• Tidak ada hasil yang ditemukan

Vinnoya Apcaresta Alika Fadhilah Dorian Syahputri

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Vinnoya Apcaresta Alika Fadhilah Dorian Syahputri"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

SURAT TUGAS

No.04/ Prodi ITP-AKD /S-Tg/III/2018

Kaprodi Ilmu dan Teknologi Pangan dengan ini menugaskan kepada:

NO NAMA NIDN PRODI

1 Yoni Atma, S.TP, M.SI 0317038602 Ilmu dan Teknologi pangan

Untuk melakukan bimbingan skripsi kepada mahasiswa berikut:

NIM NAMA

14106026 Vinnoya Apcaresta Alika 14106023 Ryan Adhi Santoso

14106008 Fadhilah Dorian Syahputri 14106007 Dita Fitriani

Waktu Bimbingan : Maret 2018- Februari 2019

Demikian disampaikan, agar dapat dilaksanakan dengan baik dan selamat bertugas.

Jakarta, 02 Maret 2018

Hermawan Seftiono, S.SI, M.Si Kaprodi Ilmu danTeknologi Pangan

Tembusan:

Dekan Fakultas Bioindustri Kepala Bagian SDM

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PEPTIDA BIOAKTIF DARI

HASIL HIDROLISIS GELATIN TULANG IKAN PATIN

SKRIPSI

DITA FITRIANI

14106007

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS BIOINDUSTRI

UNIVERSITAS TRILOGI

JAKARTA

(20)

ii

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN PEPTIDA BIOAKTIF DARI

HASIL HIDROLISIS GELATIN TULANG IKAN PATIN

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknologi Pertanian

Pada

Program Studi Teknologi Pangan

DITA FITRIANI

14106007

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS BIOINDUSTRI

UNIVERSITAS TRILOGI

JAKARTA

(21)

iii Penguji : Yodfiadfinda, Ph.D ; Seveline, S.Tp., M.Si

(22)
(23)
(24)

vi ABSTRAK

Dita Fitriani. Aktivitas Antioksidan Peptida Bioaktif dari Hasil Hidrolisis Gelatin Tulang Ikan Patin. Dibimbing oleh Yoni Atma dan Apon Zaenal Mustopa, 2018.

Antioksidan merupakan molekul yang mampu menghambat terjadinya reaksi oksidasi sehingga dapat memperlambat dan mencegah pembentukan radikal bebas. Terdapat beberapa jenis antioksidan seperti senyawa fitokimia, vitamin, enzim, dan peptida. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan peptida bioaktif dari hasil hidrolisis enzimatik gelatin tulang ikan patin. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan meliputi konfirmasi keberadaan gelatin, persiapan hidrolisis enzimatik, karakterisasi gelatin hasil hidrolisis, dan pengujian aktivitas antioksidan terhadap DPPH (1-1 diphenyl 2 picrylhydrazyl). Konfirmasi keberadaan gelatin dilakukan dengan metode SDS-PAGE, analisis kadar protein dan kadar hidroksiprolin. Pada penelitian ini diperoleh gelatin dengan berat molekul 137 kDa dan 163 kDa (rantai α). Berat molekul gelatin setelah hidrolisis (hidrolisat gelatin) berkisar 21-63 kDa. Gelatin tulang ikan patin memiliki kandungan protein sebesar 1.83 mg/ml dan kadar hidroksiprolin sebesar 0.62 mg/ml. Persen penghambatan gelatin tulang ikan patin tanpa perlakuan terhadap radikal DPPH sebesar 4.00%, sedangkan persen penghambatan gelatin hasil hidrolisis menggunakan enzim protease Lactobacillus plantarum S31 adalah 4.31% (1%) dan 14.27% (6%), serta hasil hidrolisis dengan enzim protease komersial (Flavourzyme) Aspergillus oryzae menunjukkan penghambatan sebesar 10.18% (1%) dan 31.09% (6%). Berdasarkan bobot nilai yang diperoleh dari perbandingan kadar protein dan aktivitas antioksidan serta kadar hidroksiprolin dan aktivitas antioksidan, hidolisis dengan enzim Lactobacillus plantarum S31 memiliki nilai tertinggi dan dinilai lebih efektif dalam menghasilkan antioksidan. Nilai IC50 yang diperoleh sebesar 1.869 mg/ml.

