• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Vitamin Vhia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Vitamin Vhia"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

LABORATORIUM TERPADU KESEHATAN MASYARAKAT LABORATORIUM TERPADU KESEHATAN MASYARAKAT

AIPTKMI AIPTKMI

REGIONAL INDONESIA TIMUR  REGIONAL INDONESIA TIMUR  FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR  MAKASSAR  2009 2009 BAB I BAB I PENDAHULUAN PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang I.1 Latar Belakang

Vitamin merupakan bahan makanan bukan penghasil energi, sehingga harus Vitamin merupakan bahan makanan bukan penghasil energi, sehingga harus diberikan dalam makanan sehari-hari untuk mendapatkan kesehatan yang optimal. diberikan dalam makanan sehari-hari untuk mendapatkan kesehatan yang optimal.11

Jum

Jumlah lah yanyang g dipediperlukrlukan an sehsehari-ari-hari hari relarelatif tif keckecil, il, yaiyaitu tu berberkisakisar r antaantarara   bebera

  beberapa pa microgmicrogram ram sampai beberapa milligram. sampai beberapa milligram. KebanKebanyakan vitamin yakan vitamin berperanberperan sebagai koenzim dalam berbagai reaksi di dalam tubuh. Oleh karena itu dapat sebagai koenzim dalam berbagai reaksi di dalam tubuh. Oleh karena itu dapat dimengerti bahwa kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi-reaksi dimengerti bahwa kekurangan vitamin dapat mengganggu kelancaran reaksi-reaksi  biokimia.

 biokimia.11

Vitamin terdapat dalam bahan makanan hanya dalam jumlah relatif kecil. Vitamin terdapat dalam bahan makanan hanya dalam jumlah relatif kecil. Ben

Bentuk tuk vitavitamin min berberbedbeda-bea-beda, da, diadiantarntaranyanya a ada ada yang yang berbberbententuk uk proprovitavitamin min atauatau calo

calon n vitavitamin min (pre(precurscursor). or). SetSetelah elah disdiserap erap oleoleh h tubtubuh, uh, proprovitavitamin min dapdapat at diudiubahbah menjadi vitamin yang aktif.

menjadi vitamin yang aktif.11

Karbohidrat, protein, dan lemak dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar  Karbohidrat, protein, dan lemak dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar  untuk menyediakan energi dan menghasilkan precursor organik berbagai komponen untuk menyediakan energi dan menghasilkan precursor organik berbagai komponen

(4)

tubuh. Namun demikian, vitamin memiliki fungsi khusus yang tidak dapat diganti tubuh. Namun demikian, vitamin memiliki fungsi khusus yang tidak dapat diganti oleh zat lain. Kekurangan vitamin berarti kekurangan zat essensial dalam tubuh, oleh zat lain. Kekurangan vitamin berarti kekurangan zat essensial dalam tubuh, sehingga dapat menimbulkan penyakit tertentu. Kondisi kekurangan vitamin disebut sehingga dapat menimbulkan penyakit tertentu. Kondisi kekurangan vitamin disebut avitaminosis dan dapat disembuhkan dengan memberikan vitamin yang kurang. avitaminosis dan dapat disembuhkan dengan memberikan vitamin yang kurang.11

Un

Untutuk k memengngetetahahui ui lelebibih h lalanjnjut ut memengngenenai ai vivitatamimin, n, mamaka ka didilalakukukakann  percobaan ini.

 percobaan ini.

I.2 Tujuan Percobaan I.2 Tujuan Percobaan - Tujuan Umum - Tujuan Umum

1.

1. Mempelajari Mempelajari sifat-sifat sifat-sifat vitamin.vitamin. 2.

2. Membuktikan adanya Membuktikan adanya vitamin dalam suvitamin dalam suatu bahan atu bahan secara kualitatif.secara kualitatif. - Tujuan Khusus

- Tujuan Khusus 1.

1. Membuktikan Membuktikan adanya vitamin adanya vitamin A A dalam suatu dalam suatu bahan secara bahan secara kualitatif.kualitatif. 2.

2. MembMembuktikan uktikan adanya adanya vitamin vitamin D dalaD dalam sum suatu baatu bahan sehan secara kucara kualitatif.alitatif. 3.

3. membuktikan membuktikan adanya adanya vitamin vitamin BB11secara kualitatif.secara kualitatif. 4.

4. MeMembmbukuktiktikan adan adananya viya vitamtamin Bin B66secara kualitatif.secara kualitatif. 5.

5. MemMembubuktikktikan adaan adanya vnya vitamitamin C sein C secara kcara kualiualitatitatif f 

I.3 Prinsip

I.3 Prinsip PercobaaPercobaann 1.

1. PePenenentuntuan Aan Adadanynya Va Vitaitamimin An A

Vitamin A stabil di bawah atmosfir, tetapi cepat kehilangan aktivitasnya Vitamin A stabil di bawah atmosfir, tetapi cepat kehilangan aktivitasnya   bil

  bila a dipdipanasanaskan kan dendengan gan adaadanya nya oksoksigeigen, n, teruterutama tama padpada a suhsuhu u tingtinggi,gi, vitamin A dapat rusak bila dioksidasi atau didehidrogensi.

