• Tidak ada hasil yang ditemukan

S JKR 1205217 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S JKR 1205217 Chapter1"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK) yang diberikan di

sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah atas salah

satunya bertujuan untuk membantu siswa dalam penguasaan keterampilan gerak

yang lebih kompleks (Permendikbud No. 67 Tahun 2013). Menurut Suherman,

(2001, hlm. 6) “Pendidikan jasmani merupakan pendidikan melalui aktivitas

jasmani untuk mencapai perkembangan individu melalui aktivitas jasmani untuk

mencapai perkembangan individu secara menyeluruh. Penguasaan keterampilan

gerak wajib dimiliki siswa sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas gerak dan

menyiapkan siswa dalam mengikuti pembelajaran gerak yang lebih rumit pada

tingkat selanjutnya. Menurut Sasi (2011, hlm. 46) “Keterampilan gerak merupakan keterampilan yang berguna dan dibutuhkan siswa dalam

kehidupannya sehari-hari”. Menurut Prakoso, dkk (2014, hlm. 14-23) “Dengan

siswa menguasai konsep dan mempraktikkan berbagai pola gerak dasar

diharapkan siswa memiliki keterampilan gerak yang baik. Sehingga keterampilan

gerak yang baik tersebut dapat membantu siswa mempertinggi kualitas hidup

kedepannya termasuk kesehatan”. “Penguasaan keterampilan gerak yang kompleks bisa didapatkan dengan menguasai keterampilan gerak kasar” (Sultoni,

2013, hlm. 51)

Menurut Hidayat (2003, hlm. 71) mengemukakan bahwa “Mekanisme

gerak berlaku sama bagi semua individu, tetapi setiap orang mempunyai karakter

gerak sendiri. Sekali lagi gerakan manusia ini sangat kompleks karena

merupakan refleksi dan aktivitas lokomotor, fungsi syarat serta perpaduan bentuk

mekanis dan bentuk biologis”. Untuk itu “Siswa harus diajarkan keterampilan

gerak agar minimal siswa memiliki keterampilan lempar, tangkap, lari,

(2)

Menurut Permendikbud No. 64 Tahun 2013 Tentang Standar Isi

dijelaskan bahwa “Siswa setelah belajar PJOK dapat mengetahui konsep dan

mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar. Untuk mendapatkan

pengetahuan konsep dan praktik keterampilan gerak maka pembelajaran PJOK

dapat berupa aktivitas fisik melalui pola gerak dasar lokomotor, non- lokomotor,

dan manipulatif pada permainan bola, aktivitas atletik, dan olahraga tradisional”.

Untuk itu, PJOK menjadi bagian yang penting dalam memberikan pengalaman

gerak dasar siswa yang diperoleh dari beraktivitas fisik agar keterampilan gerak

lebih kompleks.

Salah satu materi pembelajaran yang terdapat dalam PJOK adalah

outdoor education dengan bahasan outbound pada tingkatan sekolah dasar.

Menurut Djamaluddin Ancok (2000, hlm. 3) “Outbound adalah kegiatan di alam

terbuka (outdoor), outbound juga dapat memacu semangat belajar”. Outbound

merupakan sarana penambah wawasan pengetahuan yang didapat dari serangkaian

pengalaman berpetualang sehingga dapat memacu semangat da n kreativitas

seseorang. Bentuk kegiatan outbound berupa stimulasi kehidupan melalui

permainan (games) yang kreatif, rekreatif, dan edukatif, baik secara individual

maupun kelompok, dengan tujuan untuk pengembangan diri.

Permainan adalah sesuatu yang digunakan untuk bermain; barang atau

sesuatu yang dipermainkan (KBBI, 2005, hlm. 698). Menurut Hans Daeng dalam

Adang Ismail (2009, hlm. 17) permainan adalah bagian mutlak dari kehidupan

anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses pembentukan

kepribadian anak. Selanjutnya Adang Ismail (2009, hlm. 26) menuturkan bahwa

permainan ada 2 pengertian. Pertama, permainan adalah sebuah aktivitas bermain

yang murni mencari kesenangan tanpa mencari menang atau kalah.