(25)

vii ABSTRACT

Dita Fitriani. Antioxidant Activity of Bioactive Peptide from Hydrolysis Result of The Pangasius Catfish Bone Gelatin. Supervised by Yoni Atma and Apon Zaenal Mustopa, 2018.

Antioxidant is the form of molecules that can inhibit oxidation reactions so they can slow down and prevent the formation of free radicals. There are several types of antioxidants such as phytochemical compounds, vitamins, enzymes, and peptides. This study aims to determine the antioxidant activity of bioactive peptides from the results of the enzymatic hydrolysis of catfish bone gelatin. This research conducts in several stages including confirmation of the presence of gelatin, enzymatic hydrolysis preparation, characterization of hydrolysis gelatin, and testing of antioxidant activity against DPPH (1-1 diphenyl 2 picrylhydrazyl). Confirmation of the presence of gelatin was carried out by the SDS-PAGE method, analysis of protein content and hydroxyproline levels. This study finds that the weight of molecular of gelatin is 137 kDa and 163 kDa (α chain. The molecular weight of gelatin after hydrolysis process (gelatin hydrolyzate) is around 21-63 kDa. The pangasius catfish bone gelatin has a protein content of 1.83 mg/ml and hydroxyproline levels of 0.62 mg/ml. The precentage of inhibition of pangasius catfish bone gelatin without treatment of DPPH radicals is 4.00%, while in hydrolysis gelatin using protease enzyme Lactobacillus plantarum S31 is 4.31% (1%) and 14.27% (6%), and the results of hydrolysis with commercial protease enzymes (Flavourzyme) Aspergillus oryzae showed inhibition of 10.18% (1%) and 31.09% (6%). The result from the comparison between protein levels and antioxidant activity, hydroxyproline levels and antioxidant activity,it shows that hydolysis with the Lactobacillus plantarum S31 enzyme has the highest value and considere more effective in producing antioxidants. The IC50 value obtains 1.869 mg / ml.

Keywords: antioxidant activity, the pangasius catfish bone gelatin, bioactive peptide

(26)

viii PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini yang berjudul “Aktivitas Antioksidan Peptida Bioaktif dari Hasil Hidrolisis Gelatin Tulang Ikan Patin”, didorong oleh keinginan untuk mengetahui aktivitas penghambatan radikal bebas oleh hidrolisat gelatin tulang ikan patin. Gelatin tulang ikan patin yang memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi akan berpotensi dalam pengembangan pangan fungsional dan bidang farmasi. Selain itu juga di latar belakangi untuk memanfaatkan limbah tulang ikan patin. Limbah tulang ikan patin yang tergolong besar sehingga berpotensi untuk dimanfaatkan menjadi gelatin.

Salawat serta salam selalu tercurahkan kepada baginda Rasul Muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang penuh ilmu pengetahuan. Ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada kedua orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun material sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Terima kasih penulis ucapkan kepada Bapak Yoni Atma, S.TP, M.Si selaku pembimbing I dan Dr. Apon Zaenal Mustopa, M.Si selaku pembimbing II yang telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penghargaan penulis sampaikan kepada rekan-rekan Fakultas Bioindustri, teman-teman penelitian di LIPI, sahabat organisasi yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dukungan dan saran dalam menyelesaikan penelitian ini.

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca maupun peneliti selanjutnya. Penulis sangat mengharapkan saran yang membangun, agar penulisan dan penelitian selanjutnya dapat lebih baik.

Jakarta, Desember 2018 Penulis

(27)

ix DAFTAR ISI DAFTAR ISI ix DAFTAR TABEL ix DAFTAR GAMBAR x DAFTAR LAMPIRAN x PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan 2 TINJAUAN PUSTAKA 3

