50
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kelas 2 dengan jumlah siswa 33 siswa dan dilaksanakan pada tanggal 24-28 Maret 2015. Pemerolehan data penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui metode discovery pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yaitu hasil belajar IPA yang diperoleh melalui postes. Sebelum melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode discovery terlebih dahulu siswa diberikan pretes untuk mengetahui tingkat kemampuan siswa. Setelah diperoleh hasil nilai pretes kemudian kelas tersebut sebagai kelas eksperimen diberikan perlakuan dengan menggunakan pendekatan saintifik melalui metode discovery. Sebelum pembelajaran berlangsung, peneliti menyusun rancangan pembelajaran yang selanjutnya disebut RPP kemudian dikonsultasikan pada guru dan dosen pembimbing untuk dikaji atau direvisi. Setelah RPP selesai direvisi, guru kelas sebagai orang yang akan melaksanakan pembelajaran discovery mempelajari setiap langkah pembelajaran dan peneliti menjelaskan setiap langkah agar guru mengerti isi dari RPP. Pelaksanaan penelitian atau observasi dilaksanakan sesuai dengan langkah yang telah dirancang pada RPP.
Pelaksanaan penelitian di SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga tahun ajaran 2014/2015 dilakukan pada 3 kali pertemuan seperti tercantum dalam jadwal penelitian berikut:
Tabel 15
Uraian Kegiatan Selama Penelitian
No. Hari/ Tanggal Uraian Kegiatan
1. Senin, 16 Februari 2015 a. Permohonan izin penelitian dan observasi di SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
51
3. Selasa, 24 Maret 2015 a. Perkenalan dengan siswa.
b. Kegiatan pembelajaran 1 tentang
mengenal lagu “Burung Hantu”, posisi
atau kedudukan matahari, dan mengenal bangun datar.
4. Rabu, 25 Maret 2015 a. Kegiatan pembelajaran 2 tentang perbedaan panas matahari dan membuat gerakan berdasarkan lagu 5. Sabtu, 28 Maret 2015 a. Kegiatan pembelajaran 3 tentang
bayang-bayang matahari dan membuat bayang-bayang melalui benda datar. b. Memberikan postes kepada siswa Berdasarkan Tabel 15, peneliti meminta izin penelitian dan melakukan observasi di SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga pada hari Senin, 16 februari 2015. Setelah sekolah memberikan izin melakukan penelitian dan peneliti telah melakukan konsultasi RPP, dilakukan penelitian di kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga yang dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan yaitu pada tanggal 24, 25, dan 28 Maret 2015. Sebelum melakukan penelitian, dilakukan pengumpulan data pretes dengan pemberian instrumen pretes kepada siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga yang dilakukan pada hari Sabtu, 21 Maret 2015. Kemudian pada hari Selasa 24 Maret 2015 penelitian metode discovery mulai diterapkan di kelas 2 dengan materi Matahari dengan kompetensi
52
2015 dengan indikator melakukan percakapan melalui bacaan, menanggapi isi percakapan Bima dan Ibu, menyebutkan perbedaan kenampakan matahari pada pagi, siang dan sore hari dengan tujuan pembelajaran menyebutkan perbedaan bayang-bayang yang dihasilkan matahari dan membedakan macam-macam bangun datar disekitar lingkungan. Sub materi pembelajaran pada pertemuan ketiga adalah bayang-bayang matahari dan langkah terakhir penelitian yaitu pemberian postes kepada siswa kelas 2 untuk mengtahui perubahan hasil belajar yang dihasilkan setelah pelaksanaan pembelajaran dengan metode discovery.
Keterlaksanaan pemberian treatment dapat diperoleh melalui hasil pengamatan atau observasi dengan menggunakan lembar observasi yang telah sesuai dengan sintak pembelajaran pendekatan saintifik melalui metode discovery dalam standar proses.
Tabel 16
Hasil Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Pendekatan Saintifik Melalui
Metode Discovery
53
54
pembelajaran dengan berdoa dan memancing rasa ingin tahu siswa. Aspek 2 mengamati dengan kegiatan guru membimbing siswa dalam mengamati objek atau gambar dan menampilkan gambar atau alat peraga di depan kelas (pengumpulan data), aspek 3 menanya dengan kegiatan guru membimbing siswa untuk fokus dalam pembelajaran dengan bertanya kepada siswa tentang materi (stimulasi) dan memberikan rumusan masalah untuk siswa (identifikasi masalah). Aspek 4 mencoba dengan kegiatan guru memberikan bimbingan kepada masing-masing kelompok dalam menemukan hal baru (pengolahan data). Aspek 5 menalar dengan kegiatan guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis (generalisasi). Aspek 6 mengkomunikasikan dengan kegiatan guru memberikan kesempatan siswa secara kelompok untuk menyampaikan hasil pengamatan di depan kelas (verifikasi) dan memberikan arahan kepada siswa dalam pengaplikasian materi dalam kehidupan sehari-hari. Aspek 7 adalah kegiatan untuk mengakhiri pembelajaran dengan memberikan soal evaluasi maupun pekerjaan rumah.
