagian besar belum mengetahui adanya perbahan kebijakan dan masih hidup dalam susana traumatis

4.

Pertanyaan 4

:

Apakah ada insentif ekonomi yang tersedia bagi masyarakat lokal yang terlibat di dalam upaya penanaman atau pengelolaan kayu cendana?

• Jawaban: Tidak ada yang spesifik kecuali SKEP Gubernur NTT No. 260/SKEP/HK/1995 tentang

stratifikasi harga jual kayu cendana sesuai diamter dan kualitas kayu serta Keputusan Bupati TTS melalui SK No. 8/2002 guna menyesuaikan harga cendana

(5)

5. Pertanyaan 5

:

Intervensi kebijakan dan insentif ekonomi apa yang perlu dikembangkan untuk mengoptimalkan

partisipasi masyarakat lokal dalam upaya pelestarian kayu cendana?

Jawaban:

• Instervensi harus di dasarkan pada aspek teknis: konservasi, perlindungan dan rehabilitasi;

• Sinkronisasi kebijakan cendana mulai dari tingkat pusat sampai daerah, sebagai implementasi tata goodgovernance, yang melibatkan proses :

1. Re-visi tentang cendana di tingkat pusat yang diikuti dengan revisi kebijakan dan penganggaran;

2. review dan revisi perda Propinsi dan Kabupaten yang diselenggarakan secara partisipatif antar

stakeholder guna menjamin kepemilikan cendana di tangan masyarakat, pemjaminan pemasaran dan peran serta aktif kelompok pengusaha.

5.

Pertanyaan 5

:

Intervensi kebijakan dan insentif ekonomi apa yang perlu dikembangkan untuk mengoptimalkan

partisipasi masyarakat lokal dalam upaya pelestarian kayu cendana?

Jawaban:

• Instervensi harus di dasarkan pada aspek teknis: konservasi, perlindungan dan rehabilitasi;

• Sinkronisasi kebijakan cendana mulai dari tingkat pusat sampai daerah, sebagai implementasi tata goodgovernance, yang melibatkan proses :

1. Re-visi tentang cendana di tingkat pusat yang diikuti dengan revisi kebijakan dan penganggaran;

2. review dan revisi perda Propinsi dan Kabupaten yang diselenggarakan secara partisipatif antar

(6)

3. Pengkaitan isu cendana ke dalam

RPJP/RPJMD daerah Propinsi dan

Kabupaten guna menjamin adanya

kebikajan dan alokasi penganggaran yang

pasti;

4. Penjalinan Networking multistakeholder,

dalam dan luar negeri, untuk tujuan:

pendanaan, data base, suport teknis,

pemberdayaan masyarakat dan pembinaan

antar stakeholder (diklat, penyuluhan,

bimbingan teknis dan lain sebagainya)

3. Pengkaitan isu cendana ke dalam

RPJP/RPJMD daerah Propinsi dan

Kabupaten guna menjamin adanya

kebikajan dan alokasi penganggaran yang

pasti;

4. Penjalinan Networking multistakeholder,

dalam dan luar negeri, untuk tujuan:

pendanaan, data base, suport teknis,

pemberdayaan masyarakat dan pembinaan

antar stakeholder (diklat, penyuluhan,

(7)

• Pengendalian revitalisasi cendana yang

meliputi aspek monitoring dan evaluasi

terhadap populasi cendana;

• Adanya insentif bagi usaha konservasi

pohon induk;

• Pengembangan pola-pola

pengembangan cendana yang

terintegrasi dengan kebutuhan jangka

pendek masyarakat sekaligus membuka

kerjasama antar sektor/sub-sektor

(agroforestri dan lain-lain)

• Pengendalian revitalisasi cendana yang

meliputi aspek monitoring dan evaluasi

terhadap populasi cendana;

• Adanya insentif bagi usaha konservasi

pohon induk;

• Pengembangan pola-pola

pengembangan cendana yang

terintegrasi dengan kebutuhan jangka

pendek masyarakat sekaligus membuka

kerjasama antar sektor/sub-sektor

(8)

C. Kekuatan dan Peluang

1. Secara kultural cendana dianggap

masyarakat TTS sebagai salah satu simbol

budaya;

2. Populasi cendana yang ada nyaris total

berada di ruang terlarang (

forbidden space

)

dan tempat tinggal (

dweling space

) yang

aman secara kultural. Dalam perspektif

hukum positif ruang-ruang dimaksud

umumnya terdapat di lahan hak milik.

3. Adanya perubahan kebijakan di tingkat

Propinsi dan Kabupaten yang mendorong

kepemilikan cendana oleh masyarakat;

4. Permintaan produk cendana yang tinggi.

1. Secara kultural cendana dianggap

masyarakat TTS sebagai salah satu simbol

budaya;

2. Populasi cendana yang ada nyaris total

berada di ruang terlarang (

forbidden space

)

dan tempat tinggal (

dweling space

) yang

aman secara kultural. Dalam perspektif

hukum positif ruang-ruang dimaksud

umumnya terdapat di lahan hak milik.

3. Adanya perubahan kebijakan di tingkat

Propinsi dan Kabupaten yang mendorong

kepemilikan cendana oleh masyarakat;

(9)
(10)

Agak Kritis Kritis

Potensial Kritis Sangat Kritis Tidak Kritis

Luas SWP Timor Barat 1.512.079 ha : 1.008.311 ha (66,68 %) Lahan Kritis

110.662 ha (7,32 %) Sangat Kritis 25.005 ha (1,65 %) Potensial Kritis 363.500 ha (24,04) Agak Kritis 3.820 ha (0,25) Tidak Kritis

Sumber : Citra Landsat Propinsi NTT, Tahun 2003

(11)
(12)

Referensi

Dokumen terkait

Kayu bulat yang mempunyai ukuran lebih dari atau sama dengan 30 cm diatur sebagai berikut :.. a) Kayu Meranti dan Rimba

Rumah sederhana panggung tipe 45 yang dibangun sekarang menggunakan kayu yang kualitasnya sudah pasti berbeda dengan yang dibangun terdahulu karena kayu yang digunakan berasal

Uraian Bahan Baku Kayu Olahan Setengah Jadi dan atau Kayu Limbah Bagi IPHHK Yang Telah Menyampaikan RPBBI No... Rencana

Bagi IPHHK yang menggunakan produk kayu olahan setengah jadi (antara lain veneer, serpih kayu) dari IPHHK lain, agar dalam laporan IPHHK mencantumkan produksi kayu olahan setengah

Mengoptimalkan aneka fungsi hutan dan ekosistem perairan yang meliputi fungsi konservasi, lindung dan produksi kayu, non kayu dan jasa lingkungan untuk mencapai manfaat

FA-KB adalah dokumen angkutan yang diterbitkan oleh Penrbit FA-KB yang merupakan Petugas Perusahaan, dipergunakan dalam pengangkutan hasil hutan berupa kayu bulat atau kayu bulat

Kayu gergajian adalah kayu hasil konversi kayu bulat dengan menggunakan mesin gergaji, mempunyai bentuk yang teratur dengan sisi-sisi sejajar dan sudut-sudutnya siku dengan

Denis Industri : Kayu Lapis, Veneer dan Penggergajian Kayu Tanggal Pelaksanaan : 7-9 Oktober 2010. Demikian, agar pihak yang