• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu | Usman | GeoTadulako 5809 19230 1 PB

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu | Usman | GeoTadulako 5809 19230 1 PB"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASISPROYEK

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI KELAS XI IPS 4 SMA NEGERI 2 PALU

FIKRIADI USMAN A 351 11 077

JURNAL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO

(2)

ABSTRAK

Fikriadi, Usman. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu. Skripsi, Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing: (I) Amiruddin Dan Pembimbing (II) Abdul Hamid.

Hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas XI IPS 4 belum memberikan hasil yang maksimal. Dari jumlah siswa 23 orang di kelas tersebut. Dengan ketuntasan belajar klasikal 30%, dan daya serap klasikal hanya mencapai 69,15%. Oleh karena itu, diperlukan adanya penerapan model pembelajaran berbasis proyek di kelas XI IPS 4. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan model pembelajaran berbasis proyek. Hasil penelitian ini berdasarkan siklus I dan II yang telah dilakukan menunjukan bahwa setelah model pembelajaran berbasis proyek diterapkan secara berulang-ulang, telah terbukti bahwa perolehan hasil evaluasi mengalami peningkatan yaitu pada siklus I diperoleh presentase daya serap klasikal mencapai 81,1% dan ketuntasan belajar klasikal ialah mencapai 55%. Kemudian pada siklus II terjadi peningkatan, di mana perolehan presentase daya serap klasikal mencapai 85,65% dan ketuntasan belajar klasikal 80%. Berdasarkan hasil tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu.

(3)

ABSTRACT

Fikriadi, Usman. The Implementation of Project-Based Learning Model to Improve Student Learning Outcomes in class XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu. Skripsi, Study Program of Geography Education, Department of Social Science Education, Teacher Training and Education Faculty, Tadulako University. Supervisors: Amiruddin1, Abdul Hamid2.

The results of student learning in geography lesson in class XI IPS 4 yet provide maximum results. The number of students 23 people in the class,. Mastery with classical learning completeness 30% and classical absorption only reached 69,15%. Therefore, the implementation of project-based learning model in class XI IPS 4 is necessaried. The purpose of this research is to improve students learning outcomes in subjects of geography. The type of this research is classroom action research (PTK) using project-based learning model. The results of this study based on the cycle I and II have shown that after project-based learning model applied over and over again, it has been proved that the acquisition of the results of the evaluation has risen in the first cycle obtained classical absorption percentage reached 81,1% and the completeness of classical study is reaching 55%. Then on the second cycle increased, the percentage of the rate of absorption reached 85.65% classical and classical learning completeness 80%. based on these results, it can be concluded that the implementation of project-based learning model can improve student learning outcomes in the subjects of geography in class XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu.

(4)

I PENDAHULUAN

Pendidikan yang mampu mendukung pembangunan di masa mendatang

adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga

yang bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan masalah kehidupan

yang di hadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani maupun potensi

kompetensi peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting

ketika seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja,

karena yang bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di

sekolah untuk menghadapi permasalahan dalam kehidupan sehari-hari, saat ini

dan yang akan datang.

Salah satu usaha guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa yaitu

dengan menerapkan model pembelajaran yang bisa melibatkan siswa dalam

pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang digunakan guru yang bisa

memotivasi dan mengembangkan keaktifan siswa dalam kelas adalah model

pembelajaran berbasis proyek.

Berdasarkan hasil observasi awal di wawancara salah satu guru mata

pelajaran geografi di SMA Negeri 2 Palu yang bernama ibu Fitri Handayani

bahwa hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS 4 belum

memberikan hasil yang maksimal. Siswa kelas XI IPS 4 yang berjumlah 26 orang,

meliputi 11 orang telah mencapai nilai ketuntasan individu 75 dan 16 orang lainya

masih memperoleh nilai ketuntasan individu nilai 40-70, dengan nilai ketuntasan

klasikal minimal (KKM) 75. Rendahnya hasil belajar siswa kelas XI IPS 4

tersebut disebabkan siswa mengalami kesulitan dalam mengeluarkan pendapat,

siswa belum mampu memecahkan permasalahan yang diberikan guru, bahkan

siswa belum mampu bekerja sama dengan sesama temanya, anggapan guru

selama ini ini bahwa keberhasilan pembelajaran tergantung pada siswa yaitu

bagaimana siswa dapat memahami pelajaran dan bagaimana cara siswa

menyelesaikan tugas-tugas dari guru.

