• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II SEJARAH FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.1 Latar Belakang Perencanaan Berdirinya Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara - Perkembangan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Tahun 1954 – 2003

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB II SEJARAH FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2.1 Latar Belakang Perencanaan Berdirinya Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara - Perkembangan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Tahun 1954 – 2003"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

SEJARAH FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.1 Latar Belakang Perencanaan Berdirinya Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara

Berdirinya Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara merupakan adanya dukungan dan juga permintaan dari segenap lapisan masyarakat di Sumatera Utara. Hal ini terjadi sehubungan dengan beberapa peristiwa diluar lingkungan Yayasan Universitas Sumatera Utara yang timbul dalam bulan November dan Desember 1953. Saat itu sejumlah mahasiswa Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Perguruan Tinggi Islam Indonesia Sumatera Utara (PTII SU)5 memajukan permohonan supaya dapat melanjutkan pelajaran dibawah naungan Yayasan Universitas Sumatera Utara. Hal ini merupakan persoalan yang dihadapi oleh Dewan Pimpinan Yayasan Universitas Sumatera Utara, karena dengan merespon begitu saja keinginan para mahasiswa tersebut dikhawatirkan akan merusak hubungan antara Yayasan Universitas Sumatera Utara dengan Perguruan Tinggi Islam Indonesia Sumatera Utara.6

Begitu kuatnya desakan dan keinginan para mahasiswa yang telah meninggalkan PTII SU untuk bergabung di bawah naungan Yayasan Universitas Sumatera Utara, ditambah dukungan masyarakat luas agar yayasan segera membuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, maka pimpinan yayasan memutuskan untuk menampung delapan Mahasiswa yang telah menyelesaikan Tingkat Persiapan (Tingkat 1). Pada tanggal 12 Januari 1954 Yayasan Universitas Sumatera Utara membuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat sebagai fakultas kedua

5

Perguruan Tinggi Islam Indonesia Sumatera Utara, saat ini dikenal dengan nama Universitas Islam Sumatera Utara (UISU).

6

(2)

setelah Fakultas Kedokteran. Dengan latar belakang didirikannya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, demikian dalam buku peringatan Lustrum 1 Universitas Sumatera Utara 1952-1957 dikatakan bahwa pembukaan dan peresmiannya pada 12 Januari 1954 itu adalah “dengan cara yang berlainan dari biasanya”.7

Sebelum adanya desakan mahasiswa Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat PTII SU, Yayasan Universitas Sumatera Utara telah mengantisipasi perlunya membuka Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Hal ini terlihat dari terbentuknya Panitia Ad Hoc yang beranggotakan tiga orang, yaitu dr. Maas, Mr. Mohd. Joesoef, dan Mr. Mahadi. Panitia Ad Hoc ditugaskan oleh pimpinan Yayasan Universitas Sumatera Utara untuk mempersiapkan pembukaan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Dalam bulan Desember 1953 panitia menyurati 10 orang calon tenaga pengajar meminta kesediaannya menyumbangkan tenaga untuk Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat yang akan dibuka tersebut. Sebagai ruang perkuliahan sementara panitia Ad Hoc memperoleh ijin untuk menggunakan dua buah ruangan SMA Negeri 1 di Jalan Seram. Selain itu, beberapa calon tenaga pengajar yang telah disurati sebelumnya telah menyatakan kesediaannya untuk mengajar pada Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat yang akan dibuka. Dengan demikian, desakan masyarakat agar Yayasan Universitas Sumatera Utara segera membuka Fakultas Hukum dapat diwujudkan.8

Setelah penerimaan mahasiswa tahap I panitia seleksi kemudian berhasil menjaring calon-calon mahasiswa sebanyak 37 orang, serta hasil seleksi penerimaan mahasiswa baru selanjutnya diterima lagi 10 orang. Banyaknya jumlah calon mahasiswa dan semuanya ingin diterima menyebabkan diambilnya sebuah kebijaksanaan berdasarkan kondisi dengan menerima

7

Ibid., hal 35. 8

(3)

