• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Waktu Pengambilan Sampel Terhadap Kadar Bod, Cod Dan Minyak Lemak Dari Air Sungai Silau Kabupaten Asahan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Waktu Pengambilan Sampel Terhadap Kadar Bod, Cod Dan Minyak Lemak Dari Air Sungai Silau Kabupaten Asahan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

13

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Air merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki fungsi sangat penting bagi

kehidupan manusia, serta untuk memajukan kesejahteraan sehingga merupakan modal

dasar dan faktor utama pembangunan. Air merupakan komponen lingkungan hidup

yang penting bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya.

Air dibutuhkan oleh manusia, dan makhluk hidup lainnya seperti tumbuhan,

berada di permukaan dan di dalam tanah, di danau dan laut, menguap naik ke

atmosfer, lalu terbentuk awan, turun dalam bentuk hujan, infiltrasi ke bumi/tubuh

bumi, membentuk air bawah tanah, mengisi danau dan sungai serta laut, dan

seterusnya. Sekali jaring/jalur siklus ini terganggu atau dirusak, sistemnya tidak

berfungsi sebagaimana lajimnya oleh akibat limbah industri (misalnya) yang

bersenyawa dengan limbah pestisida/insektisida dan buangan domestik lainnya, lalu

menyatu dengan air sungai, akan merusak air sungai dan mungkin juga badan air. Ada

pihak yang mengatakan, bahwa alam akan mengaturnya dan memperbaikinya kembali

tetapi perlu diiingat, bahwa semua ada batasnya. (Erwin, 2008)

Menurut Anonimous (1982), bahwa pencemaran lingkungan adalah masuknya

atau dimasukannya makhluk hidup, zat, energy, dan atau komponen lain ke dalam

lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam, sehingga kualitas lingkungan

menjadi kurang atau tidak sesuai dengan fungsinya. Air sungai dikatakan tercemar

apabila badan air tersebut tidak sesuai lagi dengan fungsinyanya dan tidak dapat lagi

mendukung kehidupan biota yang ada di dalamnya. Terjadinya suatu pencemaran di

sungai umumnya disebabkan oleh masuknya limbah ke badan air.

Menurunnya kualitas dan kuantitas lingkungan merupakan permasalahan yang

sangat serius saat ini, termasuk kualitas air sungai. Agenda peningkatan kualitas air

sungai yang menjadi salah satu faktor pengelolaan lingkungan saat ini karena

persoalan air banyak dikonotasikan dengan pencemaran, kelangkaan air dan banjir

yang terjadi hampir setiap tahun di hampir daerah di seluruh Indonesia.

(2)

14

Secara umum kondisi kualitas air semakin menurun. Pemantauan kualitas air

sungai di beberapa daerah menunjukkan bahwa parameter BOD, COD dan

Minyak/Lemak banyak yang tidak memenuhi kriteria mutu air kelas II menurut PP 82

Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air

dimana air kelas II adalah air yang peruntukannya dapat digunakan untuk

prasarana/sarana rekreasi air, pembudidayaan ikan air tawar, peternakan, air untuk

mengairi pertanaman, dan atau untuk peruntukan lain yang mempersyaratkan mutu air

yang sama dengan kegunaan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas air di

Indonesia telah menurun. Penurunan kualitas air sungai akibat kegiatan industri telah

menyebabkan pencemaran air sungai karena banyaknya industri yang membuang

limbah (PP No. 82 Tahun 2001)

Berkurangnya daerah resapan air akibat penebangan liar dan praktek-praktek

pemanfaatan hutan yang tidak terarah serta perubahan iklim yang memicu terjadinya

musim kemarau yang berkepanjangan telah menyebabkan kekeringan yang luar biasa

sehingga terjadi gagal panen dan kesulitan memperoleh air. Demikian halnya pada

musim penghujan, banjir terjadi di hampir seluruh daerah setiap tahunnya dengan

skala yang lebih luas dan waktu yang cukup lama.

Kondisi kualitas lingkungan hidup terutama air sungai semakin

memprihatinkan. Kondisi tersebut terutama dipengaruhi oleh meningkatnya kepadatan

penduduk serta kegiatan yang terjadi di sepanjang sungai dan berkontribusi

mencemari badan air.

Sungai sangat bermanfaat bagi manusia, dan tidak kalah pentingnya bagi biota

air. Disamping itu Sungai Silau Kabupaten Asahan sangat rentan terhadap

pencemaran. Hal ini disebabkan karena daerah aliran Sungai Silau merupakan tempat

bungan akhir limbah cair industri.

