Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
EFEKTIVITAS MEDIA FILTER MANGANESE GREENSAND DAN KARBON AKTIF DALAM MENURUNKAN KADAR BESI, MANGAN,
DAN KESADAHAN PADA AIR SUMUR
Sapuroh1, Putri Anggun Sari2, Nisa Nurhidayanti3
(I)Penyuusun, (I) dosen pembimbing I, (II)dosen pembimbing I
Program Studi Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik, Universitas Pelita Bangsa Jl. Inspeksi Kalimalang Tegal Danas No. 9, Cibatu, Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat
17530
Email : [email protected]
ABSTRACT
Water is the most important need for humans. Sources of water to fulfill this need can come from anywhere, one of the sources is groundwater. The nonattendance of a PAM network that should be enters Hegarmanah Village causes the villagers of Hegarmanah Village to use groundwater to fulfill their daily water needs. From the data on water quality in the Hegarmanah area which was checked at the health laboratory in Karawang, it showed that the Fe content in the groundwater was 0.94 Mg/l and Mn was 0.54 Mg/l, which indicates that the groundwater quality in Hegarmanah Village is not suitable for used as drinking water because it exceeds the maximum limit of quality standards issued by PERMENKES No.492/MENKES/PER/IV/2010. So this research was carried out to improve the quality of groundwater. The groundwater quality was improved by filtering groundwater using a filter reactor with a 20 cm thick manganese greensand filter media and 20 cm thick activated carbon to reduce Fe, Mn, and hardness levels. The maximum effectiveness of Fe reduction is 0.03 mg/l or 94.44%, the maximum effectiveness of Mn reduction is 0.02 mg/l or 97.87%, and the maximum hardness reduction is 2056.99 mg/l or 42.33%.
__________________________________________________________________
Keywords: Well Water, Manganese Greensand, Activated Carbon, Iron, Manganese, Hardness.
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
I. PENDAHULUAN
Air merupakan kebutuhan paling utama bagi manusia. air berperan dalam kegiatan pertanian, industri dan pemenuhan kebutuhan rumah tangga. Air yang digunakan harus memenuhi syarat dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Secara kualitas, air harus tersedia pada kondisi yang memenuhi syarat kesehatan. Kualitas air dapat ditinjau dari segi fisika, kimia, dan biologi (Kusnaedi, 2010).
Sumber air sebagai pemenuh kebutuhan ini dapat berasal dari mana saja salah satunya yaitu dari air tanah.
Air tanah dapat dijadikan sebagai air baku untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk keperluan mencuci, memasak dan lainnya. Namun tidak semua air tanah memiliki kualitas air yang baik, pada beberapa kasus air tanah kerap kali memiliki kualitas air yang cenderung buruk untuk dijadikan sebagai air minum karena beberapa zat-zat yang terkandung dalam air melebihi baku mutu yang di tentukan. Menurut Novia Rahmarati dan Sugito (2015) Air tanah mengandung kation terlarut seperti Besi (Fe), Mangan (Mn), dan beberapa senyawa anorganik lainnya.
Adanya kandungan Fe dan Mn dalam air yang menyebabkan warna air tersebut berubah menjadi kuning- coklat setelah beberapa saat kontak dengan udara.sehingga belum layak untuk dikonsumsi. Oleh karena itu diperlukan teknologi untuk mengolah kandungan Besi dan Mangan pada air tanah.
Tidak adanya jaringan PAM yang masuk ke Desa Hegarmanah menyebabkan Penduduk Desa Hegarmanah memanfaatkan air sumur bor sebagai pemenuh kebutuhan air harian. Kualitas air sumur bor yang berada di Desa Hegarmanah tidak layak untuk digunakan sebagai air minum jika tanpa dilakukan pengolahan karena kualitas airnya tidak memenuhi baku mutu air minum yang di keluarkan
oleh PERMENKES
No.492/MENKES/PER/IV/2010 Tentang persyaratan kualitas air minum. Dari data kualitas air di daerah Hegarmanah yang dicek di laboratorium kesehatan daerah karawang menunjukan bahwa kadar Fe pada air tanah sebesar 0,94 Mg/l dan Mn sebesar 0,54 Mg/l yang mana menunjukan bahwa kualitas air tanah di Desa Hegarmanah tidak layak untuk dijadikan air minum karena melebihi batas maksimum standar baku mutu yang di keluarkan oleh Permenkes
No.492/MENKES/PER/IV/2010.