Dengan demikian, penelitian ini dilakukan untuk memberikan suatu

(5)

dengan temanya sehingga maslah dapat terselesaikan dengan baik dalam situasi

pembelajaran sehingga hasil belajar siswa pun semakin meningkat.

Berkaitan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, maka guru

perlu menggunakan model pembelajaran yang bisa meningkatkan pola pikir siswa

dan kerjasama dalam belajar sehingga hasil belajar siswa meningkat dari

sebelumnya. Pembelajaran berbasis proyek merupakan salah satu pembelajaran

yang diterapkan untuk menghadapi siswa yang heterogen. Model ini dipandang

sebagai model pembelajaran yang tepat. Jadi model pembelajaran berbasis proyek

adalah salah satu model pembelajaran yang berguna untuk menumbuhkan

kemampuan kerjasama, kreatif, mandiri dan kemampuan untuk membantu teman

serta merupakan pembelajaran yang sangat sederhana.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut menginspirasi peneliti untuk

melakukan penelitian yang berjudul penerapan model pembelajaran berbasis

proyek untuk meningkatkan hasil belajar seswa di Kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2

Palu.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan penerapan model pembelajaran berbasis proyek dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi di

kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu” ?

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan maka penelitian ini bertujuan

untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi dengan

penerapan model pembelajaran berbasis proyek di kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2

Palu.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya

(1) Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan untuk

meningkatkan kualitas pembelajaran geografi di sekolah. (2) Bagi guru, agar

dapat membuka wawasan dalam pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek dalam pencapaian hasil belajar siswa.

(3)Bagi siswa, diharapkan dapat mengalami perubahan paradigma tentang belajar

sehingga memunculkan semangat dalam dirinya yang berakibat kepada

(6)

pengalaman dalam melakukan perbaikan-perbaikan pendekatan pembelajaran

guru meningkatkan mutu pembelajaran karena keberhasilan proses belajar

mengajar tidak terlepas dari peran serta guru.

II METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan

untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa IPS dengan menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek pada siswa kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan bersama dengan guru mata pelajaran

geografi disekolah. Dalam penelitian ini dilakukan di dalam kelas dengan

menggunakan model pembelajaran yang sudah direncanakan dengan tujuan ada

perubahan dan peningkatan yang terjadi pada siswa yaitu berupa peningkatan

hasil belajar siswa. Sudjana dan Ibrahim (2010).

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Palu yang beralamat dijalan

Tanjung Dako Kecamatan Palu Selatan, Subyek penelitian ini adalah siswa kelas

XI IPS 4 tahun akademic 2015/2016 dengan jumlah siswa 27 orang yang terdiri

dari siswa laki-laki 14 orang dan siswa perempuan terdiri dari 13 orang siswa.

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang

diperoleh dari hasil observasi, serta hasil tes tindakan. Data kualitatif yaitu

data-yang diuraikan secara kalimat atau data data-yang tidak dipresentasikan secara angka.

Adapun teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini

adalah (1) Dokumentasi Metode ini digunakan untuk mendapatkan daftar nama

siswa yang menjadi objek penelitian. (2) Observasi Metode ini digunakan untuk

memperoleh data yang memperlihatkan aktivitas siswa selama proses

pembelajaran dengan model berbasis proyek yaitu pada penilaian aspek

psikomotor dan aspek afektif. (3) Tes Pengumpulan data dengan tes dilakukan

sebelum dan sesudah tindakan. Tes yang diberikan sebelum tindakan bertujuan

untuk memperoleh informasi tentang pengetahuan awal siswa tentang mata

pelajaran geografi, sedangkan tes yang diberikan sesudah tindakan bertujuan

untuk memperoleh data serta memberi gambaran tentang sejauh mana

(7)

pembelajaran berbasis proyek . Metode tes dilakukan sebanyak tiga kali berupa

tes diakhir materi pembelajaran atau posttes (a) Pengumpulan dan pengolahan

data diperoleh dari hasil tes pra tindakan sebelum penerapan model pembelajaran

berbasis proyek. (b) Pengumpulan dan pengolahan data dari hasil penerapan

model pembelajaran berbasis proyek setiap siklus. (c) Pengumpulan dan

pengolahan data dari hasil penerapan model pembelajaran berbasis proyek siklus

berikutnya .

