DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN 2015
PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN
(ARSITEKTUR KONTEMPORER)LAPORAN AKHIR SKRIPSI RTA 4231 SKRIPSI SARJANA SEMESTER B
TAHUN AJARAN 2014/2015
Sebagai Persyaratan Untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh : MUHAMMAD FADHILLAH SIDDIQ
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
SUMATERA UTARA MEDAN 2015
PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN
(ARSITEKTUR KONTEMPORER)LAPORAN AKHIR SKRIPSI RTA 4231 – SKRIPSI SARJANA SEMESTER B
TAHUN AJARAN 2014/2015
Sebagai Persyaratan Untuk memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Oleh : MUHAMMAD FADHILLAH SIDDIQ
2015
PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN
(ARSITEKTUR KONTEMPORER)SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh
MUHAMMAD FADHILLAH SIDDIQ
110406101
DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK
PERNYATAAN
PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang
pernah diajukan untuk memperoleh gelar keserjanaan di suatu perguruan tinggi,
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam
naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, Juli 2015
Judul Skripsi : Pasar Kawasan Terpadu Hamdan Tema : Arsitektur Kontemporer
Nama Mahasiswa : Muhammad Fadhillah Siddiq
Nomor Induk Mahasiswa : 110406101 Departemen : Arsitektur
Menyetujui Dosen Pembimbing
Ir.N Vinky Rahman, MT NIP. 19580224198601002
Ketua Departemen Arsitektur Koordinator Tugas Akhir
Telah Lulus Telah diuji pada Tanggal : 23 Juli 2015
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Ir.N Vinky Rahman, MT Anggota Komisi Penguji : 1. Agus Jhonson, ST. MT
SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK TUGAS AKHIR (SHP2A)
Nama : Muhammad fadhillah siddiq NIM : 110406101
Judul Proyek Tugas Akhir : Pasar Kawasan Terpadu Hamdan Tema : Arsitektur Kontemporer
Rekapitulasi Nilai :
A B+ B C+ C D E
Dengan ini saya mahasiswa yang bersangkutan dinyatakan
No. Status
Waktu Pengumpulan
Laporan
KATA PENGANTAR
Alhamdullillah, puji dan syukur, saya ucapkan kepada Allah SWT, karena berkah dan rahmat-NYA saya dapat menyelesaikan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Tidak Lupa pula penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaannya kepada:
1. Bapak Ir.N Vinky Rahman, MT, selaku Dosen Pembimbing yang telah membantu memberikan petunjuk dan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.
2. Agus Jhonson, ST. MT, selaku Dosen Penguji I dan Chichi Asda Artha, ST. MT, selaku Dosen Penguji II yang telah bersedia menjadi penguji dalam kasus ini.
3. Teman-teman sepembimbing yaitu Gunario sihombing, Fitrina sinaga, Try aprillia, Risma indah, Debora sianturi, Esra monica, Futry amanda, serta Ivonda yang telah memberikan masukan terhadap perancangan dan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak sebagai bahan penyempurnaan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat yang besar bagi semua pihak.
DAFTAR ISI
BAB II DESKRIPSI PERANCANGAN KAWASAN... 7
II.1. Judul ... 7
II.2. Tema ... 8
II.2.1. Defenisi ... 8
II.2.2. Interpretasi Tema ... 9
II.3. Studi Banding ... 10
II.3.1. Studi Banding Perancangan Sejenis... 10
II.3.2. Studi Banding Tema Sejenis ... 13
II.4. Data ... 16
II.4.1. Lokasi Perancangan ... 16
II.4.2. Isu ... 20
II.5.1. Analisa Undang-Undang ... 22
BAB III HASIL PERANCANGAN KAWASAN TERPADU HAMDAN ... 37
BAB IV PENGANTAR FUNGSI ... 38
BAB V DESKRIPSI PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN ... 39
V.1. Judul... 39
V.5.1. Analisa Jenis Kegiatan ... 46
V.5.2. Analisa Pola Kegiatan ... 47
V.5.3. Analisa Tipologi Ruang ... 47
V.6. Analisa Sirkulasi... 48
V.7. Zoning ... 49
V.8. Program ruang... 51
BAB VI HASIL PERANCANGAN PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN... 53
BAB VII OUTPUT DESAIN ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1. Peta Lokasi Kampung Stren... 10
Gambar II.2. Contoh Desain Kampung Stren ... 11
Gambar II.3. Peta Lokasi China Town di Singapura ... 12
Gambar II.4. Kondisi China Town Dari Waktu Ke Waktu ... 13
Gambar II.5. Peta Lokasi New East Manchester ... 13
Gambar II.6. Kondisi New East Manchester setellah dan sebelum diregenerasi ... 15
Gambar II.7. Lokasi Kawasan ... 17
Gambar II.8. Peta Site ... 18
Gambar II.9. Peta Kontur Site ... 20
Gambar II.10. Foto Kondisi Lingkungan Site... 21
Gambar II.11. Analisa Undang-Undang ... 22
Gambar II.12. Perilaku Positif ... 23
Gambar II.13. Perilaku Negatif... 24
Gambar II.14. Analisa View ... 24
Gambar II.15. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ... 26
Gambar II.16. Analisa Sirkulasi Kendaraan ... 27
Gambar II.17. Analisa Kebisingan... 28
Gambar II.18. Zoning Fungsi... 29
Gambar II.19. Zoning fungsi ... 30
Gambar II.20. Matriks dan Flowchart... 30
Gambar II.21. Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki ... 31
Gambar II.22. Konsep Sirkulasi Kendaraan ... 32
Gambar II.23. Konsep Penataan Kawasan... 34
Gambar II.24. Konsep Bentukan Massa ... 34
Gambar II.25. Konsep ketinggian Bangunan... 36
Gambar V.2 Exterior ST Lawrence market... 42
Gambar V.3 Interior ST Lawrence market... 42
Gambar V.4 Groundplan ST Lawrence market... 43
Gambar V.5 Potongan ST Lawrence market... 43
Gambar V.6 Lokasi perancangan... 45
DAFTAR TABEL Tabel 1. Kriteria Pemilihan Lokasi Perancangan ... 19
Tabel 2. Data site... 45
Tabel 3. Analisa jenis kegiatan... 46
Tabel 4. Analisa tipologi ruang ... 47
ABSTRAK
Kawasan hamdan merupakan kawasan kumuh bantaran sungai deli yang berada
pada kawasan CBD kecamatan medan maimun, serta merupakan kawasan yang didominasi
oleh masyarakat yang berprofesi seagai pedagang. Dalam hal ini pasar kawasan terpadu
hamdan mengadopsi arsitektur kontemporer yang memiliki sentuhan kekinian sehingga
menjadikan pasar memiliki image yang jauh dari kata kumuh, Memiliki sirkulasi yang baik
dan sesuai standard guna menciptakan kenyamanan dalam berbelanja.
