• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pasar Kawasan Terpadu Hamdan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pasar Kawasan Terpadu Hamdan"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA MEDAN 2015

PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN

(ARSITEKTUR KONTEMPORER)

LAPORAN AKHIR SKRIPSI RTA 4231 SKRIPSI SARJANA SEMESTER B

TAHUN AJARAN 2014/2015

Sebagai Persyaratan Untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh : MUHAMMAD FADHILLAH SIDDIQ

(2)

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

SUMATERA UTARA MEDAN 2015

PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN

(ARSITEKTUR KONTEMPORER)

LAPORAN AKHIR SKRIPSI RTA 4231 – SKRIPSI SARJANA SEMESTER B

TAHUN AJARAN 2014/2015

Sebagai Persyaratan Untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh : MUHAMMAD FADHILLAH SIDDIQ

(3)

2015

PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN

(ARSITEKTUR KONTEMPORER)

SKRIPSI

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur

Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

Oleh

MUHAMMAD FADHILLAH SIDDIQ

110406101

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

(4)

PERNYATAAN

PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Medan, Juli 2015

(5)

Judul Skripsi : Pasar Kawasan Terpadu Hamdan Tema : Arsitektur Kontemporer

Nama Mahasiswa : Muhammad Fadhillah Siddiq

Nomor Induk Mahasiswa : 110406101 Departemen : Arsitektur

Menyetujui Dosen Pembimbing

Ir.N Vinky Rahman, MT NIP. 19580224198601002

Ketua Departemen Arsitektur Koordinator Tugas Akhir

(6)

Telah Lulus Telah diuji pada Tanggal : 23 Juli 2015

Panitia Penguji Skripsi

Ketua Komisi Penguji : Ir.N Vinky Rahman, MT Anggota Komisi Penguji : 1. Agus Jhonson, ST. MT

(7)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)

Nama : Muhammad fadhillah siddiq NIM : 110406101

Judul Proyek Tugas Akhir : Pasar Kawasan Terpadu Hamdan Tema : Arsitektur Kontemporer

Rekapitulasi Nilai :

A B+ B C+ C D E

Dengan ini saya mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan

No. Status

Waktu Pengumpulan

Laporan

(8)

KATA PENGANTAR

Alhamdullillah, puji dan syukur, saya ucapkan kepada Allah SWT, karena berkah dan rahmat-NYA saya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Tidak Lupa pula penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada:

1. Bapak Ir.N Vinky Rahman, MT, selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

2. Agus Jhonson, ST. MT, selaku Dosen Penguji I dan Chichi Asda Artha, ST. MT, selaku Dosen Penguji II yang telah bersedia menjadi penguji dalam kasus ini.

3. Teman-teman sepembimbing yaitu Gunario sihombing, Fitrina sinaga, Try aprillia, Risma indah, Debora sianturi, Esra monica, Futry amanda, serta Ivonda yang telah memberikan masukan terhadap perancangan dan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak.

(9)

DAFTAR ISI

BAB II DESKRIPSI PERANCANGAN KAWASAN... 7

II.1. Judul ... 7

II.2. Tema ... 8

II.2.1. Defenisi ... 8

II.2.2. Interpretasi Tema ... 9

II.3. Studi Banding ... 10

II.3.1. Studi Banding Perancangan Sejenis... 10

II.3.2. Studi Banding Tema Sejenis ... 13

II.4. Data ... 16

II.4.1. Lokasi Perancangan ... 16

II.4.2. Isu ... 20

(10)

II.5.1. Analisa Undang-Undang ... 22

BAB III HASIL PERANCANGAN KAWASAN TERPADU HAMDAN ... 37

BAB IV PENGANTAR FUNGSI ... 38

BAB V DESKRIPSI PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN ... 39

V.1. Judul... 39

V.5.1. Analisa Jenis Kegiatan ... 46

V.5.2. Analisa Pola Kegiatan ... 47

V.5.3. Analisa Tipologi Ruang ... 47

V.6. Analisa Sirkulasi... 48

V.7. Zoning ... 49

V.8. Program ruang... 51

BAB VI HASIL PERANCANGAN PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN... 53

BAB VII OUTPUT DESAIN ... 54

DAFTAR PUSTAKA ... 55

(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar II.1. Peta Lokasi Kampung Stren... 10

Gambar II.2. Contoh Desain Kampung Stren ... 11

Gambar II.3. Peta Lokasi China Town di Singapura ... 12

Gambar II.4. Kondisi China Town Dari Waktu Ke Waktu ... 13

Gambar II.5. Peta Lokasi New East Manchester ... 13

Gambar II.6. Kondisi New East Manchester setellah dan sebelum diregenerasi ... 15

Gambar II.7. Lokasi Kawasan ... 17

Gambar II.8. Peta Site ... 18

Gambar II.9. Peta Kontur Site ... 20

Gambar II.10. Foto Kondisi Lingkungan Site... 21

Gambar II.11. Analisa Undang-Undang ... 22

Gambar II.12. Perilaku Positif ... 23

Gambar II.13. Perilaku Negatif... 24

Gambar II.14. Analisa View ... 24

Gambar II.15. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ... 26

Gambar II.16. Analisa Sirkulasi Kendaraan ... 27

Gambar II.17. Analisa Kebisingan... 28

Gambar II.18. Zoning Fungsi... 29

Gambar II.19. Zoning fungsi ... 30

Gambar II.20. Matriks dan Flowchart... 30

Gambar II.21. Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki ... 31

Gambar II.22. Konsep Sirkulasi Kendaraan ... 32

Gambar II.23. Konsep Penataan Kawasan... 34

Gambar II.24. Konsep Bentukan Massa ... 34

Gambar II.25. Konsep ketinggian Bangunan... 36

(12)

