• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 BALAI LATIHAN KERJA (BLK) KOTA SUKABUMI

Sopian Hadi

Program Studi Arsitektur, Universitas Pelita Bangsa Korespondensi email: [email protected]

Abstrak Informasi Artikel

Balai latihan kerja atau biasa disingkat dengan BLK merupakan tempat pelatihan kerja untuk masyarakat agar mampu dan menguasai suatu jenis dan tingkat kompetensi kerja tertentu untuk

membekali dirinya dengan

keterampilan dan meningkatkan produktivitas kerjanya sehingga meningkatkan kesejahteraannya. Jumlah lulusan sekolah di tingkat SMA sederajat sampai sarjana setiap tahunnya meningkat dan tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada sehingga menimbulkan dampak pengangguran di Kota Sukabumi yang semakin bertambah setiap tahunnya. Persaingan yang semakin banyak ditambah kemampuan atau keahlian tidak ada maka akan semakin terpinggirkan. Maka dari itu dibangun-lah BLK Kota Sukabumi sebagai tempat pelatihan untuk meningkatkan keterampilan. BLK ini mengangkat konsep arsitektur Jawa Barat agar tetap lestari dan tidak punah akibat perubahan zaman yang semakin berkembang dan modern.

Diterima: Direvisi:

Dipublikasikan: 17 oktober 2019

Keywords

Balai Latihan Kerja (BLK), Arsitektur Jawa Barat

I.Pendahuluan

Jawa Barat merupakan provinsi dengan luas wilayah mencapai 35.377,76 km2 dengan jumlah penduduk 48,6 juta jiwa

pada tahun 2018, jumlah pengangguran di Provinsi Jawa Barat pada bulan Agustus 2018 mencapai angka 1,9 juta jiwa berdasarkan data Badan Pusat

(2)

2

Statistik (BPS). Angka

pengangguran di Jawa Barat mencapai 8,2%, memang masih jauh di atas rata-rata nasional yaitu 5,33%.

Sukabumi merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat, luas wilayah mencapai 48,42 km2 dan jumlah penduduk 326.282 jiwa pada tahun 2018. Dari jumlah tersebut sebanyak 107.674 jiwa usia tidak produktif (0-14 tahun dan 65+ tahun) dan 218.608 jiwa usia produktif (usia 15-64 tahun) menurut data BPS. Data Dinas Ketenagakerjaan (DISNAKER) Kota Sukabumi yaitu angka pengangguran di Kota Sukabumi pada bulan Juli 2018 terungkap masih tinggi. Jumlahnya, kini telah mencapai 20.000 orang dilihat dari jumlah pembuat kartu kuning atau Antar Kerja-1 (AK-1).

Sehubungan dengan hal di atas, perlu dilakukan upaya untuk dapat menyiapkan tenaga kerja berkompeten yang siap memenuhi kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM). Maka dari itu di Kota Sukabumi perlu dibentuk Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai tempat berlatih untuk menambah keterampilan dan mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja dan menciptakan SDM yang unggul.

BLK yang sudah ada di wilayah Jawa Barat beberapa

diantaranya yaitu, BLK

Kabupaten Sukabumi, BLK Kota Sukabumi dan BLK Kota Bekasi, dari ke tiga BLK ini penulis jadikan sebagai bahan studi banding sekaligus untuk

mencari data yang berkaitan

tentang BLK. BLK Kota

Sukabumi yang sudah ada berdiri di atas lahan seluas 1.400 m2 dengan sarana dan prasarana penunjang lainnya yang belum ada hanya ada bangunan kantor dan bengkel kejuruan. Lokasi BLK kurang strategis serta akses kendaraan umum yang terbatas.

Arsitektur tradisional sudah jarang ditemukan di Kota

Sukabumi, kantor-kantor

pemerintahan lebih banyak dibangun dengan konsep modern atau minimalis.