Instrumen penelitian digunakan untuk mendapatkan data penelitian dengan

tingkat ketercakupan data sesuai dengan fokus penelitian. Adapun instrumen

penelitian ini ( a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Rencana pelaksanaan

pembelajaran berisi rancangan pelaksanaan proses pembelajaran mata pelajaran

geografi untuk kelas XI IPS 4 dengan menggunakan model pembelajaran berbasis

proyek. RPP digunakan sebagai pedoman bagi peneliti dalam pelaksanaan

pembelajaran berbasis proyek. (b) Lembar Pedoman Observasi Lembar pedoman

observasi digunakan peneliti sebagai pedoman dalam melakukan pengamatan dan

penilaian pada aspek psikomotor dan aspek efektif terhadap proses pembelajaran

dengan model pembelajaran berbasis proyek. (c) lembar tes awal berisi sejumlah

soal yang berkaitan dengan materi yang akan diajarkan. (d) Lembar tes akhir

berisi sejumlah soal mengenai materi yang telah dipelajari siswa pada

pembelajaran berbasis proyek. Instrumen ini berfungsi untuk mengetahui

perubahan hasil belajar siswa pada setiap siklus. Apakah hasil belajar siswa

meningkat, tetap atau menurun, sehingga dapat dilakukan perbaikan untuk

pembelajaran yang berikutnya.

Data-data yang diperoleh secara kualitatif akan dianalisis melalui tiga

tahap untuk analisis data proses siswa dalam belajar dilihat dari lembar observasi

guru dengan menggunakan analisis persentase skor.Untuk indikator sangat baik

(4), baik (3), cukup (2), kurang (1) Tukiran Taniredja (2013). Selanjutnya

dihitung persentase rata-rata dengan rumus sebagai berikut:

TNilai Rata − Rata =Ju a S e e a

Ju a S Ma a × %

(8)

% ≤ NR ≤ % ∶ Sanagat baik % ≤ NR ≤ % ∶ Baik

% ≤ NR ≤ % ∶ Cukup % ≤ NR ≤ % ∶ Kurang

% ≤ NR ≤ % ∶ Sangat kurang

Analisis data untuk ketuntasan belajar siswa digunakan analisis kualitatif

sebagai berikut:

a. Daya Serap Individu

Analisis data untuk mengetahui daya serap individu menggunakan rumus

sebagai berikut:

��� = × %

Keterangan: X = Banyak skor yang diperoleh siswa

Y = Skor maksimal soal

DSI = Daya serap individu

b. Daya Serap Klasikal

Analisis data untuk mengetahui daya serap klasikal menggunakan rumus

sebagai berikut:

100 P DSK

I 

Keterangan: ∑ P = Jumlah Skor Keseluruhan ∑ I = Jumlah Skor Maksimal DSK = Daya Serap Klasikal

c. Ketuntasan Belajar Klasikal

Analisis data untuk mengetahui ketuntasan belajar seluruh siswa yang

menjadi subyek dalam penelitian ini digunakan rumus:

��� =Σ�Σ� × %

Keterangan:

(9)