Gambar V.2 Exterior ST Lawrence market... 42

Gambar V.3 Interior ST Lawrence market... 42

Gambar V.4 Groundplan ST Lawrence market... 43

Gambar V.5 Potongan ST Lawrence market... 43

Gambar V.6 Lokasi perancangan... 45

DAFTAR TABEL Tabel 1. Kriteria Pemilihan Lokasi Perancangan ... 19

Tabel 2. Data site... 45

Tabel 3. Analisa jenis kegiatan... 46

Tabel 4. Analisa tipologi ruang ... 47

(13)

ABSTRAK

Kawasan hamdan merupakan kawasan kumuh bantaran sungai deli yang berada

pada kawasan CBD kecamatan medan maimun, serta merupakan kawasan yang didominasi

oleh masyarakat yang berprofesi seagai pedagang. Dalam hal ini pasar kawasan terpadu

hamdan mengadopsi arsitektur kontemporer yang memiliki sentuhan kekinian sehingga

menjadikan pasar memiliki image yang jauh dari kata kumuh, Memiliki sirkulasi yang baik

dan sesuai standard guna menciptakan kenyamanan dalam berbelanja.

Dalam desain nya, Pasar kawasan terpadu hamdan mengadopsi konsep solid vs

void dengan tujuan agar pasar memiliki sirkulasi udara serta pencahayaan yang optimal.

Hal ini didasari oleh pandangan bahwa kekumuhan yang terjadi pada pasar umumnya

disebabkan oleh kurangnya optimal nya sirkulasi udara dan pencahayaan serta memiliki

sirkulasi yang sempit.

(14)

ABSTRACT

In Pasar kawasan terpadu hamdan, all the people who work as traders will be

allocated to the market to reap more profits, By adopting a contemporary architecture that

has a touch of contemporary making the market has an image that is far from shabby, have

good circulation and appropriate standard in order to create comfort in shopping.

In its designs, Pasar kawasan terpadu hamdan adopt the concept of Solid VS Void

in order to make the market having an air circulation and optimal lighting, it is based on

the view that the the untidiness that usually happening in the market caused by air

circulation, and the lighting is not optimal and has a circulation narrow.

(15)

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

Kawasan hamdan merupakan kawasan kumuh bantaran sungai deli yang berada

pada kawasan CBD kecamatan medan maimun, serta merupakan kawasan yang didominasi

oleh masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang. Dalam hal ini kekumuhan pada

kawasan ini disebabkan oleh kebutuhan pemukiman yang meningkat, sementara persediaan

lahan terbatas menyebabkan permintaan lahan tinggi. Tingginya permintaan lahan sangat

mempengaruhi tingginya harga tanah. Disisi lain kemampuan ekonomi masyarakat tidak

dapat mencukupi biaya penyediaan hunian. Sehingga masyarakat membangun pemukiman

mereka dilahan yang kosong atau lahan yang seharusnya tidak sesuai dengan rencana tata

ruang kota seperti dipinggiran sungai.

Berangkat dari permasalahan diatas, untuk mengatasi pemukiman kumuh,

diperlukan suatu konsep penataan dan revitalisasi yang baik sehingga terciptalah kawasan

terpadu hamdan. Pada kawasan terpadu hamdan ini terdapat beberapa fungsi utama, salah

satunya merupakan pasar kawasan terpadu hamdan. Adapun alasan untuk direncanakan

nya pasar kawasan terpadu hamdan ini adalah.

1. Untuk memanfaatkan potensi masyarakat hamdan sebagai pedagang dalam

menciptakan kawasan tepadu hamdan yang mandiri.

2. Untuk menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara masyarakat dengan

fasilitas fasilitas sekitar yang didominasi oleh restoran,

Dalam hal ini Pasar kawasan terpadu hamdan mengadopsi tema arsitektur

kontemporer dengan makasud untuk menciptakan image pasar yang jauh dari kata kumuh.

Disamping hal ini juga ditujukan agar wajah arsitektur dari pasar kawasan terpadu hamdan

(16)

I.2. Kerangka berfikir

JUDUL

Kawasan terpadu hamdan

LATAR BELAKANG

Negara berkembang seperti indonesia pada umumnya masih memiliki kota kota yang didalamnya masih terdapat

pemukiman kumuh, salah satunya pemukiman hamdan bantaran sungai

deli, Medan. oleh karena itu perlu adanya program revitalisasi yang yang berprofesi sebagai pedagang ke

dalam pasar

PENGUMPULAN DATA

ANALISA

KONSEP

(17)

I.3. Sistematika Bahasan

Adapun sistematika pembahasan pada laporan ini adalah sebagai

berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini membahas kajian latar belakang, kerangka berfikir dan sistematika

bahasan.

BAB II DESKRIPSI PERANCANGAN KAWASAN

Pada bab ini membahas tijauan judul, tema, studi banding, data, analisa dan

konsep perancangan Kawasan Terpadu Hamdan.

BAB III HASIL PERANCANGAN KAWASAN TERPADU HAMDAN

Pada bab ini berisi gambar-gambar hasil perancangan Kawasan Terpadu Hamdan

yang sesuai dengan konsep perancangan.

BAB IV PENGANTAR FUNGSI

Pada bab ini membahas hubungan perancangan kawasan dan perancangan

pasar di Kawasan Terpadu Hamdan.

BAB V D E S K R I P S I PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN

Pada bab ini membahas kajian rumusan masalah, maksud dan tujuan, serta metode

(18)

BAB VI HASIL PERANCANGAN PASAR KAWASAN TERPADU

HAMDAN

Pada bab ini berisi gambar-gambar hasil perancangan Pasar Kawasan

Terpadu Hamdan yang sesuai dengan konsep perancangan.