Dalam desain nya, Pasar kawasan terpadu hamdan mengadopsi konsep solid vs
void dengan tujuan agar pasar memiliki sirkulasi udara serta pencahayaan yang optimal.
Hal ini didasari oleh pandangan bahwa kekumuhan yang terjadi pada pasar umumnya
disebabkan oleh kurangnya optimal nya sirkulasi udara dan pencahayaan serta memiliki
sirkulasi yang sempit.
ABSTRACT
In Pasar kawasan terpadu hamdan, all the people who work as traders will be
allocated to the market to reap more profits, By adopting a contemporary architecture that
has a touch of contemporary making the market has an image that is far from shabby, have
good circulation and appropriate standard in order to create comfort in shopping.
In its designs, Pasar kawasan terpadu hamdan adopt the concept of Solid VS Void
in order to make the market having an air circulation and optimal lighting, it is based on
the view that the the untidiness that usually happening in the market caused by air
circulation, and the lighting is not optimal and has a circulation narrow.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang
Kawasan hamdan merupakan kawasan kumuh bantaran sungai deli yang berada
pada kawasan CBD kecamatan medan maimun, serta merupakan kawasan yang didominasi
oleh masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang. Dalam hal ini kekumuhan pada
kawasan ini disebabkan oleh kebutuhan pemukiman yang meningkat, sementara persediaan
lahan terbatas menyebabkan permintaan lahan tinggi. Tingginya permintaan lahan sangat
mempengaruhi tingginya harga tanah. Disisi lain kemampuan ekonomi masyarakat tidak
dapat mencukupi biaya penyediaan hunian. Sehingga masyarakat membangun pemukiman
mereka dilahan yang kosong atau lahan yang seharusnya tidak sesuai dengan rencana tata
ruang kota seperti dipinggiran sungai.
Berangkat dari permasalahan diatas, untuk mengatasi pemukiman kumuh,
diperlukan suatu konsep penataan dan revitalisasi yang baik sehingga terciptalah kawasan
terpadu hamdan. Pada kawasan terpadu hamdan ini terdapat beberapa fungsi utama, salah
satunya merupakan pasar kawasan terpadu hamdan. Adapun alasan untuk direncanakan
nya pasar kawasan terpadu hamdan ini adalah.
1. Untuk memanfaatkan potensi masyarakat hamdan sebagai pedagang dalam
menciptakan kawasan tepadu hamdan yang mandiri.
2. Untuk menciptakan hubungan simbiosis mutualisme antara masyarakat dengan
fasilitas fasilitas sekitar yang didominasi oleh restoran,
Dalam hal ini Pasar kawasan terpadu hamdan mengadopsi tema arsitektur
kontemporer dengan makasud untuk menciptakan image pasar yang jauh dari kata kumuh.
Disamping hal ini juga ditujukan agar wajah arsitektur dari pasar kawasan terpadu hamdan
I.2. Kerangka berfikir
JUDUL
Kawasan terpadu hamdan
LATAR BELAKANG
Negara berkembang seperti indonesia pada umumnya masih memiliki kota kota yang didalamnya masih terdapat
pemukiman kumuh, salah satunya pemukiman hamdan bantaran sungai
deli, Medan. oleh karena itu perlu adanya program revitalisasi yang yang berprofesi sebagai pedagang ke
dalam pasar
PENGUMPULAN DATA
ANALISA
KONSEP
I.3. Sistematika Bahasan
Adapun sistematika pembahasan pada laporan ini adalah sebagai
berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas kajian latar belakang, kerangka berfikir dan sistematika
bahasan.
BAB II DESKRIPSI PERANCANGAN KAWASAN
Pada bab ini membahas tijauan judul, tema, studi banding, data, analisa dan
konsep perancangan Kawasan Terpadu Hamdan.
BAB III HASIL PERANCANGAN KAWASAN TERPADU HAMDAN
Pada bab ini berisi gambar-gambar hasil perancangan Kawasan Terpadu Hamdan
yang sesuai dengan konsep perancangan.
BAB IV PENGANTAR FUNGSI
Pada bab ini membahas hubungan perancangan kawasan dan perancangan
pasar di Kawasan Terpadu Hamdan.
BAB V D E S K R I P S I PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN
Pada bab ini membahas kajian rumusan masalah, maksud dan tujuan, serta metode
BAB VI HASIL PERANCANGAN PASAR KAWASAN TERPADU
HAMDAN
Pada bab ini berisi gambar-gambar hasil perancangan Pasar Kawasan
Terpadu Hamdan yang sesuai dengan konsep perancangan.
