• Tidak ada hasil yang ditemukan

Distribusi Seed Bank Eleusine Indica Resisten-Glifosat di Sekitar Piringan Kelapa Sawit Kebun Adolina PTPN IV, Serdang Bedagai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Distribusi Seed Bank Eleusine Indica Resisten-Glifosat di Sekitar Piringan Kelapa Sawit Kebun Adolina PTPN IV, Serdang Bedagai"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) adalah tanaman penghasil minyak nabati yang dapat diandalkan, karena minyak sawit mempunyai berbagai keunggulan dibandingkan dengan minyak nabati lain baik dari aspek keragaman produk yang dapat dihasilkan, produktivitas, efisiensi maupun harga sehingga minyak sawit sangat kompetitif untuk memenuhi permintaan tersebut (Widjaja, 2010).

Pengembangan komoditas ekspor kelapa sawit terus meningkat dari tahun ke tahun. Berdasarkan data dari Direktorat Jendral Perkebunan (2015) produksi kelapa sawit di seluruh Indonesia pada tahun 2015 yaitu sebesar 30.948.931 ton dan telah mengalami kenaikan sebesar 1.604.452 ton dari tahun 2014. Kenaikan produksi kelapa sawit tahun 2015 ini terdapat hampir di semua provinsi yang ada di Indonesia (Direktorat Jendral Perkebunan, 2015).

Gulma merupakan salah satu permasalahan utama pada perkebunan kelapa sawit. Selain itu gulma juga dapat menurunkan produksi tanaman kelapa sawit. Kehadiran gulma pada perkebunan kelapa sawit dapat menjadi masalah yang besar karena membutuhkan tenaga kerja, waktu, dan biaya untuk terus menerus mengendalikan gulma. Kerugian yang ditimbulkan oleh gulma pada perkebunan kelapa sawit lebih besar (32%) dibandingkan dengan hama (18%) dan penyakit (15%). Namun, apabila tidak dilakukan pengendalian, baik secara fisik, kimia maupun biologi, maka angka kerugian bisa mencapai 69,8% (Oerke dan Dehne, 2004). Biaya pengendalian OPT termasuk sangat besar, yaitu sekitar 27.6-47,6% dari total produksi (Srinivasan, 2003 dalam Irianto dan Johanis, 2009).

(2)

2

2

Eleusine indica merupakan salah satu gulma penting di areal pertanaman,

terutama pada daerah tropis. Keberadaannya dapat ditemukan hampir di semua pertanaman ataupun budidaya tanaman, terutama pada areal perkebunan tanaman tahunan seperti kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Keberadaan gulma ini cukup mengganggu pada areal produksi yang meliputi tanaman menghasilkan (TM) dan tanaman belum menghasilkan (TBM) serta pada areal pembibitannya, khususnya pada main nursery. Sedangkan pada pre nursery masih dapat diabaikan karena populasinya masih dapat ditolerir (Sianturi, 2001).

Pengendalian gulma pada dasarnya dapat dilakukan dengan berbagai teknik pengendalian termasuk diantaranya pengendalian secara manual (tenaga manusia dilengkapi dengan peralatan kecil), memanfaatkan tanaman penutup tanah (leguminous cover crop), mekanis, ekologis, solarisasi, biologis, menggunakan bahan kimia (herbisida) dan teknik budidaya lainnya. Kekurangan dari masing-masing teknik pengendalian dapat diperkecil dengan menerapkan konsep pengendalian gulma secara terpadu (integrated weed management) yaitu

memadukan cara-carapengendalian yang kompatibel satu sama lain (Purba, 2009).

Teknik pengendalian gulma yang umum dilakukan di PTPN IV Kebun Adolina adalah pengendalian manual, yaitu dengan memakai garuk dan pembabatan serta pengendalian kimiawi dengan menggunakan herbisida sistemik pada TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) dan TM (Tanaman Menghasilkan). Dengan cara kimiawi pengendalian gulma pada areal tanaman dilakukan secara menyeluruh, sehingga semua areal disemprot. Hal ini dimaksudkan untuk menekan pertumbuhan gulma pada areal pertanaman. Setelah 26 tahun

(3)

3

3

menggunakan glifosat pada areal kelapa sawit dan gulma menjadi resisten, glifosat tidak lagi efektif untuk mengendalikan E. indica. Kebun Adolina terdiri dari 9 afdeling (unit manajemen lapangan) yang luasnya 8.965,69 Ha. Berdasarkan Penelitian Syahputra (2016) diketahui bahwa pada afdeling 4 blok 10W gulma E. indica telah terjadi resistensi sebesar 63%.