Kedua, permainan diartikan sebagai aktivitas bermain yang dilakukan

dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian

menang-kalah. Jadi, permainan adalah sebuah aktivitas yang digunakan untuk

bermain yang merupakan bagian mutlak dari kehidupan anak dan murni digunakan

(3)

Sentuhan materi pembelajaran gerak melalui outdoor education dengan

bahasan gerak dalam permainan outbound terhadap sekolah dasar sering diabaikan,

sehingga kita sering kehilangan peluang untuk memanfaatkan mendidik dan

mengembangkan siswa terutama pada gerak siswa. Gerak adalah sesuatu yang

ditampilkan oleh manusia secara nyata dan dapat diamati. Namun yang melatar

belakangi suatu gerak yang ditampilkan dalam suatu perbuatan yang nyata dalam

suatu unjuk kerja, sangat beraneka ragam sesuai dengan hakekat keberadaan dan

kebutuhan manusia yang penuh perbedaan (Yanuar Kiram, 1992, hlm. 1).

Permasalahan yang terjadi adalah kurang terlaksananya dengan baik

materi pembelajaran gerak dalam permainan outbound, terutama pada

keterampilan gerak siswa. Menurut Sugiyanto dan Sudjarwo (1993, hlm. 249),

keterampilan gerak bisa diartikan sebagai kemampuan untuk melaksanakan

tugas-tugas gerak tertentu dengan baik. Semakin baik penguasaan keterampilan

gerak, maka pelaksanaannya akan semakin efisien. Salah satu aspek yang penting

pada keterampilan gerak siswa ialah lokomotor, non- lokomotor dan manipulatif.

Dalam penelitian ini penulis membatasi pada aspek keterampilan gerak lokomotor,

non- lokomotor dan manipulatif karena aspek tersebut sangat berpengaruh pada

penguasaan gerak dalam permainan outbound. Malina (1991), Dauer dan Pangrazi

(1986), serta Kogan (1982) dalam Mahendra (2007, hlm. 32-34) berpendapat

bahwa :

(4)

Dari permasalahan-permasalahan tersebut, maka dipandang penting

adanya analisa gerak dalam permainan outbound berdasarkan kelompok usia

sekolah dasar pada pembelajaran pendidikan jasmani dengan keterampilan gerak

lokomotor, non-lokomotor dan manipulatif. Sebagai wahana penciptaan

pembelajaran pendidikan jasmani yang inovatif, untuk menjadikan pembelajaran

yang lebih menarik dan menyenangkan serta hasil yang dicapaipun diharapkan

akan lebih baik dari pada pembelajaran sebelumnya, yang sekaligus bermanfaat

bagi perkembangan dan pertumbuhan peserta didik. Analisa materi pembelajaran

pendidikan jasmani merupakan salah satu usaha untuk menyelesaikan

permasalahan dalam pendidikan jasmani yang ada disekolah disini khususnya

pendidikan sekolah dasar, serta memberikan hal baru untuk para siswa agar

siswa merasa tidak bosan serta memotivasi peserta didik untuk lebih berpeluang

dalam mengeksplorasi gerak secara bebas dan luas, sesuai dengan tingkat

kemampuan yang dimiliki oleh masing- masing siswa. Dengan penjelasan ini

diharapkan melalui pembelajaran gerak dalam permainan outbound sebagai

pemecah masalah yang dihadapi siswa dan juga menumbuhkan

gagasan-gagasan baru berupa bentuk formasi aktivitas gerak atau bermain yang

baru berdasarkan kelompok usia 7-12 tahun pada sekolah dasar.

Hal ini yang melatar belakangi penulis untuk mengetahui “Analisa

Gerak Dalam Permainan OutboundBerdasarkan Kelompok Usia Sekolah Dasar”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat disimpulkan bawah

idenntifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut :

1. Belum adanya pemahaman guru atau fasilitator penyelenggara provider

outbound tentang pengelompokkan keterampilan gerak berdasarkan

kelompok usia sekolah dasar.

2. Kurangnya pemilahan dan pemilihan permainan outbound yang sesuai

(5)

3. Kurangnya penerapan permainan outbound berdasarkan pada kebutuhan

gerak kelompok usia sekolah dasar pada pembelajaran pendidikan

jasmani, olahraga dan kesehatan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan

permasalahan penelitian ini adalah :

“Apakah terdapat pengelompokkan gerak dalam permainan outbound

berdasarkan kelompok gerak ?”