BAB VII OUTPUT DESAIN
Pada bab ini akan dibahas secara singkat hasil dari perancangan Pasar Kawasan
Terpadu Hamdan
I.4. Rumusan Masalah
Dalam perancangan ini, terdapat beberapa masalah yang dihadapi,
diantaranya adalah :
Bagaimana merancang sebuah pasar dengan sirkulasi yang baik dan benar
Bagaimana menciptakan pasar modern yang jauh dari kata kumuh, namun
digunakan oleh masyarakat masyarakat yang terbiasa akan kekumuhan Bagaimana menerapkan tema arsitektur kontemporer pada pasar modern
I.5. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari perancangan pasar ini adalah:
Untuk memanfaatkan potensi masyarakat hamdan sebagai pedagang dalam
menciptakan kawasan terpadu hamdan yang mandiri
Untuk menciptakan hubungan antara masyarakat hamdan dengan masyarakat
Untuk memanfaatkan konteks sekitar kawasan hamdan yang didominasi dengan
restoran serta rumah makan sejenisnya dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat hamdan
I.6. Metode
I.6.1. Pendekatan Masalah
Adapun pendekatan perancangan yang dapat dilakukan untuk
pemecahan masalah perancangan pasar modern ini adalah :
Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih adalah kawasan perumahan kumuh yang padat penduduk berada di Kecamatan Medan Maimun – Medan.
Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalahan dan kasus
yang memiliki kesamaan dalam perancangan sejenis maupun tema dalam
judul perancangan ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku,
internet, media cetak dan lainnya dan sumber-sumber yang dianggap
penting.
Survey lapangan, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk
mendapatkan data-data yang akurat dari data-data yang didapat di lokasi
tersebut.
I.6.2. Asumsi
Adapun asumsi pada perancangan pasar ini yaitu
1. Perancangan pasar ini merupakan salah satu fungsi yang ditetapkan
pemerintah dalam menciptakan kawasan terpadu hamdan.
2. Masyarakat hamdan yang berprofesi sebagai pedagang setuju untuk
3. Tanah milik pemerintah yang digarap masyarakat.
4. Dana tidak terbatas.
I.6.3. Lingkup dan Batasan Perancangan
Lingkup dan batasan digunakan dalam menentukan sejauh mana kajian
yang akan dilakukan. Lingkup dan batasan dalam perancangan ini adalah :
Lokasi yang menjadi lingkup pembahasan dalam Perancangan Arsitektur VI
ini adalah Kecamatan Medan Maimun, Medan, Sumatera Utara dengan
batasan wilayah ± 5,8 Ha.
Masalah sosial, budaya dan ekonomi dalam kasus ini tidak dibahas secara
mendalam.
Pembahasan dibatasi pada masalah-masalah yang berada dalam lingkup
disiplin ilmu arsitektur, sedangkan hal-hal diluar pemikiran arsitektur apabila
dianggap berperan dalam menemukan faktor-faktor perencanaan akan diusahakan
untuk membahasnya dengan asumsi-asumsi, pemikiran-pemikiran, studi banding
pada bangunan sejenis dengan melihat perkembangan teknologi serta
BAB II
DESKRIPSI PERANCANGAN KAWASAN
II.1. Judul
Judul dari perancangan adalah “Kawasan Terpadu Hamdan, Medan Maimun -
Sumatera Utara” yang merupakan kawasan terpadu multifungsi yang berada di kawasan
CBD sebagai wujud dari revitalisasi permukiman kumuh Hamdan.
Sesuai dengan UU No. 4/1992 pasal 27, lingkup penanganan lingkungan
permukiman kumuh mencakup hal-hal sebagi berikut:
1. Perbaikan dan pemugaran
Secara konseptual, implementasi prinsip perbaikan dan pemugaran
meliputi :
Revitalisasi adalah upaya menghidupkan kembali suatu kawasan mati,
yang pada masa silam pernah hidup, atau mengendalikan dan
mengembangkan kawasan untuk menemukan kembali potensi yang dimiliki
oleh sebuah kota,
Rehabilitasi merupakan upaya mengembalikan kondisi komponen
fisik lingkungan permukiman yang mengalami degradasi,
Renovasi adalah melakukan perubahan sebagian atau beberapa bagian
dari komponen pembentukan lingkungan permukiman,
Rekontruksi merupakan upaya mengembalikan suatu lingkungan
permukiman sedakat mungkin dari asalnya yang diketahui, dengan
Preservasi merupakan upaya mempertahankan suatu lingkungan
pemukiman dari penurunan kualitas atau kerusakan. Penanganan ini
bertujuan untuk memelihara komponen yang berfungsi baik dan mencegah
dari proses penyusutan dini (kerusakan), misalnya dengan menggunakan
instrument: ijin mendirikan bangunan (IMB). Ketentuan atau pengaturan
tentang: Koefisien Lantai Bangunan, Koefisien Dasar Bangunan, Garis
Sempadan Bangunan, Garis Sempadan Jalan dan Garis Sempadan Sungai .
2. Peremajaan
Peremajaan adalah upaya pembongkaran sebagian atau keseluruhan lingkungan
perumahan dan pemukiman dan kemudian di tempat yang sama dibangun
prasarana dan sarana lingkungan perumahan dan pemukiman baru yang lebih
layak dan sesuai dengan rencana tata ruang wilayah. Tujuan utama dari kegiatan
ini adalah untuk meningkatkan nilai pemanfaatan lahan yang optimal sesuai
dengan potensi lahannya.
3. Pengolahan dan pemeliharaan berkelanjutan
Pengolahan dan pemeliharaan berkelanjutan adalah upaya-upaya untuk
mencengah, mengendalikan atau mengurangi dampak negatif yang timbul, serta
meningkatkan dampak positif yang timbul terhadap lingkungan hunian.
II.2. Tema
II.2.1. Definisi
Tema yang diangkat dalam “Perancangan Kawasan Terpadu Hamdan”,
Medan Maimun - Sumatera Utara ini adalah Urban Regeneration. Urban
segi sosial, ekonomi, fisik dan lingkungan menjadi masyarakat dengan pola
kehidupan yang lebih baik tanpa mengubah karakteristik masyarakatnya.
