• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbedaan Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Streptococcus Epidermidis Pada Telapak Tangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perbedaan Bakteri Staphylococcus Aureus Dan Streptococcus Epidermidis Pada Telapak Tangan"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Perbedaan bakteri

Perbedaan bakteri

S

Staphyl

taphyl ococ

ococcus aur

cus aur e

eus 

us 

 dan

 dan

Streptococcus

Streptococcus

epidermidis

epidermidis

pada telapak tangan

pada telapak tangan

Oleh: Oleh:

Megala a/p Bala Krishnan Megala a/p Bala Krishnan

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Krida Wacana

maggie_89gal@yahoo.com maggie_89gal@yahoo.com

Abstrak Abstrak

Staphylococcu

Staphylococcus s epidermidisepidermidis  dan  dan Streptococcus pyogenesStreptococcus pyogenes merupakan bakteri yang sering ditemukan merupakan bakteri yang sering ditemukan  pada telapak tan

 pada telapak tangan manusiagan manusia. Kedua bakteri ini m. Kedua bakteri ini merupakan bakerupakan bakteri gram positif yateri gram positif yang memiliki lapisanng memiliki lapisan  peptidoglikan yang

 peptidoglikan yang tebal.tebal. StaphylococcuStaphylococcus s epidermidisepidermidis adalah bakteri gram positif yang bentuk bulat adalah bakteri gram positif yang bentuk bulat dengan rangkaian yang tak beraturan (seperti anggur)

dengan rangkaian yang tak beraturan (seperti anggur). Streptococcus pyogenes. Streptococcus pyogenes  merupakan bakteri  merupakan bakteri gram positif yang berbentuk bulat yang secara khas membentuk pasangan atau rantai selama masa gram positif yang berbentuk bulat yang secara khas membentuk pasangan atau rantai selama masa  pertumbuhanny

 pertumbuhannya.a. Streptococcus pyogenesStreptococcus pyogenes  memberikan hemolisa tipe beta hemolitik. Kedua bakteri  memberikan hemolisa tipe beta hemolitik. Kedua bakteri ini dapat dibedakan melalui morfologi dan uji biokimia katalase. Serangkaian uji biokimia lain ini dapat dibedakan melalui morfologi dan uji biokimia katalase. Serangkaian uji biokimia lain dilakukan untuk menentukan spesies dari kedua bakteri.

dilakukan untuk menentukan spesies dari kedua bakteri. Kata kunci:

Kata kunci: Staphylococcu

Staphylococcus s epidermidis, Streptococcus pyogenes,epidermidis, Streptococcus pyogenes, morfologi, test morfologi, test katalase.katalase.  Abstract

 Abstract

Staphylococcus epidermidis

Staphylococcus epidermidis  and  and Streptococcus pyogenes are bacteria commonly found on humanStreptococcus pyogenes are bacteria commonly found on human hands. Both of these bacteria are gram-positive which have a thick peptidoglycan layer. hands. Both of these bacteria are gram-positive which have a thick peptidoglycan layer. Staphylococcu

Staphylococcus epidermidis is epidermidis is a round shaped s a round shaped gram-positive bacgram-positive bacterium terium with series owith series of irregularf irregular  shape(such

 shape(such as as grapes). grapes). Streptococcus Streptococcus viridans viridans is is a a gram-positive gram-positive bacterium bacterium that that is is round round whichwhich typically form pairs or chains during the growth period. Streptococcus pyogeness shows the typically form pairs or chains during the growth period. Streptococcus pyogeness shows the haemolysis type of beta hemolytic. Both of these bacteria can be distinguished by morphological and haemolysis type of beta hemolytic. Both of these bacteria can be distinguished by morphological and biochemical catalase test.

biochemical catalase test. A series of other biochemic A series of other biochemical tests were conducted to deteal tests were conducted to determine the speciesrmine the species of the bacteria.

of the bacteria.  Keywords:  Keywords:

Staphylococcu

(2)