(5)

Penentuan adanya vitamin A dapat dilakukan dengan 2 metode, yakni dengan pereaksi Carr-Price atau pereaksi Trikloroasetat (TCA). Vitamin A dengan pereaksi Carr-Price akan memberikan warna biru, kemudian  berubah menjadi merah coklat. Intensitas warna biru sebanding dengan  banyaknya vitamin A yang terkandung dalam suatu bahan. Oleh karena itu, reaksi dapat dijadikan dasar penentuan kuantitatif vitamin A secara kolorimetri.

2. Penentuan Adanya Vitamin D

Di alam terdapat 2 jenis vitamin D yang penting, yaitu vitamin D2 (viosterol atau ergokalsiferol) yang banyak terdapat dalam minyak hati ikan dan vitamin D3 (kolekalsiferol) yang banyak bersumber dari bahan nabati seperti ragi dan jamur.

Pada umumnya, vitamin D stabil terhadap pemanasan, asam dan oksigen. Vitamin D secara lambat dapat didestruksi bila lingkungannya alkalis, terutama bila terdapat udara dan cahaya. Pemanasan dengan hidrogen peroksida tidak merusak vitamin D, tetapi vitamin A akan rusak.

3. Penentuan Adanya Vitamin B1

Vitamin B1 atau Thiamin mengandung sistem dua cincin, yaitu inti   pirimidin dan thiazol. Dalam tanaman, terutama serelia, vitamin B1 terdapat dalam keadaan bebas, sedangkan dalam jaringan hewan terdapat sebagai koenzim, yaitu thiamin pirofosfat (TPP).

(6)

Vitamin bersifat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam pelarut lemak. Dalam larutan netral atau katalis, thiamin mudah rusak, sedangkan dalam keadaan asam tahan panas. Thiamin stabil pada pemanasan kering, tetapi mudah terurai oleh zat-zat pengoksidasi dan terhadap radiasi sinar ultraviolet.

4. Penentuan Adanya Vitamin B6

Dalam vitamin B6 terdiri atas tiga bentuk senyawa, yaitu pirodoksin,  pirodoksal, dan pirodoksamin. Ketiga bentuk vitamin B6 terdapat dalam hewan maupun tumbuhan, terutama pada beras atau gandum. Pirodoksin stabil terhadap pemanasan, alkali dan asam. Pirodoksal dan   pirodoksamin mudah rusak oleh pemanasan, udara dan cahaya. Dari ketiga bentuk vitamin B6, hanya pirodoksin yang paling tahan terhadap  pengaruh pengolahan dan penyimpanan.

5. Penentuan Adanya Vitamin C

Vitamin C di alam terdapat dalam dua bentuk, yaitu bentuk teroksidasi (asam askorbat) dan tereduksi (asam dehidroaskorbat). Keduanya memiliki keaktifan sebagai vitamin C. Sumber vitamin C sebagian besar    berasal dari sayur-sayuran berwarna hijau dan buah-buahan terutama

yang masih segar.

Vitamin C larut dalam air dan agak stabil dalam larutan asam, tetapi mudah dioksidasi terutama bila dipanaskan. Proses oksidasi akan dipercepat dengan adanya tembaga, oksigen dan alkali.

(7)

I.4 Manfaat Percobaan

1. Dapat mengetahui sifat-sifat dari vitamin.

2. Dapat membuktikan adanya vitamin dalam suatu bahan secara kualitatif.

BAB II

TINJAUAN PUSATAKA

Istilah vitamine pertama kali digunakan pada tahun 1912 oleh Cashimir  Funk di Polandia. Dalam upaya menemukan zat di dalam dedak beras yang mampu menyembuhkan penyakit beri-beri, ia menyimpulkan bahwa penyakit tersebut disebabkan oleh kekurangan suatu zat di dalam makanan sehari-hari. Zat ini dibutuhkan untuk hidup (vita) dan mengandung unsur nitrogen (amine), oleh sebab itu diberi nama vitamine. Penelitian selanjutnya membuktikan bahwa ada beberapa   jenis vitamin yang ternyata tidak merupakan amine. Oleh sebab itu, istilah

“vitamine” kemudian diubah menjadi vitamin.2

Vitamin merupakan senyawa-senyawa organik yang memegang peranan   penting dalam berlangsungnya berbagai proses vital di dalam tubuh. Vitamin memiliki peran sangat penting untuk pertumbuhan, pemeliharaan kesehatan, dan fungsi-fungsi tubuh lainnya agar metabolisme berjalan normal.3

Sebelum mengetahui susunan kimianya, vitamin diberi nama menurut abjad (A, B, C, D, E, dan K). Vitamin B ternyata terdiri dari beberapa unsur vitamin. Penelitian-penelitian kemudian membedakan vitamin dalam dua kelompok : (1)

(8)

vitamin larut dalam lemak (vitamin A, D, E dan K) dan (2) vitamin larut dalam air  (vitamin B dan C).2