II.2.2. Interpretasi Tema
Tiga syarat kawasan urban regeneration, yaitu:
1. Urban centre yaitu memiliki jaringan transportasi yang kuat,
terdapat CBD dengan tata guna lahan yang padat dan harga lahan
tinggi.
2. Informal settlement yaitu tingkat kemiskinan yang tinggi, lingkungan
kumuh dan tidak sehat, rendahnya kualitas hidup, tingkat
kriminalitas yang tinggi
3. Exclusion areas yaitu kurangnya fasiitas lingkungan
Spesifikasi tema urban regeneration adalah sebagai berikut :
1. Desain untuk ruang publik yang inklusif dan aman dalam segala
bentuk dari grand intim.
2. Tentukan ruang terbuka hijau dalam rencana pembangunan.
3. Membuat rute pejalan kaki hijau yang komprehensif di sekitar dan
/ atau di setiap tapak.
4. Berikan prioritas untuk kebutuhan pejalan kaki dan pengendara
sepeda dalam pengembangan dan jalan pada tapak.
5. Menyediakan layanan bus.
6. Tentukan maksimum jarak berjalan kaki ke halte bus dan
angkutan umum lainnya.
7. Menyediakan fasilitas tempat penyimpanan sepeda yang tersusun
8. Menetapkan standar maksimum tempat parkir satu mobil per
hunian bagi semua pembangunan pemukiman baru perkotaan
9. Memberlakukan pembatasan ketat atas penggunaan mobil
pribadi, seperti biaya parker
10.Membangun dan mengembangkan potensi keterampilan di daerah
tersebut
11.Memenuhi kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat lokal
12. Memprioritaskan masyarakat lokal ketika melakukan perbaikan
lingkungan lokal dan mengembangkan fasilitas masyarakat
13.Menyediakan bangunan sekolah, untuk mengakomodasi
peningkatan jumlah murid pada masa depan dengan fasilitas
berkualitas tinggi
14.Menciptakan lapangan kerja
II.3. Studi Banding
II.3.1. Studi Banding Perancangan Sejenis 1. Renovasi Kampung Stren Kali Surabaya
Dalam merenovasi Kampung Stren konsep yang diterapkan adalah prinsip
Kampung Jogo Kali. Artinya adalah menjaga kebersihan sungai, menjaga
lingkungan kampung yang sehat dan tidak mencemari sungai, menghadapkan
bangunan/rumah ke arah sungai, menjaga ikatan social dan budaya kampong.
2. Revitalisasi China Town Sebagai Kawasan Bersejarah Etnis Tionghoa di Singapura
Gambar II.3. Peta Lokasi China Town di Singapura
Kota tua kawasan bersejarah ini memiliki potensi yang besar
dikembangkan dengan memanfaatkan kembali bangunan-bangunan yang sudah
ada (adaptive re-use) sesuai fungsi lama atau bahkan fungsi yang sama sekali
baru.
Kekayaan arsitektural pada masa lampau adalah nilai lebih dan potensi
yang besar. Maka dalam hal ini harus dipertahankan atau dibangun kembali
seperti aslinya (restorasi).
Skenario pariwisata yang ditawarkan China Town adalah :
Menjadi distrik tersebut sebagai lokasi pusat-pusat budaya dan kesenian
Adanya jalan-jalan yang bertema
Membangun estetika lingkungan, pencahayaan dan landscaping
Gambar II.4. Kondisi China Town Dari Waktu Ke Waktu
II.3.2. Studi Banding Tema Sejenis 1. New East Manchester
New East Manchester berada di tepi Manchester City Centre ke batas
timur kota atau East Manchester dengan luas lahan lebih dari 1900 ha.
Upaya yang dilakukan untuk meregenerasi kawasan ini adalah sebagai
berikut :
Memasarkan dan mempromosikan daerah
Mengkoordinasikan dan mengintegrasikan program sosial dan ekonomi
seperti New Deal untuk komunitas tunggal, zona pendidikan, zona
kesehatan, zona olahraga, Kelurahan Ancoats, pembaharuan dana dalam
pemasaran rumah
Fokus utama pendanaan public secara efektif - £ 150 m per tahun
Mengamankan sumber daya public dan sector swasta untuk memberikan
program yang komprehensif
II.4. Data
II.4.1. Lokasi Perancangan 1. Data Kawasan
Letak geografis daerah adalah sebagai berikut :
Lokasi : Kecamatan Medan Maimun Kota Medan
a. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli
Serdang.
b. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka.
c. Sebelah Timur berbatasan dengan Pulau Kabupaten Deli
Serdang.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Deli
Serdang.
Iklim : Suhu udara berkisar antara 25º - 33ºC dengan kelembaban
.
Gambar II.7. Lokasi Kawasan
2. Lokasi Site
Lokasi : Kecamatan Medan Maimun Kota Medan
Luas Area : ± 5,87 Ha
Kasus Perancangan : Kawasan Pemukiman Kumuh Kampung Hamdan
Status Perancangan : Tidak nyata
Kontur Lahan : Berkontur
Gambar II.8. Peta Site
3. Ketentuan Site
GSB (Garis Sempadan Bangunan)
GSB untuk Jl. Ir. Juanda : 15 m
GSB untuk Jl. Samanhudi : 15 m
GSB untuk Jl. Multatuli : 10 m
GSB untuk Sungai Deli : 15 m
KDB (Koefisien Dasar Bangunan) KDB = 60% x 5,87 ha
= 4,322 ha KLB (Koefisien Lantai Bangunan) KLB = 4,5 x 5,87 ha
= 26,514 ha KDH (Koefisien Daerah Hijau) KDH = 25% x 5,87 ha
4. Kriteria Lokasi
Untuk menentukan lokasi perancangan perlunya
mempertimbangkan kriteria-kriteria pada site yang dipilih. Kriteria-kriteria
tersebut diantaranya :
Tabel 1. Kriteria Pemilihan Lokasi Perancangan
NO. KRITERIA LOKASI
kawasan ini yaitu, Jalan Ir. H. Juanda, 3. Area pelayanan Lingkungan sekitar merupakan fungsi yang
dapat saling mendukung dengan bangunan
yang direncanakan seperti fungsi
perbelanjaan dan bangunan publik lainnya
atau disekitar permukiman yang belum ada 4. Peraturan Tanah milik kesultanan.