Gelatin Tulang Ikan Patin 3

Peptida Bioaktif 6

Sodium Dodecyl Sulphate Polyachrylamide Gel Electrophoresis (SDS-PAGE) 7

Enzim Penghidrolisis Gelatin 8

Antioksidan 9

METODOLOGI 11

Waktu dan Tempat Pelaksanaan 11

Bahan dan Alat 11

Metode Penelitian 11

Penentuan Bobot Molekul Gelatin 12 Penentuan Kadar Protein Gelatin 13

Kadar Hidroksiprolin 14

Hidrolisis Enzimatik 14

Uji Aktivitas Antioksidan 14

HASIL DAN PEMBAHASAN 16

Konfirmasi Keberadaan Gelatin 16

Karakterisasi Hidrolisat Gelatin Tulang Ikan Patin 20

Uji Aktivitas Antioksidan 23

KESIMPULAN DAN SARAN 30

Kesimpulan 30

Saran 30

DAFTAR PUSTAKA 30

LAMPIRAN 31

(28)

x DAFTAR TABEL

Tabel 1 Komposisi asam amino gelatin 4

Tabel 2 Standar mutu gelatin 5

Tabel 3 Nilai log BM dan nilai Rf marker protein 17 Tabel 4 Bobot molekul sampel gelatin 17 Tabel 5 Konfirmasi keberadaan gelatin dan aktivitasnya 18 Tabel 6 Tabel kurva standar BSA 19 Tabel 7 Kadar total protein gelatin 22 Tabel 8 Kadar hidroksiprolin gelatin 22 Tabel 9 Bobot molekul protein hidrolisat gelatin tulang ikan patin 23 Tabel 10 Aktivitas antioksidan 24

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Struktur kimia gelatin 4 Gambar 2 Diagram Alir Penelitian 12 Gambar 3 Elektroforegram sampel tanpa perlakuan 16 Gambar 4 Visualisasi pita protein hasil hidrolisis 21 Gambar 5 Grafik aktivitas antioksidan hasil hidrolisis 25 Gambar 6 Nilai aktivitas antioksidan dan kadar protein 26 Gambar 7 Nilai aktivitas antioksidan dan kadar hidroksiprolin 27 Gambar 8 Bobot nilai kadar protein dan hidroksiprolin 28

Gambar 9 Kurva IC50 29

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Komposisi larutan elektroforesis SDS-PAGE 34 Lampiran 2 Komposisi gel SDS-PAGE 10% 34 Lampiran 3 Komposisi gel SDS-PAGE 12% 34 Lampiran 4 Komposisi reagen BCA assay 35 Lampiran 5 Komposisi Hidroksiprolin 35 Lampiran 6 Kurva Standar Marker Protein 35

Lampiran 7 Kurva Standar BSA 36

Lampiran 8 Kurva Hidroksiprolin 36 Lampiran 9 Hasil analisis kadar protein dengan uji lanjut tukey 37 Lampiran 10 Hasil analisis kadar hidroksiprolin dengan uji lanjut tukey 39 Lampiran 11 Hasil analisis aktivitas antioksidan dengan uji lanjut tukey 42

(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)

i KARAKTERISTIK EDIBLE FILM GELATIN TULANG IKAN

PATIN-PATI SUKUN DENGAN PENAMBAHAN GLISEROL

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Pada

Program Studi Teknologi Pangan

LEMBAR JUDUL

RYAN ADHI SANTOSO 14106023

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS BIOINDUSTRI

UNIVERSITAS TRILOGI JAKARTA

(41)
(42)

iii

(43)

iv

(44)

v ABSTRAK

Ryan Adhi Santoso. Karakteristik Edible Film Gelatin Tulang Ikan Patin-Pati Sukun dengan Penambahan Gliserol. Dibimbing oleh Yoni Atma 2019.

Sampai saat ini, kemasan plastik masih menjadi pilihan utama untuk mengemas produk pangan. Penggunaan plastik yang signifikan akan menghasilkan limbah yang dapat merusak lingkungan. Edible film merupakan pengembangan kemasan dari bahan organik yang dapat dikonsumsi. Gelatin merupakan bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan edible film. Ekstraksi gelatin dari tulang ikan merupakan pemanfaatan limbah pengolahan ikan. Pati merupakan bahan yang dapat ditambahkan pada pembuatan edible film karena sifatnya yang dapat mengikat air. Buah sukun merupakan buah yang kandungan patinya cukup tinggi serta belum termanfaatkan secara optimal. Penelitian ini menggunakan 5 formulasi dari gelatin tulang ikan patin dan pati sukun F1 (80:2), F2 (75:4), F3 (70:6), F4 (65:8) dan F5 (60:10). Edible film yang dihasilkan kemudian dilakukan uji ketebalan, kadar air, transmisi uap air, kuat tarik dan persen pemanjangan. Berdasarkan uji ketebalan nilai rata - rata yang dihasilkan adalah 0,084 – 0,123 mm. Nilai kadar air yang dihasilkan adalah 6,08 – 16,77% semua sampel berbeda nyata signifikan pada taraf 5%. Nilai transmisi uap air yang dihasilkan adalah 1,07 – 1,60 g/m²/jam semua sampel berbeda nyata signifikan pada taraf 5%. Nilai kuat tarik yang dihasilkan adalah 0,245 – 1,186 Mpa. Nilai pemanjangan yang dihasilkan adalah 70 – 87,14%. Berdasarkan uji yang dilakukan, karakteristik pada uji ketebalan, transmisi uap air, kuat tarik dan pemanjangan sudah memenuhi standar Japanesse Industrial Standard (JIS) untuk kemasan makanan dalam bentuk film.