BAB VII OUTPUT DESAIN

Pada bab ini akan dibahas secara singkat hasil dari perancangan Pasar Kawasan

Terpadu Hamdan

I.4. Rumusan Masalah

Dalam perancangan ini, terdapat beberapa masalah yang dihadapi,

diantaranya adalah :

 Bagaimana merancang sebuah pasar dengan sirkulasi yang baik dan benar

 Bagaimana menciptakan pasar modern yang jauh dari kata kumuh, namun

digunakan oleh masyarakat masyarakat yang terbiasa akan kekumuhan  Bagaimana menerapkan tema arsitektur kontemporer pada pasar modern

I.5. Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari perancangan pasar ini adalah:

 Untuk memanfaatkan potensi masyarakat hamdan sebagai pedagang dalam

menciptakan kawasan terpadu hamdan yang mandiri

 Untuk menciptakan hubungan antara masyarakat hamdan dengan masyarakat

(19)

 Untuk memanfaatkan konteks sekitar kawasan hamdan yang didominasi dengan

restoran serta rumah makan sejenisnya dalam meningkatkan kualitas hidup

masyarakat hamdan

I.6. Metode

I.6.1. Pendekatan Masalah

Adapun pendekatan perancangan yang dapat dilakukan untuk

pemecahan masalah perancangan pasar modern ini adalah :

 Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih adalah kawasan perumahan kumuh yang padat penduduk berada di Kecamatan Medan Maimun – Medan.

 Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan kasus

yang memiliki kesamaan dalam perancangan sejenis maupun tema dalam

judul perancangan ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku,

internet, media cetak dan lainnya dan sumber-sumber yang dianggap

penting.

 Survey lapangan, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk

mendapatkan data-data yang akurat dari data-data yang didapat di lokasi

tersebut.

I.6.2. Asumsi

Adapun asumsi pada perancangan pasar ini yaitu

1. Perancangan pasar ini merupakan salah satu fungsi yang ditetapkan

pemerintah dalam menciptakan kawasan terpadu hamdan.

2. Masyarakat hamdan yang berprofesi sebagai pedagang setuju untuk

(20)

3. Tanah milik pemerintah yang digarap masyarakat.

4. Dana tidak terbatas.

I.6.3. Lingkup dan Batasan Perancangan

Lingkup dan batasan digunakan dalam menentukan sejauh mana kajian

yang akan dilakukan. Lingkup dan batasan dalam perancangan ini adalah :

 Lokasi yang menjadi lingkup pembahasan dalam Perancangan Arsitektur VI

ini adalah Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara dengan

batasan wilayah ± 5,8 Ha.

 Masalah sosial, budaya dan ekonomi dalam kasus ini tidak dibahas secara

mendalam.

Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah yang berada dalam lingkup

disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila

dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan

untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding

pada bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi serta

(21)

BAB II

DESKRIPSI PERANCANGAN KAWASAN

II.1. Judul

Judul dari perancangan adalah “Kawasan Terpadu Hamdan, Medan Maimun -

Sumatera Utara” yang merupakan kawasan terpadu multifungsi yang berada di kawasan

CBD sebagai wujud dari revitalisasi permukiman kumuh Hamdan.

Sesuai dengan UU No. 4/1992 pasal 27, lingkup penanganan lingkungan

permukiman kumuh mencakup hal-hal sebagi berikut:

1. Perbaikan dan pemugaran

Secara konseptual, implementasi prinsip perbaikan dan pemugaran

meliputi :

 Revitalisasi adalah upaya menghidupkan kembali suatu kawasan mati,

yang pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan dan

mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki

oleh sebuah kota,

 Rehabilitasi merupakan upaya mengembalikan kondisi komponen

fisik lingkungan permukiman yang mengalami degradasi,

 Renovasi adalah melakukan perubahan sebagian atau beberapa bagian

dari komponen pembentukan lingkungan permukiman,

 Rekontruksi merupakan upaya mengembalikan suatu lingkungan

permukiman sedakat mungkin dari asalnya yang diketahui, dengan

(22)

 Preservasi merupakan upaya mempertahankan suatu lingkungan

pemukiman dari penurunan kualitas atau kerusakan. Penanganan ini

bertujuan untuk memelihara komponen yang berfungsi baik dan mencegah

dari proses penyusutan dini (kerusakan), misalnya dengan menggunakan

instrument: ijin mendirikan bangunan (IMB). Ketentuan atau pengaturan

tentang: Koefisien Lantai Bangunan, Koefisien Dasar Bangunan, Garis

Sempadan Bangunan, Garis Sempadan Jalan dan Garis Sempadan Sungai .

2. Peremajaan

Peremajaan adalah upaya pembongkaran sebagian atau keseluruhan lingkungan

perumahan dan pemukiman dan kemudian di tempat yang sama dibangun

prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan pemukiman baru yang lebih

layak dan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Tujuan utama dari kegiatan

ini adalah untuk meningkatkan nilai pemanfaatan lahan yang optimal sesuai

dengan potensi lahannya.

3. Pengolahan dan pemeliharaan berkelanjutan

Pengolahan dan pemeliharaan berkelanjutan adalah upaya-upaya untuk

mencengah, mengendalikan atau mengurangi dampak negatif yang timbul, serta

meningkatkan dampak positif yang timbul terhadap lingkungan hunian.

II.2. Tema

II.2.1. Definisi

Tema yang diangkat dalam “Perancangan Kawasan Terpadu Hamdan”,

Medan Maimun - Sumatera Utara ini adalah Urban Regeneration. Urban

(23)

segi sosial, ekonomi, fisik dan lingkungan menjadi masyarakat dengan pola

kehidupan yang lebih baik tanpa mengubah karakteristik masyarakatnya.

II.2.2. Interpretasi Tema

Tiga syarat kawasan urban regeneration, yaitu:

1. Urban centre yaitu memiliki jaringan transportasi yang kuat,

terdapat CBD dengan tata guna lahan yang padat dan harga lahan

tinggi.

2. Informal settlement yaitu tingkat kemiskinan yang tinggi, lingkungan

kumuh dan tidak sehat, rendahnya kualitas hidup, tingkat

kriminalitas yang tinggi

3. Exclusion areas yaitu kurangnya fasiitas lingkungan

Spesifikasi tema urban regeneration adalah sebagai berikut :

1. Desain untuk ruang publik yang inklusif dan aman dalam segala

bentuk dari grand intim.