Nilai lahan cukup tinggi untuk daerah
komersial.
Untuk pengembangan kawasan
permukiman, pusat pendidikan,
5. Topografi
Site ini memiliki kontur terutama area yang dekat dengan sungai dan
perbedaan setiap konturnya adalah 1 meter.
Gambar II.9. Peta Kontur Site
II.4.2. Isu
Lingkungan Padat
Kondisi perumahan yang sangat padat dengan jarak hanya 1-2 meter
dapat membahayakan masyarakat. Tidak adanya sikulasi keselamatan
mengakibatkan susahnya mengakses bagian dalam kawasan ini. Pada saat
bagian dalam kawasan, sehingga mengakibatkan sangat cepat penyebaran api
karena jarak rumah yang sangat rapat dan material rumah yang mudah terbakar. Lingkungan Kumuh
Kondisi lingkungan kawasan ini sangat mengenaskan. Kondisi bangunan
yang berbatasan dengan jalan memiliki kondisi yang lebih baik dibandingkan
dengan kondisi perumahan yang berbatasan langsung dengan sungai. Kondisi
rumah yang berbatasan langsung dengan sungai hanya berdindingkan triplek,
kolom kayu dan atap seng dengan konstruksi yang tidak kokoh sehingga
sewaktu- waktu rumah ini dapat roboh. Dan jika terjadi hal ini akan
membahayakan dan merugikan pemilik rumah.
Gambar II.10. Foto Kondisi Lingkungan Site
Lingkungan yang Tidak Sehat
Lingkungan sampah yang berserakan disekitar rumah, kondisi parit yang
sangat jorok dan terbuka sehingga akan menyebabkan penyakit. Dikondisi seperti
ini masyarakat melakukan aktivitas sehari-hari dan banyak anak-anak
Serta ada juga rumah yang sampahnya bukan hanya diluar rumah tetapi didalam
rumah juga banyak berserakan sampah.
II.5. Analisa
II.5.1. Analisa Undang-Undang
Gambar II.11. Analisa Undang-Undang
Bangunan pada site banyak yang tidak sesuai dengan peraturan yang ada.
Banyak pelanggaran yang terjadi seperti pelanggaran GSB antar bangunan yang
terlalu rapat, pelanggaran GSB sungai, dan tidak ada ruang terbuka hijau. Hal ini
dapat membahayakan karena susahnya akses pemadam kebakaran ke kawasan,
jalur evakuasi kebakaran yang tidak sesuai, dan menyebabkan lamanya evakuasi
jika terjadi bencana. Sehingga direkomondasinya : GSB digunakan untuk ruang
II.5.2. Analisa Sosial Budaya
Hubungan sosial masyarakat pada kawasan ini sangat erat, ini merupakan
suatu perilaku yang positif dan potensi kawasan. Ini dapat dilihat dari interaksi
yang sering terjadi, banyak kegiaan yang dilakukan bersama.
Gambar II.12. Perilaku Positif
Perilaku atau kebiasaan masyarakat yang negatif adalah warga berdagang
makanan di sembarang tempat, sungai sebagai tempat pembuangan sampah, dan
sungai digunakan sebagai MKCK. Hal ini menyebabkan rusaknya kelestarian
Gambar II.13. Perilaku Negatif
II.5.3. Analisa View
Gambar II.14.b. Analisa View
Masalah yang terjadi pada view adalah view yang tidak bagus. Terutama
pada arah utara, site dibelakangi oleh deretan ruko multatuli.
Potensi view yang ada pada kawasan hamdan ini adalah dibagian barat
terdapat sungai dan selatan terdapat JL.Samanhudi dan Jl.Juanda.
Rekomondasi dari sudut pandang view adalah membuat tanaman buffer
pada view yang tidak bagus dan jalur pedestrian di samping jalur hijau sehingga
II.5.4. Analisa Sirkulasi
1. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki
Gambar II.15. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki
Pedestrian yang terlalu sempit dan dengan kondisi yang buruk. Karena
kondisi seperti ini sebaiknya pedestrian didesain kembali dengan memenuhi
persyaratan dan kenyamanan.
2. Analisa Sirkulasi Kendaraan
Parkir sembarangan dan jalan terlalu sempit penyebab kemacetan pada
JL.Multatuli dan Jl.Samahudi. Untuk mengatasi hal ini contoh tindakan
yang dapat dilakukan adalah dengan melebarkan Jl. Multatuli yang lahannya
diambil dari site.
Rekomondasi perletakan entrance sebaiknya diletakan pada Jl.Multatuli
kendaraan yang melaluinya paling sedikit dari pada Jl.Juanda dan Jl.Samanhudi
serta untuk menghindari kemacetan. Sedangkan Jl Juanda merupakan jalan arteri
primer Kota Medan. Jl.Samanhudi tidak direkomondasikan sebagai entrance
utama karena Jl.Samanhudin yang memalui site tidak panjang dan diantara
2 simpang yang berdekatan sehingga dapat memicu kemacetan serta memiliki
intensitas kendaraan yang lebih tinggi dari pada Jl.Multatuli.
Gambar II.16. Analisa Sirkulasi Kendaraan
Untuk memudahkan sirkulasi dalam site disarankan diadakannya
transfortasi dalam site seperti bus dan tempat pemberhentiannya (halte).