(45)

vi ABSTRACT

Ryan Adhi Santoso. Characteristics of Edible Film Gelatin of Pangasius catfish Bone-Breadfruits Strach with the Addition of Glycerol. Supervised by Yoni Atma 2019.

Today, plastic packaging is still the main choice for packaging food products. The use of plastic that will significantly produce waste that can damage the environment. Edible film is the development of packaging from organic materials that can be consumed. Gelatin is a material that can be used in the manufacture of edible film. Extraction of gelatin from fish bones is the utilization of fish processing waste. Starch is a material that can be added to the manufacture of edible films because of its properties which can bind water. Breadfruit is a fruit that has a fairly high starch content and has not been utilized optimally. This study used 5 formulations of pangasius catfish bone gelatin and breadfruit starch F1 (80: 2), F2 (75: 4), F3 (70: 6), F4 (65: 8) and F5 (60:10). The resulting edible film then test the thickness, water content, water vapor transmission, tensile strength and percent elongation. Based on the thickness of the test value - average generated is from 0.084 to 0.123 mm. The resulting water content is 6.08 to 16.77% of all samples significantly different significant at the level of 5%. The value of the resulting water vapor transmission is 1.07 to 1.60 g/m²/jam all significant samples significantly different at the level of 5%. The resulting tensile strength value is 0.245 to 1.186 MPa. The resulting elongation value is 70 to 87.14%. Based on tests performed, the characteristics of thickness, water vapor transmission, tensile strength and elongation meet the standards of Japanesse Industrial Standard (JIS) for food packaging film.

(46)

vii PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “Karakteristik Edible Film Gelatin Tulang Ikan Patin-Pati Sukun dengan Penambahan Gliserol”. Penulisan Skripsi ini dilakukan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pertanian (S.TP) bagi mahasiswa program S-1 di program studi Teknologi Pangan Universitas Trilogi

Terima kasih penulis ucapkan kepada Hermawan Seftiono, S.Si., M.Si selaku Ketua Program Studi Teknologi Pangan, Yoni Atma, S.TP., M.Si selaku pembimbing dan bantuannya terhadap penyelesaian skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Evan Prasetya selaku staf laboratorium dan seluruh rekan-rekan Program Studi Teknologi Pangan atas bantuannya selama penelitian. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Papah, Mamah, Adik, dan Keluarga atas doa dan dukungan nya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan penulis berharap semoga ilmu yang terdapat dalam skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kemajuan bidang teknologi pangan.

Jakarta, Februari 2019

(47)

viii DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI Error! Bookmark not defined.

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SIDANG iii

LEMBAR PERNYATAAN iv

ABSTRAK v

ABSTRACT vi

PRAKATA vii

DAFTAR ISI viii

DAFTAR GAMBAR x DAFTAR TABEL x DAFTAR LAMPIRAN x PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 2 TINJAUAN PUSTAKA 3 Edible Film 3 Gelatin 4 Tepung Sukun 5 Plasticizer 6

