• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1) Mahasiswa Program Studi PGSD UNS 2,3)

Dosen Program Studi PGSD UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE CIRC

(COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION)

Anita Winarni Putri1), Rukayah2), Tri Budiharto3)

PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta e-mail: anitaputri141@gmail.com

Abstract: The purpose of this research is to improve the skill of writing pantun through the application of

cooperative learning model type CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) on the fourth grade

students of primary school of Jatimulyo I Pedan Klaten at academic year 2015/2016. The form of this research grade classroom action research with last in two cycles. Each cycle consists of four phases, they are planning, implementation, observation, and reflection. This research subject is fourth grade students ofprimary school and teachers of SDN I Jatimulyo with counts of students as much as 22 students. The data collection techniques using observation, interview, test, and study of document. The data analysis techniques used are interactive

analysis model which consists of three components they are data reduction, presenting data, and conclusion

drawing. The conclusion of this research is implementation of cooperative learning model type CIRC could

improve skill of writing pantun on the fourth grade students of primary school of Jatimulyo I at academic year

2015/2016.

Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan keterampilan menulis pantun melalui penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) pada siswa kelas IV

SDN I Jatimulyo Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten tahun ajaran 2015/2016. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitiannya adalah siswa dan guru kelas IV SDN I Jatimulyo dengan jumlah siswa 22. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara, tes, dan dokumen. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Simpulan dari penelitian ini adalah penerapan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition) dapat meningkatkan

keterampilan menulis pantun siswa kelas IV SDN I Jatimulyo tahun ajaran 2015/2016.

Kata Kunci : keterampilan menulis, pantun, model pembelajaran kooperatif tipe CIRC

Bahasa merupakan komponen penting dalam interaksi manusia. Bahasa digunakan sebagai sarana, alat atau media untuk berinte-raksi. Terdapat empat keterampilan utama dalam bahasa Indonesia yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis dan dua aspek keterampilan penunjang yakni Kebaha-saan dan Apresiasi Bahasa dan Sastra Indo-nesia (Santosa, 2009: 3.17). Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang penting dalam kehidupan se-hari-hari. Menulis merupakan alat berkomu-nikasi secara tidak langsung.

Menurut Rukayah (2013: 6) menulis adalah kecakapan seseorang dalam menyam-paikan pesan melalui lambang-lambang gra-fik baik dalam bentuk formal maupun non formal, sehingga pesan yang disampaikan da-pat dimengerti maksud dan maknanya. Jadi untuk menghasilkan tulisan yang baik, penu-lis dituntut memiliki kemampuan berbahasa yang baik. Dengan demikian, pesan yang di-sampaikan dalam tulisan dapat terdi-sampaikan dengan baik kepada pembaca.

Salah satu pembelajaran menulis yang diajarkan di sekolah dasar adalah menulis pantun. Pantun merupakan jenis puisi lama asli Indonesia. Pantun di berbagai daerah ada dengan sebutan/istilah yang berbeda-beda. Menurut Sunarti dalam Maulina (2012: 3), o-rang Jawa menyebut pantun dengan sebutan

parikan, orang Sunda menyebutnya

sisindi-ran atau susualan, orang Mandailing menye-butnya ende-ende, orang Aceh menyebutnya

rejong atau boligoni, sementara orang

Mela-yu, Minang, dan Banjar menyebutnya pantun. Pantun tersebar di seluruh daerah Indonesia meskipun setiap daerah memiliki nama sebu-tan masing-masing. Dengan hal tersebut membuktikan bahwa pantun merupakan sas-tra lama yang hidup dalam kebudayaan bang-sa Indonesia bahkan bang-sangat disukai dan ter-masuk dalam kebudayaan bangsa Indonesia yang harus dilestarikan. Kini, pantun sudah dilestarikan melalui pendidikan.

Menurut Emzir dan Rohman (2015: 238) pantun adalah puisi lama yang terikat o-leh syarat-syarat tertentu (jumlah baris,

(2)

jum-lah suku kata, persajakan, dan isi). Dengan menulis pantun dapat mengembangkan krea-tivitas dan keterampilan anak. Pantun dapat melatih anak untuk berpikir asosiatif, yaitu bahwa suatu kata bisa memiliki kaitan de-ngan kata yang lainnya. Jadi dede-ngan menulis pantun dapat menunjukkan kecepatan sese-orang dalam berpikir dan bermain-main de-ngan kata.