∑ S = Banyak Siswa Seluruhnya KBK = Ketuntasan Belajar Klasikal

Indiktor kualitatif pembelajaran dapat dilihat dari aktivitas siswa melalui

lembar observasi yang diisi oleh pengamat. Penelitian ini dinyatakan berhasil jika

aktivitas siswa dalam kategori minimal baik atau lebih dari atau sama dengan 70%

Indikator Data Kuantitatif, Indikator keberhasilan penelitian tindakan ini dilihat

dari hasil tes evaluasi akhir yang diberikan. Penelitian dikatakan berhasil

meningkatkan hasil belajar siswa bila presentase daya serap individu lebih atau

sama dengan 75% dan tuntas belajar klasikal bilah diperoleh daya serap klasikal

lebih atau sama dengan 80%

Tindakan dapat dikatakan berhasil apabila nilai hasil pembelajaran secara keseluruhan berada pada kreteria “baik”, di mana kreteria taraf indikator keberhasilan data kualitatif lebih dari atau sama dengan 70%, dan kriteria taraf

indikator keberhasilan data kuantitatif berupa daya serap individu lebih dari atau

sama dengan 75%, serta ketuntasan belajar klasikal diperoleh lebih dari atau sama

dengan 80%. Hal ini sesuai dengan standar ketuntasan minimum (KKM) yang

telah ditentukan oleh sekolah tersebut yaitu dengan nilai 75.

III HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Siklus I

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di kelas XI IPS 4 secara

langsung dengan atas kerjasama antara guru dan penelitii. Tahap ini guru terlebih

dahulu mengecek keadaan siswa dengan mengabsen siswa, menyiapkan buku

pelajaran dan membentuk kelompok belajar. Guru membagi siswa menjadi 5

kelompok sesuai dengan model pembelajaran berbasis proyek. Masing-masing

kelompok tersebut terdiri dari 5 orang siswa.

Kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan menyampaikan materi sebarang

barang tambang di indonesia dengan menerapkan model pembelajaran berbasis

proyek. Kegiatan pembelajaran ini dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pertemuan.

(10)

Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru siklus I dalam penerapan

model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI Ips 4

Sma Negeri 2 Palu meliputi: pertemuan pertama nilai rata-rata aktivitas guru

dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 68,75%. Maka

aktivitas guru dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek masih

tergolong kurang Kemudian dalam pertemuan kedua analisis aktivitas guru siklus

I dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran

geografi di kelas XI IPS 4 Sma Negeri 2 Palu nilai rata-rata aktivitas guru dalam

penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 78,12%. Apabila nilai

rata-rata tersebut di konvensi ke penilaian skala licter, maka aktivitas guru dalam

penerapan model pembelajaran berbasis proyek tergolong baik.

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I

Tahap Indikator diamati Pertemuan I Pertemuan II

Awal

Diolah dari aktivitas guru I

Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa siklus I dalam penerapan

model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI IPS

4 SMA Negeri 2 Palu meliputi: pertemuan pertama nilai rata-rata aktivitas siswa

dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 62,5%. Apabila

nilai rata-rata tersebut di konvensi ke penilaian skala lihter, maka aktivitas siswa

(11)

Kemudian dalam pertemuan kedua analisis aktivitas siswa siklus II dalam

penerapan model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di

kelas XI IPS 4 SMA Negeri 2 Palu nilai rata-rata aktivitas siswa dalam penerapan

model pembelajaran berbasis proyek adalah 79,16% Apabila nilai rata-rata

tersebut di konvensi ke penilaian skala lihter, maka aktivitas siswa dalam

penerapan model pembelajaran berbasis proyek tergolong baik.

Tabel 4.2 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus I

Tahap Indikator yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Awal

Diolah dari aktivitas siswa siklus I

4.1.2 Hasil Tes Siklus I

Hasil analisis tes tindakan siklus I dimana diperoleh siswa yang tuntas

secara individu ialah sebanyak 11 siswa dan yang tidak tuntas sebanyak 9 siswa,

daya serap klasikal mencapai 81,1%. Sedangkan tuntas belajar klasikal 55%.

Berdasarkan hasil perolehan nilai tersebut maka hasil belajar siswa perlu

ditingkatkan lagi dengan melihat perolehan nilai dan kondisi siswa yang ada.

untuk mengetahui hasil tes tindakan pada siklus I tersebut dapat dilihat pada tabel

(12)

Tabel 4. 3 Analisis Tes Tindakan Siklus I Jumlah siswa yang tidak tuntas Daya serap klasikal

Hasil olah data di lapangan,2015

4.2 Hasil Siklus II

4.2.1 Hasil Observasi Aktifitas Guru dan Siswa Siklus II

Berdasarkan hasil analisis aktivitas guru siklus II dalam penerapan

model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI IPS

4 Sma Negeri 2 Palu meliputi: pertemuan pertama nilai rata-rata aktivitas guru

dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 75%. Kemudian

dalam pertemuan kedua analisis aktivitas guru siklus II adalah 87,5% .