Vitamin B yang esensial bagi nutrisi manusia adalah (1) tiamin (vitamin B1), (2) riboflavin (vitamin B2), (3) niasin (vitamin B3), (4) asam pantotenat(vitamin B5), (5) vitamin B6, (7) vitamin B12, dan (8) asam folat.4

Asam askorbat (vitamin C) merupakan antioksidan larut-air yang mempertahankan banyak kofaktor logam dalam keadaaan tereduksi.4

Vitamin A (retinol) tidak hanya diwakili oleh vitamin A yang ada di dalam makanan, tetapi juga oleh provitamin (β-karoten) di dalam tanaman. Retinol dan asam retinoat dianggap bekerja melalui pengontrolan ekspresi gen, sementara retinal digunakan pada penglihatan dan berperan di dalam sintesis glikoprotein.4

Vitamin D merupakan senyawa steroid prohormon yang aktivitasnya diselenggarakan oleh derivat hormonnya, kalsitriol. Vitamin D digunakan dalam  pengaturan metabolisme kalsium serta fosfor, dan tidak adanya vitamin D di dalam

makanan akan menimbulkan penyakit rakitis serta asteomalasia.4

Vitamin E (tokoferol) merupakan antioksidan yang paling penting di dalam tubuh, bekerja pada fase lipid membran di seluruh sel. Vitamin ini memberi  perlindungan terhadap efek radikal toksik.4

Vitamin K diperlukan bagi sintesis berbagai faktor pembekuan darah. Fungsi vitamin K sebagai kofaktot enzim karboksilase yang bekerja pada residu glutamat protein prekursor faktor pembekuan memungkinkan vitamin tersebut melakukan khelasi kalsium.4

(9)

Semua vitamin larut-lipid memiliki sifat sebagai molekul hidrofobik dan apolar, serta sifat sebagai derivat isoprena. Semua vitamin larut-lipid membutuhkan absorpsi lemak yang normal agar penyerapan dapat berlangsung efisien, dan jika mekanisme ini terganggu, cenderung terjadi gejala defiseinsi.5

Beberapa fungsi vitamin-vitamin yang penting diantaranya :1

- Vitamin A berfungsi mempertahankan struktur dan fungsi jaringan epitel, membantu pertumbuhan dan proses penglihatan.

- Vitamin D berfungsi meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfor dalam saluran pencernaan, mempunyai peranan penting pada proses klasifikasi, dan berhubungan dengan aktifitas enzim fosfatase alkali did ala serum.

- Vitamin B1  berfungsi sebagai koenzim (tiamin difosfat, tiamin pirofosfat)   pada reaksi-reaksi metabolisme karbohidrat misalnya : pada reaksi

dekarboksilasi oksidatif asam piruvat menjadi asetil-koenzim A dan reaksi transketolasi pada “the hexose monophosphate shunt”.

- Vitamin B6 berfungsi sebagai koenzim pada metabolisme asam amino, diantaranya pada proses-proses dekarboksilasi dan transaminasi.

- Vitamin C berfungsi mempertahankan keadaan zat-zat intersel jaringan cartilage, dentin dan tulang.

` Vitamin juga berperan dalam berbagai macam fungsi tubuh lainnya, termasuk regenerasi kulit, penglihatan, system susunan saraf dan system kekebalan tubuh dan pembekuan darah. Tubuh membutuhkan jumlah yang berbeda untuk 

(10)

setiap vitamin. Setiap orang punya kebutuhan vitamin yang berbeda. Anak-anak, orang tua, orang yang menderita penyakit atau wanita hamil membutuhkan jumlah yang lebih tinggi akan beberapa vitamin dalam makanan mereka sehari-hari.3

Berdasarkan kelarutan, vitamin dibagi menjadi dua golongan utama, yaitu:1 1. Vitamin yang larut dalam air, meliputi vitamin B dan C.

2. Vitamin yang larut dalam lemak, meliputi vitamin A, D, E, dan K.

Menurut Kodicek (1971), vitamin yang larut dalam air disebut prakoenzim (procoenzyme). Vitamin-vitamin ini dapat bergerak bebas dalam badan, darah, dan limfa. Karena sifat kelarutannya, vitamin yang larut dalam air mudah rusak dalam  pengolahan dan mudah hilang atau terlarut bersama air selama pencucian bahan. Di dalam tubuh, vitamin ini disimpan dalam jumlah terbatas dan kelebihan vitamin akan dikeluarkan atau diekskresikan melalui urin. Oleh karena itu, untuk  mempertahankan saturasi jaringan vitamin ini harus sering dikonsumsi.1

Golongan vitamin yang larut dalam lemak disebut alosterin. Setelah diserap dalam tubuh, vitamin akan disimpan dalam jaringan-jaringan lemak, terutama hati. Karena sifatnya yang tidak larut dalam air, vitamin-vitamin demikian tidak  diekskresikan. Akibatnya, di dalam tubuh dapat disimpan dalam jumlah banyak, sehingga kemungkinan terjadinya toksisitas jauh lebih besar daripada vitamin yang larut dalam air.1