Untuk meningkatkan kualitas air tanah ini diperlukan adanya pengolahan terhadap air baku sebelum di gunakan. Salah satu pengolahan yang dapat di lakukan untuk meningkatkan kualitas air sumur bor yaitu dengan dilakukannya filter terhadap air baku sebelum di gunakan, maka dari itu dilakukanlah penelitian ini yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas air di daerah Desa Hegarmanah.
II. METODE
Metode sampling yang di gunakan pada penelitian ini yaitu
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
dengan metode grab sampling. Air baku dan air hasil filternya di periksa di laboratorium kesehatan daerah karawang.
Analisa data yang di lakukan yaitu dengan analisa regresi linear sederhana, dan uji anova dengan menggunakan bantuan Microsoft excel.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Analisa Kualitas Air Kondisi air tanah yang di teliti ini kurang baik untuk dijadikan sumber air minum, sehingga diperlukan perlakuan khusus terlebih dahulu terhadap air sumurnya sebelum akan di jadikan air minum.
Perlakuan khusus yang dipilih dalam penelitian ini adalah melakukan treatment filtrasi terhadap air sumur.
Berdasarkan data air sebelum dilakukan filtrasi yang di dapatkan dari hasil penelitian di laboratorium kesehatan daerah karawang seperti pada tabel 1. dibawah ini, air sumur yang diteliti di desa hegarmanah tidak memenuhi standar baku mutu untuk air minum yang di keluarkan oleh
Permenkes No
492/MENKES/PER/IV/2010.
Tabel 1. Hasil analisa laboratorium terhadap air baku.
Filtrasi dilakukan dengan menggunakan media filter manganese greensand dan karbon aktif. Media
filter manganese greensand dipilih karena kelebihan dari pasir ini dalam menurunkan kadar mangan yang cukup tinggi. Penambahan karbon aktif sebagai media filter air sumur juga dipilih karena karbon aktif cukup baik dalam menurunkan kadar mangan dan apabila di kombinasikan dengan media zeolit maka efektifitas penurunan mangannya menjadi semakin tinggi. manganese greensand sendiri merupakan zeolit sintetis dengan kadar mangan oksida tinggi yang melapisi bagian permukaannya.
hal ini dilihat dari hasil penelitian oleh nastiti dan sugito (2017) yang melakukan penelitian terhadap efektivitas penurunan Fe dan Mn dengan membandingkan antara media pasir silika- zeolite-karbon aktif dan pasir silika-manganese greensand- karbon aktif. Hasil dari penelitian tersebut menunjukan penurunan paling maksimum terjadi pada filtrasi menggunakan manganese greensand dengan efektivitas penurunan Fe mencapai 78,36% dan Mn sebesar 88,22%. Serta penelitian lain yang dilakukan oleh novia dan sugito (2015) dengan menggunakan manganese greensand yang terpadukan resin penukar ion menghasilkan tingkat efektivitas removal Fe sebesar 94% dan Mn sebesar 99%. Filter dengan manganese greensand dan karbon aktif sebagai media filternya diharapkan dapat menurunkan kadar Fe, Mn dan juga kesadahan pada air sumur yang berada di desa hegarmanah agar dapat memenuhi kebutuhan air minum warga desa hegarmanah.