A.Pendahuluan

Staphylococcus epidermidis  dan Streptococcus pyogenes merupakan bakteri gram  positif yang berbentuk bulat. Pada saat melakukan analisis laboratorium, setelah pewarnaan Gram, hal pertama yang harus kita lakukan mengamati susunan seluler dari bakteri tersebut di  bawah mikroskop. Kedua Staphylococcus epidermidis dan Streptococcus pyogenes memiliki  bentuk sel bulat tetapi susunan sel-sel yang berbeda karena terjadi pembelahan sel yang  berbeda. Streptococcus pyogenes membentuk rantai sel bulat karena pembelahan sel terjadi  pada garis lienear sedangkan pembelahan bakteri Staphylococcus epidermidis  terjadi dalam  berbagai arah membentuk gugusan seperti anggur.1

Kriteria utama untuk membedakan Staphylococcus epidermidis  dan Streptococcus  pyogenes adalah uji biokimia katalase. Staphylococcus epidermidis adalah katalase positif sedangkan Streptococcus pyogenes adalah katalase negatif. Katalase adalah enzim yang digunakan oleh bakteri untuk menginduksi reaksi reduksi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Setelah dibedakan genus bakteria tersebut dilakukan tes biokimia lainnya untuk menentukan spesies bakteria tersebut. Untuk menentukan spesies Staphylococcus dilakukan tes koagulase dan uji sensitivitas Novobiocin sedangkan tipe hemolisis pada agar darah dan agar coklat digunakan untuk mebedakan spesies Streptococcus Diharapkan dengan makalah ini dapat memperjelaskan pengetahuan mahasiswa tentang bakteri Gram positif.2

B. Perbedaan morfologi dan Uji Biokima yang digunakan untuk Membedakan

Staphyl ococcus epidermi dis  dan Str eptococcus pyogenes

Hal pertama yang harus dilakukann untuk mengkaji morfologi atau bentuk bakteri Staphylococcus epidermidis  dan Streptococcus pyogenes adalah pewarnaan gram. Bakteri diambil dari media isolasi dengan menggunakan jarum loop karena penggunaan jarum ose dapat merusak media. Jarum loop terlebih dahulu dipanaskan di atas bunsen agar menjadi aseptis. Setelah itu bakteri diambil dan digoreskan pada kaca objek. Kaca objek difiksasikan di atas bunsen supaya aseptis dan memperjelas struktur internal dan eksternal sel. Setelah difiksasi, teteskan larutan kristal ungu yang berfungsi sebagai zat warna primer dan didiamkan selama 1 menit, dengan asumsi dinding sel bakteri dapat mengunci zat warna  primer dalam masa tersebut. Setelah itu dibilas dengan aquadest yang bertujuan untuk

melunturkan kristal ungu dan memperjelas pengamatan. Setelah dibilas dengan aquadest lalu iodium diteteskan dan dibiarkan selama 2 menit. Iodium berfungsi sebagai penguat warna kristal ungu dan didiamkan selama 2 menit dan dibilas lagi dengan aquadest hal ini bertujuan

(3)

untuk membersihkan sisa iodium pada bakteri.Seterusnya preparat dicuci dengan menggunakan etanol 70 % yang berfungsi untuk melarutkan lemak. Preparat dibilas kembali dengan aquadest dan setelah itu ditetesi safranin, safranin disini berfungsi sebagai pewarna sekunder dan sebagai tanda bahwa bakteri tersebut merupakan gram negatif (-) lalu dibiarkan setengah menit karena waktu tersebut diasumsikan bahwa dinding sel telah mengunci safranin. Setelah didiamkan, preparat dibilas dengan aquadest hal ini bertujuan untuk membilas safranin dan untuk memperjelas pengamatan. Preparat diamati di bawah mikroskop dan kemudian didokumentasikan.1

Pada mikroskop dapat diliat dengan morfologi dan pewarnaan Gram bakteri Staphylococcus sp dan Streptococcus sp dengan jelas. Staphylococcus sp dan Streptococcus  sp merupakan bakteri Gram positif yang mempertahankan zat warna kristal violet sewaktu  proses pewarnaan Gram sehingga akan berwarna biru atau ungu di bawah mikroskop. Perbedaan keduanya didasarkan pada perbedaan struktur dinding sel yang berbeda dan dapat dinyatakan oleh prosedur pewarnaan Gram. Prosedur ini ditemukan pada tahun 1884 oleh ilmuwan Denmark bernama Christian Gram dan merupakan prosedur penting dalam klasifikasi bakteri. Bakteri Gram positif mepunyai mempunyai membran plasma tunggal yang dikelilingi dinding sel tebal berupa peptidoglikan. Sekitar 90 persen dari dinding sel tersebut tersusun atas peptidoglikan sedangkan sisanya berupa molekul lain bernama asam teikhoat. Komposisi dinding selnya mempunyai kandungan lipid yang rendah. Bakteri Gram negatif adalah bakteri yang dinding selnya menyerap warna merah, dan memiliki lapisan  peptidoglikan yang tipis. Lapisan peptidoglikan pada bakteri Gram negatif terletak di ruang  periplasmik antara membran plasma dengan membran luar.1