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.4 Lembar Observasi Guru Siklus II

Tahap Indikator diamati Pertemuan I Pertemuan II

(13)

Diolah dari hasil aktivitas guru siklus II

Selanjutnya, untuk mengetahui lebih jauh tentang hasil observasi

terhadap kesiapan dan aktivitas siswa saat mengikuti pelaksanan pembelajaran di

kelas, maka hal itu dapat dilihat pada uraian tabel dibawah ini:

Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II

Tahap Indikator yang diamati Pertemuan I Pertemuan II Awal

Diolah dari hasil aktivitas siwa siklus II

Berdasarkan hasil analisis aktivitas siswa siklus II dalam penerapan

model pembelajaran berbasis proyek pada pembelajaran geografi di kelas XI IPS

4 SMA Negeri 2 Palu meliputi: pertemuan pertama nilai rata-rata aktivitas siswa

dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek adalah 70,83. Kemudian

dalam pertemuan kedua analisis aktivitas siswa siklus II adalah 91,66% maka

aktivitas siswa dalam penerapan model pembelajaran berbasis proyek tergolong

sangat baik.

Selain hasil aktivitas guru dan siswa yang diamati, peneliti juga

melakukan evaluasi terhadap hasil belajar siswa yang dilakukan pada setiap siklus

di akhir pertemuan. Adapun hasil yang diperoleh ialah siswa tuntas secara

individu sebanyak 16 siswa, dan yang tidak runtas sebanyak 4 siswa dengan nilai

(14)

tuntas belajar klasikal 80%. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawa

ini :

Tabel 4.6 Analisis Tes Tindakan Siklus II

No Aspek Perolehan Hasil Jumlah siswa yang tidak tuntas Daya serap klasikal

Hasil olah data di lapangan, tahun 2015

4.3 Pembahasan

a. Hasi Penelitian Siklus I

Dengan melihat hasil pengamatan observasi awal maka peneliti

melakukan tindakan berikutnya dengan rancangan pembelajaran menggunkan

model pembelajaran berbasis proyek. Harapan dari tindakan ini adalah untuk

melihat bagaimana proses pembelajaran setelah menggunkan model pembelajaran

berbasis proyek. Akan tetapi dalam pelaksanaan siklus I ini siswa belum

maksimal melaksanaka pembelajaran sesuai dengan model Pembelajaran berbasis

proyek ini, karena mereka belum sepenuhnya memahami apa yang harus

dialkukan dalam menyampaikan hail diskusi yang dilakukan secara berkelompok.

Hal ini menjadi tugas guru dalam memberikan semangat pada siswa untuk berani

menyampaikan hasil diskusi di depan kelas.

Pelaksanaan tindakan siklus I ini juga dilakukan pengamatan terhadap

aktivitas siswa dan guru yang tujuanya adalah untuk melihat bagaimana aktivitas

siswa pada saat pembelajaran berlangsung dan aktivitas guru pada saat

menerapkan model pembelajaran. Aktivitas ini dilakukan seriap kali pertemuan di

kelas, sehingga pada siklus I aktivitas guru dan siswa masing- masing

dilaksanakan dua kali sesai tatap muka di kelas. Adapun hasil yang diperoleh

adalah sebagai berikut: aktivitas guru siklus I pada pertemuan 1 diperoleh

68,75%, pertemuan 2 diperoleh 78,12%. Aktivitas siswa adalah sebagai

berikut:Pada siklus I peretemuan 1 diperoleh 52,5%, pertemuan 2 diperoleh

(15)