Dari hasil pengamatan observasi pada Tabel 16, pada pertemuan pertama dari 16 kegiatan yang harus dilaksanakan, 2 kegiatan belum dilaksanakan yaitu guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari data yang telah dianalisis dan guru memberikan uji kompetensi untuk siswa. Pertemuan kedua dari 16 kegiatan, 1 kegiatan belum dilakukan yaitu guru memberi pertanyaan atau motivasi sebelum memulai pembelajaran. Pertemuan ketiga, 16 kegiatan telah dilaksanakan dengan baik oleh guru secara keseluruhan. Pada ketiga pertemuan pelaksanaan pembelajaran, guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik.
4.2 Data Hasil Penelitian
4.2.1 Data Hasil Belajar
55
Banyaknya kelas = 1+3,3 log n n (jumlah siswa) = 33
log33 = 1,518
Jadi banyak kelas = 1+(3,3*1,518) = 1+5,0094
= 6,0094 dibulatkan ke atas menjadi 7 kelas Range = Nilai Maksimum-Nilai Minimum+1
= 93-27+1
= 67
Interval =𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
Kelas
=67
7
= 9,57 dibulatkan ke atas menjadi 10
Hasil tabel distribusi frekuensi pretes dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 17
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Pretes
Interval Frekuensi Persentase
27-36 1 3,03%
37-46 0 0%
47-56 3 9,09%
57-66 8 24,24%
67-76 9 27,27%
77-86 9 27,27%
87-96 3 9,09%
Jumlah 33 99,99%
56
Gambar 2 Grafik Distribusi Data Hasil Belajar Pretes pada Siswa Kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
Tabel distribusi frekuensi postes juga disusun dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
Banyaknya kelas = 1+3,3 log n n (jumlah siswa) = 33
log33 = 1,518
Jadi banyak kelas = 1+(3,3*1,518) = 1+5,0094
= 6,0094 dibulatkan ke atas menjadi 7 kelas Range = Nilai Maksimum-Nilai Minimum+1
= 100-63+1
= 37+1 = 38
Interval =𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
Kelas
=38
7
= 5,42 dibulatkan ke atas menjadi 6
Hasil tabel distribusi frekuensi postes dapat dilihat sebagai berikut: 0
2 4 6 8 10
57
Tabel 18
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Postes
Interval Frekuensi Persentase
63-68 5 15,15%
69-74 3 9,09%
75-80 2 6,06%
81-86 8 24,24%
87-92 8 24,24%
93-98 5 15,15%
99-104 2 6,06%
Jumlah 33 99,99%
Tabel 18 diketahui bahwa siswa yang mendapat skor 63 sampai 68 ada 5 siswa, skor 69 sampai 74 ada 3 siswa, skor 75 sampai 80 ada 2 siswa, skor 81 sampai 86 ada 8 siswa, skor 87 sampai 92 ada 8 siswa, skor 93 sampai 98 ada 5 siswa, dan skor 99 sampai 104 ada 2 siswa. Hasil analisis tabel distribusi frekuensi pretes dapat dilihat pada Gambar 3 seperti di bawah ini:
Gambar 3 Grafik Distribusi Data Hasil Belajar Postes pada Siswa Kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
Tabel distribusi frekuensi gain disusun dengan menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
58
Banyaknya kelas = 1+3,3 log n n (jumlah siswa) = 33
log33 = 1,518
Jadi banyak kelas = 1+(3,3*1,518) = 1+5,0094
= 6,0094 dibulatkan ke atas menjadi 7 kelas Range = Nilai Maksimum-Nilai Minimum+1
= 41-(-14)+1
= 56
Interval =𝑅𝑎𝑛𝑔𝑒
Kelas
=56
7
= 8
Tabel 19
Hasil Tabel Distribusi Frekuensi Gain
Interval Frekuensi Persentase
(-14)-(-7) 4 12,12%
(-6)-1 3 9,09%
2-9 4 12,12%
10-17 5 15,15%
18-25 6 18,18%
26-33 6 18,18%
34-41 5 15,15
Jumlah 33 99,99%
59
Gambar 4 Grafik Distribusi Data Gain (Nilai Tambah) pada Siswa Kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga
4.3 Analisis Data
Analisis data yang dilakukakan menggunakan analisis uji F dan uji T berpasangan (Paired Samples T Test). Analisis data penelitian menggunakan bantuan SPSS versi 16.0.
