• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTRET KETAHANAN NASIONAL INDONESIA DAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "POTRET KETAHANAN NASIONAL INDONESIA DAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

POTRET KETAHANAN NASIONAL INDONESIA DAN SINGAPURA

Peserta Lemhannas Fellowship Program angkatan I tahun 2015 mengadakan studi banding dan pemantapan tema kajian di Singapura. Kegiatan ini dilakukan selama 4 hari, dimulai dari tanggal 2 Desember 2015 dan berakhir tanggal 5 Desember 2015. Banyak ilmu dan pengalaman yang dipetik dari kegiatan tersebut yang kemudian membuka dan memperdalam wawasan berpikir peserta LFP. Hal-hal baru yang belum pernah dilihat di Indonesia, ada di Singapura. Namun, sebaliknya ada sesuatu yang ada di Indonesia, tetapi di Singapura tidak ada. Pada titik itulah, manfaat dari studi banding ini, yaitu untuk melihat perbandingan baik itu sisi positif maupun sisi negatif dari kedua negara. Perlu dicatat bahwa perbandingan yang kita lakukan tersebut tidak untuk menjelek-jelekkan negara Indonesia ataupun Singapura, tidak pula untuk menjelek-jelekkan negara lain, tetapi untuk mempelajari dan mengevaluasi dalam posisi netral dan independen serta dalam posisi mana Indonesia menghindari situasi-situasi yang negatif, kemudian mempertahankan, menguatkan, memantapkan, dan meningkatkan keadaan yang positif. Adapun mengenai hal-hal tersebut dapat kita jelaskan sebagai berikut.

1. Geografi

Dari sisi ini secara rasional sebagai suatu negara dapat diakui bahwa Singapura adalah negara kecil. Luas daratan Singapura 718,3 km². Berbanding sangat jauh dengan Indonesia yang luas daratannya mencapai 1.919.000 km², belum perbandingan mengenai luas lautnya. Luas negara Singapura jika dibandingkan dengan Indonesia antara langit dengan bumi, jauh dan sangat jauh. Jadi kalo kita bandingankan rasa-rasanya tidak layak untuk kita nyatakan secara tekstual dalam catatan ini. Kemungkinan karena faktor geografis inilah yang membuat Singapura berkembang pesat. Megapa demikian? Ya karena ruang lingkup pengelolaannya yang sempit sehingga mudah untuk mengembangkannya.

(2)

Surabaya dan Madura. Oleh karena itu, kami sangat sependapat dengan kebijakan pemerintahan sekarang ini di bawah pimpinan Jokowi – JK dengan program tol laut, Indonesia sebagai poros maritim dunia, pembangunan pelabuhan-pelabuhan strategis. Hal ini akan berdampak positif bagi pembangunan bangsa jika dilakukan dengan baik, seperti contoh ketika akses antarpulau lancar maka harga komoditas dan barang-barang antarpulau tersebut tidak terjadi kontras yang sangat jauh. Contoh kasus, harga semen per sak di Jawa dan di Papua sangat jauh. Di Jawa sekitar Rp 70.000-an, sedangkan di Papua bisa ratusan ribu bahkan mendekati 1 juta rupiah. Selisih harga yang jauh tersebut karena akses dan konektifitas yang sulit. Kita bayangkan saja bagaimana ke depan NKRI terkoneksi, pasti sirkulasi ekonomi akan baik. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran geografis bahwa kita memiliki wilayah tanah air yang sangat luas. Dari Sabang sampai Merauke, berjajar pulau-pulau sambung-menyambung, terletak antara dua benua dan dua samudera.

Di sisi lain, dengan letak geografisnya sehingga menyebabkan Indonesia rentan dengan bencana alam. Kita tentunya belum lupa dengan tragedi bencana alam Tsunami di Aceh tahun 2004 yang menyebabkan kerugian yang begitu besar hingga mencapai 39 Triliun, Gempa Jogja kerugian 27 T, serta bencana alam lainnya yakni banjir, tanah longsor, letusan gunung berapi. Tidak bisa kita pungkiri bahwa contoh-contoh bencana alam tersebut salah satunya dikarenakan letak geografis Indonesia yang rawan bencana alam. Oleh karena itu, segenap warga negara di bawah kontrol pemerintah harus mewaspadai dan menyiapkan strategi alternatif penanggulangan bencana.

