BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
Kawasan hamdan merupakan kawasan kumuh bantaran sungai deli yang berada
pada kawasan CBD kecamatan medan maimun, serta merupakan kawasan yang didominasi
oleh masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang. Dalam hal ini kekumuhan pada
kawasan ini disebabkan oleh kebutuhan pemukiman yang meningkat, sementara persediaan
lahan terbatas menyebabkan permintaan lahan tinggi. Tingginya permintaan lahan sangat
mempengaruhi tingginya harga tanah. Disisi lain kemampuan ekonomi masyarakat tidak
dapat mencukupi biaya penyediaan hunian. Sehingga masyarakat membangun pemukiman
mereka dilahan yang kosong atau lahan yang seharusnya tidak sesuai dengan rencana tata
ruang kota seperti dipinggiran sungai.
Berangkat dari permasalahan diatas, untuk mengatasi pemukiman kumuh,
diperlukan suatu konsep penataan dan revitalisasi yang baik sehingga terciptalah kawasan
terpadu hamdan. Pada kawasan terpadu hamdan ini terdapat beberapa fungsi utama, salah
satunya merupakan pasar kawasan terpadu hamdan. Adapun alasan untuk direncanakan
nya pasar kawasan terpadu hamdan ini adalah.
1. Untuk memanfaatkan potensi masyarakat hamdan sebagai pedagang dalam
menciptakan kawasan tepadu hamdan yang mandiri.
2. Untuk menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara masyarakat dengan
fasilitas fasilitas sekitar yang didominasi oleh restoran,
Dalam hal ini Pasar kawasan terpadu hamdan mengadopsi tema arsitektur
kontemporer dengan makasud untuk menciptakan image pasar yang jauh dari kata kumuh.
Disamping hal ini juga ditujukan agar wajah arsitektur dari pasar kawasan terpadu hamdan
I.2. Kerangka berfikir
JUDUL Kawasan terpadu hamdan
LATAR BELAKANG
Negara berkembang seperti indonesia pada umumnya masih memiliki kota kota yang didalamnya masih terdapat
pemukiman kumuh, salah satunya pemukiman hamdan bantaran sungai
deli, Medan. oleh karena itu perlu adanya program revitalisasi yang mampu mengubah pemukiman kumuh
hamdan menjadi lebih layak
PERMASALAHAN
Bagaimana menghapuskan kekumuhan pada kawasan hamdan
TUJUAN DAN SASARAN Menciptakan kawasan hamdan yang
mandiri sebuah wadah yang mampu
menjadikan masyarakat hamdan menjadi mandiri
TUJUAN DAN SASARAN Mengalokasikan masyarakat hamdan yang berprofesi sebagai pedagang ke
I.3. Sistematika Bahasan
Adapun sistematika pembahasan pada laporan ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas kajian latar belakang, kerangka berfikir dan sistematika
bahasan.
BAB II DESKRIPSI PERANCANGAN KAWASAN
Pada bab ini membahas tijauan judul, tema, studi banding, data, analisa dan
konsep perancangan Kawasan Terpadu Hamdan.
BAB III HASIL PERANCANGAN KAWASAN TERPADU HAMDAN
Pada bab ini berisi gambar-gambar hasil perancangan Kawasan Terpadu Hamdan
yang sesuai dengan konsep perancangan.
BAB IV PENGANTAR FUNGSI
Pada bab ini membahas hubungan perancangan kawasan dan perancangan
pasar di Kawasan Terpadu Hamdan.
BAB V D E S K R I P S I PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN
Pada bab ini membahas kajian rumusan masalah, maksud dan tujuan, serta metode
BAB VI HASIL PERANCANGAN PASAR KAWASAN TERPADU
HAMDAN
Pada bab ini berisi gambar-gambar hasil perancangan Pasar Kawasan
Terpadu Hamdan yang sesuai dengan konsep perancangan.
BAB VII OUTPUT DESAIN
Pada bab ini akan dibahas secara singkat hasil dari perancangan Pasar Kawasan
Terpadu Hamdan
I.4. Rumusan Masalah
Dalam perancangan ini, terdapat beberapa masalah yang dihadapi,
diantaranya adalah :
Bagaimana merancang sebuah pasar dengan sirkulasi yang baik dan benar
Bagaimana menciptakan pasar modern yang jauh dari kata kumuh, namun
digunakan oleh masyarakat masyarakat yang terbiasa akan kekumuhan
Bagaimana menerapkan tema arsitektur kontemporer pada pasar modern
I.5. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari perancangan pasar ini adalah:
Untuk memanfaatkan potensi masyarakat hamdan sebagai pedagang dalam
menciptakan kawasan terpadu hamdan yang mandiri
Untuk menciptakan hubungan antara masyarakat hamdan dengan masyarakat
Untuk memanfaatkan konteks sekitar kawasan hamdan yang didominasi dengan
restoran serta rumah makan sejenisnya dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat hamdan
I.6. Metode
I.6.1. Pendekatan Masalah
Adapun pendekatan perancangan yang dapat dilakukan untuk
pemecahan masalah perancangan pasar modern ini adalah :
Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih adalah kawasan perumahan kumuh
yang padat penduduk berada di Kecamatan Medan Maimun – Medan.
Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan kasus
yang memiliki kesamaan dalam perancangan sejenis maupun tema dalam
judul perancangan ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku,
internet, media cetak dan lainnya dan sumber-sumber yang dianggap
penting.
Survey lapangan, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk
mendapatkan data-data yang akurat dari data-data yang didapat di lokasi
tersebut.
I.6.2. Asumsi
Adapun asumsi pada perancangan pasar ini yaitu
1. Perancangan pasar ini merupakan salah satu fungsi yang ditetapkan
pemerintah dalam menciptakan kawasan terpadu hamdan.
2. Masyarakat hamdan yang berprofesi sebagai pedagang setuju untuk
3. Tanah milik pemerintah yang digarap masyarakat.
4. Dana tidak terbatas.
I.6.3. Lingkup dan Batasan Perancangan
Lingkup dan batasan digunakan dalam menentukan sejauh mana kajian
yang akan dilakukan. Lingkup dan batasan dalam perancangan ini adalah :
Lokasi yang menjadi lingkup pembahasan dalam Perancangan Arsitektur VI
ini adalah Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara dengan
batasan wilayah ± 5,8 Ha.
Masalah sosial, budaya dan ekonomi dalam kasus ini tidak dibahas secara
mendalam.
Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah yang berada dalam lingkup
disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila
dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan
untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding
pada bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi serta