34 orang dengan status sebagai mahasiswa pendengar. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri PP dan K Nomor 23567/BPT tanggal 5 September 1951 diselenggarakan Ujian Saringan Tambahan. Dari hasil ujian tersebut pada April 1954 diterima lagi sembilan orang mahasiswa dari 21 peserta ujian. Dengan demikian angkatan pertama tahun akademik 1954/1955 Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Yayasan Universitas Sumatera Utara memiliki total mahasiswa sebanyak 64 orang, terdiri dari 59 laki-laki dan 5 perempuan, dan ditambah dengan 34 orang mahasiswa pendengar.9

Sebagai pimpinan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat saat itu ditunjuk Mr. T. Dzulkarnain sebagai Dekan dan Mr. Mahadi sebagai Sekretaris oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka mengubah status fakultas yang bernaung dibawah Yayasan Unversitas Sumatera Utara, beberapa nama yang turut berusaha adalah:

1. Prof. Mr. T. Dzulkarnain

2. Prof. Mr. Ny. Ani Abbas Manoppo 3. Prof. Mr. Mahadi

4. Mr. Tagor Ginagan Harahap 5. Prof. Mr. Mohd. Jusuf 6. T. Jafizman SH.

Nama-nama tersebut, belakangan turut pula menjadi anggota Panitia yang bertugas mempersiapkan pembentukan Universitas Negeri di Medan (Provinsi Sumatera Utara) yang dibentuk dengan Surat Keputusan Menteri Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan RI nomor 34175/S tertanggal 29 Maret 1957. Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Sumatera Utara secara resmi diserahkan oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara kepada pemerintah pada tanggal 1 September 1955. Sehingga sejak tanggal tersebut, Fakultas Hukum

9

(4)

dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Sumatera Utara yang semula berstatus swasta berubah menjadi Fakultas yang berstatus negeri.10

2.2 Kontribusi Universitas Sumatera Utara Terhadap Berdirinya Fakultas Hukum dan

Pengetahuan Masyarakat

Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat resmi didirikan pada tanggal 12 Januari 1954. Atas pendirian tersebut maka secara langsung mencurahkan seluruh kontribusinya dalam mendukung keberlangsungan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat. Hal pertama yang dilakukan oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara ialah dibentuknya Panitia ad hoc yang pada mulanya bertugas untuk mempersiapkan pendirian Fakultas Hukum yang dibentuk oleh yayasan. Panitia itu terdiri atas 3 orang, yakni:

1. Dr. Maas 2. Mr. Moh. Jusuf 3. Mr. Mahadi11

Berhubung dengan pendirian Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat anggota Dewan Kurator telah ditambah dengan Mr. Hakim, Ketua Pengadilan Tinggi di Medan, Darwin Karim, Komisaris Besar Polisi Sumatera Utara, sehingga Dewan Kurator terdiri dari:

Presiden Kurator : Walikota, Kota Besar Medan Wakil Presiden : Mr. Mohd. Joesoef

Anggota : 1. Lie Ghiem Ghian ( Apoteker Deli Apothek) 2. Tan Boen Djien ( Direktur Firma Seng Hap & Co) 3. M. Gani ( Direktur Firma M. Gani)

4. Arsil ( Arsitel pada pekerjaan kota, kotaMedan)

10

Mahadi, dkk. Ulang Tahun Perak Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 12 Januari 1954-1979. Medan: Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, 1979, hal. 8-9.

11

(5)

5. Dr. R.M. Djulham ( Dokter di Binjai) 6. Mr. A. Hakim (KetuaPengadilan Tinggi)

7. Darwin Karim ( komisaris Besar Polisi Sumatera Utara).12

Penyediaan tanah untuk pembangunan Universitas Sumatera Utara juga dilakukan oleh Yayasan Universitas Sumatera Utara yang bertujuan memfasilitasi bangunan tempat proses perkuliahan bagi Fakultas Hukum dan Pengembangan Masyarakat. Pendirian fakultas-fakultas, telah disediakan tanah seluas ± 130 Ha. Mengenai asal usul tanah ini, panitia telah meminta keterangan kepada Perusahaan Perseroan P.T. Perkebunan IX di Medan, yang membalas surat panitia dengan warkat tanggal 3 Juli 1974 No.09.7/X/996/74, yang berisi bahwa tanah tersebut dahulunya adalah bekas areal concessic Perkebunan Padang Bulan (ex Deli Batavia Maatschappij) dengan keputusan Menteri Dalam Negeri tanggal 28 Juni 1951 No. Agr/2/5/14

dan keputusan Gubernur Provinsi Sumatera Utara tanggal 28 September 1951 No. 36/K/Agr dikembalikan kepada negara dengan berita acara penyerahan tanggal 7 April 1952.13