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
Air yang telah di filtrasi dengan menggunakan reaktor filter selanjutnya diuji kualitas airnya di Laboratorium Kesehatan Daerah Karawang. Pengujian dilakukan terhadap sampel air sebanyak 1 liter air yang telah di olah menggunakan reaktor filter dengan media manganese greensand dan karbon aktif dan dilakukan pengulangan pengujian sebanyak 3 kali. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar penurunan kadar Fe, Mn dan kesadahan setelah dilakukannya filtrasi terhadap air baku. Besar nilai penurunan kadar Fe, Mn, dan kesadahan pada air sumur yang telah di filter menggunakan media filter manganese greensand dapat di lihat pada tabel 2. sebagai berikut.
Tabel 2. Hasil analisa laboratorium terhadap air hasil pengolahan
menggunakan reaktor filter.
Pada data tabel 1. batas maksimum kandungan Fe, Mn, dan kesadahan mengacu pada baku mutu air minum Permenkes RI No.492/MENKES/PER/IV/ 2010.
dimana batas maksimum Fe adalah 0,30 mg/l, Mn adalah 0,40 mg/l dan kesadahan adalah 500 mg/l. Dari data tabel 1. dan tabel 2. dapat dilihat bahwa reaktor filter dengan media
filter manganese greensand dan karbon aktif ini cukup baik dalam menurunkan kadar Fe dan Mn pada air sumur di desa hegarmanah, namun pada parameter kesadahan, nilai kadar kesadahan dalam airnya sangat tinggi sehingga meskipun terjadi penurunan kadar kesadahan dalam air tetap tidak dapat memenuhi standar baku mutu Permenkes RI No.492/MENKES/PER/IV/ 2010.
Analisis Parameter Mangan (Mn) Dari data hasil uji laboratorium yang dilakukan di labkesda karawang didapatkan nilai parameter Mangan (Mn) pada air baku seperti yang tertera pada tabel 1.
yaitu sebesar 0,54 mg/l. nilai air baku ini tidak dapat memenuhi standar baku mutu untuk air minum, dimana batas maksimum untuk parameter mangan adalah 0.40 mg/l. namun setelah dilakukannya filtrasi terhadap air baku menggunakan media filter manganese greensand dan karbon aktif, didapatkan nilai parameter mangan mengalami penurunan seperti yang ditunjukan pada tabel 3.
dan memiliki hubungan dengan baku mutu kualitas air minum seperti yang di tunjukan oleh gambar 1. grafik hubungan antara penurunan kadar Mn dengan Baku mutu di bawah ini.
Tabel 3. Penurunan Parameter Mangan
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
Gambar 1. Grafik hubungan antara penurunan kadar Mn dengan Baku
mutu
Sumber : Data Penulis, 2021.
Penurunan nilai kadar parameter mangan ini didukung oleh daya absorbsi karbon aktif yang cukup tinggi terhadap parameter mangan. Kondisi ini dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh zelna (2019) dimana media filter karbon aktif mampu menurunkan kadar mangan dari 2,3 mg/liter menjadi 1,4 mg/liter atau sebesar 40,8 %..
Sehinggga dapat dikatakan bahwa karbon aktif efektif dalam menurunkan kadar mangan air sumur.
Hal ini dapat di buktikan dengan menggunakan uji anova untuk menguji hipotesis terhadap air sumur yang di filtrasi menggunakan manganese greensand dan karbon aktif.
Tabel 4. Analisis Uji Anova terhadap penurunan mangan.
Dari tabel di atas didapatkan nili F>Fcrit maka Ho ditolak dan H1
diterima, artinya filtrasi dengan menggunakan manganese greensand dan karbon aktif dapat meningkatkan kualitas air sumur sehingga dapat memenuhi baku mutu kualitas air minum yang di keluarkan oleh Permenkes
No.492/MENKES/PER/IV/2010.