Selain observasi terhadap aktivitas siswa dan guru, juga dilakukan

evaluasi terhadap hasil belajar siswa pada akhir materi diberikan. Hasilnya adalah

dari jumlah siswa kelas XI IPS 4 20 orang dari hasil tersebut diperoleh siswa yang

tuntas secara individu adalah 11 siswa dan yang tidak tuntas adalah 9 siswa

dengan ketuntasan belajara klasikal (KBK) sebanyak 55% dan daya serap klasikal

sebanyak 81,1%.

b. Hasil Penelitian Siklus II

Hasil penelitian pada siklus II sama halnya dengan kegiatan siklus I

yaitu mengamati tentang kegiatan guru dan siswa melalui lembar observasi yang

telah dirancang sebelumnya, hal ini diperlukan peran penting oleh guru dalam

memotivasi siswa sehingga mereka berani menyampaikan hal-hal yang kurang

dimengerti. Terbukti pada kegiatan siklus II ini bahwa telah terjadi peningkatan

dalam kegiatan pembelajaran baik terhadap peran guru dalam menyampaikan

materi maupun hasil kegiatan siswa dalam menerima materi. Hal tersebut dapat

dilihat pada lembar aktivitas siswa dan guru yang diberikan pada setiap kali tatap

muka di kelas.

Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah bahwa siswa sudah mampu dan

berani mengajukan pertanyaan yang mereka kurang pahami pada saat

pembelajaran, sehingga guru memberikan penjelasan yang bisa dipahami oleh

masing- masing siswa. Mereka lebih aktif bertanya dan menjawab setiap

pertanyaan yang disampaikan baik oleh temanya sendiri maupun dari gurunya.

aktivitas ini dilakukan setiap kali pertemuan di kelas, adapun hasil yang diperoleh

sudah mengalami peningkatan dari siklus sebelumnya dan sudah mencapai hasil

maksimal yaitu: aktivitas guru siklus II pada pertemuan I diperoleh 75%,

pertemuan 2 diperoleh 87,5%. Aktivitas siswa adalah sebagai berikut : pada siklus

II pertemuan I diperoleh 70,83%, pertemuan 2 diperoleh 91,66%.

Berdasarkan data hasil tersebut maka diketahui aktivitas siswa dan guru

dari pertemuan I sampai 2 mengalami peningkatan meskipun belum mencapai

hasil yang maksimal yaitu 100%, setidaknya sudah meningkat dari sebelumnya.

(16)

saat pembelajaran berlangsung. Berdasarkan kriteria penilaian keberhasilan

tindakan maka pada siklus II ini tergolong sangat baik.

Selain aktivitas siswa dan guru, juga dilakukan evaluasi terhadap hasil

belajar siswa dari tiap siklus, maka diperoleh hasil siklus II adalah sebagai berikut

: dari 20 siswa kelas XI IPS 4 yang mengalami ketuntasan secara individu adalah

16 dan yang tidak tuntas adalah 4 orang, sehingga hasil yang diperoleh yaitu

tuntas belajar secara klasikal 80% dan tuntas daa serap klasikal adalah 85,65%,

sehingga tergolong cukup-sangat baik.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis

proyek mampu memberikan peningkatan hasil belajar dan memotivasi siswa

untuk berfikir kreatif dan aktif dalam memecahkan sebuah masalah.

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah menyimak hasil penelitian yang diuraikan pada bab IV di

atas dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran yang menggunakan model

pembelajaran berbasis proyek hasil penerapan pembelajaran berbasis proyek yaitu

pada siklus I skor tertinggi dicapai oleh siswa yaitu 96 dan skor terendah 68,

tuntas belajar kasikal yaitu 55% dan daya serap klasikal yaitu 81,1%,sedangkan

pada siklus II tuntas belajar klasikal yaitu 80% dan daya serap klasikal yaitu

85,65%. Pada presentase nilai rata-rata kesiapan dan aktivitas guru geografi dalam

pertemuan pertama yaitu sebanyak 68,75% dan pertemuan kedua presentase nilai

rata-ratanya adalah 78,12%. Presentasi nilai rata-rata kesiapan siswa dalam

mengikuti pembelajaran pada pertemuan pertama yaitu 62,5% dan pertemuan

kedua presentase nilai rata-ratanya adalah 79,16%.