Di zaman pendudukan Jepang tanah ini digunakan oleh rakyat untuk bercocok tanam dalam memenuhi keperluan pangan dimasa itu. Setelah habis peperangan, banyak rakyat meninggalkan tanahnya apalagi jika diingat, bahwa kota Medan dan sekitarnya menjadi daerah pendudukan Belanda. Setelah pemulihan kedaulatan, mulai sejak tahun 1950 tanah kampus itu diduduki kembali oleh rakyat, sewaktu Yayasan hendak mendirikan gedung-gedung pertama di dalam kampus, Yayasan telah mengeluarkan ganti rugi untuk mengosongkan tanah itu. Semua

12

Mahadi. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Universitas Negeri Sumatera Utara (USU) Medan, hal 66.

13

(6)

pemenuhan dana tersebut diupayakan oleh Yayasan, demi berdirinya gedung-gedung fakultas Universitas Sumatera Utara.14

Disamping itu juga disediakan staf pengajar yang diangkat menjadi tenaga pengajar untuk proses perkuliahan Fakultas Hukum dan Pengembangan Masyarakat. Dari Buku tahunan 1953-1954, terdaftar staf pengajar untuk masa 20 Agustus 1953-20 Agustus 1954, sebagai berikut:

1. Mr. T. Dzulkarnain ( Ilmu Negara, Tata Negara) 2. Mr. Mahadi ( Pengantar Hukum, Sosiologi) 3. Drs. Tjoeng Ted Koei (Ekonomi)

4. Mr. M. J. Borgerhaff Mulden ( Hukum Perdata) 5. Mr. H. de Boer (Ilmu Kebudayan)

6. T. Jafizham (Islam)

7. Mr. Suhunan Hamzah (Hukum Pidana) 8. Mr. Tan Tjeng Bi (Hukum Dagang) 9. Mr. T. Hanafiah (Hukum Acara) 10.Mr. Mohd. Jusuf (Hukum Perdata) 11.Drs. Suhardjo Surjobroto (Kriminologi) 12.Mr. Hakim (Hukum Adat)

13.Mr. Masjrul Latief Pane.15

Yayasan Universitas Sumatera Utara juga memberi kontribusinya atas perpindahan status Fakultas Hukum dan Pengembangan Masyarakat dari swasta ke negeri dibawah naungan pemerintah. Tanggal 9 Juli 1955 sebagai tanggal yang penting, pada tanggal tersebut pemerintah menerima Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum dari yayasan. Berarti yayasan menyerahkan kedua fakultas itu. Ini merupakan cara yang berbeda dengan yayasan lain seperti PTII SU. Perbedaan diantara kedua yayasan itu ialah bahwa Universitas Sumatera Utara mendirikan

14

Ibid. 15

(7)

fakultas satu per satu, memeliharanya dengan tenaga dan sifat swasta, untuk pada suatu waktu menyerahkannya kepada pemerintah.

Upacara serah terima dilakukan pada hari Kamis tanggal 15 September 1955, jam 10.00 di gedung Fakultas Kedokteran Jl. Seram No. 1 Medan. Yayasan Universitas Sumatera Utara menyatakan bersedia menyerahkan Fakultas Kedokteran dan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat kepada pemerintah. Juga turut menyerahkan seluruh kontribusi harta benda yaitu:

1. Bidang-bidang tanah, 2. Alat-alat pelajaran, 3. Perpustakaan,

4. Alat perkakas rumah, sekolah, dan kantor, 5. Asrama mahasiswa,

6. Mobil merk Pontiac, serta

7. Peta-peta, daftar-daftar, denah dan surat.16

Perkembangan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara juga dapat dilihat dengan di dirikannya Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Negeri Universitas Sumatera Utara Cabang Padang Sidempuan. Hal ini merupakan salah satu bentuk respon pihak Universitas Sumatera Utara atas animo masyarakat luas dibidang pendidikan terutama ilmu hukum. Perlu dijelaskan disini bahwa usaha pendirian Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Negeri U.S.U. Cabang Padang Sidempuan pada mulanya adalah merupakan usaha masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan pada tahun 1962 yang pada waktu itu berada dibawah naungan Universitas Tapanuli. Bukan hanya Fakultas Hukum di Padang Sidempuan saja yang didirikan pihak Universitas Sumatera Utara, melain dibuka juga Cabang Fakultas Ekonomi di Sibolga dan Fakultas Kedokteran di Tarutung.17

