• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI KECAMATAN MEDAN AREA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI KECAMATAN MEDAN AREA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 153

PENGARUH SUPERVISI AKADEMIK KEPALA SEKOLAH, KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI

KECAMATAN MEDAN AREA Paruhuman Hasibuan

Program Paskasarjana, Program Studi Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Medan

Email: paruhumanhasibuan0@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui: (1) Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Motivasi Kerja; (2) Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi Kerja; (3) Pengaruh Supervisi Akademik Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru; (4) Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Guru; dan (5) Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru SD Negeri Kecamatan Medan Area. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif, model yang digunakan adalah analisis jalur dengan teknik analisis dan inferensial. Populasi dalam penelitian adalah seluruh guru SD Negeri yang ada di Kecamatan Medan Area yang berjumlah 276 guru. Sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik proportional random sampling sehingga didapatkan sampel sebanyak 159 guru. Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data adalah angket. Hasil dari penelitian ini ditemukan: (1) terdapat pengaruh langsung positif supervisi akademik kepala sekolah terhadap motivasi kerja dengan koefisien korelasi ρ31 = 0,33 dengan sumbangan pengaruhnya 11 %; (2) terdapat pengaruh langsung positif kepuasan kerja terhadap motivasi kerja dengan koefisien korelasi ρ32= 0,16 dengan sumbangan pengaruh langsung sebesar 2,56%; (3) terdapat pengaruh langsung positif supervisi akademik kepala sekolah terhadap kinerja guru dengan koefisien korelasiρ41= 0,33 dengan sumbangan pengaruhnya sebesar 11 %; (4) terdapat pengaruh langsung positif kepuasan kerja terhadap kinerja guru dengan korelasi ρ42 = 0,19 dengan sumbangan pengaruhnya sebesar 3,61%; (5) terdapat pengaruh langsung positif motivasi kerja terhadap kinerja guru dengan koefisien korelasiρ43 = 0,16 dengan sumbangan pengaruhnya sebesar 2,56 %. Maka untuk meningkatkan kinerja guru perlu adanya peningkatan supervisi akademik kepala sekolah, kepuasan kerja, dan motivasi kerja.

Kata kunci: Supervisi Akademik Kepala Sekolah, Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Kinerja Guru

ABSTRACT

This study aims to describe and determine: (1) Effect of Supervision of Academic Motivation Principal Work; (2) Effect of Job Satisfaction Motivation Work; (3) Effect of Supervision Academic Performance Against Principal Teacher; (4) Influence on Performance Teacher Job Satisfaction; and (5) Influence Motivation Work To Performance Elementary School Teacher District of Medan Area. This study uses quantitative methods, the model used is path analysis techniques and inferential analysis. The population in the study were all primary school teachers in the district of Medan Area totaling 276 teachers. The research sample was determined by using proportional

(2)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 154

random sampling technique to obtain a sample of 159 teachers. The research instrument used for data collection was a questionnaire. The results of this study found: (1) there is a direct positive influence academic supervision of the school principal motivation work with a correlation coefficient ρ = 0.33 with 11% contribution of their influence; (2) there is a direct positive influence on work motivation job satisfaction with a correlation coefficient ρ = 0.16 with a donation of a direct influence by 2.56%; (3) there is a direct positive influence of the academic supervision of the school head teacher performance korelasiρ coefficient = 0.33 with a donation of effect of 11%; (4) there is a direct positive effect of job satisfaction on the performance of teachers with correlation ρ = 0.19 with a donation of influence of 3.61%; (5) there is a direct effect of positive motivation to work on teacher performance with korelasiρ coefficient = 0.16 with a donation of influence by 2.56%. So to improve the performance of teachers need to improve the academic supervision of the school head, job satisfaction, and motivation.

Keywords: Supervision of Academic Principal, Job Satisfaction, Work Motivation,

Teacher Performance

A. PENDAHULUAN

Berbicara pendidikan sebenarnya sama halnya dengan berbicara kehidupan. Pendidikan merupakan proses yang dilakukan oleh setiap individu menuju ke arah yang lebih baik sesuai dengan kemanusian. Proses ini hanya berhenti ketika nyawa sudah tidak ada lagi di dalam raga manusia.