Berdasarkan observasi awal pada tang-gal 1 Maret 2016, di SDN I Jatimulyo diketa-hui bahwa keterampilan menulis pantun sis-wa rendah pada sissis-wa kelas IV. Penyebabnya adalah guru masih menggunakan model pem-belajaran konvensional. Akibatnya siswa ku-rang tertarik dalam mengikuti pembelajaran menulis pantun, bersifat pasif dalam pembe-lajaran, dan kurang memahami materi pantun itu sendiri. Siswa juga masih kesulitan mem-bedakan antara sampiran dengan isi pantun. Kosa kata yang dimiliki siswa masih sedikit sehingga gaya bahasa atau diksi yang digu-nakan saat membuat pantun masih kurang menarik. Siswa saat mengerjakan tugas me-nulis pantun, hanya mencontoh dari buku sa-ja. Selain itu, berdasarkan hasil pretest terha-dap 22 siswa, hanya 4 siswa (18,18%) yang tuntas, dan 18 siswa (81,82%) belum tuntas dengan KKM 70.

Apabila masalah pada kondisi awal tersebut dibiarkan, maka pembelajaran akan selalu berpusat pada guru yang menyebabkan terjadinya proses pemasungan terhadap potensi yang dimiliki siswa. Dalam pem-belajaran menulis pantun ini seharusnya sis-wa dapat membangun pengetahuannya sendi-ri dan berlatih menulis pantun dengan kreati-vitas yang dimiliki siswa. Adapun pemeca-han permasalapemeca-han ini adalah guru harus me-milih model pembelajaran yang efektif dan i-novatif serta bermakna.

Terdapat banyak model pembelajaran inovatif, salah satunya adalah model pembe-lajaran kooperatif (cooperative learning). Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan membentuk ke-lompok kecil untuk bekerjasama antara satu siswa dengan siswa lainnya untuk memecah-kan masalah. Hartono (2013: 100) mengemu-kakan bahwa strategi pembelajaran koopera-tif (Cooperative learning) adalah suatu ben-tuk pengajaran yang membagi siswa dalam

beberapa kelompok yang bekerja sama antara satu siswa dengan lainnya untuk memecah-kan masalah. Dengan pembelajaran secara berkelompok tersebut menuntut siswa untuk aktif dan berani berpendapat. Selain itu, seti-ap anggota kelompok saling membantu satu sama lainnya sehingga belajar kooperatif da-pat saling menguntungkan antara siswa yang berprestasi rendah dan siswa yang berprestasi tinggi. Dengan kata lain, sumber belajar sis-wa tidak hanya dari guru saja tetapi juga te-man sekelompoknya.

Model pembelajaran kooperatif dikenal memiliki berbagai tipe salah satunya adalah tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading

and Composition). Menurut Durukan (2011:

103) dalam jurnal internasional mamaparkan bahwa “Cooperative Iintegrated Reading

and Composition (CIRC) technique, one of

the learning techniques based on coopera-tion, is designed to develop reading, writing and other language skills in the

upper grades of primary education”. Dari

penjelasan di atas dapat diartikan bahwa mo-del pembelajaran CIRC (Cooperative

Inte-grated Reading and Composition)

merupa-kan salah satu teknik pembelajaran berbasis kerjasama yang dirancang untuk mengem-bangkan membaca, menulis, dan keterampi-lan bahasa lainnya pada kelas tinggi di seko-lah dasar.

Manfaat dari model pembelajaran koo-peratif tipe CIRC yaitu dengan banyak mem-baca, siswa akan mendapatkan gaya penulis-an ypenulis-ang enak dibaca sehingga paling tidak ia akan mengembangkan tulisannya dengan ga-ya ga-yang mudah dicerna. Selain itu, dengan membaca akan meningkatkan penguasaan kosa kata sehingga mahir dalam melakukan pemilihan kata.

Dalam model pembelajaran kooperatif tipe CIRC ini, sebagian besar aktivitas pem-belajaran berpusat pada siswa. Siswa mem-bangun pengetahuannya sendiri bersama ke-lompoknya dengan membaca wacana/materi pembelajaran. Setelah memahami wacana a-tau materi pembelajaran, siswa bekerjasama mengerjakan diskusi kelompok kemudian mempresentasikannya. Siswa juga diajak un-tuk mengedit silang hasil pekerjaan antarang-gota kelompoknya. Dengan kegiatan tersebut,

(3)

siswa dapat belajar mengoreksi dan memper-baiki hasil pekerjaan temannya.