Melalui hasil penulisan skripsi ini peneliti mengharapkan kepada guru

mata pelajaran geografi di SMA Negeri 2 Palu kirana agar mampu penerapan

model pembelajaran berbasis proyek secara baik kepada siswa dan juga

diharapkan agar model pembelajaran ini dapat menjadi sumber informasi sistem

pembelajaran di sekolah SMA Negeri 2 Palu tidak hanya sebatas peneliti saja.

(17)

Amiruddin. (2011). Pengembangan Perangkat Pembelajaran Pengelolaan Sumber Daya Hutan Sulawesi Tengah dengan Model Project Based Learning, di Universitas Tadulako Palu. Makassar: Tesis PPs UNM Makassar.

Husdarta. (2013). Belajar Dan Pembelajaran Jakarta: Alfabeta.

Lif Khori, Ahmad Dan Sofan, Amri.(2010) Model Pembelajaran[online],tersedia:http//ainamulyana.blogspot.com/2015/ model pembelajaran.html[25 mei 2015].

Mudjiono, Dumyani. (2009) Pengertian Hasil Belajar [online],tersedia:http//Nuril Anwar.blogspot.com/2015/ penilaian hasil belajar _ sumber belajar.htm[25 mei 2015].

Purwanto. (2009). Evaluasi Hasil Belajar Jakarta: Pustaka Pelajar.

Ramadhan. Ahmad. dkk. (2013). Panduan Penyusunan Tugas Akhir-FKIP UNTAD. Palu: FKIP Universitas Tadulako.

Sudjana. (2010). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar[online],tersedia.blogspot.com/2015/ _ Info Sejarah.htm[25 mei 2015].

Suprijono, Agus. (2010) definisi Model Pembelajaran Menurut Para Ahli[online],tersedia blogspot:http// djaelani.htm[25 mei 2015].

Sugianto. (2009) Pengertian, Jenis dan Langkah-Langkah Model Pembelajaran. [online],tersedia.blogspot. sakinah nina htm[25 mei 2015).

Santoso, Budi Eko. (2010).”Model Pembelajaran Berbasis Proyek”. Dalam http.www.google.///model pembelajaran-berbasis proyekatau.html.[25 mei 20115].

Slameto. (2010) Meningkatkan Hasil Belajar .Jakarta: Rineka Cipta.

Suhardjono. (2008). PTK Sebagai Bagian Kegiatan Pengembangan Profesinya Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Syaifuddin. Andang. (2013). efektivitas model pembelajaran berbasis proyek jelajah alam sekitar (jas) terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas smester 2 di sma negri 2 bangutapan. Skripsi Sarjana Pada Program Studi Pendidikan Biologi Sains Dan Teknologi Uin.Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta [Online].

(18)

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I
Tabel 4.2 Hasil Analisis Observasi Aktivitas Siswa Siklus I
Tabel 4. 3 Analisis Tes Tindakan Siklus I
Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II
+2

Referensi

Dokumen terkait

“Fenomena Dakwah Berbasis Religiotainment (Suatu Analisis Semiotika Terhadap Siaran Islam Itu Indah Trans TV)”, memandang bahwa skripsi tersebut telah memenuh i

[r]

HOWS PRODUCT DESIGN WORKS.. PENENTUAN KELOMPOK

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dengan menerapkan pembelajaran dengan penggunaan media kliping

Jeder Wählerin und jeder Wähler hat eine Stimme, die sie oder er für eine Kandidatin oder einen Kandidaten einer Wahlliste ihrer oder seiner Mitgliedergruppe abgibt.. Die Sitze

pendapatan masyarakat “ didesa roworena kecamatan ende selatan

Judul : Sintesis Selulosa Suksinat Melalui Reaksi Esterifikasi Asam Suksinat dengan Selulosa Hasil Isolasi dari Sabut Buah Pinang ( Areca catechu L.. Mimpin Ginting, M.S

Game yang populer dengan nama video game ini hanya bisa dimainkan oleh satu atau dua orang pemain pada sebuah console.. Pesawat televisi dibutuhkan sebagai