Drikarya merumuskan pendidikan sebagai proses memanusiakan manusia muda, yaitu suatu pengangkatan manusia muda ke taraf insan sehingga ia dapat menjalankan hidupnya sebagai manusia utuh dan membudayakan diri. Pendidikan sebagai proses homonisasi dan humanisasi membantu manusia muda untuk berkembang menjadi manusia utuh, bermoral, bersosial, berwatak, berpribadi, dan berpengetahuan. Proses pendidikan tiada akhir ini menarik untuk terus dikaji dan dikembangkan. Tidak hanya dalam wilayah teori saja, melainkan juga wilayah praktek.

Indikator suatu bangsa sangat ditentukan oleh tingkat sumber daya manusianya, dan indikator sumber daya manusia ditentukan oleh tingkat pendidikan masyarakatnya. Tingkat pendidikan di masyarakat sangat dipengaruhi oleh guru. Peran guru sangat strategis karena guru merupakan ujung tombak akan terjadinya perubahan khususnya dalam kegiatan pembelajaran. Kegiatan pembelajaran merupakan salah satu komponen kinerja guru. Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh kinerja guru.

Bila diamati di lapangan (SD Negeri Medan Area) bahwa sebagian guru sudah menunjukkan kinerja yang maksimal di dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pendidik, pengajar dan pelatih, tetapi masih ada sebagian guru yang belum menunjukkan kinerja baik, tentunya secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap kinerja guru secara makro. Ukuran kinerja guru dapat terlihat dari rasa tanggung jawabnya dalam menjalankan amanah, profesi yang diembannya, rasa tanggungjawab moral di pundaknya. Sikap ini akan dibarengi pula dengan rasa tanggungjawabnya mempersiapkan segala perlengkapan pengajaran sebelum melaksanakan proses pembelajaran. Sesuai dengan pengamatan dan wawancara di lapangan, guru yang kinerjanya maksimal karena dia merasa puas dalam bekerja dan sering komunikasi, disupervisi oleh kepala sekolah, sedangkan guru yang kurang maksimal kinerja disebabkan oleh faktor internal dan kurang komunikasi dengan kepala sekolah.

Kinerja guru dapat dilihat dan diukur berdasarkan spesifikasi/kriteria kompetensi yang harus dimiliki oleh setiap guru. Kompetensi guru terdiri dari kompetensi pedagogik,

(3)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 155

kepribadian, sosial dan kompetensi profesional. Keempat kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru. Berkaitan dengan kinerja guru di kelas, wujud perilaku yang dimaksud adalah kegiatan guru dalam proses pembelajaran yaitu: kegiatan pembelajaran di kelas yang meliputi perencanaan program pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.

Menurut Ambarita (2014:192) kinerja diterjemahkan dengan performance yang mempunyai beberapa makna sebagai berikut (1) melakukan, menjalankan, melaksanakan

(to do or carry out, execute), (2) memenuhi atau melaksanakan kewajiban suatu janji (to discharge of fulfill as vow), (3) melaksanakan atau menyempurnakan tanggung jawab (to execute or complete an understanding), (4) melakukan sesuatu yang diharapkan oleh

seseorang atau mesin (to do what is expected of a person or machine). Menurut Hamzah B. Uno (2012:59) kinerja adalah pelaksanaan fungsi-fungsi yang dituntut dari seseorang. Menuntut kebutuhan paling minim untuk berhasil.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, seorang guru dituntut untuk mampu mengadaptasikan dirinya supaya ilmu dan keterampian yang diberikan kepada siswa tidak ketinggalan oleh perkembangan ilmu saat ini. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup, mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa.

Guru sebagai pendidik profesional memiliki tugas utama untuk mendidik, mengajar, melatih, serta mengarahkan peserta didik agar memiliki kesiapan dalam menghadapi persaingan global yang semakin ketat dengan bangsa lain. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sangat penting dalam terwujudnya visi dan misi penyelenggaraan pembelajaran pada satuan pendidikan di mana ia melaksanakan tugasnya.

Banyak faktor yang dapat meningkatkan keberhasilan guru dalam mengajar, baik faktor dari dalam diri guru itu sendiri maupun dari luar dirinya seperti kinerja yang tinggi. Kinerja guru yang tinggi adalah keinginan dan kesungguhan seseorang mengerjakan pekerjaannya dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Guru yang memiliki kinerja yang tinggi akan lebih berhasil dibandingkan dengan guru yang tidak memiliki kinerja atau kesungguhan dalam tugasnya yang sanggup bekerja keras dan bertanggung jawab dalam kegiatan pembelajaran yang baik.