Sifat Fisik dan Mekanik Edible Film 7

METODOLOGI 9

Waktu dan Tempat 9

Alat dan Bahan 9

Metode Penelitian 9

Proses pembuatan gelatin tulang ikan patin 9 Proses pembuatan pati sukun 10

Pembuatan Edible Film 11

Analisis Penelitian 12

Kadar Air 12

Ketebalan 13

Kuat Tarik dan Persen Pemanjangan 13

Laju transmisi uap air 14

Analisis Data 14

HASIL DAN PEMBAHASAN 15

Gelatin Cair 15

Pati Sukun 16

Edible Film 17

Ketebalan Edible Film 18

(48)

ix Transmisi Uap Air Edible Film 21

Kuat Tarik Edible Film 22

Persen Pemanjangan Edible Film 23

KESIMPULAN DAN SARAN 25

Kesimpulan 25

Saran 25

DAFTAR PUSTAKA 26

LAMPIRAN 30

(49)

x DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Proses Pembuatan Gelatin Tulang Ikan Patin 10 Gambar 2 Proses Pembuatan Pati Sukun 11 Gambar 3 Alur Pembuatan Edible Film 12

Gambar 4 Gelatin cair 15

Gambar 5 Pati sukun 16

Gambar 6 Edible film gelatin tulang ikan patin dan pati sukun 17 Gambar 7 Pengukuran ketebalan edible film 19 Gambar 8 Pengukuran kadar air edible film 20 Gambar 9 Pengukuran transmisi uap air edible film 21 Gambar 10 Pengkuran kuat tarik edible film 22 Gambar 11 Pengukuran pemanjangan edible film 23 Gambar 12 Korelasi persen pemanjangan dengan ketebalan edible film 24

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Standar edible film menurut Japanesse Industrial Standard (JIS) 8

Tabel 2 Formulasi Edible Film 12

Tabel 3 Data hasil analisis karakteristik edible film 18 Tabel 4 Hasil perhitungan ketebalan edible film 30 Tabel 5 Hasil pengujian kadar air edible film 32 Tabel 6 Hasil perhitungan kadar air edible film 32 Tabel 7 Hasil pengujian transmisi uap air edible film 34 Tabel 8 Hasil perhitungan transmisi uap air edible film 34 Tabel 9 Hasil pengujian kuat tarik edible film 36 Tabel 10 Hasil perhitungan kuat tarik edible film 36 Tabel 11 Hasil pengujian persen pemanjangan edible film 38 Tabel 12 Hasil perhitungan persen pemanjangan edible film 38

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perhitungan ketebalan edible film 30 Lampiran 2 Perhitungan Kadar Air Edible Film 32 Lampiran 3 Perhitungan Transmisi Uap Air Edible Film 34 Lampiran 4 Perhitungan Kuat Tarik Edible Film 36 Lampiran 5 Perhitungan Persen Pemanjangan Edible Film 38 Lampiran 6 Analisis kuat tarik 40

(50)

AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI GELATIN TULANG IKAN PATIN (Pangasius surahi) DENGAN BERAT MOLEKUL RENDAH HASIL HIDROLISIS ENZIMATIK

SKRIPSI

DITA ANGRAINI

15106011

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS BIOINDUSTRI

UNIVERSITAS TRILOGI

JAKARTA

(51)

AKTIVITAS ANTIDIABETES FRAKSI GELATIN TULANG IKAN PATIN (Pangasius surahi) DENGAN BERAT MOLEKUL RENDAH HASIL HIDROLISIS ENZIMATIK

SKRIPSI

Sebagai satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan

Pada

Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan

DITA ANGRAINI

15106011

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS BIOINDUSTRI

UNIVERSITAS TRILOGI

JAKARTA

(52)

i Penguji : Ir. Yodfiatfinda., Ph.D dan Hisworo Ramdani, S.TP., M.Si

(53)
(54)
(55)

iv ABSTRAK

Dita Angraini. Aktivitas Antidiabetes Fraksi Gelatin Tulang Ikan Patin (Pangasius surahi) Dengan Berat Molekul Rendah Hasil Hidrolisis Enzimatik. Dibimbing oleh Yoni Atma, 2020