Hal inilah yang membuat kelebihan vitamin yang larut dalam lemak  kadang-kadang dapat menyebabkan gejala keracunan yang jarang terjadi pada vitamin yang larut dalam air. Sebaliknya, gejala defisiensi (kekurangan) lebih sering terjadi pada vitamin yang larut dalam air karena vitamin ini tidak dapat disimpan di

(11)

dalam jaringan tubuh. Gejala defisiensi bervariasi dari tingkat masalah kecil, seperti sakit kepala, masalah-masalah kulit atau hilangnya nafsu makan sampai penyakit- penyakit yang serius misalnya beri-beri yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B atau kudisan yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang panjang. Bagaimanapun defisiensi yang serius ditemukan di negara-negara  berkembang. Namun demikian, konsumsi vitamin yang hampir sampai pada tahap

(12)

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN III.1 Alat dan Bahan

1. Penentuan Adanya Vitamin A

Alat yang digunakan adalah tabung reaksi, pipet ukur, pipet tetes, dan sudip atau sendok.

Bahan yang digunakan adalah minyak ikan, asam asetat anhidrid, kloroform, asam trikloroasetat (TCA), dan Kristal SbCl3.

2. Penentuan Adanya Vitamin D

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi,  pipet ukur, pipet tetes, dan alat pemanas.

Adapun bahan yang digunakan adalah minyak ikan, larutan H2O2 5 %, kloroform, asam trikloroasetat (TCA), asam asetat anhidrid, kristal SbCl3, dan kertas label

3. Penentuan Adanya Vitamin B1.

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi,  pipet ukur atau tetes, dan alat pemanas.

Adapun bahan yang digunakan adalah larutan thiamin 1%, larutan KI 5%, larutan Bismuth Nitrat (Bi(NO3)3), larutan Pb-asetat 10%, larutan  NaOH 6 N, dan kertas lakmus.

(13)

4. Penentuan Adanya Vitamin B6

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah tabung reaksi dan  pipet tetes

Adapun bahan yang digunakan adalah larutan pirodoksin-HCl 1%, larutan CuSO42%, larutan NaOH 3 N, larutan Besi (III) klorida (FeCl3) 1%, dan kertas label..

5. Penentuan Adanya Vitamin C

Alat yang digunakan adalah alat pemanas, tabung reaksi, dan pipet tetes.

Adapun bahan yang digunakan adalah larutan asam askorbat 1%,  pereaksi Benedict, larutan NaHCO3 5%, larutan FeCl3 1%, dan kertas pH

atau lakmus.

III.2 Prosedur Kerja

1.Penentuan Adanya Vitamin A A.

(14)

B.

(15)

Penentuan Adanya Vitamin B1 A.

B.

(16)

A.

B.

Penentuan Adanya Vitamin C A.

B.

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

(17)

A. Tabel

- Penentuan Adanya Vitamin A

Bahan Prosedur A Prosedur B

Minyak ikan 10 tetes 10 tetes

Kloroform 15tetes

-Asam asetat anhidrid 4 tetes

-SbCl3kristal sepucuk sendok

-TCA dalam kloroform - 2 mL

Campurlah dengan baik  Hasil : Perhatikan

warna yang terbentuk 

(+ ) (+)

- Penentuan Adanya Vitamin D

Bahan Tabung1

Minyak ikan 10tetes

Larutan H2O25% 10tetes

Panaskan sampai tidak mendidih, lalu uji dengan pereaksi Carr-Price

Hasil : warna jingga-kuning (+/-) (+)

- Penentuan Adanya Vitamin B1

Bahan Prosedur A Prosedur B

Larutan thiamin 1 % 1 mL 5 tetes

Larutan Pb asetat 10 % 1 mL

-Larutan NaOH 6 N 4,5 mL

-Larutan B1(NO3)3 - 5tetets

LarutanKI 5% - 1 tetes

Campurlah dengan baik dan panaskan untuk prosedur A Hasil : Perhatikan

warna endapan yang terbentuk 

( - ) Warna larutan coklat, tidak ada

endapan

( - )

Tidak berbentuk  endapan merah jingga

(18)

- Penentuaan Adanya Vitamin B66

Bahan Prosedur A Prosedur B

Larutan Prodousin 10 tetes 10 tetes

Larutan CuSO42N 4 tetes _  

Larutan NaOH 3N 20 tetes _  

Larutan FeCL3 _ 3-5 tetes

Hasil : perhatikan warna endapan yang terbentuk

Warna biru mendekati ungu

( + )

Warna kunig pucat ( - )

- Penentuan Adanya Vitamin C

Bahan Prosedur A Prosedur B

Larutan asam askorbat 1% 10 tetes 10 tetes

Pereaksi benedict 30 tetes

-pHlarutan - 8

larutan FeCl3 1%

- 2-3 tetes

Hasil : Perhatikan warna endapan yang terbentuk 

Warna hijau kekuningan

( + )

Warna merah ungu (+)

B. Pembahasan

1. Penentuan Adanya Vitamin A

Penentuan adanya vitamin A dalam perconaan ini ialah dilakukan dengan menggunakan pereaksi Carr-Price dan pereaksi Trikloroasetat (TCA).