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menampilkan gerak lokomotor,

non- lokomotor dan manipulatif dengan menggunakan permainan outbound.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoritis

maupun praktis.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan, identifikasi dan rumusan masalah di atas akan

mendapatkan suatu manfaat dalam penelitian ini yang dikaji dari segi teori dan

praktik. Dari kedua elemen ini maka akan diketahui pentingnya melakukan

penelitian ini yaitu :

1. Manfaat secara teoritis

Secara teoritis manfaat penelitian ini diharapkan bisa menjadi

bahan acuan atau gambaran yang relevan bagi guru PJOK dalam

menampilkan gerak siswa. Serta memberikan manfaat berupa sumbangan

dalam membina dan meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, hasil

dari penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi secara

teori dan metodologi serta memberikan informasi khususnya dalam

bidang pengkajian dalam menampilkan gerak melalui permainan

(6)

2. Manfaat secara praktis

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberikan

inovasi pembelajaran yang baru bagi guru PJOK dan sekolah dalam

menampilkan gerak siswa sehingga guru memperoleh suatu

pembelajaran yang lebih variatif. Selain itu siswa juga diharapkan lebih

termotivasi lagi dalam mengikuti proses belajar mengajar. Dan juga

siswa diharapkan menghasilkan suatu produk yang baru berupa formasi

aktivitas gerak/bermain dalam pembelajaran pendidikan jasmani,

olahraga dan kesehatan.

F. Batasan Masalah

Meskipun banyak permasalahan dalam proses pembelajaran, terdapat

berbagai masalah yang terjadi, baik dari faktor internal maupun faktor eksternal

siswa. Faktor internal terdiri atas keadaan fisik siswa, intelegensi siswa, serta

keadaan psikologi siswa, misalnya minat dan motivasi.

Sedangkan yang termasuk dalam faktor eksternal adalah kemampuan

mengajar guru, media pembelajaran yang digunakan guru, model pembelajaran

yang digunakan, sumber atau bahan pelajaran serta kurikulum. Maka penulis

membatasi masalah berdasarkan identifikasi masalah yang ada diatas yang

dibatasi hanya pada :

1. Ruang lingkup penelitian hanya pada gerak loko motor, non- lokomotor

dan manipulatif dalam permainan outbound berdasarkan kelompok usia

sekolah dasar.

2. Populasi penelitian hanya siswa yang berusia 7-12 tahun pada sekolah

dasar.

(7)

Adapun sistematika dalam penulisan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

BAB I Pendahuluan yang berisikan Latar Belakang Masalah,

Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian,

Manfaat Penelitian, Batasan Masalah dan Sistematika

Penulisan

BAB II Kajian Pustaka, merupakan landasan teori dan gambaran

umum mengenai dasar teori penelitian

BAB III Metode penelitian. Berisikan desain penelitian, teknik dan alat

pengumpul data, dan analisis data.

BAB IV Pembahasan. Membahas hasil penelitian dan pembahasan dari

data penelitian.

BAB V Kesimpulan dan Saran. Berisikan kesimpulan dan saran

Referensi

Dokumen terkait

At each temperature, an increase in ration initially gave an increase in growth, until a point was reached at which higher rations gave either the same growth rate or, at

The purpose of the present study is to determine the antibiotic resistance in bacteria isolated from Artemia nauplii, to find out the alternative for the antibiotics used routinely

LAPORAN KEUANGAN PUBLIKASI(BULANAN)/CONDENSED FINANCIAL STATEMENT(MONTHLY) LABA RUGI/INCOME STATEMENT. PT BANK DINAR

[r]

monodon. idella, respectively, by oral route. This virus caused 100% mortality in M. monodon when the animals were injected WSSV intramuscularly. Moribund animals were screened for

Aktivitas mengandung beberapa macam arti diantaranya manjur, tepat mujarab, tepat guna, berhasil.3 Yang penulis maksud, keberhasilan kegiatan kamg taruna,

Pengaruh Akhlak Iffah Siswa terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam di SMKN 1 Bandung Tulungagung Tahun Pelajaran 2016/2017

c. Menyususn instrumen penelitian yang terdiri dari tes kemampuan pemahaman matematis, tes koneksi matematis dan angket skala habits of mind , serta instrument