Sirkulasi yang direkomondasian adalah menggunakan sirkulasi radial
dengan pusat RTH. Dengan bentuk site seperti ini, menggunakan sirkulasi yang
II.5.5. Analisa Kebisingan
Gambar II.17. Analisa Kebisingan
Area yang tingkat kebisingannya paling tinggi adalah area yang
berbatasan langsung dengan jalan. Sedangkan area yang tingkat kebisingannya
rendah adalah area yang dekat dengan sungai.
Berdasarkan hal tersebut sebaiknya fungsi yang bersifat publik diletakan
di daerah yang tingkat kebisingan sedang dan tinggi dan fungsi yang bersifat
private diletakan di daerah yang tingkat kebisingan rendah. Untuk meredam
kebisingan pada daerah dengan intensitas kebisingan tinggi direkomondasikan
II.6. KONSEP II.6.1. Zoning
Fungsi publik (sekolah, pasar, gedung seni budaya dan gedung olahraga)
diletakan dibagian site yang berbatasan langsung dengan jalan. Hal ini
dimaksudkan agar memudahkan akses ke fungsi yang bersifat publik. Fungsi yang
bersifat private (rusunawa) diletakan dibagian site yang berbatasan dengan sungai
karena untuk memprivatkan fungsi tersebut.
Gambar II.19. Zoning fungsi
II.6.2. Matriks dan Flowchart
Matriks menunjukan kedekatan dan hubungan antar ruang dan
II.6.3. Konsep 1. Konsep Sirkulasi
Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki
Konsep sirkulasi pejalan kaki dari Kawasan Terpadu Hamdan
adalah pejalan kaki dapat mengakses setiap fungsi dan setiap sudut
kawasan. Setiap fungsi dihubungan dengan sirkulasi pejalan kaki.
Entrance utama pejalan kaki terletak di Jl.Multatuli. Hal ini dikarenakan
intensitas pejalan kaki lebih banyak dari pada Jl. Juanda dan Jl.
Samanhudi serta intensitas kendaraan pada Jl.Multatuli yang lebih sedikit.
Konsep Sirkulasi Kendaraan
Konsep sirkulasi kendaraan dari Kawasan Terpadu Hamdan
adalah radial. Hal ini dikarenakan bentuk site yang tidak berarturan
sehingga akan memudahkan pencapaian setiap fungsi.
Gambar II.22. Konsep Sirkulasi Kendaraan
2. Konsep Penataan Kawasan
Penataan posisi fungsi pada site dengan mempertimbangkan akses
fungsi dan sifat fungsi itu sendiri.
Fungsi sekolah diletakan dekat pintu utama dimaksudkan untuk
memudahkan pencapaian dan tidak mengganggu aktivitas dalam site. Area
parkir sekolah berada di dalam site agar tidak menyebabkan
kemacatan pada Jl. Multatuli.
Fungsi pasar diletakan di barat laut site dimaksudkan agar lebih
Area parkir pasar diletakkan sekat dengan akses kendaraan dala site
sehingga akses keluar lebih mudah.
Area RTH sebagai central kawasan dan pedoman orientasi
bangunan dan penghubung fungsi-fungsi dalam kawasan serta untuk
menciptakan jalur sirkulasi yang jelas.
Fungsi gedung seni budaya diletakan di depan simpang Jl.Juandda
agar mudah terlihat dari tiga jalan sehingga menjadi icon kawasan dan
memudahkan akses dari gedung olahraga ke taman komunitas serta plaza.
Area parkir umum diletakan pada entrance utama untuk
memudahkan akses parkir dari entrance utana dan parkiran mudah diakses
dari gedung seni budaya dan gedung olahraga.
Fungsi rusunawa diletakan agak kedalam site dimaksudkan untuk
menghindari kebisingan dari jalan, memberikan privasi dan memudahkan
akses ke semua sudut site.
Area parkir rusunawa diletakan dekat dengan rusunawa dan entrance
pintu 2 dimaksudkan agar memudahkan akses keluar rusunawa dan akses
dari rusunawa ke parkiran.
GSB sungai dimanfaatkan sebagai pasar kuliner dan plaza untuk
pedagang kaki lima dan dapat menjadi karakter kawasan ini.
Fsungsi gedung olahraga diletakkan dekat dengan rusunawa untuk
Gambar II.23. Konsep Penataan Kawasan
3. Konsep Bentukan Massa
Konsep bentukan massa bangunan olahraga yang berbentuk hurup “U” dimaksudkan untuk menanggapi lapangan dalam gedung dan untuk
Konsep bentukan massa gedung seni budaya yang diharapkan
menjadi icon kawasan. Bentuk lengkung pada gedung seni budaya untuk
menanggapi simpang Jl.Juanda. Massa diusahakan membuka lebar pada
sungai, hal ini dimaksudkan agar view dapat maksimal ke arah sungai.
Bentuk massa sekolah dibuat memanjang dengan tujuan untuk
memaksimalkan cahaya yang masuk ke dalam ruang kelas sehingga lebih
hemat energi. Bangunan sekolah juga dibuat terpisah untuk
memaksimalkan sirkulasi udara yang masuk ke dalam ruangan.
Konsep bentukan massa pasar mengadopsi konsep solid vs void
dimana solid merupakan badan bangunan sedangkan void sebagai
paru-paru bangunan yang berperan sebagai vokal sirkulasi udara dan
pencahayaan.