Analisis Parameter Besi (Fe) Dari data hasil uji laboratorium seperti pada tabel 1.
didapatkan nilai Fe sebelum dilakukannya filtrasi menggunakan manganese greensand dan karbon aktif adalah 0,94 mg/l yang artinya air dihegarmanah ini telah melebihi baku mutu air minum yang di tentukan yaitu 0,30 mg/l. namun setelah dilakukannya filtrasi kualitas air nya meningkat seperti pada tabel 5.
peningkatan yang terjadi terhadap kadar Fe di air sumur yang di teliti di desa hegarmanah ini telah memenuhi baku mutu seperti dapat di lihat pada gambar 2. grafik hubungan antara penurunan kadar Fe dan baku mutu.
Tabel 5. penurunan Kadar Besi (Fe)
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
Gambar 2. Grafik hubungan antara penurunan kadar Fe dengan Baku
mutu
Sumber : Data Penulis, 2021.
Penelitian ini lebih efektif dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh akbar (2014) dimana Rata- rata kadar Fe setelah melewati media filter zeolit, arang aktif dan pasir silika dengan waktu tinggal 3 menit sebesar 0,26 mg/l dengan keefektifan pengolahan rata-rata 87,78%, rata-rata kadar Fe setelah setelah perlakuan dengan waktu tinggal 4 menit sebesar 0,15 mg/l dengan keefektifan pengolahan rata- rata 92,96%, dan rata-rata kadar Fe setelah perlakuan dengan waktu tinggal 5 menit sebesar 0,08 mg/l dengan keefektifan pengolahan rata- rata 96,17%.
Perhitungan uji anova dengan menggunakan Microsoft excel dapat dilihat pada tabel 6. dibawah ini.
Tabel 6. Analisis Uji Anova terhadap penurunan besi.
Dari tabel di atas didapatkan nili F>Fcrit maka Ho ditolak dan H1
diterima, artinya filtrasi dengan menggunakan manganese greensand dan karbon aktif dapat meningkatkan kualitas air sumur sehingga dapat memenuhi baku mutu kualitas air minum yang di keluarkan oleh Permenkes
No.492/MENKES/PER/IV/2010.
Analisis Parameter Kesadahan Dari data hasil uji laboratorium didapatkan nilai kesadahan air baku sebesar 3565,32 mg/l dimana nilai tersebut telah jauh melebihi baku mutu untuk air minum yang diizinkan yaitu 500 mg/l. setelah di lakukan filtrasi pun nilai kesadahannya tetap tinggi seperti dapat di lihat pada tabel 7. dengan grafik hubungan antara kesadahan dan baku mutu seperti pada gambar 3.
berikut.
Tabel 7. penurunan Kadar Kesadahan (CaCO3)
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
Gambar 3. Grafik hubungan antara penurunan kadar kesadahan dengan
Baku mutu Sumber : Data Penulis, 2021.
Meski terjadi penurunan nilai kesadahan, air hasil filtrasi dengan manganese greensand dan karbon aktif ini masih belum memenuhi baku mutu kualitas air minum yang telah di tentukan oleh permenkes tahun 2010.
Hal ini dapat terjadi karena dipengaruhi oleh waktu kontak antara air sumur yang diteliti dengan media filter manganese greensand dan karbon aktif terlalu singkat dan ketebalan media manganese greensand setebal 20 cm dan karbon aktif setebal 20 cm yang terlalu tipis untuk mengabsorbsi kesadahan dalam air sumur sehingga efektivitas dalam proses penurunan kadar kesadahannya menjadi tidak optimal.
Kondisi ini sama dengan penelitian yang di lakukan oleh husaini, et al (2020) dimana perubahan kesadahan air setelah dilakukan pengolahan dengan proses filtrasi dan absorbsi dengan waktu kontak yang berbeda-beda menunjukan hasil yang signifikan.