16

Ibid., hal. 82. 17

(8)

Atas usaha Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Negeri U.S.U. Medan, maka lahirlah Surat Keputusan Menteri PTIP tanggal 1 September 1965 No. 185/1965, Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Tapanuli dinegerikan menjadi Cabang Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Negeri U.S.U. Medan di Padang Sidempuan. Pada bulan Maret 1966 berlangsunglah Upacara Peresmian Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Cabang Padang Sidempuan dikota tersebut, dimana turut hadir Dekan Fakultas Hukum USU Medan, Hatunggal Siregar S.H. dan Pembantu Dekan II M. Solly Lubis S.H. Untuk susunan pimpinan periode I dari Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Negeri USU Medan Cabang Padang Sidempuan, ialah sebagai berikut:

- Periode I tahun 1965/1966 Dekan Muda : M. Ridwan Lubis S.H. Sekretaris : Abdurrachim Nast. S.H. - Periode II tahun 1966/1967 Dekan Muda : Abdurrachim Nast. S.H.

Sekretaris : Burhanuddin Batang Pane S.H. - Periode III tahun 1967/1968 Dekan : Radjo Harahap S.H.

Pem DM I : Drs. Sambi

Pem DM II : Pandapotan Nast. S.H.

Pem DM III : Burhanuddin Batang Pane S.H. - Periode IV tahun 1968/1969 Dekan : Radjo Harahap S.H.

Pem DM I : Drs. Sambi Muchtar MS. S.H. Pem DM II

Pem DM III : Burhanuddin Batang Pane S.H. - Periode VI tahun 1970/1971 Dekan Muda : Radjo Harahap S.H.

Sekretaris : Burhanuddin Batang Pane S.H. - Periode VII tahun 1971/1972 Dekan Muda : Chairuddin S.H.

Sekretaris : Burhanuddin Batang Pane S.H. - Periode VIII tahun 1972/1973 Dekan Muda : Chairuddin Hrp. S.H.

Sekretaris : Nurhamidah S.H18

18

(9)

Kuliah yang diadakan pada fakultas ini antara lain hanyalah sampai tingkat Sarjana Muda, berdasarkan satu dan lain pertimbangan. Staff pengajar pada fakultas ini selain dari tenaga yang ada pada Fakultas Hukum Negeri USU Medan, juga diambil dari instansi pemerintah yang ada di Padang Sidempuan seperti Pemda, Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri dan Kepolisiaan. Namun Fakultas Hukum Padang Sidempuan mengalami kemunduran hingga akhir 1972, jumlah mahasiswa yang tercatat di Fakultas Hukum Cabang Padang Sidempuan ini adalah sebanyak 412 orang. Selain itu sampai akhir tahun tahun 1972 telah dihasilkan 22 orang Sarjana Muda (C. II lama) dan SM (SM. II) 20 orang dan jumlah keseluruhannya 42 orang.19

Namun berdasarkan pertimbangan akademis serta efisiensi tenaga dan dana, Rektor Universitas Sumatera Utara Medan dalam suratnya kepada Dekan Fakultas Hukum Negeri U.S.U. Medan tertanggal 28 Maret 1973 No. D/1141/0/UP/73, telah memintakan penghentian segala kegiatan Cabang Fakultas Hukum Negeri USU Padang Sidempuan. Kebijaksanaan yang sama juga telah dilaksanakan terhadap Fakultas Ekonomi USU Cabang Sibolga. Atas dasar surat Rektor U.S.U. tersebut diatas maka Dekan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Negeri U.S.U. Medan dengan suratnya tertanggal 30 Maret 1973 No. D/99/K/I-73 yang ditujukan kepada Dekan Muda Fakultas Hukum U.S.U. Cabang Padang Sidempuan, memintakan agar maksud surat Rektor tersebut direalisir.20