Sedangkan konsep bentukan massa rusunawa yang
direncanakan per unitnya memiliki modul 6 x 6 meter
berdasarkan hal tersebut massa bangunan direncanakan pelantainya 14
unit dengan susunan double loaded. Perletakan yang monoton tidak
memunculkan vista yang bagus pada site ini. Sehingga perletakan massa
yang maju dan mundur menciptakan vista yang menarik dari berbagai sudut
penglihatan, serta memungkinkan angin masuk ke setiap hunian
4. Konsep Ketinggian Bangunan
Pasar memiliki ketinggian 3 lantai yang cukup untuk memenuhi
BAB III
HASIL PERANCANGAN KAWASAN TERPADU HAMDAN
1. Master Plan
BAB IV
PENGANTAR FUNGSI
Revitalisasi kawasan Kampung Hamdan merupakan salah satu kawasan yang
termasuk dalam program revitalisasi permukiman kumuh di sepanjang pinggir
Sungai Deli Sungai Babura (anak Sungai Deli). Kawasan ini akan direvitalisasi menjadi
kawasan terpadu. Kawasan terpadu adalah kawasan yang memiliki beberapa fungsi di
satu kawasan itu sendiri. Kawasan terpadu ini dimaksudkan menjadi sebuah kawasan
yang mandiri. Dari kata-kata tersebutlah penamaan Kawasan Terpadu Hamdan berasal.
Dalam Kawasan Terpadu Hamdan ini pemerintah telah memutuskan fungsi
yang ada dalam kawasan yaitu, rusunawa, sekolah, pasar, pusat olahraga, dan pusat seni
budaya. Fungsi-fungsi ini dimaksukan untuk memecahkan masalah yang ada dalam
kawasan tersebut.
Salah satu program revitalisasi adalah pembangunan pasar modern yang dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat kampung hamdan. Dimana masyarakat nya
yang merupakan mayoritas pedagang yang dapat dialokasi kan ke dalam pasar
BAB V
DESKRIPSI PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN
V.1. Judul
- Pasar
Pengertian pasar berdasarkan “Kamus besar bahasa indonesia”. Ada beberapa, antara lain:
1. Tempat orang berjual beli: pekan, tempat berjual beli yang diadakan oleh sekumpulan perkumpulan dan sebagainya dengan maksud mencari derma.
2. Tempat berbagai pertunjukan yang diadakan malam hari untuk beberapa hari lamanya
- Pasar modern
Memiliki sistem jual beli yang sama (tawar menawar) dengan pasar tradisional hanya saja berada dalam satu bangunan dan tertata dalam kios dan los dengan rapi. Adapun faktor faktor yang mendukung kehadiran pasar modern ini adalah :
- Sebagai solusi dalam menghindari kekumuhan yang umumnya terjadi pada pasar tradisional
- Mempertahankan sistem jual beli yang memiliki unsur sosial (tawar menawar) Maka pasar kawasan terpadu hamdan yang merupakan jenis pasar modern menjadi jenis pasar yang tepat untuk ditempatkan pada kawasan terpadu hamdan, tetap mempertahankan unsur tradisional, namun tidak bersifat kumuh. Dalam hal ini Semua masyarakat kampung hamdan yang berprofesi sebagai pedagang dialokasi kan kedalam Pasar kawasan terpadu hamdan. Adapun tujuan tujuan nya adalah :
1. Menguatkan hubungan masyarakat hamdan dengan masyarakat sekitar
2. Menguatkan potensi masyarakat kampung sebagai pedagang menuju kawasan hamdan yang mandiri
V.2 Tema
Tema yang diangkat dalam perancangan Pasar Kawasan Terpadu Hamdan adalah Arsitektur Kontemporer. Arsitektur Kontemporer adalah karya arsitektur yang selalu mengalamii perubahan atau up to date, perubahan desain yang selalu berusaha menyesuaikan dengan waktu dan eranya. Perubahan desain tersebut diiringi oleh perubahan bentuk, tampilan, jenis material, proses pengolahan, dan teknologi yang dipakai.
Gambar V.1. Contoh desain arsitektur kontemporer
V.2.1 Interpretasi tema
Dalam penerapan Arsitektur Kontemporer perlulah diketahui ciri dan karakter arsitekturnya. Menurut Konemann, ciri-ciri Arsitektur Kontemporer, yaitu :
- Bentuk simple namun berkesan kuat
Menurut Laporan Mata Kuliah Seminar Arsitektur mengenai Arsitektur Kontemporer di Bali, ciri-ciri Arsitektur Kontemporer dibagi berdasarkan 3 faktor penentu, yaitu sebagai berikut:
1. Faktor bahan
- Menggunakan bahan bahan yang baru berkembang dan terkesan artificial (buatan atau hasil pabrikasi)
2. Faktor warna
- Dominasi satu warna
- Menggunkan warna warna monokromatik - Mencolok dari lingkungan sekitar
3. Faktor bentuk
- Bermain dengan bentuk geometris - Bentuk simple, tegas dan dinamis
- Cenderung mencolok dari lingkungan sekitar - Personal dan ekspresi yang subyektif
- Cenderung tidak menggunakan ornamen - Mengekspresikan teknologi
V.3. Studi banding
- Pasar ST. Lawrence/ Toronto/ Canada
Gambar V.2. Exterior ST. Lawrence market
Merupakan pasar yang terdiri dari 111 kios dalam lantai pertama dan great hall pada lantai 2 yang disewakan untuk lanai syuting. Dahulu pasar ini merupakan city hall. Meskipun terkesan seperti pasar tradisional namun konsep penataan dan kebersihan pasar ini sangat terjaga. Pasar ST lawrence menjadi bentuk solusi untuk menghindari terjadi nya kekumuhan dari bangunan yang ditinggalkan.
Gambar V.4 Groundplan ST Lawrence market
1. Keunggulan
- Dalam pasar ini diatur dengan jelas pengelompokan jenis barang dagangan yang dijual. Sehingga hal ini lebih memudahkan pengunjung untuk mencari barang yang di inginkan
- Kebersihan terjaga
- Menyulap bangunan lama yang terkesan kumuh menjadi pasar modern
2. Kelemahan
- Suasana interior yang monoton
- Kios tidak berhadapan langsung dengan luar
3. Resume
- Fasilitas
Sebuah pasar memrlukan fasilitas inti yang memadai. Seperti Kios/Los, Toilet , dan Parkir.