pada waktu kontak <1 menit penurunannya sebesar 7,14%, lama
kontak 30 menit menjadi sebesar 15,35%, lama kontak 60 menit menjadi sebesar 36,42%, lama kontak 90 menit menjadi sebesar 38,57% dan lama kontak 120 menit menjadi sebesar 62,85%. Husaini menyatakan bahwa penurunan kadar kesadahan dalam air di pengaruhi oleh lama kontak air pada proses filtrasi dan absorbsi. Semakin lama terjadinya kontak air dengan media filtrasi maka penurunan tingkat kesadahannya semakin efektif. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh lustiningrum (2013) Hasil kadar kesadahan lama kontak 10 menit rata- rata sebesar 493,33 mg/l, lama kontak 20 menit kadar kesadahan sebesar 412,37 mg/l dan lama kontak 30 menit kadar kesadahan sebesar 293,33 mg/l. Persentase penurunan kadar kesadahan berkisar antara 23,25%-54,37%, dimana semakin lama waktu kontak air dengan karbon aktif, penurunan kesadahan semakin besar. Perbedaan waktu kontak memberikan pengaruh pada penurunan kesadahan, hal ini dikarenakan karbon aktif tempurung kelapa dapat berperan sebagai adsorben.
Namun hasil perhitungan uji anova menunjukan hipotesis yang berbeda dengan kesimpulan yang dijabarkan oleh peneliti di atas. Hasil perhitungan uji anova dapat di lihat pada tabel 8. dibawah ini.
Tabel 8. Analisis Uji Anova terhadap penurunan kesadahan.
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
Hasil perhitungan uji anova terhadap penurunan kadar kesadahan menunjukan bahwa nilai F>Fcrit yang artinya Ho ditolak dan H1 diterima, hal ini menunjukan bahwa filtrasi dengan menggunakan manganese greensand dan karbon aktif dapat meningkatkan kualitas air sumur sehingga dapat memenuhi baku mutu kualitas air minum yang di keluarkan
oleh Permenkes
No.492/MENKES/PER/IV/2010.
B. Efektivitas Penurunan kadar Fe, Mn, dan kesadahan
Dari hasil analisis parameter diatas dapat dihitung penurunan kadar Fe, Mn dan kesadahan dalam air sumur yang di olah menggunakan filter manganese greensand dan karbon aktif. Perhitungan penurunan kadar Fe, Mn, dan kesadahan ini dilakukan untuk mengetahui nilai efektivitas reaktor filter manganese greensand dan karbon aktif dalam menurunkan kadar Fe, Mn, dan kesadahan dalam air sumur di desa hegarmanah yang menjadi variabel terikat dalam penelitian ini.
Penurunan Kadar Mangan
Berdasarkan Data dari tabel 3.
air yang telah mengalami proses filtrasi dengan media filter
manganese greensand dan karbon aktif mengalami peningkatan kualitas air dengan menurunnya kadar mangan yang terkandung dalam air sumur di desa hegarmanah, cikarang timur. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar efektivitas penurunan kadar mangan sebagai berikut.
Gambar 4. Efektivitas Penurunan Mangan
Sumber : Data Penulis, 2021.
Penurunan kadar parameter mangan pada air baku terjadi dari kadar mangan sebesar 0,54 mg/l menjadi 0,25 mg/l pada uji coba pertama, 0,05 mg/l pada uji coba kedua, dan 0.03 mg/l pada uji cob ketiga. dengan begitu dapat dihitung nilai efektivitas kadar penurunan mangannya seperti pada tabel 9.dibawah ini.
Tabel 9. Efektivitas penurunan kadar mangan
Dari tabel perhitungan efektivitas terhadap penurunan kadar
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
mangan diatas didapatkan bahwa efektivitas media manganese greensand dan karbon aktif dalam menurunkan kadar mangan yang paling efektif adalah pada pengujian 3 dengan efektivitas mencapai 94,44%.
Dengan kadar mangan yang menurun menjadi 0,053 mg/l sehingga dapat di simpulkan bahwa kadar mangan dalam penelitian ini telah memenuhi baku mutu air minum yang dikelurkan Permenkes No. 492 / MENKES / PER / VI / 2010.