Kinerja guru ditunjukkan oleh bagaimana proses berlangsungnya kegiatan untuk mencapai tujuan. Sekolah dengan kinerja yang tinggi, senantiasa memperhatikan keberadaan para guru. Guru perlu dilibatkan dalam penyusunan berbagai rencana, penetapan tujuan sehingga mereka juga akan turut terlibat dan bersama-sama betanggung jawab untuk mencapai tujuan tersebut.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja guru di antaranya tingkat pendidikan guru, supervisi pengajaran, program penataran, iklim yang kondusif, sarana dan prasarana, kondisi fisik dan mental guru, gaya kepemimpinan kepala sekolah, jaminan kesejahteraan, kemampuan manajerial kepala sekolah dan lain-lain.

Meningkatkan kinerja (Supardi 2014: 55) mengemukakan bahwa: usaha-usaha meningkatkan kinerja kerja adalah: (1) Memperhatikan dan memenuhi tuntutan pribadi dan organisasi; (2) Informasi jabatan dan tugas setiap anggota organisasi; (3) Pelaksanaan pengawasan dan pembinaan secara efektif terhadap para anggota organisasi sekolah; (4) Penilaian program staf sekolah dalam rangka perbaikan dan pembinaan serta pengembangan secara optimal; dan (5) Menerapkan kepemimpinan yang transaksional dan demokratis.

(4)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 156

Menurut Adler (1982:87) Guru merupakan manusiawi yang sangat menentukan keberhasilan dalam pendidikan. Sementara Griffin dalam Bafadal (2006:4) mengemukakan dalam latar pembelajaran di sekolah bahwa peningkatan mutu pendidikan sangat tergantung kepada tingkat kinerja guru. Namun kenyataannya kualitas pendidikan di Indonesia masih bermasalah. Betapapun pemerintah telah berupaya meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberian pelatihan kepada guru-guru, peningkatan penghasilan dan kesejahtraan, pengadaan sarana dan prasarana namun belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan mutu pendidikan. Data yang diberikan United National Development Project Tahun 2000 bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia berada diurutan 109 tertinggal di bawah Malaysia dan Brunai yang berada pada urutan 61 dan 32, ini menunjukkan bahwa kelemahan pendidikan Indonesia masih bemasalah. Sagala (2011:216) Hasil penelitian “Human Development Index (HDI) ” dari negara-negara di dunia menunjukkan Indonesia berada pada rangking yang memperihatinkan, hal ini menunjukkan bahwa kinerja guru dalam pendidikan harus diperhatikan dan di atasi masalahnya.

B. METODOLOGI PENELITIAN

Lokasi penelitian ini adalah SD Negeri Kecamatan Medan Area, yang terdiri dari 20 sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif. Model yang digunakan adalah model analisis jalur (path analysis). Model jalur yang digunakan pada penelitian ini adalah model jalur korelasi, karena pada model ini korelasi variabel eksogen diperhitungkan. Penelitian ini menganalisis pengaruh satu variabel terhadap variabel yang lain yaitu: (1) supervisi akademik kepala sekolah, (2) kepuasan kerja, (3) motivasi kerja, dan (4) kinerja guru.

Jumlah sampel dilakukan dengan mengacu pada Tabel Krejcie–Morgan yang dipilih secara proporsional dengan tingkat kepercayaan 95%, untuk jumlah populasi 276, maka diperoleh jumlah sampel 159 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara

proportional sampling random.

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian kinerja guru, maka mean = 52,99; SD = 10,42; Modus = 57,2; dan median = 53,58.

Kelas Interval Kelas Tepi Kelas Frek. Absolut (fabs) Frekuensi Relatif (%)

1 30–35 29,5 9 5,66 2 36–41 35,5 13 8,18 3 42–47 41,5 27 16,98 4 48-53 47,5 30 18,87 5 54-59 53,5 40 25,16 6 60-65 59,5 21 13,21 7 66-71 65,5 12 7,55 8 72-77 71,5 7 4,3 JUMLAH 159 100%

Hasil penelitian supervisi akademik kepala sekolah, maka mean = 90,36; SD = 16,00; Modus = 88,28; dan median = 89,58.