Kelebihan menerapkan model pembe-lajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition)

menu-rut Shoimin (2014: 54) yaitu: (1) CIRC sang-at tepsang-at untuk meningksang-atkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan soal pemecahan masalah; (2) dominasi guru dalam pembela-jaran berkurang; (3) siswa termotivasi pada hasil secara teliti karena bekerja dalam ke-lompok; (4) siswa dapat memahami makna soal dan saling mengecek pekerjaannya; (5) membantu siswa yang lemah, dan (6) me-ningkatkan hasil belajar khususnya dalam menyelesaikan soal yang berbentuk pemeca-han masalah.

Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, peneliti ingin melaksanakan penelitian yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Pantun melalui Model Kooperatif Tipe CIRC ( Cooperative Integrated Reading

and Composition) pada Siswa Kelas IV SDN

I Jatimulyo Klaten Tahun Ajaran 2015/2016.

METODE

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SDN I Jatimulyo pada siswa kelas II tahun ajaran 2015/2016. Lokasi seko-lah berada di Dukuh Tandan RT/RW 02/I, Desa Jatimulyo, Kecamatan Pedan, Kabupa-ten KlaKabupa-ten.

Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV SDN I Jatimulyo tahun ajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 22 siswa ter-diri dari 11 siswa laki-laki dan 11 siswa pe-rempuan. waktu penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan, mulai bulan Januari sampai bulan Juni 2015.

Penelitian ini adalah proses pengkajian masalah pembelajaran di dalam kelas melalui refleksi diri dalam upaya untuk memecahkan masalah. Pemecahan masalah tersebut dila-kukan dengan berbagai tindakan yang teren-cana dalam situasi nyata serta menganalisis setiap pengaruh dari perlakuan yang dibe-rikan. Prosedur penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus dengan dua pertemu-an setiap siklusnya. Kegiatpertemu-an pokok dalam penelitian ini adalah perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan

data dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, tes, dan dokumen.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis interaktif, yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data

display), penarikan kesimpulan (conclusion

drawing/verification).

HASIL

Berdasarkan hasil observasi dan wa-wancara degan guru dan siswa kelas IV SDN I Jatimulyo tahun ajaran 2015/2016 diketahui bahwa pembelajaran bahasa Indonesia khu-susnya menulis pantun menggunakan model pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru. Hal ini menyebabkan siswa ku-rang antusias dan tidak tertarik mengikuti pembelajaran. Siswa menjadi pasif dan ku-rang memahami materi pembelajaran terse-but. Akibatnya banyak siswa yang belum bi-sa menulis pantun. Hasil nilai keterampilan menulis pantun pada kondisi awal dapat dili-hat pada tabel 1 sebagai berikut:

Tabel 1. Nilai Keterampilan Menulis Pan-tun Siswa pada Kondisi Awal No. Interval Frekuensi Persentase %

1 18-30 2 9,09 2 31-43 5 22,73 3 44-56 7 31,82 4 57-69 4 18,18 5 70-82 4 18,18 Jumlah 22 100

Berdasarkan tabel 1 di atas dapat dike-tahui bahwa pada kondisi awal, ketuntasan klasikal nilai keterampilan menulis pantun sebesar 18,18% atau 4 siswa dengan KKM 70. Dengan demikian masih ada 18 siswa a-tau 81,82% siswa yang belum tuntas. Dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis pantun siswa kelas IV SDN I Jatimulyo tahun ajaran 2015/2016 masih rendah. Berdasarkan hasil pelaksanaan observasi dan tes awal ma-ka dapat disimpulma-kan bahwa pembelajaran menulis pantun belum optimal. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan untuk meningkat-kan kualitas proses dan hasil pembelajaran menulis pantun. Alternatif yang digunakan yaitu penerapan model pembelajaran inovatif yang dapat mengaktifkan siswa. Model pem-belajaran tersebut adalah model pembelajar-an kooperatif tipe CIRC (Cooperative

(4)

Inte-grated Reading and Composition) yang dite-rapkan pada pembelajaran menulis pantun siswa kelas IV SDN I Jatimulyo tahun ajaran 2015/2016.

