1
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Seorang arsitek menggunakan pemikiran-pemikiran yang dalam dan
jangkauan yang luas dalam pengambilan keputusan untuk menyelesaikan
problematik desain arsitekturnya. Konsep-konsep pemikiran dan
pengalaman-pengalaman praktis tersebut akhirnya menimbulkan terbentuknya makna yang
bisa diungkap (Wiranto, 1997).
Makna arsitektur merupakan kunci dasar presentasi dari sebuah desain
rancangan arsitektur. Didalam desain ada pembenaran-pembenaran yang bukan
merupakan teori, tapi merupakan sikap dari suatu proses pemikiran dalam
mengambil keputusan untuk menyelesaikan sebuah desain (Ratnatami, 2005).
Bentuk dalam arsitektur merupakan unsur yang terlihat langsung pada
mata. Dari sini diketahui bahwa bentuk pada suatu karya arsitektur dapat
menyampaikan arti kepada masyarakat secara visual. Selain itu bentuk juga
merupakan ungkapan dari berbagai kekuatan yang mewakilkan arsitek sebagai
pewujud karya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa bentuk adalah suatu
media/alat komunikasi untuk menyampaikan pesan tertentu dari arsitek kepada
masyarakat (Ratnatami, 2005).
Ian Bentley, dkk (1992) mengemukakan, suatu bentuk sangat
mempengaruhi penafsiran seseorang terhadap suatu tempat. Seseorang akan
2 Pemaknaan arsitektur merupakan hal penting untuk keberhasilan
arsitektur, termasuk arsitektur Gereja. Arsitektur Gereja selalu menjadi simbol
kesakralan, ekspresi konsep teologi, membawa makna atau berperan langsung
dalam pembentukan sebuah makna bagi komunitas Kristen. Makna-makna ini
tertuang baik dalam wujud arsitekturnya secara keseluruhan, maupun dalam
elemen-elemen simbolik yang ada pada objek arsitekturnya (Sutrisno, 1993;
Gavril, 2012).
Bangunan Gereja berperan sebagai katalis yang membawa penggunanya
menjalani pengalaman religius, mempengaruhi perilakunya dalam ruang sakral,
membentuk respon emosionalnya (Thomas, 2010).
Pemahaman pembentukan makna dan pengembangan pengalaman
perseptual adalah dasar dari semua pengetahuan (Ponty, 2010). Banyak dimensi
tersembunyi dari arsitektur yang sesungguhnya dipersepsi oleh pengamat, namun
tidak diperhatikan oleh arsitek selama proses perancangannya. Sesungguhnya, hal
ini dapat menjadi pertimbangan arsitek sebagai sumber kemungkinan dan solusi
menuju kreativitas desain arsitektur (Bonta, 1979).
Berdasarkan pemikiran tersebut, maka pada penelitian ini akan mengkaji
bagaimana penerapan bentuk arsitektur Gereja Katolik dan menginterpretasikan
3
1.2Alasan Pemilihan Judul
Alasan pemilihan judul skripsi ini adalah selain dari ketertarikan terhadap
bentuk bangunannya yang unik, fungsi pada bangunan Graha Maria Annai
Velangkanni ini juga merupakan sebuah Gereja Katolik. Maka pada penelitian ini
penulis akan menginterpretasikan bentuk pada arsitektur Gereja Katolik
khususnya Graha Maria Annai Velangkanni Medan.
1.3Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka hal yang menjadi rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana interpretasi bentuk arsitektur Graha Maria Annai
Velangkanni?
2. Bagaimana penerapan bentuk arsitektur Gereja Katolik pada perancangan
bangunan Graha Maria Annai Velangkanni?
1.4Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menginterpretasikan bentuk arsitektur Graha Maria Annai Velangkanni.
2. Mengetahui penerapan bentuk arsitektur Gereja Katolik pada perancangan
4
1.5Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini pada dasarnya tetap terkait dengan tujuan penelitian ini
sendiri. Adapun manfaatnya sebagai berikut :
1. Secara teoritis untuk memperkaya khazanah ilmu pengetahuan mengenai
penerapan bentuk arsitektur Gereja Katolik pada Graha Maria Annai
Velangkanni.
2. Secara praktis untuk menambah bahan informasi bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya yang ingin mengetahui bagaimana penerapan
5
1.6 Kerangka Berfikir
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana interpretasi bentuk pada arsitektur Graha Maria Annai Velangkanni ? Dan bagimanakan penerapan bentuk arsitekur Gereja Katolik pada perancangan bangunan Graha Maria Annai
Velangkanni.
TUJUAN
Menginterpretasikan bentuk pada arsitektur Graha Maria Annai Velangkanni. Dan juga untuk mengetahui dan memahami penerapan bentuk arsitektur Gereja Katolik pada perancangan
bangunan Graha Maria Annai Valengkani medan.
OBSERVASI
Dilakukan dengan mengamati langsung bangunan/ objek yang akan diteliti. Bagian-bagian yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu bentuk eksterior dan interior pada arsitektur Graha Maria Annai Velangkanni Medan.
STUDI PUSTAKA
Dilakukan dengan mencari data-data mengenai penerapan arsitektur Gereja Katolik pada bangunan berdasarkan jurnal/buku-buku yang berkaitan, kemudian ditentukan teori-teori yang akan digunakan.
PENGUMPULAN DATA
ANALISIS DATA
PENARIKAN KESIMPULAN LATAR BELAKANG