Bangunan-bangunan yang masih

menggunakan arsitektur

tradisonal biasanya dijadikan sebagai tempat objek wisata dan penelitian. Agar arsitektur tradisonal di Kota Sukabumi tetap lestari maka untuk perencanaan dan perancangan

BLK menggunakan konsep

arsitektur Jawa Barat.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk mengangkat judul “Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Sukabumi”. BLK ini dibuat dengan tujuan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Kota Sukabumi.

Rumusan permasalahan

dalam merancang BLK

diidentifikasi dari latar belakang dan topik/tema dengan maksud dan tujuan dari proyek tersebut.

Perumusan permasalahan

perencanaan dan perancangan arsitektur dibagi dalam 3 aspek yaitu aspek manusia, bangunan dan lingkungan. Maka dapat

(3)

3

dirumuskan permasalahan

sebagai berikut:

1. Aspek Lingkungan,

bagaimanakah kondisi

tapak, wilayah perkotaan dan lingkungan sekitaran

tapak, potensi dan

kendalanya?

2. Aspek manusia,

bagaimanakah menciptakan

bangunan yang dapat

memenuhi kebutuhan pelaku kegiatan di BLK, dengan kelengkapan fasilitas-fasilitasnya sehingga dapat menciptakan suasana yang aman dan nyaman?

3. Aspek bangunan,

bagaimanakah menentukan besaran ruang, penempatan

massa bangunan,

penampilan bangunan serta aspek lainnya yang berkaitan dengan bangunan supaya sesuai dengan fungsi dan bentuk bangunannya?

II.Metode Pengumpulan Data

Metode-metode yang penulis kumpulkan dalam menyusun jurnal ini adalah sebagai berikut :

1. Melakukan studi banding terhadap BLK lain.

2. Mengobservasi langsung di lapangan tentang bagian-bagian BLK dan fasilitas yang berada di dalamnya.

3. Dokumentasi berupa video atau gambar tentang BLK.

4. Studi literatur berupa buku-buku atau artikel yang berhubungan dengan BLK.

5. Bertanya kepada dosen

pembimbing dan kepala / staff BLK yang bersangkutan.

III. Hasil dan Pembahsan C.1 Analisa Aspek Lingkungan

1. Kondisi Site

Batas utara : permukiman warga Batas selatan : jl. Jalur lingkar selatan

Batas timur : permukiman warga Batas barat : pesawahan

Gambar 1. Kondisi site Luas total perancangan

a. Luas Lahan :38.500 m2 b. Luas bangunan : 8.434 m2 c. KDB 60% : 23.100 m2 d. KLB 2 : 77.000 m2 e. GSB : 6m2 f. Ketinggian bangunan: 1 lantai/tiap bangunan

g. Kapasitas parkir: 16 (mobil) dan 200 (motor)

(4)

4 2. Perkotaan dan Lingkungan

Gambar 2. Kondisi kawasan sekitar

 Lokasi terletak di kawasan komersil dan jasa.

 Lokasi dikelilingi pesawahan dan perumahan warga.

 Masih banyak lahan kosong di sekitar lokasi

3. potensi dan kendala

Gambar 4. Potensi, kendala dan analisa.

C.2 Analisa Aspek Manusia

Pelaku kegiatan di BLK diantaranya: peserta pelatihan dan pengelola (staff BLK dan instruktur)

Kebutuhan ruang dan fasilitas yang diperlukan di BLK dapat dilihat gambar di bawah ini

(5)

5

Gambar 5. Analisa pelaku kegiatan dan kebutuhan ruang

C.3 Analisa Aspek Bangunan 1. Topik dan Tema

Topik BLK ini menggunakan konsep arsitektur Jawa Barat dengan tipologi bangunan rumah adat sunda yang digunakan adalah tipe bangunan untuk kehangatan atau rumah panggung. Tema kontekstual adalah kemungkinan perluasan

bangunan dan keinginan

mengaitkan bangunan baru dengan lingkungan sekitarnya.