(19)

Dalam percobaan ini, pada prosedur A yang menggunakan metoda pereaksi Carr-Price diperoleh hasil larutan yang berwarna coklat. Kemudian pada   percobaan B yang menggunakan metoda pereaksi TCA diperoleh hasil larutan berwarna biru kehijauan. Ini menunjukkan bahwa bahan percobaan (minyak ikan) mengandung vitamin A.

2. Penentuan Adanya Vitamin D

Penentuan adanya vitamin D dilakukan dengan menggunakan metoda  pereaksi Carr-Price. Adanya warna jingga-kuning berarti bahan tersebut mengandung vitamin D. Dalam percobaan ini, hasil yang diperoleh dalam uji ini adalah larutan berwarna kuning, berarti dalam minyak ikan tersebut terdapat vitamin D, sesuai dengan teori terdapat dalam buku.

3. Penentuan Adanya Vitamin

B1

Penentuan Adanya Vitamin

B1

dilakukan dengan larutan Pb-asetat 10% dan larutan NaOH 6 N yang direaksikan dengan larutan thiamin dapat menghasilkan endapan cokelat tua yang menandakan adanya vitamin

B1

. Dan dilakukan dengan larutan KI 5% dan larutan bishmuth nitrat menghasilkan merah jingga. Sifat-sifat tiamin yaitu zat ini mengandung sulfur dan nitrogen. Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut dalam air, tahan pada suhu beku, suasana alkali mudah rusak oleh panas atau oksidasi, hanya akan tahan panas jika berada dalam keadaan asam. Terdapat endapan karena ini membuktikan bahwa terdapat vitamin

B1

dengan menggunakan benedict. Endapan ada karena terdapatnya senyawa terbentuk dari reaksi tersebut.

(20)

4. Penentuan Adanya Vitamin

B6

Dalam vitamin

B6

terdiri atas tiga bentuk senyawa, yaitu pirodoksin,  pirodoksal, dan pirodoksamin. Ketiga bentuk vitamin

B6

terdapat dalam hewan maupun tumbuhan, terutama pada beras dan gandum. Pirodoksin stabil terhadap pemanasan, alkali dan asam. Pirodoksal danm pirodoksamin mudah rusak oleh pemanasan, udara dan cahaya. Dari ketiga bentuk  vitamin

B6

, hanya pirodoksin yang paling tahan terhadap pengaruh   pengolahan dan penyimpanan.Hasil percobaan yang didapatkan dengan

larutan pirodoksin-HCl 1%, larutan Cu

SO4

2% dan larutan besi (III) klorida menghasilkan warna biru ungu yang sesuai dengan prosedur dan Fe

Cl3

1% dihasilkan warna kuning bening yang semestinya warna jingga-merah tua, hal ini disebabkan sedikitnya zat pelarut yang diberikan. Pirodoksin (vitamin

B6

) adalah bentuk yang dikenal sebagai vitamin

B6

. Tetapi di dalam tubuh, aldehida yang berhubungan (pirodoksal) dan amina yang berhubungan (pirodoksamina) merupakan bentuk yang aktif. Biji gandum, khamir, kacang tanah, jagung dan daging dikatakan sebagai sumber vitamin

B6

yang baik.

5. Penentuan Adanya Vitamin C

Pada percobaan ini dilakukan dalam dua prosedur. Prosedur yang pertama, yaitu menggunakan pereaksi benedict, setelah larutan percobaan (asam askorbat) direaksikan dengan pereaksi benedict, larutan tersebut menghasilkan endapan merah bata yang berarti larutan tersebut mengandung vitamin C. Pada prosedu yang kedua, yaitu larutan percobaan

(21)

(asam askorbat) dinetralkan dengan NaHCO3 dan selanjutnya ditetei dengan larutan FeCl3 dan warna dari larutan tersebut adalah ungu, ini menunjukkan bahwa larutan percobaan (asam askorbat) memang mengandung vitamin C.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sirajuddin, Saifuddin. 2009. Penuntun Praktikum Biokimia. Makassar : Universitas Hasanuddin

2. Almatsier, Sunita. 2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka 3. Colby, D. S., 1988, Ringkasan Biokimia, EGC Penerbit Buku Kedokteran, Jakarta.

4. Fessenden, R. J. dan Fessenden, J. S., 1982,  Kimia Organik Edisi Ketiga Jilid   Dua, Erlangga, Jakarta.

(22)

LAMPIRAN

A. Penentuan Adanya Vitamin A 1. Sebutkan fungsi utama vitamin A!

2. Sebutkan penyakit akibat defisiensi vitamin A!

3. Efek apakah yang ditimbulkan bila seseorang mengalami hipervitaminosis dari vitamin A? sebutkan gejalanya!

Jawaban:

(23)

a. Meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan infeksi seperti campak dan diare.

  b. Membantu proses penglihatan dalam adaptasi dari tempat yang terang ke tempat yang gelap.

c. Mencegah kelainan pada sel-sel epitel termasuk pada selaput lendir mata.