2. Tentukan ruang terbuka hijau dalam rencana pembangunan.

3. Membuat rute pejalan kaki hijau yang komprehensif di sekitar dan

/ atau di setiap tapak.

4. Berikan prioritas untuk kebutuhan pejalan kaki dan pengendara

sepeda dalam pengembangan dan jalan pada tapak.

5. Menyediakan layanan bus.

6. Tentukan maksimum jarak berjalan kaki ke halte bus dan

angkutan umum lainnya.

7. Menyediakan fasilitas tempat penyimpanan sepeda yang tersusun

(24)

8. Menetapkan standar maksimum tempat parkir satu mobil per

hunian bagi semua pembangunan pemukiman baru perkotaan

9. Memberlakukan pembatasan ketat atas penggunaan mobil

pribadi, seperti biaya parker

10.Membangun dan mengembangkan potensi keterampilan di daerah

tersebut

11.Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat lokal

12. Memprioritaskan masyarakat lokal ketika melakukan perbaikan

lingkungan lokal dan mengembangkan fasilitas masyarakat

13.Menyediakan bangunan sekolah, untuk mengakomodasi

peningkatan jumlah murid pada masa depan dengan fasilitas

berkualitas tinggi

14.Menciptakan lapangan kerja

II.3. Studi Banding

II.3.1. Studi Banding Perancangan Sejenis 1. Renovasi Kampung Stren Kali Surabaya

(25)

Dalam merenovasi Kampung Stren konsep yang diterapkan adalah prinsip

Kampung Jogo Kali. Artinya adalah menjaga kebersihan sungai, menjaga

lingkungan kampung yang sehat dan tidak mencemari sungai, menghadapkan

bangunan/rumah ke arah sungai, menjaga ikatan social dan budaya kampong.

(26)

2. Revitalisasi China Town Sebagai Kawasan Bersejarah Etnis Tionghoa di Singapura

Gambar II.3. Peta Lokasi China Town di Singapura

Kota tua kawasan bersejarah ini memiliki potensi yang besar

dikembangkan dengan memanfaatkan kembali bangunan-bangunan yang sudah

ada (adaptive re-use) sesuai fungsi lama atau bahkan fungsi yang sama sekali

baru.

Kekayaan arsitektural pada masa lampau adalah nilai lebih dan potensi

yang besar. Maka dalam hal ini harus dipertahankan atau dibangun kembali

seperti aslinya (restorasi).

Skenario pariwisata yang ditawarkan China Town adalah :

 Menjadi distrik tersebut sebagai lokasi pusat-pusat budaya dan kesenian

 Adanya jalan-jalan yang bertema

 Membangun estetika lingkungan, pencahayaan dan landscaping

(27)

Gambar II.4. Kondisi China Town Dari Waktu Ke Waktu

II.3.2. Studi Banding Tema Sejenis 1. New East Manchester

(28)

New East Manchester berada di tepi Manchester City Centre ke batas

timur kota atau East Manchester dengan luas lahan lebih dari 1900 ha.

Upaya yang dilakukan untuk meregenerasi kawasan ini adalah sebagai

berikut :

 Memasarkan dan mempromosikan daerah

 Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan program sosial dan ekonomi

seperti New Deal untuk komunitas tunggal, zona pendidikan, zona

kesehatan, zona olahraga, Kelurahan Ancoats, pembaharuan dana dalam

pemasaran rumah

 Fokus utama pendanaan public secara efektif - £ 150 m per tahun

 Mengamankan sumber daya public dan sector swasta untuk memberikan

program yang komprehensif

(29)
(30)

II.4. Data

II.4.1. Lokasi Perancangan 1. Data Kawasan

Letak geografis daerah adalah sebagai berikut :

Lokasi : Kecamatan Medan Maimun Kota Medan

a. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli

Serdang.

b. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.

c. Sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Kabupaten Deli

Serdang.

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli

Serdang.

Iklim : Suhu udara berkisar antara 25º - 33ºC dengan kelembaban

(31)

.

Gambar II.7. Lokasi Kawasan

2. Lokasi Site

Lokasi : Kecamatan Medan Maimun Kota Medan

Luas Area : ± 5,87 Ha

Kasus Perancangan : Kawasan Pemukiman Kumuh Kampung Hamdan

Status Perancangan : Tidak nyata

Kontur Lahan : Berkontur

(32)

Gambar II.8. Peta Site

3. Ketentuan Site

 GSB (Garis Sempadan Bangunan)

GSB untuk Jl. Ir. Juanda : 15 m

GSB untuk Jl. Samanhudi : 15 m

GSB untuk Jl. Multatuli : 10 m

GSB untuk Sungai Deli : 15 m

 KDB (Koefisien Dasar Bangunan) KDB = 60% x 5,87 ha

= 4,322 ha  KLB (Koefisien Lantai Bangunan) KLB = 4,5 x 5,87 ha

= 26,514 ha  KDH (Koefisien Daerah Hijau) KDH = 25% x 5,87 ha

(33)

4. Kriteria Lokasi

Untuk menentukan lokasi perancangan perlunya

mempertimbangkan kriteria-kriteria pada site yang dipilih. Kriteria-kriteria

tersebut diantaranya :

Tabel 1. Kriteria Pemilihan Lokasi Perancangan

NO. KRITERIA LOKASI

kawasan ini yaitu, Jalan Ir. H. Juanda, 3. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang

dapat saling mendukung dengan bangunan

yang direncanakan seperti fungsi

perbelanjaan dan bangunan publik lainnya

atau disekitar permukiman yang belum ada 4. Peraturan Tanah milik kesultanan.

Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah

komersial.

Untuk pengembangan kawasan

permukiman, pusat pendidikan,

(34)

5. Topografi

Site ini memiliki kontur terutama area yang dekat dengan sungai dan

perbedaan setiap konturnya adalah 1 meter.