Kelas Interval Kelas Tepi Kelas Frek. Absolut (fabs) Frekuensi Relatif (%)

(5)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 157 2 69 – 76 68.5 19 11,95 3 77 – 84 76.5 20 12,58 4 85 – 92 84.5 37 23,27 5 93 – 100 92.5 18 11,32 6 101 – 108 100.5 27 16,98 7 109 – 116 108.5 10 6,29 8 117 - 124 116.5 11 6,92 JUMLAH 159 100%

Hasil penelitian kepuasan kerja, maka mean = 93,00; SD = 13,57; Modus = 86,40; dan median = 91,30

Kelas Interval Kelas Tepi Kelas Frek. Absolut (fabs) Frekuensi Relatif (%)

1 64 - 71 63.5 6 3,77 2 72 - 79 71.5 19 11,95 3 80 - 87 79.5 37 23,27 4 88 - 95 87.5 34 21,38 5 96 - 103 95.5 25 15,72 6 104 - 111 103.5 19 11,95 7 112 - 119 111.5 16 10,06 8 120 - 127 119.5 3 1,9 JUMLAH 159 100%

Hasil penelitian motivasi kerja, maka mean = 88,5; SD = 14,87; Modus = 84,89; dan median = 87,4.

Kelas Interval Kelas Tepi Kelas Frek. Absolut (fabs) Frekuensi Relatif (%)

1 61 – 69 60.5 20 12,58 2 70 – 78 69.5 19 11,95 3 79 – 87 78.5 41 25,79 4 88 – 96 87.5 32 20,13 5 97 – 105 96.5 24 15,09 6 106 – 114 105.5 16 10,06 7 115 – 123 114.5 6 3,77 8 124 – 132 123.5 1 0,63 JUMLAH 159 100%

Sedangkan tingkat kecenderungan penelitian kinerja guru

Kelas Interval Kelas Frekuensi Observasi Frekuensi Relatif Kategori

1 > 60 36 22,64 % Tinggi

2 46 – 60 84 52,83 % Cukup

3 31 – 45 37 23,27 % Kurang

4 < 30 2 1,26 % Rendah

Total 159 100%

Sedangkan tingkat kecenderungan penelitian supervisi akademik kepala sekolah

Kelas Interval Kelas Frekuensi Observasi Frekuensi Relatif Kategori

1 >108 21 13,21 % Tinggi

2 82-108 92 57,86 % Cukup

3 55-81 46 28,93 % Kurang

4 <54 0 0 % Rendah

Total 159 100%

(6)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 158 Kelas Interval Kelas Frekuensi Observasi Frekuensi Relatif Kategori

1 >112 15 9,43 % Tinggi

2 85-112 93 58,50 % Cukup

3 57-84 51 32,07 % Kurang

4 <56 0 0 % Rendah

Total 159 100%

Sedangkan tingkat kecenderungan penelitian motivasi kerja

Kelas Interval Kelas Frekuensi Observasi Frekuensi Relatif Kategori

1 >112 7 4,40 % Tinggi 2 85-112 85 53,46 % Cukup 3 57-84 67 42,14 % Kurang 4 <56 0 0 % Rendah Total 159 100% 1. Hipotesis Penelitian Hipotesis Pertama

Perhitungan pengujian diperoleh hasil besarnya koefisien jalur ρ31 = 0,33, selanjutnya

dilakukan uji t. Dari perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai thitung = 5,05,

sedangkan ttabel = 1,65 dan α = 0,05 sebesar 1,65. Dengan demikian thit > ttab (5,05> 1,65),

maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya koefisien jalur adalah signifikansi dan teruji kebenarannya. Jadi, supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja guru di SD Negeri Kecamatan Medan Area.

Hipotesis Kedua

Perhitungan pengujian diperoleh hasil besarnya koefisien jalur ρ32 = 0,16, selanjutnya

dilakukan uji t. Dari perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai thitung =

2,18, sedangkan ttabel = 1,65 dan α = 0,05 sebesar 1,65. Dengan demikian thit > ttab

(2,18 > 1,65), maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya koefisien jalur adalah signifikansi dan teruji kebenarannya. Jadi, kepuasan kerja berpengaruh langsung positif terhadap motivasi kerja guru di SD Negeri Kecamatan Medan Area.