Pada dasarnya morfologi bakteri Staphylococcus sp dan Streptococcus sp adalah  bulat. Staphylococcus sp berbentuk bulat dan membentuk gerombolan kerana pembelahan sel

yang berbagai arah. Bakteri ini juga tidak membentuk spora. Morfologi koloninya adalag  bulat, halus, cembung dan mengkilat. Streptococcus sp  pula mempunyai bentuk bulat dan

tersusun berderet membentuk rantai. Morfologi koloni Streptococcus sp  dapat dibedakan melalui tipe hemolisa pada agar darah.2

Katalase adalah enzim yang digunakan oleh bakteri untuk menginduksi reaksi reduksi hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Test biokimia katalase dapat membedakan Staphylococcus sp dan Streptococcus sp. Untuk uji katalase koloni bakteri diambil satu ose secara aseptis dan diinokulasikan pada Object glass. Kemudian dipipet dengan pipet tetes,

(4)

3% H2O2 diteteskan pada Object glass secukupnya. Setelah itu diamati gelembung untuk hasil positif dan tidak ada gelembung untuk hasil negatif. Staphylococcus sp adalah katalase  positif sedangkan Streptococcus sp adalah katalase negatif.3

Apabila sudah ditemukan genus dari kedua bakteri tersebut, dilakukan tes biokimia untuk menentukan spesies bakteri tersebut. Staphylococcus epidermidis dapat dibedakan dari spesies lainnya berdasarkan tes koagulase dan uji resistensi Novobiocin. Uji koagulase dilakukan dengan 2 metode, uji slide dan uji tabung. Uji slide at au clumping factor digunakan untuk mengetahui adanya ikatan koagulase. Uji slide dikerjakan dengan cara setetes aquadest atau NaCl fisiologis steril diletakkan pada kaca benda, kemudian satu usa biakan yang diuji, disuspensikan. Setetes plasma diletakkan di dekat suspensi biakan tersebut, keduanya dicampur dengan menggunakan usa dan kemudian digoyangkan. Reaksi positif terjadi apabila dalam waktu 2-3 menit terbentuk presipitat granuler. Uji tabung digunakan untuk mengetahui adanya koagulase bebas dengan cara 200 µl plasma dimasukkan secara aseptis ke dalam tabung reaksi steril. Sebanyak 3-4 koloni biakan Staphylococcus sp. yang diuji ditambahkan ke dalam tabung reaksi kemudian dicampur hati-hati. Selanjutnya, tabung dimasukkan ke dalam inkubator pada suhu 37 C. Pengamatan dilakukan pada 4 jam pertama, dan sesudah 18-24 jam. Reaksi positif akan terjadi apabila terbentuk clot atau jelly dan ketika tabung dimiringkan jelly tetap berada di dasar tabung. Staphylococcus epidermidis merupakan bakteri koagulase negatif namun terdapat satu lagi bakteri koagulase negatif iaitu Staphylococcus  saprophyticus. Untuk membedakan kedua bakteri ini memerlukan tes resistensi Novobiocin. Uji Novobiocin dilakukan dengan cara 1 ose suspnsi bakteri ditanam  pada media Muller Hinton kemudian diletakkan disk Novobiocin di atas media Muller Hinton dan diinkubasi pada suhu 37 °C selama 24 jam. Adanya daerah bening di sekitar disk mennjukkan hasil positif. Staphylococcus saprophyticus resisten terhadap novobiocin, sedang Staphylococcus epidermidis sensitif terhadap novobiocin.4