Penelitian ini diawali dengan uji coba soal pretes dan postes di SD Negeri Tingkir Lor 01 Salatiga yang terletak di Kecamatan Tingkir Kota Salatiga. Uji coba dimaksudkan untuk menguji validitas dan reliabilitas instrumen sebelum digunakan dalam penelitian sehingga hasil pengukuran yang diperoleh dapat dipertanggungjawabkan. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, sebelum melakukan perlakuan (treatment) guru mempelajari RPP dengan langkah discovery dan terlebih dahulu berlatih agar sesuai dengan langkah pembelajaran.
Sebelum melakukan pengujian dengan uji F, penelitian harus melakukan uji prasyarat untuk memenuhi syarat yang menjadi ketentuan dalam uji F yaitu uji normalitas dan uji homogenitas dengan bantuan SPSS 16.0.
4.3.1 Uji T (Paired Samples T Test)
4.3.1.1Uji Prasyarat
Uji prasyarat sebelum melakukan uji Paired Samples T Test adalah uji normalitas. Uji normalitas data bertujuan untuk mengetahui normal atau tidaknya penyebaran data dari variabel penelitian. Uji normalitas pretes dan postes menggunakan teknik Kolmogorov Test karena banyaknya data lebih dari 30 siswa. Penghitungan dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0.
60
Untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data pada nilai pretes dan postes maka digunakan uji normalitas data. Berikut hasil uji normalitas nilai pretes dan nilai postes.
Tabel 20
Hasil Uji Normalitas Nilai Pretes SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic df Sig. Statistic Df Sig.
pretes .105 33 .200* .958 33 .233
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Dari Tabel 20 tampak bahwa hasil uji normalitas dari Kolmogorov-Smirnov untuk hasil pretes signifikansi sebesar 0,200. Berarti signifikansi lebih
besar dari 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa distribusi hasil pengukuran variabel pretes adalah normal. Berikut ini adalah gambar plot yang menunjukkan bahwa nilai pretes berdistribusi normal.
Gambar 5 Normal Q-Q Plot Nilai Pretes Tabel 21
Hasil Uji Normalitas Nilai Postes SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk Statistic Df Sig. Statistic df Sig.
Postes .142 33 .090 .957 33 .209
a. Lilliefors Significance Correction
61
normal. Berikut ini adalah gambar plot yang menunjukkan bahwa nilai postes berdistribusi normal.
Gambar 6 Normal Q-Q Plot Nilai Postes
Berdasarkan Gambar 5 dan Gambar 6 garis pada grafik atau plot adalah data yang mengikuti distribusi normal dan titik-titik pada sekitar garis adalah keadaan yang diuji. Jika titik-titik berada sangat dekat atau menempel pada garis dalam jumlah yang besar maka dapat disimpulkan data berdistribusi normal.
Uji Paired Samples T Test digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan rata-rata pada dua sampel berpasangan. Berpasangan maksudnya adalah perubahan atau perbedaan hasil belajar. Berikut adalah hasil uji Paired Samples T Test untuk menguji apakah ada perbedaan pengaruh yang signifikan
penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA dengan bantuan SPSS 16.0 for windows.
Tabel 22
Hasil Uji Paired Samples T Test Pada Pretes dan Postes
Paired Samples Statistics
Mean N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1 pretes 79.58 33 13.739 2.392
62 adalah 83,82. Dapat kita lihat bahwa rata-rata postes lebih tinggi daripada rata-rata pretes. Hasil uji Paired Samples T Test terhadap pretes dan postes memiliki koefisien signifikansi (2 tailed) sebesar 0,003. Berarti signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka hal ini menunjukkan bahwa terdapat perubahan hasil belajar pada siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
4.3.2 Uji F
Untuk menguji perbedaan yang signifikan antar kelompok eksperimen analisis data yang digunakan adalah uji F (ANOVA). Uji F digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata tiga kelompok atau lebih dengan membandingkan varian. Data yang digunakan untuk mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat kemampuannya adalah data selisih skor postes dan skor pretes yang disebut dengan gain.
Tabel 23
63
ANOVA Gain
Sum of
Squares df Mean Square F Sig.