Hipotesis Ketiga

Perhitungan pengujian diperoleh hasil besarnya koefisien jalur ρ41= 0,33, selanjutnya

dilakukan uji t. Dari perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai thitung = 5,05,

sedangkan ttabel = 1,65 dan α = 0,05 sebesar 1,65. Dengan demikian thit > ttab (5,05 > 1,64),

maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya koefisien jalur adalah signifikansi dan teruji kebenarannya. Jadi, supervisi akademik kepala sekolah berpengaruh langsung positif terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Medan Area.

Hipotesis Keempat

Perhitungan pengujian diperoleh hasil besarnya koefisien jalur ρ42 = 0,19, selanjutnya

dilakukan uji t. Dari perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai thitung = 2,64,

sedangkan ttabel = 1,65 dan α = 0,05 sebesar 1,65. Dengan demikian thit > ttab (2,64 > 1,65),

maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya koefisien jalur adalah signifikansi dan teruji kebenarannya. Jadi, kepuasan kerja berpengaruh langsung positif terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Medan Area.

(7)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 159

Hipotesis Kelima

Perhitungan pengujian diperoleh hasil besarnya koefisien jalur ρ43= 0,16, selanjutnya

dilakukan uji t. Dari perhitungan yang telah dilakukan maka diperoleh nilai thitung = 2,19,

sedangkan ttabel = 1,65 dan α = 0,05 sebesar 1,65. Dengan demikian thit > ttab (2,19 > 1,65),

maka Ho ditolak dan Ha diterima yang artinya koefisien jalur adalah signifikansi dan teruji kebenarannya. Jadi, motivasi kerja berpengaruh positif terhadap kinerja guru SD Negeri Kecamatan Medan Area.

Ada 5 hipotesis yang diuji dengan Analisis Jalur. Kelima hipotesis tersebut telah terbukti kebenaranya.

1. Supervisi Akademik Kepala Sekolah (X1) Berpengaruh Langsung Terhadap

Motivasi Kerja (X3)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah dengan motivasi kerja dimana besar pengaruhnya sebesar 11 % (koefsien jalur antara X1 dengan X3 (ρ31= 0,33). Berdasarkan hasil temuan ini juga dapat

dinyatakan bahwa variabel supervisi akademik kepala sekolah dengan motivasi kerja guru di SD Negeri Kecamatan Medan Area menunjukkan adanya pengaruh langsung positif. Temuan ini mendukung teori yang menyatakan bahwa dengan adanya supervisi yang baik, guru akan merasa bahwa sekolah adalah tempat bersosialisasi, tempat berdiskusi, dan tempat bekerja yang menyenangkan. Dukungan kepala sekolah dari rekan kerja dan kondisi lingkungan yang baik akan dapat meningkatkan motivasi kerja guru. Dengan adanya motivasi bagi guru maka ia akan berusaha untuk memberikan yang terbaik terhadap hasil pekerjaannya.

2. Kepuasan Kerja (X2) Berpengaruh Langsung terhadap Motivasi Kerja (X3)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh kepuasan kerja dengan motivasi kerja dimana besar pengaruhnya sebesar (koefisien jalur antara X2

dengan X3 (ρ32) = 0,16 dengan besar 3 %).Dari hasil perhitungan pada lampiran juga

dapat dinyatakan bahwa variabel kepuasan kerja dengan motivasi kerja guru di SD Negeri Kecamatan Medan Area menunjukkan adanya pengaruh langsung positif. Temuan ini mendukung teori yang menyatakan bahwa kepuasan kerja yang tinggi senantiasa dapat meningkatkan dan mengatur motivasi kerja secara tepat, dalam hal ini tentunya guru yang memiliki motivasi yang kuat pula dalam dirinya. Guru yang memiliki motivasi kerja disertai kepuasan yang tinggi dan baik maka arah pemikiran dan tingkah lakunya akan menuju ke peningkatan pekerjaannya dan meningkatkan kinerjanya sebagai pendidik.

3. Supervisi akademik kepala sekolah (X1) Berpengaruh Langsung terhadap

Kinerja Guru (X4)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh supervisi akademik kepala sekolah dengan kinerja guru dimana besar pengaruhnya sebesar 11 % (koefisien jalur antara X1 dengan X4 (ρ41) = 0,33). Dari hasil perhitungan pada lampiran

juga dapat dinyatakan bahwa variabel supervisi akademik kepala sekolahdengan kinerja guru di SD Negeri Kecamatan Medan Area menunjukkan adanya pengaruh langsung positif. Temuan ini mendukung teori yang menyatakan bahwa supervisi akademik kepala sekolah yang berkualitas ditandai dengan dengan adanya sikap positif dalam melaksanakan tugas.