Streptococcus sp  termasuk golongan bakteri yang termasuk heterogen dan terdapat dua puluh spesies digolongkan menurut kombinasi sifatnya yaitu sifat pertumbuhan koloni,  pola hemolisis pada agar darah (hemolisis α, hemolisis β atau tanpa hemolisis). Pada

hemolisis tipe β terjadi hemolisa total dari sel darah merah, dan hemoglobin digunakan secara total oleh kuman, sehingga terbentuk zona jernih di sekitar kuman. Hal ini dapt diliat jelas  pada medium blood agar, tetapi tidak terlihat di medium chocolate agar. Pada hemolisis α

(5)

methemoglobin sehingga muncul zona hijau di sekitar kuman. Hal ini terlihat jelas pada medium chocolat agar, dan juga pada blood agar. Pada hemolisis γ  tidak menyebabkan hemolisa pada medium coklat agar maupun agar darah sehingga tidak ada perubahan pada medium blood agar maupun coklat agar. Streptococcus pyogenes menampakkan antigen grup A di dinding selnya dan beta-hemolisis saat dikultur di plat agar darah. Streptococcus  pyogenes  khas memproduksi zona beta-hemolisis yang besar, gangguan eritrosit sempurna

dan pelepasan hemoglobin, sehingga kemudian disebut Streptococcus Grup A (beta-hemolisis).5

C.Kesimpulan

Staphylococcus epidermidis  and Streptococcus pyogenes merupakan bakteri Gram positif yang menahan warna kristal violet di dinding selnya. Kedua bakteri ini terdapat di telapak tangan manusia dan dapat dibedakan melalui morfologi dan serangkaian tes biokimia. Morfologi Staphylococcus epidermidis  adalah bakteri bulat yang membentuk gerombolan dan katalase positif sedangkan Streptococcus pyogenes merupakan bakteri berbentuk bulat, tersusun dalam rantai dan katalase negatif. Identifikasi seterusnya dilakukan untuk menentukan spesis bakteri tersebut. Staphylococcus epidermidis dipisahkan dari spesies lainnya kerana test koagulase negatif dan sensitif terhadap Novobiocin. Streptococcus pyogenes dapat teridentifikasi dari spesies keran membentuk tipa hemolisis beta pada agar darah dan coklat.

D. Daftar Pustaka

1. Jawetz, Ernest. Bakteri Gram Positif. Mikrobiologi Kedokteran. Jakarta EGC, 1996, (20): 20-3

2. Suswati, Enny. Tes Biokimia untuk Staphylococcus dan Streptococcus. Petunjuk Praktikum Mikrobiologi. Jakarta EGC, 2007, (4): 50-7

3. Taylor W, Achanzar D. Catalase Test as an Aid to the Identification of Enterobacteriaceae. American Society for Microbiology. Sinauer Associates, 2005, (8) : 224-227

4. Cooper GM, Hausman RE.Identifikasi Spesies Staphylococcus dan Streptococcus, The Cell: A Molecular Approach. Sinauer Associates, 2007 (4) 464-9

5. Madigan MT, Martinko JM, Brock TD. Isolasi Bakteri Gram Positif. Brock Biology of Microorgnisms. Pearson Prentice Hall, 2006 (8) 874-9

Referensi

Dokumen terkait

Pengujian dilakukan dengan memberi masukan berupa data yang diterima dari untai EKG yang kemudian dilakukan proses untuk mendeteksi puncak tiap detak

Peraturan Menteri Dalam Negeri  Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial

(1979) Pengaruh Motif Berprestasi dan Kapasitas Kecerdasan terhadap Prestasi Belajar dalam Kelompok Akademik pada SMAN di Sulawesi Selatan.. Bandung:

Kepenarian tokoh Lesmana Mandrakumara dilihami oleh ceritera wayang purwa Mahabharata, Lesmana Mandrakumara yang memiliki karakter Alus Gecul Lanyap mempunyai permasalahan cintanya

selalu menjadi sahabat dan keluarga yang baik dan tulus. Seluruh teman-teman Advertising

[r]

Dalam indeks Treynor, kinerja portofolio dilihat dengan cara menghubungkan tingkat return portofolio dengan besarnya risiko dari.

Kontribusi penelitian ini adalah DSL dan grammar yang dapat digunakan untuk melakukan proses parsing DDL yang akan menjadi bagian dari kakas generator data.. Kata kunci : data