• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Vitamin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Vitamin"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

LABORATORIUM TEKNIK KIMIA TERPADU

JURUSAN TEKNIK KIMIA

Gd. E2 Lt. 1 Kampus Sekaran – Gunungpati, Semarang 50229

PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK

MATERI : ……… HARI/TGL PERCOBAAN : ……… KELOMPOK : ……… NAMA/NIM : 1. ……… 2. ……… 3. ……… 4. ………

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2017

(2)

BAB VI VITAMIN A. TUJUAN PRAKTIKUM

1. Mengidentifikasi vitamin A, D, E, C secara kualitatif dengan reaksi warna 2. Menjelaskan reaksi kimia yang mendasari identifikasi vitamin dalam makanan

B. DASAR TEORI

Vitamin merupakan nutrien organic yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B , dan ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi symbol anggota B kompleks kecuali (vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan diberi symbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K).Vitamin yang larut dalam air tidak pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan dikeluarkan melalui urin.

1. Vitamin Larut Dalam Lemak

Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul hidrofobik apolar, yang semuanya adalah derivat isoprene. Molekul-molekul ini tidak disintesis tubuh dalam jumlah yang memadai sehingga harus disuplai dari makanan. Vitamin- vitamin yang larut dalam lemak ini memerlukan absorbsi lemak yang normal agar vitamin tersebut dapat diabsorbsi secara efisien. Diabsorbsi molekul vitamin tersebut harus diangkut dalam darah yaitu oleh lipoprotein atau protein pengikat yang spesifik. vitamin yang larut di dalam lemak adalah vitamin A, D, E, dan K.

a. Vitamin A

Vitamin A atau retinal merupakan senyawa poliisoprenoid yang mengandung cincinsikloheksenil. Vitamin A merupakan istilah generikuntuk semua senyawa dari sumber hewani yang memperlihatkan aktivitas biologik vitamin A.Senyawa-senyawa tersebut adalah retinal, asamretinoat dan retinol.

(3)

Hanya retinol yang memiliki aktivitas penuh vitamin A, yang lainnya hanya mempunyai sebagian fungsi vitamin A. Vitamin A mempunyai provitamin yaitu karoten.Pada sayuran vitamin A terdapat sebagai provitamin dalam bentuk pigmen berwarna kuning ßkaroten, yang terdiri atas dua molekul retinal yang dihubungkan pada ujung aldehid rantai karbonnya. Tetapi karena ß karoten tidak mengalami metabolisme yang efisien ,maka ß karoten mempunyai efektifitassebagai sumber vitamin A hanya sepersepuluh retinal.

Kekurangan atau defisiensi vitamin A menyebabkan gangguan kemampuan penglihatan pada senja hari (buta senja). Ini terjadi karena ketika simpanan vitamin A dalam hati hampir habis deplesi selanjutnya akan menimbulkan keratinasi jaringan epitel mata, paru-paru, traktus gastrointestinal dan genitourinarius yang ditambah dengan sekresi mucus. Kerusakan jaringan mata, yaitu seroftalmia dapat menimbulkan kebutaan.

b. Vitamin D

Vitamin D merupakan prohormon steroid.Vitamin ini diwakili oleh sekelompok senyawa steroid yang terutama terdapat pada hewan, tetapi juga terdapat dalam tanaman serta ragi. Melalui berbagai proses metabolik, vitamin D dapat menghasilkan suatu hormon yaitu Kalsitriol, yang mempun yaitu peranan sentral dalam metabolismekalsium dan fosfat.