2.3 Perpindahan Ke Padang Bulan

Pada peresmian pembukaan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat Universitas Sumatera Utara pada tanggal 12 Januari 1954 dilakukan di ruangan SMA Negeri 1 jalan Seram Medan yang dilaksanakan oleh Gubernur Sumatera Utara Sultan Muhamad Amin Nasution

19

Ibid. 20

(10)

sebagai Ketua dari Yayasan Universitas Sumatera Utara. Pada saat pertama kali dibentuk Fakuktas Hukum dan pengetahuan Masyarakat masih mempergunakan dua ruangan kuliah, satu berkapasitas 500 mahasiswa, sedangkan yang satu ruangan lagi hanya bisa menampung 40 orang mahasiswa. Kedua ruangan inilah yang dipergunakan secara bergantian, sehungga perkuliahan berlangsung pada pagi, sore dan malam hari. Sementara jumlah mahasiswa pada tahun akademisi 1957/1958 tercatat sebanyak 844 orang, terdiri dari 738 laki-laki dan 106 perempuan. Kesulitan adanya ruangan perkuliahan sedikit tertolong berkat persetujuan pengurus dari Taman Persahabatan yang mengijinkan ruangan atas gedung tersebut dipergunakan pada pagi dan sore hari. Selain itu, dikarenakan gedung kursus Dinas C sedang dalam persiapan, maka perkuliahan hanya bisa dilakukan pada sore hari saja.

Dari kondisi tersebut dapat dilihat bahwa permasalahan utama yang dihadapi ialah gedung perkuliahan. Semula pembangunan gedung Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat akan dilakukan dalam tahun 1956, tetapi disebabkan tanah seluas kurang lebih 150 Ha yang terletak di Padang Bulan (sekarang Kampus USU) masih bersengketa dengan penduduk yang menggarapnya tanpa izin, maka pembangunan gedung tersebut masih tertunda. Penduduk yang menggarap tanah tersebut tidak bersedia pindah jika tidak diberi ganti rugi. Prof. Ny. Ani Abas Manopo selaku Dekan Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat bekerja keras mencari jalan keluar untuk menyelesaikan permasalahannya dengan melibatkan instansi-instansi pemerintah, militer dan swasta, agar sejumlah penduduk yang mengusahakan lahan tersebut secara liar dengan sukarela mau meninggalkannya.

(11)

sesungguhnya di lapangan agar segera dapat menentukan langkah-langkah strategis pemecahan masalahnya. Ternyata cara ini tidak berhasil, masyarakat sekitar lahan sukar diberi pengertian dan tetap menuntut ganti rugi atas tanah yang didudukinya. Menghadapi hal ini Prof. Ny. Ani Abas Manopo tidak berputus asa.

Pada permulaan tahun 1957 diperoleh kesepakatan antara pihak pemerintah dengan penggarap bahwa pihak Kementrian PP dan K bersedia membayar ganti kerugian dengan uang sejumlah Rp. 4,5 juta kepada penduduk. Meskipun cara ini tidak sepenuhnya berhasil, namun tanah di Padang Bulan termasuk lokasi untuk pembangunan gedung Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat mulai bisa dikosongkan dan memulai pembangunannya.21

21

Referensi

Dokumen terkait

Panitia Ujian Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara Untuk melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra Dalam bidang Ilmu Sejarah pada Fakultas Sastra USU Medan.. Pada :

JUDUL SKRIPSI : PENGARUH PEMBAGIAN KERJA DAN WEWENANG TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA PT. PLN (PERSERO) WILAYAH MEDAN

9 Buku Petunjuk Museum Sumatera Utara, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Direktorat Jenderal Kebudayaan Museum Negeri Sumatera Utara, 1984, Medan, hlm.2.

Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Utara, Medan, 2005. Saragih, Meriati dkk, Buku

beroperasi pada Januari 2012, (8) Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Ilmu Budaya mulai.. Universitas

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Medan lebih berorientasi pada pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi

Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik dna mampu.. bersaing di lapangan

Ketika kampus IAIN Sumatera Utara pindah dari Jalan Sutomo ke Jalan Williem Iskandar Pasar V Medan Estate (lokasi yang sekarang) pada tahun 1995, perpustakaan juga dipindahkan