Diabetes melitus 2 merupakan penyakit yang dikarenakan resistensi insulin dan berkurangnya produksi insulin. Salah satunya disebabkan ketidakmampuan tubuh dalam mensekresi insulin karena hormon inkretin yang ada didalam tubuh didegradasi dengan cepat oleh enzim dipeptidyl peptidase IV (DPP-IV) yang mengakibatkan hilangnya aktivitas insulinotropik hormon inkretin sehingga diperlukan pencarian inhibitor DPP IV sebagai terapi pengobatan diabetes melitus tipe 2. Gelatin sedang dikembangkan untuk dijadikan inhibitor DPP-IV karena komposisi dan urutan asam amino yang terdapat di gelatin dapat menghambat aktivitas enzim DPP-IV. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan fraksi hidrolisat gelatin berat molekul rendah atau Low Molecular Weight (LMW), kemudian memisahkannya dengan kromatografi gel filtrasi, mengukur aktivitas antidiabetes melalui penghambatan enzim dipeptidyl peptidase IV (DPP-IV). Penelitian terdiri dari 5 tahap yaitu, persiapan gelatin ekstrak kasar, hidrolisis enzimatik, ultrafiltrasi, kromatografi gel filtrasi, dan uji aktivitas. Hasil penelitian menunjukkan fraksi LMW yang dimurnikan dengan gel filtrasi memiliki aktivitas antara 7.94% sampai 29.73%, fraksi ini memiliki konsentrasi protein sebesar 0.015 mg/mL sampai 0.112 mg/mL, memiliki bobot aktivitas sebesar 150 sampai 849. Fraksi LMW gelatin ≤3 kDa memiliki aktivitas penghambatan maksimal 50% (IC50) terhadap enzim DPP-IV sebesar 0.08 mg/mL.

(56)

v ABSTRACT

Dita Angraini. Antidiabetic Activity of the Low-Molecular Weight of Patin (Pangasius surahi) Gelatin Bones with Enzymatic Hydrolysis. Supervised by Yoni Atma, 2020

Diabetes mellitus 2 is a disease caused by insulin resistance and decreased insulin synthesis. One of the causing factors is related human body which lack of insulin because the incretin degraded by the enzim dipeptidyl peptidase IV (DPP-IV). It is causing human insulin loss of their insulinotropic activity, therefore seeking for DPP-IV inhibitors is needed essentially as a treatment for type 2 diabetes mellitus. Gelatin has been developed as a DPP-IV inhibitor because their composition and sequence of amino acid favourable to inhibit DPP-IV enzyme activity. The study aims to obtain a low molecular weight (LMW) fractions from fish gelatin hydrolysates through ultrafiltration and gel filtration chromatography. Then, to measure the antidiabetic activity of a LMW gelatin fraction against DPP-IV. The result shows that LMW fractions of fish bone gelatin have percent inhibition range against DPP-IV about 7.94% to 29.73%, they have protein content around 0.015 mg/mL to 0.112 mg/mL. In addition, LMW fractions of fish bone gelatin provide value activity of 150 to 849 and IC50 value of 0.08 mg/mL.

(57)

vi PRAKATA

Alhamdulillahi robbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian yang berjudul “Aktivitas Antidiabetes Fraksi Gelatin Tulang Ikan Patin (Pangasius surahi) Dengan Berat Molekul Rendah Hasil Hidrolisis Enzimatik.” dengan tepat waktu.

Penulisan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan baik secara moral maupun material dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada orang tua penulis bapak Suharyo dan ibu Nurhaya, kakak penulis Dian Haryani S.E, dan adik penulis M. Alfin Harfan dan M. Dhafa Aditya yang selalu memberikan doa, kasih sayang, motivasi, dan bantuan baik moril maupun material kepada penulis hingga detik ini, semoga Allah memuliakan dan membalasnya. Penulis juga ingin berterima kasih kepada Bapak Yoni Atma, S.TP, M.Si selaku dosen pembimbing atas segala bimbingan, motivasi, dan pengarahan yang telah diberikan kepada penulis, hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi. Kemudian penulis juga ingin berterima kasih kepada teman-teman ITP 2015, teman seperbimbingan Yusinta, Dhea, dan Josua kemudian kepada serendipity (Sella, Dian, Fanny, Thasya, Angel,dan Intan), dan sahabat penulis Alya Zulfa S. Pd atas bantuannya dan memberikan masukan serta semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

Penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari dalam pembuatan tulisan ini tidak luput dari kesalahan dan penulis sangat mengharapkan dan menerima kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak.