Gambar II.9. Peta Kontur Site

II.4.2. Isu

 Lingkungan Padat

Kondisi perumahan yang sangat padat dengan jarak hanya 1-2 meter

dapat membahayakan masyarakat. Tidak adanya sikulasi keselamatan

mengakibatkan susahnya mengakses bagian dalam kawasan ini. Pada saat

(35)

bagian dalam kawasan, sehingga mengakibatkan sangat cepat penyebaran api

karena jarak rumah yang sangat rapat dan material rumah yang mudah terbakar.  Lingkungan Kumuh

Kondisi lingkungan kawasan ini sangat mengenaskan. Kondisi bangunan

yang berbatasan dengan jalan memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan

dengan kondisi perumahan yang berbatasan langsung dengan sungai. Kondisi

rumah yang berbatasan langsung dengan sungai hanya berdindingkan triplek,

kolom kayu dan atap seng dengan konstruksi yang tidak kokoh sehingga

sewaktu- waktu rumah ini dapat roboh. Dan jika terjadi hal ini akan

membahayakan dan merugikan pemilik rumah.

Gambar II.10. Foto Kondisi Lingkungan Site

 Lingkungan yang Tidak Sehat

Lingkungan sampah yang berserakan disekitar rumah, kondisi parit yang

sangat jorok dan terbuka sehingga akan menyebabkan penyakit. Dikondisi seperti

ini masyarakat melakukan aktivitas sehari-hari dan banyak anak-anak

(36)

Serta ada juga rumah yang sampahnya bukan hanya diluar rumah tetapi didalam

rumah juga banyak berserakan sampah.

II.5. Analisa

II.5.1. Analisa Undang-Undang

Gambar II.11. Analisa Undang-Undang

Bangunan pada site banyak yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada.

Banyak pelanggaran yang terjadi seperti pelanggaran GSB antar bangunan yang

terlalu rapat, pelanggaran GSB sungai, dan tidak ada ruang terbuka hijau. Hal ini

dapat membahayakan karena susahnya akses pemadam kebakaran ke kawasan,

jalur evakuasi kebakaran yang tidak sesuai, dan menyebabkan lamanya evakuasi

jika terjadi bencana. Sehingga direkomondasinya : GSB digunakan untuk ruang

(37)

II.5.2. Analisa Sosial Budaya

Hubungan sosial masyarakat pada kawasan ini sangat erat, ini merupakan

suatu perilaku yang positif dan potensi kawasan. Ini dapat dilihat dari interaksi

yang sering terjadi, banyak kegiaan yang dilakukan bersama.

Gambar II.12. Perilaku Positif

Perilaku atau kebiasaan masyarakat yang negatif adalah warga berdagang

makanan di sembarang tempat, sungai sebagai tempat pembuangan sampah, dan

sungai digunakan sebagai MKCK. Hal ini menyebabkan rusaknya kelestarian

(38)

Gambar II.13. Perilaku Negatif

II.5.3. Analisa View

(39)

Gambar II.14.b. Analisa View

Masalah yang terjadi pada view adalah view yang tidak bagus. Terutama

pada arah utara, site dibelakangi oleh deretan ruko multatuli.

Potensi view yang ada pada kawasan hamdan ini adalah dibagian barat

terdapat sungai dan selatan terdapat JL.Samanhudi dan Jl.Juanda.

Rekomondasi dari sudut pandang view adalah membuat tanaman buffer

pada view yang tidak bagus dan jalur pedestrian di samping jalur hijau sehingga

(40)

II.5.4. Analisa Sirkulasi

1. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki

Gambar II.15. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki

Pedestrian yang terlalu sempit dan dengan kondisi yang buruk. Karena

kondisi seperti ini sebaiknya pedestrian didesain kembali dengan memenuhi

persyaratan dan kenyamanan.

2. Analisa Sirkulasi Kendaraan

Parkir sembarangan dan jalan terlalu sempit penyebab kemacetan pada

JL.Multatuli dan Jl.Samahudi. Untuk mengatasi hal ini contoh tindakan

yang dapat dilakukan adalah dengan melebarkan Jl. Multatuli yang lahannya

diambil dari site.

Rekomondasi perletakan entrance sebaiknya diletakan pada Jl.Multatuli

(41)

kendaraan yang melaluinya paling sedikit dari pada Jl.Juanda dan Jl.Samanhudi

serta untuk menghindari kemacetan. Sedangkan Jl Juanda merupakan jalan arteri

primer Kota Medan. Jl.Samanhudi tidak direkomondasikan sebagai entrance

utama karena Jl.Samanhudin yang memalui site tidak panjang dan diantara

2 simpang yang berdekatan sehingga dapat memicu kemacetan serta memiliki

intensitas kendaraan yang lebih tinggi dari pada Jl.Multatuli.

Gambar II.16. Analisa Sirkulasi Kendaraan

Untuk memudahkan sirkulasi dalam site disarankan diadakannya

transfortasi dalam site seperti bus dan tempat pemberhentiannya (halte).

Sirkulasi yang direkomondasian adalah menggunakan sirkulasi radial

dengan pusat RTH. Dengan bentuk site seperti ini, menggunakan sirkulasi yang

(42)

II.5.5. Analisa Kebisingan

Gambar II.17. Analisa Kebisingan

Area yang tingkat kebisingannya paling tinggi adalah area yang

berbatasan langsung dengan jalan. Sedangkan area yang tingkat kebisingannya

rendah adalah area yang dekat dengan sungai.

Berdasarkan hal tersebut sebaiknya fungsi yang bersifat publik diletakan

di daerah yang tingkat kebisingan sedang dan tinggi dan fungsi yang bersifat

private diletakan di daerah yang tingkat kebisingan rendah. Untuk meredam

kebisingan pada daerah dengan intensitas kebisingan tinggi direkomondasikan

(43)

II.6. KONSEP II.6.1. Zoning

Fungsi publik (sekolah, pasar, gedung seni budaya dan gedung olahraga)

diletakan dibagian site yang berbatasan langsung dengan jalan. Hal ini

dimaksudkan agar memudahkan akses ke fungsi yang bersifat publik. Fungsi yang

bersifat private (rusunawa) diletakan dibagian site yang berbatasan dengan sungai

karena untuk memprivatkan fungsi tersebut.