- Pencapaian
V.4. Data
Gambar V.6. Lokasi perancangan
Tabel 2. Data Site
Lokasi: Kawasan terpadu hamdan, Kel. Hamdan, Kec. Medan maimun
Luas lahan: 6.335 m2
Batasan:
Utara: Ruko, rumah makan, restoran Selatan: Sekolah, gedung seni budaya Barat: Rumah makan, kedai, dan sejenisnya
Timur: Rumah susun, gedung olah raga
Kasus perancangan: Pasar modern
Status lahan: Tidak nyata
Kontur lahan: Tidak berkontur
Jenis kawasan: CBD/ Pusat kota
mudah dilalui, berhadapan langsung dengan luar dan dekat dengan restoran serta rumah makan sekitarnya.
V.5 Analisa
V.5.1 Analisa jenis kegiatan
Jenis kegiatan yang dilakukan akan menghasilkan atau membentuk sebuah ruang. Dengan menganalisa jenis kegiatan yang terjadi dalam pasar akan mengetahui ruang dan prasarana yang dibutuhkan. Pengguna pasar dapat dibagi menjadi 4 jenis yaitu Pedagang los, pedagang kios, pembeli, serta pengelola pasar yang mengawasi keberlangsungan pasar.
Tabel 3. Analisa Jenis Kegiatan
V.5.2 Analisa pola kegiatan
Setiap pengguna pasar memiliki kegiatan yang berbeda alur kegiatan nya walaupun menggunakan atau dibangunan yang sama. Berikut ini adalah pola kegiatan berdasarkan jenis pengguna nya.
V.5.3 Analisa tipologi ruang
Berikut ini ruang yang dibutuhkan berdasarkan kegiatan yang dilakukan
Tabel 4. Analisa Tipologi Ruang
Pelaku Kegiatan
Ruang yang
dibutuhkan
Pedagang los
Membawa pulang barang dagangan Toilet PR/LK Menjual barang dagangan
Pelaku Kegiatan
Ruang yang
dibutuhkan
Pedagang dagangan kering
Menyimpan barang dagangan Toilet PR/LK Menjual barang dagangan Kios
Buang air besar Area los Buang air kecil
Pedagang dagangan basah
Menyimpan barang dagangan Toilet PR/LK Menjual barang dagangan Kios
Buang air besar Gudang pendingin Buang air kecil
Pengelola
Mengawasi keberlangsungan pasar Ruang pengelola Buang air besar Toilet pengelola
Buang air kecil
V.6 Analisa sirkulasi
Berdasarkan pertimbangan tersebut, Pasar kawasan terpadu hamdan menggunakan tipe sirkulasi single loaded. Hal ini dikarenakan pasar merupakan sebuah fasilitaspublik yang akan menampung banyak orang di dalamnya. Untuk menghindari tekanan dalam ruangan sistem sirkulasi single loaded menjadi pilihan yang tepat dalam desain Pasar kawasan terpadu hamdan ini.
V.7 Zoning
Penzoningan Lantai 2
Penzoningan Lantai 3
langsung menghadap luar sedangkan zone dagangan kering ditempatkan pada bagian barat pasar. Hal ini ditujukan untuk menghindari kesan kumuh yang sering terjadi pada pasar umumnya.
V.8 Program ruang
TOTAL KESELURUHAN 800.8 m2
8 Toko mainan anak 3 orang 2 9 18 SB
TOTAL KESELURUHAN 821.6 m2
LT.3
TOTAL KESELURUHAN 821.6 m2
KETERANGAN SB = STUDI BANDING N = NEUFERT
BAB VI
HASIL PERANCANGAN PASAR KAWASAN TERPADU HAMDAN 1. Konsep
BAB VII OUTPUT DESAIN
Berdasarkan dari t u l i s a n d i a t a s m a k a o u t p u t d e s a i n perancangan Pasar
Kawasan Terpadu Hamdan adalah sebagai berikut :
1. Pasar kawaasan terpadu hamdan mengadopsi arsitektur kontemporer yang memiliki
sentuhan kekinian untuk menjauhi kesan kumuh dalam segi desain
2. Penataan sirkulasi yang baik dan sesuai standard guna memberikan kenyamanan
bagi penggunan nya
3. Pasar kawasan terpadu hamdan menerapkan konsep solid vs void dengan tujuan
mendapatkan sirkulasi udara dan pencahayaan yang optimal dan terpusat ke segala
sudut bangunan
4. Pasar kawasan terpadu hamdan dibagi atas 2 zona penjualan, zona dagangan kering
serta dagangan basah.
5. Fasad pada pasar kawasan terpadu hamdan menggunakan alumunium composite
guna mendapatkan sentuhan arsitektur kontemporer sesuai pemilihan tema
6. Pola bentuk bangunan pasar kawasan terpadu hamdan memiliki pola bentuk
DAFTAR PUSTAKA
Badan pusat statistik Medan, 2009. Medan dalam Angka, Medan: Badan pusat
Statistik
Mudrajad Kuncoro, 2008. Strategi Pengembangan Pasar Modern dan Tradisional Kadin
Indonesia
Neufert Ernst dan sunarto Tjahjadi. 1997. Data Arsitek Jilid 1 Edisi 33. Jakarta:
Erlangga
Neufert Ernst dan Sjamsu Amri. 1995. Data Arsitek Jilid 2 Edisi ke 2. Jakarta
Erlangga
Sinaga, Pariaman 2004. Makalah Pasar Modern VS Pasar Tradisional
Kementrian Koperasi dan UKM, Jakarta
WJS Poerwadaminta, 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta; Balai
LAMPIRAN