Jika dilihat dari efektivitas penurunan kadar mangannya, penelitian ini lebih efektif dibandingkan dengan penelitian yang dilakukan oleh nastiti dan sugito (2017) dimana hasil pengolahan air dengan menggunakan media filter pasir silika-manganese greensand- karbon aktif memiliki efektivitas penurunan mangan sebesar 88,22%
sementara pada penelitian ini hanya menggunakan manganese greensand dan karbon aktif saja tetapi efektivitas penurunan kadar mangannya mencapai 94,44%.
Penurunan Kadar Besi
Berdasarkan data dari tabel 5.
didapatkan kadar parameter besi (Fe) yang terkandung dalam air baku yaitu mencapai kadar 0,94 mg/l, dan setelah dilakukannya proses pengolahan filtrasi dengan menggunakan filter manganese greensand dan karbon aktif didapatkan penurunan kadar besi seperti yang dapat dilihat pada grafik penurunannya berikut.
Gambar 5. Efektivitas Penurunan Besi
Sumber : Data Penulis, 2021.
Dari data grafik diatas kita dapat melakukan perhitungan terhadap penurunan kadar kandungan besi dalam air hasil pengolahan ini sehingga akan didapatkan efektivitas penurunan kadar besinya sebagai berikut.
Tabel 10. Efektivitas penurunan kadar Besi
Dari data hasil perhitungan dapat disimpulkan bahwa efektivitas penurunan kadar besi oleh media filter manganese greensand dan karbon aktif paling maksimum adalah sebesar 97.87%. Dengan nilai penurunan yang mencapai kadar 0,02 mg/l telah memenuhi stadar baku mutu Permenkes No. 492 / MENKES / PER / VI / 2010.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh novia tahun 2015. Penelitian tersebut melakukan pereduksian kadar fe
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
dalam air dengan menggunakan manganese greensand yang di padukan dengan resin penukar ion.
Dari hasil penelitian yang di lakukan oleh novia didapatkan efektivitas penurunan kadar fe dalam air sebesar 94%. Hal ini terjadi karena manganese greensand merupakan mineral yang dapat menukar ion sehingga kadar besi terlarut dapat diubah menjadi besi tak larut dan dapat difilter.
Penurunan Kadar Kesadahan Pada kasus penurunan kadar kesadahan dalam air sumur pada penelitian ini dapat dikatakan tidak memenuhi kriteria standar baku mutu yang telah di keluarkan permenkes tahun 2010 tentang persyaratan kualitas air minum, hal ini dapat dilihat pada grafik efektivitas penurunan kadar kesadahan dibawah ini.
Gambar 6. Efektivitas Penurunan Kesadahan
Sumber : Data Penulis, 2021.
Dari grafik data diatas menunjukan meskipun telah melewati proses filtrasi air tetap tidak memenuhi standar baku mutu air minum. Kadar parameter air baku sebelum difiltrasi menggunakan
media filter manganese greensand dan karbon aktif ini juga cukup besar yaitu 3565,32 mg/l.
Meskipun tidak dapat memenuhi standar baku mutu untuk air minum, kadar parameter kesadahan ini tetap mengalami penurunan, sehingga dapat di hitung nilai efektivitasnya. Perhitungan efektivitas penurunan kadar kesadahan dapat di lihat pada tabel 11. sebagai berikut.
Tabel 11. Efektivitas penurunan kadar Kesadahan
Dari hasil perhitungan di atas dapat di simpulkan bahwa kadar kesadahan pada air hasil filtrasi menggunakan manganese greensand dan karbon aktif dapat menurunkan kadar kesadahan maksimum sebesar 42.33 %. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh setyorini tahun 2018 dimana hasil penurunan kesadahan pada penelitian tersebut adalah 29,59 % untuk filter 1 dengan susunan ketebalan media pasir 20 cm, karbon aktif 40 cm dan zeolite 30 cm. penurunan sebesar 11,41 % dengan susunan media filter pasir 30 cm, karbon aktif 30 cm dan zeolite 30 cm. serta penurunan sebesar 2,48 % dengan susunan media filter pasir setebal 40 cm, karbon aktif 20 cm, dan zolite 30 cm. perbedaan hasil filtrasi ini dapat terjadi karena
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
pengaruh dari ketebalan media terhadap efektivitas penurunan kadar kesadahannya. Hal ini sesuai dengan pernyataan putri (2015) dimana ketebalan media menentukan lamanya pengaliran dan daya saring.