Gambar 6. Topik dan tema BLK

2. Hubungan Skematik

Gambar 7. Hubungan skematik secara makro

(6)

6 3. Program ruang (Luas)

Gambar 8. Program ruang Jadi,

luas site = 38.500m2

KDB 60% = 38.500 x 60%= 23.100m2 Bangunan BLK= 8.434,8 m2

Sisa lahan untuk di bangun = 23.100-8.434,8 = 14.665,2m2.

2. Letak dan Massa Bangunan

Pada perancangan BLK ini akan menggunakan pola massa majemuk lepas karena lahan yang cukup luas, bentuk massa yang terorganisir, serta adanya pengelompokan aktivitas yang berbeda. Tata letak massa yang digunakan adalah susunan massa cluster dan linier dengan

pertimbangan kemudahan

penentuan massa dengan

kegiatan dan lebih didasarkan pada fungsinya.

Gambar 9. Letak dan massa bangunan

3. Bentuk Bangunan

Bentuk yang akan

diterapkan dalam bangunan BLK adalah bentuk segi empat.

Hal ini berdasarkan

pertimbangan fungsi, efisiensi dan estetika dalam pengolahan suatu bangunan agar dapat berfungsi secara maksimal.

(7)

7 4. Sirkulasi Bangunan

Pola sirkulasi horizontal yang akan digunakan pada bangunan BLK ini adalah pola linear bercabang. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan bagi pengunjung untuk mengakses ke tempat-tempat hunian serta ke beberapa fasilitas penunjangnya.

Gambar 11. Sirkulkasi horizontal Sirkulasi vertikal pada bangun BLK ini dibangun hanya satu lantai sehingga tidak ada sirkulasi vertikal, kecuali asrama dan perpiustakaan akan dibuat 2 lantai dengan sistem sirkulasi vertikal yang digunakan adalah tangga.

5. Zoning

Gambar 12. Zoning Dengan petimbangan berikut ini:

a) Ruang hijau diletakkan di depan massa bangunan untuk

meminimalisir kebisingan dari arah jalan, sekaligus sebagai filter terhadap debu, polusi udara dan panas matahari langsung yang dapat masuk ke dalam bangunan. Selain itu sebagai respon terhadap lingkungan sekitar.

b) Gedung utama/kantor

pengelola diletakkan didepan sebagai icon dari BLK.

c) Parkiran di tempatkan di bagian depan agar mengurangi cross di dalam lingkungan BLK serta meminimalisir polusi di dalam lingkungan BLK.

d) Area pirvat diletakan di samping untuk memisahkan dengan BLK.

e) Bengkel yang memiliki sifat semi publik, di letakan dibagian belakang agar dapat dijangkau oleh pelaku kegiatan dari segala arah.

f) Area service diletakan disamping kanan dari area semi publik agar dapat terkontrol oleh pihak main-entrance.

6. Gubahan Massa

(8)

8 7. Entrence Kendaraan dan Jalur

Pejalan Kaki

Gambar 13. Entrence kendaraan dan jalur pejalan kaki

8. Sirkulasi Dalam Tapak

Gambar 14. Sirkulasi dalam tapak Keterangan:

sirkulasi kendaraan umum, privat dan service

sirkulasi kendaraan bermotor sirkulasi pejalan kaki

IV. Kesimpulan

Hasil dari pembahasan

perencanaan dan perancangan BLK Kota Sukabumi ini, dapat disimpulkan dalam berbntuk gambar

Gambar 15. BLK Kota Sukabumi

Gambar 16. Kantor pengelola

Gambar 17. Kios 3 in 1

Gambar 18. Gedung bengkel kejuruan

(9)

9

Gambar 19. Asrama

Gambar 20. Kantin

Gambar 21. Perpustakaan

Gambar 22. Klinik

Gambar 23. Gedung aula

Gambar 24. Masjid

Gambar 25. Area service

(10)

10

Gambar 27. Gerbang BLK

Gambar 28. Land mark BLK

Gambar 29. Kolam resapan

Gambar 30. Rest area

DAFTAR PUSTAKA

Sonaesti, Ceratomia. 2010. BLK

Semarang. Skripsi.