Pengendalian gulma dengan herbisida dapat menimbulkan terbentuknya populasi gulma resisten atau toleran herbisida. Populasi gulma resisten-herbisida adalah populasi yang mampu bertahan hidup normal pada dosis herbisida yang biasanya mematikan populasi tersebut. Populasi resisten terbentuk akibat adanya tekanan seleksi oleh penggunaan herbisida sejenis secara berulang-ulang dalam periode yang lama (Purba, 2009).

Keberadaan gulma yang ada saat ini ditentukan oleh simpanan biji gulma dalam tanah. Biji gulma terpencar secara horizontal dan vertikal pada profil tanah dan juga memiliki penyebaran yang sangat cepat. Ukuran yang kecil membuat biji mudah terbawa oleh aliran air dan angin yang kemudian dapat menjadi simpanan biji dalam tanah suatu areal perkebunan. Biji di dalam tanah memiliki kedalaman yang berbeda-beda. Espinar (2005) menyatakan bahwa seed bank umumnya paling banyak berada di permukaan tanah, tetapi adanya retakan tanah dapat menyebabkan perubahan ukuran seed bank (seed bank size) menurut kedalaman tanah.

Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa banyaknya biji gulma dalam tanah bervariasi antar habitat. Lahan pertanian yang digunakan secara intensif mempunyai simpanan biji di dalam tanah lebih besar dibandingkan lahan yang baru dibuka. Ditambahkan oleh Paiman et al (2010) distribusi biji gulma

(4)

4

4

pada berbagai kedalaman tanah tidak sama, semakin dalam lapisan tanah ternyata jumlah biji gulma semakin sedikit. Oleh karena itu agar dapat mengetahui jumlah sebaran populasi seed bank dalam tanah, maka perlu diketahui distribusi seed bank di sekitar areal penanaman.

Berdasarakan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang distribusi seedbank Eleusine indica resisten glifosat di sekitar piringan kelapa sawit Kebun Adolina PTPN IV, Serdang Bedagai.

Tujuan Penelitian

Penelitian bertujuan untuk menentukan distribusi seed bank Eleusine indica resisten-glifosat disekitar piringan kelapa sawit Kebun Adolina PTPN IV,

Serdang Bedagai. Hipotesis Penelitian

Ada perbedaan distribusi seed bank Eleusine indica resisten-glifosat di sepanjang garis lurus mulai dari titik pusat sampai lingkaran terluar piringan kelapa sawit dan distribusi seed bank Eleusine indica pada berbagai kedalaman tanah Kebun Adolina PTPN IV, Serdang Bedagai.

Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna sebagai dasar untuk menentukan distribusi seed bank Eleusine indica resisten glifosat disekitar piringan kelapa sawit dan guna

memperoleh data sebagai bahan penyusunan skripsi untuk memperoleh gelar sarjana di Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara, Medan.

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan oleh masyarakat yang sadar akan manfaat dari melakukan program.

Asia Afrika No.114 Bandung, mengundang penyedia untuk mengikuti pelelangan umum dengan pasca kualifikasi melalui LPSE Kementerian Keuangan sebagai berikut :.

2 Kepada Perusahaan yang dinyatakan sebagai pemenang, diharapkan menghubungi Pejabat Pembuat Komitmen Direktorat Bina Kesertaan KB Jalur Pemerintah, Satuan

845.381.790,- (delapan ratus empat puluh lima juta tiga ratus delapan puluh satu ribu tujuh ratus sembilan puluh rupiah). Hasil Evaluasi

▪ UU No 39 Tahun 1999 tentang hak Asasai Manusia khususnya Pasal 49 (2) yang menyatakan bahwa Wanita berhak untuk mendapatkan perlindungan khusus dalam pelaksanaan.. pekerjaan

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG. 2017.. PERNYATAAN

[r]

Sehingga menye- babkan adanya semacam kekosongan moral yang tanpa hara- pan, yang menyebabkan kenikmatan inderawi sebagai satu- satunya kebahagiaan yang dapat dicapai manusia; (2)