d. Mencegah terjadinya proses metaplasi sel-sel epitel sehingga kelenjar tidak memproduksi cairan yang dapat menyebabkan terjadinya kekeringan pada mata (xerosis konjungtiva).

e. Mencegah terjadinya kerusakan mata berlanjut yang akan menjadi bercak bitot (bitot’s spot) bahkan kebutaan.

f. Vitamin A esensial untuk membantu proses pertumbuhan. 2. Suatu keadaan dimana simpanan vitamin A dalam tubuh berkurang. Pada tahap awal ditandai dengan gejala rabun senja atau kurang dapat melihat pada malam hari. Gejala tersebut juga ditandai dengan menurunnya kadar serum retinol dalam darah (kurang dari 20 ug/dl). Pada tahap selanjutnya terjadi kelainan jaringan epitel dari organ tubuh seperti paru-paru, usus, kulit, dan mata.

3. Keracunan vitamin A secara kronik dapat mempengaruhi tulang dan metabolisme mineral. Asam retinoat, metabolit aktif dari vitamin A, dapat menstimulasi pembentukan dan aktivitas osteoklas, menyebabkan   peningkatan resorbsi tulang dan pembentukan reaksi periosteal.

(24)

Hiperkalsemia juga dapat diamati. Peningkatan resorbsi tulang telah dapat dihubungkan pada kejadian fraktur di tikus. Reaksi periosteal tulang menyebabkan hiperostosis yang khas di metakarpal, metatarsal dan tulang panjang lainnya seperti ulna, tibia dan fibula. Reaksi  periosteal yang mengantikan tulang panjang terlihat dari lakula osteosit

yang besar, merupakan karakteristik keracunan vitamin A. B. Penentuan Adanya Vitamin D

1. Apa fungsi H2O2 dan pemanasan dalam percobaan ? jelaskan!

2. Jelaskan mengapa boleh ada pemanasan tidak boleh sampai mendididh! 3. Sebutkan fungsi utama vitamin D di dalam tubuh!

4. Sebutkan penyakit-penyakit akibat defisiensi vitamin D dan gejalanya! Jawaban:

1. Larutan H2O2 digunakan untuk menjadikan provitamin D menjadi vitamin D. Larutan H2O2 tidak merusak struktur vitamin D karena memiliki struktur yang kuat.

2. Karena dalam pemanasan tersebut provitamin D akan diubah menjadi vitamin D jika dilakukan sampai mendidih maka tidak akan terjadi perubahan vitamin D.

3. Vitamin D, salah satu vitamin larut lemak yang mempunyai sifat sifat sebagai vitamin dan hormon, yang diperlukan untuk penyerapan dan  penggunaan kalsium dan phosphorus. Ia juga perlu untuk tumbesaran, ia  penting terutamanya untuk tumbesaran tulang dan gigi yang normal pada kanak-kanak. Ia mencegah daripada otot menjadi lemah dan ia terlibat

(25)

mengatur denyutan jantung. Ia juga penting dalam pencegahan dan rawatan kanser kolon, osteoarthritis, osteoporosis, dan hypocalcemia, meningkatkan imuniti, ia juga perlu untuk fungsi tairoid pembekuan darah yang normal. Terdapat beberapa bentuk vitamin D , termasuk  vitamin D2 (ergocaliciferol), yang datang dari sumber makanan; vitamin D3(cholecalciferol), yang disintesis dalam kulit kesan tindakbalas kepada dedahan cahaya ultraunggu matahari ; dan dalam bentuk tiruan dikenali sebagai vitamin D5. Daripada tiga bentuk vitamin D tersebut, vitamin D3 dianggap sebagai vitamin D dalam bentuk semulajadi dan lebih aktif. 4. Defisiensi vitamin D dapat menyebabkan:

a. Rickets, pada kanak-kanak ( cacat tulang, terutamanya tulang belakang, kaki dan tengkorak; tulang mudah patah; bengkak sendi; dan lemah otot).

  b. Osteomalacia, pada orang dewasa ( tulang menjadi lembut, yang menyebabkan sakit, terutamanya pada kaki, pinggang, leher, dan tulang dada; mudah patah tulang; kejang otot pada tangan, kaki, dan tekak).

C. Penentuan Adanya Vitamin

B1

1. Sebutkan fungsi utama vitamin

B1

!

2. Sebutkan penyakit akibat difesiensi vitamin

B1

dan gejalanya! 3. Tuliskan struktur kimia vitamin

B1

!

Jawaban:

1. Vitamin B1 atau Thiamine adalah penting untuk pencerakinan dan   penggunaan karbohidrat, lemak dan protein. Ia juga membantu

(26)

normal. Setiap sel badan kita memerlukan vitamin B1 untuk membentuk  ATP yaitu digunakan dalam aktivitas badan bekerja. Vitamin B1 bekerja seiring dengan vitamin B2 dan vitamin B3 oleh yang demekian pakar  makanan akan mengesyorkan vitamin B1 diambil sebahagian daripada vitamin B complex atau lain-lain multivitamin tambahan.