(44)

Gambar II.19. Zoning fungsi

II.6.2. Matriks dan Flowchart

Matriks menunjukan kedekatan dan hubungan antar ruang dan

(45)

II.6.3. Konsep 1. Konsep Sirkulasi

Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki

Konsep sirkulasi pejalan kaki dari Kawasan Terpadu Hamdan

adalah pejalan kaki dapat mengakses setiap fungsi dan setiap sudut

kawasan. Setiap fungsi dihubungan dengan sirkulasi pejalan kaki.

Entrance utama pejalan kaki terletak di Jl.Multatuli. Hal ini dikarenakan

intensitas pejalan kaki lebih banyak dari pada Jl. Juanda dan Jl.

Samanhudi serta intensitas kendaraan pada Jl.Multatuli yang lebih sedikit.

(46)

 Konsep Sirkulasi Kendaraan

Konsep sirkulasi kendaraan dari Kawasan Terpadu Hamdan

adalah radial. Hal ini dikarenakan bentuk site yang tidak berarturan

sehingga akan memudahkan pencapaian setiap fungsi.

Gambar II.22. Konsep Sirkulasi Kendaraan

2. Konsep Penataan Kawasan

Penataan posisi fungsi pada site dengan mempertimbangkan akses

fungsi dan sifat fungsi itu sendiri.

Fungsi sekolah diletakan dekat pintu utama dimaksudkan untuk

memudahkan pencapaian dan tidak mengganggu aktivitas dalam site. Area

parkir sekolah berada di dalam site agar tidak menyebabkan

kemacatan pada Jl. Multatuli.

Fungsi pasar diletakan di barat laut site dimaksudkan agar lebih

(47)

Area parkir pasar diletakkan sekat dengan akses kendaraan dala site

sehingga akses keluar lebih mudah.

Area RTH sebagai central kawasan dan pedoman orientasi

bangunan dan penghubung fungsi-fungsi dalam kawasan serta untuk

menciptakan jalur sirkulasi yang jelas.

Fungsi gedung seni budaya diletakan di depan simpang Jl.Juandda

agar mudah terlihat dari tiga jalan sehingga menjadi icon kawasan dan

memudahkan akses dari gedung olahraga ke taman komunitas serta plaza.

Area parkir umum diletakan pada entrance utama untuk

memudahkan akses parkir dari entrance utana dan parkiran mudah diakses

dari gedung seni budaya dan gedung olahraga.

Fungsi rusunawa diletakan agak kedalam site dimaksudkan untuk

menghindari kebisingan dari jalan, memberikan privasi dan memudahkan

akses ke semua sudut site.

Area parkir rusunawa diletakan dekat dengan rusunawa dan entrance

pintu 2 dimaksudkan agar memudahkan akses keluar rusunawa dan akses

dari rusunawa ke parkiran.

GSB sungai dimanfaatkan sebagai pasar kuliner dan plaza untuk

pedagang kaki lima dan dapat menjadi karakter kawasan ini.

Fsungsi gedung olahraga diletakkan dekat dengan rusunawa untuk

(48)

Gambar II.23. Konsep Penataan Kawasan

3. Konsep Bentukan Massa

Konsep bentukan massa bangunan olahraga yang berbentuk hurup “U” dimaksudkan untuk menanggapi lapangan dalam gedung dan untuk

(49)

Konsep bentukan massa gedung seni budaya yang diharapkan

menjadi icon kawasan. Bentuk lengkung pada gedung seni budaya untuk

menanggapi simpang Jl.Juanda. Massa diusahakan membuka lebar pada

sungai, hal ini dimaksudkan agar view dapat maksimal ke arah sungai.

Bentuk massa sekolah dibuat memanjang dengan tujuan untuk

memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam ruang kelas sehingga lebih

hemat energi. Bangunan sekolah juga dibuat terpisah untuk

memaksimalkan sirkulasi udara yang masuk ke dalam ruangan.

Konsep bentukan massa pasar mengadopsi konsep solid vs void

dimana solid merupakan badan bangunan sedangkan void sebagai

paru-paru bangunan yang berperan sebagai vokal sirkulasi udara dan

pencahayaan.

Sedangkan konsep bentukan massa rusunawa yang

direncanakan per unitnya memiliki modul 6 x 6 meter

berdasarkan hal tersebut massa bangunan direncanakan pelantainya 14

unit dengan susunan double loaded. Perletakan yang monoton tidak

memunculkan vista yang bagus pada site ini. Sehingga perletakan massa

yang maju dan mundur menciptakan vista yang menarik dari berbagai sudut

penglihatan, serta memungkinkan angin masuk ke setiap hunian

4. Konsep Ketinggian Bangunan

Pasar memiliki ketinggian 3 lantai yang cukup untuk memenuhi

(50)
(51)

BAB III

HASIL PERANCANGAN KAWASAN TERPADU HAMDAN

1. Master Plan

(52)

BAB IV

PENGANTAR FUNGSI

Revitalisasi kawasan Kampung Hamdan merupakan salah satu kawasan yang

termasuk dalam program revitalisasi permukiman kumuh di sepanjang pinggir

Sungai Deli Sungai Babura (anak Sungai Deli). Kawasan ini akan direvitalisasi menjadi

kawasan terpadu. Kawasan terpadu adalah kawasan yang memiliki beberapa fungsi di

satu kawasan itu sendiri. Kawasan terpadu ini dimaksudkan menjadi sebuah kawasan

yang mandiri. Dari kata-kata tersebutlah penamaan Kawasan Terpadu Hamdan berasal.

Dalam Kawasan Terpadu Hamdan ini pemerintah telah memutuskan fungsi

yang ada dalam kawasan yaitu, rusunawa, sekolah, pasar, pusat olahraga, dan pusat seni

budaya. Fungsi-fungsi ini dimaksukan untuk memecahkan masalah yang ada dalam

kawasan tersebut.