Vitamin D dihasilkan dari provitamin ergosterol dan 7- dehidrokolesterol. Ergosterolterdapat dalam tanaman dan 7–dehidrokolesteroldalam tubuh hewan. Ergokalsiferol (vitamin D2) terbentuk dalam tanaman, sedangkan di dalam tubuhhewan akan terbentuk kolekalsiferol (vitamin D3)pada kulit yang terpapar cahaya.Kedua bentuk vitamin tersebut mempunyai potensi yang sama ,yaitu masing-masing dapat menghasilkan kalsitriol D2dan D3

Kekurangan atau defisiensi vitamin D menyebabkan penyakit rakhitis pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kelainan disebabkan karena pelunakan tulang yang terjadi akibat kekurangan kalsium dan fosfat.

c. Vitamin E

Ada beberapa jenis tokoferol dalam bentuk alami. Semuanya merupakan 6- hidroksikromana atau tokol yang tersubsitusi isoprenoid. Penyerapan aktif lemak meningkatkan absorbsi vitamin E. Gangguan penyerapan lemak dapat

(4)

menimbulkan defisiensi vitamin E. Vitamin E di dalam darah diangkut oleh lipoprotein, pertamatama lewat penyatuan ke dalam kilomikron yang mendistribusikan vitamin ke jaringan yang mengandung lipoprotein lipase serta ke hati dalam fragmen sisa kilomikron, dan kedua, lewat pengeluaran dari dalam hati dalam lipoprotein berdensitas sangat rendah ( VLDL ). Vitamin E disimpan dalam jaringan adiposa.

Vitamin E (tokoferol) bertindak sebagai antioksidan dengan memutuskan berbagai reaksi rantai radikal bebas sebagai akibat kemampuannya untuk memindahkan hydrogen fenolat kepada radikal bebas perksil dari asam lemak tak jenuh ganda yang telah mengalami peroksidasi . Radikal bebas fenoksi yang terbentuk kemudian bereaksi dengan radikal bebas peroksil selanjutnya. Dengan demikian á – tokoferol tidak mudah terikat dalam reaksi oksidasi yang

reversible, cincin kromana dan rantai samping akan teroksidasi menjadi produk

non radikal bebas.

Kekurangan atau defisiensi vitamin E dapat menimbulkananemia pada bayi yang baru lahir

2. Vitamin Larut dalam Air

Bentuk aktif vitamin C adalah asam askorbatitu sendiri dimana fungsinya sebagai donor ekuivalen pereduksi dalam sejumlah reaksi penting tertentu. Asam askorbat dioksidasi menjadi asam dehidroaskorbat ,yang dengan sendirinya dapat bertindak sebagai sumber vitamin tersebut. Asam askorbat merupakan zat pereduksi dengan potensial hydrogen sebesar +0,008 V, sehingga membuatnya mampu untuk mereduksi senyawa-senyawa seperti oksigen molekuler, nitrat, dan sitokrom a serta c.

Defisiensi atau kekurangan asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut, penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta perdarahan lainnya , kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi (Triana, 2006)

(5)

1. Alat :

a. Tabung reaksi

b. Beaker glass 100 ml dan 500 ml c. Pipet tetes

d. Pipet ukur 1 ml e. Pipet ukur 5 ml

f. Lumpang dan alu porselen g. Spatula h. Kompor listrik i. Gelas arloji j. Ball filler k. Penjepit tabung 2. Bahan : a. Minyak ikan b. Kapsul natur-E c. Alcohol 95 % d. Asam nitrat e. CHCl3 f. SbCl3 g. H2O2 h. Aquades i. Vitamin C j. Vitamin A k. Reagen fehing A l. Reagen fehling B

(6)

D. SKEMA KERJA

1. Pembuatan reagen carr-price

2. Uji vitamin A

10 ml CHCl3 5 gr SbCl3

Reagen carr-price dihomogenkan

Gambar VI.2 Pembuatan Reagen Carr-price

Vitamin A

Vitamin A Minyak ikan

Campuran 1 ml reagen carr-price

Amati perubahan Gambar VI.3 Uji Vitamin A

(7)

3. Uji Vitamin D

4. Uji vitamin E

Dipanaskan hingga tidak ada gelembung

Didinginkan dengan air mengalir Minyak ikan

Campuran

5 tetes H2O2

Campuran

Campuran 1 ml reagen carr-price

Amati perubahan Gambar VI.3 Uji Vitamin D

Vitamin E 0,5 ml alkohol

Campuran 1 ml H2NO3

Amati perubahan Gambar VI.3 Uji Vitamin D

(8)