Setelah tindakan pada siklus I dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative Integrated Reading

and Composition), maka keterampilan

menu-lis pantun mengalami peningkatan. Hal terse-but dibuktikan dengan adanya peningkatan nilai selama siklus I, yang ditunjukkan pada tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2. Nilai Keterampilan Menulis Pan-tun pada Siklus I

No. Interval Frekuensi Persentase %

1 43-51 2 9,09 2 52-60 4 18,18 3 61-69 1 4,55 4 70-78 5 22,73 5 79-87 7 31,82 6 88-96 3 13,64 Jumlah 22 100

Berdasarkan tabel 2 atas diperoleh ke-simpulan bahwa nilai terendah yang dipero-leh siswa pada kondisi awal sebesar 20 me-ningkat menjadi 38 pada siklus I. Untuk nilai tertinggi pada kondisi awal yaitu 77 dan pada siklus I mencapai 95,5. Nilai rata-rata yang semula hanya 51,77, pada siklus naik men-jadi 73,18. Jumlah siswa yang mencapai KKM sebanyak 15 siswa atau 68,18% dan 7 siswa atau 31,82% yang belum mencapai KKM. Dengan demikian, target dalam indi-kator kineja belum tercapai, sehingga perlu direfleksi dan dilanjutkan pada siklus II.

Tabel 3. Nilai Keterampilan Menulis Pan-tun pada Siklus II

No. Interval Frekuensi Persentase %

1 62-69 1 4,54 2 70-77 3 13,64 3 78-85 1 4,54 4 86-93 5 22,73 5 94-101 12 54,55 Jumlah 22 100

Berdasarkan tabel 3 di atas, dapat dili-hat bahwa pada siklus II siswa kelas IV SDN I Jatmulyo dengan jumlah 22 siswa ada 21 siswa atau 95,45% siswa memperoleh nilai ≥70. Dengan demikian hanya ada 1 siswa a-tau 4,55 yang memperoleh nilai di bawah KKM yaitu 70.

Aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis pantun dengan menerapkan model

pembelajaran kooperatif tipe CIRC (

Coope-rative Integrated Reading and Composition)

meningkat. Peningkatan terjadi pada aspek: a) ketertarikan siswa mengikuti proses pem-belajaran menulis pantun dengan skor 3,84 kategori sangat baik; b) keseriusan siswa da-lam memperhatikan penjelasan guru dengan skor 3,84 kategori sangat baik; c) pelaksana-an diskusi kelompok dengpelaksana-an skor 3,55 kate-gori sangat baik; d) baiknya sikap kerjasama siswa dalam menyelesaikan tugas kelompok dengan skor 3,41 kategori sangat baik; e) ke-aktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis pantun dengan skor 3,61 kategori sa-ngat baik, dan f) ketertiban siswa mengerja-kan soal evaluasi dengan skor 3,89 kategori sangat baik.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil analisa setelah diada-kan tindadiada-kan diketahui bahwa keterampilan menulis pantun siswa mengalami peningkat-an dari pratindakpeningkat-an, siklus I dpeningkat-an siklus II. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya pening-katan nilai rata-rata kelas dan ketuntasan kla-sikal keterampilan menulis pantun yang da-pat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut:

Tabel 4. Peningkatan Ketuntasan Belajar Siswa pada Kondisi Awal, Siklus I, Siklus II

Keterangan Kondisi

Awal Siklus I Siklus II Rata-rata

Kelas 51,77 73,18 90,23

Ketuntasan

Klasikal 18,18% 68,18% 95,45%

Berdasarkan analisa data di atas dapat diketahui bahwa rata-rata kelas dan ketuntas-an klasikal meningkat pada setiap siklusnya setelah menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Model pembelajaran kooperatif tipe CIRC merupakan model pem-belajaran terpadu yang mengajarkan memba-ca, menulis dan seni berbahasa. Dengan membaca akan memperbanyak kosa kata yang dimiliki siswa sehingga dapat diguna-kan untuk menulis pantun. Seperti yang dije-laskan oleh Kusmana (2014, 143) kegiatan membaca merupakan dasar bagi pengem-bangan kemampuan menulis, semakin ba-nyak seseorang membaca maka semakin ka-ya wawasannka-ya ka-yang selanjutnka-ya dapat

(5)

digu-nakan sebagai dasar bagi menulis. Jadi de-ngan membaca maka gaya bahasa/diksi yang digunakan akan lebih menarik.