Media yang tebal biasanya memiliki daya saring yang sangat tinggi, tetapi membutuhkan waktu pengaliran yang lama. Sebaliknya, ketebalan media yang tipis memiliki waktu pengaliran yang singkat dengan daya saring yang rendah.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat ditarik kesimpulan dari rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut.
1. Sesuai hasil perhitungan anova terhadap filtrasi menggunakan manganese greensand dan karbon aktif yang dilakukan terhadap air sumur didesa hegarmanah, cikarang timur, Bekasi dapat memenuhi standar baku mutu kualitas air minum yang dikeluarkan Permenkes
No.492/MENKES/PER/IV/20 10.
2. Efektivitas paling maksimum alat reaktor filtrasi dengan media filter manganese greensand dan karbon aktif dalam menurunkan kadar Mn pada air sumur di desa hegarmanah adalah sebesar 94,44 %, Fe sebesar 97,87 %, dan kesadahan sebesar42,33%.
B. Saran
Dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tingkat ketebalan media, laju filtrasi, dan lama waktu kontak air sumur dengan media filter yang paling optimum dalam menurunkan kadar parameter Fe, Mn, dan kesadahan.
V. DAFTAR PUSTAKA
Akbar, R.R.R. 2014. Keefektifan Variasi Waktu Tinggal Pada Proses Filtrasi Dalam Menurunkan Kadar Besi (Fe) Air Sumur Di Perum Griya Fajar Gentan Baki Sukoharjo.
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Skripsi.
Husaini, et al. 2020. Efektivitas Metode Filtrasi dan Adsorpsi dalam Menurunkan
Kesadahan Air Sumur di Kecamatan Kota Baru Kota Jambi. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati Volume 5 Nomor 2 Hal.:91- 102 ; e-ISSN 2550-0864.
Kusnaedi. 2010. Mengolah Air Kotor untuk Air Minum. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Lustiningrum, Iiham Arni. 2013.
Pengaruh Lama Kontak Karbon Aktif Terhadap Penurunan Kadar Air Sumur Di Desa Kismoyoso Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.Skripsi.
N.N. Ratna, Zelna. Dan Purnomo, Suryo, Yayok. 2019.
Penurunan Mangan Dengan Aplikasi Filter Dan Karbon
Pelita Teknologi: Jurnal Ilmiah Informatika, Arsitektur dan Lingkungan
Journal homepage: jurnal.pelitabangsa.ac.id
Aktif. Jurnal Envirotek Volume:11 Nomor:2.
Nastiti, Dkk. 2017. Penurunan Logam Besi Dan Mangan Menggunakan Filtrasi Media Zeolit Dan Manganese Greensand. Surabaya : Jurnal Teknik WAKTU Volume 15 Nomor 02 – Juli 2017 – ISSN : 1412-1867.
Putri Inesya Alda, Ramdani M, Regiyanti Risma. 2015.
Filtrasi Dengan Media Butiran.
Rahmawati,Novia dan Sugito. 2015.
Reduksi Besi (Fe) dan Mangan (Mn) pada Air Tanah Menggunakan Media Filtrasi Manganese Greensanddan Zeolit Terpadukan Resin.
Surabaya : Jurnal Teknik WAKTU Volume 13 Nomor 02–ISSN : 1412-1867.
Setyorini, A. G., 2018. Peningkatan Kualitas Air Sumur Di Sumbersari, Purwodadi, Purworejo Dengan Metode Filtrasi Gravitasi.Universitas Tidar.Skripsi.