2. Demografi

(3)

berjumlah 249,9 juta (2013, Sumber: Wikipedia). Indonesia dengan jumlah penduduknya yang besar itu dapat menjadi bonus demografi, namun tidak menutup kemungkinan akan menjadi boomerang. Oleh karena itu, dengan kuantitas warga negaranya yang begitu banyak sehingga perlu perencanaan matang untuk mengelola dan membuat strategi agar orang Indonesia bisa produktif, mandiri, aman, dan sejahtera.

3. Sumber kekayaan alam

Sumber daya alam Singapura dapat dikatakan minim. Oleh karena itu, negara ini mengandalkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan hidup warga negaranya. Singapura tidak bisa hidup jika tidak melakukan kerjasama dengan negara lain. Singapura tidak akan bisa berdiri sebagai sebuah negara yang mandiri tanpa bantuan dari negara lain. Oleh karena itu, masyarakat Singapura dipacu untuk bekerja keras, kreatif, dan inovatif dalam segala sektor. Dengan luas daratannya yang terbatas, Singapura membangun pabrik industry besar, gedung-gedung pencakar langit sebagai perkantoran, pelabuhan dan airport internasional, perumahan-perumahan dalam bentuk rumah susun, flat ataupun apartemen. Sebaliknya Indonesia dikarunai oleh Allah dengan begitu banyak sumber kekayaan alam. Namun selama ini yang menikmati kekayaan itu adalah Singapura. Mengutip pendapat Prof. Anhar Gonggong pada diskusi kelas 10 Desember 2015 pukul 13.30 WIB bahwa Indonesia ini adalah negara yang kaya akan Sumber daya alam. Akan tetapi, dengan kekayaan alam itu Indonesia menjadi sasaran empuk untuk dikuasai, untuk dijajah. Selalunya negara yang potensial sumber daya alamnya menjadi target untuk dikuasai. Hal itu terjadi sejak VOC Belanda yang ingin menguasai hasil bumi dan rempah-rempah, kemudian Inggris, Prancis, dan Jepang pada zaman pra kemerdekaan. Bahkan setelah merdeka pun Indonesia masih ‘dijajah’ oleh negara lain dengan cara-cara modern. Kalau Indonesia tidak mampu mengelola kekeyaannnya maka kita akan miskin.

(4)

Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat Konferensi Pers di kantornya, Jakarta, Jumat (18/9/2015). (Sumber: http://bisnis.liputan6.com/read/2321043/singapura-kaya-raya-karena-manfaatkan-sumber-daya-indonesia).

4. Politik

Politik di Singapura sangat adaptif. Hal itu dikarenakan bahwa mereka sadar sesadar-sadarnya dengan kondisi riil negaranya yang sangat membutuhkan negara lain untuk menjalankan sistemnya. Singapura begitu cerdasnya beradaptasi dengan perkembangan zaman, termasuk terhadap konstelasi pertarungan dunia terutama antara kekuatan besar dunia, yaitu China dan Amerika Serikat. Begitu sangat tidak tampaknya keberpihakan mereka pada satu negara. Mereka menjalin hubungan diplomatik yang baik dengan China, begitu pun dengan Amerika Serikat, atau pun dengan negara-negara lain. Singapura sangat pragmatis terhadap kepentingan-kepentingan dalam negerinya, baik itu ekonomi, sosial budaya, pendidikan, serta pertahanan keamanan. Sehingga sampai saat ini, sampai detik ini Singapura tidak pernah membatasi hubungan diplomasi dengan negara manapun sepanjang itu menguntungkan mereka. Sedangkan Indonesia secara terbuka kita akui agak belum mapan secara politik karena faktor-faktor seperti kurang percaya diri tampil di forum-forum internasional, faktor-faktor historis, dan sebagainya. Contohnya dengan Belanda bahwa sampai detik ini pun Belanda tidak pernah mengakui kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 (Prof. Anhar Gonggong).