Between
Groups 2457.109 2 1228.555 6.849 .004
Within Groups 5381.133 30 179.371
Total 7838.242 32
Tabel 23 menunjukkan rata-rata tingkat kemampuan siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga. Tingkat kemampuan rendah memiliki rata-rata sebesar 6,20, tingkat kemampuan sedang memiliki rata-rata-rata-rata 1,17, dan tingkat kemampuan tinggi memiliki rata sebesar 21,50. Dapat kita lihat bahwa rata-rata kemampuan tinggi lebih besar dibandingkan kemampuan rendah dan sedang. Tingkat signifikasi gain adalah 0,004. Tingkat signifikasi adalah jika di bawah 0,05 maka signifikan dan jika di atas 0,05 maka tidak signifikan. Dapat disimpulkan bahwa terdapat perubahan hasil belajar pada tingkat kemampuan siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
4.4 Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan setelah melakukan uji Paired Samples T Test dan uji F (ANOVA) yang terdapat pada Tabel 22 dan Tabel 23. Berikut adalah uji hipotesis dalam penelitian pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar yang dinyatakan sebagai berikut:
Ho : µ1=µ2 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
Ha : µ1≠µ2 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
Uji hipotesis dalam penelitian pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar dilihat dari tingkat kemampuan siswa yang
64
Ho : µ3=µ4 artinya tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
Ha : µ3≠µ4 artinya terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
Pengambilan keputusan hipotesis menggunakan 2 uji yaitu uji F dan uji Paired Samples T Test, jika uji F untuk melihat perubahan hasil belajar melalui
tingkat kemampuan yang telah dikelompokkan menurut nilai UTS dan UAS, uji Paired Samples T Test d digunakan untuk melihat pengaruh dari metode terhadap
hasil belajar melalui nilai pretes dan postes. Berdasarkan signifikansi yaitu apabila signifikansi >0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Berdasarkan Tabel 22 hasil analisis uji Paired Samples T Test rata pretes adalah 79,58 sedangkan rata-rata postes adalah 83,82. Dapat kita lihat bahwa rata-rata-rata-rata postes lebih tinggi daripada rata-rata pretes. Hasil uji Paired Samples T Test terhadap pretes dan postes memiliki koefisien signifikansi (2 tailed) sebesar 0,003 yang artinya lebih kecil dari 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. Ho menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga ditolak.
65
Maka dengan adanya dua uji hipotesis terdapat dua hasil yaitu:
1) Dengan ditolaknya Ho, maka Ha yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga diterima.
2) Dengan ditolaknya Ho, maka Ha yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan belajar siswa kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga diterima.
4.5 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari uji hipotesis yang telah dilakukan dengan menggunakan uji Paired Samples T Test dan uji F (ANOVA) diperoleh hasil signifikansi sebesar 0,003 dan
0,004. Apabila signifikansi <0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat dua kesimpulan yaitu adanya pengaruh pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA dan adanya pengaruh pendekatan saintifik melalui metode discovery terhadap hasil belajar IPA pada berbagai tingkat kemampuan. Metode discovery berpengaruh terhadap hasil belajar IPA kelas 2 SD Negeri Tingkir Tengah 02 Salatiga.
66
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa menurut Slameto (2013:54) yaitu metode mengajar guru yang berbeda, relasi guru dengan siswa, dan relasi siswa dengan siswa ternyata mempengaruhi hasil belajar siswa. Dampak cara mengajar guru yang memusatkan pembelajaran pada siswa yaitu membuat siswa terlibat aktif dalam pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut, dengan penggunaan pendekatan saintifik melalui metode discovery berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 2 sekolah dasar dan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 2 pada berbagai kemampuan belajar siswa kelas 2 sekolah dasar.
Dari kajian penelitian yang relevan yang telah dilakukan oleh Kristianti, Yuli Astutik dan Zainal Arifin menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada penerapan metode discovery berbantuan media realita. Javid Nama Ayu Laksmi juga memberikan hasil bahwa metode discovery berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas V SDN Gendongan 01 Salatiga Semester II tahun pelajaran 2011/ 2012. Pada penelitian Lisa Saputri menunjukkan bahwa penggunaan metode discovery pada pelajaran IPA pokok bahasan bunyi berpengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas 4 SD Kristen Satya Wacana Salatiga Semester II Tahun Pelajaran 2011/2012.
Secara umum berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa hasil penelitian yang telah diperoleh memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya yaitu pendekatan saintifik melalui metode discovery memberikan pengaruh terhadap hasil belajar siswa dan terhadap hasil belajar siswa pada berbagai kemampuan belajar siswa kelas 2 sekolah dasar.
67