Dalam pelaksanaan model kooperatif tipe CIRC, siswa belajar secara berkelompok. Dalam pembelajaran secara berkelompok ter-sebut, setiap siswa bertanggung jawab terha-dap tugas kelompok. Setiap anggota kelom-pok saling mengeluarkan ide-ide untuk me-mahami suatu konsep dan menyelesaikan tu-gas, sehingga terbentuk pemahaman serta pengalaman belajar yang lama (Huda, 2014: 221).

Peningkatan keterampilan menulis pan-tun tersebut juga terjadi karena guru mene-rapkan model kooperatif tipe CIRC dengan langkah-langkah yang tepat yaitu sebagai be-rikut: (1) guru membentuk kelompok secara heterogen dengan jumlah 4-5 siswa; (2) guru memberikan teks bacaan sesuai topik pem-belajaran; (3) siswa belajar bersama dan be-kerjasama dalam kegiatan kelompok; (4) sis-wa mempresentasikan hasil diskusi kelom-pok; (5) guru membagikan Lembar Kerja Siswa (LKS); (6) siswa mengerjakan LKS secara individu; (7) hasil pekerjaan siswa

di-edit silang antaranggota kelompoknya; (8) guru memberikan penguatan dan membuat kesimpulan bersama siswa, dan (9) guru me-nutup pembelajaran.

Dengan model pembelajaran koopera-tif tipe CIRC, siswa diberi kesempatan untuk berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan temannya untuk mencapai tujuan pembelajar-an, sementara guru bertindak sebagai motiva-tor dan fasilitamotiva-tor aktivitas siswa. Artinya da-lam pembelajaran ini, kegiatan aktif dengan pengetahuan yang dibangun sendiri oleh sis-wa dan mereka bertanggung jasis-wab atas hasil pembelajarannya.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan sebanyak dua siklus, menunjukkan bahwa penerapan model pem-belajaran kooperatif tipe CIRC (Cooperative

Integrated Reading and Composition)

deng-an ldeng-angkah-ldeng-angkah ydeng-ang tepat dapat mening-katkan kualitas proses dan hasil keterampilan menulis pantun pada siswa kelas IV SDN I Jatimulyo tahun ajaran 2015/2016.

DAFTAR PUSTAKA

Emzir & Rohman, S. (2015). Teori dan Pengajaran Sastra. Jakarta. Rajawali

Durukan, Erhan. (2011). Effects of Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Technique on Reading-Writing Skill. Educational Research and Reviews.6(1). 102-109. Diunduh 15 Mei 2016, dari www.academicjournals.org

Hartono, R. (2013). Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Murid. Yogyakarta. DIVA Press

Huda, M. (2014). Model-model Pembelajaran dan Pengajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Kusmana, S. (2014). Kreativitas Menulis. Yogyakarta: Ombak

Maulina, D. E. (2012). Keragaman Pantun di Indonesia. Journal Ilmiah Program Studi

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. 1(1). 109. Diunduh 30 Juni 2016 dari

e-journal.stkipsiliwangi.ac.id

Rukayah. (2013). Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Menulis dengan Pendekatan Whole

Language di Sekolah Dasar. Surakarta: UNS Press

Santosa, P., dkk. (2009). Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta: Universitas Terbuka

Shoimin, (2014). 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media

Referensi

Dokumen terkait

Average total and medical costs increased and provider productivity decreased for both rural and urban cent- ers during each year of the study period, posing a two-edged challenge

 Kata- kata dirangkai dengan tepat untuk mendeskripsikan orang yang terkait dengan profesi, kebangsaan, ciri-ciri fisik, kualitas, dan aktifitasnya..  Kata-kata dirangkai

Mengidentifikasi desain produk dan pengemasan karya kerajinan tekstil berdasarkan konsep berkarya dengan pendekatan budaya setempat dan lainnya..  Mengidentifikasi produk

Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, etis, berdisiplin,

Sehubungan dengan telah dilakukannya evaluasi dokumen penawaran paket pekerjaan Rehabilitasi Rumah Jabatan Walikota, maka sebagai kelanjutan proses, kami mengundang

BAGI WAJIB PAJAK YANG DIIZINKAN MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN DALAM MATA UANG DOLLAR AMERIKA SERIKAT.

Pada mesin diesel, hanya udara yang dikompresikan dalam ruang bakar dan. dengan sendirinya udara tersebut terpanaskan, bahan bakar disuntikan ke

Untuk mengetahui pengaruh penambahan aditif FeMo terhadap sifat fisis. serbuk BaFe 12