Nampaknya Singapura mewarisi sistem pemerintahan Inggris yang membekalkan sistem birokrasi yang agak utuh dan sistem ekonomi ‘terbuka’ sehingga hal itu mendongkrak pertumbuhan ekonominya. Sistem demokrasi yang lebih dicirikan oleh elemen autoritarianisme nampaknya telah mendorong wujudnya sistem politik yang relatif stabil dan ujung-ujungnya melahirkan kondusifitas pertumbuhan ekonomi Singapura. Namun demikian, secara ‘halus perkataan’ bahwa negara demokrasi yang ditampilkan Singapura sepertinya itu hanya dijadikan sebagai iklan strategis untuk mengkampenyakan kepentingan ekonomi dalam negeri dan kerjasama luar negeri. Hal itu terbukti dengan fakta saat ini Singapura mencapai status sebagai negara maju.

(5)

yaitu masalah leadership. Ya, tentang kepemimpinan. Indonesia memiliki SDM yang masih terbatas dan pemimpin daerahnya tidak amanah. Leadership atau kepemimpinan yang menjalankan sistem yang sudah ada terbukti memiliki komitmen yang kuat, serta kapasitas dan kompetensi yang dapat diandalkan. Sampai sejauh ini dalam konteks saat ini mulai muncul beberapa pemimpin daerah yang baik, seperti Walikota Bandung – Ridwan Kamil, Bupati Bantaeng – Prof. Dr. Ir. H. Nurdin Abdullah, M.Agr., Walikota Surabaya - Dr. (H.C.) Ir. Tri Rismaharini M.T.

5. Ideologi

Singapura adalah negara dengan ideologi yang unik. Negara ini menganut ideologi apa pun dan dibangun atas persetujuan pada konsep-konsep dasar bersama. Singapura memiliki ideologi, yaitu ideologi yang mengarahkan pada ketuhanan. Ya, mereka mengakui ketuhanan yang termanifestasikan pada kehidupan beragama warga negaranya yang terdiri dari Buddha, Islam, Kristen, Hindu, bahkan Atheis sekalipun. Ideologi mengarahkan pada kehidupan yang berkeadilan, yaitu bagimana kesejahteraan warga negara dilindungi oleh negara. Ideologi menguatkan persatuan dan kesatuan sehingga hampir tidak ada kegaduhan sosial yang terjadi di sana. Ideologi yang mengagung-agungkan kapitalis, dan sebagainya. Para pemimpin Singapura sangat memperhatikan peranan ekonomi. Kita kembali mengingat Benjamin Franklin dengan mottonya yang sangat terkenal yaitu “Time Is Money”, bahwa manusia hidup untuk bekerja keras dan memupuk kekayaan. Kurang lebih seperti itulah yang terjadi di Singapura. Kurangnya konflik rasial yang terbuka di Singapura dewasa ini bagi mereka disebabkan karena keadaan ekonominya baik, bahkan sangat baik.

(6)

sedangkan si miskin semakin miskin. Lalu kalau sudah begini, dimanakah letak kemerdekaan Indonesia dengan ideologi Pancasila itu?

6. Ekonomi

Singapura adalah negara yang terbuka, kompetitif, inovatif, serta memberi kesempatan yang sangat luas kepada negara manapun di dunia yang ingin bekerjasama dan berinfestasi secara ekonomi. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Kedubes RI di Singapura dan Prof. Tan Kee Giap (Director of Lee Kuan Yew School of Public Policy) pada tanggal 4 Desember 2015. Hotel-hotel, bandara undara internasional, restoran/warung makan, transportasi, buah dan sayur-mayur, dsb diadakan dengan standar kualitas tinggi. Singapura memberlakukan sertifikasi ketat pada sektor-sektor palayanan publik (jasa), produk, dan tenaga kerja. Sebagai contoh, restoran di Singapura memiliki sertifikasi kehigienisan dan kelayakan dengan grade nilai A – B – C. nilai A, yaitu sangat baik, B berarti baik, dan C berarti cukup/sedang. Dengan melihat sertifikasi ini maka konsumen tentunya akan memilih restoren dengan sertifikasi A. dengan demikian, sertifikasi itu mendorong setiap restoran untuk menunjukkan kualitas terbaik. Di Indonesia apakah ada sertifikasi seperti ini?