2. Defisiensi vitamin dapat menyebabkan: a. Keletihan, lemah badan, hilang selera makan.  b. Kegelisahan, gangguan tidur 

c. Beriberi, iaitu sejenis penyakit "metabolic disorder" dengan gejala seperti cirit, bengkak buku lali dan kaki, kebas tangan dan kaki, kesakitan dan kegagalan jantung.

d. Sakit pada bahagian abdomen. e. Gangguan mental atau emosi.

GEJALA

Gejala awal berupa kelemahan, mudah tersinggung, gangguan daya ingat, kehilangan nafsu makan, gangguan tidur, rasa tidak enak perut dan penurunan berat badan. Pada akhirnya bisa terjadi kekurangan vitamin B1 yang berat (beri-beri), yang ditandai dengan kelainan saraf, otak dan jantung. Pada semua bentuk beri-beri, metabolisme sel darah merah mengalami perubahan dan kadar vitamin B1 dalam darah dan air  kemih akan menurun tajam. Kelainan saraf (beri-beri kering) dimulai sebagai:

(27)

-sensasi panas terbakar di kaki terutama memburuk pada malam hari - kejang otot betis

-nyeri pada tungkai dan kaki.

Jika penderita juga mengalami kekurangan asam pantotenat, gejala-gejala diatas akan semakin parah:

- otot betis terasa sakit

- bangun dari posisi jongkok menjadi sulit

- berkurangnya kemampuan untuk merasakan getaran di jari-jari kaki. Pada akhirnya otot betis dan otot paha akan mengecil (atrofi) dan timbul footdrop dan toedrop (keadaan dimana kaki atau jari-jari kaki tergantung timpang dan tidak dapat diangkat). Hal ini terjadi karena saraf-saraf dan otot-otot tidak berfungsi sebagaimana mestinya.Bisa juga terjadi wristdrop. Kelainan otak (beriberi otak, sindroma Wernicke-Korsakoff) sering timbul jika terjadi suatu kekurangan vitamin B1 yang berat dan mendadak, yang dapat disebabkan oleh pemakaian alkohol yang  berlebihan atau muntah berat pada kehamilan, dan memperburuk suatu

kekurangan vitamin B1 yang bersifat menahun. Gejala awalnya berupa kelainan mental, laringitis dan penglihatan ganda. Selanjutnya penderita akan mengarang-ngarang kejadian dan pengalaman untuk mengisi kekosongan ingatannya (konfabulasi). Jika ensefalopati Wernicke tidak  diobati, gejalanya akan bertambah buruk, menyebabkan koma bahkan kematian. Penyakit ini merupakan kedaruratan medis dan diobati dengan vitamin B1 intravena (melalui pembuluh darah) sebanyak 100 kali dosis

(28)

harian yang dianjurkan, selama beberapa hari. Dilanjutkan dengan  pemberian vitamin B1 per-oral (ditelan) sebanyak 10 kali dosis harian yang dianjurkan sampai gejalanya menghilang. Penyembuhan sering terjadi tidak secara menyeluruh karena kerusakan otaknya bersifat menetap. Kelainan jantung (beri-beri basah) ditandai oleh:

- tingginya curah jantung - denyut jantung yang cepat

- pelebaran pembuluh darah yang menyebabkan kulit menjadi hangat dan lembab.

Karena kekurangan vitamin B1, jantung tidak dapat mempertahankan curah jantung yang tinggi dan terjadi kegagalan jantung, dimana ditemukan:

- pelebaran vena-vena - sesak nafas

- penahanan cairan di paru-paru dan jaringan perifer.

Pengobatannya berupa pemberian vitamin B1 secara intravena (melalui pembuluh darah) sebanyak 20 kali dosis harian yang dianjurkan selama 2-3 hari, diikuti dengan pemberian vitamin per-oral (ditelan). Beri-beri infantil terjadi pada bayi yang mendapatkan ASI dari ibu yang menderita kekurangan vitamin B1, yang terutama terjadi  pada usia 2-4 bulan. Gejalanya berupa:

- kegagalan jantung - suara hilang

(29)

- kerusakan saraf perifer. 3. Struktur vitaminnya yaitu

D. Penentuan Adanya Vitamin

B6

1. Sebutkan fungsi utama vitamin

B6

!

2. Sebutkan penyakit-penyakit akibat defisiensi vitamin

B6

dan gejalanya! Jawaban:

1. Vitamin B6 ataupun pyridoxine adalah vitamin yang lebih banyak  terlibat dalam fungsi badan berbanding dengan kebanyakkan nutrien yang lain. Ia memberi kesan kepada kesihatan fizikal dan mental. Ia adalah perlu untuk proses ungkaibina dan penggunaan protin, karbohidrat dan lemak daripada makanan, untuk pelepasan karbohidrat yang tersimpan di dalam hati dan otot bagi pengeluaran tenaga. Pyridoxine juga membantu mengimbangi tahap sodium dan potassium. Vitamin B6 ini juga perlu untuk pengeluaran sel darah merah dan antibodi. Ia perlu bagi sistem saraf dan otak berfungsi dengan normal dan untuk sintesis nukleik asid RNA dan DNA, yang mana mengandungi arahan-arahan genetik bagi pengeluaran semula semua sel-sel dan pertumbuhan normal selular. Ia mengaktifkan banyak enzim dan membantu dalam penyerapan vitamin B12, dalam fungsi sistem imuniti, dan dalam pengeluaran antibodi.