(8)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 160

4. Kepuasan Kerja (X2) Berpengaruh Langsung terhadap Kinerja Guru (X4)

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh kepuasan kerja dengan kinerja dimana besar pengaruhnya sebesar 1,44% (koefisien jalur antara X2

dengan X4 (ρ42) = 0,19). Dari hasil perhitungan pada lampiran juga dapat dinyatakan

bahwa variabel kepuasan kerja dengan kinerja guru di SD Negeri Kecamatan Medan Area menunjukkan adanya pengaruh langsung positif. Temuan ini mendukung teori yang menyatakan bahwa orang yang secara emosional cakap mengetahui dan menangani perasaan mereka sendiri dengan baik, dan mampu membaca dan menghadapi perasaan orang lain dengan efektif akan memiliki keuntungan dalam setiap bidang kehidupan, baik dalam hubungan asmara dan persahabatan, ataupun dalam menangkap aturan-aturan tak tertulis yang menentukan keberhasilan dalam organisasi.

5. Motivasi Kerja Berpengaruh Langsung terhadap Kinerja Guru

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat pengaruh motivasi kerja dengan kinerja guru dimana besar pengaruhnya sebesar (koefisien jalur antara X3

dengan X4 (ρ43) = 0,16 dengan besar 2,56%). Dari hasil perhitungan pada lampiran juga

dapat dinyatakan bahwa variabel motivasi kerja dengan kinerja guru di SD Negeri Kecamatan Medan Area menunjukkan adanya pengaruh langsung positif. Temuan ini mendukung teori yang menyatakan bahwaguru yang memiliki motivasi kerja adalah guru yang berusaha untuk bekerja lebih sungguh-sungguh karena ingin mencapai tujuan sekolah dan akan bertanggung jawab dalam tugas, perasaan senang dalam bekerja, bekerja keras, berusaha mengungguli orang lain, berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup, senang memperoleh pujian dan bekerja untuk memperoleh perhatian dan penghargaan. Sehingga semakin meningkat motivasi berprestasi guru, maka semakin tinggi kinerja guru.

Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini hanya menjelaskan pengaruh supervisi akademik kepala sekolah, kepuasan kerja, dan motivasi kerja terhadap kinerja guru pada SD Negeri yang ada di Kecamatan Medan Area, sehingga masih perlu dilakukan penelitian dengan jumlah sampel yang lebih luas, untuk dapat digeneralisasikan secara umum.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh hanya melalui pengisian angket dan observasi yang diberikan kepada responden yang terpilih untuk keempat variabel. Instrumen penelitian yang disebarkan kepada responden hanya dilakukan satu kali uji coba, berdasarkan perhitungan statistik valid dan reliabel, oleh karena itu kelemahan instrumen yang digunakan masih tetap ada. Selain itu, responden bisa saja tidak sungguh-sungguh dalam mengisi atau menyelesaikan angket penelitian yang diberikan sehingga jawaban yang diberikan kurang menggambarkan hasil yang sebenarnya. Keterbatasan dalam penelitian ini akan memberikan peluang kepada peneliti lanjutan yang akan meneruskan dan menguji faktor-faktor lain yang berhubungan dengan kinerja guru.

D. KESIMPULAN

Berdasarkan data dan hasil analisis di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Terdapat pengaruh langsung positif antara supervisi akademik kepala sekolah (X1)

terhadap motivasi kerja (X3), artinya semakin baik supervisi akademik kepala sekolah

(9)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 161

2. Terdapat pengaruh langsung positif antara kepuasan kerja (X2) terhadap motivasi

kerja (X3). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kepuasan kerja mengakibatkan

terjadinya peningkatan motivasi keja guru SD Negeri Kecamatan Medan Area. 3. Terdapat pengaruh langsung positif antara supervisi akademik kepala sekolah (X1)

terhadap kinerja guru (X4). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan supervisi

akademik kepala sekolah mengakibatkan terjadinya peningkatan kinerja guru SD Negeri Kecamatan Medan Area.