Salah satu program revitalisasi adalah pembangunan pasar modern yang dapat

meningkatkan kualitas hidup masyarakat kampung hamdan. Dimana masyarakat nya

yang merupakan mayoritas pedagang yang dapat dialokasi kan ke dalam pasar

(53)

BAB V

DESKRIPSI PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN

V.1. Judul

- Pasar

Pengertian pasar berdasarkan “Kamus besar bahasa indonesia”. Ada beberapa, antara lain:

1. Tempat orang berjual beli: pekan, tempat berjual beli yang diadakan oleh sekumpulan perkumpulan dan sebagainya dengan maksud mencari derma.

2. Tempat berbagai pertunjukan yang diadakan malam hari untuk beberapa hari lamanya

- Pasar modern

Memiliki sistem jual beli yang sama (tawar menawar) dengan pasar tradisional hanya saja berada dalam satu bangunan dan tertata dalam kios dan los dengan rapi. Adapun faktor faktor yang mendukung kehadiran pasar modern ini adalah :

- Sebagai solusi dalam menghindari kekumuhan yang umumnya terjadi pada pasar tradisional

- Mempertahankan sistem jual beli yang memiliki unsur sosial (tawar menawar) Maka pasar kawasan terpadu hamdan yang merupakan jenis pasar modern menjadi jenis pasar yang tepat untuk ditempatkan pada kawasan terpadu hamdan, tetap mempertahankan unsur tradisional, namun tidak bersifat kumuh. Dalam hal ini Semua masyarakat kampung hamdan yang berprofesi sebagai pedagang dialokasi kan kedalam Pasar kawasan terpadu hamdan. Adapun tujuan tujuan nya adalah :

1. Menguatkan hubungan masyarakat hamdan dengan masyarakat sekitar

2. Menguatkan potensi masyarakat kampung sebagai pedagang menuju kawasan hamdan yang mandiri

(54)

V.2 Tema

Tema yang diangkat dalam perancangan Pasar Kawasan Terpadu Hamdan adalah Arsitektur Kontemporer. Arsitektur Kontemporer adalah karya arsitektur yang selalu mengalamii perubahan atau up to date, perubahan desain yang selalu berusaha menyesuaikan dengan waktu dan eranya. Perubahan desain tersebut diiringi oleh perubahan bentuk, tampilan, jenis material, proses pengolahan, dan teknologi yang dipakai.

Gambar V.1. Contoh desain arsitektur kontemporer

V.2.1 Interpretasi tema

Dalam penerapan Arsitektur Kontemporer perlulah diketahui ciri dan karakter arsitekturnya. Menurut Konemann, ciri-ciri Arsitektur Kontemporer, yaitu :

(55)

- Bentuk simple namun berkesan kuat

Menurut Laporan Mata Kuliah Seminar Arsitektur mengenai Arsitektur Kontemporer di Bali, ciri-ciri Arsitektur Kontemporer dibagi berdasarkan 3 faktor penentu, yaitu sebagai berikut:

1. Faktor bahan

- Menggunakan bahan bahan yang baru berkembang dan terkesan artificial (buatan atau hasil pabrikasi)

2. Faktor warna

- Dominasi satu warna

- Menggunkan warna warna monokromatik - Mencolok dari lingkungan sekitar

3. Faktor bentuk

- Bermain dengan bentuk geometris - Bentuk simple, tegas dan dinamis

- Cenderung mencolok dari lingkungan sekitar - Personal dan ekspresi yang subyektif

- Cenderung tidak menggunakan ornamen - Mengekspresikan teknologi

(56)

V.3. Studi banding

- Pasar ST. Lawrence/ Toronto/ Canada

Gambar V.2. Exterior ST. Lawrence market

Merupakan pasar yang terdiri dari 111 kios dalam lantai pertama dan great hall pada lantai 2 yang disewakan untuk lanai syuting. Dahulu pasar ini merupakan city hall. Meskipun terkesan seperti pasar tradisional namun konsep penataan dan kebersihan pasar ini sangat terjaga. Pasar ST lawrence menjadi bentuk solusi untuk menghindari terjadi nya kekumuhan dari bangunan yang ditinggalkan.

(57)

Gambar V.4 Groundplan ST Lawrence market

(58)

1. Keunggulan

- Dalam pasar ini diatur dengan jelas pengelompokan jenis barang dagangan yang dijual. Sehingga hal ini lebih memudahkan pengunjung untuk mencari barang yang di inginkan

- Kebersihan terjaga

- Menyulap bangunan lama yang terkesan kumuh menjadi pasar modern

2. Kelemahan

- Suasana interior yang monoton

- Kios tidak berhadapan langsung dengan luar

3. Resume

- Fasilitas

Sebuah pasar memrlukan fasilitas inti yang memadai. Seperti Kios/Los, Toilet , dan Parkir.

- Pencapaian

(59)

V.4. Data

Gambar V.6. Lokasi perancangan

Tabel 2. Data Site

Lokasi: Kawasan terpadu hamdan, Kel. Hamdan, Kec. Medan maimun

Luas lahan: 6.335 m2

Batasan:

Utara: Ruko, rumah makan, restoran Selatan: Sekolah, gedung seni budaya Barat: Rumah makan, kedai, dan sejenisnya

Timur: Rumah susun, gedung olah raga

Kasus perancangan: Pasar modern

Status lahan: Tidak nyata

Kontur lahan: Tidak berkontur

Jenis kawasan: CBD/ Pusat kota

(60)

mudah dilalui, berhadapan langsung dengan luar dan dekat dengan restoran serta rumah makan sekitarnya.

V.5 Analisa

V.5.1 Analisa jenis kegiatan

Jenis kegiatan yang dilakukan akan menghasilkan atau membentuk sebuah ruang. Dengan menganalisa jenis kegiatan yang terjadi dalam pasar akan mengetahui ruang dan prasarana yang dibutuhkan. Pengguna pasar dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu Pedagang los, pedagang kios, pembeli, serta pengelola pasar yang mengawasi keberlangsungan pasar.