Singapura adalah pusat keuangan terdepan di Asean dan menempati posisi keempat di dunia dan sebuah kota dunia kosmopolitan yang memainkan peran penting dalam perdagangan dan keuangan internasional. Pelabuhan Singapura adalah satu dari lima pelabuhan tersibuk di dunia. Oleh karena itu, tidak heran jika Singapura adalah satu dari Empat Macan Asia. Bersama Hong Kong, Korea Selatan dan Taiwan (Sumber: Wikipedia).

(7)

atau generasinya muda diberikan peluang pendidikan agar produktif dan berkembang pesat kemampuan intelektualnya yang pada akhirnya akan mengabdikan ilmunya untuk negara. Fakta tersebut memang terkesan frontal, tetapi itu terbukti memajukan Singapura. Fakta itu pula yang menjadikan Singapura berbanding terbalik dengan Indonesia. Bahwa di Indonesia orang-orang tidak tega jika ada orang tua (nenek-kakek bekerja) karena menyalahi norma-norma etika kemasyarakatan. Di Indonesia lagi, yang muda bekerja menjual bakso, cleaning service, jualan mainan anak-anak, dsb. Fakta yang demikian inilah yang perlu dicermati. Satu hal yang membuktikan bahwa empati Indonesia sangat terjaga, sedangkan di Singapura empati itu hampir punah seperti Dionosaurus.

7. Sosial budaya

Isu sosial budaya begitu cukup unik di Singapura. Singapura yang kita ketahui sebagai negara yang besar, tetapi dalam hal-hal tertentu cukup jauh berbeda dengan Indonesia. Seperti sempat di singgung di atas bahwa empati di sana itu hampir sudah tidak ada. Sangat individualistis dimana seseorang hanya sibuk dengan urusannya masing-masing. Gotong royong di Singapura juga hampir tidak ada, kecuali pada simpul-simpul bangsa Melayu masih ada. Hal tersebut dapat dipahami karena Singapura dibangun dengan landasan ekonomi individual sedangkan Indonesia berlandaskan kekeluargaan. Fakta itulah yang menyebabkan perbedaan sosial budaya antara Singapura dan Indonesia.

(8)

memang menjadi hal yang sangat penting. Hal ini untuk mendorong sumber daya manusia yang paham tentang bumi dan kemaritiman Indonesia sehingga potensi-potensi tersebut dapat dimaksimalkan.

8. Pertahanan dan keamanan

Jika Indonesia unggul dengan demografi, geografi, SDA, maka Singapura unggul dengan ekonomi, politik, serta pertahanan dan keamanan. Membandingkan pertahanan dan keamanan antara Singapura dengan Indonesia rasa-rasanya kita bisa menyimpulkan sendiri. Keamanan sipil menjadi perhatian serius pemerintah Singapura. Dalam mewujudkan itu, penerapan sistem teknologi canggih yang salah satunya penggunaan CCTV pada objek-objek strategis, seperti di jalan raya, gedung-gedung pemerintahan, pusat-pusat perbelanjaan, hotel, dan sebagainya sangat diprioritaskan. Di singapura tidak ada Pos Polisi, tetapi angka pelanggaran lalu lintas sangat jarang terjadi. Bahkan penjara di Singapura sepi. Inilah yang menjadi sesuatu yang sangat diandalkan oleh Singapura. Menekankan efektifitas dan evisiensi, kemanan terjamin karena sistem di Singapura sangat bekerja.

Pertahanan dan kemanan Singapura dibangun atas kerangka militer dan non-militer. Strategi pertahanan Singapura dengan kerangka militer dan non-militer dinamai dengan five total devense, yaitu Military Defence, Civil Defence, Economic Defence, Social Defence, dan Psychological Defence.