5. Uji vitamin C

E. DATA PENGAMATAN

No. Perlakuan Pengamatan

1. Reagen Carr-price

5 ml CHCl3 + 5 gr SbCl3 Larutan bening

2. Uji Vitamin A

a. Minyak ikan + vitamin A Larutan bewarna putih kekuningan b. Ditambah reagen Carr-price 1

ml

Larutan coklat endapan putih 3. Uji Vitamin D

a. Minyak ikan + 5 tetes H2O2 Larutan bewarna bening kekuningan

b. Dipanaskan Tidak terjadi perubahan c. Didinginkan dengan air

yang mengalir

Larutan berubah menjadi putih kekuningan

d. Ditambah reagen Carr-price 1 ml

Larutan coklat kehitaman endapan putih

4. Uji vitamin E

a. Vitamin E + 0,5 ml alcohol 95%

Larutan berwarna bening kekuningan

b. Ditambah asam nitrat 1 ml Larutan berwarna kuning muda endapan jingga melayang 5. Uji vitamin C

Gambar VI.4 Uji Vitamin C Dipanaskan Vitamin C 1 ml Aquades larutan 1.5 ml fehling A 1.5 ml fehling B Reagen fehling campuran Amati Perubahan

(9)

a. Vitamin C + aquades 1 ml Larutan berwarna kuning b. Ditambah dengan reagen

fehling

Larutan berwarna hijau

c. Dipanaskan Larutan berwarna hijau dan endapan kuning

F. KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

a. Pada uji vitamin A larutan berwarna coklat dan endapan berwarna putih yang menunjukkan sampel positif mengandung vitamin A. b. Pada uji vitamin D larutan berwarna coklat kehitaman dengan

endapan berwarna putih yang menunjukkan sampel positif mengandung vitamin D.

c. Pada uji vitamin E larutan berwarna kuning muda dengan endapan jingga, menunjukkan larutan positif mrngandung vitamin E. d. Pada uji vitamin C larutan berwarna hijau dengan endapan

berwarna kuning yang menjukkan larutan positif mengandung vitamin C.

2. Saran

a. Pada saat uji vitamin E, gunakan penjepit tabung karena vitamin E akan bereaksi dengan alcohol dan asam nitrat menimbulkan panas b. Alat yang terkena reagen Carr-price pastikan tidak terkena air

karena akan mengandap.

G. DAFTAR PUSTAKA

Triana, Vivi. 2006. Macam-Macam Vitamin dan fungsinya dalam Tubuh.

Gambar

Gambar VI.2 Pembuatan Reagen Carr-price
Gambar VI.4 Uji Vitamin C Dipanaskan  Vitamin C 1 ml Aquades larutan 1.5 ml fehling A  1.5 ml fehling B Reagen fehling campuran Amati Perubahan

Referensi

Dokumen terkait

Analisis yang digunakan untuk menguji vitamin larut dalam air juga berbeda-beda dari setiap jenis vitamin, tetapi cara modern dalam menguji vitamin larut dalam air dengan

vitamin larut dalam lemak yang diperlukan untuk penutupan luka dan sangata. penting untuk menghentikan darah terus keluar

Lemak dan minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid , yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air,tetapi larut dalam

Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan

Piroksikam merupakan antiinflamasi non steroid (AINS) emmpunyai sifat tidak Piroksikam merupakan antiinflamasi non steroid (AINS) emmpunyai sifat tidak larut dalam air, asam-asam

diambil sebagian atau seluruhnya, susu skim mengandung banya mengandung banyak protein k protein dan vitamin dan vitamin yang larut di dalam air.. yang larut di

Hasil percobaan penentuan kadar vitamin C tidak sesuai dengan literature karena vitamin dalam bentuk sari buah seharusnya lebih lama dititrasi dibandingkan

Vitamin Larut Lemak Vitamin Fungsi Gejala Defisiensi Sumber Vitamin A - Penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuh - Pemeliharaan sistem kekebalan tubuh sistem imun -