Tabel 3. Analisa Jenis Kegiatan

(61)

V.5.2 Analisa pola kegiatan

Setiap pengguna pasar memiliki kegiatan yang berbeda alur kegiatan nya walaupun menggunakan atau dibangunan yang sama. Berikut ini adalah pola kegiatan berdasarkan jenis pengguna nya.

V.5.3 Analisa tipologi ruang

Berikut ini ruang yang dibutuhkan berdasarkan kegiatan yang dilakukan

Tabel 4. Analisa Tipologi Ruang

Pelaku Kegiatan

Ruang yang

dibutuhkan

Pedagang los

Membawa pulang barang dagangan Toilet PR/LK Menjual barang dagangan

(62)

Pelaku Kegiatan

Ruang yang

dibutuhkan

Pedagang dagangan kering

Menyimpan barang dagangan Toilet PR/LK Menjual barang dagangan Kios

Buang air besar Area los Buang air kecil

Pedagang dagangan basah

Menyimpan barang dagangan Toilet PR/LK Menjual barang dagangan Kios

Buang air besar Gudang pendingin Buang air kecil

Pengelola

Mengawasi keberlangsungan pasar Ruang pengelola Buang air besar Toilet pengelola

Buang air kecil

V.6 Analisa sirkulasi

(63)

Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pasar kawasan terpadu hamdan menggunakan tipe sirkulasi single loaded. Hal ini dikarenakan pasar merupakan sebuah fasilitaspublik yang akan menampung banyak orang di dalamnya. Untuk menghindari tekanan dalam ruangan sistem sirkulasi single loaded menjadi pilihan yang tepat dalam desain Pasar kawasan terpadu hamdan ini.

V.7 Zoning

(64)

Penzoningan Lantai 2

Penzoningan Lantai 3

(65)

langsung menghadap luar sedangkan zone dagangan kering ditempatkan pada bagian barat pasar. Hal ini ditujukan untuk menghindari kesan kumuh yang sering terjadi pada pasar umumnya.

V.8 Program ruang

TOTAL KESELURUHAN 800.8 m2

(66)

8 Toko mainan anak 3 orang 2 9 18 SB

TOTAL KESELURUHAN 821.6 m2

LT.3

TOTAL KESELURUHAN 821.6 m2

KETERANGAN SB = STUDI BANDING N = NEUFERT

(67)

BAB VI

HASIL PERANCANGAN PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN 1. Konsep

(68)

BAB VII OUTPUT DESAIN

Berdasarkan dari t u l i s a n d i a t a s m a k a o u t p u t d e s a i n perancangan Pasar

Kawasan Terpadu Hamdan adalah sebagai berikut :

1. Pasar kawaasan terpadu hamdan mengadopsi arsitektur kontemporer yang memiliki

sentuhan kekinian untuk menjauhi kesan kumuh dalam segi desain

2. Penataan sirkulasi yang baik dan sesuai standard guna memberikan kenyamanan

bagi penggunan nya

3. Pasar kawasan terpadu hamdan menerapkan konsep solid vs void dengan tujuan

mendapatkan sirkulasi udara dan pencahayaan yang optimal dan terpusat ke segala

sudut bangunan

4. Pasar kawasan terpadu hamdan dibagi atas 2 zona penjualan, zona dagangan kering

serta dagangan basah.

5. Fasad pada pasar kawasan terpadu hamdan menggunakan alumunium composite

guna mendapatkan sentuhan arsitektur kontemporer sesuai pemilihan tema

6. Pola bentuk bangunan pasar kawasan terpadu hamdan memiliki pola bentuk

(69)

DAFTAR PUSTAKA

Badan pusat statistik Medan, 2009. Medan dalam Angka, Medan: Badan pusat

Statistik

Mudrajad Kuncoro, 2008. Strategi Pengembangan Pasar Modern dan Tradisional Kadin

Indonesia

Neufert Ernst dan sunarto Tjahjadi. 1997. Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33. Jakarta:

Erlangga

Neufert Ernst dan Sjamsu Amri. 1995. Data Arsitek Jilid 2 Edisi ke 2. Jakarta

Erlangga

Sinaga, Pariaman 2004. Makalah Pasar Modern VS Pasar Tradisional

Kementrian Koperasi dan UKM, Jakarta

WJS Poerwadaminta, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai

(70)

LAMPIRAN

Gambar

Gambar II.7.       Lokasi Kawasan
Gambar II.8.       Peta Site
Gambar II.9.       Peta Kontur Site
Gambar II.10. Foto Kondisi Lingkungan Site
+7

Referensi

Dokumen terkait

Upacara ritual penghormatan kepada roh-roh nenek moyang yang telah meninggal menghasilkan karya seni rupa yaitu lukisan dinding gua (cave painting), upacara ritual itu

Sesuai dengan Berita Acara Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Penawaran Harga (Sampul II) Nomor: BA-08/PPBJ/HI-L/2010 tanggal 07 Juni 2010 dan surat Kasubdit BMN I B

building which had been the object of arson. T he result obtained is a multitude of points which allow for a 3D reconstruction of the object with high accuracy.

[r]

Many existing techniques from BIM, GIS, 3D graphics, Computer Science and Remote Sensing could help the modelling processing from different data sources to the final

(2) Badan- Penelitian dan Pengeml)anga_n Daerah dtipimpin.. oleh seorang Kepala, yang berada dibarah

eEiara Republik Indonesia Tahun 2OOO Nonor 196, Tambahan Leabaran Negara Nonor 401?);.. Peraturan Pemerintah Nonor 1OO Tahun 2OOO

Kami dapat pengalaman baru tentang mesin bubut ,mesin las, kami juga mengerti tentang bagaimana cara membubut secara konvensional dengan mesin bubut manual,serta dapat