1) Military Defence adalah pertahanan Singapura di bawah komando Angkatan Bersenjata Singapura, baik itu Angkatan Darat Singapura, Angkatan Laut Republik Singapura, dan Angkatan Udara, serta wajib militer terhadap masyarakat sipilnya. Misi mereka adalah untuk meningkatkan perdamaian dan keamanan Singapura melalui cara pencegahan dan diplomasi.

(9)

3) Economic Defence adalah menjaga perekonomian negara dan kemampuannya untuk bersaing secara global, serta perlindungan lingkungan. Pertahanan ekonomi juga berperan dalam membantu Singapura untuk tetap relevan dalam ekonomi global dan meletakkan sistem ekonomi yang kuat sehingga ekonomi Singapura tidak runtuh pada saat krisis sekalipun.

4) Social Defence adalah adalah tentang menjaga tatanan sosial yang kuat dan memastikan bahwa Singapura hidup dalam harmoni tanpa memandang ras atau agama. Hal ini sangat penting karena Singapura merupakan negara dengan masyarakatnya yang multi-rasial dan multi-agama.

5) Psychological Defence adalah tentang loyalitas, perekat kehidupan bersama di bawah bendera Singapura, lagu kebangsaan Singapura, komitmen yang kuat kepada Singapura, serta kekuatan kehendak dan ketahanan untuk mengatasi tantangan. Ada hubungan psikologis yang terjalin antarwarga negara Singapura, seperti yang terjalin melalui lagu kebangsaan berjudul “Majulah Singapura” karya Zubir Said asal Sungai Tanang, Agam, Sumatera Barat.

Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia dalam menghadapi ancaman militer menempatkan Tentara Nasional Indonesia (TNI) sebagai “komponen utama” dengan didukung oleh “komponen cadangan” dan “komponen pendukung”. Sebagai orang awam di dunia militer, kami memandang bahwa kekuatan militer Indonesia dapat ditinjau dari tiga sudut pandang, yaitu personil (SDM), strategi, dan peralatan militer (sarana prasarana). Secara objektif, kita mengakui bahwa dari sisi personil dan strategi perang Indonesia masih unggul dari Singapura. Namun demikian, dari sisi peralatan militer kita masih kalah jauh dari Singapura. Kita bisa melihat bagaimana peralatan militer Indonesia yang rata-rata sudah harus digudangkan. Kiranya untuk meningkatkan kapasitas dan kekuatan militer, baik itu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, maka pengadaan dan penambahan peralatan militer menjadi suatu keharusan.

(10)

wilayah perbatasan sampai bendera negara tidak lagi berwarna merah-putih, tetapi sudah berwarna lain lantaran sudah bertahun-tahun tidak diganti. Fakta-fakta yang luar biasa itu harus dipikirkan dan ditindaklanjuti oleh pemerintah.

Sarmadan, S.Pd., M.Pd.

Referensi

Dokumen terkait

kematian jaringan yang akan berkembang menjadi ulkus diabetikum. Proses angiopati pada pasien diabetes melitus berupa penyempitan dan.. penyumbatan pembuluh darah

Menghasilkan prototipe baterai dengan elektroda berbahan material nanokomposit MnO 2 /CNT yang memiliki kapasitas muatan yang tinggi.. Sebagai referensi untuk

Orangtua atau guru perlu menyesuaikan cara mengajar baca tulis sesuai dengan kemampuan yang dimiliki tiap anak.Tapi melalui kegiatan cooking class

Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut, seperti potensi sumber daya alam Indonesia yang cukup besar untuk menghasilkan olahan nata de mete (cashew) yang diperoleh dari ekstrak

Konferensi PRBBK VII tahun 2011 akan menelaah apakah manajemen PPB, khususnya dalam bencana Letusan Gunungapi Merapi, sejak kajian/assessment, perencanaan,

Latar belakang: Cedera kepala adalah suatu gangguan traumatik dari fungsi otak yang disertai atau tanpa disertai perdarahan interstitial dalam substansi otak tanpa diikuti

Patriotisme memang erat kaitannya dengan mereka yang berprofesi sebagai tentara, namun jika melilik lebih dalam tugas untuk membela bangsa dan negara tidak harus

In this research, the researcher used test as the instrument in collecting the data. The researcher will use multiple choice tests, reconstruction, and completion. The test