4. Terdapat pengaruh langsung positif antara kepuasan kerja (X2) terhadap kinerja guru

(X4). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan kepuasan kerja mengakibatkan

terjadinya peningkatan kinerja guru SD Negeri Kecamatan Medan Area.

5. Terdapat pengaruh langsung positif antara motivasi kerja (X3) terhadap kinerja guru

(X4). Hal ini menunjukkan bahwa peningkatan motivasi kerja mengakibatkan

terjadinya peningkatan kinerja guru SD Negeri Kecamatan Medan Area.

E. DAFTAR PUSTAKA

Ambarita Biner, Siburian Paningkat, 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi, Bandung: Alfabeta.

Ashari Ahmad. 2004, Supervisi Rencana Program Pembelajaran, Jakarta: Kencana. Gorton, 1976. School Administration, The American, W.M.C, Brown Company

Publisher.

Griffin W. Ricky, 2004. Manajemen Edisi 7. Jakarta: Erlangga.

Hadari Nawawi, 1987. Administrasi Pendidikan, Jakarta: Haji Masagung. Luthans Fred, 2006. Perilaku Organisasi, Yogyakarta: Andi.

Makawimbang H. Jerry, 2011. Supervisi dan Peningkatan Mutu Pendidikan, Bandung: Alfabeta.

Mangkunegara Prabu Anwar A.A, 2006. Perencenaan dan Pengembangan Sumber Daya

Manusia, Bandung: Refika Aditama.

Manullang M, 2013. Dasar-Dasar Manajemen, Bandung: Citapustaka Media Perintis. Mukhtar, Iskandar, 2013. Orientasi Baru Supervisi Pendidikan. Jambi: Gaung Persada

Press Group.

Mulyasa, H.E, 2012. Manajemen Dan Kepemimpinan Kepala Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara.

Riduan, Kuncoro, A.E. 2008, Cara Menggunakan Dan Memakai Analisis Jalur. Bandung: Alfabeta.

Rivai Veithzal, Mulyadi Deddy, 2013. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. Jakarta: Rajawali Pers.

R. Wayne Pace Don F Faules, 2010. Komunikasi Organisasi, Bandung: Remaja Rosdakarya.

Sagala, Syaiful, 2012. Administrasi Pendidikan Kontemporer. Bandung: Alfabeta. Sergiovanni, 1985. Supervision, Concept And Principle, New York : Mc. Grawill. Book

Company.

Shulhan, Muwahid, 2004. Administrasi Pendidikan, Jakarta: Bina Ilmu.

Sudjana, D. 2005. Penilaian Dalam Manajemen Program Pendidikan, Bandung: Fallah Production.

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan

R & D cet. 7, Bandung: Alfabeta.

(10)

Pengaruh Supervisi … (Hasibuan, P., 153-162) 162

Thoha Miftah, 2012. Perilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasinya, Jakarta: Rajawali Pers.

Uno. B. Hamzah, 2014. Teori Motivasi dan Pengukurannya, Jakarta: Bumi Aksara. Uno B. Hamzah, Lamatenggo Nina, 2012. Teori Kinerja dan Pengukurannya, Jakarta:

Bumi Aksara.

Ursa Majorsy, 2007. Kepuasan Kerja, Semangat Kerja Dan Komitmen Organisasi Pada

Staf Pengajar, Bandung: Universitas Gunadarma.

Usman Husaini, 2013. Manajemen, Teori, Praktik dan Riset Pendidikan. Jakarta Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Stewart mengungkapkan bahwa terdapat enam faktor yang menjadi sebab isu dapat masuk ke dalam agenda pembuatan kebijakan, yaitu: 1) Isu tersebut telah mencapai proporsi krisis dan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh market timing ability , stock selection skill, expense ratio dan tingkat risiko terhadap kinerja reksa dana saham di

bahwa dengan adanya pengalihan dana Bantuan Operasional Sekolah dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara menjadi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah,

Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3098) sebagaimana telah

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Perbandingan Densitas Latihan Kecepatan 3x, 4x dan 5x dalam Satu Minggu Terhadap

Dengan keberhasilan yang saat ini telah di capai oleh Donita Frozen Food tentu tidak terlepas dari segala upaya yang dilakukan oleh pemilik usaha untuk dapat terus bertahan

In this paper, the writer tries to translate a text; entitled News and Entertainment Media. This is a story about news and entertainment media which is growing fast