Pada bagian hulu sungai terdapat beberapa industri yang membuang limbah

cair ke sungai Silau Kabupaten Asahan antara lain : PT. Mas Mulia industri karet,

PT. Sri Sumatera Sejahtera industri karet, PT. Wipolimex industri karet, PT. Sari Tani

Jay industri tepung ubi, PT. Fairco Bumi Lestari industri karet, PTPN 3 Sei Silau

industri kelapa sawit, PT. Agrindo Indah Persada industri kelapa sawit

(3)

15

Air sungai Silau Kabupaten Asahan banyak dimanfaatkan oleh penduduk yang

tinggal di sepanjang sungai Silau. Sebagian besar penduduk memanfaatkan air sungai

Silau untuk keperluan sehari-hari seperti mandi, mencuci pakaian, mengairi tanaman

dan sebagai pembudidayaan ikan air tawar. Oleh sebab itu, perlu diketahui mengenai

parameter-parameter dasar yang diperlukan untuk memperoleh gambaran kualitas air

Sungai Silau Kabupaten Asahan berdasarkan variasi waktu.

Untuk mengetahui mutu air sungai Silau Kabupaten Asahan berdasarkan

variasi waktu mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Waktu Pengambilan Sampel Terhadap Kadar BOD, COD dan Minyak/Lemak Dari

Air Sungai Silau Kabupaten Asahan”.

1.2Permasalahan

Yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh waktu

pengambilan sampel terhadap kadar BOD, COD dan Minyak/Lemak dari Air Sungai

Silau Kabupaten Asahan pada beberapa variasi waktu.

1.3Pembatasan Masalah

Didalam penelitian ini permasalahan dibatasi dengan hanya melakukan analisa

terhadap kadar BOD, COD dan Minyak/Lemak dari air sungai Silau Kabupaten

Asahan pada pukul 07.00 WIB, 10.00 WIB, 13.00 WIB, 16.00 WIB, 19.00 WIB.

1.4Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh waktu

pengambilan sampel terhadap kadar BOD, COD dan Minyak/Lemak dari air sungai

Silau Kabupaten Asahan.

(4)

16

1.5Manfaat Penelitian

1. Pemerintah Daerah

Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan kebijakan oleh Pemerintah

Daerah Kabupaten Asahan.

2. Masyarakat

Sebagai bahan informasi masyarakat tentang kualitas air Sungai Silau

Kabupaten Asahan dengan variasi waktu 07. 00 WIB, 10.00 WIB, 13.00 WIB,

16.00 WIB, 19.00 WIB.

3. Perusahaan

Menggugah perusahaan agar memperhatikan penanganan limbah cair industry

sebelum dibuang ke badan air sungai Silau Kabupaten Asahan.

1.6Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Winkler, untuk penentuan kadar BOD dari air sungai Silau Kabupaten Asahan

2. Spektrofotometri, untuk penentuan kadar COD dari air sungai Silau Kabupaten

Asahan

3. Gravimetri, untuk penentuan kadar Minyak/Lemak dari air sungai Silau

Kabupaten Asahan

1.7Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten

Asahan.

Referensi

Dokumen terkait

Telah dilakukan analisis kadar COD, BOD, dan Angka Permanganat pada limbah Cair Industri Karet Yang Terdapat Pada Air Sungai Denai di Amplas dengan metode titrimetri yang

Yustina Ida : Penentuan Kadar Nitrit Pada Beberapa Air Sungai Di Kota Medan Dengan Metode Spektrofotometri (Visible), 2009.. PENENTUAN KADAR NITRIT PADA BEBERAPA AIR SUNGAI DI

Telah dilakukan penelitian pengaruh waktu ozonisasi terhadap penurunan kadar BOD, COD, TSS dan fosfat pada limbah cair rumah sakit.. Tujuan penelitian adalah

Untuk penentuan Waktu inkubasi yang digunakan untuk menurunkan kadar BOD limbah cair tahu yang digunakan massa zeolit optimum sebesar 3,6 g dalam 100 mL

Dari hasil yang diperoleh kadar BOD dan COD tersebut telah melewati ambang batas yang telah ditetapkan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.82 TGL 14 DES 2001, baku mutu

Uji Kualitas Air Limbah Aktivitas Penambangan Emas Tanpa Izin di Kabupaten Kuansing didapatkan bahwa kadar BOD pada limbah PETI sebesar 145,96 mg/L, COD 244,7

Tahap ke empat adalah analisis kadar COD / BOD influen dan efluen, MLSS dan pH dalam tangki biologi, analisis kadar air dan nilai kalor lumpur sludge yang dihasilkan pada clarifier

Dalam menganalisis kualitas air sungai maka dilakukan pemeriksaan beberapa parameter diantaranya ialah pH, suhu, BOD, COD, dan DO ,sehingga didapatkan bahwa kesimpulan secara khusus