Universitas Diponogoro Semarang. Suharjanto, Gatot. 2014. Konsep

Arsitektur Sunda Masa Lalu dan Masa Kini. Jurnal ComTech. Vol. 5, No.1: 520. Ilham, Nur Anggi dan Afriyanto Sofyan SB. 2012. Tipologi Bangunan Rumah Tinggal Adat Sunda di Kampung Naga Jawa Barat. Jurnal Tesa Arsitektur. Vol. 10, No.1: 3-6.

Pemerintah Indonesia. 2017. Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 2017 Tentang Standar Balai Latihan Kerja. Lembaran RI Tahun 2017 No.8. Jakarta: Sekretariat Negara.

Pemerintah Indonesia. 2012.

Undang-Undang Derah Kota

Sukabumi No. 11 Tahun 2012 Tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kota

Sukabumi Tahun 2011-2031. Lembaran RI Tahun 2012 No 11. Jakarta: Sekretariat Negara.

Wildan, Ahmad. 2018.”Sejarah dan Peraturan Tentang BLK”. Hasil Wawancara Pribadi:

18 Juni 2018, BLK

Kabupaten Sukabumi. Buddhiracana.1996. Nilai Budaya

Yang Terkandung Dalam

Arsitektur Tradisional

Rumah Masyarakat Jawa

Barat. Bandung: Balai

Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional (BKSNT).

(11)

11

BPS Jawa Barat. 2018. Jumalah Penduduk Jawa Barat 2018 dan Jumlah Penganggura Jawa Barat 2018. Badan Pusat Statistik Jawa Barat. BPS Kota Sukabumi. 2018. Jumlah

Penduduk Kota Sukabumi 2018. Badan Pusat Statistik Kota Sukabumi.

Dinas Ketenaga Kerjaan Kota Sukabumi. 2018. Data

Pengagguran Kota

Sukabumi 2018. Sukabumi: Disnaker Kota Sukabumi.

Gambar

Gambar 1. Kondisi site  Luas total perancangan
Gambar 2. Kondisi kawasan sekitar
Gambar 7. Hubungan skematik  secara makro
Gambar 8. Program ruang  Jadi,
+4

Referensi

Dokumen terkait

menunjukan hasil cluster pada iterasi 2 dan iterasi 3 yang menunjukan tidak ada terjadinya perubahan cluster, maka hasil yang di dapatkan sudah stabil (konvergen),

Hasil perhitungan uji anova terhadap penurunan kadar kesadahan menunjukan bahwa nilai F>F crit yang artinya Ho ditolak dan H 1 diterima, hal ini menunjukan bahwa

Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan bahwa variabel atau atribut yang digunakan dalam penelitian ini (usia, tekanan darah, dan hasil_test) berpengaruh

Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan dalam penelitian Prediksi Pengiriman Barang menggunakan Algoritma K-Nearest Neighbor ini, dapat diketahui bahwa tingkat

Berdasarkan dari proses klasifikasi 1120 record dataset pembelian material plastik injection yang telah dilakukan pengujian menggunakan cross validation sebanyak

Berdasarkan rencana pengujian yang telah dibuat, maka hasil pengujian perangkat lunak dan perangkat keras dari Sistem Informasi Penerimaan Peserta Didik Baru Berbasis WEB

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat diperoleh kesimpulan bahwa metode Clustering dengan Algoritma K-Means dapat mengelompokkan data

Pada diagram use case di atas menjelaskan proses-proses yang dilakukan pada masing-masing actor, dimana customer dapat melakukan beberapa aksi seperti registrasi untuk