(30)

2. Kekurangan vitamin B6 terjadi karena penyerapan yang buruk dalam saluran pencernaan atau pemakaian obat-obat yang menguras cadangan vitamin B6 dalam tubuh (misalnya isoniasid, hidralazin dan   penisilamin). Kekurangan vitamin ini juga terjadi pada penyakit

keturunan yang menghambat metabolisme vitamin B6. Penyakit ini dapat menyebabkan keterbelakangan mental yang berat, kejang dan anemia yang sulit dikoreksi. Kekurangan vitamin B6 pada bayi dapat menyebabkan kejang dan anemia.

Pada dewasa akan timbul dermatitis, kerusakan saraf (neuropati) dan kebingungan.

Gejala lainnya berupa:

- luka kemerahan yang terbuka pada lidah - sudut mulut yang pecah-pecah

- mati rasa dan rasa tertusuk jarum di tangan dan kaki.

Untuk membantu diagnosis dilakukan pemeriksaan darah. Diberikan vitamin B6 dosis tinggi (10-20 kali dosis harian yang dianjurkan), sampai gejala mereda. Pada penyakit yang diturunkan, dibutuhkan dosis yang lebih tinggi.

E. Penentuan Adanya Vitamin C

1. Jelaskan mengapa vitamin C positif terhadap vitamin C terhadap uji  benedict!

2. Sebutkan fungsi utama vitamin C!

(31)

Jawaban:

1. Dalam larutan, vitamin C mudah rusak karena oksidasi dari udara, tetapi lebih stabil lebih stabil bila terdapat dalam bentuk kristal kering. Penentuan adanya vitamin C menghasilkan jika dilarutkan dengan larutan asam akrobat dan pereaksi benedict akan menghasilkan warna merah bata yang menunjukkan bahan asam askorbat mengandung vitamin C.

2. Vitamin C ialah antioksidan yang diperlukan oleh sekurang-kurangnya 300 fungsi metabolik dalam badan, termasuklah   pertumbuhan dan penggantian tisu, fungsi kilang adrenal, dan untuk 

gusi yang sihat. Ia menolong dalam pengeluaran hormon anti-stress dan interferon, sejenis protin sistem imuniti yang penting , dan diperlukan  juga untuk metabolisma folik asid , tairosin, dan phenylalanine. Kajian

menunjukkan bahawa dengan mengambil vitamin C boleh mengurangkan gejala penyakit asma. Ia mencegah daripada kesan merbahaya pencemaran , menolong mencegah kanser, memelihara daripada jangkitan, dan meningkatkan imuniti. Vitamin C meningkatkan   penyerapan zat besi. Ia boleh bercantum dengan bahan toksik seperti

sesetengah logam berat, dan menjadikan mereka tidak merbahaya, oleh yang demekian bahan tersebut boleh dinyahkan daripada badan. Sedangkan racun labah hitam yang bisa boleh ditawarkan dengan memberi vitamin C dalam dos yang tinggi. Vitamin ini juga boleh mengurangkan paras "low-density lipoproteins" (LDL) atau kolestrol

Referensi

Dokumen terkait

Pada bayi, kekurangan vitamin K dapat mengakibatkan pendarahan mengancam nyawa dalam tengkorak (intrakranial perdarahan) (8).Dewasa Kekurangan vitamin K jarang terjadi pada orang

Analisis yang digunakan untuk menguji vitamin larut dalam air juga berbeda-beda dari setiap jenis vitamin, tetapi cara modern dalam menguji vitamin larut dalam air dengan

Vitamin digolongkan dalam dua man(aat yang sangat berguna bagi tubuh. Vitamin digolongkan dalam dua golongan% yaitu !itamin yang larut dalam air mempunyai toksisitas rendah%

 menjelaskan fungsi, kebutuhan harian, dan akibat kekurangan atau kelebihan vitamin yang larut air, yaitu vitamin B dan C..  menjelaskan fungsi, kebutuhan harian, dan

• Mahasiswa mampu menjelaskan sumber zat gizi mikro (Vitamin Larut Lemak A, D, E, dan K).. • Mahasiswa mampu menjelaskan akibat kekurangan dan kelebihan Vitamin Larut Lemak (A, D,

Untuk membantu orang-orang dalam mengetahui gejala-gejala defisiensi tiap-tiap vitamin pada tubuh yang dapat dilihat dan dirasakannya tanpa harus melakukan konsultasi

diambil sebagian atau seluruhnya, susu skim mengandung banya mengandung banyak protein k protein dan vitamin dan vitamin yang larut di dalam air.. yang larut di

Hasil percobaan penentuan kadar vitamin C tidak sesuai dengan literature karena vitamin dalam bentuk sari buah seharusnya lebih lama dititrasi dibandingkan