Jakarta, Januari 2020

(58)

vii DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN ... i ABSTRAK ... iii PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR LAMPIRAN ... ix PENDAHULUAN ... 1 Latar belakang... 1 Tujuan Penelitian ... 3 TINJAUAN PUSTAKA ... 4 Gelatin ... 4 Hidrolisat Gelatin ... 5 Diabetes Melitus ... 6 Epidemiologi ... 7 Klasifikasi ... 7

Penatalaksanaan Diabetes Melitus ... 8

1. Terapi Nutrisi Medis (TNM) ... 8

2. Jasmani... 9

3. Terapi Farmakologis ... 9

Hormon Insulin dan Inkretin ... 10

Inhibitor DPP-IV... 12

Kromatografi Gel Filtrasi ... 12

METODOLOGI ... 14

Waktu dan Tempat ... 14

Alat dan Bahan... 14

Metode Penelitian ... 14

Persiapan Gelatin Ekstrak Kasar ... 14

Hidrolisis Enzimatik ... 15

Ultrafiltrasi ... 15

Kromatografi Gel Filtrasi ... 15

Aktivitas Inhibisi DPP-IV ... 16

(59)

viii

Bobot Aktivitas ... 17

Pengukuran Nilai IC50 ... 17

Analisis statistik ... 17

HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

Fraksi Gelatin Berat Molekul Rendah (Low Molecular Weight) ... 19

Pemisahan Fraksi Ultrafiltrasi dengan Kromatografi Gel Filtrasi ... 20

Pengukuran Aktivitas Antidiabetes... 22

Uji Kadar Protein ... 23

Bobot Aktivitas ... 25 Nilai IC50 ... 26 PENUTUP ... 27 Kesimpulan ... 27 Saran ... 27 DAFTAR PUSTAKA ... 28 LAMPIRAN ... 31 RIWAYAT HIDUP ... 35

(60)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Alur Penelitian ... 18

Gambar 2. Fraksi Gelatin Berat Molekul Rendah ... 20

Gambar 3. Grafik 70 sub-fraksi gel filtrasi dari enzim konsentrasi 3% dengan berat molekul ≤3 kDa ... 21

Gambar 4. Grafik 70 sub-fraksi gel filtrasi dari enzim konsentrasi 9% dengan berat molekul ≤3 kDa ... 21

Gambar 5. Diagram hasil aktivitas antidiabetes fraksi gelatin berat molekul rendah ... 22

Gambar 6. Diagram hasil kadar total protein fraksi gelatin berat molekul rendah ... 24

Gambar 7. Diagram hasil bobot aktivitas ... 25

Gambar 8. Kurva IC50 aktivitas antidiabetes dengan kadar protein fraksi gelatin berat molekul ≤3 kDa. ... 26

DAFTAR TABEL Tabel 1. Standar Mutu Gelatin menurut SNI 06-3735. ... 5

Table 2. Penelitian Inhibitor DPP-IV Alami ... 12

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kurva standar BSA ... 31

Lampiran 2. Tabel kurva BSA ... 31

Lampiran 3. Hasil statistik uji aktivitas antidiabetes ... 32

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan terhadap intensitas penyakit busuk batang yang disebabkan oleh S.rolfsii pada berbagai konsentrasi inokulum dilihat pada Tabel 3... Persentase

peningkatan penghasilan, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktif lainnya. Selanjutnya, sebagai sektor yang komplek, pariwisata juga merealisasi

Dari hasil yang didapatkan diketahui bahwa tidak terdapat korelasi antara pengetahuan ibu dan frekuensi konsumsi sayur anak yang ditingkatkan oleh sikap ibu tentang

Wood Plastic Composite memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan papan partikel yang dibuat dari bahan berselulosa, antara lain umur papan yang lebih lama

Hasil pengujian hipotesis secara simultan (uji F) pengaruh secara bersama- sama (simultan) variabel bebas terhadap variabel terikat menunjukkan bahwa variabel bebas yang

8 motivasi kerja pegawai di Sekretariat Daerah Kabupaten Halmahera Selatan umumnya berada pada kategori sedang/cukup baik sampai tinggi/baik dilihat dari indikator

Program kerja biasanya disusun pada awal masa jabatan. Oleh karena itu, dalam menyusun program kerja diperlukan kecermatan dan juga pemikiran yang matang agar

P SURABAYA 03-05-1977 III/b DOKTER SPESIALIS JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH RSUD Dr.. DEDI SUSILA, Sp.An.KMN L SURABAYA 20-03-1977 III/b ANESTESIOLOGI DAN